TATA KATA

advertisement
TATA KATA
Oleh
Nori Purwanasari, M.Hum.
PENGERTIAN KATA
O Kata adalah satuan bebas, unsur terkecil
pembentuk kalimat.
O Fungsi kata dalam kalimat berkaitan dengan
urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi
tersebut bersifat sintaktis. Fungsi sintaksis
utama dalam bahasa adalah sebagai predikat,
subjek, pelengkap, keterangan, dan objek.
Lanjutan
O Contoh:
O Makan malam itu berlangsung sangat lama.
S
P
K
O Adik membicarakan hal itu kemarin.
S
P
O
K
O Adik berbicara tentang hal itu kemarin.
S
P
prep
Pel
K
KELAS KATA
O Ada dua golongan jenis kata yang sampai
saat ini masih sama-sama diperhitungkan
orang, yaitu penggolongan secara struktural
dan penggolongan secara tradisional.
Lanjutan
Penggolongan secara Struktural
O Kata Benda
Kata beda adalah kata yang menyebut
benda atau yang dibendakan, misalnya:
meja, kursi, rumah, sawah, tanah,
kemerdekaan, dll.
Kata benda dibedakan menjadi dua:
O
O
Kata benda konkret, kata benda yang dapat diserap
oleh panca indera. Contoh: meja, kursi, pakaian, dll.
Kata benda abstrak, kata benda yang tidak dapat
diserap oleh panca indera. Contoh: perjalanan,
perbuatan, kemanusiaan, dll.
Lanjutan
O Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang bermakna melakukan
aktivitas atau kegiatan, lebih jelas kalau dikatakan
melakukan pekerjaan. Contoh: menyanyi, tidur,
menangis, dll.
O Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang memberi penjelasan
tentang suatu benda.
Contoh: cantik, pandai, jauh, marah, dll.
O Kata Tugas
Kata tugas tidak lain adalah kata depan dan kata
penghubung dalam tatabahasa tradisional.
Contoh: di, ke, dari, untuk, kepada, daripada,
walaupun, tetapi, bahkan, dll.
Lanjutan
Kata tugas dapat dibedakan menjadi dua:
O Kata tugas monovalen, ialah kata tugas yang hanya
berkedudukan sebagai kata tugas saja.
Contoh: dan, di, untuk, kepada, daripada, dll.
O Kata tugas bivalen, ialah kata tugas yang berkedudukan
sebagai kata tugas dan juga berlaku sebagai kalimat
transformasi
Contoh:
Apakah sudah makan?
Sudah!
Lanjutan
Penggolongan Secara Tradisional
1.
Kata Benda (Nomina)
Kata benda adalah nama dari semua
benda/yang dibendakan.
Kata benda ada dua jenis, yaitu:
O
Kata benda konkret yaitu kata benda yang
dapat diserap pancaindera seperti:
 Nama diri, misalnya ayah, ibu, adik, dll.
 Nama benda, misalnya meja, pintu, dll.
O
Kata benda abstrak adalah kata benda yang
tidak dapat diserap pancaindera seperti:
cinta, keimanan, harapan, keyakinan, dll.
Lanjutan
2.
Kata Kerja (Verba)
Kata kerja adalah kata yang bermakna terdapat
aktivitas atau kegiatan.
Contoh: lari, belajar, pergi, dll.
Ciri-ciri kata kerja:
O
Memiliki fungsi utama sebagai predikat/inti
predikat.
O
Mengandung makna inheren perbuatan, proses,
keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
O
Verba yang bermakna keadaan tidak dapat diberi
prefiks ter- yang berarti ‘paling’.
O
Tidak dapat bergabung dengan kata yang memiliki
makna kesangatan.
Lanjutan
3.
Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau
keadaan dari suatu benda.
Contoh: kecil, berat, merah, dll.
4.
Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti adalah segala kata yang dipakai untuk
menggantikan kata atau yang dibendakan.
Kata ganti dibagi menjadi enam yaitu:

Kata ganti orang (aku, kami, engkau, kamu, dia, mereka).

Kata ganti empunya (-ku, -nya, mereka).

Kata ganti penunjuk (di sini, di situ, di sana, dll).

Kata ganti penghubung (yang).

Kata ganti penanya (apa, siapa, mana).

Kata ganti tak tentu (masing-masing, barangsiapa, seseorang,
dll.)
Lanjutan
5. Kata Keterangan
Kata keterangan dapat dibagi menjadi 14 jenis,
yaitu:
 Keterangan waktu (sekarang, nanti).
 Keterangan mutu (cepat-cepat, nyenyak).
 Keterangan tempat (di, ke, dari).
 Keterangan jumlah (tiga, sedikit).
 Keterangan modalitas (memang, benar, rupanya,
semoga, dll).
 Keterangan alat (dengan).
Lanjutan
 Keterangan aspek (akan, mulai, sedang).
 Keterangan syarat (kalau, jikalau).
 Keterangan perlawanan( meskipun, biarpun).
 Keterangan sebab( karena).
 Keterangan akibat (hingga, akhirnya).
 Keterangan tujuan (agar, supaya).
 Keterangan perbandingan (bagaikan).
 Keterangan perwatasan (kecuali, hanya).
Lanjutan
6. Kata Bilangan
Adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau
jumlah kumpulan atau jurusan nama-nama benda.
O Bilangan utama (satu, dua, tiga, dll).
O Bilangan tak tentu (berapa, segala, semua).
O Bilangan tingkat (pertama, kedua, dll).
O Bilangan kumpulan (kedua, kesepuluh, dll).
Lanjutan
7. Kata Sambung (Konjungsi)
Kata yang berfungsi sebagai perangkai kata, bagian
kalimat, atau penghubung kalimat.
O Menyatakan gabungan (dan, sedang).
O Menyatakan pertentangan (tetapi, melainkan).
O Menyatakan waktu (ketika, sementara).
O Menyatakan tujuan (agar, supaya).
O Menyatakan sebab (karena).
O Menyatakan syarat (jika, asal).
O Menyatakan pilihan (atau).
Lanjutan
8. Kata Depan (Preposisi)
Adalah kata yang merangkaikan katakata/ bagian-bagian kalimat.
O di, ke, dari, digunakan untuk
merangkaikan kata-kata yang menyatakan
tempat/ dianggap tempat.
O Pada, menyatakan orang, nama orang
atau binatang, dipakai juga sebagai
pengganti di yang menunjukkan nama
waktu sebagai kiasan.
O Ada kata depan yang sebenarnya tidak
begitu tepat dimasukkan sebagai kata
depan, namun hal ini sering digunakan
dalam tindak berbahasa. Misalnya: di
mana, yang mana, oleh, dalam, atas,
guna, untuk, berkat, terhadap, dll.
Lanjutan
9. Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang tidak mempunyai arti, tetapi
mempunyai fungsi, yaitu:
O Menentukan kata benda.
O Menyubstansikan suatu kata (si, sang, yang).
10. Kata Seru (Interjeksi)
Penggolongan tata bahasa tradisional khususnya
mengenai jenis kata, kadang memang tidak
sepenuhnya bisa diterima secara sistematis.
Salah satu contohnya adalah menggolongkan
kata seru ke dalam salah satu jenis kata. Kata
seru dipakai orang sebagai cetusan perasaan
yang spontan dan merupakan kesatuan sintaksis.
Contohnya: aduh, wow, amboi
KATA DASAR
O Kata dasar adalah kata yang belum
mengalami proses gramatikal (proses tata
bahasa).
O Contoh: meja, makan, besar
KATA BERIMBUHAN
O Kata berimbuhan adalah kata yang sudah
mendapat proses gramatikal berupa
imbuhan (afiksasi).
O Proses afiksasi mampu mengubah kelas
kata dan makna kata.
Lanjutan
O Proses afiksasi meliputi:
O Awalan
O Sisipan
O Akhiran
O Konfiks
O Simulfiks
KATA BERIMBUHAN ASING
O Kata berimbuhan asing adalah kata yang
sudah mendapat proses gramatikal berupa
imbuhan dari bahasa asing.
O Proses imbuhan asing meliputi:
• Imbuhan dari bahasa Arab
• Imbuhan dari bahasa Sansekerta
• Imbuhan dari bahasa Inggris
KATA ULANG (REDUPLIKASI)
O Kata ulang adalah kata yang telah
mengalami proses gramatikal berupa
pengulangan (reduplikasi).
O Proses reduplikasi mampu mengubah
makna kata.
Lanjutan
O Proses reduplikasi meliputi:
O Reduplikasi Utuh/Sempurna/Murni
O Reduplikasi Sebagian
O Reduplikasi Berimbuhan
O Reduplikasi Berubah Bunyi
O Reduplikasi Semu
KATA BAKU DAN NONBAKU
O Kata baku adalah kata yang penulisan dan
pengucapannya sesuai dengan kaidah EYD.
O Kata nonbaku adalah kata yang penulisan
dan pengucapannya tidak sesuai dengan
kaidah EYD.
Latihan
Mana yang baku?
O analisis
O apotik
O beacukai
O azaz
O bonafit
O dirubah
O pikir
O file
O fotocopy
analisa
apotek
bea cukai
asas
bonafide
diubah
fikir
fail
fotokopi
azas
fotokopy
O komoditas
O hipotesa
O hierarki
O hutang
O ijasah
O ijin
O khidmat
O kongres
O meminimalisir
komoditi
hipotesis
hirarki
utang
ijazah
izin
khikmat
konggres
meminimalisasi
Tugas dikumpulkan tanggal 23 Juli 2016.
Download