swot pengelolaan persampahan kota batu

advertisement
ISU STRATEGIS SANITASI KOTA BATU
1. Sub Sektor Persampahan
a. Di Pemkot Batu untuk pengelolaan persampahan sudah ada dinas yang
menangani, tetapi belum didukung oleh adanya regulasi/PERDA.
b. Secara umum program 3R belum sepenuhnya dilaksanakan di Kota Batu,
masyarakat
belum
terbiasa
melaksanakannya.
Di
beberapa
kelurahan/desa sudah ada program 3R. Kendala yang ada masyarakat
kesulitan dalam pemasaran hasil produk Recycling.
c. Batu kota wisata banyak dikunjungi wisatawan. Peningkatan jumlah
wisatawan berdampak pada peningkatan volume sampah.
d. TPA Tlekung berfungsi dengan baik secara sanitary landfill
2. Sub Sektor Air Limbah
a. Belum ada kerjasama dengan sektor swasta dalam pengelolaan air
limbah.
b. Sistem pengelolaan air limbah belum dikelola secara maksimal.
c. Di Pemkot Batu untuk pengelolaan air limbah sudah ada dinas yang
menangani, sedangkan regulasi/PERDA tentang pengelolaan air limbah
belum ada.
d. Belum optimalnya pemanfaatan APBD I, APBD II dan APBN untuk sektor
air limbah.
e. Limbah ternak dan tahu belum terkelola dengan baik.
f. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan air limbah
secara teknis.
3. Sub Sektor Drainase Lingkungan
a. Belum ada PERDA yang mengatur tentang pengelolaan drainase
lingkungan.
b. Rendahnya kapasitas SDM pengelola drainase lingkungan.
c. Kurangnya
pemahaman
masyarakat
tentang
pengelolaan
drainase
lingkungan secara teknis.
d. Belum optimalnya pemanfaatan APBD I, APBD II dan APBN untuk sub
sektor pengelolaan drainase lingkungan.
e. Masih banyak drainase lingkungan yang berfungsi ganda, untuk air hujan
dan limbah rumah tangga.
4. Aspek PHBS
a. Belum optimalnya pemanfaatan APBD I, APBD II dan APBN untuk aspek
PHBS.
b. Rendahnya kapasitas personil dan kader kesehatan di desa/kelurahan.
c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang PHBS.
d. Sarana
dan
prasarana
kesehatan
yang
menunjang
PHBS
belum
mencukupi.
e. Belum ada kerjasama dengan sektor swasta dalam penerapan PHBS.
5. Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan
a. Pemkot Batu belum memiliki PERDA Sanitasi (persampahan, air limbah,
drainase lingkungan dan PHBS).
b. Sarana prasarana dan SDM pengelola sanitasi masih belum mencukupi.
c. Sudah ada kader PKK, Posyandu, KSM yang peduli sanitasi dan sosialisasi
PHBS rutin dilaksanakan.
d. Sampai saat ini pembinaan sektor sanitasi belum terintegrasi dan
optimal.
6. Aspek Keuangan
a. Anggaran pembangunan sanitasi Kota Batu dan PAD (Pendapatan Asli
Daerah) selama 5 tahun cenderung meningkat.
b.
PAD (Pendapatan Asli Daerah) sektor sanitasi masih kecil.
7. Aspek Komunikasi
a. Di Kota Batu terdapat banyak media massa (surat kabar, radio dan
televisi); media televisi merupakan sumber informasi utama masyarakat
Kota Batu.
b. Sudah ada kader, KIM, PKK dan LSM yang siap menjadi mitra untuk
mensosialisasikan program sanitasi.
c. SKPD terkait belum memanfaatkan media massa dan kader, KIM, PKK dan
LSM yang siap menjadi mitra untuk mensosialisasikan program sanitasi
secara maksimal.
8. Aspek Keterlibatan Pelaku Bisnis
a. Di Kota Batu keterlibatan pelaku usaha di sektor sanitasi belum banyak,
sehingga ada peluang investasi di bidang penyediaan sarana sanitasi.
9. Aspek Partisipasi Masyarakat, Jender dan Kemiskinan
a. Di Kota Batu keterlibatan masyarakat terhadap pengelolaan sanitasi
masih rendah.
b. Keterlibatan perempuan untuk pengelolaan sampah ada.
c. Anggota kepengurusan KSM dari perempuan masih kurang.
d. Ada akses IPAL untuk masyarakat miskin di beberapa tempat.
Download