BABlli GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN lll.l Sejarah Perusahaan

advertisement
BABlli
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
lll.l Sejarah Perusahaan
Sejarah berdirinya PT Mecosin Indonesia dapat ditelusuri mulai tahun 1931
ketika Ny. Oei Mo Lian (l\lfuliani Widjaja) membuat suatu resep obat batuk yang
hanya dipakai untuk kalangan keluarganya di Padang Sumatra Barat. Resep obat
batuk tersebut (berupa sirup) temyata sangat berkhasiat. Kemudian diusulkan
untuk lebih memperkena!kan prodnk tersebut dengan membuat suatu usaha. Obat
tersebut kemudian diberi nama Laserin. Perusahaan ini didirikan tahun I 934, pada
mulanya perusahaan ini adalah mi1ik perseorangan yang berkedudukan di Padang
Sumatera Barat. Produk pertama yang dihasilkan adalah obat batuk, baru setelah
beberapa saat kemudian muncul berbagai prodnk lain.Produk yang dihasilkan o!eh
perusahaan tersebut pada mulanya hanya dimaksudkan untnk memenuhi kebutuhan
loka! saja, baru setelah perang dunia II perusahaan ini memperluas pasarnya
sampai meliputi selurnh Indonesia.Produk tersebut meluasnya sampai ke Smnatera
Baral:, Singapura, dan Malaysia. Karena usaha semakin meluas jangkauannya
(sampai ke Jawa) maka pada tahnn 1974 usaha tersebut dipindahkan ke Jakarta.
Pada tahun 1961 usaha dikukuhkan menjadi perseroan terbatas yang diberi
nama PT Mecosin Indonesia dengan akte notaris Lee Kwee Nio No.37, tangga16
September 1961 yang pabriknya berkedudukan di Jakarta Barat di atas tanah seluas
1.300 M2. Karena kegiatannya semakin meningkat maka lokasi dlalibkan ke
daerab Jakm:ta Selatan tepatnya di Jalan Kemandoran V1 No. 1 dengan menempati
33
areal tanah seluas 8.500 M2. Tahun
1971 PT Mecosin Indonesia mencoba
memproduksi obat dengan resep dokter (ethical).
PT Mecosin
Indonesia memproduksi sendiri
obat batuk berbentuk cairan
dengan merk Laserin dan sifat dari produksinya adalah manufacturing processing
yaitu suatu keadaan dimana pengelolaan mulai dari bahan mentah sampai barang
jadi
dilakukan oleh
perusahaan. Bahan
digunakan dalam proses produksi
mentah
dan bahan pembantu
yang
sebagian besar adalab bahan-bahan basil dari
dalam negeli, banya beberapa macam baban saja yang diimpor dari luar negeri
karena belum diperoleb di Indonesia.
PT Mecosin Indonesia memproduksi obat-obatan yang berbentuk cairan
(sirup, suspensi, dry sirup) dan solid f padat (kapsul, tablet). Semua obat-obatan
tersebut digolongkan menjadi dua kelompok ethical (harus dengan resep dokter)
dan kelompok OTC (over the counter) atau obat yang dijual bebas.
Adapun basil produksinya berupa:
l. Obat batuk
2. Obat turun panas dan anti nyeri
3. Obat antibiotika
4. Obat multivitamin
5. Obat cacing
6. Obat anti diare
7. Obat antihistamin
Tetapi
pada tabun 1985 perusahaan bekerja
sama dengan BKKBN untuk
menangani alat-alat KB, yaitu instansi yang tidak menangani segi komersial.
34
BKKBN tidak menjual suatu produk sehingga BKKBN bekerja sama dengan PT
Mecosin Indonesia untuk menangani pendistribusian alat-alat KB.
UL2 Stmktur Organisasi dan Uraian Tugas
Pengorganisasian merupakan suaru proses untuk merancang strukrur formal,
menge!ompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
anggota, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Suatu perusahaan dikatakan berjalan dengan baik dan mengalami kemajuan
pesat, adalah jika perusal1aan tersebut mempunyai struktur organisasi yang baik,
dimana wewenang, tugas dan
diketahui secara jelas dan
tanggung jawab dari
setiap personil perusahaan
keljasama antar personil perusahaan tersebut dapat
berjalan dengan baik.
Struktur organisasi yang digunakan PT Mecosin Indonesia adalah organisasi
garis, dalam hal ini komisaris merupakan dewlli< tertinggi dan pimpinan tertinggi
pelaksanaan operasional dipegang oleh Direktur.
Adapun struktur organisasi PT Mecosin Indonesia adalah sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI PT MECOSIN INDONESIA
PEMEGANG
SAHAM
KOMISARIS
DIREKTUR
I
I
FINANCiAL
MANAGER
I
l
I
l
I
Penagihan
I
I
I
Bagian
KP.HilllPlln
I
Persediaan
I
Bagian
Cost
Bagian
I
J lKasir J
I
Product
Manager
OTC
Accounting
I
I
Product
Manager
Ethical
I
I
/ / Piutang
I
MANAGER
T
p
r
u
a
r
i
c
h
a
s
e
n
'
Area Man.
Jakarta
Semarang
Solo
Surahaya
Sulawesi
Sum Sel Bar
Sumut
I
,J_
I
/ / Utang / / Biaya /
I'ERSONEL
MANAGER
PLANT
MARKETING
MANAGER
Pembukuan
I
I
M
a
QC
Man
R&D
Mao
General
Service
Manager
I
Supervisor
Supervisor
Laserin
Maintenance
M
a
Liquida
Gudangobat
jadi
n
Lain-lain
n
'---
Product
ion
Manager
'---
Gudang Bahan
Baku
Gedung
Kemasan
I
--
---
-- ····-----------------------·-
SUMBER: I'T MECoSIN IN
-
Struktur Organisasi PT Mecosin Indonesia
I
J_
R
1J
M
A
H
T
A
N
G
G
u
M
u
M
-
Adapun tugas dan tanggungjawab dari setiap jabatan adalah sebagai berikut:
Komisaris
L
Bersama-sama dengan direksi merumuska_n kebijakan dan
strategi umum
perusahaan.
2. Menelaah dan menyetujui sasaran dan rencana perusahaan baikjangka panjang
maupun jangka pendek yang disusun direksi.
3. Menetapkan kebijaksanaan dan strategi.
Direktmr
L
Menjamin tersusunnya sasaran perusahaan
percobaan atas
dan
rencana talmnan sebagai
rencana jangka panjang yang ditetapkan dan
disetujui oleh
komisaris.
2. Menghasilkan rumusan-rumusan kebijaksanaan operasional dan strategi untuk
tercapainya sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
3.
Menjamin tersedia dan terlaksananya struktur organisasi serta uraian peke1jaan
bawahan.
4.
Menjamin tercapainya koordinasi kegiatan man er.
5. Menjamin terlaksananya pengendalian dan
pengarahan kegiatan bawahan
untuk mencapai sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
Financial Manager
I. Membantu direktur dalam penyusunan sasaran, rencana kebijaksanaan, strategi
dan prosedur keuangan.
2. Merencanakan dan mengembangkan sistem aknntansi dan pengendalian
keuangan perusabaan sehingga dapat menghasilkan catatan dan laporan yang
konsisten dengan transaksi-transaksi perdagangan
3. Mengevaluasi
laporan
keuangan
secara
r usaha yang dijalankan.
periodik
(bulanan)
dan
menyampaikannya kepada direktur, sehingga dapat diperoleh gambaran yang
jelas tentang situasi keuangan perusahaan.
4. Menyelenggarakan program audit intern yang efektif.
5. Menyeienggarakan filling yang sistematis atas dokurnen-dokumen penting
perusahaan.
Marketing Manager
l. Membantu direktur dalam menyusun sasaran, rencana, kebijaksanaan, strategi,
dan prosedtir pemasaran.
2.
Menganalisa laporan-laporan periodik tentang penjualan dan
laporan dalam
bidang pemasaran, mempelajari situasi pemasaran dan memberikan evaluasi
pemasaran.
3. Mengunjungi daerah pemasaran serta daerah yang potensial jika perlu.
4. Membuat rama!an penjualan.
5.
Menganalisa basil penelitian pasar yang diselenggarakan dan mengusulkan
kepada direktur jika te!jadi perubahan-perubahan yang bersifat fundamental
tentang sasaran, rencana, kebijaksanaan strategi, dan prosedur pemasaran.
Plant Manager
l. Berdasarkan pengarahan direktur, menyusun sasaran, rencana, kebijaksanaan,
strategi, dan prosedur di bidang produksi dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan pabrik.
2.
Menganalisis laporan-laporan periodik tentang produksi, persediaan, mutu
obat, pelayanan pabrik, riset, dan
pengembangan produk dan
memberikan
evaluasi tentang masalah pabrik serta menyampaikan kepada direktur.
3.
Mengusulkan kepada direktur dalam hal perubahan-perubahan, pengembangan
produk, perubahan kemasan, serta hal-hallain yang nampaknya dapat menekan
biaya.
4.
Menjaga
sebaik-baiknya
harta
benda
pemsahaan
yang
dipercayakan
kepadanya.
5. Menghadiri pertemuan dengan direksi.
PersoneE Manager
1. Melakukan pencarian, penyeleksian, dan penerimaan karyawan.
2.
Melaksanakan
pemutusan
hubungan
kerja
dengan
karyawan
yang
diberhentikan pemsahaan.
3. Membuat program sistem penggajian dan pengembangan karir karyawan.
4. Memberikan nasehat, pelayanan, dan teguran kepada karyawan.
5.
Mengumpulkan lnformasi dan mengiknti perkembangan peraturan pemerintah
yang berhubungan denga:n ketenagakerjaan.
lli.3 Sistem yang Dignnakan Pemsahaan dalam Melalrukan Kegiatan Prodnksi
PT Mecosin Indonesia menggunakan sistem continue product, dirnana PT
Mecosin Indonesia memproduksi obat-obatan secara masal. Selain langsung
didistribusikan kepada pihak konsumen mela!ui distributor atau penyalur dalam hal
ini toko obat
maupun apotek, hasil produksi tersebut juga digunakan sebagai
persediaan jika ada pesanan dari konsumen secara mendadak. Tujuannya adalah
supaya tidak kekurangan persediaan obat jika dibutuhkan secara rnendadak.
Dalam mendistribusikan produlmya, PT
Mecosin Indonesia melakukan
sistem pesan antar, dimana konsumen atau distributor memesan ter!ebih dahulu
obat yang dibutuhkan kemudian PT Mecosin Indonesia segera mengirim obatobatan yang dipesan tersebut kepada pihak pemesan sesuai dengan pesanan yang
diajnkan kepada PT Mecosin Indonesia. Tujuan dari
pendistribusian ini adalah
untuk menghindarkan penumpukan stock obat pada penya!ur, karena obat-obatan
merupakan produk yang menggunakan masa kadaluwarsa dalam pemakaiannya.
UI.4 Prosednr Pengelolaan Persediaan Bahan Baku
UI.4.1Prosednr Pembetian Bahan Bakn
I.
Pada saat Bagian Gudang tidak dapat memenuhi permintaan bahan baku dari
Bagian Produksi dikarenakan bahan baku habis atau persediaan menipis, maka
Bagian Gudang meminta Bagian Pernbe!ian untuk membeli bahan baku kepada
pihak Supplier.
2. Bagian Pembelian membuat Purchase Order sebanyak 5 (lima) rangkap,
kelima rangkap Purchase Order tersebut diberikan kepada Bagian Gudang satu
lembar, Bagian Keuangan satu lembar, Supplier dua lembar, dan satu lembar
lagi untuk arsip pada Bagian Pembelian.
3. Purchase Order yang dibuat oleh Bagian Pembelian tersebut disetujui dan
ditandatangani oleh Plant Manager dan Finance Manager.
4.
Dalam menerbitkan Purchase Order, Bagian Pembelian harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kebenaran dan kelengkapan barang
b. Kuantitas dan masa kadaluwarsa barang persediaan
c. Kondisi keuangan, kapasitas gudang, dan kemampuan peralatan material
handling
d. Persyaratan dan kelengkapan data pendukung lainnya
5.
Dalam pembelian bahan baku, perusahaan meminta beberapa Supplier bahan
baku untuk mengajukan penawaran. Dari beberapa Supplier yang mengajukan
penawaran tersebut ada beberapa kriteria ya.'lg ditentukan untuk memasok
bahan baku produksi kepada PT Mecosin Indonesia antara lain:
a. Bahan baku yang ditawarkan dengan mutu terbaik
b. Harga yang paling murah
c. Kondisi atau kemarnpuan Supplier untuk memenuhi atau mengirim bahan
baku sesuai pesanan perusahaan
d. Waktu pengiriman bahan baku yang tepat
6.
Hal-hal yang diperhatikan perusahaan dalarn menentukan harga beli adalah
sebagai berikut:
a. Harga pasar yang terlebih dahulu disurvey melalui telepon sebagai patokan
harga beli
b. Harga yang diajukan oleh para Supplier pada penawarannya
c. Harga dari sumber-sumber lain yang dianggap relevan
7. Pemesanan baban baku tidak ter!alu banyak, dikarenal(an jika baban baku
menumpuk akan menimbulkan terhambatnya cash flow perusabaan.
Ill.4.2 Prosednr Penerimaan Bahan Balm
I. Proses penerimaan dan
pemeriksaan baban
baku dilaksanakan o!eh Bagian
Gudang dengan menyesuaikan antara fisik bahan baku yang diterima dar!
Supplier dengan lembar Purchase Order yang diterima dari Bagian Pembelian
untuk mengetabui kualitas dan kuantitas baban baku yang dipesan.
2.
Jika ada kelebihan baban baku yang diterima, maka perusahaan akan tetap
menerima dengan catatan tidak lebih dari 5% pemesanan. Kebijakan tersebut
dengan ketentuan baban baku yang lebih tersebut sangat dibutuhkan oleh
bagian produksi untuk produksi obat dan kondisi keuangan perusahaan masih
memungkinkan untuk membeli ke!ebihan tersebut.
3. Tanggung jawab dan biaya pengiriman bahan baku sampai dengan gudang
perusahaan ditanggung o!eh pihak Supplier, perusabaan tidak bertanggung
jawab atas kejadian yang terjadi se!ama dalam perjalanan penngiriman baban
balm.
4. Bagian Gudang yang menerima baban baku dari Supplier menandatangani
bukti penerimaan yang dibuat oleh pihak Supplier. Bukti penerimaan yang asli
dikembalikan kepada pihak Supplier dan digunakan sebagai dasar pembuatan
surat tagihan kepada Bagian Keuangan, dalam surat tagihan tersebut tercantum
tanggal penerimaan untuk menentukan tanggal jatuh tempo pembayarannya.
Sedangkan tembusan dari
bukti penerimaan diserahkan kepada Bagian
Pembukuan untuk di!akukan pencatatan pada pembukuan perusahaan.
Ill.4.3 Prosedur Permintaan dan Pengeluanm Bahan Balm
1. Bagian Produksi meminta bahan baku kepada Bagian Gudang, kemudian
Bagian Gudang menerbitkan bon pengeluaran barang dari gudang yang disebut
Bon
Bahan Keluar (BBK) dua rangkap, lembar pertama untuk dokumen di
Bagian Gudang, lembar kedua diserahkan kepada Bagian Pembukuan untuk
dilakukan pencatatan di pembukuan perusahaan.
2.
Setelah BBK ditandatangani oleh Bagian Produksi sebagai tanda pemesanan,
Bagian Gudang mengirimkan bahan baku tersebut kepada Bagian Produksi
untuk diolah menjadi barangjadi dalam bentuk obat.
Ill.4.4 Prosedur Pengamanan Bahan Balm (Safety Stock)
L
Bagian Gudang secara rutin memeriksa bahan baku yang ada di gudang bahan
baku dengan membawa kartu stock untuk dicocokan dengan fisik persediaan
bahan baku yang ada (terutama pada bahan-bahan yang mulai menipis) apakah
persediaan bahan baku tersebut sesuai dengan catatan yang ada
pada kartu
stock atau tidak.
2. Bagian Pembukuan dan Bagian Produksi melakukan Stock Opname secara
rutin setiap setahun sekali. Selain itu Bagian Pembukuan setiap saat memeriksa
persediaan bahan baku terutama yang sudah menipis untuk dibandingkan
dengan kartu stock yang ada di Bagian Pembukuan.
llL5 Teimik Pengumpulan Data
Metode yang digw1akan penulis dalam pengumpu!an data ini menggunakan
Inquires of the client. Data dipero!eh penulis me!alui penyerahan kuiesionerkuesioner kepada beberapa karyawan di setiap
bagian
yang
terkait
dengan
pangelolaan persediaan bahan baku pada PT Mecosin Indonesia. Berikut ini adalah
resume hasil kuesioner yang telah ditabu!asikan oleh penulis:
A. Organisasi
1. Struktur organisasi perusahaan te!ah digambarkan dengan jelas dalam suatu
bagan
organisasi yang memadai dan menunjang garis wewenang dan tanggung
jawab.
2.
Struktur
organisasi perusahaan
pemisahan tugas-tugas
atau
telah
fungsi
menunjnkan
dengan
secara layak
adanya
mempertimbangkan
ukuran
organisasi yang ada.
3. Uraian tugas pada masing-masing fungsi dituangkan dalam bentuk tertulis.
4. Dalam penerimaan pegawai, perusahafu"l melaknkan penyeleksian terlebih
dahulu sesuai dengan jabatan dan tugas yang akan dilaksanakan oleh pegawai
tersebut.
5. Diadakan kegiatan pelatihan atau training bagi pegawai barn, terutama pada
bagian pemasaran.
6.
Perusahaan memisahkan antara fungsi akuntansi dengan fungsi pembelian,
fungsi produksi, dan fungsi penerimaan.
7. Perusahaan menggunakan metode perpetual dalam pencatatan persediaan.
B. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku
I. Pembelian
l. Adanya pemisahan antara bagian pembelian dengan bagian penerimaan dan
bagian gudang.
2. Tangguug jawab pembelian bahan baku sepenuhnya dipegang oleh Bagian
Pembelian.
3. Perusahaan melakukan pembe!ian bukan pada saat bahan baku tinggal sedikit.
khusus bahan baku tertentu ada batasan stock.
4. Perusahaan menerapkan konsep safoty stock untuk menjaga terhadap kehabisan
persediaan bahan baku.
5. Dalam melakukan pembelian bahan balru, perusahaan menggunakan Surat
Order Pembelian.
6. Surat Order Pembelian dibuat oleh Bagian Pembelian.
7. Surat Order Pembelian dibuat dengan nomor umt tercetak.
8. Setiap pengeluaran Surat Order Pembelian harus ada persetujuan dari atasan,
dalam hal ini harus disetujui oleh Plant Manager dan Finance manager.
II. Penerimaan
9. Pada PT Mecosin Indonesia Bagian Penerimaan tidak terpisah dengan Bagian
Gudang.
10. Bagian Penerimaan bahan baku menerima tembusan Surat Order Pembelian.
11. Bahan baku yang diterima dilakukan pengecekan apakah sesuai dengan yang
dipesan.
12. Bagian Gudang melakukan pengecekan dengan mencocokan antara surat jalan
dengan Surat order Pembalian.
13. Bagian Gudang melakukan pengecekan atas bahan baku megenai kualitas
bahan baku yang dipesan.
14. Kelebihan atau
kekurangan pada saat penenmaan bahan baku dilakukan
pencatatan pada surat pengantar barang.
15. Setelah melakukan penerimaan bahan baku, Bagian Gudang melaporkan
penerimaan tersebut kepada Bagian Pembelian.
16. Perusahaan memberi tanda pada setiap kemasan dari bahan baku yang diterima
untuk menghindari pemakaian bahan baku yang keliru.
17. Bagian Penerimaan membuat laporan penerimaan barang setiap setelah
menerima bahan baku.
18. Bahan baku yang diterima langsung disimpan di gudang bahan baku.
ill. Penyimpamm
19. PT Mecosin Indonesia memiliki gudang bahan baku sendiri yang terpisah
dengan gudang yang lain.
20. Gudang tempat penyimpanan bahan baku tidak boleh dimasuki oleh orang lain
yang tidak berkepentingan dengan bahan baku.
21. Bagian Gudang bertaggung jawab sepenuhnya atas jumlah persediaan yang
disimpan di gudang.
22. Gudang tidak dijaga penuh se!ama 24 jam karena gudang terletak dalam satu
lingkungan dengan pabrik.
23. Gudang penyimpanan bahan baku telah dicukupi dengan penerangan.
24. Terdapat alat angkut yang memadai untuk memindahkan bahan baku dari
gudang ke Pabrik.
25. Gudang bahan baku telah dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.
26. Tidak ada jadwal yang mengatur untuk pembersihan gudang.
27. Setiap
bahan
baku
yang disimpan di gudang bahan
baku
dikelompokan
menurut jenisnya.
28. Adanya perlindungan terhadap bahan
kebanjiran. Perusahaan juga
baku atas pencurian, kebakaran, dan
mengikuti program asuransi untuk melindungi
bahan balru yang tersimpan di gudang.
29. Perlindungan atas kejadian di atas dirasa telah cukup oleh perusahaan.
30. Perhitungan fisik persediaan bahan baku di gudang di!akukan secara periodic
setiap setahun sekali.
31. Dalam penghitungan fisik persediaan bahan baku dilakukan pencocokan antara
basil penghitungan dengan catatan akuntansi perusahaan.
32. Pegawai yang ditunjuk melakukan penghitungan fisik persediaan bahan baku
bukan orang yang ditugaskan mengurus dan menyimpan persediaan.
33. Penghitungan atas persediaan bahan
baku diawasi oleh orang yang tidak
mempunyai keuntungan apa-apa hila terjadi kesalahan penghitungan. Dalam
hal ini yang melakukan penghitungan adalah Bagian Akuntansi dan diawasi
oleh Bagian Gudang.
34. Perusahaan menyelenggarakan pencatatan atas persediaan pada kartu gudang.
35. Perusahaan juga mneyelenggaral an pencatatan atas persediaan pada kartu
persediaan.
IV. Pengel11anm
36. Bagian Gudang harus melaporkan setiap permintaan dan penge!uaran bahan
baku kepada Plant Manager.
37. Setiap pengeluaran bahan baku dari gudang harus selalu mendapat persetujuan
dari pihak yang berwenang dalam hal ini Bagian Gudang.
Download