sistem koordinasi

advertisement
SISTEM
KOORDINASI
SISTEM KOORDINASI
Standar Kompetensi
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan dan / penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan / penyakit yang dapat terjadi
pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, &
penginderaan)
1.Mengidentifikasi bagian-bagian sel syaraf
2.Menjelaskan struktur dan fungsi syaraf pada manusia
3.Menjelaskan susunan sistem syaraf pada manusia
4.Menjelaskan struktur dan fungsi indera
5.Menjelaskan struktur dan fungsi hormon
Sistem Koordinasi & Alat Indra
pada Manusia
menjelaskan
Sistem Koordinasi
Alat Indra
meliputi
Sist Saraf
meliputi
Sist Hormon
Mata
Hidung
Telinga
Kulit
Sistem Saraf
Manusia
Untuk bereaksi terhadap
rangsangan, tubuh
memerlukan 3 komponen
yaitu:
• Reseptor
• Sistem saraf
• Efektor
Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor,
sistem saraf, dan efektor.
KOMPONEN SISTEM SYARAF
RESEPTOR: Bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penerima rangsangan, yaitu
indra.
KONDUKTOR: Bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penghantar rangsangan, yaitu
sel-sel saraf (neuron).
EFEKTOR: Bagian tubuh yang menanggapi
rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
Susunan Sistem Saraf
Struktur Sel Saraf ( Neuron )
Dendrit
Badan sel
Akson
Selubung
mielin
Nodus
Ranvier
Neuron
Struktur Sel Saraf ( Neuron )
Badan sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
Dendrit
Dendrit adalah serabut yang merupakan penjuluran
sitoplasma. Dendrit berfungsi membawa rangsang ke
badan sel.
Akson
Berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel
ke sel saraf lain. Dibungkus oleh selubung lemak
yang disebut myelin yang berfungsi untuk isolator
dan pemberi makan sel saraf.
Neuron berdasarkan fungsinya
Neuron berdasarkan fungsi
Sinaps
Sinaps
 Sambungan antara neuron
yang satu dengan neuron yang
lain
Skema sinaps dan proses
pelepasan neurotransmitter.
Dendrit
Badan Sel
Nukleus
Sinapsis
Arah Jalannya
Akson impuls
Neuron Pra Sinaps
Neuron Pasca Sinaps
Selubung Myelin
Terminal sinapsis
Gambar : Neuron Manusia
Impuls saraf
Penghantaran impuls saraf
Saraf dalam keadaan polarisasi 
dirangsang  depolarisasi  timbul
aliran listrik  timbul impuls saraf 
penghantaran impuls melalui neuron
Permukaan luar neuron bermuatan
positif dan bagain dalam
bermuatan negatif.
Perjalanan Impuls melalui Sinapsis
1.



Tahap istirahat (polarisasi)
Neuron tidak menghantarkan impuls
Saluran Na+ dan K+ tertutup
Keadaan dibagian luar membran positif (+) dan dalam
negatif (-)
2. Tahap depolarisasi
 Jika neuron diberi rangsangan saluran Na+ terbuka dan ion
Na masuk ke dalam sel
 Terjadi penurunan gradien listrik
 Di luar jadi negatif (-) dan dalam positif (+)
 Depolarisasi berikutnya terjadi jika saluran tambahan Na+
terbuka, sedangkan saluran k+ tertutup.
 Hal ini menyebabkan keadaan dibagian dalam membran jadi
lebih positif
3. Tahap repolarisasi
 Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif sedangkan K+ terbuka
 ion K+ keluar dan menyebabkan bagian dalam membran jadi
bermuatan negatif
 Jika saluran K+ tertutup relatif lambat dan menyebabkan
keadaan dlam membran jadi lebih negatif maka akan kembali
ke tahap istirahat
Perjalanan Rangsangan atau Impuls Syaraf
• Impuls syaraf adalah pesan syaraf yang dialirkan sepanjang akson dalam
bentuk gelombang listrik.
• Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui sinapsis.
* Proses Jalannya Impuls Melalui Sel Syaraf
1. Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam
keadaan istirahat.
2. Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar
neuron bermuatan positif. Sedangkan muatan
listrik di dalam neuron bermuatan negatif
(Polarisasi)
3. Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan
mengenalinya (reseptor) dan kemudian
menimbulkan impuls syaraf.
4. Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan
dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi
(muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif dan
muatan listrik di dalam neuron bermuatan positif).
a. Polarisasi
b. Ada Rangsangan
c. Depolarisasi
Lanjutan…
5. Proses depolarisasi ini berlangsung cepat
dan berjalan sepanjang neuron. Inilah yang
dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa
mencapai kecepatan 1/1000 detik).
6. Setelah impuls berlalu, neuron akan
kembali ke keadaan semula (polarisasi).
7. Saat impuls berjalan sampai di teminal
sinapsis, impuls akan dibawa oleh
neurotransmiter menuju neuron lainnya. Begitu
seterusnya sampai impuls berjalan menuju otak.
8. Di otak, impuls akan diterjemahkan dan
ditanggapi dalam bentuk yang disesuaikan
dengan bentuk rangsangannya
d. Impuls syaraf berjalan
e. Neuron kembali terpolarisasi
Terjadinya gerak
Gerak biasa
Reseptor  neuron sensorik 
pusat saraf  neuron motorik
 efektor
Gerak refleks
Reseptor  neuron sensorik 
neuron konektor  neuron
motorik  efektor
Contoh proses terjadinya gerak refleks pada
lutut.
Otak
Sistem saraf
pusat
Sumsum
tulang
belakang
Sistem saraf
Sistem saraf
tepi
Sistem saraf
sadar
Saraf simpatik
Sistem tidak
sadar
Saraf simpatetik
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat
Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak dan
sumsum tulang belakang.
Substansi kelabu dan substansi putih pada (a) sumsum
tulang belakang dan (b) otak.
Otak
Otak besar
Otak depan
Otak tengah
Otak belakang
Otak besar dan bagian-bagiannya.
Daerah asosiasi pada otak besar.
LOBUS di CEREBRUM
SSP_faal/ikun/2006
27
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
Terdapat dalam tulang tengkorak dan
diselubungi oleh selaput meninges, yang
terdiri dari:
1. Duramater
2. Arachnoid
3. Piamater
Antara arachnoid dan piameter terdapat
rongga berisi cairan cerebrospinal untuk
melindungi otak dari benturan pada
tengkorak
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
1. lobus frontal ( zona motorik )
– Pusat berfikir
– pusat berbicara
– Berbahasa
– Merasakan dingin, panas, dan rasa
sakit.
2. lobus parietal (zona sensorik)
– Berbicara, membaca, mengecap.
3. lobus osipitalis ( zona sensorik )
– Pusat penglihatan.
4. lobus temporal
– Pusat pendengaran, penciuman
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
A. OTAK DEPAN ( Diensefalon )
Epitalamus
Talamus
Hipotalamus
B. OTAK TENGAH ( Mesensefalon )
Terletak di depan otak kecil, mempunyai
saraf Okulomotoris / refleks kejap mata.
Sebagai pusat pengendalian keseimbangan
dan saraf yang menghubungkan otak
bagian depan dengan belakang.
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
C. OTAK BELAKANG
Meliputi:
• Jembatan varol (pons varolii )
• Sumsum lanjutan (medula oblongata)
- Sebagai pusat pengaturan pernafasan
- Sebagai pusat pengatur refleks
fisiologi: denyut jantung,tekanan
darah, suhu, melebaran/
penyempitan pembuluh
darah,sekresi kelenjar pencernaan.
- Mengatur refleks batuk, bersin, dan
berkedip.
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
D. OTAK KECIL ( Cerebelum )
• Merupakan bagian terbesar otak belakang, terletak
di bawah lobus oksipital serebrum.
• Berfungsi mengatur sikap atau posisi tubuh,
keseimbangan, koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar
E. MEDULA OBLONGATA
• Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut
jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak
menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah
• Bagian Sumsum lanjutan yang menghubungkan
otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur
pernafasan
OTAK BESAR ( CEREBRUM )
MEDULLA SPINALIS
1. Akar saraf posterior (akar
dorsal) dendritnya
berhubungan
denganreseptor
2. Akar saraf anterior (akar
vetral) Aksonnya
berhubungan dengan
efektor
Sistem Saraf Tepi
Dibedakan menjadi :
1. Sistem syaraf somatik
2. Sistem syaraf autonom
Berdasarkan arah impulsnya dibedakan :
1. Sistem syaraf aferen :
Membawa impuls saraf dari reseptor
menuju ke sistem saraf pusat
2. Sistim syaraf eferen :
Membawa impuls saraf dari sistem
saraf pusat ke efektor
Sistem saraf
tepi
Berdasarkan
arah impuls yang
dibawanya
Sistem saraf
aferen
Sistem saraf
eferen
Berdasarkan
asalnya
Sistem saraf
kepala
Sistem saraf tulang
belakang
Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf
kepala dan sistem saraf tulang belakang.
Sistem Saraf Tepi
Sistem syaraf somatik dibedakan atas:
1. Saraf kranial (saraf otak)
- berasal dari otak
- berjumlah 12 pasang ( sensorik 3
pasang : I, II dan VIII), (motorik 5 pasang :
III, IV,VI, XI dan XII ) , (gabungan sensorik &
motorik 4 pasang : V, VII, IX dan X)
2. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tlg Belakang) :
- berasal dari sumsum tulang belakang
- berjumlah 31 pasang
Sistem Saraf Tepi
Sistem syaraf autonom dibedakan
atas:
1.
Sistem syaraf simpatik
sistem kerjanya pada umumnya
merangsang kerja organ
2.
Sistem sysraf parasimpatik
sistem kerjanya pada umumnya
menghambat kerja organ
Sistem saraf
tak sadar
Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf
Alkohol
Obat-obatan terlarang
• Golongan sedatif
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri
Gangguan pada
sistem saraf manusia
• Epilepsi
Obat-obatan dan narkoba
mempengaruhi sistem saraf dan
jantung.
• Neuritis
• Alzheimer
Sistem Saraf Vertebrata
Sistem saraf ikan.
Sistem saraf katak.
Sistem saraf burung.
Sistem Saraf Invertebrata
Sistem saraf cacing pipih
Pada cacing pipih, sistem
saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf cacing tanah
Pada cacing tanah, sistem
saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
Sistem saraf serangga
Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
?
Questions
?
SISTEM INDRA
ALAT INDRA
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian
tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan.
Ada lima macam indera yaitu :
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya
(fotoreseptor)
2.
Telinga, sebagai penerima rangsang
getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat
beradanya indera keseimbangan
(statoreseptor)
ALAT INDRA
3.
Hidung, sebagai penerima rangsang bau
berupa gas (kemoreseptor)
4.
Lidah, sebagai penerima rangsang zat
yang terlarut (kemoreseptor)
5.
Kulit, sebagai penerima rangsang
sentuhan (tangoreseptor)
HIDUNG ( INDRA PEMBAU )
Rangsangan berupa zat yang menguap yang
terdapat di lapisan epitelium disebelah dorsal
rongga hidung, dan terlindung oleh lendir.
(kemoreseptor)
Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut
halus yang dihubungkan oleh neuron-neuron
olfaktorius ke pusat penciuman bau di sistem
saraf
Daya pembau dapat menurun apabila selaput
lendir hidung sangat kering, sangat basah, atau
membengkak seperti saat seseorang terkena
pilek. Indra pembau membantu indra pengecap
dalam hal selera makan.
HIDUNG ( INDRA PEMBAU )
Sistem Indera Manusia
Indera pembau
Struktur indera pembau.
Mekanisme menghidu:
gas masuk ke hidung-larut pada selaput
mukosa-merangsang silia sel reseptorrangsangan diteruskan ke otak untuk
diolah-jenis bau dapat diketahui
INDERA PENGECAP
•
•
Rangsangan berupa zat kimia yang terlarut.
Permukaan lidah banyak terdapat tonjolan
kecil yang disebut papila.
•
Pada papila lidah terdapat indra pengecap.
•
Indra pengecap berupa puting-puting
pengecap yang dapat dibedakan atas
bagian-bagian:
a. Tepi depan untuk rasa manis
b. Belakang untuk rasa pahit
c. Samping untuk rasa masam
d. Depan untuk rasa asin
INDERA PENGECAP
Indera pengecap
Struktur indera pengecap: (a) papila pada lidah, (b) tunas pengecap, dan
(c) struktur tunas pengecap.
MATA ( Indera Penglihat )
Indera penglihatan
Aparatus lakrimalis.
(a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian
kelopak mata.
Indera penglihatan (2)
Otot rektus medial
Duktus lakrimalis
Otot siliaris
Saraf optik
Pembuluh darah
Bintik buta
Kanalis shkelm
Lensa
Pupil
Fovea sentralis
Iris
Vitreous chamber
Otot rektus lateral
Sklera
Koroid
Struktur mata.
Retina
Kornea
No Bagian mata Fungsi
1
Sklera
Melindungi bola mata dari keruakan mekanis
2
Kornea
Penerima rangsang cahaya
3
Koroidea
Penyedia makanan bagi bagian mata yg lain
4
Iris
Melindungi refleks cahaya dan mengendalikan kerja pupil
5
Pupil
Mengatur banyak ssedikitnya cahaya yg diperlukan mata
6
Lensa
Membiaskan & memfokuskan cahay agar bayangan benda
jatuh di belakang retina
7
Aqueos
humor
Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong mata
8
Vitreous
humor
Cairan bening dankental meneruskan rangsang kebagian mata
9
Retina
Menerima bayangan & untuk melihat benda
10
Fovea
Tempat bayangan jatuh pada daerah retina
11
Badan silia
Menyokong lensa dan mensekresikan aquos humor
12
Bintik buta
Bagian yg tidak peka terhadap cahaya
13
Saraf mata
Menereskan rangsang cahaya ke saraf optik
Mekanisme Penglihatan
Ketika mata melihat jauh, lensa mata
memipih agar bayangan benda jatuh tepat di
bintik kuning.
Mekanisme melihat
Cahaya masuk kedalam mata melalui urutan
berikut :
Kornea-aquoeus humor-pupil-lensavitreuous humor-retina
Kelainan Pada Mata
1.
Rabun jauh (miopi),
disebabkan lensa mata terlalu cembung
atau garis tengah mata terlalu panjang
sehingga bayangan benda terbentuk di
depan bintik kuning. Dapat ditolong dengan
lensa cekung (-).
2.
Rabun dekat (hipermetropi),
disebabkan lensa mata terlalu pipih atau
garis tengah mata terlalu pendek sehingga
bayangan benda terbentuk di belakang
bintik kuning. Dapat ditolong dengan lensa
cembung (+).
Kelainan pada mata: (a) mata
miopi, (b) mata miopi dikoreksi
dengan lensa cekung, (c) mata
hipermetropi, (d) mata hipermetropi
dikoreksi dengan lensa cembung.
TELINGA ( INDERA PENDENGAR )
Telinga merupakan organ yang memiliki
reseptor khusus untuk mengenali bunyi dan
untuk keseimbangan.
Indera pendengaran
Struktur telinga bagian dalam.
Pembagian daerah telinga.
TELINGA ( INDERA PENDENGAR )
Bagian-bagian dari telinga
a. Telinga luar
yang terdiri atas daun telinga dan saluran
telinga luar
b. Telinga tengah (Ruang Timpani)
yang berfungsi meneruskan getaran bunyi
dari telinga luar ke telinga dalam
c. Rumah siput (Koklea)
didalamnya tedapat sel korti yang
merupakan alat pendengaran .
N
o
bagian
fungsi
1
Daun telinga
Mengumpulkan & menyalurka gelombang bunyi
2
Saluran telinga
Mengonsentrasikan gelombang bunyi
3
Rambut
Menahan dan menjerat kotoran
4
Kelenjar minyak
Meminyaki dan menahan kotoran
5
Membran timpani Menangkap getaran bunyidan menyalurkannya ke
tulang-tulang pendengar
6
Tulang
pendengar
Menghubungkan telinga luar dan telinga dalam
7
Rumah siput
(koklea)
Meneruskan rangsag getaran bunyi
8
Organ korti
Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori
9
Tiga saluran
setengah
Alat keseimbangan tubuh
(a)
(b)
(a) Struktur koklea dan (b) struktur
bagian dalam koklea.
Mekanisme mendengar
• Getaran suara-daun telinga-saluran
telinga-membran timpani-maleus-inkusstapes-koklea-organ korti-sel saraf
auditory-otak
INDERA PERABA ( KULIT )
Disebut juga tangoreseptor terdapat pada kulit.
Merupakan ekstroreseptor, sedangkan yang
terdapat dalam tubuh sebagai intereseptor adalah
yang dapat merasakan haus, lapar, dsb
Pada kulit terdapat berbagai reseptor antara lain:
1.Kopuskula Pacini, reseptor tekanan kuat
2.Korpuskula Ruffini, ujung saraf peraba dan
reseptor panas.
3.Ujung saraf Krausse, reseptor dingin
4.Korpuskula Meissner, reseptor sentuhan
5.Lempeng Merkel, reseptor sentuhan tangan dan
tekanan ringan.
INDERA PERABA ( KULIT )
Indera peraba
Resptor sensorik pada manusia.
Sistem Indera Vertebrata
Indera ikan
Ikan memiliki indera gurat sisi,
mata, alat pendengaran, dan
alat pembau.
Indera reptil
Reptil memiliki indera pembau yang
tajam, namun penglihatannya
kurang berkembang.
Indera burung
Gurat sisi pada ikan.
Burung memiliki indera penglihatan
dan keseimbangan yang
berkembang baik.
Indera amfibi
Katak memiliki kelopak mata
dan selaput tidur yang
melindungi mata.
Burung memiliki
indera penglihatan
yang sangat baik
untuk melihat
mangsa.
Sistem Indera Invertebrata
Indera cacing pipih
Cacing pipih memiliki sepasang
bintik mata pada bagian anterior
tubuhnya.
Indera cacing tanah
Indera cacing tanah berada
di permukaan tubuhnya.
Indera serangga
Serangga memiliki indera
penglihatan.
Mata majemuk
pada serangga.
Sistem Hormon
Hormon Manusia
Kelenjar endokrin pada manusia.
SISTEM HORMON
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar
dan organ yang memproduksi hormon
Hormon adalah senyawa organik pembeawa
pesan kimiawi didalam aliran darah menuju ke
sel-sel atau jaringan tubuh
MACAM – MAMACAM – MACAM HORMON
CAM HORMON
KELENJAR
Hipofisis
HORMON
Somatotrof
FUNGSI
AKIBAT KEKURANGAN
Merangsang pertumbuhan Dwarfisme (kerdil)
Tiroid (gondok)
Tiroksin
Mempengaruhi
Kretinisme (kerdil &
pertumbuhan dan mental cacat mental)
Paratiroid (anak gondok)
Parathormon
Mengatur kalsium dalam
darah
Kejang otot
Adrenal (anak ginjal)
Adrenalin
Mengubah glikogen
menjadi glukosa,
meningkatkan denyut
jantung
Lemas
Pankreas
Insulin
Mengubah glukosa
menjadi glikogen
Diabetes melitus
Gonad (testis)
Testosteron
Mengatur ciri sekunder
pria
Ciri sekunder pria tidak
tampak
Gonad (ovarium)
Estrogen
Mengatur ciri sekunder
wanita, pematangan sel
telur
Sel telur sulit matang
Kelenjar hipofisis
Kelenjar tiroid dan paratiroid
(a)
Kelenjar tiroid dan paratiroid.
Kelenjar suprarenalis
(b)
Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ
targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus
posterior.
 menghasilkan adrenalin
dan noradrenalin
Kelenjar pankreas
 menghasilkan insulin dan glukagon
Kontrol homeostatik pada
metabolisme glukosa oleh
hormon insulin dan glukagon.
Ovarium
Testis
Hormon pada ovarium.
Hormon pada testis.
PERBEDAAN SISTEM SARAF DAN HORMON
YANG
DIPERHATIKAN
SISTEM HORMON
SISTEM SARAF
Terdiri dari
Kelenjar
Jaringan saraf
Pesan
Hormon (zat
kimia)
Impuls
Diedarkan
Dalam darah
Seanjang sel saraf
Kecepatan
Lambat
Cepat
Sistem Hormon
Hormon
 berfungsi dalam mengatur
homeostasis, metabolisme,
reproduksi, dan tingkah laku.
Hormon Invertebrata
Invertebrata misalnya serangga
menghasilkan hormon otak,
hormon ekdison, dan hormon
juvenil.
Hormon Vertebrata
Umumnya hormon yang dihasilkan
vertebrata hampir sama dengan
hormon yang dihasilkan manusia.
Pergantian kulit pada serangga yang
dipengaruhi oleh hormon.
Download