KARYA ILMIAH ANALISA KEMAMPUAN PERUSAHAAN UNTUK MENDAPATKAN LABA (PROFITABILITAS RATIO) Oleh Drs. Eben Ezer Pakpahan, MM Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas HKBP Nommensen Medan 2012 1 ANALISA KEMAMPUAN PERUSAHAAN UNTUK MENDAPATKAN LABA (PROFITABILITAS RATIO) 1. .Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari beberapa fungsimanajemen, yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi lainnya, sepertifungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi personalia.Fungsi keuanganmenyangkut kelangsungan hidup perusahaan, dimana berhubungan eratdengan masalah bagaimana mendapatkan serta mengalokasikan danaperusahaan secara efisien sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.Keberhasilan ataupun kegagalan usaha hampir sebagian besar ditentukan olehkualitas keputusan keuangan. Dengan kata lain masalah yang biasa timbuldalam setiap organisasi berimplikasi terhadap bidang keuangan.Untuk mengetahui fungsi dan pengertian manajemen keuangan,maka terlebih dahulu harus mengetahui fungsi dan tugas manajemenkeuangan tersebut. Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan olehbeberapa penulisJ.Fred Weston dan Copeland dalam bukunya manajemen keuangan,yang diterjemahkan oleh Joko Wasana (1997 : 3 ) memberikan pengertianfungsi manajemen keuangan sebagai berikut :“Menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaankegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan.” Sementara tugas pokok manajemen keuangan menurut J.FredWeston dan Copeland dalam bukunya Manajemen Keuangan, (1997 : 3 )yang sama adalah : “Merencanakan untuk memperoleh dana memaksimalkan nilai perusahaan.” 2 dan menggunakan danatersebut untuk Selanjutnya menurut James C.Van Horne yang diterjemahkan olehJunior Tirok dalam bukunya Dasar –Dasar Manajemen Keuangan (1986:14), Tugas Manajemen Keuangan yaitu: 1. Mengalokasikan dana secara efisien di dalam perusahaan 2. Mendapatkan dana dengan cara yang menguntungkan. Menurut Lukman Syamsuddin dalam bukunya ManajemenKeuangan Perusahaan (2000 : 8) menulis tiga tugas pokok manajemenkeuangan, yaitu : - Menganalisis dan merencanakan pembelanjaan perusahaan - Mengelola penanaman modal dalam aktiva, dan - Mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan.” Selanjutnya menurut R. Agus Sartono dalam bukunya Manajemen Keuangan Perusahaan ( 2000 : 8 ) menuliskan bahwa : “Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen danabaik berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasisecara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasiatau pembelanjaan secara efisien.” Dan fungsi manajemen keuangan menurut Lukas Setia Atmajayacdalam bukunya Manajemen Keuangan, edisi revisi (2003 : 2 ) adalah :“Pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusanpembelanjaan dan kebijakan dividen.” Pada buku Manajemen Keuangan ( 2003 : 2 ) Lukas Setia Atmajayajuga menguraikan bahwa :“Efektif dalam keputusan investasi akan tercermin dalampencapaian tingkat keuntungan yang optimal. Efisien dalampembiayaan investasi akan tercermin dalam perolehan danadengan biaya minimum. Sedangkan kebijaksanaan dividenyang optimal akan tercermin dalam peningkatankemakmuran pemilik perusahaan.” Berdasarkan beberapa definisi dan uraian diatas maka dapatdisimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas dariseorang manajer keuangan suatu perusahaan 3 dalam memperoleh danmuengalokasikan dana secara efektif dan efisien sehingga apa yang menjaditujuan perusahaan dapat tercapai. 2. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatuperusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaantersebut.Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporankeuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi-laba serta laporan-laporankeuangan lainnya. Penganalisaan terhadap pos-pos neraca akanmenghasilkan gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan,sedangkan analisis terhadap laporan rugi-laba akan memberikan gambarantentang perkembangan usaha yang bersangkutan.Analisis rasio keuangan merupakan alat yang sangat umumdigunakan untuk mengetahui keadaan keuangan dan perkembangan usahasuatu perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinan dimasa depan. Analisis rasio-rasio keuangan dilakukan berdasarkan tujuan pihak-pihakyang berkepentingan.Menurut Lukman Syamsuddin dalam bukunya Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan,Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan) ( 2000: 37 ) menguraikanbahwa :“Pada umumnya ada tiga kelompok yang paling berkepentingandengan rasio-rasio finansial, yaitu: para pemegang saham dan calonpemegang saham, kreditur dan calon kreditur serta manajemen perusahaan(the firm’s own management ).” Para pemegang saham dan calon pemegang saham memberikanperhatian pada tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaansekarang, juga pada masa yang akan datang. Hal ini penting bagi merekakarena akan berpengaruh terhadap harga saham-saham yang mereka miliki.Pada kreditur sangat memperhatikan aspek kemampuan perusahaandalam membayar kewajiban-kewajiban finansialnya baik jangka pendekmaupun jangka panjang. Hal ini untuk 4 memberikan jaminan kepada pihakkreditur bahwa perusahaan yang diberikan pinjaman dana oleh mereka akanmampu membayar bunga dan pokok pinjaman tetap pada waktunya. Bagi pihak manjemen perusahaan sendiri (the firm’s ownmanagement) analisis rasio keuangan ini bermanfaat untuk mengetahuiseluruh keadaan keuangan perusahaan karena mereka sadar bahwa keadaankeuangan perusahaan akan dinilai oleh pemilik perusahaan dan pihakkreditur. Selain itu bagi pihak manajemen perusahaan rasio-rasio finansialperusahaan merupakan alat memonitor keadaan perusahaan dari satu periodeke periode lainnya.Perlu juga diketahui analisis rasio keuangan hanya mampumemberikan gambaran satu sisi saja, oleh karena itu diperlukan lagitambahan data-data lain selain data-data yang berasal dari laporan keuanganperusahaan (neraca dan laporan rugi-laba), agar hasil analisis dapat lebih baik dan akurat.Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa penulis mengenai analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut :Sofyan Syafri Harapa dalam bukunya Analisis Kritis Atas LaporanKeuangan ( 1998 : 297 ) menulis bahwa :“Ratio keuntungan adalah angka yang diperoleh dari hasilperbandingan dari satu pos keuangan dengan pos lainnya yang mempunyaihubungan yang relevan dan signifikan (berarti).” Menurut S. Munawir dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan(1993 : 64 ) menyatakan bahwa :“Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lainadalah ‘Future oriented’ oleh karena itu penganalisa harusmampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada periodewaktu itu dengan faktor-faktor lain dimasa yang akandatang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuanganatau hasil perusahaan yang bersangkutan.” Mengenai sumber daya yang digunakan dalam analisis rasiokeuangan menurut Lukman Syamsuddin menguraikan dalam bukunyaManajemen Keuangan Perusahaan (2000 : 37 ) bahwa:“Data pokok sebagain input dalam analisis rasio ini adalah rugilabadan neraca perusahaan.” 5 Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar PembelanjaanPerusahaan (1998 : 330 ) menggolongkan rasio keuangan berdasarkansumber rasio itu dibuat, yaitu : 1. Rasio-rasio Neraca (Balance sheet ratios), ialah rasio-rasio yangdisusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio,acitest ratio, current assets to total asset ratio, current liabilities tototal assets ratio dan lain sebagainya. 2. Rasio-rasio laporan rugi-laba (Income statement ratio), ialahrasio-rasio yang disususn dari data yang berasal dari incomestatement, misalnya gross profit margin, net operating margin,operating ratio dan lain sebagainya. 3. Rasio-rasio antar-laporan (intern-statement ratios), ialah rasiorasioyang disusun dari data yang berasal dari neraca dan datalainnya berasal dari income statement, misalnya assets turnover,inventory turnover, receivables turnover dan lain sebagainya. Sementara menurut Lukas Setia Atmajaya dalam bukunyaManajemen Keuangan ( 2003 : 415 ) mengelompokkan rasio keuangan atas4 kelompok rasio keuangan, yaitu : 1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. 2. Rasio aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan assets untuk memperoleh penjualan. 3. Rasio leverage, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri. 6 Berdasarkan uraian dan definisi diatas dapat disimpulkan bahwaanalisis rasio keuangan adalah salah satu alat analisis yang digunakan untukmenganalisis kelemahan dan kekuatan aspek keuangan perusahaan danpengolahan perusahaan pada periode tertentu berdasarkan data-data yangbersumber dari laporan keuangan perusahaaan yang sesuai dengan periodeyang dianalisis, sehingga membantu dalam menilai prestasi manajemenmasa lalu dan prospeknya dimasa yang akan datang. Berdasarkan pendapat diatas mengenai pengelompokan rasiokeuangan, dapat diambil kesimpulan bahwa ada 4 (empat) rasio keuanganyang sering digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadapperusahaan dalam menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan, yaitu: 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Profitabilitas 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Solvabilitas Dalam hal ini penulis hanya membatasi penggunaan analisis rasiolikuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan Rasio Profitabilitas (Rate ofReturn on Investment) sesuai dengan judul penulisan skripsi ini. 3. Pengertian Rasio Profitabilitas Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan pokokmemperoleh laba, laba tersebut dimaksudkan dapat digunakan untukmempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.Bagi meningkatkanprofitabilitas, perusahaantelah beroperasi setiap karena secara laba perusahaan besar efisien. sangatlah merupakan Dengan lebih penting untuk ukuran bahwa suatu laba yang membandingkan diperolehdengan kekayaan atau modal yang terdapat dalam neraca perusahaan,profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui.dan dengan sendirinyaefisien pengelolaan perusahaan dapat 7 dicapai.Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapapenulis.J. Fred Weston yang bukunya Manajemen Keuangan (1997 : 225 )diterjemahkan oleh Joko Wasana mengemukakan sebagai berikut:“Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitasmanajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan daninvestasi perusahaan.” Napa J. Awat menuliskan pengertian profitabilitas dalam bukunyaManajemen Keuangan Pendekatan Matematis ( 1999 : 391 ) sebagaiberikut.“Rasio profitabilitas berusaha mengukur kemampuan menghasilkanlaba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun denganmenggunakan modal sendiri.” Dalam bukunya Study Kelayakan Bisnis (2009:138) Kasmir danJakfar mengemukakan bahwa:“Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuanperusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukurantingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.” Sedangkan menurut Alex S. Nitisemito dalam bukunyaPembelanjaan Perusahaan ( 1983 : 51 ) pengertian profitabilitas sebagaiberikut :“Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungandibandingkan dengan modal yang digunakan dan dinyatakan dalampersentase.” Dari uraian dan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwapengertian rasio profitabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukurkemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, sebagai hasil daripenggunaan sejumlah modal, aktiva dan penjualan, yang dinyatakan dalampersentase ( % ).Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan bermacammacam.Hal ini tergantung kebutuhan pihak yang berkepentingan terhadapperusahaan, Mengingat rasio ini sangat dibutuhkan oleh pihak investorjangka panjang, misalnya pemegang saham dan calon pemegang saham,untuk melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentukdividen. Terlebih lagi bagi pihak manajemen perusahaan, rasio inimerupakan tolak ukur efektivitas manajemen dalam menggunakan 8 totalaktiva seperti yang tercatat dalam neraca, sehubungan dengan tingkatkeuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu.Untuk menghitung rasio profitabilitas ada beberapa rumus yangdapat dipergunakan antara lain : Gross Profit Margin Operating Income Ratio Operating Ratio Net Profit Margin Rate of Return On Investment (ROI) Rate of Return On Net Worth Beberapa penulis secara tersirat mengelompokkan rasioprofitabilitas, yaitu: Pertama adalah profitabilitas ekonomis (Earning Power = ReturnOn Investment (ROI)), yaitu perbandingan antara laba usaha dengan modalsendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba, yangdinyatakan dalam persentase. Modal yang dimaksud disini adalah modal yang digunakanperusahaan dalam membiayai bisnis utamanya, yaitu modal operasi.Bukantermasuk modal yang ditanamkan dalam efek kecuali perusahaan kredit.Dan laba yang dimaksud disini adalah laba yang dihasilkan olehbisnis utama perusahaan, yaitu laba operasi (Net Operating Income ). Bukan100%laba yang dihasilkan dari bisnis sampingan perusahaan, misalnya efek yangmenghasilkan dividen.Adapun formulasi yang digunakan dalam menghitung profitabilitasekonomis sebagai berikut : Profitabilitas Ekonomi= Laba Bersih / Modal Sendiri X 100% Rentabilitas Ekonomis :( Earning Power = ROI ) = Profit Margin x Operating Asset Turnover. Dari formulasi di atas memperlihatkan bahwa profitabilitasekonomis adalah hasil perkalian antara profit margin dengan OperatingAsset Turnover ( tingkat perputaran aktiva ). 9 Dengan formulasi seperti itumaka dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnyaprofitabilitas ekonomis adalah profit margin dan Operating Asset Turnover.Dari formulasi di atas dapat dikatakan bahwa profit margin adalahperbandingan antara Net Operating Income ( laba bersih ) dengan Net Sales( penjualan bersih ). Atau dengan kata lain profit margin adalah selisihantara Net Sales dengan operating expenser ( harga pokok penjualan + biayapenjualan + biaya administrasi + biaya umum ). Profit margin merupakan indikator keberhasilan suatu perusahaandalam mencapai tingkat laba yang maksimum dan sampai sejauh manapihak manajemen perusahaan dapat mengelola keuangannya secara rendahnyaprofitabilitas efisien.Karena ekonomis profit suatu margin sangat mempengaruhi perusahaan, maka sangat penting tinggi bagi pihakmanajemen perusahaan untuk mengetahui cara-cara yang dapat ditempuhuntuk meningkatkan profit margin perusahaan yang dikelolanya adalahsebagai berikut: 1. Mengupayakan untuk meningkatkan jumlah penjualan yang relatif lebihbesar daripada peningkatan biaya operasi. 2. Dengan jumlah penjualan yang tetap, pihak manajemen perusahaanharus mampu menekan biaya – biaya. 3. Tentu jika terjadi penurunan jumlah penjualan, maka pihak manajemenperusahaan harus menurunkan biaya- biaya yang relatif lebih besar lagi. Seperti profit margin jika dilihat dari formulasi di atas, makaOperating Asset Turnover ( tingkat perputaran aktiva ), yaitu perbandinganantara net sales dengan net operating assets. Rasio ini digunakan untukmenilai efektifitas penggunaan aktiva perusahaan dalam hubungannyadengan jumlah penjualan pada periode tertentu.Yang dapat dilihat dengankecepatan perptaran aktiva usaha dalam periode tertentu.Hal yang sama juga berlaku untuk manajemen perusahaan, dimanamereka mengetahui cara – cara untuk meningkatkan 10 operating assetsturnover, agar profitabilitas ekonomi perusahaanya meningkat. Adapun carayang dapat ditempuh pihak manajemen perusahaan adalah : 1. Mengupayakan adanya peningkatan jumlah penjualan yang relative lebih besar daripada bertambahnya assets. 2. Mengupayakan dengan jumlah assets tertentu, pihak manajemendapat meningkatkan jumlah penjualan. 3. Jika terjadi penurunan jumlah penjualan, pihak manajemenperusahaan harus berupaya untuk menurunkan penggunaan assetslebih besar lagi. Dengan memperhatikan profit margin dan operating assets turnovermerupakan salah satu indikasi bagi manajer dalam mengelola perusahaansecara efektif dan efisien.Dari uraian di atas mengenai profitabilitas ekonomis dapatdisimpulkan bahwa rasio ini merupakan alat yang digunakan pihakmanajemen perusahaan dalam mengukur dan menilai efektifitas pengelolaanperusahaan dalam periode tertentu.Sehingga dengan rasio ini pihakmanajemen dapat mempunyai pijakan yang kuat dalam membuat kebijakan– kebijakan baru agar pengelolaan perusahaan dimasa yang akandating lebih efisien lagi dan lebih baik dari masamasa sebelumnya. Kedua adalah profitabilitas modal sendiri ( Return On Net Work )atau profitabilitas usaha, yang digunakan untuk mengetahui berapa tingkatkeuntungan yang diperoleh dari penggunaan modal sendiri yang terdapatdalam perusahaan.Dalam perhitungan profitabilitas modal sendiri, laba yang dimaksudadalah laba usaha yang telah dikurangi dengan bunga modal asing/hutangdan pajak.Sedangkan modal sendiri yang dimaksud adalah modal sendiriyang dipergunakan perusahaan dalam membiayai bisnis utamanya.Adapun formulasi yang digunakan unntuk menghitung profitabilitasmodal sendiri adalah sebagi berikut : Rentabilitas Modal Sendiri=Laba bersih/modal sendirix 100% 11 Berdasarkan formulasi di atas terlihat bahwa penambahan modalsendiri yang lebih besar proporsinya dari laba sesudah pajak yang diperolehperusahaan akan memperkecil rentabilitas modal sendiri. Dari keadaan inimaka diperbolehkan untuk menambah modal asing dalam perusahaan untukmemperkuat permodalan perusahaan.Adapun syaratnya adalah rate ofreturn dari penambahan modal asing tersebut lebih besar daripada biayamodalnya atau bunganya.Jadi dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas inilah yang sangatdiperhatikan oleh para pihak investor dan calon investor untuk melihatkeuntungan yang akan mereka peroleh dalam bentuk dividen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan pokok antaraprofitabilitas ekonomis dengan profitabilitas modal sendiri hanyalah terletakpada jenis modal yang digunakan. Dimana pada profitabilitas ekonomisyang diperhitungkan adalah keseluruhan modal ( modal sendiri dan modalasing ) yang dipergunakan dalam menghasilkan keuntungan, sedangkanpada profitabilitas modal sendiri yang diperhitungkan hanyalah modalsendiri yang digunakan dalam memperoleh keuntungan.Dari kedua macam cara penilaian tingkat profitabilitas di atas,profitabilitas ekonomis ( Earning Power atau ROI ) sering digunakansebagai tolak ukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan. 4, Kajian Ilmiah Profitabilitas Likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan dan juga memenuhi kewajiban jangka pendek akibat operasi yang dilakukan oleh perusahaan.Operasi yang dilakukan oleh perusahaan pada akhirnya bermuara pada pendapatan yang digunakan kembali untuk melakukan operasi perusahaan. Pendapatan perusahaan yang diperoleh berupa penjualan akan dikurangi dengan biaya-biaya operasi dan juga biaya lainnya.Sedangkan di pihak lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Laba yang diperoleh tidak mungkin tercapai kalau operasinya tidak 12 efisien.Dengan demikian likuiditas mempunyai keterkaitan dengan profitabilitas. Hal ini diperkuat oleh M.Husni Thamrin dalam kajiannya yang berjudul analisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan go public di bursa efek Jakarta.Beliau berpendapat bahwa berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial dapat diketahui bahwa pada tingkat taraf nyata 5% maka diperoleh nilai thitung sebesar 5,013 sedangkan ttabel sebesar 2,042 sehingga hipotesis ini terbukti bahwa likuiditas memberi pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.Qasim Saleem dan Ramiz Ur Rehman (2011) dalam judul penelitiannya “ Impacts of liquidity ratios on profitability (Case of oil and gas companies of Pakistan) “dari hasil studinya mengemukakan perusahaan termotivasi untuk mempertahankan hubungan antara likuiditas dan profitabilitas kare keduanya saling berkaitan dalam melakukan operasi setiap harinya. Hasilnya memperlihatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas dengan tingkat penghasilan atas harta (ROA) sementara yang signifikan antara tingkat pengembalian atas asset dengan tingkat penghasilan atas modal sendiri. Hasil penelitiannya juga menunjukkan Tingkat penghasilan modal sendiri atau rentabilitas ekonomi (ROE) tidak signifikan mempengaruhi tiga rasio yaitu rasio lancar dan rasio cair (quick ratio) serta liquid ratio, sementara tingkat penghasilan atas investasi pengaruhnya besar pada ratio lancar, arasio cair dan rasio likuid. Hasil penelitiannya juga mengungkapkan pihak yang terkait sangat berkepentingan dengan likuiditas perusahaan.Supp;ier atau pemasuok akan memeriksa kemampuan perusahaan untuk membiayai operasi dan memenuhi kewajiban jangka pendek sebelum mereka menjual kepada perusahaan atas dasar kredit. Para tenaga kerja juga sangat perhatian terhadap likuiditas perusahaan, untuk mengetahui apakah perusahaan dapat memenuhi tenaga kerja yang berhubungan dengan kewajiban seperti gaji, pensiunan atau dana lainnya yang terkait dengan tenaga kerja. Mereka menyimpulkan bahwa bahwa likuiditas dan profitabilitas saling terkait 13 satu sama lain sebab penambahan atau penurunan akan menyebabkan penambahan dan penurunan kedua rasio tersebut. Aliran kas operasi menggerakkan harta yang akan berakibat pada kelanjutan likuiditas. Hal itu disebabkan oleh kemampuan perusahaan untu membiayai operasi dan memenuhi kewajiban jangka pendek (Soenen, 1993). Perusahaan dengan harta lancar yang sedikit akan menghadapi masalah dalam melanjutkan operasinya sementara jika harta lancar cukup banyak hal ini akan berakibat pada tingkat penghasilan atas investasi tetapi tidak (Horne and Wachowicz, 2000).Sejak tingkat kas optimum dipengaruhi oleh factor luar adalah upaya untuk untuk berjaga-jaga, perusahaan harus berpikir luas dan serius terhadap keputusan operasional atas peluang untuk mendapatkan laba yang tersedia.Ada beberapa metode untuk menolong likuiditas dalam organisasi bisnis.Kita dapat menentukan bagaimana likuiditas perusahaan dengan menggunakan rasio analisis.Untuk menentukan rasio lancar adalah dengan membandingkan harta lancar danhutang lancar.Rasio cair membolehkan kita untuk mengetahui kemampuan kita untuk mengatasi hutang lancar diluar persediaan barang dagangan.Hal ini adalah vital. Interdisciplinary Journal of Research in Business Vol. 1, Issue. 7, July 2011(pp.95-98) .Organosasai atau perusahaan sangat cosern terhadap hal ini.Sebab jika mereka butuh untuk menjual persediaan mereka harus butuh seorang pelanggan untuk membeli persediaan tersebut.(Chinmoy Gosh 2009). Literatur ekonomi dan keuangan menganalisa empat alasan perusahaan memelihara harta yang likuid ;alasan untuk motive transaksi (Miller and Orr 1996), Motive untuk berjaga-jaga. (Pinkowitz, Stulz, and Williamson 1999), motve untuk pajak (Hartzell, Titman, and Twite 2007) dan akhirnya motive pengagenan (Jensen 1986). Analis menggunakan rasio likuiditas untuk membuat pembenaran tentang perusahaan dengan keterbatasan rasio ini. Likuiditas dari piutang dan persediaan perusahaan akan menjadi salah arah jika penjualan perusahaan musiman dan atau perusahaan akan menggunakan tahun bisnis alamiah (Gibson, Charles H. 1991 Financial 14 Statement Analysis p.261 Cincinnati, OH: South-Western College Publishing). Rasio aliran kas menentukan jumlah kas yang digerakkan lebih dari satu periode dan membandingkannya dengan kewajiban jangka pendek.Hal ini memberikan gambaran yang jelas jika masalah likuiditas dihubungkan dengan kemampuan membayar hutang jangka pendek.Aliran kas operasi dihitung dengan membagi aliran kas operasi dengan hutang jangka pendek.Hal ini memperlihatka kemampuan perusahaan untuk menggerakkan sumber yang diperlukan untuk memenuhi hutang jangka pendek (Mills, Vamamura: Journal of Accountancy 1998). Cash conversion cycle memperlihatkan hubungan antara likuiditas dan profitabilitas .Adalah penting mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dibandingkan dengan rasio lancar perusahaan (Eljelly, 2004). 5. MENGUKUR RATIO LIKUIDITAS 5.1 RETURN ON ASSETS Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba sebelum pajak .Laba yang dihasilkan adalah laba sebelum pajak atas penghasilan perusahaan.Apakahn manajemen mampu mengelola assets perusahaan secara efisien dapat dikukur dari kemampuannya untuk meningkatkan tingkat pengahasilan atas assets yang dimiliki perusahaan.Apakah manajemen telah menggunakan assets secara optimal untuk menciptakan pendapatan dapat dilihat dari perubahan tingkat penghasilan atas harta (rate of return on assets). 15 Tabel 4.4 Return On Assets Tahun Net Profit Before Taxes Total Assets (Dlm Jutaan USD) Jutaan USD) 2007 10.01 44.52 2008 3.32 52.96 2009 8.29 53.37 2010 7.42 49.82 (Dlm Return On Assets 0.069287585 0.066139238 0.100631893 0.114907779 Sources : Data diolah dari Annual Reports Of Nathan Famous Company Rate of return on assets PT. Indofood Sukses Makmur pada tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007, penurunan tersebut sekitar 0,003 atau 0,3%. Penambahan assetsharta yang dilakukan manajemen tidak mampu mendongkrak penghasilan sebelum pajak perusahaan. Hal ini mengindikasikan ketidak mampuan manajemen untuk mengoptimalkan harta untuk menciptakan penghasilan sebelum pajak. Pada tahun 2009 perusahaan dapat meningkatkan return on assets secara fantastis menjadi sebesar 0,1 atau sebesar 10%, meningkat sebesar sekitar 0,04 atau sebesar 4%. Tahun 2010 perusahaan juga berhasil melakukan efisiensi penggunaan assets hai ini diindikasikan dari peningkatkan return on assetsnya menjadi sebesar 11,5%, meningkatka sebesar 1,5% dari tahun 2009. Selama dua tahun berturut-turut perusahaan memanage hartanya secara efisien untuk meningkatkan kinerja manajemen , melalui upaya peningkatan rate of return on assets. 4.3.2RETURN ON EQUITY Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba sebelum pajak .semakin besar ROE semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perrrusahaan sehingga kemungkinan perusahaan bermasalah semakin kecil.Pemilik perusahaan lebih tertarik pada seberapa besar seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh tingkat keuantungan terhadap modal yang di tanamkan.Alasannya ialah rasio ini banyak diamati oleh pemegang saham perusahaan serta 16 para investor di pasar modal yang ingin membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahan yang bersangkutan..selanjutnya kenaikan harga saham perusahaan. Tahun 2007 2008 2009 2010 Tabel 4.5 Return On Equity Net Profit Before Shareholder Equity Taxes 10.01 28.84 3.32 38.08 8.29 44.31 7.42 41.85 Return On Equity 0.347087 0.087185 0.187091 0.177300 Sources : Data diolah dari Annual Reports Of Nathan Famous Company Return Equity terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 dibandingkan tahun 2007. Keadaan ini mengindikasikan bahwa saham dari Indofood menjadi perhatian para investor di pasar modal. Karena kenaikan return equity akan menaikkan penghasilan para pemilik dan ini menyebabkan harga saham naik.Return On Equity juga mengalami koreksi tahun 2009 dibandingkan tahun 2007 dan tahun 2008. Puncak kenaikan terjadi pada tahun 2009 menjadi sebesar 0.26224625. Pada tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 akan tetapi tetap di atas tahun 2007 dan tahun 2008. 4.3.3 RETURN ON INVESTMENT Return on investment merupakan sebuah alat ukur profitabilitas untuk mengevaluasi kinerja sebuah bisnis atau usaha dengan membagi laba bersih . Return on investment atau ROI yang paling biasa digunakan untuk rasio laba (profitability ratio).Ada beberapa jalan untuk menghitung profitability ratio tetapi yang paling sering digunakan metode dengan membagi laba bersih dengan total harta (Assets).Return Investment tidak sama dengan laba. ROI berhubungan dengan uang yang kamu investasikan dalam perusahaan.dan penghasilan yang direalisasikan dari uang yang didasrkan atas laba dari usaha (bisnis). 17 Tabel 4.6 Return On Investment Tahun Net Profit Total Assets 2007 2008 2009 6.16 2.21 5.57 44.52 52.96 53.37 Return Investment 0.138365 0.04173 0.104366 2010 7.84 49.82 0.150141 On Sources : Data diolah dari Annual Reports Of Nathan Famous Company Return On Investment PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007. Penurunan ini disebabkan kenaikan harta tidak diikuti dengan perubahan yang berarti atas laba bersi (net profit) Kesimpulan 1. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dengan menggunakan harta tahun 2008 menurun dibandingkan tahun 2007. Manajemen berhasil meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan laba mulai tahun 2008 hingga tahun 2010. 2. Manajemen berhasil meningkatkan kekayaan pemilik, hal ini akan meningkatkan kepercayaanpemilik atas investasi yang d ilakukannya mulai tahun 2007 hingga tahun 2010. DAFTAR PUSTAKA 18 Amin Widjaja Tunggal, Drs, AK, MBA, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta, 1995 Akram, M et al, 2011, ‘Impact of Working Capital Management on Profitability and Market Valuation of Pakistani Firms’, European Journal of Economics Finance and Administration Sciences, ISSN 14502275 Issue 32 Duree, S et al, 2010, ‘Effects of Working Capital Management on Profitability: The Case for Selected Companies in The Istambul Stock Exchange 20052008’, International Journal of Economics and Finance Studies. Vol. 2. No.2. 2010, ISSN, pp. 4754. Falope, OI, Ajilore, O.T. 2010. Working Capital Management and Coporate Profitability: Evident from Panel Data Analysis of Selected Quoted Companies in Nigeria: Research Journal of Business anagement. Vol.3 (3): pp.73-84, ISSN 1819-1932. Karaduman, H.A, Akbas H.E, Ozsozgun A, Dure, S 2010, ‘Effect of Working Capital Management on Profitability: The Case for Selected Companies in The Istambul Stock Exchange’. International Journal of Economics and Finance Studies. Vol2. No. 2, pp. 4754. ISSN: 13098055. Kuncoro, Mudrajat, 2009, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta; Edisi 3 Erlangga. Li Cheng and Chiou, JR 2006, ‘The Determinants of Working Capital Management’, Journal of American Academy of Business, Cambridge, Vol.10.No.1, September 2005, pp. 149155. Mehmet, 2009, ‘Relationship between Efficiency Level of Working Capital Management and Return on Total Assets in Ise’, International Journal of Business and Management. Vol 4 (10. pp. 109114.) 303 ISSN 2087-3735 Efficiency of Working Capital … (J.E. Sutanto) 19 Menuh, Ni Nyoman, 2008, ‘Pengatuh Efektivitas dan Effisiensi Penggunaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Pegawai Negeri Kamadhuk” RSUP Sanglah Denpasar’. Forum Manajemen, Vol.6 (1), pp. 86 96. Munawir, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta, Edisi 4, Liberty. Mubiatiningrum, A 2007, ‘Analisis Pengaruh Sumber Modal Internal Terhadap Peningkatan Rentabilitas Modal Sendiri (Studi Kasus di PT. Intermedia Pressindo)’, Jurnal Ekonomi, Vol.7, No.2, Agustus 2007, 1-13. Praytino, RH 2010, ‘Peranan analisa laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan (studi kasus pada PT. X)’, Jurnal Manajemen Unnur Bandung. Vol. 2. No.1, pp. 117. Raheman, Abdul And Mahamed, Nasr, 2007, ‘Working Capital Management and Profitability – Case of Pakistan Firms’. International Journal Review of Business Research Papers, Vol. 3 No. 1, March 2007, pp. 279 – 300. Rajesh, M, Reddy, NRV, R 2011, ‘Impact of Working Capital Management on Firms Profitabilty’, Global Journal of Finance and Management, Vol. 3, No. 1, pp. 151-158. Riyanto, Bambang, 2010, Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan, Yogyakarta, Edisi 4, Cetakan Kesepuluh, BPFEYogyakarta. Samiloglu and K Demirgunes, 2008, ‘The Effect of Working Capital Management on Firm Profitability: Evidence from Turkey’, The International Journal of Applied Economics and Finance. 2 (1), pp.4450. Soedorowerdi, Soedewi, 2007, ‘Pengaruh Struktur Modal Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Industri 20 Kecil Dengan Proses Jobbing di Jawa Timur’, Majalah Ekonomi, Vol. XVII (3), pp. 333-341. Susani, Krisna, 2005, ‘Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Jepara Tahun 20022004’, Skripsi online Digital, UNNES, Semarang. Walida Benazir, 2010, ‘Analisis Modal Kerja Dan Efisiensi Biaya Serta Pengaruhnya Terhadap Rentabilitas Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung’. Tesis, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung Weaver, Samuel C and J. Fred Weston, 2007, Finance and Accounting for Nonfinacial Managers: Memahami Laporan Keuangan dan Akuntansi Sekelas MBA. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer. Widarjo W ana Setiawan, D 2009, ‘Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif’, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No.2, pp. 107-119. Yusuf, M and Ayodya, T 2006, ‘Analisis Pengatuh Biaya Produktivitas Aktiva Dan Struktur Modal Serta Peranannya Dalam Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Otomotif di Indonesia Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta’, Jurnal Akuntansi, Th. X, 01, Januari, pp. 33-46. Bambang Subroto, Drs, AK, Analisis Laporan Keuangan, Liberty , Yogyakarta, 1985 Charles J. Woelfel, Memantau Kesehatan Perusahaan Melalui Laporan Keuangan, Abdi Tandur, Jakarta, 1997. Djarwanto, Drs, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 1989. 21 Erich A. Helfert, Tekhnik Analisis Keuangan, Erlangga, Jakarta, 1996 S. Munawir, Drs, AK, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta, 1995. 22