Matakuliah : L0022 – Filsafat Ilmu dan Logika Tahun : 2007 BAB X PENGERTIAN, PENGGOLONGAN DAN DEFINISI Pertemuan 10 Tujuan: Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan hukum-hukum yang berkaitan dengan Pengertian, Penggolongan dan Definisi dalam kegiatan berpikirnya sebagai seorang psikolog Bina Nusantara Pengertian • Merupakan bagian dari keputusan. – Pengertian, disebut juga ide/gagasan/konsep, hasil tangkapan manusia tentang objek tertentu. Manusia menangkap objek sebagai mana adanya. Jadi, pengertian adalah gambaran akal budi yang abstrak, batiniah tentang inti sesuatu – Kata, berpikir terjadi dengan menggunakan kata-kata akal budi, tanda lahiriah (suara/tulisan) untuk menyatakan pengertian dan barangnya. – Term, rangkaian kata yang berfungsi sebagai subjek/predikat dalam kalimat (term tunggal: binatang, term jamak: orang tinggi itu tidur, wanita cantik itu menari). Bina Nusantara • Isi dan Luas Pengertian: – Isi disebut komprehensi (dicari dalam inti pengertian itu), sedangkan luas disebut ekstensi (dicari dalam benda/hal yang ditunjukkan pengertian itu) – Isi pengertian mencakup semua unsur yang termuat dalam suatu pengertian (contoh: pengertian manusia mengandung unsur-unsur pokok; berada, material, berbadan, hidup, dapat bicara dll). Bina Nusantara • Luas Pengertian: benda-benda/lingkungan sekitar yang dapat dinyatakan oleh pengertian tertentu (Contoh: “kuda” hanya merujuk pada pengertian itu dan bukan hewan lain. “Kuda” lebih sempit daripada “hewan”) • Isi dan luas punya hubungan, semakin banyak isinya, semakin kecil luas/daerah lingkungannya, semakin banyak/besar isinya benda yang ditunjukk itu makin konkrit. Makin sedikit isi, makin luas lingkungan/daerah, makin abstrak, kurang/tidak mendekati kenyataan. Bina Nusantara • Pembagian Kata-Kata – Menurut artinya: Univok/1 arti: “anjing”; ekuivok/sama suara,beda arti: “halaman”; analog/sama suara, bisa beda arti, bisa sama arti: “ada”, “kaki”, “matahari”; sinonim (beda suara, sama arti: bunga=puspa, riang=gembira, orang=manusia, hewan binatang. Bina Nusantara – Menurut isinya: Abstrak/Tunjukkan sifat tanpa bendanya, contoh “kemanusiaan”, “keindahan”, “kecantikan”; kolektif/tunjukkan suatu kelompok (tentara) dan individual, (Iwan = nama seorang anggota tentara); sederhana/terdiri dari satu ciri saja, misalnya “ada” (tak dapat diuraikan lagi) dan jamak yang punya banyak ciri (“manusia”) dapat diuraikan lagi menjadi makhluk dan berbudi. Bina Nusantara Pembagian/Penggolongan • Adalah kegiatan akal budi untuk menguraikan/menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang tertentu menurut kesamaan dan perbedaannya. • Hukum: harus lengkap, harus sungguh-sungguh memisahkan, harus memakai dasar/prinsip yang sama, harus sesuai dengan tujuan yang mau dicapai. • Kesulitan: apa yang benar untuk keseluruhan tidak benar untuk sebagian, ada keraguan tentang apa/siapa yang masuk ke dalam kelompok tertentu (tidak pikir panjang, tergesagesa, jalan pintas). Bina Nusantara Definisi • Dari Bahasa Latin “definitio” artinya pembatasan. • Definisi artinya suatu susunan kata yang tepat, jelas dan singkat untuk menentukan batas pengertian tertentu. • Macam: – Nominal/menurut katanya, cara menjelaskan sesuatu dengan menguraikan arti katanya (tapi belum lengkap). – Realis, menjelaskan hal/benda yang dibatasinya dnegan menunjukkan unsur-unsur penyusunnya (Contoh: Manusia ialah hewan berakal budi). Bina Nusantara • Hukum Definisi: – Dapat dibolak-balikkan (“Manusia ialah hewan berakal budi”). – Tidak boleh negatif, kalau dapat dirumuskan positif (Logika bukan pengetahuan tentang keindahan). – Yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi, sebab akan terjadi circulus in definiendo (Logika adalah pengetahuan yang menerangkan hukum logika atau uang adalah uang pembayaran dll). – Tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur, kiasan, ambigu/mendua arti (orang mendefinisikan sesuatu yang tidak diketahui dengan pertolongan sesuatu yang lebih tidak dikatehui lagi/ignotum per ignotis). Bina Nusantara