Dipublikasikan Tahun 2012 oleh : STMIK STIKOM Bali Denpasar- Indonesia ISBN : 9786029876802 Panitia tidak bertanggung jawab terhadap isi paper dari peserta i Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 No Makalah : 108 CONCEPTUAL DATA MODEL HASIL REVERSE ENGINEERING MENGGUNAKAN SYBASE POWER DESIGNER (STUDI KASUS McDONALD’S BUAH BATU BANDUNG) 1 Soni Fajar Surya G, 2Eka Wahyu Hidayat 1,2 Magister Informatika STEI ITB Bandung Jln. Ganesha 10 Bandung [email protected], [email protected] Abstrak Dalam sebuah piranti lunak aplikasi, komponen basis data merupakan suatu hal yang dinilai sangat penting untuk dipersiapkan keberadaannya. Terlebih berdasarkan pengalaman-pengalaman praktis yang ada, pada umumnya program aplikasi dirancang tanpa persiapan yang matang dalam proses rekayasanya. Hal ini memungkinkan terjadi luputnya pencatatan dokumentasi dasar yang berisi tentang blueprint atau skema masterplan basis data yang seharusnya ada. Semestinya dokumentasi tersebut dimiliki sebagai upaya antisipasi terjadinya pengembangan basis data yang mungkin akan terus tumbuh sesuai dengan kebutuhan para pengguna program aplikasi tersebut dari waktu ke waktu. Saat ini pembuatan basis data banyak dibantu dengan piranti lunak pemodelan data yang ada, diantaranya adalah Sybase PowerDesigner yang merupakan contoh kakas Computer Aided Software Engineering (CASE). Umumnya, pola “langkah maju” digunakan dalam pembuatan basis data mulai dari pembuatan Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM) sampai dengan Generate Database menggunakan Data Base Management System (DBMS) tertentu. Namun seandainya basis data pada suatu DBMS telah ada maka dapat dilakukan pola pembuatan dengan pendekatan “langkah mundur” (reverse engineering) yang dimiliki oleh CASE. Artinya dari suatu basis data yang telah ada dapat dihasilkan kembali CDM sebagai dokumentasi awal penelahaan kebutuhan dan hubungan antar data pada suatu sistem tertentu. Kata kunci : Basis Data, CDM, CASE, Reverse Engineering. 1. Basis data adalah kumpulan file-file / arsip / table yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis [1]. DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses data dengan cara yang efektif dan efisien [2] Reverse Engineering adalah sebuah proses analisis dan penelusuran ulang rancangan yang bersumber dari sebuah program aplikasi (kode program yang telah jadi dan termasuk didalamnya basis data) yang digunakan sebagai acuan abtraksi sistem yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber kode program aplikasi tersebut. [3]. Pendahuluan Pemodelan basis data pada sebuah sistem tertentu yang akan dibuat dengan bantuan komputerisasi menjadi sebuah acuan dasar yang digunakan oleh seorang sistem analis dan programmer dalam mengembangkan aplikasi tersebut. Hubungan antar entitas pada sebuah sistem yang digambarkan dengan pemodelan dengan menggunakan suatu notasi tertentu, merupakan hasil dari tahapan analisis yang kemudian akan digunakan pada tahapan perancangan suatu sistem. Kesalahan dalam pemodelan pada tahap awal akan berdampak buruk terhadap tahap-tahap berikutnya. Oleh karena itu pemodelan basis data yang benar dengan menggunakan notasi yang jelas sangat diperlukan bagi keberhasilan pembuatan sebuah program aplikasi dari suatu sistem tertentu, yang juga harus disertai dengan aspek dokumentasi perancangannya. 2. Landasan Teori Pola Software Reengineering dapat digambarkan dalam sebuah siklus yang terus berputar antara satu proses ke proses yang lain seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut 414 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 McDonald’s merupakan perusahaan jasa makanan siap saji dengan sistem waralaba yang sudah sangat terkenal di dunia. Restoran McDonald’s pertama kali didirikan di Indonesia pada tanggal 22 Februari 1991 di Sarinah Tamrin, Jakarta, dengan pemiliknya H. Bambang Rachmadi. Restoran McDonald’s di Indonesia sampai saat ini sudah berkembang menjadi 106 restoran yang berada di 20 kota besar dan kecil dengan pemilik waralabanya yaitu PT. Bina Nusa Rama dan PT. Ramako Gerbang Mas. McDonald’s Buahbatu Bandung merupakan salah satu dari 93 restoran McDonald’s yang dimiliki oleh PT Bina Nusa Rama, yang didirikan pada tanggal 25 Oktober 1996. Sampai saat ini McDonald’s Buahbatu Bandung menjadi salah satu restoran favorit pilihan keluarga. Gambar 1 Siklus Sofware Reengineering CASE dapat diartikan sebagai kumpulan kakas yang bermanfaat untuk membantu setiap tahap pembangunan produk perangkat lunak, yang memberikan kemudahan, efisiensi dan kecepatan dalam mengorganisasi dokumentasi dan kegiatan manajemen proyek perangkat lunak. Dengan kata lain dikatakan sebagai kakas untuk “integrated project support environment”. [3] Produk yang dijual McDonald’s adalah makanan dan minuman yang dikemas dalam format cepat saji. Produk utama yang dijual di McDonald’s adalah burger dengan jenis yang beragam. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang berbeda di setiap negara, maka selain burger, McDonald’s juga menjual beberapa produk yang berbeda disesuaikan dengan selera pelanggan di negara masing-masing. Seperti produk ayam dan nasi yang hanya dijual di negara-negara tertentu saja, seperti di Indonesia. CASE tools yang memiliki kemampuan Reverse Engineering umumnya memiliki kemampuan mengekstraksi kembali data, arsitektural dan prosedural dari rancangan informasi sebuah program yang telah jadi. Proses reverse engineering pada dilakukan dengan menggunakan pola 3. Selain traksaksi penjualan langsung, untuk melayani para pelanggannya McDonald’s Buah Batu memiliki satu unit departemen yang disebut Local Store Marketing (LSM). umumnya Beberapa jenis kegiatan yang dikendalikan oleh departemen tersebut diantaranya adalah kegiatan (event) : a. Perayaan Ulang Tahun (Birthday), adalah kegiatan perayaan ulang tahun seseorang yang dirayakan oleh orang-orang yang kita kenal dan kita undang. Mengenai tempat perayaannya bisa dilakukan di indoor maupun outdoor lingkungan McDonald’s Buahbatu. b. Kegiatan Kerjasama, adalah kegiatan kerjasama atas permintaan suatu lembaga atau instansi yang mengajukan kepada Bagian marketing McDonald’s untuk bisa ikut andil dalam acara tersebut contohnya membuka gerai produk McDonald’s di acara tersebut dengan ketentuan harus memesan big order produk McDonald’s. c. Store Tour, adalah suatu acara kunjungan yang diadakan oleh pihak instansi atau sekolah, anak-anak baik itu playgroup, ataupun TK ke dapur McDonald’s untuk melihat secara langsung proses kegiatan yang dilakukan restoran McDonald’s baik pembuatan burger, spageti atau ice cream. Gambar 2 Proses Reverse Engineering Tinjauan Mc. Donald’s 415 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 Gambar 2 Antar Muka Karakter Guna mendukung semua kegiatan di lingkungan LSM, telah dibuat sebuah program aplikasi untuk melakukan integrasi penjadwalan ketiga jenis kegiatan yang telah disebutkan di bagian atas. Aplikasi dibuat dengan menggunakan Ms. Visual Basic 6.0 dengan menggunakan DBMS Ms. SQL Server 2005. Hanya saja aspek dokumentasi dari kegiatan perancangan program aplikasi yang seharusnya dimiliki, tidak dibuat dan terkesan perancangannya program aplikasinya dilakukan dengan pola trial and error oleh para programmernya. Beberapa fungsionalitas yang dimiliki oleh program aplikasi tersebut diantaranya : a. Melakukan pengelolaan data master karakter, paket menu dan konsumen. b. Melakukan pencatatan transaksi pemesanan birthday, kerjasama (event) dan store tour. c. Melakukan entri penjadwalan kegiatan (event). d. Melakukan integrasi dan visualisasi kegiatan (event) yang akan dilakukan. e. Menampilkan layanan informasi berupa dicetaknya hasil-hasil pembuatan laporan kegiatan. Gambar 3. Antar Muka Pesanan Birthday Gambar 4. Antar Muka Daftar Kegiatan Birthday Adapun bentuk beberapa antar muka dari program aplikasi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 5. Antar Muka Kegiatan Kerjasama Gambar 1 Antar Muka Konsumen Gambar 5. Antar Muka Tambah dan Ubah Penjadwalan Event 416 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 Gambar 7. Antar Muka Preview Penjadwalan Event Laporan Jadwal Kegiatan Periode: 01 Agustus 2010 ‐ 31 Agustus 2010 No Jenis Tanggal Mulai Selesai Jam Mulai Selesai Prioritas Lokasi Kegiatan Important PKN LPKIA 1 EVENT 1/10/2010 1/10/2010 10:00 14:00 2 EVENT 3/10/2010 5/10/2010 11:00 13:00 Normal PT. ABC SELALU 3 EVENT 5/10/2010 8/10/2010 10:00 12:00 Normal PT. BERSINAR Gambar 10 Tata Letak Layar PowerDesigner 15.1 5. Pembahasan Untuk melakukan Reverse Engineering guna menghasilkan Conceptual Data Model dari program aplikasi yang telah ada, dilakukan proses tahapan membuka basis data menggunakan DBMS tertentu yang dipilih pada saat pembuatan aplikasi program tersebut. Dalam kasus Mc. Donald’s ini basis data yang ada menggunakan Ms. SQL Server 2005. Gambar 8. Laporan Jadwal Kegiatan Untuk penyimpanan data pada program aplikasi tersebut digunakan jenis relational database yang digambarkan sebagai berikut : Proses yang dilakukan dengan memilih menu File, Reverse Engineer dan diteruskan dengan memilih basis data yang akan diubah menjadi model PDM. Pada kasus penjadwalan kegatan ini, PDM yang dihasilkan sebagai hasil proses reverse engineerimg tampak seperti pada gambar berikut Gambar 9 Skema Relasi Basis Data Terdapat 6 tabel yang saling berelasi satu sama lain yang digunakan untuk mencatat : a. Data Master, meliputi data Konsumen, Karakter, dan Paket Menu b. Data Transaksi, meliputi Pemesanan Head, Pemesanan Karakter Detail dan Pemesanan Menu Detail. 4. Gambar 11 Physical Data Model Dari hasil dilakukannya proses reverse engineer dengan PowerDesigner v.15.1 tersebut dihasilkan beberapa tabel berikut : a. Master Karakter b. Master Konsumen c. Master Paket menu d. Transaksi Pemesanan Head e. Transaksi Pemesanan Karakter Detail f. Traksaksi Pemesanan menu detail Tinjauan Sybase Power Designer CASE tools yang akan digunakan dalam melakukan reverse engineering dari program aplikasi penjadwalan event di Mc. Donald’s ini adalah Sybase PowerDesigner versi 15.1 dengan tata letak layar seperti tampak pada gambar dibawah ini Dihasilkan juga gambaran relasi antar tabel yang telah ada, disertai informasi jenis-jenis tipe data apa 417 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 yang digunakan oleh atribut-atributnya. Selanjutnya dilakukan proses generate dari PDM menjadi CDM. Dengan memilih fasilitas menu Tools, pilih Generate Conceptual Data Model yang dihasilkan sebagai berikut Jumlah kemunculan relasi antar entitas yang biasanya disebut sebagai suatu cardinalitas dapat digambarkan dengan notasi 0,1 ; 0,n ; 1,1 ; 1, n. Setelah CDM dihasilkan dari sebuah basis data yang sedang digunakan pada suatu aplikasi tertentu, terdapat fasilitas lainnya pada PowerDesigner sebagai tools CASE yang dapat dimanfaatkan. Fitur yang dimaksud adalah Check Model yang berguna untuk melakukan pemeriksaan apakah model yang telah dimodifikasi atau akan dikembangkan tersebut telah dimodelkan dengan benar atau tidak. Berikut ini contoh potongan dari log pemanfaatan fasilitas pemeriksaan PDM atau CDM dengan menggunakan fitur check model PowerDesigner … Gambar 12 Conceptual Data Model hasil proses Reverse Engineering Checking key of table Key name uniqueness Key code uniqueness Key code maximum length Existence of column Key inclusion Checking reference ... Reference name uniqueness Reference code uniqueness Reflexive and mandatory reference Existence of reference join Reference code maximum length Incomplete join Join order CDM yang dihasilkan merupakan level abstraksi awal yang akan dapat dimanfaatkan guna proses pengembangan dari aplikasi kedepannya termasuk dapat dimanfaatkannya kembali untuk aspek pendokumentasian ulang sistem penjadwalan tersebut. Berdasarkan gambar CDM yang dihasilkan dapat dilakukan modifikasi ulang jenis relasi antar entitas jika memang diperlukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat lebih dalam pada setiap detail informasi dari relasi-relasi yang ada dengan melakukan klik ganda relasinya, sehingga tampak seperti pada gambar berikut 0 error(s), 4 warning(s). The Physical Data Model is correct, no errors were found. 6. KESIMPULAN Dengan menggunakan proses reverse engineering merancang ulang suatu basis data menjadi level abstraksi awal yang menggambarkan keterhubungan antar entitas dapat dilakukan. Bantuan tools CASE dapat dimanfaatkan untuk membantu penyelesaian pendokumentasian sistem agar menjadi lebih cepat dan lebih terstruktur. Daftar Pustaka: [1] [2] Gambar 13 Pengaturan Relationship & Cardinality [3] Jenis relasi yang dikenal dalam CDM yang dihasilkan meliputi : a. One-to One b. One to Many c. Many to One d. Many to Many [4] 418 Fathansyah. 2007, Basis Data, Edisi 6, Informatika, Bandung. Kadir, Abdul. 2009, dasar perancangan & implementasi Database Relasional, Andi Offset, Yogyakarta. Pressman, Roger S., 2005, Software engineering: a practitioner’s approach 7th edition.,McGraw-Hill. Kuhn, D.L, 1989, Selecting and effectively using a computer aided software engineering tool. Annual Westinghouse computer symposium; 6–7 Nov 1989; Pittsburgh, PA Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 [5] [6] [7] [8] [9] (U.S.); DOE Project. Teorey, T.; Lightstone, S. and Nadeau, T., 2005, Database Modeling & Design: Logical Design, 4th edition, Morgan Kaufmann Press. ISBN 0-12-685352-5 Chikofsky, E.J.; J.H. Cross II January 1990. Reverse Engineering and Design Recovery: A Taxonomy in IEEE Software IEEE Computer Society: 13–17. Warden, R. (1992). Software Reuse and Reverse Engineering in Practice. London, England: Chapman & Hall. pp. 283–305. Eilam, Eldad., 2005, Reversing: Secrets of Reverse Engineering. Wiley Publishing. p. 595. ISBN 0764574817 Richard Barker, 1990, CASE Method: Tasks and Deliverables. Wokingham, England: Addison-Wesley 419