View/Open - Repository Unhas

advertisement
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004. Administrasi Sebagai Satu Proses, Sains, dan Seni,
Makassar: Tidak diterbitkan.
Almasdi & Yusuf Suid. 1996. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Budiman, Said. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Andi Offset.
Dayan, Anto. 1989. Pengantar Statistik. Jakarta: LP3ES.
Gaspersz, Wtson. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengertian
dan Masalah. Jakarta: Sapdodadi.
Gerson, Hotman. 2002. Manajemen Kepegawaian Indonesia. Jakarta:
Gunung Agung
Julianta, Hadari. 2000. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press,
Kasmir, Muhammad. 2005. Ilmu Pemerintahan Baru. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Kurniawan, 2005. Konsepsi Tentang Pemeberdayaan Aparatur di Daerah,
Bandung: Tarsito.
Mohammad, 2003. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta:
Bina Aksara
Ruky, Warokka. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia (Pendekatan
Service Public), Jakarta: Bumi Aksara
Sinambela, Hardi, 2006. Beberapa Aspek Kepemimpinan dan
Pengawasan dalam Pelayanan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono, 2001. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Tarkim, Salman. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :
Bumi Aksara
Tjiptono, Suhardi. 1996. Administrasi dan Manajemen Pelayanan Publik.
Jakarta: Bumi Aksara
Warella, Ramire. 1997. Administrasi Publik, Teori dan Aplikasinya.
Bandung: Rafika Aditama.
Widodo, 2001. Adminidtrasi Publik dan Implementasinya. Bandung: Rafika
Aditama.
Lampiran 1. Peraturan Pementah Republik Indonesia No. 41 Tahun
2007
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian Ketujuh
Kecamatan
Pasal 17
Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah
kabupaten dan daerah kota.
Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah.
Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga menyelenggarakan
tugas umum pemerintahan meliputi:
a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban umum;
c. mengoordinasikan
penerapan
dan
penegakan
peraturan
perundang-undangan;
d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan;
f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;
dan
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan
desa atau kelurahan.
Pelimpahan sebagian kewenangan bupati/walikota sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
Kecamatan dipimpin oleh camat.
Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati/walikota melalui sekretaris daerah.
Pedoman organisasi kecamatan ditetapkan dalam peraturan Menteri
setelah mendapat pertimbangan dari menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Bagian Kedelapan
Kelurahan
Pasal 18
(1) Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota dalam wilayah kecamatan.
(2) Kelurahan dipimpin oleh lurah.
(3) Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati/walikota melalui camat.
(4) Pembentukan, kedudukan, tugas, susunan organisasi dan tata kerja
kelurahan diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Daerah Kota Makassar No.9 Tahun 2009 Tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
Bab XIII
Pasal 45
1. Penerbitan Akta Kelahiran yang pelaporannya tidak melebihi 1 (satu)
tahun digratiskan. Lewat 1 (satu) dikenakan biaya Rp. 50.000,- (lima
puluh ribu rupiah).
2. Penerbitan Kartu Keluarga (KK) digratiskan, yang rusak atau hilang
dikenakan biaya Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).
3. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) digratiskan, yang rusak atau
belum 17 tahun tetapi sudah kawin atau pernah kawin diberi toleransi
pengurusan gratis selama 6 (enam) bulan, lewat 6 bulan dikenakan
biaya Rp. 50.000,-(lima puluh ribu rupiah).
4. Perpanjangan KTP yang habis masa berlakunya diberi toleransi
pengurusan gratis selama 6 (enam) bulan, lewat 6 bulan dikenakan
biaya Rp. 50.000,-(lima puluh ribu rupiah).
5. Penggantian KTP yang rusak atau hilang dikenakan biaya Rp. 25.000,(dua puluh lima ribu rupiah).
Standar Operasional Pelayanan (SOP)
Perda Kota Makassar No.9 Tahun 2009
1. Penerbitan Kartu Keluarga (KK)
kerja.
:
Maksimal 7 (tujuh) hari
2. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
kerja.
:
Maksimal 5 (lima) hari
3. Penerbitan Surat Keterangan Pindah
kerja.
:
Maksimal 5 (lima) hari
4. Penerbitan Kartu Identitas Penduduk Musiman
kerja.
:
Maksimal 5 (lima) hari
5. Surat Keterangan Tempat Tinggal WNA
kerja.
:
Maksimal 3 (tiga) hari
Download