HUBUNGAN PEMBERIAN TUGAS RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI PADA SISWA KELAS IV SDN 14/1 SUNGAI BAUNG SKRIPSI Oleh: AGUS HARDIANSAH NIM A1D109038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 ABSTRAK Hardiansyah, Agus. 2014. Hubungan Pemberian Tugas Rumah Dengan Hasil Belajar Ips Materi Koperasi Pada Siswa Kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. Pembimbing I. Drs. H. Firman Khaidir, M.Si; Pembimbing II. Dra.Wilda Syahri, M.Pd. Kata kunci: Hubungan, Pemberian Tugas Rumah, Hasil Belajar Pemberian tugas rumah dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas. Pemberian tugas yang diberikan secara teratur dapat menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif. Penerimaan sikap siswa dalam menanggapi pemberian tugas rumah perlu diperhatikan. Siswa yang rajin akan lebih menerima tugas tersebut, karena ia merasa tertantang dan mengasah otaknya agar dapat berpikir lebih luas lagi. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya sikap. Pemberian tugas rumah atau yang diberikan guru akan terasa berat sehingga siswa bersikap menolak secara tidak langsung bahkan acuh tak acuh hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan kata lain, siswa yang rajin dan pintar akan selalu mengerjakan PR yang diberikan guru dengan tuntas. Tetapi untuk siswa yang malas mungkin akan mengerjakan PR itu dengan asal-asalan atau bahkan tidak dikerjakan sama sekali. Sesuai latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan pemberian tugas rumah dengan hasil belajar Ips materi koperasi pada siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. D i m a n a d a l a m penelitian i n i menggunakan teknik analisis korelasi. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan variable yang dianalisis yaitu hubungan antara pemberian tugas rumah dengan hasil belajar Ips Siswa kelas IV SDN 14/I Sungai Baung . Hasil penelitian ini adalah rxy = 1,313 dan r tabel = 0,297 (1.313 > 0.297). untuk perhitungan uji signifikasi dimana t hitung > t tabel. Di mana t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (n-2) = (44-2) = 42 sebesar 2,071, dengan kriteria pengujian ditolak jika t hitung < t tabel dan jika t hitung > t table maka diterima, karena t hitung = 2,071 > 2,000 =t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara Pemberian Tugas Rumah dengan Hasil Belajar IPS siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan koefisien determinasi 0,8888 yang berarti kontribusi pemberian tugas rumah terhadap hasil belajar IPS siswa sebesar 88,88%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian tugas rumah dengan hasil belajar IPS materi koperasi pada siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pembelajaran mengatakan bahwa : Menurut Oemar Hamalik (2008:36), “Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Pengertian latihan dalam hubungan mengajar dan belajar adalah suatu tindakan atau perbuatan”. Pemberian tugas rumah kadang menjadi sebuah kata yang menyenangkan bagi sebagian anak bahkan ada juga yang tidak menyukainya. Bagi mereka yang menyukai mengartikan pemberian tugas adalah sebagai sesuatu yang diberikan kepadanya baik berupa tulisan ataupun lisan yang membuat perasaannya senang setelah menerima pemberian tugas tersebut. Pemberian tugas guru pada siswanya selain memberikan ilmu juga memberikan latihan-latihan berupa latihan soal atau latihan lisan. Pemberian yang seperti inilah yang membuat sebagian siswa menggerutu karena merasa bosan. Penerimaan sikap siswa dalam menanggapi pemberian tugas rumah perlu diperhatikan. Siswa yang rajin akan lebih menerima tugas tersebut, karena ia merasa tertantang dan mengasah otaknya agar dapat berpikir lebih luas lagi. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya sikap yang terbalik justru diperlihatkan oleh siswa yang malas. Pemberian tugas rumah atau PR yang diberikan guru akan terasa berat sehingga siswa bersikap menolak secara tidak langsung bahkan acuh tak acuh hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Dengan kata lain, siswa yang rajin dan pintar akan selalu mengerjakan PR yang diberikan guru dengan tuntas. Tetapi untuk siswa yang malas mungkin akan mengerjakan PR itu dengan asal-asalan atau bahkan tidak dikerjakan sama sekali. Belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) pada tingkat Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang kompleks, baik mempelajari tentang sejarah, ilmu ekonomi, geografi dan hubungan sosial antar manusia.Secara kenyataan yang telah ditemui di lapangan bahwa setiap siswa kelas IV SDN Sungai Baung tidak mengerjakan PR dengan baik dan benar dikarenakan pada saat guru menjelaskan pelajaran siswa tidak memperhatikanya dan sibuk sendiri bermain didalam kelas, setiap siswa juga tidak mengerjakan PR baik dari guru di sekolah maupun dari orang tua di rumah karena semua siswa hanya sibuk bermain, penulis juga menemui dilapangan bahwa antara guru dan siswa kurang komunikasi, kuranganya pendekatan guru kepada siswanya sehingga menyebabkan siswa tidak mau memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran dan menyebabkan siswa tidak mau mengerjakan PR dengan baik yang diberikan guru. 1.2 Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam melakukan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk mempermudah sistem pengkajian lebih lanjut penulis hanya akan mengungkap tentang hubungan pemberian tugas rumah dengan hasil belajar IPS materi koperasi pada siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Apakah terdapat hubungan antara pemberian tugas rumah dengan hasil belajar IPS materi koperasi pada siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung”? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pemberian tugas rumah dengan hasil belajar IPS materi koperasi pada siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. 1.5 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman yang bermanfaat sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentangpemberian tugas rumah yang diterima siswa dalam meraih hasil belajar IPS yang memuaskan. b. Sebagai bahan masukan dalam memberikan ide atau gagasan padapendidik agar memperhatikan penggunaan metode pemberian tugaspada siswa terutama pada mata pelajaran IPS. c. Bagi siswa dapat memberikan gambaran betapa pentingnya tugasrumah untuk melatih siswa berpikir lebih luas. d. Bagi penulis, untuk memperoleh pengalaman secara langsung dalambidang penelitian terutama dengan meneliti hubungan pemberian tugas rumah dengan hasil belajar ips. 1.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian tugas rumah dengan hasil belajar IPS materi koperasi pada siswaa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian belajar Menurut Buchori (1986:83), “bahwa belajar adalah suatu perbuatan yang dilakukan terus menerus sepanjang hidup manusia, artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang ada di dalam diri seseorang atau individu yang disengaja secara terarah untuk menuju pada suatu tujuan kepribadian yang lebih utuh dan tangguh. Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dengan demikian belajar dalam penelitian ini adalah unsur yang terkait dengan kemandirian, belajar yang dimaksud adalah belajar yang mandiri, yang dapat menjadikan siswa mampu belajar secara mandiri. 2.1.2 Faktor Belajar Berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. Menurut pendapat Muhibin (2009:146-156), “Faktor-faktor yang menghambat proses belajar: “(1) Faktor internal siswa, aspek fisiologis yaitu: Kondisi umum jasmani dan aspek psikologis yaitu: Tingkat kecerdasan, inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa. (2) Faktor eksternal siswa lingkungan sosial seperti guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas. (3) Lingkungan nonsosial seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. (4) Faktor pendekatan belajar strategi yang digunakan siswa dalam efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu”. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang efektif, menurut pendapat Muhibin (2009), sebagai berikut : “(1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan, siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik.(2) Belajar memerlukan latihan, dengan jalan. (3) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa hasil dan mendapatnya kepuasaannya. (4) Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. (5) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman. (6) Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. (7) Faktor kesiapan belajar, murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. (8) Faktor minat dan usaha, belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik. (9) Faktor-faktor fisiologis, kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. (10) Faktor intelegensi, murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar”. 2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Tugas Rumah Menurut febriana Widyaningsi (2011), “Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan rumah antara lain: (1) Keterbatasan waktu belajar IPS di kelas. (2) Banyaknya materi atau bahan ajar yang akan disampaikan. (3) Membelajarkan siswa di rumah. (4) Hubungan tidak langsung dengan orang tua”. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung berjumlah 44 orang siswa dengan total sampel 44 orang siswa. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 2 minggu. Minggu pertama observasi, minggu kedua penyebaran angket. 3.2 Variable Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).Variabel bebas adalah (X) Dalam penelitian ini adalah pemberian tugas rumah variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. 3.3 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian yang digunakan dengan teknik analisis korelasi. Analisis adalah korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan variable yang dianalisis. Analisis korelasi adalah mencari seberapa besar hubungan Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan variabel yang dianalisis antara pemberian tugas rumah dengan hasil belajar IPS yang didesain sebagai berikut. X rxy y Gambar 1. Desain Penelitian X dan Y X = Pemberian Tugas Rumah 3.4 Y = Hasil Belajar IPS Subjek Penelitian Penelitian perlu ditetapkan sejumlah subjek penelitian sebagai objek penelitian yang akan menjadi sumber data. Subjek adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 14/1 Sungai Baung yang berjumlah 44 orang siswa. Alasan menggunakan kelas IV sebagai subjek penelitian adalah mereka sudah mempunyai tugasseperti pekerjaan rumah (PR). 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data a. Angket atau Kuesioner Angket atau Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan waktu tertentu. Dengan teknik tersebut penulis mempersiapkan pernyataan sejumlah 30 item pernyataan untuk variabel X yaitu Pemberian Tugas Rumah dan kemudian disebarkan kepada 44 responden, yaitu siswa-siswi kelas IV untuk memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. b. Dokumentasi Dokumentasi Digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPS siswa yaitu dengan cara mengambil data nilai ulangan harian IPS siswa kelas IV tahun ajaran 2013/2014. 3.6 Instrumen Penelitian Dalam instrument penelitian, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal berupa angket yang berkenaan dengan pemberian tugas rumah (PR). Alat pengumpulan data pada variabel pemberian tugas rumah atau pekerjaan rumah (variabel X) memilih 30 butir pernyataan. Setiap butir pernyataan pada instrumen memiliki bobot skor dengan menggunakan Skala Likert. Dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Pembobotan nilai Kategori Jawaban Instrumen Variabel x Kategori Pernyataan Positif Negatif Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Kadang-kadan (KK) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4 Pertanyaan: 1) Jawaban Selalu (SL) skor 5. 2) Jawaban Sering (SR) skor 4. 3)Jawaban Kadang-kadang (KK) skor 3. 4) Jawaban Jarang (JR) skor 2. 5) Jawaban Tidak pernah (TP) skor 1. 5.2 Saran Pemberian tugas rumah yang diberikan oleh guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan siswa mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan peran dari berbagai pihak, penulis mengemukakan saran diantaranya: 1. Sebagai masukan untuk guru, memberikan inovasi dan variasi dalam memberikan tugas rumah untuk siswa agar siswa tidak bosan dan bersikap acuh pada tugas yang diberikan, dan selalu mengadakan evaluasi setiap tugas yang diberikan. 2. Sebagai masukan bagi siswa, perlu adanya disiplin diri untuk selalu perhatian terhadap tugas yang diberikan guru agar dapat meningkatkan hasil belajarnya. 3. Sebagai masukan bagi orang tua, perhatian dan motivasi sangat diperlukan oleh anak maka dari itu orang tua berperan aktif dalam memberikan perhatian untuk dapat memotivasi siswa dalam belajar atau mengerjakan tugas di rumah.