PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI

advertisement
JIIRNAL ILMIAH NASLIWAKES, Volume 5, Nomor 2,1hhun20l2
PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI
PUSKESMAS KONI KOTAJAMBI TAHUN 2OI2
LiaArtika Sarir
Abstract : Antercatal care is given to pregnant women care, gfue supporl, monitor maternal health and malernal detect whether
Pregnant normal or problematic. Pregnant women are advised to see ct doctor or midwife as soon as possible since she felt
herself to be pregnant to get care ar qntenatal care. Under Indonesia Demogrophic Heakh Survey (IDHS) 2007 among t 4.043
'rvomen delivered live babies in the lastfive years, there were 930% ofwomen who received antenatal carefrom healthiorkers,
79ok received an examtnation of the nurse or midwife, 1294 received an examination of the doctor obstetrics and gtnecologt,
and 2%o received checksfrom o general practitioner. Coveragefirst visitor 201 0for health centers Koni provinciat iity r"o"iid
6096 of the entireworking area of the health center. This studywas a descriptive cross sectionol study to examine perceptions of
pregnant women about prenatal care at the health center Koni Jambi in 2012. Variqbles thatwere taken in this resesrch is the
perception, knowledge, motivational needs ond pregnant women about prenatal care. The population in this stucbt wsy. ,77
pregnqnt women in antenatal care in Koni Provincial City health center in January untill July of 2012, amounting to 490
prcgnant women, with acidental sampling techniqttes totaling 63 pregnant y)omen. Instrument used in this stidy is a
questionnaire. The experimentwas conducted on September 20 untill October 15, 2012. Univariate analysis used. T'hereiults of
the data analysis of the respondenls answers about the knowledge obtoined prenatal care that most respondents hcwe a
perception ofgoodprenatql care that as many as j7 respondents (55.7?6), most ofthe respondents had a goocl knowledge about
prenatal care that is as much as 34 respondents (54.0%), the majority of respondents have needfor good prenatal carithat is a
total of 35 respondents (55.6%!, qnd most of the respondents hqve high motivation on the prenqtal much os 34 respondents
(54.0%0). Erpected Koni Jambi City Health Center lo enhance the role of healthcare workers to maintain and enhance the
knowledge ofpregnantwomenwho qre lesswell by doingcounseling and health educationanprenatal care.
Keywords : Pregnant, Prenatal Care, Maternal Healtlr
l.
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Jambi
PENDAHULUAN
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 di antara 14.043 wanita
rnelahirkan bayi hidup dalam lima tahun terakhir,
terdapat 93%o ibu yang mendapat pemeriksaan
kehamilan dari tenaga kesehatan, 79o/o mendapat
pemeriksaan dari perawat atau bidan, l2o/o mendapat
pemeriksaan dari dokter ahli kebidanan dan
kandungan, dan ZYo mendapat pemeriksaan dari
dokter umum. Program kesehatan ibu di Indonesia
menganjurkan agar ibu hamil melakukan paling
sedikit empat kali kunjungan untuk pemeriksaan
selama kehamilan, menurut jadwal paling sedikit
sekali kunjungan pada trimester pertama, paling
sedikit sekali kunjungan dalam trimester kedua, dan
paling sedikit dua kali pada trimester ketiga (BPS dan
Macro, 2007:133). Target pencapaian cakupan Kl
untuk nasional adalah 90o/o, sementara target
pencapaian Cakupan K I untuk kota Jambi tahun 20 10
juga adalah 90 %, dimana untuk Provinsi Jambi telah
mencapai 99% dan sudah melebihi target yang
diharapkan untuk kota Jambi. Target cakupan K4 ibu
hamil adalah 85%, untuk kota Jambi jumlah cakupan
E
K4
sudah rnencapai target yang ditetapkan yaitu
97,74yo, bila dibandingkan dengan standar pelayanan
minimum telah melebihi target 85oh yang diharapkan
untuk kota Jambi. Sebagian Puskesmas telah mencapai
terget tersebut diantaranya Puskesmas Putri ayu,
Puskesmas Rawasari, dan Puskesmas Sirnpang IV
Sipin. Dari 20 Puskesmas yang ada di kota Jarnbi
Puskesmas Koni adalah salah satu Puskesmas yang
masih mem
iI
iki j umlah cakupan K I tahun 20 1 0 rendah
yaitu hanya mencapai 60% dari seluruh wilayah kerja
puskesmas. Jumlah ini masih belum mencapai target
yang telah ditentukan untuk puskesmas di kota Jambi
yaitu harus mencapai txget 90% (Profil Dinkes kota
Jambi,2010:40).
MBTODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi ibu
hamil tentang pemeriksaan kehamilan, dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilaksanakan di Puskesmas Koni Kota Jambi. Populasi
yang penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
Persepsi lhu Hamil Tentang Penreriksaan
"_
melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Koni kota Jambi Tahun 2012 pada bulan Januari s/d
Agustus yang berjumlah 490 orang. Sampel yang
diambil dalam populasi ini adalah ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas
Koni kota Jambi selama penelitian dilaksanakan yaitu
tanggal 20 September s/d 15 Oktober tahun 2012
sebanyak 63 ibu hamil. Penelitian ini menggunakan
teknik pengambilan sampel secara acidental sampl ing.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data yang diperoleh pada saat penelitian dengan
cara wawancara meliputi persepsi tentang
pemeriksaan kehamilan, pengetahuan, kebutuhan dan
motivasi ibu. Pada penelitian ini instrumen penelitian
yang digunakan adalah kuesioner
dengan
menggunakan pertanyaan berstruktur untuk
rnengambil dan mendapatkan data tentang persepsi ibu
harnil tentang pemeriksaan kehamilan, pengetahuan,
kebutuhan dan motivasi ibu. Data dikumpulkan pada
tanggal 20 September
-
1
5
Oktober tahun 20 I 2.
Kdamilafi Di
Puskes-rnfls
KONI Kota lambi
persepsi kurang baik dengan cut off point (8
pertanyaan). Bila ) median dikategorikan persepsi
baik dan dikategorikan persepsi kurang baik bila
median. Hasil nilaimean adalah 29.00.
Berdasarkan penilaian jawaban responden tersebut,
hasil analisa data persepsi responden tentang
pemeriksaan kehamilan 37 responden (58.7 %)
mempunyai persepsi baik dan 26 responden $1.3%)
mempunyai persepsi kurang baik.
Gambaran Pengetahuan Responden Tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiTahun20l2
Gambaran pengetahuan responden tentang
di puskesmas Koni Kota
Jambi diperoleh melalui wawancara dengan
menggunakan kuesioner yang berisi l0 pertanyaan
terstruktur mengenai pemeriksaan kehamilan.
pemeriksaan kehamilan
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pengetahuan
responden dilakukan scoring disetiap masing-masing
jawaban.
HASILPENELITIAN
Gambaran Persepsi Responden Tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiThhun20l2.
Gambaran persepsi responden tentang pemeriksaan
kehamilan di puskesmas Koni Kota Jambi diperoleh
melalui kuesioner yang berisi 10 pertanyaan mengenai
pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan persepsi
responden tentang pemeriksaan kehamilan,
menunjukkan diantaranya bahwa responden yang
menyatakan persepsi setuju yaitu sebanyak 53
Pengetahuan responden tentang pemeriksaan
kehamilan, menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yaitu sebanyak 50 responden (79.4%)
mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan,
sebagian responden yaitu sebanyak 38 (643%)
mengetahui tindakan yang dilakukan selama
pemeriksaan kehamilan dan sebagian kecil yaitu
sebanyak 34 responden (54o/o) yangmengetahui tujuan
dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri.
Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan responden
tentang pemeriksaan kehamilan di puskesmas Koni
Kota Jambi ada 2 kategori yaitu pengetahuan baik, dan
baik
jika
responden (84.1%) mengenai pernyataan pemantauan
kurang baik. Kategori pengetahuan
pertumbuhan janin diiakukan dengan memeriksakan
kehamilan ke pelayanan kesehatan, responden yang
responden menjawab > 8 pertanyaan atau 2 75o/o skor
tidak setuju sebanyak 48
responden (7 6 .2%) mengenai pernyataan
menyatakan persepsi
memeriksakan kehamilan ketenaga kesehatan hanya
membuang waktu saja, responden menyatakan
persepsi sangat setuju yaitu sebanyak 18 responden
(26.8%\ mengenai pernyataan memeriksakan
kehamilan jika ada keluhan saja, responden yang
menyatakan persepsi sangat tidak setuju sebanyak I 7
responden (27.0o/o) mengenai pernyataan
memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan
adakeluhan.
jika
Hasil penelitian berdasarkan persepsi responden
tentang pemeriksaan kehamilan di puskesmas Koni
Kota Jambi ada dua kategori yaitu persepsi baik dan
dan dikategori kurang baik jika responden
menjawab < 8 pertanyaan atau <7 5Yo skor total.
total,
Berdasarkan penilaian tersebut, hasil analisa data
terhadap jawaban responden mengenai pengetahuan
tentang pemeriksaan kehamilan didapat bahwa
sebagian responden yaitu sebanyak 34 responden
(54.0%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang
pemeriksaan kehamilan, sedangkan 29 responden
(46.0%) mempunyai pengetahuan kurang baik tentang
pemeriksaan kehamilan.
Gambaran Kebutuhan Responden Tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiTahun20l2
Gambaran kebutuhan ."Jpord"n tentang pemeriksaan
E,
Persepsi Ibu Harnil Tentang Pemeriksaan Kehamihtn Di Puskesmas KONI Kota lambi
kehamilan di puskesmas Koni Kota Jambi diperoleh
melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner
yang berisi 9 pertanyaan terstruktur mengenai
pemeriksaan kehamilan. Selanjutnya untuk
mengetahui tingkat kebutuhan responden dilakukan
scoring disetiap masing-masing jawaban.
Hasil analisa data berdasarkan kebutuhan responden
tentang'pemeriksaan kehamilan, menunjukkan bahwa
sebagian besar responden 1,aitu sebanyak 48
res ponden (7 6.2%) membutuhkan in form asi tentang
kapan waktu ibu untuk memeriksakan ulang
keharnilannya, sebagian responden yaitu sebanyak 45
responden (7 1.4%) membutuhkan informasi tentang
pemeriksaan kehamilan, sebagian kecil responden
yaitu sebanyak 32 (50.8%) mernbutuhkan informasi
tentang berapa kali ibu harus memeriksakan
kehamilan selama proses kehamilan dan lebih dari
sebagian kecil responden yaitu sebanyak 1 8 responden
(28.6%) yang membutuhkan informasi tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan dari internet atau
responden yaitu sebanyak 63 responden (100.0%)
yang termotivasi karena melakukan pemeriksaan
,kehamilan dapat membuat ibu dan bayi sehat, sebagian
responden yaitu sebanyak 42 respon den (66.7 Yo) y ang
termotivasi melakukan pemeriksaan keham ilan bukan
karena dorongan dari petugas kesehatan dan sebagian
kecil responden yaitu sebanyak 26 responden (41.3%)
yang termotivasi karena melakukan pemeriksaan
kehamilan atas kemauan sendiri.
Hasil penelitian berdasarkan motivasi responden
tentang pemeriksaan kehamilan di puskesmas Koni
Kota Jambi ada 2 kategori yaitu motivasi tinggi, dan
motivasi rendah. Kategori motivasi tinggi bila
responden menj awab > 5 pertanya an atau cut ofp o int 2
median, dan dikategori motivasi rendah bila
responden m enj awab < 5 pertanya an atau c ut ofp o i n t <
median, hasilnilai median adalah 5.00.
mediamassa
Berdasarkan penilaian tersebut, hasil analisa data
terhadap jawaban responden mengenai motivasi
tentang pemeriksaan kehamilan didapat bahwa
sebagian responden yaitu sebanyak 34 responden
Hasil penelitian berdasarkan kebutuhan responden
tentang perneriksaan kehamilan di puskesrnas Koni
pemeriksaan kehamilan, sedangkan
Kota Jambi adaZkategori yaitu kebutuhan tinggi, dan
kebutuhan rendah. Kategori kebutuhan tinggi bila
responden menj awab > 7 pertanya an atau cut
(54.0%) mempunyai motivasi yang tinggi tentang
29
responden
(46.0%) mempunyai kebutuhan rendah tentang
pemeriksaan kehamilan.
ofp o i n t 2
median, dan dikategori kebutuhan rendah
bila
responden menjawab < 7 pertany aan atau cut ofpoint <
median. Hasil nilai median adalah 5.00.
Berdasarkan penilaian tersebut, hasil analisa data
terhadap jawaban responden mengenai kebutuhan
PEMBAHASAN
Gambaran Persepsi Responden Tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiThhun2012
tentang pemeriksaan kehamilan didapat bahwa
sebagian responden yaitu sebanyak 35 responden
(55.6%) mempunyai kebutuhan yang baik tentang
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa secara umum sebagian
responden memiliki persepsi baik. Menurut
pemeriksaan kehamilan, sedangkan 28 responden
(44.4%) mempunyai kebutuhan kurang baik tentang
Notoatmodjo (20 I 0 :92), persepsi adalah pengalaman
pemeriksaan kehamilan.
Gambaran Motivasi Responden Tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiThhun20l2
Gambaran motivasi responden tentang pemeriksaan
kehamilan di puskesmas Koni Kota Jambi diperoleh
melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner
yaflg berisi 7 pertanyaan terstruktur mengenai
pemeriksaan kehamilan. Selanjutnya untuk
mengetahui tingkat kebutuhan responden dilakukan
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkannya. Persepsi adalah memberikan makan
kepada stimulus. Persepsi yang baik pada diri
seseorang dipengaruhi karena memiliki pengetahuan
yang baik, persepsi adalah cerminan dari informasi
atau pengetahuan yang di ketahui pada diri seseorang.
Sebagian besar responden setuju bahwa pemantauan
pertumbuhan janin dilakukan dengan memeriksakan
kehamilan ke pelayanan kesehatan. Berdasarkan teori
asuhan antenatal penting untuk menjamin proses
alamiah tetap bedalan normal selama kehamilan.
itu tujuan asuhan
antenal juga untuk
scoring disetiap masing-masing jawaban. Hasil analisa
Selain
data berdasarkan motivasi responden tentang
pemeriksaan kehamilan, menunjukkan semua
mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian
ASI ekslusif berjalan normal, mempersiapkan ibu dan
T'
Persepsi lbu Hnndl Tentang Pemeriksaan
keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara
normal (Saifuddin, 2006:90). Persepsi sudah sesuai
dengan teori yang ada tentang kehamilan. Sebagian
responden setuju tentang melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin dapat mengetahui kesehatan
ibu dan janin. Berdasarkan teori Ibu hamil dianjurkan
mengunjungi dokter atau bidan sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya harnil untuk mendapatkan
pelayanan atau asuhan antenatal (Rukiyah, 2009:2).
Persepsi
ini
sudah sesuai karena pemeriksaan
kehamilan harus dilakukan secararutin sehingga dapat
melakukan deteksi dini -l ika ada kompl ikasi.
Sebagian kecil responden tidak setuju mengenai
pernyataan pemeriksaan rutin pada ibu harnil dapat
rnendeteksi awal komplikasi-komplikasi pada
kehamilan.
I
nt en at al c are merupakan pelayanan yan g
diberikan pada ibu hamil untuk memonitor,
mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah
ibu hamil nonnal atau bermasalah. Ibu hamil
dianjurkan mengunjungi dokter atau bidan sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamii untuk
khamilan Di
Puskesnws
KONI Kota Janfui
seseoraflg. Menurut Notoatmodjo (2010:50),
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
dan persepsi terhadap objek. Hasil dari jawaban
responden terhadap pertanyaan pengetahuan yang
telah diberikan yaitu sebagian responden mengetahui
manfaat pemeri ksaan keh am ilan. De n gan responden
mengetahui manfaat dari pemeriksaan kehamilan
maka responden seharusnya mau melakukan
pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan.
Berdasarkan teori, antenatal care merupakan
pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi
ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Yeyeh,
2009:2). Selain itu hasil jawaban responden juga
menunjukan sebagian responden mengetahui tujuan
mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal (Yeyeh,
pengkajian riwayat menstruasi atau IIPHT (hari
pertama haid terakhir) dalam pemeriksaan kehamilan.
Dalam pemeriksaan kehamilan riwayat mensffuasi
2009:2). Persepsi
ini masih belum sesuai karena
seharusnya ibu hamil harus memeriksakan
sangat penting untuk menentukan umur kehamilan dan
tapsiran persalinan. Berdasarkan teori anamnesa pada
kehamilannya sejak dini sehingga terdeteksi
komplikasi pada diri ibu hamil tersebut. Selain itu,
sebagian kecil responden memiliki persepsi tidak
ibu hamil kunjungan awal dilakukan untuk
menanyakan riwayat antepartal terdahulu, yaitu
melakukan identifikasi informasi ibu hamil,
menanyakan riwayat medis dan perawatan primer
terdahulu, menayakan riwayat keluarga atau penyakit
keluarga, riwayat menstruasi yang meliputi usia
pertama ibu haid atau menarche, hari pertama haid
terakhir ibu atau HPHT dan siklus menstruasi ibu.
Menanyakan riwayat obstetri dan ginekologi, riwayat
setuju mengenai pernyataan pemeriksaan kehamilan
dilakukan lebih sering pada umur kehamilan ) 7 bulan
(trimester III). Berdasrkan teori program kesehatan ibu
di Indonesia untuk kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit sebanyak empat kali selama
proses kehamilan. Untuk trimester pertama paling
sedikit kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan
adalah satu kali, untuk trimester kedua satu kali
kunjungan, dan untuk trimester ketiga dua kali
kunjungan (Saifuddin, 2006:90). Persepsi ini juga
belum sesuai karena pemeriksaan kehamilan pada
trimester tiga harus dilakukan minimal 2 minggu
sekali.
Gambaran Pengetahuan Responden tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiT[hun20l2.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden
memiliki pengetahuan baik tentang
pemeriksaan
kehamilan. Pengetahuan yang baik merupakan hasil
dari sesuatu yang telah diketahui sebelumnya,
pengetahuan saling berpengaruh pada persepsi
seksual, dan riwayat kontrasepsi (Varney, 200 I :80).
Sebagian responden
tidak mengetahui
tujuan
dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri. Pengukuran
tinggi fundus uteri harus dilakukan setiap pemeriksaan
dilakukan sehingga dapat ditentukan tapsiran berat
badan janin serta umur kehamilan. Berdasarkan teori
tujuan pemeriksaan tinggi fundus uteri menggunakan
teknik Mc Donald adalah tnenentukan ulnur
kelramilan berdasarkarr minggu, dan hasilnya dapat
dibandingkan dengan hasil amamnesa hari pertama
haid terakhir (HPHT), dan kapan gerakan janin mulai
dirasakan (Mandriwati, 2007:53). Pada pertanyaan
tindakan yang dilakukan dalam pemeriksaan
keharnilan juga masih sebagian responden yang belum
mengetahui. Ibu hamil seharusnya harus mengetahui
tujuan pada setiap tindakan yang akan dilakukan
TA-
+
IbuHamilTen
Pemeiksaan Kehamilan Di puskesmas KONI Kotalambi
sehingga mereka mau melakukan pemeriksaan
kehamilan.
Gambaran Kebutuhan Responden tentang
Pemeriksaan Kehamilan di puskesmas Koni Kota
JambiIhhun20l2.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan
responden memiliki kebutuhan tinggi tentang
pemeriksaan kehamilan. Menurut Notoatmodjo
(2010:10) mengatakan bahwa kebutuhan akan
menyebabkan stimulus dapat masuk dalam rentang
perhatian dan kebutuhan ini akan menyebabkan
seseorang mengintrepestasikan stimulus secara
berbeda. Kebutuhan yang tinggi akan mendorong
seseorang untuk mencari dan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebagian besar responden membutuhkan informasi
tentang kapan waktu ibu untuk memeriksakan u-lang
kehamilannya. Berdasarkan teori program kesehafan
ibu di Indonesia untuk kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit sebanyak empat kali selama
proses kehamiian. Untuk trimester pertama paling
sedikit kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan
adalah satu kali, untuk trimester kedua satu kali
kunjungan, dan untuk trimester ketiga dua kali
kunjungan (Saifuddin, 2006:90). Ibu hamil harus
melakukan kunjungan ulang dalam pemeriksaan
kehamilannya sehingga ibu hamil tersebut dapat
mengetahui kemajuan pada kehamilannya.
Sedangkan sebagian besar responden masih belum
mencari informasi atau membutuhkan infonnasi
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dari
internet atau media massa. Berdasarkan teori
kebutuhan adalah suatu potensi dalam
diri
manusia
yang perlu ditanggapi atau direspons. Tanggapan
terhadap kebutuhan tersebut diwujudkan dalam
bentuk tindakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebu!
dan hasilnya adalah orangyang bersangkutan merasa
atau menjadi puas. Ibu hamil tidak hanya harus
mengandalkan tenaga kesehatan dalam media pemberi
informasi tetapi ibu hamil juga harus aktif mencari
informasi sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.
Gambaran Motivasi Responden tentang
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Koni Kota
JambiTahun20l2.
hasil penelitian secara keseluruhan
responden memiliki motivasi tinggi tentang
pemeriksaan kehamilan. Menurut Notoatmodjo
Berdasarkan
(201A:119), motif atau motivasi berasal dari kata latin
B
moreve yang berarti dorongan dari dalam diri manusia
untuk bertindak atau berperilaku. pengertian motivasi
tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau
want.Motivasi akanmuncul dari dalam diri seseorang
sehingga seseorang memiliki dorongan untuk
melakukan atau merealisasikan dalarn bentuk
tindakan.
Seluruh responden telah termotivasi melakukan
pemeriksaan kehamilan karena melakukan
pemeriksaan kehamilan dapat membuat ibu hamil dan
bayi nya sehat. Berdasarkan teori asuhan antenatal
penting untuk menjamin proses alamiah tetap berjalan
normal selama kehamilan. Selain itu tujuan asuhan
antenal juga untuk mempersiapkan ibu agar masa nifas
dan pemberian ASI ekslusif berjalan normal,
ibu dan keluarga dapat berperan
dengan baik dalam mernelihara bayi agar dapat
mempersiapkan
tumbuh kembang secara norrnal (Saifuddin, 2006:90).
Motivasi responden sudah tinggi dalam hal ini, tujuan
rnelakukan pemeriksaan kehamilan itu sendiri adalah
untuk mendeteksi dinijika terjadi komplikasi padadiri
ibu hamil sehingga dapat diatasidan kesehatan ibu dan
bayi dapatterjaga.
Sebagian responden melakukan pemeriksaan
kehamilan bukan karena termotivasi atas dirinya
sendiri. Menurut Notoatmodjo (2010: 120), motivasi
berasaf dari bahasa latin yang berarti to move. Secara
umum mengocu pada adanya kelantan doronganyang
menggerakan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh
karena itu, dalam mempelajari motivasi kita akan
berhubungan dengan hasra! keinginan, dorongan dan
tujuan. Seharusnya ibu hamil harus memeriksakan
kehamilannya ketenaga kesehatan harus berdasarkan
kesadaran dirinya sendiri sehingga timbul motivasi
untuk melakukan pemeriksaan karena dirinya sendiri
jugu.
KESIMPULAN
Sebagian responden memiliki persepsi yang baik
tentang pemeriksaan kehamilan, namun masih ada
responden yang memiliki persepsi bahwa pemeriksaan
kehamilan dilakukanjika ada keluhan saja.
Sebagian responden memiliki pengetahuan yang baik
tentang pemeriksaan kehamilan, namun masih ada
responden yang belum mengetahui tujuan dilakukan
pengukuran tinggi fundus uteri.
Sebagian responden memiliki kebutuhan yang tinggi
tentang pemeriksaan kehamilan, namun masih ada
responden yang kebufuhannya rendah dalam mencari
I
Persepsi lbu Hontil Tentnng Pemeriksaan Kehnmilan
Di
Pusl<esmas
KONI Kota lambi
informasi dari internet atau media massa.
Sebagian responden memiliki motivasi yang tinggi
tentang pemeriksaan kehamilan, namun masih ada
responden yallg memeriksakan kehamilan bukan
karena keinginan diri sendiri.
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010. Manajemen Penelitian.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta: x * 506 hlm
Asrinah, dkk, 2010. Asuhan Kebidanan Mqsa
Kehamilqn. Edisi l. Penerbit Graha llmu.
Yogyakarta:x+ 178hlm
Depkes RI, 2007. Sumey Demografi dan Kesehatan
Indonesia. Bps dan Macro Internasional. Jakarta:
xxxi+495 hlm
Dinkes kota Jambi, 2010. Profil Kesehatan Kota
Jamb i.Bakti Husada. Jambi: I 20 hlm
Hidaya! Rahmat, Dede, 2009. Pengantar Psikologi
Untukknaga Kesehatan llmu Perilaku Manusia.
Penerbit CV. Trans Info Media. Jakarta: xii + 187
hlm
Mandriwati, 2007. Asuhatt Kebidanan lbu Hamil.
Penerbit EGC. Jakarta: xii + 1 99 hlm
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan
Tbori dan Aplikasi. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta: viii+389hlm
Notoatmodjo, Soekidjo 2005. Metode Penelitian
Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta:
v+
208 hlm
Rukiyah, Yeyeh, Ai, dkk, 7009. Asuhon Kebidanon I
(Kehamilan). Penerbit CV. Trans Info Medika.
Jakarta:x+ 197hlm
Saifuddin, Abdul Bari, 2006. Buku Acuon Nasional
Pelayanon Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Ed. 1. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: xxiv + 608 hlrn
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit
Alphabeta. Bandung: xxvi + 360 hlm
Vamey, Helen, dkk. 2001 . Buku Saku Bidan. Penerbit
EGC. Jakarta: vii +330hlm
Wawan & Dewi, 2010, Tbori dan Pengukuran
Pengetaltuan, Sikap dan Petilaku Manusia.
PenerbitNuha Medika. Yogyakarta: iii + I 32 hlm
Wheeler, Linda 2004. Buku Saku Asuhan Pranatal
& Pascapartum. Penerbit EGC. Jakarta: xii + 297
hlm
T6
Download