BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain
melalui komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung yang ada dalam suatu organisasi
atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan
kegiatan usahanya, pemimpin sangat berperan untuk mengarahkan dan memotivasi
bawahannya dalam meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai produktivitas yang
tinggi dengan pengembangan sumber daya tenaga kerja yang memadai. Dengan
pengembangan dan peningkatan kualitas tenaga kerja, maka eksistensi dan tuntutan
keberhasilan perusahaan dapat tercapai.
Untuk mencapai keberhasilan perusahaan faktor kepemimpinan sangat ditentukan pula
dengan gaya kepemimpinan yang ada dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya,
seorang pemimpin tidak terlepas dari beberapa gaya kepemimpinan yakni gaya
kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan bebas.
Pimpinan yang demokratis menginginkan agar para bawahan turut berpartisipasi baik dalam
pengambilan keputusan maupun pelaksanaan keputusan yang diterapkan oleh organisasi.
Pimpinan yang otoriter menginginkan agar segala kegiatan yang dilakukan para pegawai
terpusat ditangannya. Pimpinan bebas adalah pimpinan yang memberikan kebebasan pada
orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut
kehendak. Namun dalam prakteknya gaya bebas sulit dilaksanakan dalam perusahaan. Faktor
kepemimpinan dapat memberikan jaminan terhadap kebutuhan pegawai dengan memberikan
bimbingan, teladan, arahan dan penghargaan yang akan menciptakan disiplin kerja yang
efektif dan efisien. Disiplin kerja ini sangat membantu pimpinan dalam menjalankan roda
usahanya sebingga setiap karyawan yang diberi tugas dan tanggung jawab perlu dijalankan
dengan baik dan dengan penuh semangat sehingga menghasilkan suatu hubungan yang
harmonis dan sejalan dengan apa yang direncanakan oleh pimpinan untuk menuju pada
lingkungan perusahaan yang maju dan handal.
Dalam rangka meningkatkan disiplin pegawai, pimpinan perlu memberikan motivasi
yang tidak terbatas pada aspek non material saja tetapi juga melalui aspek material sehingga
dapat membina dan menumbuhkan kedisiplinan dalam menghadapi kerja yang diberikan.
Sebab kedisiplinan kerja yang tinggi merupakan jaminan bagi tercapainya produktivitas kerja
dan menyelesaikan tugas yang tepat pada waktunya.
Disiplin kerja yang baik merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan
perusahaan, karena itu pegawai dituntut agar bekerja sesuai dengan aturan kerja yang berlaku
di perusahaan. Ada beberapa aturan kedisiplinan yang perlu ditaati setup karyawan didalam
melaksanakan tugasnya seperti: kerja tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu
yang diberikan oleh pimpinan dan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Apabila semua
pegawai yang ada dalam kantor Camat dapat melaksanakan pekerjaan sesuai aturan yang
berlaku, maka secara tidak langsung tujuan dari perusahaan dapat tercapai jika didukung
dengan kemampuan dan ketrampilan kerja pegawai.
Untuk mencapai produktivitas yang baik, manajemen perusahaan perlu menerapkan
secara
professional
seperti
fungsi
perencanaan,
pengorganisasian,
pengawasan,
menggerakan, pengkoordinasian dan motivasi yang efektif dan efisien, tetapi jika tidak
didukung oleh disiplin kerja yang baik dari karyawan maka, output atau produktivitas kerja
menjadi tidak berarti apa-apa. Ada beberapa variabel bebas yang mempengaruhi rendahnya
disiplin kerja karyawan, antara lain: rendahnya pemahaman kerja pegawai pada kantor
Camat tentang pentingnya disiplin kerja, tingkat pendidikan yang rendah dan tidak adanya
kesadaran merasa memiliki. (Soeketni, 1988:24).
Demikian halnya pada kantor Kecamatan Maulafa yang kegiatan utamanya adalah
pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan pada
masyarakat.dengan melihat kegiatan yang dilakukan oleh kantor Camat Maulafa kota
Kupang maka faktor disiplin kerja pegawai sangat penting untuk diperhatikan. Peranan
pimpinan dalam melaksanakan tugasnya tidak terlepas dari fungsi kepemimpinan yang ideal
yakni motivasi (motivating), mengarahkan (directing), koordinasi ( coordinating ),
Perencanaan ( planning ), organisasi dan pengawasan (directing) terhadap bawahan sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, pimpinan di dalam Kantor
Kecamatan Maulafa yaitu Camat perlu menggerakan disiplin kerja pegawai lewat pembinaan
berupa ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah, menciptakan dan memelihara suasana
kerja atau lingkungan kerja yang harmonis serta mempunyai rasa tanggung jawab yang
tinggi terhadap tugas.
Dari hasil pra penelitian menunjukan bahwa ketidakdisiplinan karyawan sebagai salah
satu akibat dari pimpinan dalam hal ini kepala Camat Maulafa dalam mengimplementasikan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin belum dijalankan secara optimal
yaitu belum tercapainya tingkat disiplin karyawan yakni datang ke kantor secara teratur dan
tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang di berikan oleh pimpinan, Serta
menghasilkan pekerjaan yang berkualitas sebagai pengaruh dari kepemimpinan terhadap
tingkat disiplin kerja. Faktor kepemimpinan tersebut sangat berpengaruh terhadap
keteladanan, bimbingan atau tuntunan, penghargaan dan komunikasi terhadap karyawan
kurang berperan sehingga dapat mempengaruhi tingkat disiplin kerja karyawan yang
terwujud dalam kerja tidak tepat waktu, penyelesaian pekerjaan sangat tidak baik dan
menghasilkan pekerjaan yang tidak berkualitas.
Untuk memperjelas masalah disiplin pegawai pada Kantor Kecamatan Maulafa, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.
Persentase Kehadiran pegawai ( Bulan Juli – November )
Pada Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang Tahun 2009
Jumlah
Jumlah hari
Pegawai yang tidak
Pegawai
pegawai
kerja
hadir / %
yang hadir
2
3
4
5
6
7
bulan
1
Juli
Agustus
September
Oktober
November
26
26
26
26
26
25
25
25
25
25
10
12
10
4
8
1,53
1,84
1,53
0,61
1,23
16
14
16
22
18
2,46
2,15
1,46
3,38
2,76
Sumber : Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang
Berdasarkan data di atas dapat dilihat, bahwa dari jumlah pegawai yang ada, tidak
semua pegawai yang memiliki disiplin kerja yang baik. Tingkat disiplin kerja pada kantor
kecamatan Maulafa Kupang yakni yang tidak hadir ( tanpa berita / alpa ) pada bulan Juli
sampai dengan bulan November berkisar antara 0,61% sampai dengan 1,84% yang mana
dikategorikan kurang disiplin, dengan tidak hadir tertinggi berjumlah 12 orang pada bulan
Agustus .
Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada
Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan
dapat dirumuskan sebagai berikut : Sejauh mana
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap
Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang ?
C. Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan :
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin
Kerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
2. Apakah ada pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada
Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
Kegunaan :
1. Sebagai bahan informasi untukmengetahui Tingkat Disiplin Kerja Pegawai
pada Kantor Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
2. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang mau mengadahkan penelitian
lanjut pada obyek yang sama.
Download