IMBUHAN 1. Imbuhan gabung me-kan: membentuk makna sesuai dengan kata dasar yang diikutinya, yaitu: a. Kata dasar kata benda, membentuk makna: 1) Menyebabkan jadi atau menganggap sebagai, misalnya: menganakemaskan Contoh: Ibu menganakemaskan kakak hingga sulit untuk mandiri. 2) Membawa ke tempat yang disebut pada kata dasar, misalnya: merumahkan Contoh: Pemerintah bertanggung jawab merumahkan semua warga korban penggusuran. b. Kata dasar kata kerja, membentuk makna: 1) Menyatakan benefaktif atau pekerjaan dilakukan untuk kepentingan orang lain, misalnya: menyanyikan. Contoh: Kakak menyanyikan lagu kesukaan adik untuk menghiburnya. 2) Menyatakan mana kausatif atau menyebabkan sesuatu terjadi, misalnya: meloloskan Contoh: Ia berhasil meloloskan diri dari jebakan maut. 2. Imbuhan gabung me-i Membentuk makna sesuai dengan kata dasar yang diikutinya, yaitu: a. Kata dasar kata benda, membentuk makna memberi sesuatu atau membuang sesuatu yang disebut pada kata dasar, misalnya: melapisi Contoh: Adik melapisi meja belajarnya dengan mika. b. Kata dasar kata kerja, membentuk makna: 1) Melakukan pekerjaan di suatu tempat yang disebutkan pada objek yang mengikutinya, misalnya: melompati Contoh: kita harus melompati pematang besar ini untuk sampai di lokasi 2) Melakukan pekerjaan atau tindaka berulang-ulang, misalnya: melempari Contoh: Anak-anak sudah dilaang melempari sarang wallet, tetapi masih nekat juga. c. Kata dasar kata sifat, membentukkausatif atau menyebabkan sesuatu menjadi seperti yang disebut pada kata dasarnya, misalnya: mengotori Contoh: Adik mengotori bajunya dengan lumpur. 3. Imbuhan gabung memper-iberfungsi membentuk kata kerja; mengandung makna: a. Menyebabkan terjadi sesuatu; menyebabkan sesatu yang terkandung dalam kata dasar; membuat jadi (kausatif), misalnya: memperbaiki Contoh: Ayah memperbaiki sepeda adk b. Menyatakan perbuatan dilakukan dengan sungguh-sungguh (intensitas), misalnya: mempelajari Contoh: Mempelajari materi dari sekolah merupakan kebiasan adik tiap pulang sekolah. 4. Imbuhan gabung memper-kan berfungsi membentuk kata kerja; mengandung makna: a. Mengubah terjadinya proses (kausatif), misalnya: memperjuangkan Contoh: RA Kartini memperjuangkan hak wanita sesuai dengan kodratnya. b. Menjadikan atau menganggap sebagai, misalnya: mempertuhankan. Contoh: Hidupnya telah salah langkah hingga mempertuhankan setan yang membawa ke jalan kenistaan. c. Mengeraskan arti yang disebut pada kata dasar (intensitas), misalnya: mempertahankan Contoh: Kita harus mempertahankan identitas bangsa yang semakin terkikis oleh perkembangan zaman. Catatan: 1. Imbuhan me-I dan me-kan mempunyai fungsi sama dan membentuk beberapa makna sama, namun dalam hal-hal tertentu mempunyai perbedaan. Imbuhan me-i dipakai pada kalimat transitif yang objeknya diam (pasif), Contoh: Ayah menghadiri rapat anggota tahunan. Sedangkan imbuhan me-kan dipakai pada kalimat transitif yang objeknya menunjukkan kegiaa (aktif), Contoh: Lomba sepak bola kali ini menghadirkan juri dari kecamatan. 2. Imbuhan gabung memper-I dan memper-kan sering dipakai secara berlebihan dalam kalimat sehingga menimbulkan kerancuan, misalnya: a. Memperbesarkan, seharusnya memperbesar atau membesarkan b. Mempelajarkan, seharusnya: membelajarkan atau mempeajari c. Mengeyampingkan, seharusnya: menyampingkan d. Memperlebarkan, seharusnya: memperlebar atau melebarkan