peningkatan hasil belajar ips materi uang melalui metode jigsaw

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG
MELALUI METODE JIGSAW LEARNING BAGI SISWA KELAS 3
MI ISLAMIYAH KARANGDAWA KECAMATAN MARGASARI
KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ABDUL GHONI
NIM 11510064
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: Abdul Ghoni
NIM
: 11510064
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL POKOK
BAHASAN
METODE
SISWA
MATERI
JIGSAW
KELAS
UANG
LEARNING
3
MI
KARANGDAWA
MARGASARI
MELALUI
ISLAMIYAH
KECAMATAN
KABUPATEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 13 September 2014
Pembimbing,
Rasimin, M.Pd.
NIP: 197507132009011011
ii
BAGI
TEGAL
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI
METODE JIGSAW LEARNING BAGI SISWA KELAS 3 MI ISLAMIYAH
KARANGDAWA KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DISUSUN OLEH
ABDUL GHONI
NIM : 11510064
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga, pada tanggal 25 Nopember 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Fatchurrohman, M.Pd.
_______________
Sekretaris Penguji
: Dra. Maryatin, M.Pd
_______________
Penguji I
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
_______________
Penguji II
: Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
_______________
Penguji III
: Jaka Siswanta, M.Pd.
_______________
Salatiga, 28 Nopember 2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
NIP. 19670112 199203 1 005
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Abdul Ghoni
NIM
: 11510064
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 15 September 2014
Yang menyatakan,
Abdul Ghoni
iv
MOTTO
“Raihlah keinginanmu sedini mungkin selagi ada kesempatan
walau harus dengan usaha yang keras”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
 Kedua orang tuaku (Bapak Nurokhman Marda, S.Pd dan Ibu Jumaroh)
 Kakak dan adik-adikku (M. Abrori, Achid Mafrukhi, Siti Aminah,
Mustaniroh, Zulfatun Ni’mah)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah Nya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan
dan kami selesaikan sesuai dengan rencana.
Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil prestasi siswa yang
memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam belajar, maka dari itu penelitian ini kami beri judul Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan Uang Dengan
Menggunakan Metode Jigsaw Learning Di Mi Islamiyah Desa Karangdawa
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2013/2014.
Pelaksanaan kegiatan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya
pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Rasimin, M. Pd yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing
skripsi penulis.
3. Guru kelas 3 MI Islamiyah Bapak Nurokhman marda yang mendukung
berjalannya proses penelitian.
4. Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa
material maupun spiritual.
5. Orang yang selalu menyemangatiku Nurtriyani Santi.
vii
6. Seluruh teman Ma’had STAIN Salatiga (Mas Dien Anwar, Mas Ali
Masykur, Mas Munawar, Mas Roh, Mas Rosyid, Uliyadhi, M.Nuryanto,
Nanda Wahid Nugroho, Sigit Purwanto, Ali Masrukan, Bayu Anggara,
Kharis Subhan, Sugeng, Azhar) yang selalu mendukung penulis.
7. Seluruh warga Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Salatiga semoga
tetap jaya selama-lamanya.
8. Dan teman-teman yang mengenalku dan yang membaca tulisan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporaan Penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya
kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempunakan
kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat,
bimbingan dan petunjukNya kepada kita semua. Amiin
Salatiga, 15 September 2014
Penulis
viii
ABSTRAK
Ghoni, Abdul, 2014, Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Uang Melalui Metode
Jigsaw Learning Bagi Siswa Kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2013/2014.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:
Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.
Kata Kunci: hasil belajar dan metode jigsaw learning
Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan. Siswa di
MI Islamiyah Karangdawa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran karena
guru dalam menyampaikan materi selalu dengan menggunakan metode
ceramah, sehingga barakibat terhadap rendahnya hasil belajar IPS materi uang
bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa, untuk itu guru harus segera
memperbaiki proses pembelajarannya menggunakan metode jigsaw learning.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan
Metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan
materi uang bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan
Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2013/2014?
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas dengan
sebanyak dua putaran (Siklus). Setiap putaran dilakukan dengan empat tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dari
penelitian ini adalah siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa Tahun Pelajaran
2013/2014 dengan jumlah sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 21 siswa lakilaki dan 9 siswa perempuan. data yang diperoleh berupa hasil belajar IPS yang
didapat dari test dan lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi test, observasi dan dokumentasi.
berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesmpulan bahwa
metode jigsaw learning dapat meningkatkan hasl belajar IPS materi uang bagi
siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten
Tegal tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan hasil belajar tersebut dikatakan
meningkat setelah hasil belajar siswa mencapai standar minimal KKM yaitu
85% kelulusan siswa. Pada Siklus I rata-rata sebesar 70 ata 60% setelah
dilakukan perbaikan pada Siklus II rata-ratanya mengalami peningkatan
menjadi 82 atau 92 % berarti terbukti terjadi peningkatan sebesar 32 %.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. iv
MOTTO....................................................................................................................v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4
D. Hipotesis Tindakan ..................................................................................4
E. Kegunaan Penelitian ................................................................................5
F. Definisi Operasional ................................................................................5
G. Metode Penelitian ....................................................................................7
H. Sistematika Penulisan ............................................................................14
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................16
2. Indikator Hasil Belajar.....................................................................17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ..............................18
B. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ...............................................20
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial .....................................................22
3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial......................................................22
C. Uang...................................................................................................... 23
D. Metode Jigsaw Learning
1. Pengertian Metode Jigsaw Learning ................................................25
2. Langkah-langkah Metode Jigsaw Learning .....................................25
3. Kelebihan Metode Jigsaw Learning ................................................26
4. Kelemahan Metode Jigsaw Learning...............................................27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ..................................................................................28
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1.
Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ..................................................29
2.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................32
3.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .....................................................35
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Kondisi Awal ....................................................................... 40
B. Analisa Data Persiklus ...........................................................................42
xi
C. Analisis Antar Siklus .............................................................................55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................59
B. Saran ......................................................................................................59
C. Penutup ..................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaa PTK .............................................................8
Tabel 2.1 Indikator Hasil Belajar ...............................................................................17
Tabel 3.1 Subyek Penelitian.......................................................................................29
Tabel 4.1 Hasil Belajar Prasiklus ...............................................................................41
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I .................................................................................45
Tabel 4.3 Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ...........................................46
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II ................................................................................52
Tabel 4.6 Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ..........................................53
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa .............................................................59
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan, baik bagi
guru maupun bagi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru semaksimal mungkin menciptakan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan, itu akan dapat dicapai apabila dalam proses
pembelajaran salah satunya dengan menggunakan metode atau cara yang
dipakai dalam penyampaian materi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran di Madrasah Ibtida’iyah (MI) selama ini
masih menggunakan metode ceramah, bagi guru metode ceramah sangat
mudah dan sangat sering diterapkan dalam pembelajaran pada materi apapun,
termasuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum
Madrasah Ibtidaiyah. Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi salah satu mata
pelajaran yang dapat membantu siswa dalam menumbuhkan pengetahuan dan
pemahaman untuk melihat kenyataan social yang dihadapi siswa dalam
kehidupan sehari-hari (Departemen Agama RI, 2000: 35).
Penerapan metode yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar, akan
tetapi harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Dalam
pembelajaran IPS harus mengetahui metode atau teknik dalam menyajikan
pelajaran kepada peserta didik, agar materi pelajaran yang disampaikan dapat
diterima dan dipahami oleh siswa dengan baik. Dalam pemilihan metode
1
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pelajaran dan bentuk
pengajaran, karena pada dasarnya tidak ada satu metode pembelajaran yang
baik, sebab setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan,
untuk itu dalam mengajar dapat digunakan berbagai metode pembelajaran
sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena pada hakekatnya metode
adalah penerapan prinsip-prinsip pendidikan bagi perkembangan peserta didik
(Rasimin, 2012: 85).
Dewasa ini, kebanyakan pendidik hanya menerapkan metode ceramah
pada mata pelajaran dan materi apapun, lazimnya guru harus bisa
menyesuaikan antara materi dengan metode yang akan di terapkan karena
dapat menentukan hasil pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut,
Rasimin (2012: 82) menyatakan sebagai berikut.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
akan mengalami kendala dalam pencapaian tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya, karena cukup banyak bahan atau materi
pelajaran yang terbuang sia-sia, karena penggunaan metode
pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar-mengajar kurang
tepat sasaran.
Implementasi metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi
pembelajaran yang disampaikan menjadi salah satu faktor ketidakberhasilan
tujuan pembelajaran. Hal tersebut terjadi di berbagai Sekolah atau Madrasah
termasuk di MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten
Tegal dengan nilai rata-rata siswa di bawah standar minimal KKM yaitu di
atas 85% sedangkan siswa hanya mencapai 30%. Hal tersebut mewajibkan
seorang pendidik untuk menemukan dan mengimplementasikan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi, dalam hal ini pada mata pelajaran
IPS materi uang. Yaitu suatu metode yang memuat pengalaman belajar dan
2
kektifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, dalam
pelaksanaannya dapat menggunakan pendekatan pembelajaran, diantaranya;
pembelajaran kontekstual, pembelajaran tematik (integratif), dan kooperatif.
Salah satu metode yang dapat memuat keaktifan dan kerjasama adalah
metode jigsaw learning.
Metode jigsaw learning adalah sebuah teknik pengajaran yang dipakai
secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknis "pertukaran dari
kelompok ke kolompok lain." (group to group exchange) dengan suatu
perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu (Slavin, 2010:
245).
Pada
kagiatan
pembelajarannya
siswa
dikelompokan
untuk
mendiskusikan suatu materi untuk kemudian didiskusikan dengan kelompok
yang baru. Pembentukan kelompok tersebut bertujuan agar siswa dapat
berkolaborasi dengan teman secara kooperatif, sehingga diharapkan siswa
akan siap dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang siswa untuk belajar,
baik
belajar
dari
guru
maupun
dari
teman
lainnya.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Uang Melalui Metode Jigsaw Learning Bagi Siswa Kelas 3 MI Islamiyah
Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah penerapan Metode Jigsaw Learning dapat
3
meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan materi uang bagi siswa kelas 3
MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun
pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tentunya mempunyai tujuan, yang diantaranya:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelititan ini yakni untuk meningkatkan hasil
belajar IPS materi uang pada siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yakni untuk
meningkatkan hasil belajar IPS materi uang pada siswa kelas 3 MI
Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun
pelajaran 2013/2014 melalui metode jigsaw learning.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah tebakan pemecahan atau jawaban yang
diusulkan (Arikunto, 2010: 64). Berdasarkan teori di atas maka hipotesis
penelitian ini adalah: Melalui metode jigsaw learning dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi uang pada siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2013/2014.
4
E. Keguanaan Penelitian
Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritik dan
praktis.
1.
Manfaat Teoritik
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau acuan
sebagai pedoman guru dalam meningkatkan hasil belajar IPS materi
uang.
b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi
pelaksanaan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran IPS di kelas
menjadi tidak monoton sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan metode pembelajaran IPS dengan menggunakaan
metode jigsaw sehingga proses pembelajaran menjadi bervariasi,
sehingga tidak membosankan.
c. Bagi Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtida’iyah (MI), dapat
dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah/
Madrasah dalam upaya peningkatan hasil belajar.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, peneliti memberikan
definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar
5
tidak ada kesalah pahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat.
Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
1. Peningkatan
Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan
(Poerwadarminta, 2006: 1281).
2. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Hasil belajar menurut Susanto (2013: 5) dalam bukunya
mengatakan bahwa hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Sedangkan hasil belajar dalam ilmu pengetahuan sosial yaitu
perubahan
tingkah
laku
yang
dialami
peserta
didik
mencakup
pengembangan dimensi manusia secara utuh, yang terdiri dari beberapa
aspek misalnya: aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan,
kesehatan, ketrampilan dan seni (Rasimin, 2012: 51).
Melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa seharusnya
mampu menerapkan ketrampilan yang di dapat dalam proses pembelajaran
yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Metode Jigsaw Learning
Metode pengajaran dengan menggunakan jigsaw dikembangkan
oleh Elliot dan rekan-rekannya (1978). Pengertian jigsaw learning adalah
sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan
teknis "pertukaran dari kelompok ke kolompok lain." (group to group
6
exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik
mengajarkan sesuatu (Slavin, 2010: 245).
Jadi yang dimaksud judul: Peningkatan hasil belajar IPS materi
uang melalui metode jigsaw learning bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah
yaitu cara yang dilakukan untuk memperbaiki dan merubah hasil belajar
IPS materi uang agar lebih baik dengan melalui metode jigsaw learning
kelas 3 di MI Islamiyah Karangdawa.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini dengan menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), karena model penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil
belajar siswa meningkat (Uno, dkk: 2012: 41). Penelitian tersebut
dilakukan dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPS materi uang
melalui metode jigsaw learning bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah
Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran
2013/2014.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Islamiyah, Desa Karangdawa
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah. Siswa
sekolah ini mayoritas dari anak petani yang berasal dari desa yang
7
berada di lingkungan sekitar sekolah, dari segi ekonomi rata-rata
tergolong kelas menengah ke bawah.
3. Langkah-langkah Penelitian
Untuk dapat melaksanakan penelitian ini maka peneliti
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Suyadi
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
a.
Perencanaan
PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian ilmiah yang
lain yang selalu dipersiapkan secara matang. Langkah pertama
adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti.
Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu
identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan
masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan
yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap
perencanaan. Rancangan yang dilakukan adalah:
8
1) Menyiapkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
tentang materi uang.
2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
3) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi.
4) Menyiapkan perangkat tes berupa soal tes tertulis.
b.
Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan
adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu,
yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap
ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan
alamiah dan tidak rekayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses
refleksi pada tahap empat nanti agar hasilnya dapat disinkronkan
dengan maksud semula. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah
melaksanakan pembelajaran IPS matei uang melalui metode jigsaw
learning. Tindakan ini dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu tahap
pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup.
c.
Observasi
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing).
Supardi dalam bukunya Suyadi (2010: 63) menyatakan bahwa
observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data.
Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa
jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan observasi ini
dilakukan selama proses belajar mengajar, untuk mengetahui
aktivitas belajar sisawa selama pembelajaran IPS melalui metode
9
jigsaw learning. Selama proses belajar mengajar berlangsung,
peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam
pembelajaran menggunakan lembar observasi. Adapun aspek
pengamatan yang diamati adalah aspek keaktifan siswa, perhatian
siswa, kedisiplinan siswa dan penugasan siswa.
d.
Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi.
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
telah dilakukan. Refleksi sering disebut dengan istilah memantul.
Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya, baik
kelemahan dan kekurangannya. Refleksi dilakukan setelah tindakan
berakhir, yaitu diakhir proses pembelajaran. Sebelumnya, guru
melakukan analisis mengenai hasil tes dan observasi. Hasil analisis
tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil analisis data-data yang
diperoleh, dilakukan refleksi terhadap pembelajaran. Jika ada
kelebihan dalam pembelajaran maka kelebihan tersebut harus
dipertahankan dan jika permasalahan selama pembelajaran haruslah
dicarikan pemecahannya. Permasalahan tersebut dianalisa dan
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Di samping hal
tersebut hasil belajar siswa belum mencapai target atau indikator
yang diinginkan. Sementara itu, dilihat dari segi observasi siswa
masih ada yang belum menunjukkan sikap positif. Hal ini terbukti
dengan adanya siswa yang masih bermain-main dan berbicara
10
sendiri saat melakukan metode jigsaw learning. Setelah melakukan
tahapan-tahapan pembelajaran pada siklus penelitian, maka akan
diketahui beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan aktifitas
belajar siswa selama pembelajaran, yaitu tentang peningkatan hasil
belajar IPS materi uang melalui metode jigsaw learning.
Berdasarkan
hasil
tes
pada
siklus
tersebut
siswa
dikategorikan tuntas atau telah mencapai target yang diharapkan
apabila ketuntasan secara klasikal maencapai 80% atau mendapat
nilai sama dengan atau di atas 70 sesuai kriteria ketuntasan belajar
yang telah ditentukan. Selain itu, dari segi pengamatan aktifitas
belajar siswa telah menunjukkan sikap yang positif dan siswa
sudah terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dengan
hasil tersebut dirasakan tidak perlu dilakukan tindakan lebih lanjut
karena hasilnya telah memenuhi target.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini antara lain:
a.
Test
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Pengukuran tes hasil
belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar
siswa.
11
b.
Observasi
Observasi
merupakan
salah
satu
tekhnik
dalam
pengumpulan data. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui
adanya kesesuaian antara perencanaan dangan pelaksanaan
tindakan serta untuk menjaring data aktifitas peserta didik dalam
proses
pembelajaran.
Pengamatan
yang
dilakukan
dalam
mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang
diteliti baik secara langsung dengan pendengaran, penglihatan dan
secara tidak langsung dengan menggunakan alat bantu atau lembar
observasi.
c.
Dokumentasi
Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah, data
siswa, data guru dan lain-lain.
5. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis
pada setiap akhir putaran dan melakukan pengematan terhadap aktivitas
belajar siswa. Sehingga data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini
berupa data kuantitatif dan kualitatif yang kemudian dioleh dengan
menggunakan teknik pengolahan hasil test dan hasil observasi. Analisis
dimulai dengan menganalisis data persiklus dan analisis antar siklus.
12
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengolahan hasil tes yang akan dirinci dari data mentah yang diperoleh
dari hasil tes (pre-test dan post-test) kemudian diolah melalui cara
penyekoran,
menilai
setiap
siswa,
menghitung
nilai
rata-rata
kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai
hasil belajar dalam memahami pelajaran IPS. Untuk menghitung nilai
dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut:
Rumus menghitung nilai siswa
N =
Skor Perolehan Siswa x 100
Skor Maksimum
Keterangan:
N = Nilai
Rumus menghitung rata-rata nilai siswa
R
=
R
= Nilai rata-rata
∑R
= Jumlah semua nilai siswa
∑N
= Jumlah siswa
Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan post-test
kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk
menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.
Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar semua
siswa dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor
siswa dengan rumus berikut:
Keterangan :
X=
x 100 %
X
= Ketuntasan belajar
∑x
= Jumlah siswa yang tuntas belajar
∑N
= Jumlah siswa
13
Setelah hasil belajar IPS materi uang melalui metode jigsaw
learning dianalisis secara kuantitatif yakni dengan memberikan
angka/nilai yang kemudian dideskripsikan menggunakan teknik
deskripsi persentase dimana analisis data hasil perhitungan mulai dari
siklus pertama sampai terakhir dipakai sebagai acuan penilaian
(Muslich, 2007: 36).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari:
Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan,
Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar,
Abstrak, Daftar Isi, dan Daftar Tabel.
Sedangkan pada bagian inti skripsi terdapat lima bab yang terdiri
dari:
Bab I tentang Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari: Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis tindakan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan.
Bab II berisi tentang Landasan Teori, pada bab ini terdiri dari:
Pengertian Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Metode Jigsaw Learning, dan Hubungan Hasil Belajar dengan
Metode Jigsaw Learning.
Bab III tentang Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini terdiri dari:
Subjek penelitian, Deskripsi pra siklus, Siklus I, dan Siklus II.
14
Bab IV tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini
terdiri dari: Deskripsi Persiklus dan Pembahasan.
Bab V tentang Penutup, pada bab penutup terdiri dari:Kesimpulan,
Saran dan Penutup. Sedangkan pada bagian akhir terdiri dari Lampiranlampiran yang terdiri dari: Surat Keterangan, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Soal Evaluasi, dan Lembar Observasi.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar IPS
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh
usaha; perolehan (KBBI, 2011:166).
Sedangkan belajar menurut Slameto (1995:2) adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Muhibin (2003:63) menambahkan bahwa belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Djamarah (2002: 141) dalam bukunya mengatakan belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan
lingkungannya
yang
menyangkut
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik.
Susanto (2013: 5) mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahanperubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Dari definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
adalah perubahan taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa
16
perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemudian akan diukur dan
dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta
merubah perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu
dengan lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.
2. Indikator Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dikatakan sebagai perubahan taraf kemampuan
yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam
waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang kemudian diukur atau dinilai. Kunci pokok untuk memperoleh
ukuran dan data hasil belajar siswa adalah garis-garis besar indikator
dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Table 2.1
Indikator Hasil Belajar
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Mampu
menjelaskan
pengertian uang
Mampu
menyebutkan
fungsi uang
Mampu
menyebutkan
jenis-jenis uang
Mampu
menjelaskan
pengertian uang kartal
Mampu
menjelaskan
pengertian uang giral
Kognitif
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Cara Evaluasi
Afektif
Psikomotorik
Observasi Observasi
Observasi Observasi
Observasi Observasi
Observasi Observasi
Observasi Observasi
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil
belajar pada penelitian ini menitik beratkan pada hasil belajar yang berupa
17
kognitif. Hasil belajar kognitif dapat diukur melalui tes dan dapat dilihat
melalui nilai yang diperoleh. Hasil belajar kognitif berkaitan dengan
penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dalam
proses belajar mengajar yang diukur melalui tes hasil belajar dengan
menggunakan metode jigaw learning.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut
Muhibin
(2001: 130) prestasi
belajar seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, secara global diklasifikasikan menjadi
tiga faktor yaitu; faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan
belajar.
a. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek,
yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.
1) Aspek Fisiologis
Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Panca indra yang
sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat (mata),
indra pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca indera harus
senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya yang dapat
mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut.
2) Aspek Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain : tingkat
18
kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat
siswa, motivasi siswa.
b. Faktor-faktor Eksternal
Muhibin Syah (2003:138) menjelaskan bahwa faktor faktor
eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan
nonsosial.
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru selalu menunjukkan
sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan
yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin
membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan
kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur,
misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika
memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
19
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan
keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat
memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan
hasil yang dicapai oleh siswa.
2) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, keadaan cuaca dan waktu belajar
yang digunakan siswa. Faktor faktor ini dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar yakni segala cara atau strategi yang
digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam
proses pembelajaran materi tertentu atau dengan kata lain yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
B. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Lalabudianti (2011) mengatakan bahwa pengertian Ilmu
Pengetahuan Sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Somantri (2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau
disiplin ilmu ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang
20
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis
untuk tujuan pendidikan. IPS dapat dikatakan suatu pendekatan
interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari pelajaran ilmu-ilmu soial,
seperti sosiologi antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, dan sebagainya (Mulyono, 1980:8). Sedangkan
Saidiharjo (1996: 4) menyatakan bahwa IPS merupakan kombinasi atau
hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti:
geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, politik.
Menurut pendapat tersebut dengan jelas dapat dikatakan bhawa IPS
adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial
yang merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan
instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah
dipelajari. IPS merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.
Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan
psikologi sosial.
Dari berbagai pengertian diatas dapat diartikan bahwa IPS
merupakan ilmu yang mempelajari tentang bermasyarakat dan ketrampilan
untuk menunjang kehidupan yang nyata sehingga dapat bersosialisasi
dengan siapapun. IPS merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat.
21
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Syarifudin (2005: 24) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran
IPS yaitu untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai
peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Tujuan
utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang
terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik
yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Susanto (2013: 145) merumuskan tujuan pembelajaran IPS
disekolah yaitu agar peserta didik memiliki kesadaran dan kepedulian
terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap
nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
c. Fungsi IPS
IPS
selain
mempunyai
tujuan
untuk
mengembangkan
kemampuan berfikir juga memiliki fungsi. Fungsi yang dimaksud adalah
IPS sebagai pendidikan. Menurut Rasimin (2012: 40) mengatakan bahwa
fungsi IPS sebagai program pendidikan adalah untuk mengembangkan
perhatian dan kepedulian sosial terhadap kehidupan masyarakat dan
bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan ketrampilan tersebut
diharapkan dapat terbinanya sumber daya manusia Indonesia yang
berpengetahuan, terampil, cendekia dan mempunyai tanggung jawab
sosial, yang memiliki kemampuan merealisasikan tujuan nasional, yakni
22
menciptakan masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang Dasar 1945.
C. Uang
1. Sejarah Uang
Uang merupakan alat tukar yang beredar atau yang sering kita
jumpai yang berupa uang kertas dan uang logam, uang harus dikelola
sebaik-baiknya. Zaman dahulu uang terbuat dari kulit hewan, tembaga,
perak, dan emas. Zaman dulu, orang belum mengenal uang dan belum ada
jual beli yang menggunakan uang. Orang melakukan tukar-menukar
barang yang disebut barter (Rusmawan, 2008: 62).
2. Jenis-jenis Uang
a. Uang Kartal
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
b. Uang Giral
Uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat
digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral
dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.
3. Ciri-ciri Uang
Mata uang kita adalah rupiah. Uang terdiri atas 2 macam yaitu
uang logam dan uang kertas. Uang logam dan uang kertas disebut uang
kartal. Setiap pecahan mempunyai nominal. Artinya, nilai yang tertulis
pada uang itu. Adapun ciri-ciri uang logam antara lain:
23
a. Terbuat dari logam
b. Terdapat tulisan Bank Indonesia
c. Terdapat gambar burung garuda
d. Terdapat tulisan tahun percetakan oleh Perum Peruri
e. Berbentuk bundar
f. Tercantum nilai nominal, misalnya Rp100,00, Rp500,00, Rp1.000,00.
Sedangkan ciri-ciri uang kertas adalah:
a. Terbuat dari kertas
b. Terdapat tulisan Bank Indonesia dan tanda tangan Dewan Gubernur
Bank Indonesia;
c. Terdapat gambar burung garuda
d. Tertulis tahun percetakan oleh Perum Peruri
e. Berbentuk persegi panjang
f. Tercantum nilai nominal, misalnya Rp100.000,00
4. Cara Mengelola Uang
a. Selalu mencatat barang-barang yang akan dibeli.
b. Membicarakan kebutuhan dengan orang tua.
c. Mencatat pengeluaran.
d. Menabung.
5. Manfaat Mengelola Uang
a. Bisa mengatur apa yang akan kita beli.
b. Terhindar dari pembelian barang yang tidak perlu.
c. Terlatih menyimpan uang.
d. Tidak cepat kehabisan uang.
24
D. Metode Jigsaw Learning
1. Pengertian Metode Jigsaw Learning
Jigsaw Learning adalah belajar melalui tukar delegasi antar
kelompok (Ismail, 2008: 82). Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar
dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya (Zaini, dkk: 2004: 58). Metode jigsaw learning merupakan
salah satu metode yang dapat dipakai dalam pembelajaran, termasuk
dalam pelajaran ilmu pengetahuan sosial.
2. Langkah-Langkah Metode Jigsaw Learning
Metode jigsaw learning dapat diterapkan dalam kurikulum apa
saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya.
Penerapan jigsaw learning dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
(bagian).
b. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
segmen yang ada. Jika jumlah siswa ada 25 sementara jumlah segmen
yang ada adalah 5, maka masing-masing kelopmok terdiri dari 5 orang.
c. Setiap
kelompok
mendapat
tugas
membaca,
memahami
dan
mendiskusikan serta membuat ringksan materi pelajaran yang berbedabeda.
25
d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.
e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya
ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
f. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi.
g. Guru melakukan kesimpulan dan tindak lanjut (Ismail, 2008: 82).
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik
agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu untuk
membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman
sekelasnya.
3. Kelebihan Jigsaw Learning
Metode jigsaw learning merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran yang memiliki kelebihan. Adapun
kelebihan metode jigsaw learning yang diantaranya yaitu:
a. Melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus
mengajarkan kepada orang lain (Zaini, dkk. 2008: 56).
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
c. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompok yang lain.
26
d. Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
e. Melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab
secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi
pokok kepada teman sekelasnya (Ismail, 2008: 82).
4. Kelemahan Jigsaw Learning
Metode jigsaw learning selain mempunyai kelemahan tentunya
juga mempunyai kelebihan yang diantaranya:
a. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran metode
jigsaw leaning.
b. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran
metode jigsaw learning.
c. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
d. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi
yang dapat mendukung proses pembelajaran.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 3 Semester II tahun
2013/2014 yang berjumlah sebanyak 30 anak, yang terdiri dari 21 siswa lakilaki dan 9 siswa perempuan. Adapun subyek penelitiannya berikut ini:
Tabel 3.1
Subyek Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Jenis Kelamin
Afandi
Astir Hidayatul M
Diana Nur afini
Farhan Aji Surya
Gilda Aulia
Hesti Kusuma
Kasturi
Miftahudin
M.Alpin
M.Fatkhi
M.Firdaus
Minmaul Aufa
Mikhsanul Ahmal
M.Kresna
M.Nizamudin,
M.Nizar
M.Septian
M.Syafi’I Hazami
M.Ulil Albab
M.Ulwi Nasori
M.Zen
Novita Sari
Oszar Setiawan
Rafli Aditia
Siti Irawati
Siti Karomah
Siti Kasaroh
Uswatun Khasanah
Wildan Mukholadun
Wisnu Mubarok
L
L
P
L
P
P
L
L
L
L
L
P
L
L
L
L
L
L
L
L
L
P
L
L
P
P
P
P
L
L
28
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukakan penelitian
dengan melalui dua siklus, akan tetapi sebelum itu peneliti melaksanakan pra
siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode
jigsaw learning. Adapun deskripsi pelaksanaan dari mulai pra siklus sampai
dengan siklus II.
1.
Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Pra siklus dilaksanakan oleh peneliti yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa sebelum menerapkan metode jigsaw
learning, pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2014 di ruang
kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa pada jam 07.00 sampai jam 08.30. Inti
kegiatan pada pra siklus adalah rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Secara garis besar terdiri dari penyampaian materi
yang dipelajari dalam proses belajar mengajar oleh kolaborator, yaitu guru
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas 3 MI Islamiyah
Karangdawa.
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai
berikut:
1) Menyiapkan instrumen yang digunakan adalah lembar soal (lembar
kerja)
2) Menyiapkan buku paket sebagai sumber pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3) Munyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
29
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pra siklus terdiri
dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan guru mengkondisikan siswa,
menjelaskan materi/pokok bahasan dan hubungannya dengan
materi/pokok
bahasan
sebelumnya,
menyampaikan
tujuan
pembelajaran, memberi motivasi kepada siswa selama 15 menit.
Materi yang dijelaskan sesuai pokok bahasan yaitu (1) Pengertian
uang, (2) fungsi uang, (3) Jenis-jenis uang, (4) Pengertian uang
kartal, (5) Pengertian uang giral.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan selama (45) menit yang
didalamnya terdapat kegiatan sebagai berikut: pada tahap
eksplorasi
Guru
menjelaskan
pengertian
uang,
kemudian
dilanjutkan menjelaskan fungsi uang, jenis-jenis uang, pengertian
uang kartal, pengertian uang giral. Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru, guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum
mereka ketahui, guru memotivasi kepada seluruh siswa.
3) Penutup
Pada kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit dengan
kegiatan yang diantaranya yaitu: Guru melakukan kesmpulan,
klarifikasi, dan tindak lanjut. Pada akhir pembelajaran evaluasi
menggunakan soal evaluasi/tes tertulis, dikerjakan oleh siswa
30
secara individu sebagai tes akhir pembelajaran untuk mengetahui
hasil belajar siswa.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk melihat secara
langsung bagaimana proses pembelajaran di kelas dilaksanakan.
Observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan,
peneliti
mengobservasi
kolaborator
dan
mencatat
semua
kegiatan/keaktifan siswa maupun guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari dua hasil
penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil
post test dibandingkan dengan hasil pre test. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada pra siklus ini masih terdapat banya kekurangan,
karena dari 30 anak yang mendapat nilai di atas KKM baru 9 siswa
sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya. Perbandingan nilai ketuntasan post test terhadap pre
test menjadi dasar perbaikan pada siklus berikutnya dengan
menerapkan metode jigsaw learning yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar yang maksimal sehingga dapat tercapai
tujuan pembelajaran yang memuaskan dan pembelajaran pun
berjalan dengan efektif.
31
2.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus kedua penelitian ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan
Mei yaitu pada hari kamis tanggal 15 Mei 2014 dengan materi pokok uang
dengan indikator menjelaskan, menjelaskan sesjarah uang. Tahapan dan
langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam siklus I adalah sebagai
berikut:
a.
Tahap Perencanan
1) Perencanaan dalam siklus kedua dimulai dengan refleksi awal,
yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi pra
siklus terhadap pembelajaran materi yang telah dilakukan
menunjukkan kelemahan dalam hal respon siswa yang disebabkan
karena siswa masih belum terlibat aktif, waktu yang digunakan
belum efektif, ketrampilan guru masih kurang.
2) Membuat RPP dengan menerapkan metode jigsaw learning.
3) Mempersiapkan instrumen penilaian dan lember observasi.
4) Menyiapkan alat peraga berupa uang.
5) Menyiapkan secarik kartu yang berisi materi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah disiapkan. Adapun langkah-langkah pembelajaran macammacam uang dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siklus
II ini secara garis besar adalah sebagai berikut:
32
1) Guru
mengucapkan
salam
dilanjutkan
melakukan
presensi
kehadiran siswa.
2) Melaksanakan pre test secara lesan tentang pengertian uang.
Adapun tes lesan dilaksanakan secara individual.
3) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok. Jumlah kelompok
menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan
dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan
pembelajarannya.
4) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang
berbeda.
5) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.
6) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompok.
7) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
8) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
9) Guru melaksanakan post test untuk mengetahui penguasaan materi
pada siswa.
c.
Observasi
33
Peneliti dan mitra melakukan pengamatan terhadap proses
pembelajaran dan nilai siswa setelah akhir kegiatan pembelajaran dari
hasil evaluasi yang kemudian dikelola sehingga menjadi acuan nilai
siswa yang secara langsung merupakan tugas utama bagi guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa agar memperoleh hasil yang
maksimal, dengan begitu guru tau kemampuan dari masing-masing
siswa itu sendiri.
Pada siklus yang pertama siswa terlihat mulai aktif dan
memperhatikan materi pelajaran denga baik, akan tetapi masih belum
maksimal karena masih ada siswa yang masih malu untuk
mengungkapkan pendapatnya.
d. Refleksi
Berdasarkan
hasil
pengamatan
selama
berlangsung
pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat kekurangan,
peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut :
1) Siswa yang berkemampuan rendah masih kurang aktif dalam
memahami materi pelajaran dan dalam kelompok terlihat banyak
diam selama kegiatan berlangsung.
2) Ada kelompok yang tidak berani menjelaskan ke kelompok lain
karena malu.
3) Masih belum bisa berkelompok dengan teman yang belum biasa,
karena dari sejumlah anak masih terdapat kelompok-kelompok
34
yang tidak mau berganti-ganti pasangan dan hanya mau satu
kelompok dengan teman bermainnya saja sehingga mempersulit
guru dalam mengkondisikan pembelajaran.
4) Siswa yang aktif mencatat dan memahami pembelajaran pun belum
maksimal dan masih banyak yang belum bisa terfokus pada materi
pembelajaran.
5) Siswa belum sepenuhnya antusias dalam mengikuti pembelajaran
dan masih banyak yang rebut sendiri sehingga materi yang dia
dapatkan tidak sepenuhnya dapat dipahami.
6) Siswa masih belum bisa mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
yang disampaikan, karena kurang memperhatikan.
Dari hasil refleksi yang dilakukan tentunya masih banyak
kekurangan yang terjadi dan masih banyak yang harus diperbaiki,
dengan begitu maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus II.
3.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada minggu ketiga yaitu tanggal 22 Mei
2014 dengan materi mengenal sejarah uang. Dalam siklus ke II peneliti
melakukan perbaikan pembelajaran dengan pembentukan kelompok
dengan mengadakan perubahan anggota kelompok yang aktif ke kelompok
yang pasif. Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam
siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap ini kegiatan meliputi:
35
1) Penyusunan
Rencana
Program
Pembelajaran
(RPP)
dengan
menerapkan metode jigsaw learning dengan Kompetensi Dasar (KD)
mengenal sejarah uang.
2) Menyusun alat tes.
3) Menyusun Lembar Pengamatan
4) Penyiapan
buku
paket
sebagai
sumber
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial.
5) Menyiapkan alat peraga berupa uang dan cek atau rekening.
6) Manyiapkan secarik kertas berupa materi.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang meliputi
kegiatan sebabai berikut:
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru mengkondisikan kelas, mengabsen siswa dilanjutkan
apersepsi. Pada kegiatan apersepsi siswa diminta menjelaskan
pengertian uang.
c) Memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok sesuai dengan jumlah
bagian materi pelajaran. Anggota kelompok diubah menjadi
berbeda dengan kelompok sebelumnya.
36
b) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran
yang berbeda.
c) Setiap
kelompok
mengirimkan
anggotanya
(delegasi)
ke
kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka
pelajari di kelompoknya.
d) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompok.
e) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
3) Penutup
a) Guru melakukan klarifikasi, dan tindak lanjut berdasarkan hasil
tes, melakukan evaluasi.
b) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran,
salam penutup.
c. Observasi
Sesuai
dengan
tujuan
dari
penelitian
ini
yaitu
untuk
meningkatkan hasil prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang
uang, maka penelitian difokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar.
Seperti pada siklus sebelumnya untuk melakukan pengamatan terhadap
situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti mengamati selama
pembelajaran berlangsung. Proses berjalannya pembelajaran pada siklus
37
yang ke II ini siswa merasa sangat senang dengan menggunakan metode
jigsaw karena mereka terlihat menikmati pembelajaran tersebut dengan
aktif dalam pembelajaran dan mereka juga memperoleh nilai yang
maksimal.
d. Refleksi
Berdasarkan
hasil
pengamatan,
selama
berlangsung
pembelajaran terhadap situasi kelas dan hasil belajar siswa pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti menemukan perbedaan
dari mulai pra siklus sampai dengan siklus yang ke II ini, adapun
berbagai keunggulan dengan menerapkan metode jigsaw learning antara
lain:
1) Siswa semakin aktif dalam pembelajaran.
2) Siswa semakin aktif mencatat materi yang diajarkan
3) Siswa betambah antusias dalam mengikuti pembelajaran.
4) Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompok yang lain.
5) Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
6) Melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab
secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi
pokok kepada teman sekelasnya.
38
39
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal adalah tindakan awal pembelajaran IPS sebelum
dilakukan tindakan penelitian. Hasil belajar atau tes pra siklus dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar IPS materi uang
siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten
Tegal Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil prasiklus diperoleh melalui tes
sebelum menggunakan metode jigsaw learning.
Berdasarkan hasil tes awal didapat bahwa rata-rata hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS materi uang masih di bawah kriteria ketuntasan
minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70. Sedangkan nilai rata-rata yang
diperoleh hanya 5.96 dengan persentase sebesar 30% yang belum tuntas
belajarnya. Faktor dari guru berupa terlalu monotonnya pemakaian metode
ceramah sehingga siswa merasa bosan dan tidak aktif dalam proses
pembelajaran sehingga hasil belajarnya masih kurang memuaskan.
Hasil belajar pada pembelajaran pra siklus dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Prasiklus
No
1
2
3
4
5
6
Nilai
64
73
81
53
66
43
KKM
70
70
70
70
70
70
40
Keterangan
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
Rata-rata
57
78
60
55
55
58
76
51
79
68
43
51
47
79
73
73
52
60
48
56
63
64
71
49
178.6
50.95
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Pada pelaksanaan prasiklus hasil evaluasi menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang belum tuntas belajarnya, hal tersebut
dikarenakan oleh:
a. Metode yang monoton sehingga banyak siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan dari guru.
b. Siswa kurang aktif, karena siswa hanya mendengarkan penjelasan
dari guru, karena guru pada pra siklus ini menggunakan metode
ceramah sehingga siswa banyak yang bosan.
c. Siswa tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapat mereka
tentang pengetahuan yang mereka dapatkan selama proses
pembelajaran.
41
d. Masih banyak yang bermain sendiri dan masih banyak yang pasif.
e. Tidak mucul antusia siswa terhadap pembelajaran
f. Sering keluar masuk kelas dengan ijin yang dirasa tidak perlu,
mungkin itu sebagai bentuk kebosanan mereka dalam proses
belajar mengajar.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut maka peneliti
perlu memperbaiki pada siklus I. Bentuk perbaikan pembelajaran
siklus I akan dilaksanakan dengan menerapkan metode jigsaw learning
dengan penjelasan yang lebih diperjelas agar siswa dapat memahami
inti dari kegiatan pembelajaran dan dapat mencapai tujuan dari
pembelajaran.
B. Analisis Data Persiklus
1. Pelaksanaan Siklus I
Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada minggu ketiga
bulan Mei yaitu pada hari kamis tanggal 15 Mei 2014 dengan materi
pokok uang dengan indikator menjelaskan, menjelaskan sesjarah uang.
Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam siklus I
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanan
Perencanaan dalam siklus kedua dimulai dengan refleksi
awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi
pra siklus terhadap pembelajaran materi yang telah dilakukan
menunjukkan kelemahan dalam hal respon siswa yang disebabkan
42
karena siswa masih belum terlibat aktif, waktu yang digunakan
belum efektif, ketrampilan guru masih kurang.
1) Membuat RPP dengan menerapkan metode jigsaw learning.
2) Mempersiapkan instrumen penilaian dan lember observasi.
3) Menyiapkan alat peraga berupa uang.
4) Menyiapkan secarik kartu yang berisi materi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disiapkan. Adapun langkah-langkah pembelajaran
macam-macam uang dengan menerapkan metode jigsaw learning
pada siklus II ini secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi
kehadiran siswa.
2) Melaksanakan pre test secara lesan tentang pengertian uang.
Adapun tes lesan dilaksanakan secara individual.
3) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok. Jumlah kelompok
menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang
akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan
pembelajarannya.
4) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran
yang berbeda.
43
5) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain
untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di
kelompoknya.
6) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan
dalam kelompok.
7) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
8) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
9) Guru melaksanakan post test untuk mengetahui penguasaan
materi pada siswa.
Data hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus
pertama sebagaimana di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Nilai
71
78
85
60
71
54
65
83
65
74
65
67
82
60
80
75
KKM
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
44
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
Rata-rata
55
65
60
84
85
80
72
70
72
76
68
70
75
58
212.5
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel
guna mengklasifikasikan nilai hasil belajar siswa. Adapun
klasifikasi nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
Skor
Kriteria
Jumlah Siswa
Persentase
80-100
Baik Sekali
7
23%
70-79
Baik
11
37%
60-69
Cukup Baik
9
30%
≤ 50-59 Kurang Baik
3
10%
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa
persentase siswa mencapai milai sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 dari kriteria ketuntasan
minimal atau nilai di atas 70 adalah 60%. Dari 30 siswa, baru ada
7 anak yang masuk pada kategori baik sekali atau sebesar 27%,
dan sudah terdapat 11 anak masuk pada kategori baik atau sebesar
37%, sedangkan siswa yang masuk pada kategori cukup baik ada
45
9 anak atau sebesar 30%, dan hanya tertinggal 3 anak yang masih
berada pada kategori kurang baik atau sebesar 10% dari berbagai
siklus belum dinyatakan berhasil apabila belum mencapai
ketuntasan minimal 85% dan siklus harus dilanjutkan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil perbaikan
pembelajaran IPS materi uang melalui metode jigsaw learning
bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa dapat meningkatkan
hasil belajar siswa meskipun belum sempurna. Hasil yang
diperoleh pada siklus I belum mencapai tujuan pembelajaran
seperti yang diharapkan, maka masih perlu dilaksanakan siklus
selanjutnya yaitu siklus II.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan ditunjukan pada subyek
penelitian yaitu siswa sebagai responden. Adapun aspek yang
diamati adalah keaktifan siswa, perhatian siswa, kedisiplinan dan
penugasan. Kegiatan pengamatan ini dilaksanakan selama kegiatan
perbaikan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes selama
berlangsung pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat
46
kekurangan, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran
sebagai berikut :
a. Siswa yang berkemampuan rendah masih kurang aktif dalam
memahami materi pelajaran dan dalam kelompok terlihat
banyak diam selama kegiatan berlangsung.
b. Ada kelompok yang tidak berani menjelaskan ke kelompok lain
karena malu.
c. Masih belum bisa berkelompok dengan teman yang belum biasa,
karena dari sejumlah anak masih terdapat kelompok-kelompok
yang tidak mau berganti-ganti pasangan dan hanya mau satu
kelompok dengan teman bermainnya saja sehingga mempersulit
guru dalam mengkondisikan pembelajaran.
d. Siswa yang aktif mencatat dan memahami pembelajaran pun
belum maksimal dan masih banyak yang belum bisa terfokus
pada materi pembelajaran.
e. Siswa
belum
sepenuhnya
antusias
dalam
mengikuti
pembelajaran dan masih banyak yang rebut sendiri sehingga
materi yang dia dapatkan tidak sepenuhnya dapat dipahami.
f. Siswa masih belum bisa mengerjakan tugas sesuai dengan
perintah yang disampaikan, karena kurang memperhatikan.
g. Siswa masih mengandalkan teman satu kelompoknya dan belum
bisa bekerjsama dalam memahami materi pembelajaran.
Refleksi terhadap hasil belajar siswa dilihat dari hasil test
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar, dilihat dari rata-
47
rata siswa pada waktu prasiklus sebesar 50.95 dan pada siklus I
menjadi 70 dengan jumlah siswa tuntas belajar sebanyak 18 anak
atau sebesar 60% ini berarti masih perlu ditingkatkan lagi agar
pencapaian ketuntasan belajar siswa bisa mencapai lebih atau di
atas 80%. Hasil yang diperoleh pada siklus I ini belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan sebesar 80% siswa
tuntas belajar, untuk itu masih perlu diadakan perbaikan terhadap
pembelajaran yang dilaksanakan pada tahap berikutnya yaitu
siklus yang kedua.
2. Pelaksanaan Siklus II
Melihat hasil refleksi pada siklus I, maka pada siklus kedua
peneliti
mencoba
menyempurnakan
pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran. Adapun deskripsi data proes pembelajaran IPS materi
uang melalui metode jigsaw learning pada siklus II sebagaimana uraian
di bawah ini:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini peneliti merancang kegiatan yang
meliputi:
1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi siklus I IPS, yang menunjukkan kelemahan pemahaman
siswa terhadap penguasaan materi yang diajarkan.
2) Pengelompokan siswa dari kelompok yang aktif ke kelompok
pasif. Kelompok dibagi sama seperti siklus kedua hanya
48
kelompok
yang
dicampur
berkemampuan
dengan
kelompok
rendah/kelompok
yang
pasif
berkemampuan
tinggi/kelompok aktif.
3) Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan metode jigsaw learning dengan Kompetensi Dasar
(KD) mengenal sejarah uang.
4) Menyiapkan media pembelajaran.
5) Menyusun alat tes.
6) Menyusun lembar pengamatan
7) Penyiapan buku paket sebagai sumber pembelajaran IPS.
8) Menyiapkan alat peraga berupa uang dan cek atau rekening.
9) Manyiapkan secarik kertas berupa materi.
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
a) Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
b) Peneliti mengucapkan salam.
c) Peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa.
d) Apersepsi,
pada
kegiatan
apersepsi
siswa
diminta
menjelaskan pengertian uang.
e) Memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
f) Menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
49
a) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok sesuai dengan
jumlah bagian materi pelajaran. Anggota kelompok diubah
menjadi berbeda dengan kelompok sebelumnya.
b) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran
yang berbeda.
c) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya (delegasi) ke
kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka
pelajari di kelompoknya.
d) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan
dalam kelompok.
e) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
3. Penutup
a) Guru melakukan klarifikasi, dan tindak lanjut berdasarkan
hasil tes, melakukan evaluasi.
b) Guru
bersama
dengan
siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran,salam penutup.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tugas
mengerjakan soal tes formatif dengan hasil belajar siswa
sebagai berikut:
50
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
Ratarata
Nilai
78
82
90
75
76
72
78
92
85
84
76
88
88
75
95
75
65
75
80
80
98
90
82
80
82
86
86
84
95
68
246.8
82
KKM
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel
guna mengklasifikasikan nilai hasil belajar siswa agar dapat
mengetahui dengan jelas rekapitulasi nilai hasih belajar dalam
kategori kurang baik sampai dengan kategori baik sekali. Adapun
51
tabel klasifikasi nilai hasl belajar siswa siklus II yang di jelaskan di
bawah ini:
Tabel 4.6
Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
Skor
Kriteria
80-100
Baik Sekali
70-79
Baik
60-69
Cukup Baik
≤ 50-59 Kurang Baik
Jumlah
Jumlah Siswa
19
9
2
30
Persentase
63%
30%
7%
0%
100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa
persentasi siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 dari KKM atau nilai di
atas 70% adalah 93%. Dari 30 siswa, terdapat 19 siswa yang
masuk pada kategori baik sekali atau sebesar 63%, dan siswa yang
mendapat nilai kategori baik terdapat 9 anak atau sebesar 30%,
sedangkan siswa yang masuk pada kategori cukup baik tinggal 2
anak atau sebesar 7%, dan anak yang pada kategori kurang baik
sudah tidak ada lagi sebagaimana pada siklus I.
Melihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa menunjukkan hasil rata-rata 82 dan ketuntasan belajar
secara klasikal sebesar 93%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu
nilai rata-rata 70 dan ketuntasan 80% sehingga proses perbaikan
pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus II.
52
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar IPS materi uang, maka penelitian
difokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar. Seperti pada
siklus sebelumnya untuk melakukan pengamatan terhadap situasi
kelas pada saat pembelajaran, peneliti mengamati selama
pembelajaran berlangsung. Proses berjalannya pembelajaran pada
siklus yang ke II ini siswa merasa sangat senang dengan
menggunakan metode jigsaw karena mereka terlihat menikmati
pembelajaran tersebut dengan aktif dalam pembelajaran dan
mereka juga memperoleh nilai yang maksimal.
d. Refleksi
Berdasarkan
hasil
pengamatan,
selama
berlangsung
pembelajaran terhadap situasi kelas dan hasil belajar siswa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti
menemukan perbedaan dari mulai pra siklus sampai dengan siklus
yang ke II ini, adapun berbagai keunggulan dengan menerapkan
metode jigsaw learning antara lain:
1) Siswa semakin aktif dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan
rasa
tanggungjawab
siswa
terhadap
pembelajaran.
3) Siswa semakin aktif mencatat materi yang diajarkan.
4) Siswa betambah antusias dalam mengikuti pembelajaran.
53
5) Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut pada anggota kelompok yang lain.
6) Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
7) Melatih
peserta
bertanggungjawab
didik
secara
agar
terbiasa
individu
berdiskusi
untuk
dan
membantu
memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman
sekelasnya.
Hasil dari pengamatan siklus II dianalisis oleh peneliti
untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang juga diambil dari siklus
sebelumnya. Diharapkan refleksi ini membenarkan hipotesis yang
peneliti ajukan. Adapun hasil dari pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II telah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I dan hasil pada
siklus II juga telah memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal
ataupun indicator keberhasilan yang telah ditentukan. Untuk itu
penelitian tindakan dinyatakan berhasil karena seluruh siswa yang
berjumlah 30 siswa hanya 2 anak yang tertinggal dan itupun
mereka sudah masuk dalam kategori cukup baik.
Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran
jigsaw learning dengan baik dilihat dari aktifitas siswa, perhatian
serta
keaktifan
terhadap
pembelajaran
sudah
mengalami
peningkatan. Untuk itu penelitian tindakan dinyatakan barhasil
54
karena siswa yang berjumlah 30 siswa dinyatakan tuntas belajarnya
sebesar 92% dengan nilai rata-rata sebesar 82. Maka tidak perlu
dilakukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan
untuktindakan
selanjutnya
adalah
memaksimalkan
dan
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar
pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya dengan metode
jigsaw learning dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Analisis Antar Siklus
Setelah dilakukan refleksi dan dianalisis maka peneliti mengadakan
pembahasan antar siklus yang membahas tentang perolehan nilai post test
yang diperoleh selama proses pembelajaran. Dilihat dari ketuntasan belajar
siswa
sebelum menerapkan metode jigsaw learning dan masih
menggunakan metode ceramah untuk mengawali penelitian sehingga guru
mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode ceramah dari
sebanyak 30 siswa terdapat 21 siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan. Setelah dilakukan evaluasi pada pra siklus peneliti mencoba
menerapkan metode jigsaw learning sehingga dapat memperoleh hasil
pada siklus I terdapat 12 siswa yang belum mencapai nilai KKM
sedangkan pada siklus II terdapat 2 siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan. Perbaikan pembelajaran pada siklus I difokuskan pada materi
sejarah uang dengan menggunakan metode Jigsaw learning. Karena siswa
belum mengetahui tentang metode yang digunakan, kemudian mereka juga
55
belum terbiasa dengan menggunakan metode yang dirasa masih baru bagi
mereka dengan keadaan pembelajaran yang demikian, siswa juga masih
banyak yang minder untuk berbicara mengungkapkan hasil dari diskusi
mereka di dalam kelompok selama proses pembelajaran, dan masih
banyak yang belum mengetahui tujuan dari kelompok dalam metode
jigsaw learning siswa itu diberikan tugas apa mereka belum paham,
sehingga dalam proses diskusi pada siklus I masih bayak anak-anak yang
bermain sendiri dan masih gaduh ketika teman-teman yang lain mencoba
untuk menjelaskan materi yang mereka pahami. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran harus diperbaiki dan dilanjut dengan pembelajaran
siklus II. Sedangkan dari hasil evaluasi perbaikan Siklus II, hasil
pembelajaran dan nilai rata-rata siswa menunjukkan adanya peningkatan.
Hal tersebut dibuktikan dengan tercapainya hasil ketuntasan belajar siswa
secara klasikal sebesar 93% yang pada kondisi awal hanya 30%. Dari 30
siswa masih ada 2 siswa yang tidak tuntas KKM. Hal ini disebabkan faktor
dari diri siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran serta sering tidak
masuk dengan berbagai alasan dan ketika mereka mengikuti pelajaran
mereka bermain sendiri dan suka membuat gaduh di dalam kelompok
diskusinya sehingga membutuhkan pengawasan yang lebih dari guru
maupun dari orang tua agar dapat menjadikan anak itu tidak mengulangi
kegiatan yang merugikan tersebut dengan menambah jam belajar.
Dari proses peningkatan hasil belajar tersebut tentunya guru harus
ekstra keras memunculkan variasi di dalam proses pembelajaran maupun
motivasi untuk siswa agar mereka tidak jenuh dan tidak malas-malasan
56
dalam proses diskusi. Tercapainya indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu diperbaikinya proses
belajar mengajar yang dilaksanaka berdasarkan hasil refleksi siklus I dan
penyempurnaan penerapan metode jigsaw learning. Perbaikan dan
penyempurnaan siklus II membantu siswa agar lebih aktif siswa dan lebih
mudah dalam mengungkapkan pendapat dalam berlangsungnya proses
pembelajaran.
Setelah dilakukan analisa terhadap hasil belajar siswa yang
diperoleh, maka dapat dilihat perbandingan peningkatan hasil belajar siswa
sebagai berikut:
Tebel 4.7
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
No
Tahap
1
2
3
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Nilai
5.95
70
82
Tuntas
9
18
28
Hasil Belajar
%
Belum
30%
21
60%
12
93%
2
%
70%
40%
7%
Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa hasil evaluasi
pembelajaran dari pra siklus, siklus I dan siklus II selalu meningkat dan itu
dapat dilihat dari prosentase siswa yang tuntas dalam mengikuti
pembelajaran pada waktu pra siklus ada 30%, kemudian siklus I ada 60%
dan siklus II ada 93,3%. Dari hasil pada siklus II secara keseluruhan maka
dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di MI
Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Tahun
Pelajaran 2013/2014 telah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang
57
telah ditetapkan yaitu 85%. Dengan demikian siklus selanjutnya dapat
dihentikan atau tidak perlu dilaksanakan. Sehingga hipotesis tindakan
yang menyatakan “melalui metode jigsaw learning dapat meningkatkan
hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pokok behasan materi uang pada
siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten
Tegal Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diterima.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis meneliti sebanyak II Siklus, sehingga dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: Penerapan Metode Jigsaw Learning dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan materi
uang siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari
Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dengan
adanya peningkatan hasil belajar mulai dari siklus I dengan nilai rata-rata 70
dengan presentase 60%, siklus II meningkat menjadi 82 dengan presentase
93%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai rata-rata 70 dan ketuntasan KKM kelas
minimal 85% yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang
signifikan.
B. Saran
Dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dengan tujuan agar
hasil belajar dapat meningkat, melalui skripsi ini penulis mempunyai saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan peneliti mengharapkan
agar sekolah memperhatikan kemampuan para guru dalam mengajar dan
59
juga sebisa mungkin harus bisa memotivasi guru agar dapat mengeluarkan
kreatifitas bagi setiap guru.
2. Bagi Guru
Guru IPS dalam proses pembelajaran seharusnya mencoba memilih
metode yang lain yang lebih tepat dengan materi, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
C. Penutup
Alhamdulillahirobbil’alamin senantiasa tercurah kepada Allah
SWT yang maha mengetahui tentang segala apa yang ada pada manusia.
Dengan rahmatnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
sebagai karya terakhir di lembaga tercinta ini. Sholawat serta salam selalu
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benerang.
Penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha untuk bersikap
objektif dalam melaporkan dan menganalisanya. Penulis juga berusaha
mencari kebenaran terhadap sesuatu yang penulis perlukan dalam
mengkaji lebih lanjut. Akan tetapi kebenaran mutlak adalah milik Allah
yang Kuasa, maka penulis menyadari bahwa skrips ini jauh dari kebenaran
yang sempurna. Penulis mengharapkan kepada para pembaca yang
budiman untuk memberi kritik dan saran sebagai kajian lebih lanjut,
sehingga skripsi ini mendekati kebenaran yang hakiki. Akhirnya ridho
Allah senantiasa penulis harapkan sehingga skripsi ini akan menjadi acuan
berguna bagi penulis maupun pembaca yang baik.
60
61
Download