BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari analisis

advertisement
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan mengena1 sistem pengendalian intern atas
aplikasi sediaan obat-obatan pada Rumah Sakit Tebet dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa kelemahan dalam sistem
pengendalian
intern manual sediaan obat-obatan yang tidak sesuai dengan prosedur pengendalian
intern, yaitu:
• Dalam hal otorisasi yang memadai - Slip terima Obat yang digunakan sebagai
dokumen pengambilan obat oleh pasien ke bagian instalasi farmasi, tidak diberi
tanda lunas oleh kasir apabila obat yang dipesan telah dibayar. Selain itu di bagian
verifikasi penerimaan obat, otorisasi atas faktur dari supplier dan input data
pembelian dilakukan oleh pegawai yang sama.
• Dalam hal pemisahan tugas- Dalam instalasi farmasi belum ada pemisahan tugas
yang jelas antara pegawai yang menerima resep dari pasien dan menyiapkan slip
terima obat dengan pegawai yang bertugas menyiapkan obat yang dipesan oleh
.
.
pas1en sesua1 resep.
• Dokumen dan catatan yang memadai - Rumah Sakit Tebet belum memiliki
dokumen penerimaan obat yang diterima dari supplier. Selain itu jarak waktu
83
84
antara tanggal penenmaan obat dengan tanggal entry data obat-obatan yang
diterima dari supplier kedalam database sediaan terlalu lama (3- 5 hari).
• Pemhatasan akses terhadap aktiva - Semua pegawai di Instalasi Farmasi
memiliki akses kefile penjualan.
• Pengecekan independent atas kinelja - Tidak ada pegawai atau bagian yang
berrtugas untuk melakukan pengecekan atas kinerja bagian verifikasi penerimaan
obat.
2. Semua dokumen yang berkaitan dengan arus masuk dan keluar obat-obatan telah
disimpan sesuai dengan nomor urut atau sesuai dengan urutan tanggal transaksi.
3. Tidak semua dokumen yang digunakan dalam arus masuk dan keluar obat dicetak
dengan menggunakan
stok,
surat permintan
fasilitas software ABIPRO. Beberapa dokumen yaitu kartu
pembelian,
dan
kuitansi
masih
dicetak
secara
manual
(menggunakan mesin ketik listrik) atau menggunakan software lain yang tidak online (
untuk kuitansi).
4.
Sistem pengendalian intern atas software ABIPRO belum dapat menjamin keakuratan
dan keamanan dari data obat-obatan di Rumah Sakit Tebet karena dari hasil pengujian
terbatas atas software ABIPRO, ditemukan beberapa kelemahan atas pengendalian
masukan dan pengendalian pengolahan.
5. Hasil
penilaian
atas
sistem
pengendalian
intern
aplikasi
sediaan
obat-obatan
menyatakan bahwa sistem pengendalian intern aplikasi sediaan obat-obatan yang
diterapkan oleh Rumah Sakit Tebet kurang memadai sehingga perlu dilakukan
perbaikan lebih lanjut oleh pihak manajemen.
85
5.2
SARAN
Ada beberapa saran pertimbangan yang mungkin dapat dilakukan oleh Rumah
Sakit Tebet untuk mengurangi kelemahan-kelemahan atas sistem pengendalian intern
aplikasi sediaan obat-obatan, yaitu:
1. Sebaiknya Slip Terima Obat diberi cap lunas setelah pasien melunasi pembayaran
atas obat-obatan yang dibeli.
2.
Sebaiknya dalam Instalasi Farmasi dibuat adanya pemisahan tugas antara pegawai
yang menerima resep dari pasien dan menyiapkan slip terima obat dengan pegawai
yang bertugas menyiapkan obat yang dipesan oleh pasien sesuai resep.
3. Sebaiknya dibuat dokumen penerimaan obat yang diotorisasi dari pihak supplier yang
berisi kuantitas dan harga obat menurut faktur, sehingga entry data obat ke dalam
software ABIPRO dapat dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal
penerimaan obat-obatan dari supplier dan tidak perlu menunggu faktur lengkap
dikembalikan oleh supplier. Hal ini juga dapat menjadi solusi atas masalah perbedaan
harga antara harga yang tertera pada pesanan pembelian dengan harga yang tertera
pada faktur.
4. Sebaiknya hanya pegawai yang bertugas untuk melakukan input pengeluaran obat
yang memiliki akses ke dalam file penjualan obat dan password sebaiknya diganti
sebulan sekali
5. Rumah Sakit Tebet sebaiknya melakukan perbaikan atas software ABIPRO terutama
untuk pengendalian atas masukan, sehingga apabila dilakukan entry data yang tidak
valid atau tidak sesuai dengan format, software akan menolak untuk melakukan
proses lebih lanjut dan memberi peringatan atas pengisianjie/d yang salah.
86
6.
Dalam bagian verifikasi penerimaan obat sebaiknya tugas melakukan otorisasi atas
faktur dari supplier dan input data pembelian obat ke dalam file pembelian
dilakukanoleh pegawai yang berbeda.
7. Pihak manajemen Rumah Sakit Tebet sebaiknya membentuk bagian penerimaan obat
yang berada diluar bagian verifikasi, sehingga nantinya fungsi bagian verifikasi
penerimaan obat adalah melakukan pengecekan independent atas kinerja dari bagian
penerimaan obat yang barn dibentuk .
Download