pelaksanaan manajem ksanaan manajemen risiko

advertisement
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
Risikko selalu melekat pada kegiatan apapun yang kita kerjakan,
bahkan tidak melakukan sesuatu apapun tidak terlepas dari risiko
yang tak terduga.
Potensi kerugian/risiko ada dimana
dimana-mana.
mana. Jika organisasi tidak
mengelola risiko dengan baik, maka organisasi bisa
bi menghadapi
konsekuensi negatif yang cukup substansial.
Kesadaran mengenai pentingnya manajemen risiko, di beberapa
negara telah menghasilkan berbagai macam standar pelaksanaan
manajemen ri
risiko, antara lain :
Australia dan New Zealand AS/NZS 4360:2004,
4360:2004 Jepang JIS
Q2001, United Kingdom BS 6079
6079-3:2000,
3:2000, Amerika Serikat NFPA 1600 dan COSO-ERM
COSO
Integrated Framwork, dan lain-lain.
lain.
Dengan adanya berbagai standar manajemen risiko dan konsensus
onsensus global
glob
tentang
manajemen risiko, maka International Standard Organization membuat standar manajemen
risiko,, yaitu ISO 31000 Risk Management
Management-Guideline
Guideline on principles and implementation of risk
management.
Salah satu yang membedakan ISO 31000 dengan standar manaj
manajemen
emen yang lain adalah
perspektif ISO 31000 lebih luas dan lebih konseptual dibandingkan dengan yang lainnya.
Dalam standar manajemen risiko ISO 31000, ada kerangka kerja yang dinyatakan dengan
perencanaan kerangka kerja manajemen risiko, penerapan manajeme
manajemen
n risiko, monitoring dan
review, serta perbaikan yang berkelanjutan dan proses manajemen risiko merupakan tahapan
yang generic dan terdapat dalam standar manejemen risiko lainnya, yaitu identifikasi risiko,
asesmen risiko, perlakuan terhadap risiko serta iimplementasinya..
Semula proses manajemen risiko perusahaan dilakukan sistem manual dan konvensional
sesuai WI QSH-2005/PMT/AA/W/030
2005/PMT/AA/W/030 ASLI, tanggal 06.12.2005
06.12.2005,, yang mengakibat banyak
kelemahan dalam pelaksanaan, evaluasi dan monitoringnya.
Dengan berkembangnya perseroan menjadi sebuah perusahaan publik maka merupakan
motivasi bagi manajemen perseroan
erseroan dalam menghadapi tantangan yang lebih besar dan
da
kompleks. Sebagai perusahaan publik, maka perseroan secara konsisten menerapkan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam kegiatan usahanya, yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness (kewajaran).
Dengan manajemen risiko diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Good Corporate
Governance (GCG), melalui pemberian jaminan/perlindungan yang wajar terhadap
pencapaian sasaran organisasi melalui perlakuan risiko scara umum dan pengendalian risiko
tersisa (controlled residual risks).
Perlakuan risiko dapat dilakukan melalui prosedur manajemen risiko, yang akan memberikan
2(dua) hal sebagai berikut :
1. Dampak negatif yang terjadi tidak akan seburuk sebelumnya, karena telah dilakukan
langkah-langkah antisipasi melalui proses perlakuan risiko.
2. Para pemangku jabatan dapat mengambil keputusan dengan lebih baik (informed
decision).
Begitu juga bila risiko berdampak positif, maka kesempatan untuk meraih peluang dapat
diketahui lebih dulu dari para pesaing sehingga peluang tersebut dapat kita rebut.
Oleh sebab itu, perseroan telah mengambil langkah-langkah strategis sejak dini guna
menghadapi timbulnya potensi risiko usaha yang bisa muncul. Langkah-langkah strategis itu
antara lain berupa upaya perbaikan sistem manajemen risiko menjadi lebih efektif dengan
tetap berpedoman pada tiga tahapan standar yakni: (1) Identifikasi Risiko, (2) Perencanaan
dan Strategi serta, (3) Monitoring, Mitigasi dan Evaluasi.
Untuk proyek-proyek regular, manajemen risiko dilakukan di masing-masing unit kerja
berdasarkan peran dan fungsinya selaku pemilik risiko (risk owner). Sedangkan untuk bisnis
investasi serta proyek-proyek dengan tingkat kompleksitas dan potensi risiko yang sangat
tinggi,maka pelaksanaan manajemen risiko dilakukan oleh Tim Manajemen Risiko yang
dibentuk berdasarkan keputusan Direksi No. 033/SK/PP/DIR/2011, tanggal 14 Oktober 2011,
tentang Pembentukan Tim Manajemen Risiko Perseroan. Tujuan utama pelaksanaan
manajemen risiko adalah mencegah atau mengurangi setiap risiko yang bisa mempengaruhi
kinerja perseroan dalam mencapai target yang ditetapkan. Manajemen Risiko yang berfungsi
dengan baik akan membantu perseroan mewujudkan target sesuai Visi dan Misi Perseroan.
Untuk hal tersebut diatas, maka PT PP (Persero) Tbk sangat memerlukan sebuah aplikasi
professional untuk menunjang pelaksanaan manajemen risiko sehingga secara otomatis akan
menunjukan keseriusan perusahaan dalam melaksanakan manajemen risiko.
Untuk membangun aplikasi yang praktis, efektif dan mudah dalam pelaksanaan maka PT. PP
(Persero) Tbk bekerjasama dengan konsultan manajemen risiko APB Indonesia, untuk
membuat aplikasi manajemen risiko berbasis web, awal mula aplikasi manajemen risiko yaitu
iRisq versi 2 dan saat ini aplikasi manajemen risiko PT. PP (Persero) Tbk memakai iRisq versi
3.5 yang didasarkan pada praktik-praktik terbaik manajemen risiko, yaitu Enterprise Risk
Management (ERM), dan terus dikembangkan sesuai umpan balik perseroan.
Penggunaan Aplikasi iRisq 3.5, saat ini dapat diakses melalui website PT. PP (Persero) Tbk
(www.pt-pp.com)
Tampilan iRisq 3.5, adalah sebagai berikut :
Untuk masuk ke aplikasi iRisq 3.5,
harus :
1. Memasukkan nama “Pengguna”
(Username)
2. Memasukkan “Sandi” (Password)
Tampilan : Pengguna dan Sandi
Beranda :
Dapat menampilkan kondisi saat ini
(Realtime), :
1.
2.
3.
4.
Tampilan : Beranda
Unit dengan risiko terbanyak
Resiko terakhir diperbaruhi
Peta risiko (Risiko teratas)
Jenis risiko
Download