MODUL PERKULIAHAN Statistika Psikologi 2 Uji Korelasi Parsial Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi 2015 1 Tatap Muka 12 Kode MK Disusun Oleh 61009 Arie Suciyana S., M.Si. Abstract Kompetensi Uji Korelasi Parsial Mahasiswa memahami konsep-konsep dan mampu melakukan perhitungan dan analisis Statistika Korelasi Parsial secara manual serta menggunakan SPSS Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Uji Korelasi Parsial Apa itu Uji Korelasi Parsial (Partial Correlation)? • Uji Korelasi Parsial (Partial Correlation) digunakan untuk menunjukkan variabel mana (IV) yang paling mempengaruhi DV (Dependent Variable). • Dalam uji Korelasi Parsial, salah satu variabel IV dibuat konstan, sehingga dapat diketahui besaran pengaruh (koefisien korelasi) masing-masing variabel IV terhadap DV SPSS untuk Uji Korelasi Parsial (Partial Correlation)? CONTOH: Pada penelitian untuk melihat pengaruh “absensi” dan ‘gender” sebagai IV (prediktor) terhadap “Nilai_Ujian” sebagai DV dilakukan analisa Korelasi Parsial (Partial Correlation). Data yang digunakan: No Absensi Nilai Ujian 2014 2 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Gender Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1 4 82 Perempuan 2 2 98 Perempuan 3 2 76 Perempuan 4 3 68 Perempuan 5 1 84 Perempuan 6 0 99 Laki-laki 7 4 67 Laki-laki 8 8 58 Laki-laki 9 7 50 Laki-laki 10 3 78 Laki-laki “Perempuan” diberi kode <1> dan “Laki-laki” diberi kode <2>, sehingga datanya menjadi: No Absensi Nilai Ujian Gender 2014 3 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si 1 4 82 1 2 2 98 1 3 2 76 1 4 3 68 1 5 1 84 1 6 0 99 2 7 4 67 2 8 8 58 2 9 7 50 2 10 3 78 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk melihat pengaruh “absensi” sebagai IV (prediktor) terhadap“Nilai_Ujian” sebagai DV dilakukan analisa Korelasi Parsial (Partial Correlation) dengan mengontrol variabel “gender”: • Pilih <Analyze> <Correlate> <Partial> • Pilih “absensi” (IV) dan “Nilai_Ujian” (DV) di kolom “Variables” (yang ditentukan memiliki korelasi utama) dan “gender” di kolom “Controlling for” Pilih <one-tailed> Test of Sigificance dan <Display actual significance level> 2014 4 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Klik <option> pilih <Zero-order correlations> pilih <Exclude cases pairwise> Klik <continue> Klik <OK> 2014 5 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Hasil: Untuk melihat pengaruh “gender” sebagai IV (prediktor) terhadap“Nilai_Ujian” sebagai DV dilakukan analisa Korelasi Parsial (Partial Correlation) dengan mengontrol variabel “absensi” • 2014 Pilih <Analyze> <Correlate> <Partial> 6 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Pilih “gender” (IV) dan “Nilai_Ujian” (DV) di kolom “Variables” (yang ditentukan memiliki korelasi utama) dan “absensi” di kolom “Controlling for” Pilih “one-tailed” test dan “Display actual significance level 2014 7 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Klik “option” pilih “Zero-order correlations” pilih pairwise Klik “continue” Klik “OK” 2014 8 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id “Exclude cases • Hasil Kesimpulan: • Nilai koefisien korelasi (r) antara IV: ‘absensi’ terhadap DV: ‘nilai ujian’ yang didapatkan dari uji korelasi sebelum melakukan kontrol terhadap variabel ‘gender’ = – 0,851; sementara Nilai koefisien korelasi (r) antara IV: ‘absensi’ terhadap DV: ‘nilai ujian’ yang didapatkan dari uji korelasi sesudah melakukan kontrol terhadap variabel ‘gender’ = – 0,825 2014 9 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Nilai koefisien korelasi (r) antara IV: ‘gender’ terhadap DV: ‘nilai ujian’ yang didapatkan dari uji korelasi sebelum melakukan kontrol terhadap variabel ‘absensi’ = – 0,372; sementara Nilai koefisien korelasi (r) antara IV: ‘absensi’ terhadap DV: ‘nilai ujian’ yang didapatkan dari uji korelasi sesudah melakukan kontrol terhadap variabel ‘gender’ = – 0,029 • Maka: koefisien korelasi parsial IV1: ‘absensi’ terhadap DV: ‘nilai ujian’ (r = – 0,825) lebih besar daripada nilai koefisien korelasi parsial (r) IV2: ‘gender’ terhadap DV: ‘nilai ujian’ (r = – 0,029) IV1: ‘absensi’ memiliki hubungan yang lebih besar (lebih mampu memprediksi) terhadap DV: ‘nilai ujian’ dibandingkan IV2: ‘gender’ 2014 10 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Field, A. 2009. Discovering Statistics Using SPSS: Third Edition. Gravetter, F.J. & Wallnau, L.B. 2009. Statistics for the Behavioral Sciences Howell, D.C. 2012. Statistical Method for Psychology. Nolan, S.A. & Heinzen, T.E, 2012. Statistics for the Behavioral Sciences. Second Edition. 2014 11 Statistika Psikologi 2 Arie Suciyana S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id