PEMANFAATAN PASAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SISWA

advertisement
PEMANFAATAN PASAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS
SISWA KELAS VIII SMPN 66 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS
( S.Pd )
Oleh :
ALVIN HIDAYAT
NIM. 109015000119
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRACT
The market as a Learning Resource Utilization IPS Student Class VIII
SMPN 66 Jakarta
Keywords: Market, Learning Resources, IPS
This study aims to determine how the market can be used as a source of social
studies, this study deals with materials related to the markets in class VIII. This
research was conducted in October 2013 in SMPN 66 Jakarta. The method used is
descriptive qualitative method is to describe the use of the market as a source of
social studies course with hopes of using the market as a source of social studies can
assist learners in understanding the broader subject matter IPS in particular with
regard to the market so that the learning process will run better. the sampling
technique used was purposive sampling that data sampling technique with a certain
considerations, in this case used as the data source is a Class VIII student. 2 by the
number of students 5 people.
The data collection techniques with direct observation and interviews with two
market sources IPS teachers and traders, as well as documentation of every learning
activity in the market. The research instrument is the researchers themselves, by
making the grating instruments to make research focused on the existing problems in
social situations. Data analysis techniques used by using the model proposed by
Miles and Huberman (1984) with step-step data reduction, data presentation,
verification conclusion.
The results showed the favorable development in the mastery and understanding of
the students in learning when learning materials market by directly studying in the
market as seen when 5 students studying in the market by simply could understand
more about the activities in the market by interacting directly with sellers and buyers
and economic players in the market such as producers, consumers and distributors,
thus exploiting market as a source of learning is very good for the progress of the
learning process for social studies, in particular for the material market.
ABSTRAK
Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII
SMPN 66 Jakarta
Kata Kunci : Pasar, Sumber Belajar, IPS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pasar dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS, penelitian ini berkaitan dengan materi
yang berkaitan dengan pasar di kelas VIII. Penelitian ini telah dilaksanakan pada
bulan Oktober 2013 di SMPN 66 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan tentang
pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS yang tentunya dengan harapan
penggunaan pasar sebagai sumber belajar IPS dapat membantu peserta didik
dalam memahami secara lebih luas materi pelajaran IPS khususnya yang berkaitan
dengan pasar sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik. teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu, dalam hal ini yang
dijadikan sumber data adalah siswa Kelas VIII. 2 dengan jumlah siswa 5 orang
Teknik Pengumpulan data dengan observasi langsung ke pasar dan wawancara
dengan dua narasumber guru IPS dan pedagang pasar, dan juga dokumentasi
disetiap kegiatan belajar di pasar. Instrumen penelitiannya adalah peneliti itu
sendiri, dengan membuat kisi kisi instrumen agar penelitian terfokus kepada
permasalahan yang ada dalam situasi sosial. Teknik Analisis Data yang digunakan
dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984)
dengan langkah langkahnya reduksi data, penyajian data, conclusion verification.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perkembangan yang baik dalam
penguasaan dan pemahaman siswa dalam belajar ketika belajar materi pasar
dengan langsung belajar di pasar hal ini terlihat ketika 5 orang siswa belajar di
pasar dengan secara sederhana bisa mengerti tentang kegiatan di pasar dengan
cara berinteraksi langsung dengan penjual dan pembeli dan pelaku ekonomi yang
ada di pasar seperti produsen, konsumen dan distributor, dengan demikian
pemanfaatan Pasar sebagai Sumber belajar sangat baik untuk kemajuan proses
belajar mengajar untuk pelajaran IPS khususnya untuk materi pasar.
KATA PENGANTAR
ALHAMDULILLAHI RABBIL‘AALAMIIN, Puji syukur kehadirat
Allah SWT, Tuhan yang seluruh makhluk bergantung kepadaNya, tiada
Tuhan selain Dia, pencipta alam semesta beserta isinya. Dengan kasih
sayang serta ridhaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII
SMPN 66 Jakarta”.
Shalawat dan sallam kepada Rasullah SAW, Rasul mulia dan penutup
para Nabi. Beliau adalah rasul yang membawa cahaya bagi alam semesta
melalui wahyu yang mulia yakni Al-Qur’an. Mudah-mudahan kita
termasuk orang yang konsisten berpegang teguh pada ajaran Rasulullah
SAW. Amin.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hambatan dan tantangan yang
penulis hadapi, namun atas bantuan dan dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak Alhamdulillah penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Namun demikian penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih
banyak kekurangan.
Atas bantuan dan dorongan kepada penulis, baik berupa moril maupun
materil, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nurlena Rifa’I MA, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang telah memberikan kritik dan saran
serta semangat yang berguna bagi penulis.
3. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan untuk membimbing dan memberi masukan masukan yang
bermanfaat bagi penulis.
i
4. Bapak Broto Yudho S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 66 Jakarta yang
telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.
5. Ibu Trie Ariani S.Pd, Wakil Kepala Sekolah SMPN 66 Jakarta yang
telah memberikan informasi yang berguna bagi berlangsungnya
penelitian.
6. Ibu Hj. Edah Hanidah SE, Kepala Tata Usaha beserta staf SMPN 66
Jakarta yang telah berkenan memberikan informasi dan saran yang
berguna bagi penulis.
7. Ibu Farianis, S.Pd, Guru IPS SMPN 66 Jakarta yang telah berkenan
memberikan informasi dan masukan masukan yang bermanfaat bagi
penulis untuk melakukan penelitian.
8. Dewan Guru SMPN 66 Jakarta yang telah memberikan saran dan kritik
yang berguna bagi penulis.
9. Kedua orang tua tercinta “ Bapak Agus Khusni dan Ibu Yukhanidah “
yang telah memberikan kasih sayang, do’a yang tiada henti hentinya
bagi penulis, juga yang telah mendidik penulis dengan disiplin,
menjunjung nilai nilai keagamaan di setiap kehidupan dan tak lupa
pula adik tercinta Umiyatul Fatika yang selalu memberikan Semangat
dalam mengerjakan Skripsi, semoga Allah SWT memuliakan beliau
dan mengangkat derajatnya, karena tanpa beliau penulis tidaklah
memiliki arti apa apa.
10. Teman temanku tercinta Seperjuangan angkatan 2009 Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial khususnya yang biasa di kenal dengan sebutan “
Galonk “( Angga Mahardika, Ricky Pratama Putra, Ibel Munajat, Asep
Erista, Anggi Sanjaya, Muhammad Mahbub Jaelani, Kharis Agustiar )
serta teman teman konsentrasi geografi secara umumnya. Karena
kalianlah adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan dari
penulis dan akan selalu menjadi kisah klasik untuk masa depan yang
akan selalu ada dalam hati penulis.
ii
11. Kepala Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf yang
telah memberikan informasi dan bersedia meminjamkan buku buku
yang bermanfaat bagi penulis.
12. Kepala Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah berkenan meminjamkan buku buku
yang berguna bagi penulis.
13. Dosen dosen di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
14. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya.
Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan Studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini di
balas oleh Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi
perkembangan keilmuan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juli 2014
Alvin Hidayat
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Identifkasi Masalah ......................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pasar .......................................................................................................8
1. Pengertian Pasar ......................................................................................... 8
2. Struktur Pasar ............................................................................................. 9
3. Kegagalan Pasar .................................................................................11
4. Peranan Pasar ......................................................................................12
iv
B. Sumber Belajar ................................................................................................. 13
1. Pengertian Sumber Belajar .......................................................................... 13
2. Manfaat Sumber Belajar .....................................................................15
3. Jenis Sumber Belajar ..........................................................................16
4. Hakikat Sumber Belajar .....................................................................18
5. Tipe Sumber Belajar .................................................................................... 19
6. Ciri Ciri Sumber Belajar ....................................................................21
C. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS) ........................................ 24
1. Pengertian Pendidikan IPS ..............................................................24
2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .......................... 27
3. Tujuan Pelajaran dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................... 28
D. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 31
E. Kerangka Berfikir ............................................................................................ 32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ..................................................................................35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................35
C. Situasi Sosial dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................36
D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................37
E. Instrumen Penelitian ...............................................................................39
F. Pengolahan Data dan Analisis Data ......................................................45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah ........................................................................................58
B. Deskripsi Data .......................................................................................65
C. Analisis Data .........................................................................................65
v
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................71
B. Saran ......................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR UJI REFERENSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Kisi Kisi Instrumen Wawancara .....................................................
41
Tabel 3.2
Kisi Kisi Instrumen Wawancara ............................................
42
Tabel 3.3
Kisi Kisi Instrumen Wawancara ............................................
42
Tabel 3.4
Kisi Kisi Instrumen Observasi ...............................................
43
Tabel 3.5
Kisi Kisi Instrumen Studi Dokumentasi ................................
44
Tabel 4.1
Guru dan Tenaga Kependidikan .............................................
49
Tabel 4.2
Siswa ......................................................................................
53
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana ..............................................................
54
Tabel 4.4
Lainnya Yang Relevan ...........................................................
57
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lembar Pedoman Wawancara Dengan Guru IPS Kelas VIII
LAMPIRAN 2
Lembar Pedoman Wawancara Dengan Siswa
LAMPIRAN 3
Lembar Wawancara Dengan Pedagang Pasar
LAMPIRAN 4
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Baharudin
LAMPIRAN 5
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Warsidi
LAMPIRAN 6
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama warsidi
LAMPIRAN 7
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Sumiati
LAMPIRAN 8
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Suryani
LAMPIRAN 9
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Sunaryo
LAMPIRAN 10 Hasil Wawancara Dengan Guru IPS Kelas VIII
LAMPIRAN 11 Hasil Wawancara Dengan Siswa
LAMPIRAN 12 Hasil Observasi Dengan Muhammad Anugrah
LAMPIRAN 13 Hasil Observasi Dengan Noviana Ariska
LAMPIRAN 14 Hasil Observasi Dengan Muhammad Rafi husein
LAMPIRAN 15 Hasil Observasi Dengan Vickry Firmansyah
LAMPIRAN 16 Dokumentasi Kegiatan Observasi dan Wawancara di Pasar
LAMPIRAN 17 Dokumentasi Kegiatan Wawancara dengan Guru dan Siswa
LAMPIRAN 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) Materi Pasar
LAMPIRAN 19 Lembar Penyerahan Uji Referensi
LAMPIRAN 20 Lembar Uji Referensi
LAMPIRAN 21 Lembar Uji Referensi Revisi
LAMPIRAN 22 Surat Keterangan Penelitian SMPN 66 Jakarta
LAMPIRAN 23 Riwayat Hidup Penulis
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal yang terpenting dalam pembentukan kepribadian
berfikir melalui pendidikanlah pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan
wawasan diperoleh dan berkembang guna memperoleh ilmu pengetahuan untuk
kebutuhan hidupnya dengan tujuan menjadikan insan manusia yang berkualitas.
Pendidikan akan terus dibutuhkan sejalan dengan kebutuhan manusia dalam
menjalankan aktivitas dalam segala kehidupan, dari pendidikanlah ilmu akan
diperoleh, dengan pendidikan juga derajat manusia akan berkembang kearah yang
lebih baik.
Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan
Pembelajaran mengungkapkan “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan
masyarakat.”1 Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah bentuk dari
pengembangan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang
berlangsung seiring dengan perwujudan perubahan manusia yang berlangsung
seumur hidup yang mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian pendidikan menjadi tanggung jawab semua yang meliputi
orang tua, masyarakat dan pemerintah, terkait dengan tanggung jawab pemerintah
di dalam pendidikan seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang sangat
besar terhadap penyelenggaraan pendidikan, karena dengan pendidikanlah akan
terbentuk pengetahuan seseorang yang dapat membantu perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berguna untuk merubah keadaan suatu
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta ; Bumi Aksara, 2009 ) Cet 9,
h. 3
1
2
bangsa menjadi lebih baik dan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul filsafat Pendidikan
Islami mengungkapkan ”pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi
manusia, ada dua kata yang penting dalam kalimat itu, pertama “membantu“ dan
kedua “manusia“2. Dari penjelasan Ahmad Tafsir dapat disimpulkan bahwa
pendidikan membantu manusia menjadi manusia dalam arti menjadi manusia atau
memanusiakan manusia yaitu agar memiliki tujuan hidup yang jelas dalam
hidupnya dan juga masa depannya.
Selanjutnya menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan
mengungkapkan “dalam pengertian yang agak luas pendidikan dapat diartikan
sebagai sebuah proses dengan metode metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai
dengan kebutuhan.”3 Dari penjelasan yang diutarakan oleh Muhibbin Syah dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya manusia untuk berkembang kearah
yang lebih baik melalui mekanisme proses dengan disertai cara cara tertentu
sehingga timbulah sebuah pengetahuan, pemahaman, nilai sikap dan tingkah laku
manusia dalam kehidupan.
Pendidikan tak hentinya menjadikan sebuah inti persoalan hidup manusia
banyak yang mendasari orang mengenyam pendidikan salah satunya untuk
memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depannya terlebih dimasa
Era globalisasi saat ini pendidikan sudah menjadi hal yang yang tidak asing lagi
semua orang berlomba lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi tingginya
sampai dengan tingkat perguruan tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan karier
yang lebih baik yang lebih cemerlang karena mengingat persaingan dalam dunia
kerja, namun hal ini mungkin hanya berpengaruh kepada orang kaya karena ada
sugesti yang mengatakan bahwa pendidikan itu mahal hanya bisa disanggupi oleh
orang kaya, bagaimana tidak sebuah realita di dalam kehidupan masyarakat
2
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Integrasi Jasmani, Rohani Dan Kalbu
Memanusiakan Manusia, ( Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 4, h. 33
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2010 ), Cet. 16, h. 10
3
banyak anak anak putus sekolah karena kesulitan ekonomi yang orang tuanya
berpenghasilan rendah yang hanya bisa mencukupi buat makan saja maka
timbullah hal hal kejahatan seperti bentuk premanisme yang sudah merajalela di
Negara Indonesia ini.
Untuk mengatasi hal itu harusnya pemerintah lebih menerapkan pendidikan
gratis kepada semua daerah di Indonesia sampai pelosok negeri tidak hanya untuk
kota kota besar saja dengan cara ini dimaksudkan untuk mengembangkan sumber
daya manusia berkualitas yang mampu berfikir aktif, kreatif dan inovatif dengan
ini diharapkan bisa membangun daerahnya masing masing dan juga negara
indonesia jadi tidak perlu berpangku tangan hanya kepada negara asing yang
hanya menjadi sebuah kemelaratan bagi rakyat indonesia, perlu diketahui bahwa
negara tidak akan maju selama masih berpangku tangan kepada negara lain, jadi
seharusnya pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang semestinya.
Seperti halnya dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tujuan
pendidikan dinyatakan sebagai berikut.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4
Kesimpulan dari paparan tujuan pendidikan yang ada di dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bagaimana pendidikan menjadikan arah untuk pengembangan potensi peserta
didik yang pada dasarnya manusia memiliki sifat kreatif dan mandiri yang kadang
tidak dikembangkan atau tidak mengetahui bahwa pada dirinya memiliki potensi
yang baik untuk dikembangkan karena pada dasarnya setiap manusia memiliki
kemampuan atau potensi yang berbeda satu sama lain dan dalam hal ini
4
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 ). Cet 1, h. 8.
4
pendidikan sangat berpengaruh terhadap potensi peserta didik. Seperti halnya
yang telah dilakukan oleh pemikir pertama pendidikan indonesia Ki Hajar
Dewantara.
Salah satu tonggak pemikiran pendidikan yang cukup monumental sama
dengan konsepsi founding fathers adalah pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
kemudian diimplementasikan pada ajaran Taman Siswa yaitu penekanan pada
asas budaya, kebangsaan, asas kekeluargaan, dan asas tricon ( yaitu pengakuan
bahwa diantara orang di dunia dan dunia sekitarnya selalu ada pertimbangan
persatuan dan persambungan.5
Artinya Ki Hajar Dewantara adalah seorang pemikir pertama pendidikan di
Indonesia yang dalam pemikirannya ia mendirikan Taman Siswa yang pada
awalnya digunakan sebagai tempat untuk menimba ilmu pada masa penjajahan
yang saat ini dikenal dengan sebutan sekolah.
Pada dasarnya pendidikan sangatlah berguna dengan pendidikan manusia
belajar untuk meraih ilmu sebanyak mungkin, manusia membutuhkan belajar
dengan lingkungannya tempat bagaimana seseorang itu bertindak untuk
mempertahankan kehidupannya, belajar tidak semestinya hanya di sekolah
dimanapun bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Termasuk juga pasar bisa
dijadikan sebagai sumber belajar bagi sebuah pembelajaran yang berkaitan dengan
IPS, seperti diketahui “Pasar adalah pertemuan antara pembeli-pembeli dan
penjual (konsumen dan produsen) untuk suatu keinginan menentukan kondisi bagi
pertukaran sumber daya (barang dan jasa) atau dengan kata lain merupakan
pertemuan transaksi antara permintaan dan penawaran yang tidak dibatasi oleh
ruang, waktu dan tempat”.6
Di pasar banyak pembelajaran yang dapat kita serap bisa melihat secara
langsung berbagai kegiatan ekonomi mulai dari bentuk jual beli, seperti tukar
menukar barang dengan uang, aktivitas kegiatan masyarakat di pasar, barang
barang apa yang diperjualbelikan, keadaan pasar setiap harinya, keamanan dan
ketertiban pasar dll.
5
Darmaningtias, Pendidikan Rusak Rusakan, (Yogyakarta : LKIS, 2005), Cet Ke 1, h.
289
6
Lukman, Pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta Dan
UIN Press, 2007), Cet Ke 1, h. 13
5
Pasar dapat dijadikan sumber belajar pengganti setelah selama ini sumber
belajar hanya bersumber pada buku saja contoh halnya materi pasar bisa
diterapkan dengan cara siswa diajak langsung untuk melihat pasar, dengan ini
siswa akan melihat secara langsung kegiatan ekonomi yang ada di pasar dan
aktifitas kegiatan manusia di pasar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan
belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi
hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa
dengan berbagai macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan
penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran
proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan
berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa teks, media cetak, media
elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya, yang dipilih
berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi dasar. Sumber belajar hendaknya bervariasi agar
memberikan pengalaman yang luas kepada peserta didik.
Menanggapi tentang sumber belajar dirasa perlu karena menyangkut aspek
kognitif, afektif, psikomotorik siswa dalam belajar, mencari sumber belajar yang
baru yang dapat menarik kepekaan siswa dalam menerima materi pembelajaran
secara langsung tetapi pada kenyataannya sekolah masih menggunakan sumber
belajar yang hanya berpatokan pada buku, dan juga masih menjadikan kelas
sebagai sumber belajar padahal ada sumber belajar lain selain buku yaitu pasar hal
ini terlihat saat peneliti mengobservasi awal di SMPN 66 Jakarta pada tanggal 13
– 15 Juni 2013, menunjukkan banyak masalah guru tidak menggunakan pasar
sebagai sumber belajar, guru hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar,
setiap 2 x jam pelajaran atau 1 x pertemuan guru hanya belajar di dalam kelas dan
guru hanya menggunakan metode ceramah.
Atas dasar fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti hal ini yang di
tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber
belajar IPS siswa kelas VIII SMPN 66 Jakarta.”
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka peneliti
berusaha mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait di antaranya :
1. Manfaat pasar sebagai sumber belajar
2. Guru hanya memakai buku sebagai sumber belajar
3. Guru selalu belajar di dalam kelas
4. Guru hanya menggunakan metode ceramah
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya. Serta untuk
memudahkan pembahasan dalam bimbingan skripsi dan juga untuk menjaga agar
penelitian lebih fokus dan terarah, dan tidak menimbulkan keraguan dan salah
penafsiran, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu
penelitian yang dilakukan dibatasi pada:
Manfaat pasar sebagai sumber belajar
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagai mana yang telah dijelaskan, maka
masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
”Bagaimanakah Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas
VIII SMPN 66 Jakarta ?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka peneliti
menyimpulkan tujuan dari penelitianya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pasar dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar IPS.
7
2. Untuk mengetahui hal positif ketika pasar dimanfaatkan sebagai sumber
belajar bagi pembelajaran IPS.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan pasar sebagai sumber
belajar.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini ditunjukkan kepada pihak pihak sebagai
berikut :
a. Bagi Peneliti
Sebagai implementasi dari proses perkuliahan dan untuk mengetahui
adanya sumber belajar lain.
b. Bagi Guru
Memberikan informasi tentang pasar sebagai sumber belajar
c. Bagi Siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
d. Bagi Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah bahwa pasar dapat dijadikan sumber
belajar IPS.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pasar
1. Pengertian Pasar
Dalam memenuhi kelangsungan hidup manusia selalu didasarkan pada
kebutuhan hidup dimana setiap hari manusia berusaha keras untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, karena setiap manusia memerlukan kebutuhan hidup yang
berbeda, ketika seseorang itu dikatakan kaya pasti kebutuhan hidupnya akan
semakin besar dibandingkan dengan orang miskin, ini karena dalam memenuhi
kebutuhan hidup sangat berpengaruh sekali terhadap pendapatan, hal ini yang bisa
membedakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketika seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dari
apa yang akan dicarinya, barang yang akan dibeli sebagai pemuas kebutuhan
ataupun sebagai barang yang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup semata,
pada dasarnya kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi : kebutuhan primer,
sekunder, tersier untuk memenuhi itu maka perlu adanya sistem yang bisa
mendekatkan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dan juga barang
yang diperjualbelikan sebagai proses dari penyalur barang (distributor) maka dari
itu terbentuklah pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
mengadakan sebuah transaksi baik barang dan jasa. Dominick Salvatore
mengatakan ”pasar adalah tempat atau keadaan dimana para pembeli dan penjual
membeli serta menjual barang, jasa atau sumber daya.”1
Lain halnya dengan Marsudi Djojodipuro memberikan pengertian “pasar adalah
pertemuan antara permintaan dan penawaran akan sesuatu barang”.2
1
Dominick Salvatore, Mikro Ekonomi, ( Jakarta : Erlangga, 2006), h. 2
Marsudi Djojodipuro, Pengantar Ekonomi Untuk Perencanaan, ( Jakarta : UI Press,
2001), h. 19
2
8
9
Kesimpulan dari penjabaran di atas bahwa pasar adalah tempat bertemunya
penjual dan pembeli dimana kedua belah pihak mengadakan sebuah komunikasi
berupa transaksi yaitu jual beli mengenai suatu barang, di pasar terdapat berbagai
macam barang hasil produksi contoh alat alat rumah tangga, barang barang
kebutuhan pokok, furniture, dan juga barang barang dari hasil distribusi, karena di
dalam pasar pada dasarnya ada tiga kegiatan yaitu konsumsi, produksi, distribusi
atau pelakunya disebut dengan sebutan konsumen, produsen dan distributor dalam
pasar permintaan dan penawaran barang sangat berpengaruh terhadap harga
barang tersebut, ketika harga naik maka permintaan akan barang tersebut turun
dan sebaliknya ketika harga turun maka permintaan akan barang menjadi naik.
Hal ini tidak terlepas dari hukum permintaan dan penawaran, di dalam
kaitannya dengan kegiatan pasar permintaan dan penawaran barang juga
berpengaruh pembentukan harga ketika barang yang akan diperjualbelikan di
pasar sulit didapatkan, misalnya barang yang dipasok dari desa untuk dijual di
kota terkendala dari transportasi yang sulit akses jalan dan juga karena masalah
cuaca yang tidak menentu maka akan berdampak kepada penyesuaian harga yang
cenderung akan naik, dari masalah demikian maka akan berdampak tehadap
permintaan dan penawaran barang yang ada di pasar.
2. Struktur Pasar
Di pasar dalam kegiatannya tidaklah hanya meliputi kegiatan tukar menukar
yang terorganisir dalam satu lokasi tertentu, tetapi secara umum (dan kadangkala
abstrak) pasar menunjukkan sekelompok penjual dan pembeli yang kegiatannya
dapat mempengaruhi harga satu produk yang dipertukarkan dari situlah sturktur
pasar terbentuk, menurut Suwarno dalam bukunya yang ditulis Yogi membagi
stuktur pasar menjadi 4 terdiri atas :
a. Pasar monopoli
Suatu keadaan dimana dalam pasar atau industri tersebut hanya terdapat satu
perusahaan, dalam pasar monopoli terdapat hambatan pasar yang sangat
tinggi, sehingga hanya satu perusahaan yang dapat berdiri dalam pasar
tersebut, hambatan tersebut umumnya adalah undang undang atau satu
perusahaan yang boleh berdiri dalam pasar tersebut, sebagai contoh di
Indonesia adalah PLN, Pertamina dan Telkom.
10
b. Pasar oligopoli dominan
Dalam pasar oligopoli dominan sebuah perusahaan menguasai pangsa
pasar yang besar yaitu sekitar 50 % sampai dengan 100 %, perusahaan lain
mempunyai pangsa pasar yang besar yang kecil, perusahaan oligpoli
dominan adalah pemimpin pasar ia dapat menentukan harga sesuai dengan
kehendaknya, perusahaan lain sebagai pengikut pasar umumnya tunduk
terhadap kemauan pemimpin pasar, jika pengikut pasar tidak tunduk pada
kehendak pemimpin pasar, maka akan terjadi perang harga yang umumnya
berakhir dengan kekalahan pengikut kasar, akibat hal tersebut pengikut
pasar akan mendapat kerugian.
c. Pasar persaingan monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolistik perusahaan perusahaan yang ada
dalam pasar tersebut umumnya memiliki pangsa pasar di bawah 20%, dalam
pasar tersebut tidak ada perusahaan yang dapat menentukan harga, hal ini
disebabkan karena tidak ada perusahaan yang secara signifikan dapat
mempengaruhi pasar, sehingga harga dalam industri tersebut tergantung
pada harga pasar secara agregat.
d. Pasar persaingan sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna semua perusahaan yang ada dalam pasar
tersebut adalah penerima harga, dalam hal ini harga ditentukan oleh pasar.
Jika perusahaan menjual produk di atas harga pasar maka produk tersebut
tak akan dibeli oleh konsumen, diferensiasi yang dapat mempengaruhi
perbedaan harga sukar dilaksanakan, dalam pasar ini semua perusahaan
mendapat laba normal (normal profit).3
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa struktur pasar dibedakan
menjadi 4 yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dominan, pasar persaingan
monopolistik dan pasar persaingan sempurna dengan ini maka dapat ditemukan
perbedaanya satu sama lain, perbedaanya terlihat dari jumlah produsen, bentuk
produk yang dihasilkan dan juga hambatan untuk masuk dalam industri.
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah produsennya tidak dapat
mempengaruhi pasar dan semua produsen menghasilkan produk yang identik
sedangkan pasar persaingan monopolistik jumlah produsennya ditentukan dalam
batas tertentu dapat mempengaruhi pasar, setiap produsen menghasilkan produk
yang dapat dibedakan, dan pasar monopoli jumlah produsennya satu
dapat
mempengaruhi pasar dan produknya unik, misalnya barang pelayanan
umum/public utilities, seperti telepon, sedangkan pasar oligopoli dominan jumlah
3
Yogi, Ekonomi Manajerial, (Jakarta : Kencana, 2004), h. 164 - 167
11
produsennya sedikit kegiatannya saling mempengaruhi dan setiap produsen
menghasilkan produk yang dapat dibedakan.
3. Kegagalan Pasar
Dalam hal tertentu ternyata mekanisme pasar/harga tidak dapat/gagal
mencapai alokasi yang efisien. Ada beberapa kelemahan yang melekat pada
sistem pasar/harga sehingga efisiensi yang digambarkan oleh Adam Smith tidak
tercapai. Kelemahan atau kegagalan pasar ini antara lain ;
a. Sistem pasar/harga biasanya dibarengi dengan fluktuasi perekonomian
yang hebat.
b. Distribusi pendapatan yang tidak/kurang merata.
c. Apabila ada monopoli alokasi sumberdaya menjadi kurang efisien.
d. Adanya eksternalitas
e. Sistem pasar tidak dapat menjamin pengadaan/produksi barang publik
(public goods).
f. Pelaku pasar (konsumen dan produsen) tidak memiliki informasi yang
sempurna.4
Kesimpulan dari penjabaran diatas adalah bahwa dalam sistem pasar tidak
selamanya berjalan sesuai dengan baik, karena dalam sistem pasar sering terjadi
adanya permasalahan yang menjadi penyebab timbulnya kegagalan pasar,
berbagai masalah timbul seperti tingkat kestabilan harga yang berpengaruh
terhadap harga produktivitas barang produk tertentu, pengaruh distribusi barang
yang tidak stabil yang berimbas kenaikan harga barang di pasar, dan juga
pengaruh fluktuasi rupiah yang berhimpas kepada harga komoditi barang
sehingga timbul pada keadaan (Defisit) dimana pendapatan rendah kerugian lebih
besar, bukan keadaan yang diharapkan yaitu keadaan (Surplus) yaitu pendapatan
lebih besar dari pada pengeluaran.
Kemampuan sistem pasar dalam upaya perwujudan mekanisme pasar selalu
jadi hal yang selalu jadi masalah dalam sistem pasar pengaruh yang muncul
menjadi peluang untuk terjadinya kegagalan pasar bentuk dari ketidak adanya
upaya pemerataan yaitu mengurangi kesenjangan antara yang kaya dengan yang
4
h. 278
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, (Yogyakarta : BPFE, 1994), Cet. 1
12
miskin, sistem pasar selalu memberi intensif bagi yang berhasil dan tidak bagi
yang tidak berhasil justru akan memperlebar jurang antara yang kaya dengan yang
miskin, maka dari itu dalam sistem pasar selalu terjadi adanya kegagalan pasar.
4. Peranan Pasar
Dalam pasar terdapat aliran barang dan uang dimana hal ini membentuk
terjadinya pasar, baik pasar barang konsumsi maupun pasar barang produksi,
kaitannya dengan ini timbulah adanya peranan pasar yaitu :
a. Pasar berfungsi menentukan nilai atau harga barang dengan adanya pasar
maka harga barang dapat ditentukan melalui kekuatan pemintaaan dan
penawaran.
b. Pasar berfungsi mengorganisasikan produksi, dengan adanya pasar harga
faktor produksi akan dapat ditentukan, demikian pula harga barang yang
dihasilkan, oleh karenanya organisasi produksi harus diatur sedemikian
rupa untuk mencapai keuntungan yang maksimal dengan menggunakan
faktor produksi dengan kombinasi yang semurah mungkin.
c. Pasar berfungsi mendistribusikan produk. dengan adanya balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada para pemilik faktor produksi, maka
barang barang yang dihasilkan akan dapat didistribusikan diantara para
pembeli, biasanya orang yang menghasilkan banyak akan memperoleh
bagian yang banyak pula, oleh karena orang yang paling produktif atau
orang yang paling banyak memiliki faktor produksi akan mampu
menguasai lebih banyak memiliki faktor produksi akan mampu menguasai
lebih banyak alat alat pemuas kebutuhan.
d. Pasar berfungsi melakukan penjatahan, dengan adanya pasar dan harga
maka tidak semua permintaan selalu dipenuhi dengan produksi yang ada
konsumsi akan dibatasi pada jumlah produksi yang ada pada tingkat harga
tertentu.
e. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang
tabungan dan investasi terjadi di pasar sebagai usaha untuk
mempertahankan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.5
Kesimpulan dari penjabaran diatas bahwa peranan pasar sangat berpengaruh
besar terhadap perekonomian dalam kemajuan sebuah negara mendapatkan
pendapatan yang besar bermula dari adanya pasar, baik dari pasar abstrak maupun
konkrit, baik dari pasar yang tergolong kecil maupun besar, semuanya menjadi
pendapatan yang akan masuk dalam kas negara, pasar juga berfungsi sebagai
pembentuk harga dimana kekuatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi
5
Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, ( Yogyakarta : BPFE, 1993), h. 12 - 13
13
oleh pasar, selain itu peranan pasar membantu dalam produksi investasi jangka
panjang yang berdampak pada kemajuan masa yang akan datang, dalam pasar
kegiatan investasi tidak asing dimana proses tersebut menjadi bentuk dalam
kemajuan sebuah negara, sebagai contoh ketika ada sebuah negara dengan SDA
yang melimpah banyak minat dari pihak asing untuk berinvestasi kenegara yang
bersangkutan dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar hal ini juga
berdampak kepada negara yang menjadi sasaran investasi, sehingga timbulah
keuntungan bagi kedua duanya, selain itu dalam pasar mempunyai peran yang
bisa juga dinikmati bagi produsen yaitu sebagai tempat untuk mempromosikan
barang, tempat untuk menjual hasil produksi dan juga sebagai tempat untuk
memperoleh bahan produksi, selain bagi produsen pada konsumen juga terdapat
peranannya memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan dan
sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki,
peranan pasar juga terdapat bagi pemerintah yaitu sebagai penunjang kelancaran
pembangunan, maka dari itu pasar mempunyai peranan yang bukan hanya sedikit
melainkan banyak yang kesemuanya itu mempunyai pengaruh masing masing.
B. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, siswa tidak hanya
sebatas mencermati dan juga mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru siswa
membutuhkan sumber belajar lain untuk menggali ilmu agar pemahamannya
lebih luas sehingga kemampuanya dapat lebih dioptimalkan.
Abdul Madjid mengatakan “sumber belajar adalah informasi yang disajikan dan
disimpan dalam berbagai bentuk media (cetakan, video, perangkat lunak atau
kombinasi dari berbagai format) yang dapat membantu siswa dalam belajar
sebagai perwujudan kurikulum.”6
Kesimpulannya sumber belajar yang dimaksud adalah sumber belajar yang
berupa media, media bisa berbentuk cetakan, video, perangkat lunak yang pada
dasarnya sumber belajar seperti ini untuk pengembangan proses belajar mengajar
6
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, ( Bandung : Rosda Karya, 2007 ), h. 170
14
supanya lebih efektif sehingga pengetahuan akan sebuah ilmu akan mudah
dipahami dan dapat diserap yang nantinya menjadi hal yang baik untuk
pembelajaran kedepannya, oleh sebab itu sumber belajar berupa media akan
secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang tentunya
akan berbeda ketika menggunakan sumber belajar berupa media.
Lain halnya dengan Abdul Majid, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
lebih menekankan arti ”sumber belajar sebagai sesuatu yang berfungsi sebagai
tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.”7
Pada dasarnya sumber dari pengajaran memerlukan bahan ajar, bahan ajar
secara langsung berjalan untuk keberlangsungan proses pembelajaran yang mana
dalam kaitannya dengan sumber belajar dan juga media pembelajaran yang
keduanya sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar, efektifitas dalam
mekanisme belajar sangat ditentukan dari kesiapan dalam proses belajar mengajar,
maka dari itu bahan ajar mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi kegiatan
pengajaran.
Sementara itu, Mudhofir dan Edgar dalam bukunya yang ditulis Yudi Munadi
menyebutkan “sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem
instruksional dan pengalaman yang menimbulkan peristiwa belajar serta
mempengaruhi hasil belajar siswa.”8
Dari penjelasan yang diutarakan dapat disimpulkan bahwa sumber belajar
merupakan sistem instruksional yang berarti bahwa sumber belajar dapat berupa
pengalaman, karena pada dasarnya belajar tidak hanya berupa dengan buku,
melainkan juga pengalaman yang ditemukan bisa juga dikatakan sebagai belajar.
Sumber belajar menjadi kunci dalam proses belajar mengajar, dalam kegiatan
proses belajar sudah tentu menggunakan sumber belajar tetapi akan berbeda
ketika menggunakan sumber belajar yang berbeda akan berpengaruh besar
terhadap hasil belajar yang dicapai siswa, sumber belajar memungkinkan
seseorang untuk belajar lebih giat dalam hal wawasan terhadap ilmu pengetahuan
dari sumber belajar ilmu akan lebih mudah diserap oleh karena keterlibatan
7
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta :
Rieneka Cipta, 2006 ), h.123
8
Yudi Munadi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2008 ), h. 37
15
sumber belajar sangat berdampak terhadap hasil belajar siswa dan juga dapat juga
pada prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Sumber Belajar
Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha
pencapaian tujuan instruksional, jika melibatkan komponen sumber belajar secara
terencana. Sebab, sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar
manfaatnya. Manfaat sumber belajar antara lain meliputi :
a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta
didik.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau
dilihat secara langsung dan konkret.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam
kelas.
d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik
dalam lingkup mikro maupun makro.
f. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatanya secara tepat.
g. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.9
Kesimpulannya pemanfaaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran
mempunyai pengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa dan juga berpengaruh
juga terhadap prestasi peserta didik dimana penggunaan sumber belajar sebagai
bahan dalam belajar, sumber belajar bisa berupa buku, narasumber, ataupun juga
pengalaman langsung, contoh dalam pembelajaran sejarah terkait dengan materi
Sejarah Kemerdekaan Indonesia alangkah baiknya bila belajar langsung ke
museum jadi peserta didik bisa melihat foto ataupun dokumen dan juga referensi
terkait dengan Sejarah Kemerdekaan Indonesia jadi peserta didik mendapat
pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut, sehingga peserta didik akan
lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan sumber
belajar yang hanya satu macam.
Pada dasarnya banyak sumber belajar yang kurang dimanfaatkan padahal
banyak segi positifnya bila dipergunakan dengan sebaik mungkin, karena sumber
9
Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, ( Jakarta : Rieneka Cipta, 1997 ). h. 103
16
belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap penguasaan terhadap sebuah
ilmu pengetahuan yang mana sumber belajar mengasah pola pikir seseorang
memahami akan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya akan tetapi akan
berdampak negatif pula bila kurang dalam menggunakan sumber belajar untuk
itu penggunaan sumber belajar harus lebih maksimal untuk dipergunakan dan juga
dalam penggunaannya sumber belajar harus lebih optimal dan efisien untuk
digunakan dengan tidak menggunakan hanya terpaku pada satu sumber belajar.
3 . Jenis Sumber Belajar
Sumber sumber belajar yang dapat digunakan untuk mendapatkan bahan belajar
antara lain :
1. Sumber bahan belajar yang tercetak, seperti :
a) Buku Teks
Buku teks sebagai sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus,
sebaiknya tidak satu jenis atau dari satu orang pengarang.
b) Buku Kurikulum
Buku kurikulum bagi pendidik merupakan sumber bahan belajar utama
dalam penyusunan silabus, selain itu buku teks buku kurikulum sangat
penting sebagai pedoman untuk menentukan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dam materi pembelajaran, materi pembelajaran pada
buku kurikulum hanya pokok pokok materi pembelajaran, sehingga tugas
pendidiklah untuk aktif dan kreatif mengembangkan materi pembelajaran
tersebut.
c) Penerbitan Berkala
Penerbitan berkala seperti koran yang terbit harian atau majalah yang terbit
mingguan atau bulanan, namun tidak semua penerbitan dijadikan materi
pembelajaran, karena yang dipilih adalah yang berkaitan dengan bahan
belajar suatu mata pelajaran.
d) Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian biasanya diterbitkan oleh pendidikan tinggi
lembaga penelitian. Manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang
aktual dan mutakhir.
e) Jurnal
Jurnal merupakan penerbitan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah,
manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang kebenarannya telah
dikaji dan diuji.
2) Sumber bahan belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi
media elekronik adalah komputer (seperti internet), televisi, VCD/DVD,
radio, kaset, dan sebagainya.Media elekronik ini yang di manfaatkan adalah
program programnya yang berkaitan dengan bahan belajar suatu mata
pelajaran.
17
3) Narasumber
Narasumber, yaitu orang-orang yang mempunyai keahlian (pakar) pada
suatu bidang pemanfaatan narasumber ini bisa dihadirkan di kelas untuk
menyampaikan keahliannya sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang
dipelajari. Bisa pula dengan cara peserta didik dibawa ke tempat narasumber
tersebut, narasumber itu antara lain :
a) Pakar mata pelajaran yang diminta untuk memberikan pendapat atau
nasihatnya tentang kebenaran materi pembelajaran dari segi ruang lingkup,
urutan atau kedalamannya.
b) Narasumber profesional, yaitu orang orang yang bekerja pada suatu bidang
pekerjaan. Misalnya materi pembelajaran tentang disiplin bisa diajarkan
dengan memanfaatkan jasa polisi untuk menjelaskannya, terutama tentang
disiplin berlalu lintas. Jika materi pembelajaran tentang menabung maka
dapat memanfaatkan jasa pegawai perbankan.
4). Lingkungan
Lingkungan ini seperti lingkungan alam, ekonomi, sosial, seni, budaya,
teknologi atau industri. Misalnya, mempelajari materi pembelajaran
ekosistem air, maka peserta didik dibawa ke lingkungan sekitar sungai,
kolam, danau atau laut. Peserta didik dibawa ke lingkungan perekonomian
seperti pasar untuk mempelajari materi pembelajaran tentang pasar.10
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah jenis dari sumber belajar ada
berbagai macam jenisnya yang kadang dalam realita yang terjadi kurang
dipergunakan contohnya adalah banyak guru yang hanya menggunakan buku
sebagai sumber belajar padahal banyak sumber belajar yang bisa digunakan
contohnya lingkungan, dokumen, pengalaman langsung melihat objek tentang
sesuatu permasalahan dll, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif karena
peserta didik hanya bertumpu kepada satu pengetahuan, bukan dari memandang
suatu pengetahuan itu secara luas, karena dengan hanya menggunakan buku
peserta didik hanya akan mendapat teori yang menjadikan pengetahuan peserta
didik dalam menyerap suatu pengetahuan sempit, jadi intinya penggunaan dari
sumber belajar harusnya serta merta digunakan semuanya dengan tidak hanya
fokus kepada salah satu dari sumber belajar.
Sumber belajar menjadi fungsi yang yang sangat penting bagi proses
pembelajaran karena sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang
10
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta,
2012 ).h. 71-72
18
dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan banyaknya jenis sumber
belajar sangat membantu untuk penguasaan terhadap bidang keilmuan yang
sedang dipelajari namun pada kenyataan penggunaan sumber belajar yang
jenisnya banyak ini kurang dimanfaatkan, untuk itu dalam hal ini sumber belajar
tentunya harus digunakan sebagaimana mestinya untuk belajar kearah yang lebih
baik agar kegiatan belajar mengajar menjadi baik.
Tentunya dalam hal ini peran yang sangat dibutuhkan adalah seorang
pendidik yang menjadi penanggungjawabnya karena pendidik dalam hal ini
perannya sebagai mentor dalam setiap kegiatan belajar, kebehasilan pembelajaran
dapat ditentukan dari seorang pendidiknya dalam hal ini jika seorang pendidik
kurang dalam penggunaan sumber belajar atau hanya terpaku pada sumber belajar
tertentu saja maka dalam aplikasinya kegiatan pembelajaran akan terasa
membosankan dan daya tangkap atau pola pikir siswa akan terasa sempit
sebaliknya bila dalam penggunaan sumber belajar seorang pendidik menggunakan
sumber belajar yang lain maka penegetahuan siswa akan penguasaan konsep ilmu
dan pengetahuan akan menjadi lebih luas dan menjadi efektif.
4. Hakikat Sumber Belajar
Berikut ini teori yang mengungkapkan sumber belajar dari ahli pendidikan,
Mulyasa berpendapat dalam bukunya bahwa :
Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu
yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh
sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan, dalam proses
belajar mengajar, dalam hal ini nampak adanya beranekaragam sumber
belajar yang masing masing memiliki kegunaan tertentu yang mungkin sama
atau bahkan berbeda dengan sumber lainnya.11
Kesimpulannnya dari teori yang dikemukakan di atas adalah berbagai sumber
belajar yang siswa miliki tentu saja mempengaruhi kekayaan informasi,
pengetahuan ataupun keterampilan yang mereka dapatkan. Pendayagunaan
sumber belajar memiliki arti yang sangat penting, selain melengkapi, memelihara
11
E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi,
( Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2006 ) Cet. 9 h. 48
19
dan memperkaya khazanah belajar, sumber belajar juga dapat meningkatkan
aktivitas dan kreativitas belajar yang sangat menguntungkan baik bagi guru
maupun bagi peserta didik. Dengan didayagunakan sumber belajar secara
maksimal, dimungkinkan setiap siswa yang belajar menggali berbagai jenis ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya, sehingga pengetahuannya senantiasa
aktual, serta mampu mengikuti akselerasi teknologi dan seni yang senantiasa
berubah dan juga dapat disimpulkan lagi sumber belajar merupakan unsur dari
proses pembelajaran dimana sumber belajar memiliki peran sebagai penyedia
informasi dan data yang akan di proses dalam kegiatan belajar agar dapatkan hasil
dari proses pembelajaran yang dapat di pertanggung jawabkan dengan baik oleh
peserta didik.
5. Tipe Sumber Belajar
Sumber belajar dapat dibedakan dalam dua tipe, masing masing :
a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by desing)
yaitu sumber belajar yang memang sengaja dirancang untuk tercapainya
tujuan pembelajaran. Dasar rancangannya adalah isi, tujuan kurikulum dan
perilaku awal siswa atau kompetensi dasar. Sumber belajar jenis ini sering
juga disebut sebagai bahan pembelajaran (Instruksional materials) Contohnya
adalah bahan pembelajaran terprogram, modul, transparansi untuk sajian
tertentu, slide untuk sajian, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu,video
topik khusus, komputer pembelajaran, dan lain sebagainya.
b. Sumber belajar yang mudah tersedia, sehingga tinggal memanfaatkan
(learning recurces by ultilization).
Merupakan sumber belajar yang telah ada untuk maksud non pembelajaran,
tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya sama
dengan sumber belajar yang dirancang. contohnya ; musium perjuangan,
hutan lindung, kebun raya, kebun binatang, film tentang binatang buas, film
kehidupan flora dan fauna, biografi para tokoh perjuangan bangsa, dan lain
sebagainya.12
Berdasarkan macam macam tipe sumber belajar maka dapat disimpulkan
bahwa sumber belajar terbagi atas sumber belajar yang dirancang dan sumber
belajar yang mudah tersedia, sumber belajar yang dirancang dimaksudkan untuk
12
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2007 ),
Cet. 1.h. 128 – 129.
20
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan mempersiapkan bahan
ajar yang sesuai dan terprogram sehingga memudahkan peserta didik dalam
menguasai pelajaran. Sedangkan sumber belajar yang mudah tersedia yaitu
sumber belajar yang telah ada sehingga tinggal memanfaatkan contohnya musium
perjuangan, dimana dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS terutama
untuk mata pelajaran sejarah sehingga peserta didik lebih luas dalam
pemahamannya mengenai materi sejarah.
Pada dasarnya sumber belajar tidaklah hanya berupa yang dirancang seperti
bentuk video dan modul, pada intinya sumber belajar ada yang tidak dirancang
contohnya kebun, hutan, sawah dan sungai, pasar dan lainnya sumber belajar
merupakan bagian dari bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
pembelajaran akan lebih efektif
bila dalam penggunaannya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dalam hal ini sumber belajar mempunyai peran yang
paling penting, penggunaan sumber belajar seperti halnya hutan, sawah dan
lingkungan akan terasa berguna bila dalam penggunaannya sesuai dengan keadaan
yang ada, penggunaan sumber belajar pada intinya digunakan sesuai dengan
bagaimana letak sumber belajarnya, bila letak dari sumber belajarnya tidak
memungkinkan maka penggunaan sumber belajarnya akan lebih memungkinkan
menggunakan sumber belajar yang ada seperti buku, sebagai contoh ketika siswa
dalam hal ini mempelajari materi hutan maka akan lebih baik ketika belajar
langsung di hutan karena bisa melihat langsung bentuk riil hutan dan apa saja
ekosistem yang ada di hutan dan macam macam jenis hutan dan masih banyak hal
positif ketika belajar langsung tentang materi tertentu langsung ke keadaan yang
sesuai dengan materi tersebut sebagai contoh hutan, tapi mengingat sumber
belajar tidak selamanya harus sesuai dengan yang ada, namun yang menjadi
manfaat penting adalah pengetahuan siswa akan materi tertentu menjadi lebih
memahami dan mampu menyerap materi tersebut dengan baik dan mempunyai
wawasan yang luas terkait materi yang diajarkan, untuk itu sumber belajar
tidaklah hanya bertumpu pada kesesuaian materi yang diajarkan memang faktanya
penggunaan sumber belajar langsung ke keadaannya, memang akan jauh lebih
baik tapi balik lagi kepada efektif tidaklah penggunaan sumber belajar tersebut
21
setiap seseorang memiliki pola pikir yang berbeda ada yang cepat dalam
menangkap sebuah ilmu dan juga ada yang lambat tergantung pola pikir seseorang
karena pada dasarnya setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda beda,
maka dari itu dalam kegiatan pembelajaran sumber belajar yang digunakan
tidaklah ke hal hal yang rumit yang sesuai dengan pokok materi dibahas langsung
ke materi tersebut, untuk itu dalam tipe sumber belajar ada dirancang dan ada
yang mudah tersedia semua itu hanya untuk membantu dalam kegiatan belajar
mengajar mengenai hasilnya apakah lebih baik dalam menggunakan sumber
belajar yang dirancang atau yang tersedia semuanya itu tergantung bagaimana
seseorang penggunaannya dan sesuaikan dengan keadaan yang ada.
6. Ciri Ciri Sumber Belajar
Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber belajar, maka kita harus
mengetahui ciri ciri sumber belajar tersebut. Adapun ciri ciri dari sumber belajar
adalah sebagai berikut.
a. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita
perlukan dalam proses pengajaran. Jadi, walaupun ada sesuatu daya, tetapi
tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan
pengajaran, maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar.
Misalnya, ada seorang ahli dalam bidang kesehatan, tetapi saat itu kita
membutuhkan seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam
bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat
memberi daya yang kita perlukan.
b. Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai
dengan tujuan, apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat
dan bersikap negatif, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut
sebagai sumber belajar.
c. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri sendiri (terpisah), tetapi
juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).13
Kesimpulannnya pada dasarnya sumber belajar mempunyai peran yang
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar dimana menjadi poros penunjang
dalam keberhasilan mengenai sebuah ilmu pengetahuan, segala sesuatu tidak
semuanya dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena dapat dikatakan sebagai
13
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, ( Bogor : Ghalia
Indonesia, 2010 ). Cet ke- 1, h. 129
22
sumber belajar apabila dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi proses
pembelajaran dan juga proses pembelajaran, karena sumber belajar sebagai
penunjang dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu dapat dikatakan sumber
belajar apabila dapat merubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik bukan
menjadikan negatif, sebagai contoh guru menggunakan sumber belajar berupa
media seperti film dokumenter, rekaman dan jurnal pada dasarnya itu akan
memberikan hal positif terutama bagi pemahaman siswa terkait dengan sebuah
materi tertentu sumber belajar banyak tergantung seberapa bijak dalam
menggunakannya dan dikatakan sebagai sumber belajar selanjutnya jika dapat
dipergunakan sendiri sendiri dan juga gabungan sebagai contoh menggunakan
sumber belajar berupa pasar, dalam pemanfaatannya di pasar terdapat banyak
yang dapat digunakan dalam kaitanya sebagai sumber belajar, di dalam pasar
terdapat penjual dan juga ada barang yang diperjual belikan dan ada tempat yang
dipergunakan sebagai jualannya ini, pasar dapat digunakan sebagai sumber belajar
untuk materi yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang semuanya dapat
digunakan sebagai sumber belajar, dalam menentukan sumber belajar tidak
semuanya dapat dikatan sebagai sumber belajar seperti penjelasan diatas ada ciri
ciri ketika dikatan sebagai sumber belajar.
Selain memiliki ciri ciri seperti di atas, terdapat empat faktor yang
berpengaruh terhadap sumber belajar: faktor perkembangan teknologi, faktor nilai
budaya setempat, faktor ekonomi dan faktor pemakai. Dengan demikian, hal hal
yang perlu di perhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sebagai berikut.
1. Tujuan yang ingin dicapai
Masing masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan.
Karenanya terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan
menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk
menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan
penelitian, atau untuk memecahkan masalah ?
2. Ekonomis
Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu
yang lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggungjawabkan
kadar ilmiahnya, seperti penanyangan program kuliah jarak jauh melalui
sumber belajar TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representatif.
23
3. Praktis dan sederhana
Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan
peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan
tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus, adalah sumber belajar yang
harus mendapatkan prioritas utama dan pertama.
4. Mudah didapat
Sumber belajar yang baik adalah yang ada di sekitar kita dan mudah
didapat, kita tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi
sendiri, bila di sekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal
yang penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang
ingin dicapai.
5. Fleksibel atau luwes
Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi
dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk
di pilih.14
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih sumber
belajar mempunyai banyak hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber
belajar adalah sumber belajar harus sesuai dengan tujuan yang dicapai karena
pada intinya dalam menggunakan sumber belajar memerlukan hal apa yang akan
didapat nantinya yang pastinya adalah hal positif apa yang akan didapat, apakah
itu sebagai bentuk motivasi belajar, untuk keperluan pengajaran ataupun juga
untuk keperluan penelitian, sumber belajar dalam hal ini berposisinya sebagai
poros dalam penunjang keilmuan maka dari itu sumber belajar merupakan bagian
dari bahan ajar yang di gunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar,
selanjutnya adalah sumber belajar harus ekonomis dalam hal ini sumber belajar
bisa digunakan untuk waktu yang relatif lama sebagai contoh adalah sumber
belajar televisi yang sekarang sedang berkembang adalah pendidikan jarak jauh
dengan belajar melalui media televisi, dan juga dengan internet ataupun buku
elektronik, jurnal ilmiah yang berbentuk file elektronik, selanjutnya sumber
belajar harus praktis dan sederhana, pada dasarnya sumber belajar tidaklah harus
yang rumit, berupa film,CD, komputer pembelajaran dan lainnya, sumber belajar
dapat berupa hal hal hal yang yang ada di sekitar kehidupan sebagai contoh
sungai, lapangan, taman, hutan, kebun, sawah, yang kesumuanya tidaklah harus
mengeluarkan biaya, hanya dalam aplikasinya pemanfaatannya harus disesuaikan
14
Ibid., h. 130.
24
dengan pembelajaran yang ada, dan yang terakhir adalah sumber belajar adalah
harus fleksibel atau luwes dalam kaitan ini sumber belajar dapat dimanfaatkan
dalam kondisi dan situasi pada waktu apapun, misalkan ketika menggunakan
sumber belajar berupa pasar dapat digunakan untuk semua mata pelajaran yang
berkaitan dengan ilmu ekonomi yang dalam lingkupnya banyak bagian materi
yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, dari berbagai hal yang harus diperhatikan
dalam memilih sumber belajar menjadi perlu karena tidak semua dapat dijadikan
semua hal dapat dijadikan sebagai sumber belajar, karena dalam proses belajar
membutuhkan sumber belajar yang tentunya dapat bermanfaat bagi penunjang
kegiatan belajar, maka dari itu memperhatikan pada saat memilih sumber belajar
dirasa sangat penting untuk proses belajar belajar yang lebih baik.
B. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian Pendidikan IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam sistem pendidikan di indonesia baru di
kenal sejak lahirnya kurikulum tahun 1975 sebelumnya pembelajaran ilmu
ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah ubah
sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Misalnya kurikulum 1964
mengunakan istilah pendidikan kemasyarakatan. Ada dua kelompok mata
pelajaran ialah kelompok dasar yan terdiri atas sejarah indonesia dan geografi
indonesia, bahasa indonesia dan civics dan kelompok cipta yan terdiri atas
Sejarah Dunia dan Geografi Dunia.15
Kesimpulannya pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai banyak
pembaharuan yang tentunya dari waktu ke waktu berbeda dari tahun 1975 dalam
penyebutannya berbeda mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial yang dipengaruhi oleh
situasi politik pada masa itu dan pada tahun 1994 istilah Ilmu Pengetahuan Sosial
disebutnya dengan pendidikan kemasyarakatan, dimana kaitannya terdiri dari
sejarah indonesia, bahasa indonesia dan civics sejarah dunia dan geografi dunia,
pada dasarnya semua perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarah
masa lalunya yang dimulai dari awal terbentuknya sampai dengan awal
15
Sapriya, Pendidikan IPS “Konsep dan Pembelajaran“, ( Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya 2009 ), cet, Ke -1 h.77
25
perkembangannya hal ini dipengaruhi oleh zaman, dimana ilmu pengetahuan akan
selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal ini dianalogikan seperti tangga yang susunannya berurutan mulai dari
titik yang paling bawah sampai ke titik yang paling atas, hal inilah yang terjadi
pada Ilmu Pengetahuan Sosial dimana dari masa ke masa Ilmu Pengetahuan
Sosial semakin berkembang, seperti yang terjadi sekarang Ilmu Pengetahun Sosial
memiliki Cabang Ilmu yang beragam antara lain bagian dari Ilmu Pengetahuan
Sosial antara lain : (Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi), hal inilah yang
menjadi bukti bahwa sebuah ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarahnya dan
ilmu pengetahuan bersifat statis sesuai dengan perkembangan zaman hal ini yang
terjadi pada Ilmu Pengetahuan Sosial.
Menurut Syafruddin Nurdin dalam bukunya model pembelajaran yang
memperhatikan keragaman individu siswa dalam kurikulum berbasis
kompetensi mengungkapkan ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar
sampai kependidikan menengah atas, pada jenjang pendidikan ini pemberian
mata pelajaran IPS di maksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan
dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah, mempelajari dan
mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di sekitar
mereka.16
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah sebuah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari jenjang
pendidikan dasar sampai dengan menengah atas. Ilmu Pengetahuan Sosial
mempelajari kejadian sosial, masalah sosial dan juga tindakan sosial, Ilmu
pengetahuan sosial juga bisa berarti ilmu tentang kemasyarakatan, karena ilmu
pengetahuan sosial mempelajari segala sesuatu lingkup tentang manusia di
kehidupan yang nyata, Dalam ilmu pengetahuan sosial aspek tentang sosial sangat
berperan dimana kedudukan dari manusia sendiri sebagai makhluk sosial untuk
itu mempelajari Ilmu pengetahuan Sosial sangat diperlukan untuk segala jenjang
pendidikan.
16
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Individu Siswa Dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Ciputat : Quantum Teaching, 2005 ), Cet 1, h.22
26
Sementara itu Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari mengungkapkan bahwa
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan
mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, Ilmu Pengetahuan Sosial
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial, Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi, melalui mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warga negara indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga
dunia yang cinta damai.17
Kesimpulannya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang
diberikan mulai dari jenjang yang paling bawah sampai dengan atas, Ilmu
Pengetahuan Sosial mengkaji tentang peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi
yang kaitannya dengan isu sosial, pada tingkat
pelajaran IPS disatukan
Sekolah Dasar (SD) mata
menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial
Terpadu dimana
terdapat bagian dari ilmu pengetahuan sosial yaitu geografi, sosiologi, ekonomi
dan sejarah, hal ini juga terdapat pada jenjang tingkat menengah SMP, sedangkan
pada jenjang tingkat menengah atas mata pelajaran IPS di rinci menjadi sendiri
diri, dengan pengajaran yang masing masing, dalam mata pelajaran IPS peserta
didik di arahkan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
serta dunia cinta damai, karena pada masing masing bagian ilmu dari mata
pelajaran IPS semua punya fungsi masing masing yang kajiannya tidak lepas
dengan sosial.
Pada tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), meliputi bahan kajian
sosiologi, sejarah, geografi ekonomi, bahan kajian itu menjadi mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial. mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang menjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
kehidupan masyarakat.18
Kesimpulannya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahan kajian
sosiologi, sejarah, geografi dan ekonomi menjadi bagian dari mata pelajaran ilmu
17
Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, Teori Konsep dan Implementasi, (
Yogyakarta : Familia, 2012) Cet 1, h. 172 – 173
18
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, ( jakarta : Prestasi
Pustaka, 2007), Cet. 1, h. 121
27
pengetahuan sosial, dimana tujuan dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial
mengembangkan potensi peserta didik dalam kaitannya kepekaan terhadap
masalah sosial, dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dipelajari berbagai
cara bagaimana hidup bermasyarakat, interaksi sosial yang kaitannya dengan
bahasan dari sosiologi dan tentang cara untuk menjauhkan segala bentuk
ketimpangan ketimpangan yang ada di masyarakat untuk menjadi pribadi yang
memiliki sikap aktif dan dapat menyelesaikan masalah yang menimpa dirinya
tanpa bantuan orang lain.
Menurut Suwarna bahwa “pendidikan IPS adalah program pendidikan yang
memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniti yang
diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”19
Kesimpulannya adalah bahwa pada dasarnya pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan implementasi dari berbagai ilmu sosial geografi, sosiologi,
ekonomi, sejarah dimana diorganisir dan dikembangkan menjadi wujud dari ilmu
sosial yang bersumber dari kehidupan sosial, yang berprinsip pada tujuan
pendidikan sebagai landasan dalam proses belajar dan pembelajaran.
2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa karakteristik antara lain
sebagai berikut :
a.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi,
Sejarah, Ekonomi, Hukum, Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi, bahkan
juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tertentu.
c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner.
d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa
dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,
kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan
19
Tanto Sukardi, Menggagas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Konstruksivis, dalam Kajian Ilmu Sosial. ( Jakarta : Oktober 2007, Vol. 1, No. 02, h. 35
Yang
28
e.
masalah sosial serta upaya upaya perjuangan hidup agar survive. seperti
Pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.
Standar kompentensi dan kompetensi dasar IPS mengunakan tiga dimensi
dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia
secara keseluruhan.20
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa mata pelajaran IPS
mempunyai berbagai karakteristik karena mata pelajaran IPS merupakan
gabungan dari unsur geografi, sosiologi, ekonomi, hukum, humaniora dan juga
kewarganegaraan yang semuanya berpadu dalam pelajaran IPS, mata pelajaran
IPS juga mempunyai karakteristik bahwa mata pelajaran IPS berhubungan dengan
sosial seperti halnya menyangkut dengan fenomena, kejadian, gejala yang ada di
masyarakat yang pada dasarnya menjadi sebuah standar kompetensi dan juga
kompetensi dasar dari mata pelajaran IPS, karakteristik diperlukan untuk
mencerminkan sesuatu itu layak di sebut sesuatu seperti halnya karakteristik yang
dimiliki oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
3.Tujuan Pelajaran dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi
Dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global, Sebagai
bidang ilmu pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya.
Sampai saat ini IPS memiliki lima tujuan yaitu :
a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang ilmu-ilmu sosial
jika nantinya masuk ke perguruan tinggi.
b. IPS yang tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik.
c. IPS yang hakikatnya merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut
di atas.
20
Trianto, op. cit., h. 126.
29
d. IPS mempelajari masalah-masalah sosial yang pantang untuk di bicarakan
di muka umum.
e. Menurut pedoman khusus bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut,
yaitu dengan materi yang di pilih, di saring dan di singkronkan kembali
maka sasaran seluruh
kegiatan belajar dan pembelajaran IPS
mengarahkan kepada dua hal, yaitu :
1. Pembinaan warga negara indonesia atas dasar moral pancasila/UUD
1945.
2. Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan.21
Kesimpulan dari tujuan pelajaran dan pengajaran diatas adalah pada dasarnya
memahami arti dari pelajaran dan pengajaran memiliki perbedaan satu sama lain
pelajaran dimisalkan sebagai objeknya sedangkan pengajaran sebagai subjeknya,
pada ilmu pengetahuan sosial pelajaran dan juga pengajaran IPS sangat diperlukan
sau sama lain karena dengan mengetahui pelajaran IPS maka akan tahu bagaimana
mengenal konsep konsep tentang materi pelajaran IPS, dan mampu berpikir logis
dan kritis terhadap dinamika masalah sosial, dan bagaimana cara berinteraksi
dengan lingkungan masyarakat dengan baik. Tujuan mata pelajaran IPS tidak
terlepas dari tujuan umum dari IPS salah satunya IPS mempersiapkan siswa untuk
studi lanjut di bidang ilmu ilmu sosial dan juga mendidik kewarganegaraan dan
juga masalah sosial yang intinya tujuan pelajaran dan pengajaran IPS sanagat erat
kaitannya untuk menjadikan warga negara yang demokratis dan peka terhadap
segala masalah masalah sosial yang ada di kehidupan sosial.
Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah “untuk mendidik dan memberi
bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan
bakat minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”22
Pada dasarnya pendidikan IPS bertujuan untuk mengembangkan diri sesuai
dengan minat, kemampuan dan lingkungannya karena ilmu pengetahuan sosial
mengkaji ilmu ilmu sosial yang secara langsung dalam penjabarannnya
mempelajari tentang
21
agar
mempunyai minat, bakat, kemampuan yang baik
Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Metode Pembelajaran IPS Terpadu, ( Jakarta :
Prestasi Pustakaraya 2011), Cet. 1, h. 10
22
Etin Solihati dan Raharjo,” Cooperative Learning ; analisis model pembelajaran IPS
; “,( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008 ), Cet. 2, h. 15
30
dalam menghadapi segala masalah sosial yang ada, agar secara langsung peka
terhadap masalah yang ada, dan dapat menghadapi segala sesuatunya dengan
sendiri, ilmu pengetahuan sosial pada dasarnya dimulai dari jenjang yang paling
dasar sampai dengan menengah atas sehingga dengan pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial maka dengan ini akan membantu sebagai bekal untuk
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang tinggi karena pendidikan ilmu
pengetahuan sosial akan selalu dipelajari sampai pada tingkat yang lebih tinggi.
Selain beberapa tujuan yang telah dijelaskan di atas, ada empat pendapat yang
berbeda mengenai tujuan pengajaran IPS, di antaranya ialah :
Pertama, ada yang berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah ialah
untuk mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, Sosiologi
dan pengetahuan sosial lainnya. Menurut faham ini, kurikulum pengajaran IPS
harus diorganisasikan secara terpisah pisah sesuai dengan body of the
knowledge masing masing disiplin ilmu sosial tersebut.
Kedua, pendapat ini sangat berbeda dengan pendapat yang pertama. Golongan
ini berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah ialah untuk
menumbuhkan warga negara yang baik. Pengajaran di sekolah harus
merupakan “ a unified coordinated holistic study of men living in societies “.
Menurut faham ini sifat warga negara yang baik akan lebih mudah di
tumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan
menempatkannya dalam konteks kebudayaannya dari pada memusatkan
perhatian pada disiplin ilmu sosial yang terpisah pisah seperti dilakukan di
universitas.
Ketiga, pendapat yang ini merupakan kompromi dari pendapat pertama dan
kedua. Golongan ini mengakui kebenaran masing masing golongan tersebut.
Karena itu, organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung tujuan para
siswa yang akan meneruskan pendidikannya ke universitas maupun yang akan
terjun langsung ke masyarakat. Tujuan program pengajaran IPS dengan
demikian akan merupakan “ simplifikasi dan distilasi dari berbagai ilmu-ilmu
sosial untuk kepentingan pendidikan”.
Keempat, golongan ini berpendapat bahwa pengajaran IPS di sekolah di
maksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “tertutup” (closed
areas). Maksudnya ialah bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran bahan
pelajaran yang pantang (tabu) dibicarakan, para siswa akan memperoleh
kesempatan untuk memecahkan konflik intrapersonal maupun antarpersonal.23
Kesimpulannya dari tujuan pengajaran ilmu pengetahuan sosial dapat
disimpulkan bahwa tujuan pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada dasarnya
23
Muhammad Numan Somantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, ( PT.
Remaja Rosdakarya 2001), Cet, ke-1, h. 260 - 261
31
mempunyai tujuan bahwa dengan mengajarkan ilmu pengetahuan sosial
membantu siswa untuk menyikapi fenomena, gejala dan masalah sosial yang ada
kehidupan masyarakat sehingga siswa akan lebih kritis terhadap segala
permasalahan yang ada, pembelajaran ilmu pengetahuan sosial akan lebih
dimaksudkan agar siswa menjadi warga negara yang baik yang taat pada aturan
hukum yang ada dan mempunyai sifat yang demokratis, ilmu pengetahuan sosial
secara langsung melatih perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa
akan sebuah ilmu yang dipelajari hal ini terutama pada ilmu pengetahuan sosial.
Pengajaran ilmu pengetahuan sosial dipelajari dari tingkat sekolah sampai juga di
perguruan tinggi dimana semuanya di khususkan untuk mewujudkan keinginan
yang nantinya tercipta menjadi seseorang ahli ekonomi, geografi, sosiologi dan
antropologi yang akan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan sesuai
dengan tujuan pendidikan.
C. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Pemanfaatan Laboratorium Komputer Sebagai Sumber Belajar Pada
Pembelajaran Komputer Kelas 1 Di SMK Negeri 45 Jakarta Barat. Skripsi
dari Siti Maemunah, Tahun 2006. Universitas Negeri Jakarta. Dengan
Kesimpulan Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan laboratorium komputer sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran komputer telah melalui tahapan tahapan seperti persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut. Dan laboratorium komputer selalu
digunakan
untuk
menunjang
pembelajaran
komputer
dalam
mempraktekkan materi yang di dapatkan.24
2. Pemanfaatan Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah (Survai pendapat
pada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah, FPIPS IKIP Jakarta). Skripsi
dari Epan Supandi, Tahun 1994. Universitas Negeri Jakarta. Dengan
Kesimpulan Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa
jurusan pendidikan sejarah telah memahami definisi museum (41,4
24
Siti Maemunah, Pemanfaatan laboratorium komputer sebagai sumber belajar pada
pembelajaran komputer kelas 1 di SMK Negeri 45 jakarta barat, Skripsi jurusan teknologi
pendidikan Universitas Negeri Jakarta 2006.
32
persen), manfaat museum (60,4 persen) dan tujuan museum (62,1 persen).
Semua mahasiswa pernah mengunjungi museum dan yang memulai
kunjungan sejak semester pertama 81 persen. Rata rata kunjungan antara 3
sampai 10 kali, dengan waktu antara 1 sampai 3 jam. Tujuan utama ke
museum lebih banyak untuk melaksanakan tugas terstruktur dari dosen
(51,7 persen). Namun demikian mahasiswa yang bertujuan untuk
menambah wawasan secara umum dan tidak ditugaskan dosen mencapai
22, 4 persen. Hal ini menunjukkan masih lebih kecil persentase mahasiswa
untuk mengunjungi museum atas inisiatif sendiri. Kegiatan yang dilakukan
dalam setiap kunjungan di museum adalah studi wisata yang berhubungan
dengan perkuliahan. Manfaat yang didapat dari kunjungan ke museum
relatif cukup berarti terutama untuk menambah wawasan yang
berhubungan dengan materi kuliah.25
3. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains Di Sekolah Dasar
(SD) Negeri Kenari 7 – 12 Pagi Jakarta Pusat. Skripsi dari Hartiningsih,
Tahun 2006. Universitas Negeri Jakarta. Dengan Kesimpulan : Hasil
penelitian menyebutkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar sains oleh siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kenari 7 – 12 Pagi
Jakarta Pusat termasuk dalan kategori sering, yaitu sebesar 75%. Hal ini
berarti siswa siswi SD Negeri Kenari 7 – 12 Pagi Jakarta Pusat termasuk
dalam kategori 12 Pagi Jakarta Pusat telah memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar sains.26
D. Kerangka Berpikir
Pendidikan pada dasarnya adalah upaya untuk mengembangkan kepribadian
manusia dan kedewasaan. Dengan pendidikan maka akan muncul ilmu
pengetahuan karena dengan pendidikan seseorang dilatih untuk belajar memahami
sesuatu yang tadinya tidak ia tahu menjadi tahu akan sebuah ilmu pengetahuan
25
Epan Supandi, Pemanfaatan museum sebagai sumber belajar sejarah (survai pendapat
pada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah FPIPS-IKIP jakarta), Skripsi jurusan pendidikan
sejarah Universitas Negeri Jakarta 1994.
26
Hartiningsih, Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar sains di SDN kenari 7
– 12 pagi jakarta pusat, Skripsi jurusan teknologi pendidikan, Universitas Negeri Jakarta 2006.
33
hal inilah yang mendasari pendidikan sangat diperlukan, pendidikan menjadikan
manusia menajdi insan berkualitas yang bisa menjawab tantangan gobal dimana
IPTEK semakin tumbuh berkembang sejalan dengan perkembangan zaman,
pendidikan sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan manusia, dimana
sekolah menjadi wadah untuk menimba ilmu pengetahuan, di sekolah di ajarkan
berbagai macam mata pelajaran khususnya mata pelajaran IPS yang berkaitan erat
dengan sosial kemasyarakatan dan gejala sosial, mata pelajaran IPS selalu
menjadi pelajaran yang terkadang peserta didik menganggap pelajaran IPS
membosankan karena mata pelajaran IPS dituntut
agar peserta didik untuk
memperbanyak membaca bisa dari buku atau sumber yang lainnya seperti media
elektronik berupa VCD pembelajaran dan juga media internet, kemampuan
peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS tidak terlepas dari kemampuan
guru dalam mengajarkan mata pelajaran IPS dan juga dalam hal penggunaan
sumber belajarnya yang berbeda, kebanyakan guru hanya menggunakan sumber
belajar mengandalkan sumber belajar buku, padahal banyak sumber belajar yang
pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bukan hanya
mengandalkan sebuah buku sebagai sumber belajar, pada dasarnya sumber belajar
merupakan bagian dari bahan ajar yang dipersiapkan untuk proses belajar
mengajar untuk itu perlu menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan materi
yang diajarkan, dalam menggunakan sumber belajar tidaklah susah banyak
sumber belajar yang bisa langsung dimanfaatan seperti, pasar, hutan, sungai dan
danau tetapi faktanya banyak guru yang hanya menggunakan sumber belajar
mengandalkan buku hal inilah yang menyebabkan penguasaan siswa terhadap
sebuah materi pembelajaran wawasannya dirasa kurang tidak secara luas
memahami konsep dari materi yang diajarkan tersebut, padahal dengan
memanfaatkan sumber belajar yang lain akan berpengaruh terhadapat motivasi
belajar dan juga akan dapat meningkat prestasi belajar, atas fenomena yang ada
maka peneliti memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS siswa kelas VIII di
SMPN 66 Jakarta dengan harapan dengan penelitian ini materi pasar akan jadi
lebih menarik dan juga mudah di pahami bagi peserta didik yang nantinya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar dan juga prestasi belajar, dengan menggunakan
34
sumber belajar pasar wawasan terkait dengan segala hal mengenai pasar akan
secara lebih mendalam dikupas karena belajar langsung riil dengan yang
sesungguhnya adalah akan menjadikan suasana belajar dan mengajarpun akan jadi
lebih baik dan juga menarik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah kualitatif. “Menurut Bogdan dan Taylor oleh
Lexy J.Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif bahwa
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku
yang diamati.”1 Jenis penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang
Pemanfaatan Pasar sebagai sumber belajar IPS, bagaimana pasar dijadikan
sebagai sumber belajar IPS yang tentunya dengan harapan pemanfaatan pasar
sebagai sumber belajar IPS dapat membantu peserta didik dalam memahami
secara lebih luas materi pelajaran IPS khususnya yang berkaitan dengan pasar
sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah SMPN 66 Jakarta. Bertempat di Jl.
Masjid An-Nur Grogol Selatan Kebayoran
Lama
Jakarta Selatan. Ada
beberapa hal yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di tempat
tersebut yaitu diantaranya adalah :
a. Alasan yang paling mendasar adalah bahwa tempat tersebut cukup dekat
dari tempat tinggal peneliti, sehingga akan memudahkan dalam melakukan
proses penelitiannya.
b. Alasan yang kedua adalah wilayah SMPN 66 Jakarta cukup dekat dengan
pasar, sehingga peneliti mengambil inisiatif agar memanfaatkan pasar
sebagai sumber belajar IPS, peneliti yakin akan ada hal positif setelah
memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 1988) hal. 3.
31
32
c. Alasan yang terakhir adalah ingin mengetahui bagaimana pasar dijadikan
sebagai sumber belajar IPS.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan terhitung dari bulan
februari sampai dengan bulan desember.
No
1.
2.
Jenis Kegiatan
Penyusunan
1
proposal
penelitian
Tanggal
1 – 20
februari
Pengumpulan
data
Penelitian
Pengolahan dan
analisis data
1 – 14
Oktober
2013
Penyusunan
3
laporan penelitian 13 - 30
Desember
2013
3.
Uraian Kegiatan
Bab 1
Pendahuluan
II
III
Daftar pustaka
Melakukan kegiatan penelitian
berupa ; observasi, wawancara
langsung kepada narasumber yang
terkait.
Melengkapi data hasil penelitian
C. Situasi Sosial dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Situasi Sosial
Menurut Spradley yang dikutip dari bukunya Sugiono”dalam penelitian
kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan (social situation)
atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku
(actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis”. 2 Jadi
dalam penelitian ini tidak menggunakan populasi melainkan situasi sosial,
dan situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang
ingin dipahami secara lebih mendalam, karena penelitian ini berangkat dari
kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu yang hasil kajiannya
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alfabeta,
2010), Cet. 16, hal. 215- 216
33
tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain
yang memiliki situasi sosial yang sama.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive
Sampling yaitu “teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu”. 3 Yang dimaksud dengan pertimbangan tertentu disini yaitu
mempertimbangkan siapa yang akan dijadikan sumber data atau informan
yang benar
bisa memberikan data dengan baik, sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.
Dalam hal ini yang akan dijadikan sumber data atau informan adalah Siswa
Kelas VIII. 2 dengan jumlah 5 Orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
“observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis
dari fenomena fenomena yang diselidiki.”4 Jadi dalam penelitian ini peneliti
terjun langsung kelapangan untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara langsung apa yang didengar dan apa yang dilihat oleh peneliti itu
terhadap objek atau situasi sosial yang di teliti. Dengan datang langsung
kelapangan peneliti akan lebih mampu memahami situasi objek dalam
penelitian tersebut, sehingga memudahkan peneliti memperoleh data secara
menyeluruh.
2. Wawancara
Menurut Hasan dikutip oleh Emzir dalam bukunya Metodologi Penelitian
Kualitatif : Analisis Data bahwa wawancara dapat didefinisikan sebagai
interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling
berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta
3
4
168
Ibid., hal. 218.
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Pustaka Setia, 2011 ), Cet 10, hal.
34
informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di
sekitar pendapat dan keyakinannya5
Demi terwujudnya proses wawancara dengan baik tentunya peneliti atau
pewancara harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, kata kata
yang sopan yang tidak menyinggung salah satu pihak serta harus mampu
mengajukan pertanyaan yang baik pula, agar memudahkan narasumber dalam
menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan, serta mampu memberikan data data
dan informasi dengan baik pula, sesuai apa yang peneliti butuhkan dalam
penelitian tersebut.
Jadi wawancara merupakan proses interaksi antara si pencari informasi
dalam hal ini adalah peneliti dengan pemberi informasi atau narasumber, dalam
penelitian ini yang menjadi narasumber untuk diwawancara adalah Guru IPS
kelas VIII.2 dan pedagang di pasar dan untuk memperkuat data peneliti juga
mewancarai siswa setelah kegiatan belajar di pasar.
3. Dokumentasi
“dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen
dokumen.”6 Dalam hal ini yang akan penulis dokumentasikan adalah terkait
pembelajaran langsung di pasar dan juga terkait langkah langkah dalam
pembelajaran di pasar.
5
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, ( Jakarta : PT Raja Grafindo,
2010 ), Cet. 1, hal. 50
6
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 1, hal. 69
35
E. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
“Pasar adalah sebagai sesuatu lingkungan atau ruang tempat kekuatan
permintaan dan penawaran bekerja untuk menentukan atau memodifikasi harga
sehingga terjadi pertukaran kepemilikan barang dan jasa serta adanya fakta
kegiatan fisik dan institusional”. 7 Kesimpulannya pada dasarnya pasar di
ibaratkan sebuah ruang harga dimana di dalamnya terdapat adanya permintaan
dan penawaran yang berpengaruh terhadap kekuatan harga bisa naik maupun
juga turun, di dalam pasar pembentukan harga terbentuk hal ini tidak terlepas
dari keberadaan barang yang ada di pasar, ketika sebuah barang diperoleh
susah maka akan berdampak pula terhadap harga jual barang tersebut, berbagai
faktor yang mempengaruhi harga beli barang naik ketika dijual di pasar antara
lain barang susah diperoleh, transportasi distribusi barang yang sulit dijangkau
antara tempat bahan baku dengan keberadaan pasar menjadi penyebab
timbulnya kenaikan harga barang di pasar, di dalam pasar terdapat berbagai
kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, konsumsi dan distribusi barang
dimana hal ini yang mengakibatkan adanya permintaan dan penawaran
terhadap harga barang pasar disamping sebagai pembentuk harga, pasar juga
dikatakan sebagai roda pendapatan negara karena dari pasar sektor pendapatan
didapat, dari mulai sektor pertanian, perikanan dan juga perkebunan, pasar juga
sebagai pengontrol adanya mekanisme ekonomi baik sektor mikro maupun
makro, pasar memiliki pengaruh yang banyak saat dihadapkan kedalam dua
segmen kemajuan dan kemunduran, pada segmen kemajuan dikatakan berhasil
ketika pendapatan yang didapat besar hal ini yang nantinya berpengaruh
terhadap pendapatan nasional sebaliknya ketika mengalami kemunduran
karena adanya pendapatan yang rendah sulit dalam menompang pendapatan
nasional, sebagai contoh negara indonesia yang di seluruh wilayah mempunyai
pasar yang tersebar disemua kawasan kabubaten dan kota di seluruh indonesia
yang pada segi pengelolaan pasar di bantu oleh pemerintah daerah yang telah
disusun dalam APBD dalam upaya untuk penunjang kegiatan ekonomi
7
Muhammad Yusuf, Mikro Ekonomi, ( Yogyakarta : Alfabeta, 2002), hal. 24
36
masyarakat daerah yang sejahtera dan bersahaja, karena di pasar berbagai
macam bahan kebutuhan pokok, sandang dan pangan diperjualbelikan, dari
mulai barang barang hasil dari industri kecil, rumah tangga dan juga industri
besar yang bisa dilihat dari berbagai hal yang terikat, ketika dalam bentuk
pasar tradisional barang yang diperjualbelikan berupa hasil industri kecil dan
juga industri rumah tangga yang pekerjanya hanya dari kalangan sanak
keluarga sendiri selain itu di jualbelikan pula berupa industri kreatif seperti
bentuk bentuk kerajinan dimana yang dalam segi pemasarannya kurang, lain
halnya dengan bentuk pasar modern berupa supermarket, mall yang dalam segi
pendapatan yang didapat juga besar karena banyak barang barang yang
merupakan barang impor yang diperjualbelikan dalam suatu negara, dalam
pemasarannya pun tergolong lebih besar dan menyangkut berbagai barang
yang diperjualbelikan tidak hanya sebatas kepada barang barang tertentu saja,
melihat dari berbagai hal pasar menjadi roda dalam mengontrol perekonomian
sebuah negara yang nantinya dapat diketahui kemajuannya dan juga
kemundurannya ekonomi pada suatu negara.
2. Definisi Operasional
Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dimana ada
barang yang diperjualbelikan di pasar ada banyak hal yang bisa dipelajari
antara lain mengenai kegiatan ekonomi, transaksi jual beli, kegiatan produksi,
konsumsi dan distribusi barang serta juga banyak hal bisa dijadikan sebagai
bentuk pembelajaran, pada dasarnya pasar merupakan lingkup materi pelajaran
yang ada di bidang ilmu pengetahuan sosial kelas VIII jenjang SMP, yang
meliputi berbagai macam bentuk unsur pasar meliputi klasifikasi pasar, ciri ciri
pasar, manfaat pasar dll. Pembelajaran tentang materi pasar identik dengan
hanya melalui penagajaran di dalam kelas yang hanya berpatokan kepada buku
sebagai sumber belajar yang terkait, padahal banyak sumber belajar yang
kurang dimanfaatkan dalam segi belajar dan mengajar, penggunaan pasar
sebagai sumber belajar sangat berkesinambungan dengan materi pasar yang
nantinya akan banyak membantu peserta didik dalam memahami materi pasar
37
secara lebih luas dan mendalam, karena peserta didik dihadapkan kepada
sesuatu keadaan yang sebenarnya yang ada di pasar, dengan belajar di pasar
peserta didik akan lebih mengetahui materi pasar secara mendalam dengan
penguasaan pengetahuan peserta didik yang berbeda ketika belajar hanya di
kelas, pembelajaran menggunakan sumber belajar pasar selain hanya pengaruh
positif bagi materi yang berkaitan dengan pasar, juga materi lain seperti
kegiatan ekonomi, pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar akan lebih efektif
diterapkan ketika letak keberadaan sekolah dekat dengan sumber belajar yang
akan dimanfaatkan dalam hal ini adalah pasar, hal inilah yang menjadikan
peneliti tertarik untuk memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS
khususnya untuk siswa kelas VIII karena materi tentang pasar terdapat di
kelas VIII mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan harapan akan ada
perubahan pemahaman siswa terkait dalam belajar mengenai materi pasar
menjadi lebih baik. Maka dari itu peneliti membuat kisi kisi instrumen agar
penelitian dapat terfokus kepada permasalahan yang ada. Adapun kisi kisi
instrument tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kisi Kisi Instrumen Wawancara
No
Aspek
Indikator
Sasaran/Na
ra sumber
Jumlah Soal
1.
1.
Materi pasar 2.
a. Pengertian pasar
b. Struktur pasar
c. Kegagalan pasar
d. Peranan pasar
1.Menjelaskan
konsep materi
Guru IPS
pasar
Siswa Kelas
VIII. 2
20
38
2.
Pasar sebagai
sumber belajar
3.
Pasar sebagai
materi
pembelajaran IPS
2.Mendeskripsi
kan pasar
sebagai sumber
belajar
3.Mengidentifik
ikasi pasar
sebagai materi
pembelajaran
IPS
Tabel 3.2
Kisi Kisi Instrumen Wawancara
No
1.
Aspek
Keadaan pasar
secara langsung.
Indikator
Sasaran/
Narasumber
Jumlah Soal
1.Menemukan
informasi yang
ada di pasar.
Pedagang
Pasar
10
Tabel 3.3
Kisi Kisi Instrumen Wawancara
No
Aspek
Indikator
Sasaran/
Jumlah Soal
Nara
sumber
1
Pemahaman
belajar siswa
setelah belajar
1.Menjelaskan
konsep materi
pasar dengan
Siswa Kelas
VIII. 2
10
39
materi pasar
dipasar.
pengetahuan
luas.
Tabel 3.4
Kisi Kisi Instrumen Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan siswa pada saat pelajaran berlangsung. Observasi
diperlukan untuk merekam peristiwa peristiwa selama proses pembelajaran
berlangsung.
Kegiatan
Indikator
1.langkah langkah 1.Kegiatan Pembukaan
pembelajaran
a. Apersepsi
b.
Bersama sama
memberikan ucapan
salam kepada eberapa
penjual di pasar
2.Kegiatan Inti
Bertanya kepada
beberapa penjual terkait
hal hal yang berkaitan
dengan pasar.
3.Kegiatan Penutup
Membuat catatan
lapangan terkait materi
pasar dan lainnya.
Sumber
Siswa Kelas VIII.2 SMPN
66 Jakarta berjumlah 5
siswa
40
Tabel 3.5
Kisi Kisi Instrumen Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan siswa pada saat pelajaran berlangsung. Studi
dokumentasi diperlukan untuk merekam peristiwa peristiwa selama proses
pembelajaran berlangsung berupa gambar, dokumen dokumen penting dan lain
sebagainya.
Kegiatan
1.
Indikator
1.Langkah langkah1. 1.Kegiatan Pembukaan
Pembelajaran
a.
a. Siswa mengucapkan
salam dan
menyampaikan
tujuannya. (Gambar 1)
b.
b. Siswa berinteraksi
dengan pedagang
menyangkut materi
pasar jual beli dan
sebagainya.(Gambar2)
c. 2. Kegiatan Inti
d.
a. Siswa bertanya
kepada beberapa
pedagang terkait
dengan materi pasar
dan sebagainya.
(Gambar 3)
e. 3. Penutup
f. a Siswa membuat
catatan lapangan
terkait materi tentang
pasar dan membuat
ringkasan materi.
g.
( Gambar 4 )
Sumber
Foto Siswa Kelas VIII.2
SMPN 66 Jakarta.
41
F. Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data dan analisa data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Editing
“Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data, tujuan editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau
keurangan yang ada didalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai
sejauh mungkin”8
2. Coding
“Coding adalah memberikan kode kode tertentu kepada masing masing kategori
atau nilai dari setiap variabel yang dikumpulkan datanya”9
3. Reduksi data
Reduksi data dalah kegiatan memilih, menyeleksi, menentukan fokus,
menyederhanakan dan mentransformasikan data yang muncul dari catatan
tertulis di lapangan, reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis .
reduksi data merupakan bagian dari analisis, sebab pilihan pilihan peneliti
tentang bagian data mana yang akan dilakukan pengkodean, penulisan
ringkasan, penajaman, pembuangan dan penyusunan data, semuanya merupakan
pilihan dan langkah langkah analilis sehingga dari reduksi data ini kesimpulan
dapat di tarik dan di buktikan.
4. Display data
Display data adalah kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data berdsarkan
pola pikir ppendapat dan kriteria tertentu untuk menarik kesimpulan, penyajian
data membantu untuk memahami peristiwa dan apa yang harus dilakukan untuk
analisa data lebih jauh dalam berdasarkan peristiwa tersebut.
8
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2006), Cet ke 6. Hal 153.
9
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin , Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : UIN Jakarta
Press, 2006 ) hal. 135.
42
5. Penyimpulan atau pembuktian
Penyimpulan atau pembuktian adalah penarikan kesimpulan berdsarkan data
data yang telah disajikan. Kesimpulan ini dibuktikan dengan cara menafsikan
berdasarkan kategori yang ada sehingga dapat diketahui tentang pemanfaatan
pasar sebagai sumber belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah Singkat Sekolah
Berdiri pada tanggal 30 Mei 1965, berlokasi (saat berdiri) di Rawa Kemiri
(sekarang SD dekat pom bensin), Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan, dengan Kepala Sekolah Bapak S. Soemarsono.
SMP Negeri 66 merupakan kepindahan status dari swasta (BAPERKI)
yang saat itu sangat dominan siswa/siswinya bermata sipit, WNI keturunan
sampai kurun waktu yang cukup panjang. Bahkan pada tahun 1979, keadaan
kelas masih didominasi mereka, seolah-olah seperti mengajar ditepi sungai
Hoang Ho, karena kalau mengabsen siswa-siswi masih dengan panggilan The
Tjui Lie, Tjong Tjing Tju, Ng Gwee Yu, Tek Po dan sebagainya. Setelah
system rayon diberlakukan sedikit demi sedikit hilang himpunan nama-nama
tersebut diatas dan muncullah himpunan nama-nama yang baru seperti
Maimunah, Maisaroh, Muaz, Abdilah, Joko, dan sebagainya.
Profil Sekolah
1. Nama Sekolah
: SMP Negeri 66 Jakarta
2. No. Statistik Sekolah
: 201.016.305.086
3. Tipe Sekolah
: C
4. Alamat Sekolah
: Jl.Masjid An’Nur
Kelurahan
: Grogol Selatan
Kecamatan
: Kebayoran Lama
Kota Administrasi
: Jakarta Selatan
Provinsi
: DKI Jakarta
Telepon / Faximile
: 021-7262921 / 021-7262921
5. Status Sekolah
: Negeri
6. Nilai Akreditasi Sekolah
: A1
1
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
47
48
2. Visi, Misi, Dan Tujuan
a. Visi
Menciptakan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan iman dan taqwa.
b. Misi
1. Mewujudkan kualitas lulusan yang kompetitif dan handal
2. Mewujudkan nilai-nilai agama untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan
3. Mewujudkan silabus semua mata pelajaran dan untuk semua
jenjang/kelas/tingkatan
4. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
5. Mewujudkan perangkat kurikulum lengkap
6. Mewujudkan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif, dan
konfirmatif
7. Mewujudkan pembelajaran CTL
8. Mewujudkan fasilitas sekolah yang berbasis ICT
9. Mewujudkan tim supervise, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah
yang mampu dan tangguh
10. Mewujudkan pelaporan supervise, monitoring, evaluasi dan akreditasi
sekolah yang lengkap
11. Mewujudkan kemampuan penilaian pendidikan bagi pendidik yang
kompetitif
12. Mewujudkan prestasi akademik dan non akademik dalam tingkat
kotamadya, provinsi dan nasional
13. Meningkatkan dedikasi dan kompetensi guru/karyawan
14. Mengoptimalkan sarana dan prasarana pembelajaran
15. Mewujudkan suasana kekeluargaan antar sesame komunitas sekolah
16. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
49
17. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan
manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan
peserta didik.
18. Mengembangkan
budaya
gemar
membaca,
rasa
ingin
tahu,
bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja
keras, kreatif dan mandiri
19. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih dan nyaman
c. Motto
Tiada hari tanpa prestasi, tiada hari tanpa kerja keras dan ceria (cerdas,
enerjik, responsif, inovatif dan agamis.2
Tabel 4.1
3. Guru Dan Tenaga Kependidikan
NO
NAMA
1
Drs. Moh. Khotim, M.Pd
2
JABATAN
SK
JK TERAKHIR
GOL
Kepala Sekolah
L
IV/A
Trie Ariani, S.Pd
Guru
P
IV/A
3
Agus Subali, S.Pd
Guru
L
IV/A
4
Hj. Sri Harpini
Guru
P
IV/A
5
Zulyetni Syawir, A.Md.Pd
Guru
P
IV/A
6
Drs. Zaenal Abidin
Guru
L
IV/A
7
Arman Achmad, S.Pd
Guru
L
IV/A
8
Suparno, S.Pd
Guru
L
IV/A
9
Drs. H. Nahrowi Abadi
Guru
L
IV/A
10
Erny Suryanti, S.Pd
Guru
P
IV/A
2
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
50
11
Diah Nur Pancawati, S.Pd
Guru
P
IV/A
12
Drs. Iman Firmansyah
Guru
L
III/D
13
Asep Saripudin, S.Pd
Guru
L
III/C
14
Drs. Jati Kusworo
Guru
L
III/D
15
Siti Rohmah, S.Ag
Guru
P
III/C
16
Dra. Farianis
Guru
P
17
Suwarti, S.Pd
Guru
P
18
Yulia, S.Pd
Guru
P
19
Kumodjoyo, S.Pd
Guru
L
20
Lestari Kurniawati, M.Pd
Guru
P
21
Lukluk Hasanah, S.Pd
Guru
P
22
Slamet Riyadi
Guru
L
23
Nina Sukesti, S.Pd
Guru
P
24
Fathurrahmah, S.Pd
Guru
P
25
Dra. Junimar
Guru
P
26
Haryati, S.Pd
Guru
P
27
Hj. Edah Hanidah, SE
KA. Tata Usaha
P
III/B
28
Supriyati
Staf Tata Usaha
P
III/B
29
Suwarni
Bendahara Pkc
P
III/B
30
Nur Azizah
Staf Tata Usaha
P
31
Moch. Ilham SR, A.Md
Staf Tata Usaha
L
32
Margo Budi Santoso
Staf Tata Usaha
L
33
Mugiyono
Staf Pustakaan
L
34
Effendi
Satpam
L
35
Udin Wahyudin
Caraka
L
36
Wiyono
Caraka
L
37
Efriyandi
Caraka
L
38
Lukman Hakim
Caraka
L
51
a) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah.
GTT / Guru
Bantu
GT / PNS
No
Tingkat Pendidikan
L
P
L
P
Ju
ml
ah
1
3
1
S3 / S2
2
2
S1
10
3
1
7
21
3
D-4
4
D3 / Sarmud
1
2
1
-
4
5
D2
6
D1
7
≤ SMA / sederajat
2
7
30
2
Jumlah
b)
13
7
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian).
No
Guru
Jumlah Guru
Dengan Latar
Belakang
Jumlah Guru Dengan Latar
Pendidikan
Belakang Pendidikan
Yang Tidak
Sesuai Dengan Tugas
Sesuai
Mengajar
Dengan
Tugas
Mengajar
D3
D1 D2
Sarmu
d
Jumlah
D3
S1
D4
S2
S3
D1
D2
Sarmu
d
S1
D4
S
2
S
3
52
1
IPA
3
1
2
Matematika
3
1
3
Bahasa
Indonesia
3
3
4
Bahasa Inggris
3
3
5
Pendidikan
Agama
2
2
6
IPS
3
3
7
Penjasorkes
1
8
Seni Budaya
9
PKn
10
TIK/Keteramp
ilan
11
BK
1
1
1
5
4
1
3
1
2
1
1
1
1
2
1
Jumlah
2
19
1
5
1
2
29
c) Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru.3
Jumlah Guru Yang Telah
Mengikuti Kegiatan
Pengembangan Kompetensi /
Profesionalisme
No
Jenis Pengembangan Kompetensi
Laki-laki
Perem
puan
Jumlah
1
Penataran KBK/KTSP
13
13
26
2
Penataran Metode Pembelajaran
(termasuk CTL)
13
13
26
3
Penataran PTK
3
4
7
3
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
53
4
Penataran Karya Tulis Ilmiah
10
5
15
5
Sertifikasi Profesi/Kompetensi
8
1
9
6
Penataran PTBK
1
7
Penataran lainnya: ..............
15
1
14
29
Tabel 4.2
4. Siswa
a) Data Siswa 3 tahun terakhir :
Kelas VII
b)
Kelas VIII
Tahun
Pelajaran
Siswa
Rombel
2010/2011
192
5
160
2011/2012
200
5
2012/2013
177
5
Kelas IX
Jumlah
Siswa
Romb
el
Sis
wa
Rom
bel
4
195
5
54
7
14
200
5
148
5
54
8
15
178
5
182
5
53
7
15
Siswa Rombel
Pekerjaan Orangtua/Wali Siswa
No
Pekerjaan
Prosentase
1
PNS
9%
2
TNI/POLRI
1%
3
Petani
0%
4
Swasta
24%
5
Nelayan
0%
6
Politisi (misalnya anggota DPR)
0%
7
Perangkat Desa
0%
54
8
Pedagang
41%
9
Lain-Lain
25%
c) Penghasilan Orangtua/Wali (Gabungan Kedua Orangtua) Siswa4
No
Penghasilan
Prosentase
1
Kurang dari Rp.500.000,-
27%
2
Antara Rp.500.000,- s.d. Rp.1.000.000,-
41%
3
Antara Rp.1.000.000,- s.d.
Rp.1.500.000,-
24%
4
Antara Rp.1.500.000,- s.d.
Rp.2.000.000,-
6%
5
Lebih dari Rp.2.000.000,-
3%
Tabel 4.3
5. Sarana dan Prasarana
a) Ruang Kelas dan Ruang Belajar lainnya:
No.
Jenis Ruangan
Jumla
h
Ukuran
Kondi
si
Keterangan
3 Ruangan
lain
digunakan
sebagai R.
Kelas,
Sehingga
Jumlah
Kelas
menjadi 15
ruangan.
1
Kelas
12
7 x 9 m²
Baik
2
3
4
Perpustakaan
Laboratorium IPA
Multimedia
1
1
1
12 x 7.2 m²
15 x 7.5 m²
15 x 7.5 m²
Baik
Baik
Baik
4
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
55
5
6
Laboratorium
Komputer
Laboratorium Bahasa
1
12 x 7.5 m²
Baik
1
12 x 7.5 m²
Baik
b) Ruang Kantor
No.
Jenis Ruangan
Jumla
h
1
Ukuran
Kondisi
6 x 7.5
Baik
1
Kepala Sekolah
2
Wakil Kepala Sekolah
1
6 x 7.5
Baik
3
Guru
1
12 X 7.2
Baik
4
Tata Usaha
1
6 x 7.5
Baik
Keteranga
n
c) Ruang Penunjang
4x3
Kondi
si
Baik
1
7.5 x 3
Baik
Pramuka
1
7.5 x 3
Baik
4
OSIS
1
7.5 x 3
Baik
5
Ibadah/Musholla
1
7.5 x 6
Baik
6
Koperasi
1
4x3
Baik
7
Kantin
5
2X3
Baik
8
Rumah Pompa / Menara
Air
1
1x2
Baik
Rumah Penjaga
1
7.2 X
4.2
Baik
No.
Jenis Ruangan
1
BK
2
UKS/PMR
3
9
Jumla
h
1
Ukuran
Keterangan
56
No
Jenis Ruangan
Kondi
si
Jumlah
Ukuran
1
15 X 7.5
m2
Baik
1
15 X 7.5
m2
Baik
1
12 X 7.5
m2
Baik
1
12 x 7.5
m2
Baik
1
12 x 7.5
m2
Baik
1
18 X 7.2
m2
Baik
1
Perpustakaan
2
Laboratorium IPA
3
Multimedia
4
Laboratorium Bahasa
5
Laboratorium Komputer
6
Serbaguna / aula
7
Kepala Sekolah
1
6 x 7.5
Baik
8
Wakil Kepala Sekolah
1
6 x 7.5
Baik
9
Guru
1
12 X 7.2
Baik
10
Tata Usaha
1
6 x 7.5
Baik
11
Gudang
1
4.5 x 7.2
Baik
12
KM/WC Guru
8
1.5 x.1
Baik
13
KM/WC Siswa
16
1.5 x 1
Baik
14
BK
1
4x3
Baik
15
UKS
1
7.5 x 3
Baik
16
Pramuka
1
7.5 x 3
Baik
17
OSIS
1
7.5 x 3
Baik
18
Musholla
1
7.5 x 6
Baik
19
Koperasi
1
4x3
Baik
20
Kantin
5
2X3
Baik
21
Rumah Pompa / Menara Air
1
1x2
Baik
57
22
Rumah Penjaga
1
7.2 X 4.2
Baik
d). Lapangan Upacara/Olahraga dan Parkir5
No
Lapangan
Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Kondi
si
1
Lapangan Upacara/Olahraga
1
12 X 24
Baik
2
Tempat Parkir Motor
1
10 X 10
Baik
Tabel 4.4
6. Lainnya yang relevan
Perabot (furniture) utama :
a) Perabot Ruang Kelas
5
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
1
4
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk. Berat
14
Papan Tulis
Jumlah
14
Rsk.
Ringan
Rsk. Berat
Baik
11
0
Rsk. Berat
43
6
Rsk.
Ringan
54
6
Almari + Rak
Buku/Alat
Jumlah
13
3
Baik
39
7
Jumlah Dan
Kondisi Kursi
Siswa
Jumlah
53
0
Rsk. Berat
Baik
14
Jumlah
Ruang
Kelas
Rsk.
Ringan
Jumlah Dan
Kondisi Meja
Siswa
1
4
58
b) Perabot Ruang Penunjang
7
7
2
Lab.
IPA
8
8
4
0
4
0
3
3
3
Ketra
mpila
n
4
Multi
media
1
1
4
3
4
3
1
1
5
Lab.
bahas
a
6
Lab.
komp
uter
2
0
2
0
2
0
2
0
1
1
7
Serba
guna
4
0
4
0
4
0
4
0
2
2
8
Kesen
ian
9
Kep
sek
1
1
3
3
1
1
10
Wk
Kasek
1
1
1
1
1
1
Rsk. Berat
4
0
Rsk. Ringan
Baik
4
0
Lainnya
Jumlah
Baik
Jumlah
4
0
Rsk. Berat
Baik
4
0
Rsk. Berat
Jumlah
Perpu
stakaa
n
Rsk. Ringan
Baik
1
Rsk. Berat
Ruang
Rsk. Ringan
No.
Rsk. Ringan
Almari + rak
buku/alat
Kursi
Jumlah
Meja
59
11
Guru
2
4
2
4
2
4
2
4
1
1
12
Tata
Usaha
1
0
1
0
1
0
1
0
6
6
13
BK
1
1
2
2
1
1
14
UKS
1
1
1
1
2
2
15
Pramu 2
ka
2
1
1
2
2
16
OSIS
2
2
2
1
1
17
Guda
ng
7
7
18
Ibada
h
19
Koper
asi
20
Kanti
n
4
21
Pos
jaga
1
2
1 1
4
1
2
2
Perpustakaan
a). Koleksi Buku
Kondisi
No
Jenis
Jumlah
Rusak
Baik
1
Buku siswa/pelajaran (semua mata
pelajaran)
2
Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu
pengetahuan dan teknologi, dsb.)
350
350
3
Buku referensi (misalnya kamus,
ensiklopedia, dsb.)
50
50
4
Majalah
107
107
1.750
250
1.50
0
60
5
Surat kabar
Total
2.257
2.00
7
250
b) Fasilitas Penunjang Perpustakaan
No
Jenis
Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1
Komputer
1 Buah Pentium 3
2
Ruang baca
1
3
TV
1 Buah 21 Inchi
4
LCD
5
VCD/DVD player
Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia
5
Kesenian
6
Multimedia
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Baik
Ketrampilan
Rusak berat
4
√
Rusak ringan
Lab.
komputer
Sangat baik
3
Kondisi
Baik
Lab. bahasa
Cukup
2
√
Kurang
Lab. IPA
Kualitas
75%-100% dr keb.
1
50%-75% dr keb.
Alat/bahan
25%-50% dr keb.
No
Kurang dari 25%
dr keb.
Jumlah
61
Prestasi sekolah 2 tahun terakhir
a) Prestasi Akademik: Peringkat Rerata NUAN
Peringkat
Sek. Swasta
Sek. Negeri
dan Swasta
Tingkat
Propinsi
Sek. Negeri
Sek. Negeri
dan Swasta
Sek. Swasta
Tingkat Kab/Kota
Sek. Negeri
Sek. Negeri
dan Swasta
Tahun
Pelajaran
Sek. Swasta
No
Sek. Negeri
Tingkat Kecamatan
(Rayon)
1
2010/2011
4
33
22
65
68
2
6
5
2
2011/2012
2
33
12
65
37
2
6
5
b) Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)
No
Mata Pelajaran
Tahun
2010/2011
Tahun
2011/20
12
1
Pendidikan Agama
7.13
7.24
2
Pendidikan Kewarganegaraan
7.50
7.12
3
Ilmu Pengetahuan Alam
6.88
-
4
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.45
6.72
5
Penjaskes
7.18
7.60
6
Keterampilan dan Seni
7.63
6.89
7
Teknologi Informasi dan Komunikasi
7.88
7.39
8
PLKJ
7.88
7.19
9
Tata Busana
7.47
7.20
62
c) Angka Kelulusan dan Melanjutkan
Jumlah
Lulus
% Kelulusan
% Lulusan
Yang
Melanjutkan
Pendidikan
%
Lulusan
Yang
Tidak
Melanjut
kan
Pendidik
an
No
Tahun Ajaran
Jumlah
Peserta Ujian
1
2010/2011
181
181
100%
100%
-
2
2011/2012
176
176
100%
100%
-
d) Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba
Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Tingkat
Kab/
No
1
Nama Lomba
Lomba Karya
Ilmiah
Kota
Juar
a ke:
1
Propinsi
Tingkat
Nasio
nal
Juar
a ke:
√
Kab/ P Na
r sio
Kota o nal
p
i
n
s
i
63
2
Lomba Komputer
√
3
e) Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik
No
Nama Lomba
Juara
ke:
Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Tingkat
Tingkat
Kab/
Kota
Propinsi
Nasio
nal
Juara
ke:
Kab/
Kota
Propinsi
N
a
s
i
o
n
a
l
1
Lomba Tingkat III
(Pramuka)
Lomba Tingkat IV
2
(Pramuka)
1
1&
3
√
√
Lomba Tingkat V
3
√
3
(Pramuka)
4
Lomba Pramuka
ASVIE (Pramuka)
1&
3
√
Aksi Wapram 2008
5
1
√
1
√
(Pramuka)
Lomba Tandu Cepat
6
(PMR)
64
Lomba Tandu Cepat
7
2
√
√
(PMR)
8
Lomba P3K (PMR)
1
9
Lomba P3K (PMR)
2
Lomba Lari 400 M
10
√
√
1
( Olahraga)
Sumber Dana 2 (Dua) Tahun Terakhir6
No
Sumber Dana
1
Rutin
2
APBD Kab/Kota
3
Tahun 2010/2011
Tahun 2011/2012
Rp. 1.145.866.400
Rp. 1.301.439.000
APBD Propinsi
Rp.
638.400.000
Rp.
723.360.000
4
BOS
Rp.
188.328.000
Rp.
193.992.000
5
Komite Sekolah
6
School Grant
7
Grant Pendidikan
Kecakapan Hidup
8
Subsidi Imbal Swadaya
9
Lain-lain:
..........................
Jumlah
6
Rp. 1.972.594.400
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
Rp. 2.218.791.000
65
B. Deskripsi Data
Pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS siswa kelas VIII SMPN 66
Jakarta. Penelitian ini dilakukan secara langsung di Pasar terkait Pemanfaatan
Pasar sebagai Sumber Belajar IPS dimana hal ini disesuaikan dengan materi kelas
VIII mengenai Pasar.
Data data tentang Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Kelas VIII
diperoleh data data melalui hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Berikut data data yang di dapat setelah peneliti
a. Barang barang yang diperjual belikan di pasar
b. Keadaan pedagang dikala mengalami keuntungan dan kerugian
c. Definisi pasar setelah peneliti meneliti di pasar
d. Pandangan peneliti tentang pembelajaran di kelas dengan pembelajaran di
pasar.
e. Tanggapan siswa setelah belajar terkait materi pasar di pasar.
C.
Analisis Data
Adapun analisis dari hasil penelitian tentang Pemanfaatan Pasar Sebagai
Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta adalah sebagai berikut :
a.Barang barang yang diperjualbelikan di pasar
Di dalam pasar terdapat berbagai barang yang diperjualbelikan mulai dari
kebutuhan pokok, sandang , pangan dan papan yang semuanya itu merupakan
barang barang yang dikonsumsi manusia pada umumnya terutama bahan
pokok
yang
setiap hari dinikmati, di dalam pasar banyak hal
yang
bisa
diketahui mulai dari kegiatan ekonomi, pelaku pasar, transaksi jual beli dan juga
aneka barang barang yang diperjualbelikan di pasar, kaitannya dengan barang
barang yang diperjualbelikan di pasar hasil dari wawancara dengan beberapa
pedagang
pasar
salah satunya adalah dengan bapak warsidi ketika ditanya
tentang barang apa yang diperjualbelikan dan juga tentang cara meyakinkan
konsumen agar membeli barang dagangan anda beliau menjawab
66
Saya menjual barang berupa barang barang sembako berupa beras, gula,
minyak goreng, dan berbagai macam kebutuhan pokok lainnya, mengenai cara
menyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan dengan menanamkan
kejujuran menjual barang yang apa adanya dengan menjaga kualitas barang
kalau ada yang terlihat rusak atau cacat saya tidak menjualnya karena dengan
menjual barang yang kualitasnya baik konsumen akan percaya dan tidak
gampang berpindah ke penjual yang lain.7
Kesimpulannya penjual
selain menjual barang dagangannya di
pasar,
penjual juga sangat memperhatikan kualitas barang dagangannya dengan dasar
agar pembeli merasa puas dan tidak akan beralih ke penjual yang lain, di pasar
penjual saling bersaing agar barang dagangannya habis terjual sehingga
mendapatkan
penghasilan
yang
tinggi, untuk
itu penjual mengibaratkan
seorang pembeli sebagai seorang raja sehingga harus dilayani dengan sebaik
baiknya, tentu saja penjual juga memiliki kiat kiat tersendiri untuk menarik
hati konsumen untuk membeli barang dagangannya sehingga dalam
meraih
keuntungan berbeda satu sama tapi hal ini menjadi lumrah saja selama dalam
persaingannya sehat.
b. Keadaan pedagang dikala mengalami keuntungan dan kerugian
Berkaitan dalam berwirausaha atau berdagang tidak akan bisa luput dari
yang namanya keuntungan dan
kerugian, pasti akan mengalaminya, keadaan
perekonomian negara yang tidak stabil juga menjadi berpengaruh terhadap
harga barang, selain itu juga faktor alam seperti cuaca sangat berpengaruh
kaitannya dengan perolehan bahan baku yang digunakan sehingga harga
barang akan murah bila bahan bakunya mudah didapat sebaliknya demikian
apabila bahan baku susah didapat harga barang akan mahal, keadaan inilah
yang dikeluhkan oleh para pedagang, makanya diperlukan cara cara tersendiri
untuk bisa mensiasati hal yang demikian berdasarkan hasil wawancara dengan
salah
satu
pedagang
pasar
sumiati beliau mengutarakan bahwa dalam
menyikapi keadaan dikala mengalami keuntungan dan kerugian beliau
mengutarakan:
7
Hasil Wawancara kepada pedagang pasar bernama bapak warsidi , pasar kebayoran, 10 oktober
2013
67
Saya dalam menyikapi keadaan demikian baik itu keuntungan dan kerugian
semuanya adalah hal yang biasa saja, biasanya kalau dagang lagi sepi saya
mengambil dagangannya dari bakul hanya sedikit, kalau lagi rame saya
ngambil barang dagangannya dari bakul banyak, harus pintar pintar lihat
situasi dan kondisi pastinya kalau tidak seperti itu bakal merugikan sendiri.8
Kesimpulannya pedagang memiliki cara tersendiri untuk menghadapi keadaan
demikian mulai dari mengurangi barang dagangannya ketika berdagang
dalam keadaan sepi
ataupun juga menambah barang dagangannya ketika
berdagang dalam keadaan ramai, tentunya dengan banyak cara setiap pedagang
punya cara tersendiri, yang pastinya setiap pedagang menginginkan keuntungan
dari pada kerugian.
c. Definisi pasar setelah peneliti meneliti di pasar
Setelah peneliti meleliti di pasar
tentang
pemanfaatan
pasar
sebagai
sumber belajar IPS siswa kelas VIII, peneliti memperoleh gambaran tentang
pengertian pasar, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan
diiringi proses jual beli, ada barang yang diperjualbelikan yang memungkinkan
keduanya untuk berinteraksi satu sama lain dengan mendapatkan keputusan
bersama.
d. Pandangan peneliti tentang pembelajaran di kelas dengan pembelajaran di
pasar
Setelah peneliti mengadakan penelitian di pasar dengan mengajak beberapa
siswa ke pasar siswa merasa sangat antusias dan memberikan dampak positif,
siswa tidak merasa bête ataupun bosan, siswa lebih semangat dalam belajar dan
dalam pemahamannya mengenai setiap materi yang diajarkan siswa
mudah
menyerap apa yang diajarkan, tentunya belajar di pasar harus sesuai dengan
materi pasar atau kegiatan ekonomi, karena dengan begitu pembelajaran akan
8
Hasil wawancara kepada pedagang pasar bernama Ibu suryani , pasar kebayoran 11 oktober
2013
68
lebih menyenangkan pastinya hasilnya jauh lebih baik dari pada belajar hanya
di kelas saja terkait dengan materi pasar.
Di pasar
siswa dapat
secara langsung
berinteraksi dengan
pedagang dan
penjual, mengetahui barang barang yang diperjualbelikan di pasar, alat tukar
yang digunakan untuk membeli barang, cara yang digunakan penjual untuk
menarik hati konsumen untuk membeli barang dagangannya, dan dapat
mengetahui keadaan pasar baik
lingkungannya, mengetahui karakter setiap
pedagang, dan aktivitas dan gejala yang ada di pasar, pembelajaran di pasar lebih
kepada pembelajaran riil (Nyata) langsung dilapangan, bentuk pembelajaran di
pasar memungkinkan siswa untuk mendapatkan pembelajaran baru selain
hanya untuk materi pasar, banyak keterkaitannya terutama untuk bagian dari
ilmu pengetahuan sosial yaitu mata pelajaran ekonomi, sangat tepat apabila
menggunakan pasar sebagai sumber belajar karena akan ada banyak hal yang
dapat digunakan sebagai daya dukung untuk pemahaman ilmu terkait materi
yang diajarkan.
e. Tanggapan siswa setelah belajar materi pasar di pasar
Setelah membawa siswa untuk belajar di pasar peneliti mendapatkan banyak
hal terkait tanggapan dari siswa seperti yang diutarakan oleh nizla khairani
Setelah saya belajar langsung materi pasar di pasar saya jadi semangat
dalam belajar karena yang selama ini saya dapatkan belajar hanya
monoton di kelas membuat saya bosan, ngantuk, terlebih kalau pelajaran
IPS yang banyak teori penginnya tidur aja, tetapi setelah belajar materi
pasar di pasar saya jadi semangat dalam belajar karena saya menemukan
banyak hal terkait materi pasar, hal hal yang selama ini saya dapatkan
hanya di buku, antara lain saya bisa dengan mudah berinteraksi dengan
pedagang dan penjual, mengetahui macam macam barang yang
diperjualbelikan di pasar secara langsung, keadaan pasar dan aktivitas yang
ada di pasar, karena itu saya lebih dengan mudah faham mengenai materi
pasar secara keseluruhan.9
9
Hasil Wawancara kepada siswa bernama nizla khairani kelas VIII, SMPN 66 Jakarta, 11
oktober 2013
69
Kesimpulan dari penjelasan diatas pada dasarnya banyak hal yang dapat
diambil dari memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar, belajar menjadi
lebih menyenangkan karena banyak hal yang akan kita dapatkan terkait ilmu
yang akan kita dapatkan, pembelajaran jauh lebih kearah yang lebih luas
karena pengetahuan yang di dapatkan semakin banyak, terbukti respon siswa
ketika belajar
materi
pasar
sangat senang, dan sangat membantu dalam
memahami materi terkait pasar dampaknya proses belajar mengajar berjalan
optimal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfatan pasar sebagai sumber belajar IPS
siswa kelas VIII dapat disimpulkan bahwa :
Pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar memiliki banyak manfaat, ketika siswa
belajar di pasar, siswa sangat antusias belajar, karena mereka dapat berinteraksi
langsung dengan penjual dan pembeli serta dapat mengetahui kegiatan ekonomi apa
saja yang ada di pasar, selain itu juga siswa dapat melihat barang barang yang
diperjualbelikan, bagaimana penjual meyakinkan calon pembeli untuk membeli
barang dagangannya, serta siswa
juga mengerti keadaan dan lingkungan yang
terdapat di pasar, cara pembeli dikala menghadapi keadaan untung dan rugi,
mengetahui berasal dari mana bahan baku yang diperjualbelikan, berapa keuntungan
yang di dapat setiap harinya untuk itu pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar
dirasa perlu untuk proses pembelajaran yang lebih baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dibuat peneliti dari hasil penelitian maka peneliti
dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebagai Guru IPS
Sebagai seorang pendidik guru IPS diharapkan untuk menggunakan sumber
belajar lain selain dengan menggunakan buku untuk proses pembelajaran yang
efektif dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya.
2. Bagi pihak Sekolah
Pihak sekolah merupakan pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap
keberhasilan belajar siswa diharapkan mendukung untuk menerapkan sumber
belajar lain secara optimal.
70
71
3. Bagi peneliti
Untuk peneliti lain disarankan dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam hal
memanfaatkan sumber belajar pasar yang bertujuan untuk daya dukungnya
terhadap pembelajaran IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan
dan Ahmadi Khoiru Lif. Metode Pembelajaran IPS Terpadu,
Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011.
Akbar, Setiady, Purnomo & Usman, Husaini. Metodologi Penelitian Sosial
Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008.
Aripin, Jaenal., dan Salam, Syamsir. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:UIN
Jakarta Press, 2006.
Achmadi, Abu.,dan Narbuko Cholid. Metodologi Penelitian, Jakarta:PT Bumi
Aksara, 2006.
Darmaningtias, Pendidikan Rusak Rusakan, Yogyakarta:LKIS, 2005.
Djojodipuro Marsudi, Pengantar Ekonomi Untuk Perencanaan, Jakarta:UI Press,
2001.
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data, Jakarta:PT Raja Grafindo,
2010.
Hardini, Isriani, Strategi Pembelajaran Terpadu, Teori Konsep & Implementasi,
Yogyakarta:Familia, 2012.
Hamalik, Oemar. Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara, 2009.
Hartiningsih, “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains di SDN
Kenari 7 – 12 pagi jakpus”Skripsi Teknologi Pendidikan,UNJ:2006. tidak
dipublikasikan.
Lukman, Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta &
UIN Press, 2007.
Masjid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung:Rosdakarya, 2007.
Maemunah, Siti “Pemanfaatan Laboratorium Komputer Sebagai Sumber Belajar
Pada Pembelajaran Komputer Kelas 1 SMK Negeri 45 Jakarta Barat”, Skripsi
Pada Jurusan Teknologi Pendidikan UNJ: 2006. tidak dipublikasikan.
Munadi, Yudi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008.
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Pustaka Setia, 2011.
Mulyasa, E.
Kurikulum Berbasis
Kompetensi
Implementasi, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Konsep Karakteristik
&
Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan, Bandung:Alfabeta,
2012.
Nurdin Syafrudin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Individu Siswa
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat:Quantum Teaching,
2005.
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro, Yogyakarta:BPFE, 1993.
Nara ,Hartini dan Siregar, Eveline, Teori Belajar & Pembelajaran, Bogor:Ghalia
Indonesia, 2010.
Rohani,Ahmad. Media Instruksional Edukatif, Jakarta:Rieneka Cipta, 1997.
Raharjo,
dan
Solihati,
Etin.
“Cooperative
Learning”:Analisis
Modal
Pembelajaran IPS, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008.
Salvatore ,Dominic, Mikro Ekonomi, Jakarta:Erlangga, 2006.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, Bandung:Alfabeta,
2010.
Sapriya, Pendidikan IPS”Konsep & Pembelajaran”, Bandung:PT Remaja
Rosdakarya. 2009.
Suparmoko, Pengantar Ekonomi Mikro, Yogyakarta:BPFE, 1993.
Syah,Muhibbin,
Psikologi
Pendidikan
Dengan
Pendekatan
Baru,
Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010.
Somantri, Numan, Muhammad. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Supandi ,Epan. “Pemanfaatan Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah” (Suvei
Pendapat Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS – IKIP Jakarta)
Skripsi pada Jurusan Pendidikan Sejarah, UNJ:1994. tidak dipublikasikan.
Sukardi, Tanto, Menggagas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Yang
Konstruksivis Dalam Kajian Ilmu Sosial, Jakarta:Oktober, 2007.
Tafsir, Ahmad. Filsafat. Pendidikan Islami, Integrasi Jasmani,Rohani dan Kalbu
Memanusiakan Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori & Praktek, Jakarta:Prestasi
Pustaka, 2007.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Guru IPS
Hari, Tanggal : Rabu, 9 Oktober 2013
Nama Guru
:
Dra. Farianis
Jabatan
:
Guru IPS Kelas VIII
Waktu
: 13 : 00 – 13: 45 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas VIII. 2
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Pertanyaan
1 Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Sumber Belajar ?
2.Apakah Ibu menggunakan Sumber Belajar dalam Pembelajaran IPS ?
3. Mengapa Ibu menggunakan Sumber belajar tersebut dalam pembelajaran IPS ?
4. Apakah dengan menggunakan Sumber Belajar tersebut siswa menjadi giat
dalam belajar ?
5. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pasar ?
6. Apakah ada materi yang berkaitan dengan pasar di kelas VIII ?
7. Apakah menurut Bapak/Ibu ada keterkaitan tidak pasar dengan Sumber
Belajar ?
8. Bagaimana menurut Bapak/Ibu apabila pasar dimanfaatkan sebagai sumber
belajar IPS khususnya untuk materi yang berkaitan dengan pasar ?
9.Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu ada tidak perbedaan ketika pasar dimanfaatkan
sebagai Sumber belajar IPS berkaitan dengan penguasaan pengetahuan siswa
tentang pasar ?
10. Apakah menurut Bapak/ Ibu pembelajaran apa saja yang bisa didapat di pasar
khususnya berkaitan dengan pasar ?
11. Bagaimana menurut pendapat Bapak/ Ibu lebih baik pembelajaran IPS
dilakukan di dalam kelas atau langsung kelapangan melihat langsung pasar ?
12. Apakah menurut Bapak/ Ibu ada hal yang kurang baik ketika belajar di pasar ?
13 Apakah menurut Bapak/Ibu respon siswa bersungguh sungguh dalam belajar
IPS di pasar ?
14. Apakah menurut Bapak/Ibu yakin ada banyak hal yang bisa diketahui siswa
ketika belajar di pasar terkait dengan belajar materi pasar ?
15. Bagaimana menurut Bapak/Ibu segi positif dan negatifnya belajar di pasar ?
16. Apakah menurut Bapak/Ibu hal yang teramat penting ketika belajar materi
pasar ?
17. Apakah menurut Bapak? Ibu pembelajaran di pasar hanya untuk memahami
secara lebih mendalam terkait pengetahuan tentang materi yang berkaitan
dengan pasar ?
18. Apakah ada pengetahuan lain yang didapat di pasar terkait untuk
sumbangsihnya dalam pembelajaran IPS selain untuk materi pasar ?
19. Apakah yang Bapak/Ibu harapkan ketika belajar materi pasar ?
20. Bagaimana menurut Bapak/Ibu materi pasar sudah memberikan urgensinya
secara penuh untuk pemahaman tentang pasar di dalam pembelajaran IPS ?
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Siswa/i Kelas VIII
Hari, Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Guru
:
Nizla khaerani
Kelas
:
Guru IPS Kelas VIII
Waktu
: 10 : 00 – 10: 30 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas VIII. 2
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Pertanyaan
1. Apakah yang anda ketahui tentang Sumber Belajar ?
2. Apakah guru IPS selama ini dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan Sumber
Belajar ?
3. Apakah menurut anda pembelajaran IPS harus menggunakan Sumber Belajar ?
4. Apa segi positif dan negatif menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran IPS ?
5. Apa pendapat anda tentang pelajaran IPS ?
6. Apa yang kamu ketahui tentang pasar ?
7. Apakah menurut anda jika pasar itu bisa dijadikan sebagai Sumber belajar IPS ?
8. Bagaimana menurut anda sebaiknya pembelajaran IPS khususnya untuk materi pasar
sebaiknya belajar di pasar atau di kelas ?
9. Bagaimana menurut anda pembelajaran apa yang bisa didapat ketika belajar di pasar ?
10. Apakah hal pertama yang anda lakukan ketika belajar di pasar ?
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Pedagang Pasar
Hari, tanggal
:
Nama Pedagang :
Waktu
:
Lokasi
:
Pertanyaan
1.
Apakah jenis barang yang anda diperjualbelikan di pasar ?
2.
Apakah anda merupakan pedagang asli di pasar ini ?
3.
Apakah masalah yang sering anda keluhkan pada saat bertransaksi jual beli ?
4.
Apakah anda dalam menjual barang secara grosir atau eceran ?
5.
Apakah motif konsumen membeli barang dagangan anda ?
6.
Bagaimana anda menyikapi ketika anda mengalami kerugian ?
7.
Bagaiamana cara memperoleh barang yang akan anda perjualbelikan ?
8.
Bagaimana rata rata pendapatan anda perhari pada saat jual beli ?
9.
Bagaimana cara anda meyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan anda ?
10. Bagaimana anda menjaga dagangan anda agar selalu di minati konsumen ?
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 6
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Pedagang Pasar
Hari, Tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Pedagang : baharudin
Waktu
: 15 : 00 – 15: 30 WIB
Lokasi
: Pasar Kebayoran Lama
Jawaban
1. Saya menjual barang berupa tas tas sekolah tas kamping dan tas buat jalan jalan.
2. Saya merupakan pedagang asli yang sudah lama berjaualan di pasar ini
3. Masalah yang sering saya keluhkan adalah ketika mendapatkan pembeli yang tidak
mau membeli hanya melihat lihat saja dan mencoba untuk menawrkan harga dengan
cara memaksa.
4. Saya menjual barang secara eceran
5. Motif konsumen membeli barang dagangan biasanya karena kebutuhan jadi yang
namanya tas kan di pakai semua orang jadi semuanya merasa perlu
6. Menyikapi ketika mengalami kerugian ya dengan cara yang biasa aja karena orang
berdagang pasti mengalami untung dan juga rugi.
7. Saya memperoleh barang dagangan dari distributor tas atau juga membeli di agen
agen.
8. Rata rata pendapatan perhari tidak bisa di pastikan seberapanya karena masing di bagi
dengan modal nantinya
9. Cara meyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan anda dengan bersifat
jujur kepada barang yang di jual
10. Mencaga barang dagangan agar dimanti konsumen dengan cara merawatnya dengan
keadaan yang sebaik baiknya.
LAMPIRAN 6
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Pedagang Pasar
Hari, Tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Pedagang : Warsidi
Waktu
: 13 : 00 – 14 : 00 WIB
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Jawaban
1.
2.
3
Saya menjual barang dagangan berupa sembako seperti beras, gula, dan minyak goreng.
Iya saya merupakan pedagang asli di pasar ini, sudah lama saya jualan dipasar ini.
masalah yang saya keluhkan ktika bertransaksi jual beli ya sering ya menhadapi calon
pembeli yang seenaknya sendiri kalau membeli minta dilebihin.
4. kalau saya menjual barang secara grosir juga iya, eceran juga iya karena saya agen.
5. iya mungkin karena saya kan disini agen toko sembaku tyang nantinya orang akan di
jula jadi jadi yan mungkin lebih lengkap aja.
6. kalau mengalami kerugian ya saya akan menutupnya dengan menurunkan barang yang
akan di jual yang tadinya banyak ke keadaan yang sedikit.
7. saya memperoleh barang biasa dari dostributir produk barang tertentu yang menitipkan
barangnya untuk di jual.
8. kalau pendapatan perhari saya gak bisa mastiin karena saya langsung buat modala
kembali.
9. dengan menjual barang yang apa adanya dan kalau ada yang cacat barang tidak untuik
dijual.
10. dengan menjaga barang dengan ke keadaan yang baik.
LAMPIRAN 7
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Pedagang di pasar
Hari, Tanggal
: Rabu, 9 Oktober 2013
Nama Pedagang :
Sumiati
Waktu
:
12 : 00 – 13 : 00 WIB
Lokasi
:
Pasar kebayoran lama
Jawaban
1. Saya menjaul barang berupa kebutuhan pokok berupa sayur mayur,
2. Saya pedagang asli di pasar ini saya sudah berjualan kurang lebih 30 tahunan.
3. Masalah yang saya keluhkan ketika bertransaksi adalah kalau ada pembeli yang rewel
yang menawr harga dengan harga yang terlalu murah.
4. Saya menjual barang dagangan dengan eceran.
5. Motif konsumen mebeli barang dagangan saya, ya mungkin karena sudah langganan
jadi sudah biasa jadi harga sering saya turunin untuk menarik pelanggan biar pada
etah membeli barang dagangan saya.
6. Kalau saya kan orang berjualm kalau orang jualan pastikan mengalami untung dan
rugi jadi kalau rugi ya syukuri aja mungkin belum rezekinya.
7. Kalau saya memperoleh barabng dagangan ya saya beli di pengepul yang biasanya
pakai truk mengangkut sayur saya beli dari situ.
8. Pendapatan perhari tidak menentu ya kadang nyampe 500000 kalau lagi rame di hari
tertentu itu juga belum termasuk ongkos buat modalnya nanti.
9. Kalau saya menjual barang cara meyakinkanya dengan pembawaaanya yang baik
santun kepada pembeli jadi akan terkesan jadinya.
10. Kalaua menjaganya yang penting kita jualan jujur tidak menipu kalau ada yang salah
pada dagangan ya saya tidak mau saya jual.
LAMPIRAN 8
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Pedagang Pasar
Hari, Tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Pedagang : suryani
Waktu
: 14 : 30 – 15 : 00 WIB
Lokasi
: Pasar Kebayoran Lama
Jawaban
1. Saya menjual barang berupa pakaian sekolah, baju dan celana.
2. Saya merupakan pedagang asli disini yang sudah menempati toko sendiri.
3. Masalah yang sering keluhkan adalah ketika calon pembeli mau membeli barang dan
pada saat mebeli baju tersebut mencoba pakaian dulu dan pada akhirnya gak jadi beli
itu yang bikin kurang enak kalau caranya seperti itu.
4. Saya menjual barang secara eceran.
5. Cara menyikapinya dengan menurunkan barang yang dititipkan dari tangan distributor
dengan memesan sedikit saja.
6. Motif konsumen membeli barang dagangan biasanya lebih kepada kebutuhannya
karenapada dasarnya kebutuhan konsumen akan barang kebutuhan sandang sangat
tinggi.
7. Saya mendapatkan barang dari tangan agen yang biaasanya datang ketika brang itu
sudah hampir habis.
8. Rata rata pendapatan perhari biasanya 200000 tidak mnentu tergantung pada saat
musimnya kalau pada waktu tertentu cendeung banyak yang membeli barang
dagangan.
9. Meyakinkan konsumen dengan cara melihat konsumen apa yang dia mau dan ia
inginkan dengan juga pembawaan yang baik baik ucapan dan tingkahlaku yang baik
kepada calon pembeli.
10. Pastinya dengan cara perawatan yang baik dan benar pada saat perawatannya pstinya
dengan tidak menjual barang yang sudah tidak layak untuk di jual.
LAMPIRAN 9
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Pedagang Pasar
Hari/ tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama pedagang : Sunaryo
Waktu
: 14 : 00 – 14 : 30 WIB
Lokasi
: Pasar Kebayoran Lama
Jawaban
1. Saya menjual barang beruapa gerabah: piring, sendok, garpu dll.
2. Saya merupakan pedagang asli disini sudah jualan hampir 20 tahun
3. Masalah yang sering saya keluhkan pada saat bertransaksi biasanya adalah mengenai
seorang calon yang tadinya mau beli tidak jadi untuk membeli barang dagangan kita.
4. Saya menjual barang dengan cara eceran.
5. Motif konsumen membeli barang dagangan saya adalah karena mungkin semua orang
butuh barang barang untuk keperluan memasak yang memadai dari pada penjual yang
lain.
6. Menyiapi kerugian dengan suasana yang biasa aja tidak menjadi beban.
7. Saya mendapatkan barang dari pengkulak dan dari agen
8. Rata rata pendapatan perhari sepertinya tidak bisa di pastikan karena kadang rame
kadang sepi tergantung keadaan
9. Cara meyakinkan konsumen
agar membeli barang dagangan ialah dengan cara
dengan pembawaan yang baik baik dalam menawarkan barang dengan senyuman
10. Menjaga barang dagangan agar mau membeli barang dagangan kita yaitu dengan cara
merawatnya dengan sebaik baiknya.
LAMPIRAN 10
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Guru IPS
Hari, Tanggal : Rabu, 9 Oktober 2013
Nama Guru
:
Dra. Farianis
Jabatan
:
Guru IPS Kelas VIII
Waktu
: 13 : 00 – 13: 45 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas VIII. 2
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Jawaban
1. Sumber belajar adalah bahan bahan yang kita persiapkan di dalam persiapan kita mengajar
kepada anak baik mungkin berupa, buku, narasumber bisa juga dengan media.
2. Terkadang saya menggunakan, terkadang juga tidak, tergantung dari pokok bahasan
3. Karena kalau yang sudah sanya praktekkan dengan menggunakan sumber belajar itu anak
anak lebih tertarik menarik perhatian fokusnya lebih tertuju kepada apa yang sedang kita
ajarkan jadi sangat membantu menuirut saya sumber belajar itu
4. Seperti begitu anak anak jadi termotivasi.
5. Tempat bertemunya penjual dan pembeli terjadi transaksi di situ tawar menawar.
6. Ada, benar benar ada pokok bahasan pasar bab 9 ttg pasar
7. Sangat tertarik Sumber belajar yang tadi saya katakan bisa lewat buku, lewat media bisa
juga kita lihat pengalaman langsung, jadi mungkin anak bisa kita ajak langsung ke pasar
langsung melihat bagaimana situasi pasar itu, transaksi apa yang bisa mereka lihat itu
termasukkan sumber belajar.
8. Saya rasa bagus sekali ya klu pasar itu di jadikan sebagai sumber belajar pasar jadikan
anak bisa tahu apa saja sih kegiatan yang ada di pasar, bukan hanya penjual dan pembeli
dan mungkin mereka langsung melihat langsung barang barang yang di ekspor atau lokal
mereka bisa melihat langsung, anak2 hanya tahu teori bagaimana langsung anak anak itu
melihat langsung.
9. Klu melihat pasti ada perbedaan, mungkin kalaudi kelas anak hanya ngebayangin hanya
ini, mereka bsa langsung melihat langsung kejaduian. Bahwa terjai anak anak terjadi
tawar menawar.
10. Mungkin kita bisa lihat produsen dan konsumen saling membutuhkan,
bagaimana
interaksi antara penjuala dan pembeli kadang kita lihat penjual dan pembeli saling ngotot
ngototan n bagaimana menjadi penjual yang baik dan pembeli yang baik.
11. Upanya sekolah kita dekat dengan pasar Alngkah baiknya anak anak kita ajak langsung
kep asar, kalau jauh mungkin lebih efektif di kelas, dr pada menugkin nanti anak anak
akan saya ajak langsung anak anak ke pasar melihat kejadian apasih kejadian langsung di
pasar tersebut.
12. Kalau ngontrol nya gak baik, pengawasan harus lebih di kontrol.
13. Kyaknya anak anak menarikasti mereka bisa lihat langsung, tertarik mereka yang lihat
ini pasti tertarik kalau di kelas anak anak hanya bisa ngebanyangin.
14. Saya yakin mereka bisa lebih banyak belajar dari pasar di bandingkan selain tahu pasar
tradisional, ataupun yang lainnya di bandingkan hanya teori.
15. Kalau segi positif anak anak mendapat pengalaman langsung, sebanyak merekyang lihat
sebanyak mereka yang tahu. Pengontrolan.
16. Bahwa anak harus tahu pasar kan tempat bertemunya penjual dan konsumen, sangat
terbantu senak bisakali dengan adanya pasar.
17. Kegiatan ekonomi, pelaku pelaku ekonomi, perusahaan, erat kaitannya dengan pokok
bahsan yang lain, ada juga pokok materi lain yang ada hubungannya dengan pasar.
18. Anak bisa tahu apa secara umum pengertian pasar, jenis jenis pasar yang mereka tahu
apa saja sih, pasar abstrak, dan juga pasar konkrit. Bahkan ada pasar yang tadinya anak
tidak tahu sebenernya ada.
19. Banyak pembelajaran khususnya tentang kegiatan ekonomi dan lainnya
20. Kalau yang selengkap lengkapnya belum masih banyak yang harus di tambahin dari
sumber sumber yang lainnya 80 persen bisa mewakilin pembelajaran yang ada di pasar.
LAMPIRAN 11
PEDOMAN WAWANCARA
Dengan Siswa
Hari, Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Siswa : Nizla Khaerani
Kelas
: VII. 2
Waktu
:
10.00 – 10. 30 WIB
Lokasi
:
Ruang Kelas VII. 2
Sekolah
:
SMPN 66 Jakarta
Jawaban
1. Banyak pembelajaran yang dapat di ketahui terutama tentang kegiatan di pasar ada
penjual, pembeli dan juga bisa tahu barang barang yang di perjualbelikan.
2. Merasa senang karena belajar di luar sekolah lebih menyenangkan apalagi bisa lihat
langsung keadaan yang sebenarnya kalau di kelas suasana terasa begitu begitu aja,
3. Kalau di keluhkan Cuma suasana nya aja yang rame dan kebersihanpun keadaannya
kotor.
4. Bertambah banyak ketika belajar di pasar apalagi bisa lihat langsung keadaan sebenarnya
itu membuat lebih banyak penguasaan dalam pengetahuan.
5. Bisa kan ada materi pasar dan ini pas sekali di jadikan sumber belajar bisa tahu tentang
hal hal yang kadang hanya di sebuah buku,hanya bisa ngebayangin, kalau ini lebih
terlihat nyata.
6. Kalau keadaan pasar sekarang ini lebih baik, lebih banyak juga barang barang yang
diperjualbelikan jadi terlihat menjadi lengkap.
7. Yang pertama ketika melihat pasar keadaannya lebih tertata karena ada pembeda satu
sama lain.
8. Perbedaannya banyak kalau belajar di pasar kegiatan belajar lebih baik karena saya
sendiri bisa berbicara langsung dengan penjualnya dan yang tadinya saya hanya tahu di
buku sekarang saya bisa melihatnya secara langsung, sedangkan kalau belajar di pasar
saya hanya berkutik dengan buku dan gak tahu secara langsung keadaanya, jadi akan jadi
membosankan.
9. Kalau menurut saya pembelajaran dapat efektif di pasar apabila letak sekolahan dekat,
jadi tidak buang buang waktu, kalau misalkan letaknya jauh mending di kelas saja, kalau
letak sekolah saya kan denket dengan pasar jadi sebaiknya ya belajar di pasar.
10. Sesuai dengan pembelajaran IPS di pasar kan disitu ada pembelajaran mengenai
kegiatan ekonomi yang ada jadi sesuai dengan pembelajaran IPS.
LAMPIRAN 12
PEDOMAN OBSERVASI
Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Muhammad Anugrah
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian
5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang
Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai
Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta.
No
Objek Pengamatan
Nilai
5
4
1.
Penguasaan Konsep Materi Pasar
a.
Menjelaskan Pengertian Pasar
b.
Menguraikan Fungsi Pasar
c.
Mengidentifikasikan Klasifikasi



Pasar
d.
Mendeskripsikan Peranan Pasar

3
2
1
LAMPIRAN 13
PEDOMAN OBSERVASI
Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Noviana Ariska
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian
5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang
Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai
Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta.
No
Objek Pengamatan
Nilai
5
4
1.
Penguasaan Konsep Materi Pasar
a.
Menjelaskan Pengertian Pasar

b.
Menguraikan Fungsi Pasar

c.
Mengidentifikasikan Klasifikasi

Pasar
d.
Mendeskripsikan Peranan Pasar

3
2
1
LAMPIRAN 14
PEDOMAN OBSERVASI
Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Ahmad rafi husein
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian
5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang
Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai
Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta.
No
Objek Pengamatan
Nilai
5
4
1.
Penguasaan Konsep Materi Pasar
a. Siswa dapat menjelaskan

barang barang yang ada di
pasar

b. Siswa dapat menguraikan
struktut pasar tersebut.
c. Siswa dapat mendeskripsikan
dari peranan pasar secara
langsung.

3
2
1
d. Siswa dapat menggambarkan
kegagalan pasar

LAMPIRAN 15
PEDOMAN OBSERVASI
Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Vickry Firmansyah
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian
5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang
Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai
Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta.
No
Objek Pengamatan
Nilai
5
4
1.
Penguasaan Konsep Materi Pasar

a.
Menjelaskan Pengertian Pasar
b.
Menguraikan Fungsi Pasar

c.
Mengidentifikasikan Klasifikasi

Pasar
d.
Mendeskripsikan Peranan Pasar

3
2
1
LAMPIRAN 16 KEGIATAN OBSERVASI DI PASAR DENGAN PEDAGANG
LAMPIRAN 16 KEGIATAN OBSERVASI DI PASAR DENGAN PEDAGANG
LAMPIRAN 17 DOKUMENTASI
Wawancara dengan Ibu Dra. Farianis guru IPS Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Wawancara dengan Siswa/i Nizla Khaerani Kelas VIII. 2 SMPN 66 Jakarta
LAMPIRAN 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas/Semester
: VII/2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi
: 4.1 Memahami kegiatam ekonomi di masyarakat
I.Kompetensi dasar
: Mengidentifikasi bentuk pasar dalam ekonomi masyarakat
II. Indikator
:
1.
2.
3.
4.
Menjelaskan pengertian pasar
Menyebutkan struktur pasar
Mengidentifikasi kegagalan pasar
Menguraikan peranan pasar
III. Tujuan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar
Siswa dapat menyebutkan struktur pasar
Siswa dapat mengidentifikasi kegagalan pasar
Siswa dapat menguraikan peranan pasar
IV. Materi Pembelajaran
A. Materi Pokok
: pasar
B. Sub Materi
: pengertian pasar, struktur pasar, kegagalan pasar, dan peranan
pasar.
C. Deskripsi Materi Pokok : Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
untuk memperjualbelikan barang dan jasa.
D. Uraian Materi
: Terlampir
V. Metode Pembelajaran
Ceramah Interaktif, Tanya jawab, Out dor Study Pasar
VI. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
A.Pendahuluan (Waktu 5 Menit)
Kegiatan guru
1. Apersepsi: Guru
mengucapkan sallam,
guru menanyakan
kabar kepada lima
siswa dan
menyebutkan namanya
satu persatu.
2. Guru mengajak murid
untuk bersama sama
membaca basmallah
sebagai awal
dimulainya pelajaran,
dan memotivasi siswa
untuk dapat menyerap
pengetahuan sebanyak
banyaknya terkait
kegiatan belajar materi
pasar di pasar.
Kegiatan siswa
1. Siswa menjawab
sallam dan
mendengarkannya
2. Siswa mengikuti
membaca basmallah
dan menyimak
Nilai karakter
Aktif, religius
Disiplin, peduli dan teliti
B. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Eksplorasi (Waktu 30 menit)
Kegiatan guru
1. Guru bertanya
mengenai apa
pengertian pasar
2. Guru menjelaskan
materi pasar:
pengertian pasar,
Kegiatan siswa
1. Siswa menjawab
pengertian pasar secara
langsung dengan baik
dengan bahasa yang
mudah dimengerti
(bukan bahasa buku)
2. Siswa menyimak dan
memperhatikan
penjelasan yang
Nilai karakter
Aktif, percaya diri dan
tanggung jawab
Aktif, teliti dan rasa ingin
tahu.
struktur pasar,
kegagalan pasar,
peranan pasar.
3.Guru memberikan
arahan kepada siswa
bagaimana nantinya
menjawab soal
pertanyaan dengan
diperbolehkan
melibatkan pedagang
pasar sebagai referensi
dalam menjawab soal
pertanyaan.
disampaikan oleh guru
3.Siswa bertanya
mengenai materi pasar :
pengertian pasar, struktur
pasar, kegagalan pasar.
3. Elaborasi (Waktu 30 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
1. Guru membagikan soal
terkait dengan materi yang
berkaitan dengan pengertian
pasar, struktur pasar,
kegagalan pasar dan peranan
pasar kepada salah satu dari
kelima siswa untuk dijawab
bersama sama dan
mendapatkan kesimpulan
yang sama.
2. Guru memberikan arahan
kepada siswa bagaimana
nantinya menjawab soal
pertanyaan dengan
diperbolehkan melibatkan
pedagang pasar sebagai
referensi dalam menjawan
soal
Komunikatif, disiplin dan
peduli
Nilai karakter
1. Siswa
Aktif, teliti dan pervaya
memperhatikan dan diri.
bersiap untuk
menjawab soal
yang telah
diberikan oleh guru.
3. Siswa tetap bersiap
siap untuk
menganalisa
gambar
Aktif, peduli dan tanggung
jawab
4. Konfirmasi (Waktu 10 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
1. Guru menjawab hal hal
1. Menjawab
yang belum diketahui
pertanyaan dan
menanyakan hal hal
yang belum di
pahami
2. Guru memberikan tugas
2. Menerima penguatan
yaitu memberikan catatan
yang diberikan oleh
lapangan terkait materi
guru dan mencatat
pasar hal apa saja yang
materi yang sudah di
terkait di pasar
pelajari
C. Penutup (Waktu 5 menit)
Kegiatan guru
1.Guru memberikan tugas yaitu
membuat catatan lapangan
terkait materi pasarhal apa saja
yang terkait di pasar
2. Guru menutup pertemuan
dengan membaca hamdallah
Kegiatan siswa
1. Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan
oleh guru
Nilai karakter
Peduli dan tanggung jawab
Tanggung jawab
Nilai karakter
Peduli dan tanggung jawab
2.Siswa mengikuti
Religius, jujur dan disiplin
membaca hamdallah dan
menjawab sallam.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
ALVIN HIDAYAT, anak dari pasangan (Agus Khusni
- Yukhanidah) Lahir di Tegal, 27 Agustus 1991 anak
pertama dari dua bersaudara, Alamat : Desa Bumijawa,
RT04/RW03 No. 203 Kec. Bumijawa Kab. Tegal Prov.
Jawa Tengah.
Riwayat Pendidikan :
Pendidikan penulis dimulai dari SDN
Bumijawa 01, lulus tahun 2002, lalu
melanjutkan di MTs Aswaja Bumijawa lulus tahun 2005, kemudian penulis
melanjutkan di MAN Babakan Tegal lulus tahun 2008, karena dengan dorongan
dari dalam diri penulis dan didukung oleh keluarga maka penulis melanjutkan
Studi di Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta yaitu : UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program
Studi : Geografi dengan jalur SNMPTN. Penulis menyelesaikan Studi dengan
perjuangan yang keras, suka duka dijalani dengan kuliah sambil bekerja
Alhamdulillah semua berjalan lancar.
Download