BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai sebuah pengumuman, yaitu dengan melakukan analisis terhadap perubahan pada objek yang diteliti sehubungan dengan peristiwa yang telah terjadi. Dalam penelitian ini peristiwa yang akan dianalisis adalah pengumuman pemecahan saham (stock split) yang dilakukan oleh emiten selama periode 2012-2015 pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap peristiwa ekonomi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk pengumuman stock split. Jangka waktu yang digunakan penelitian ini adalah 15 hari, yaitu tujuh hari sebelum peristiwa stock split (t-7) dan tujuh hari setelah stock split (t+7). Penentuan periode perirtiwa (event window) tersebut diharapkan pasar telah bereaksi penuh dan dapat dilihat kecepatan reaksinya terhadap pengumuman stock split. Selain itu, penentuan periode penelitian ini untuk menghindari pengaruh dari informasi lain yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham dan volume perdagangan saham pada perusahaan (emiten) yang bersangkutan. Jika periode peristiwa diambil terlalu lama, dikhawatirkan adanya peristiwa lain yang cukup signifikan mempengaruhi hasil dari analisis. 33 34 B. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder dari saham-saham go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan kebijakan pengumuman stock split pada tahum 2012-2015. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Daftar perusahaan go public yang melakukan stock split dan tanggal pengumuman stock split dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh dari publikasi ICMD tahun 2015. 2. Harga saham harian selama 15 hari bursa di sekitar pengumuman stock split yang terbagi dalam tujuh hari sebelum, pada saat dan tujuh hari sesudah aktivitas stock split yang diperoleh dari http://finance.yahoo.com diakses pada 5 Maret 2016. 3. Harga IHSG harian dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh dari http://finance.yahoo.com diakses pada 5 Maret 2016. 4. Volume perdagangan selama 15 hari bursa di sekitar pengumuman stock split yang terbagi dalam tujuh hari sebelum, pada saat dan tujuh hari sesudah aktivitas stock split yang diperoleh dari http://finance.yahoo.com diakses pada 5 Maret 2016. 5. Data jumlah saham yang beredar tiap saham perusahaan yang melakukan kebijakan stock split selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh dari http://sahamok.com diakses pada 7 Maret 2016 35 C. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan kebijakan stock split selama periode penelitian 2012-2015. Penggunaan jangka waktu 4 tahun ditujukan untuk memperoleh banyak sampel, mengingat setiap tahun yang melakukan stock split hanya beberapa. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara purposive sampling untuk sampel bersyarat yang ditentukan berdasarkan kriteria–kriteria tertentu. Kriteria perusahaan yang menjadi sampel adalah: 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 20122015 2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal tujuh hari sebelum dan sesudah stock split. Digunakan tujuh hari sebelum dan tujuh hari setelah stock split karena efek stock split cenderung tidak akan lama, oleh karena itu digunakan rentang waktu tujuh hari agar penelitian ini tidak bias. 3. Perusahaan yang hanya melakukan kebijakan stock split dan tidak melakukan kebijakan lainnya seperti warrant, right issue, dividen saham, dan pengumuman lainnya. Tanggal stock split tidak bersamaan dengan kebijakan lain yang secara langsung dapat mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham. 4. Perusahaan yang aktif diperdagangkan selama tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah stock split. 36 5. Perusahaan yang datanya tersedia secara lengkap untuk kebutuhan analisis. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, sehingga metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Studi Observasi, yaitu dengan mencatat data saham yang melakukan kebijakan stock split, harga saham, jumlah saham yang beredar, dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan stock split pada masing-masing saham. 2. Studi Pustaka, yaitu dengan mengkaji atau mengutip langsung dari sumber terlulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai landasan teori. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 1. Stock split (X) Stock split berarti memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Stock split mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar faktor pemecahannya (split factor). Informasi stock split berkaitan dengan pembentukan harga saham dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, misalnya dari Rp 500 per saham menjadi 50 per saham. 37 2. Abnormal return (Y1) Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya (actual return) yang terjadi dengan return ekspektasi (expected return). 3. Trading volume activity (Y2) Trading volume activity adalah suatu model yang digunakan untuk menentukan perubahan volume perdagangan saham harian. Satuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah lembar saham. F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan data time series (runtut waktu) dengan periode yang berbeda beda pada setiap saham yang melakukan kebijakan stock split. Berikut ini adalah definisi operasional variabel: 1. Tanggal pengumuman adalah tanggal dimana pengumuman Stock Split dikeluarkan kepada para pelaku pasar modal dan masyarakat umum. 2. Periode perirtiwa (event window) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 hari yaitu periode t-7 sampai dengan t+7. Alasan mengapa menggunakan periode ini adalah : a. Periode ini dianggap sudah cukup untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman stock split yang dapat dilihat dari abnormal return dan trading volume activity. b. Jika menggunakan periode lebih dari 7 hari maka ada pengumuman kebijakan lain yang memungkinkan dapat mempengaruhi penelitian ini. 38 c. Jika kurang dari 7 hari kemungkinan belum ada pengaruhnya terhadap abnormal return dan trading volume activity karena penyerapan informasi yang relatif lambat mengingat bahwa pasar mosal indonesia merupakan pasar modal yang sedang berkembang. 3. Harga Saham adalah harga saham i pada tanggal t setelah penutupan. 4. Return sesungguhnya adalah return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis harga saham, yang diformulasikan sebagai berikut R 𝑖,𝑡 = P𝑖,𝑡 − P𝑖,𝑡−1 P𝑖,𝑡−1 Keterangan : Ri,t = return saham harian sekuritas i pada periode t Pi,t = harga saham harian sekuritas i pada periode t Pi,t-1 = harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 5. Expected return adalah return yang diharapkan investor yang akan diperoleh di masa yang akan datang, dimana sifatnya belum terjadi. Expected return dapat dihitung dengan menggunakan market-adjusted model. Dihitung dengan menggunakan market-adjusted model karena model ini mengestimasi return sekuritas sebesar return indeks pasarnya sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa reaksi yang terjadi adalah akibat dari peristiwa yang diamati dan bukan karena peristiwa lain yang bias mempengaruhi peristiwa yang akan diamati tersebut. Rumus expected return yaitu : 39 E[Ri,t] = RMi,t Keterangan: E[Ri,t] : expected Return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t RMi,t : return pasar dari sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Return pasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus: RMi,t = IHSG𝑡 – IHSG𝑡−1 IHSG𝑡−1 Keterangan: RMi,t : Return market IHSGt : IHSG periode t IHSGt-1 : IHSG periode t-1 6. Abnormal Return merupakan selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi yang dihitung dengan rumus: ARi,t = Ri,t – E[Ri,t] Keterangan: ARi,t = abnormal return sekutaritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E [Ri,t]= return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t 7. Trading Volume Activity merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Jadi, TVA diukur dengan formulasi sebagai berikut (Foster, 1986 dalam Husnan, dkk, 1996): TVA= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 40 G. Metode Analisis Data Adapun untuk menganalisa penelitian ini dilakukan perhitungan sebagai berikut : 1. Untuk Menghitung actual return digunakan rumus : R 𝑖,𝑡 = P𝑖,𝑡 − P𝑖,𝑡−1 P𝑖,𝑡−1 Keterangan : Ri,t = return saham harian sekuritas i pada periode t Pi,t = harga saham harian sekuritas i pada periode t Pi,t-1 = harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 2. Untuk menghitung Expected Return (Hartono, 2010): E[Ri,t] = RMi,t Keterangan: E[Ri,t] : Expected Return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t RMi,t : return pasar dari sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Return pasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Rmi,t = IHSG𝑡 – IHSG𝑡−1 IHSG𝑡−1 Keterangan: Rmi,t : Return market IHSGt : IHSG periode t IHSGt-1 : IHSG periode t-1 3. Menghitung Abnormal return dengan mendapatkan selisih antara actual return dengan expected return yang dihitung dengan menggunakan rumus: 41 ARi,t = Ri,t – E[Ri,t] Keterangan : Ari,t = abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E[R 𝑖,𝑡 ] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t 4. Menghitung rata-rata Abnormal Return dengan menggunakan rumus : 𝐴𝐴𝑅𝑡 = ∑ 𝐴𝑅𝑖,𝑡 𝑁 Keterangan : AARt = rata-rata abnormal return pada waktu t ARi,t = abnormal return sekuritas i pada waktu t N = banyaknya sampel yang diamati 5. Membuat perbandingan rata-rata abnormal return sebelum tanggal pengumuman dengan rata-rata abnormal return setelah tanggal pengumuman. 6. Menghitung aktivitas volume perdagangan saham (trading volume activity) dengan menggunakan rumus : TVA= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡u 𝑡 7. Membuat perbandingan TVA sebelum tanggal pengumuman dengan TVA setelah tanggal pengumuman. 8. Melakukan uji normalitas data Syarat untuk melaksanakan uji paired samples t-test adalah data terdistribusi secara normal. Pengujian ini untuk menganalisa apakah 42 variabel yang diuji mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Pengujian normalitas ini diharapkan akan dapat menentukan alat uji selanjutnya yang digunakan dalam pengujian uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Sminov Tresdan Shapiro Wilk. Jika hasil pengolaham data menghasilkan probabilitas signifikan di atas 5% (0,05) berarti data dari variabel tersebut telah terdistribusi secara normal. 9. Pengujian hipotesis perbedaan abnormal retun Pengujian hipotesis perbedaan rata-rata abnormal return dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum tanggal pengumuman dengan abnormal return setelah tanggal pengumuman. Dengan menggunakan alat uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired samples t-test) dan dengan derajat signifikansi 5%. 10. Pengujian hipotesis perbedaan rata-rata trading volume activity Pengujian hipotesis perbedaan rata-rata TVA dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara TVA sebelum tanggal pengumuman dengan TVA setelah tanggal pengumuman. Dengan menggunakan alat uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired samples t-test) dan dengan derajat signifikan. 43