TUGAS 2 FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA YOSHI DE IRMAYENI 2013-66-209 I. Rumusan Masalah Adakah hubungan antara sistim syaraf dengan nyeri ??? II. Kerangka Teori “Nyeri adalah rasa pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial”1. Menurut Priguna Sidharta “nyeri adalah rasa tidak enak yang mengganggu dan membatasi gerak seseorang , apabila yang terkena salah satu bagian dari susunan Neuromuskuloskeletal”2. Pada umumnya nyeri terjadi ketika kita merasakan adanya ketidaknyamanan yang dirasakan oleh tubuh , rasa tidak nyaman ini kemudian diteruskan ke otak melalui syaraf sensorik. Untuk melindungi kerja otak , maka dalam tubuh kita terdapat mekanisme pertahanan alami dari sistim saraf dapat diperoleh dari tulang tengkorek kepala , vertebra , lapisan meningen yang meliputi otak dan medulla spinalis , microglia dan makrophag , cairan cerebrospinal. Biolistrik adalah aliran listrik yang terdapat pada setiap makhluk hidup dan digunakan untuk menggerakkan tubuh karena kontraksi dari otot-otot tubuh akibat dari perbedaan ion di dalam sel otot , tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh , komposisi ion extra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Apabila terjadi rangsang nyeri , maka reseptor nyeri yang terdapat pada ujung-ujung syaraf tidak bermyelin terkena rangsang , pintu ion Na+ masuk dengan cepat sehingga terjadi perbedaan muatan luar dan dalam sel sangat kecil bahkan bisa terbalik , artinya muatan dalam sel lebih positif yang selanjutnya terjadi potensial reseptor / tegangan reseptor , hal ini akan merangsang akan terjadinya potensial aksi di akson sel saraf. Potensial aksi ini kemudian menjalar sepanjang akson disebut impuls. Sampainya disambungan saraf dengan saraf (sinap) atau sambungan saraf dengan otot (neuromial junction) terjadi proses penyeberangan impuls dan diteruskan ke saraf lalu ke sel otot. Jika nyeri yang merusak kulit akan diteruskan berupa impuls sampai ke otak hingga kita merasa nyeri dan terjadilah refleks berupa reaksi otot yang menghindari nyeri. 1 Muhammad Judha, Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan (Yogyakarta: PT.Muha Medika,2012), hal 1 2 Priguna Sidharta, Sakit Neuromuskuloskeletal, (Jakarta : PT.DIAN RAKYAT,1983) KESIMPULAN Reseptor nyeri yang terdapat diujung-ujung saraf yang tidak bermyelin terkena rangsang masuk dengan cepat sehingga terjadi perbedaan muatan luar dan dalam sel. Terjadinya potensial aksi di akson sel saraf dan kemudian menjalar sampai disambungan saraf dengan saraf atau saraf dengan otot. Jika nyeri merusak kulit akan diteruskan berupa impuls sampai ke otak hingga kita merasa nyeri. III. Hipotesis Ada hubungan sistim saraf dengan nyeri