BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Titik tolak pembangunan di Kota Bandung adalah meningkatkan ketahanan pangan dan pengembangan usaha tani yang berwawasan agri bisnis yang merupakan tuntutan kebutuhan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup sehari-hari dan untuk meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. Kenyataan yang dihadapi pada saat sekaranga adalah pelaksanaan pembangunan pertanian yang terdiri dari para petani dengan skala usaha kecil, status pemilikan lahan yang sempit, modal kecil, dan pendidikan rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif dan efisien. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 22 tahun 2000 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Bandung dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 11 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung, bahwa dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan daerah dibidang pertanian tanaman pangan, serta pelaksana pelayanan teknis administrasi ketatausahaan dalam hal penyusunan rencana dan program kerja, umum dan keuangan, kepegawaian dan tatalaksana serta hubungan masyarakat dan 1 2 hukum dan pelaksanakan tugas lain yang dibebankan Walikota sesuai bidang tugasnya. Keberadaan manusia merupakan motor penggerak utama yang baik dalam organisasi, maka jika sebuah organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, memiliki struktur organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetapi didalam organisasi tersebut tidak memiliki manusia yang berkualitas maka semua komponen diatas tidak mempunyai arti apa-apa dalam upaya menggerakan organisasi. Otonomi daerah memaksa organisasi-organisasi pemerintah untuk memberdayakan dan mengoptimalkan segenap sumber daya manusia yang mereka miliki guna meningkatkan kinerja para pegawainya. Sumber-sumber daya yang dimiliki dinas sangat terbatas dan apabila sumber daya tersebut dikelola dengan tidak efektif dan tidak efisien maka dalam menjalankan tugasnya dinas tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sumber daya manusia menempati kedudukan yang paling penting diantara sumber-sumber daya yang lainnya, dengan demikian bagaimana berlimpahnya sumber daya lain, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tidak akan lancar atau sebaliknya. Pegawai dinas sebagai sumber daya manusia secara teoritis mempunyai tiga peran penting, yaitu sebagai pengembang misi organisasi, sebagai pimpinan organisasi, dan sebagai pekerja pada masing-masing peran tersebut setiap orang harus menyadari dimana seharusnya ia berdiri dan apa yang harus dilakukan. 3 Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari peranan manusia dalam organisasi. Fokus manajemen sumber daya manusia hanyalah masalah yang berhubungan tenaga manusia saja. Salah satu cakupan manajemen sumber daya manusia adalah pemberdayaan sumber daya manusia intinya adalah bagaimana mengelola sumber daya manusia agar berdayaguna. Pemberdayaan bertujuan menghapuskan hambatan-hambatan sebanyak mungkin guna membebaskan organisasi dan orang-orang yang bekerja didalamnya, melepaskan mereka dari halangan-halangan yang hanya memperlambat reaksi dan merintangi aksi mereka. Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan agar sumber daya manusia didalam organisasi dapat digunakan secara objektif untuk mencapai tujuan organisasi, khususnya yang terkait dengan kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah sesuatu yang dicapai oleh pegawai, prestasi kerja yang diperlihatkan oleh pegawai, dan kemampuan kerja yang berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor serta catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu dan dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab. Pegawai yang bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab akan selalu berusaha sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja, dan sistim kerja yang telah ditentukan sehingga apabila seluruh pegawai bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab, tentu saja hal ini akan mempunyai hubungan yang erat 4 dengan aspek keberhasilan organisasi didalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Berdasarkan hasil penjajakan yang peneliti lakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung ditemukan kenyataannya, bahwa kinerja pegawai dinas masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari indikatorindikator, sebagai berikut : 1. Masih kurangnya kualitas kerja pegawai dinas dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Hal ini terlihat masih adanya penataan arsip-arsip dinas yang tidak tertata dengan rapih dilemari arsip dan hanya disimpan tertumpuk dibawah laci meja, jika dibutuhkan kembali akan mengalami kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama.Contohnya : Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Tatalaksana yang melaksanakan tugas dalam menyimpan data-data tentang kepegawaian dan data tentang susunan organisasi dan tata kerja yang mengalami kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama. 2. Kurangnya tanggungjawab dan kesadaran pegawai dalam kehadiran pada jam kerja, terlihat masih adanya para pegawai pada jam istirahat terkadang langsung pulang hal ini tidak sesuai dengan ketetapan waktu yang ditetapkan pada jam kerja yaitu jam 07.30 sampai dengan 16.00 mulai dari hari senin sampai jum’at, tetapi pada kenyataannya sebagian para pegawai langsung pulang pada jam 12.00 saat jam istirahat. Contohnya : Pada Sub Dinas Sarana dan Prasarana, data-data yang 5 dibutuhkan mengalami kesulit karena para pegawai terkadang tidak ada ditempat. Berdasarkan indikator diatas masalah-masalah tersebut disebabkan karena pimpinan belum sepenuhnya memahami maksud dari pemberdayaan sumber daya manusia, hal ini terlihat dari faktor-faktor : 1. Kepala Dinas kurang memperhatikan atau menilai pegawai didalam melaksanakan program kerjanya sehingga pegawai cenderung masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini terlihat dari pegawai dinas yang masih ada kesulitan dalam mencari data-data kedinasan serta kurang mengembangkan visi dinas, yaitu sebagai pengarah pembangunan pertanian tanaman pangan yang efektif, efisien dan pemberi layanan prima untuk masyarakat. 2. Kepala Dinas kurang menyemangati para pegawainya dalam hal ini memberikan penghargaan agar menciptakan kegairahan dan semangat dalam melaksanakan pekerjaanya serta membantu para pegawai berkembang atau memberikan pemikirannya untuk kemajuan dinas, dengan demikian para pegawai akan mematuhi ketentuan jam kerja yang telah ditentukan karena dirinya merasa dibutuhkan oleh organisasi. 6 Berdasarkan Permasalahan tersebut diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pemberdayaan sumber daya manusia dan kemampuan kerja yang dituangkan dalam bentuk usulan penelitian skripsi yang mengambil judul : “HUBUNGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KOTA BANDUNG” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah, sebagai berikut : 1. Sejauhmana hubungan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 3. Usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan untuk menanggulangi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi yang sebenarnya tentang pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. b. Mengembangkan data dan informasi yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. c. Menerapkan data dan Informasi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Menambah pengetahuan peneliti secara teoritis yang diperoleh selama kuliah, serta menambah wawasan dan pengetahuan dibidang Ilmu Administrasi Negara khususnya mengenai pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung mengenai pemberdayaan sumber daya manusia dengan kinerja pegawai. 8 D. Kerangka Pemikiran Sasaran dalam memecahkan masalah yang peneliti kemukakan diperlukan suatu anggapan dasar atau kerangka pemikiran yang berupa teori serta pendapat dari para ahli yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi, maka untuk mengarahkan penelitian ini peneliti bermaksud akan mengemukakan definisi dari para ahli. Aileen Michell dalam bukunya Empowering People (1998:12) diterjemahkan oleh Agus M. Harjana mengemukakan : Pemberdayaan sumber daya manusia adalah suatu tindakan yamg dilakukan oleh pimpinan organisasi atau manajer atau kepala dengan cara memberikan kekuasaan atau wewenang kepada anggota organisasi yang berada dibawahnya agar bisa mengambil keputusan (Decision Making) terhadap masalah yang dihadapi dengan pribadinya masing-masing serta bertanggungjawab atas tugas-tugas yang dikerjakannya. Berdasarkan uraian pendapat para ahli bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting dalam melaksanakan suatu pekerjaan pada suatu organisasi, dan didukung dengan sumber-sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan Menurut Malayu S.P Hasibuan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2000:22) mengemukakan bahwa : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pemberdayaan sumber daya manusia dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka pelaksanaannya perlu berlandaskan pada beberapa prinsip- 9 prinsip pemberdayaan sumber daya manusia sebagaimana dikemukakan oleh Aileen Michell dalam bukunya yang berjudul Empowering people (1998:122) diterjemahkan oleh Agus M. Harjana, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mengembangkan visi bersama Mendidik Menjauhkan rintangan-rintangan Mengungkapkan Menyemangati Memperlengkapi Menilai Mengharapkan Peneliti juga akan mengemukakan tentang definisi kinerja menurut Agus Dharma dalam bukunya Manajemen Prestasi Kerja (1995:174) adalah: Kinerja pegawai adalah sesuatu yang dicapai oleh pegawai, prestasi kerja yang diperlihatkan oleh pegawai, dan kemampuan kerja yang berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor. Menurut Mangkunegara dalam bukunya Menejemen Sumber Daya Manusia (2001:69) mengemukakan bahwa: Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggu jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya Menejemen Sumber Daya Manusia (1995:142) mengemukakan bahwa: “Performansi adalah Catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu”. Pelaksanaan kinerja dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya maka diperlukan langkah-langkah kinerja 10 pegawai yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (1995:142) menyatakan faktor-faktor Kinerja pegawai meliputi: 1. Quantity of work : Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2. Quality of work : Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapanya. 3. Job knowledge : Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilanya. 4. Creativeness : Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul. 5. Cooperation : Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama anggota organisasi). 6. Dependability : Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative : Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8. Personal qualities : Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi. Aileen Mitcheell Stewart (1998:247), menguraikan: Sejumlah faktor yang menunjukan keberhasilan pemberdayaan, bahwa pemberdayaan berjalan baik jika. Staf tampak lebih gembira (setelah sedikit masalah pada tahap awal sudah teratasi), merasa mantap dan gembira atas apa yang terjadi, standar kinerja sekurang-kurangnya dapat dipertahankan dan mungkin malah meningkat, kesalahan dan keluhan menurun, absensi staf berkurang, staf bersedia menerima kritikan yang membangun, pimpinan bersedia menerima kritikan yang membangun dari staf, hubungan staf lebih terbuka, pimpinan menggunakan lebih sedikit waktu untuk perencanaan strategi, dan sebagainya. 11 E. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Ada Hubungan Antara Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dengan Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Bandung”. 1. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari peranan manusia dalam organisasi. Fokus manajemen sumber daya manusia hanyalah masalah yang berhubungan tenaga manusia saja 2. Pemberdayaan bertujuan menghapuskan hambatan-hambatan sebanyak mungkin guna membebaskan organisasi dan orangorang yang bekerja didalamnya, melepaskan mereka dari halangan-halangan yang hanya memperlambat reaksi dan merintangi aksi mereka 3. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggu jawab yang diberikan kepadanya. 12 F. Lokasi dan Lamanya penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jl. Surapati No.71, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40134 (022) 2503884 2. Lamanya Penelitian Lamanya penelitian dilaksanakan, dimulai dari tahap persiapan yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan penelitian dan sampai kepada tahap sidang Skripsi. untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1. 13