1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran IPS memberikan
pengetahuan pada siswa mengenai interaksi sosial antara manusia dengan
lingkungan sekitar serta mempelajari berbagai masalah yang ada karena ilmu
pengetahuan sosial mengkaji seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Penjabaran konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu menjadikan IPS
menjadi salah satu pelajaran yang ditengarai lebih bersifat teoritis daripada
praktis. Sifat IPS yang lebih teoritis membuat sebagian orang berpendapat
bahwa pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa harus
lebih banyak menghafal. Namun demikian, menghafal bukan hal yang mudah
bagi siswa, apalagi jika materi yang dipelajari terlalu banyak dan luas.
Sebagai contoh dalam materi menghargai peninggalan sejarah yang
mengharuskan siswa mempelajari beragam peninggalan sejarah di Indonesia
dan cara merawat serta menghargai peninggalan bersejarah yang ada, jika
hanya disampaikan dengan materi saja dan siswa harus menghafal, maka akan
sulit bagi siswa untuk memahami pesan dari materi tersebut.
Materi menghargai peninggalan sejarah mengandung pesan dengan
mengetahui berbagai peninggalan sejarah maka siswa diharapkan akan
1
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
2
muncul rasa ingin tahu dan memiliki sikap menghargai terhadap peninggalan
sejarah maupun menghargai sesamanya dengan mengamalkan pesan moral
yang terkandung didalamnya serta mengaplikasikanya dalam kegiatan seharihari disekolah maupun rumah. Namun pada kenyataannya, selama ini siswa
hanya diminta untuk menghafal berbagai bentuk peninggalan sejarah tanpa
mengetahui lebih dalam, sehingga mengetahui bentuk-bentuk peninggalan
sejarah menjadi kurang tergali.
Permasalahan terkait dengan rendahnya rasa ingin tahu dan sikap
toleransi siswa yang telah disebutkan di atas juga terjadi di SD Negeri Ledug.
Menurut hasil wawancara dan observasi peneliti dengan wali kelas IVC di SD
Negeri Ledug, terdapat beberapa permasalahan yang sangat fundamental
dalam pembelajaran mata pelajaran IPS khususnya pada materi Menghargai
Peninggalan Sejarah, diantaranya yaitu: (1) Rendahnya sikap rasa ingin tahu
siswa yang ditandai ketika guru memberikan pertanyaan, siswa jarang sekali
yang mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada saat guru
memberikan kesempatan untuk bertanya maupun berpendapat, siswa kurang
antusias dan berani merespon. Hal yang menarik lagi bagi peneliti ketika
melakukan observasi di dalam kelas, yakni ada siswa yang sama sekali tidak
mau melihat gurunya ketika sedang menjelaskan materi, dan apabila ditunjuk
oleh guru untuk maju ataupun menjawab pertanyaan siswa ini tidak pernah
mau.
Hal ini menjadi indikasi bahwa proses pembelajaran yang disajikan
guru juga kurang melibatkan dan menarik perhatian siswa, yang
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
3
dimungkinkan rasa ingin tahu siswa kurang tereksplor, sehingga masih
banyak siswa yang ribut sendiri, tidak memperhatikan guru saat menjelaskan
materi, dan membuat suasana belajar di dalam kelas tidak kondusif. (2)
Kurangnya sikap toleransi siswa, yang ditunjukkan dengan masih ada siswa
yang tidak menghargai pendapat temannya. Selama proses pembelajaran
berlangsung hanya beberapa saja yang mendengarkan, memperhatikan dan
menghargai guru yang sedang memberikan penjelasan mengenai materi
menghargai peninggalan sejarah, yang lainnya ribut sendiri. Ketika siswa
berdiskusi dalam kelompok masih saja ada siswa yang hanya mau
bekerjasama dengan teman yang mereka anggap akrab. Dikhawatirkan ketika
rasa ingin tahu siswa rendah pada saat belajar materi menghargai peninggalan
sejarah, sikap menghargai/toleransi siswa juga akan kurang.
Berdasarkan permasalahan di atas dapat diidentifikasi faktor-faktor
yang memungkinkan kondisi ini terjadi, antara lain: model pembelajaran yang
digunakan guru dalam pembelajaran IPS materi “menghargai peninggalan
sejarah” itu guru lebih banyak berceramah dan hanya menjelaskan materi
menggunakan gambar-gambar seperti yang ada di dalam buku. Penggunaan
alat peraga/media yang kurang maksimal, keterbatasan guru dalam
menyampaikan materi menghargai peninggalan sejarah membuat siswa
kesulitan menerima informasi secara luas.
Faktor lainya adalah interaksi di dalam kelas banyak didominasi oleh
peran guru, membuat siswa kurang menghargai ketika guru menjelaskan
materi di depan kelas. Siswa tidak terlatih untuk mengajukan pertanyaan,
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
4
mengemukakan pendapat serta berinteraksi dengan sesama temannya
sehingga sikap toleransi terhadap teman yang lain juga kurang. Siswa lebih
banyak menunggu perintah guru membuat rasa ingin tahu siswa kurang
tereksplor, selain itu inisiatif dalam diri untuk lebih maju dan mencoba
mengetahui hal-hal baru juga masih kurang.
Hal ini dimungkinkan membuat siswa menjadi pasif, siswa kurang
berani menyampaikan pendapat sendiri dan bertanya mengenai materi
pelajaran yang belum dikuasai. Siswa beranggapan bahwa pembelajaran IPS
khususnya materi menghargai peninggalan sejarah itu membosankan, karena
terlalu banyak hafalan.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka peneliti dan guru sepakat
untuk melakukan upaya perbaikan terutama untuk meningkatkan rasa ingin
tahu dan sikap toleransi siswa. Setelah melalui proses diskusi, maka
diputuskan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together sebagai model yang akan digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu
metode pembelajaran kooperatif yang di awali dengan Numbering.
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Pada
pembagian kelompok ini, harus mempertimbangkan jumlah konsep yang
dipelajari. Setelah terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, tiap-tiap orang
dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor sesuai jumlah anggota, kemudian
guru memberikan sebuah masalah untuk didiskusikan. Pemberian masalah
dalam kelompok membuat rasa ingin tahu muncul, siswa akan bekerjasama
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
5
mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat siswa saling menghargai
pendapat antar teman satu dengan lainnya agar dapat menyelesaikan tugas
dari guru dengan tepat dan cepat. Pembelajaran ini melibatkan siswa aktif dan
memacu semangat belajar yang tinggi karena pada akhir pembelajaran siswa
diberi penghargaan untuk tim yang terbaik, serta sebagai sarana untuk
membangun kerja sama dan melatih siswa mempunyai tanggung jawab atas
hasil pembelajarannya.
Tipe Numbered Heads Together (NHT) ini dipilih karena pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
Selain itu, akan mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama,
bertoleransi dengan anggota kelompok serta dapat digunakan dalam semua
mata pelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) dapat dianggap salah satu model pembelajaran yang tepat
digunakan dalam meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan sikap toleransi
yang dimungkinkan juga meningkatnya nilai akademik belajar siswa karena
siswa tidak merasa jenuh, bosan dalam mengikuti pembelajaran, memiliki
keinginan kuat dalam mengikuti pembelajaran serta mampu melatih siswa
untuk dapat bekerjasama dalam suatu kelompok. Adapun penggunaan media
amplop soal dan papan bentuk peninggalan sejarah dapat membantu siswa
untuk memahami materi menghargai peninggalan sejarah.
Mempertimbangkan permasalahan dan upaya penyelesaian masalah
maka penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan judul: “Peningkatan
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
6
Rasa Ingin Tahu Dan Sikap Toleransi Siswa Dalam Pembelajaran IPS melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri Ledug” khususnya pada materi Menghargai
Peninggalan Sejarah.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran IPS materi
menghargai peninggalan sejarah di kelas IV SD Negeri Ledug dapat
ditingkatkan melalui pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)?
2. Bagaimana sikap toleransi siswa dalam pembelajaran IPS materi
menghargai peninggalan sejarah di kelas IV SD Negeri Ledug dapat
ditingkatkan melalui pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT)?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran IPS materi
menghargai peninggalan sejarah kelas IV SD Negeri Ledug.
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
7
2. Meningkatkan sikap toleransi siswa dalam pembelajaran IPS materi
menghargai peninggalan sejarah kelas IV SD Negeri Ledug.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Adanya penelitian ini diharapkan akan memunculkan pembelajaran
yang kreatif dan inovatif serta dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai
karakter anak.
b. Penelitian ini diharapkan akan memunculkan cara baru
dalam
peningkatan rasa ingin tahu dan sikap toleransi siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini diharapkan
memberikan manfaat besar, antara lain:
a. Manfaat Bagi Siswa
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi setelah belajar IPS dan
menumbuhkan sikap toleransi siswa pada pokok bahasan menghargai
peninggalan sejarah.
Kemudian siswa
akan lebih mengetahui
pentingnya menghargai peninggalan sejarah sehingga akan tumbuh rasa
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
8
kebangsaan dan cinta terhadap tanah air pada diri siswa, mau
menghargai peninggalan-peninggalan sejarah yang ada.
b. Manfaat Bagi Guru
Dapat memberikan informasi, pengetahuan, dan pengalaman
tentang peningkatan rasa ingin tahu dan sikap toleransi siswa pada mata
pelajaran IPS pada pokok bahasan menghargai peninggalan sejarah
melalui pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT). Guru akan lebih termotivasi dan inovatif untuk menggunakan
berbagai metode pembelajaran guna untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Serta membantu guru untuk berkembang secara profesional
guna memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.
c. Manfaat Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
d. Manfaat Bagi Peneliti
Bagi peneliti dengan penelitian tindakan kelas ini maka
memberikan pengalaman yang mendalam bahwa menjadi pendidik
harus selalu berinovasi dan kreatif dalam menyajikan pembelajaran
yang dapat mencerdaskan serta mengembangkan karakter siswa sebagai
calon generasi penerus bangsa.
Peningkatan Rasa Ingin..., Triyas Purnamasari, FKIP UMP 2013
Download