1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MONOPOLI IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 MALANG Zuhri Firdaus, Siti Zubaidah, Sunarmi Progam Studi Pendidikan Biologi, FMIPA E-Mail: [email protected] Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Malang, Indonesia Abstract: Learning science in junior high school should be supported with adequate media. Results of a preliminary study in class VIII SMP Negeri 4 Malang, known to science media is still limited and the student does not like science. In this study developed media of monopoly IPA material digestive system. Development procedures adapted from models Thiagarajan (1974) consists of four phases: Define, design, develop, and disseminate. In this limited study conducted to develop stage. Overall conclusions based on the validation and testing of students, media monopoly IPA can be used to support student learning material digestive system. Keywords: media development, monopoly IPA, digestive system Abstrak: Pembelajaran IPA di SMP harus ditunjang dengan media yang memadai. Hasil studi pendahuluan di kelas VIII SMP Negeri 4 Malang, diketahui media pembelajaran IPA masih terbatas dan siswa kurang menyukai pelajaran IPA. Pada penelitian ini dikembangkan media berupa monopoli IPA materi sistem pencernaan makanan. Prosedur penelitian dan pengembangan diadaptasi dari model Thiagarajan (1974) terdiri dari 4 tahap yaitu: Define, design, develop, dan disseminate. Dalam penelitian ini terbatas dilakukan sampai tahap develop. Kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan hasil validasi dan uji coba siswa, media monopoli IPA dapat digunakan untuk menunjang siswa belajar IPA materi sistem pencernaan makanan. Kata kunci: pengembangan media, monopoli IPA, sistem pencernaan makanan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum pendidikan nasional di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Permendikbud No. 58 tahun 2014 menjelaskan bahwa IPA dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences. Muatan IPA berasal dari disiplin ilmu fisika, kimia, dan biologi. Adapun bahan kajian IPA yaitu meliputi makhluk hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta. Pembelajaran IPA berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA memiliki banyak konsep keilmuan yang harus dikuasai oleh siswa sehingga penyampaian materinya tidak mudah untuk dilakukan. Pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA tidak dapat dibangun hanya menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan tanya jawab, akan tetapi penyampaian pelajaran IPA harus disertai dengan praktikum, observasi, dan media penunjang pembelajaran yang memadai. Hal ini 2 penting karena siswa akan segera bosan apabila guru hanya mengunakan metode mengajar yang monoton. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA kelas VIII SMP Negeri 4 Malang pada tanggal 24-25 september 2014, kegiatan pembelajaran di sekolah pada semester gasal tahun ajaran 2014 – 2015 untuk kelas VIII IPA sudah mulai menggunakan kurikulum 2013, namun untuk proses pembelajaran IPA terpadu, guru merasa kesulitan sehingga perlu banyak belajar dan beradaptasi dengan penerapan kurikulum 2013. Adapun hambatan yang dialami oleh guru dalam mengajarkan konsep-konsep IPA khususnya materi sistem pencernaan makanan yaitu LCD masih sedikit, ruang laboratorium terbatas beserta peralatan dan bahan untuk uji bahan makanan kurang lengkap, terbatasnya media pembelajaran berupa torso ditambah dengan beberapa bagiannya sudah ada yang rusak. Lebih khusus guru berharap ada alternatif media penunjang dalam pembelajaran sehingga membuat siswa lebih antusias untuk mengikuti pelajaran IPA. Hasil observasi dan wawancara pada tanggal 27 November 2014 di SMP Negeri 4 Malang, diketahui sebanyak 25% siswa kelas VIII kurang menyukai pelajaran IPA khususnya materi biologi karena banyak hafalan dan materinya abstrak. Siswa dituntut untuk menguasai konsep-konsep materi lumayan banyak sehingga mereka kurang begitu antusias mengikuti pembelajaran, oleh karena itu siswa berharap ada suatu permainan yang menyenangkan bagi mereka dan efektif untuk membantu mempelajari materi sistem pencernaan agar mereka tidak bosan. Alternatif untuk mengatasi kendala dalam proses pembelajaran IPA materi sistem pencernaan makanan adalah pengembangan media permainan monopoli IPA. Fitriani (2013) menyatakan bahwa permainan yang dikemas dengan tepat bersama materi pelajaran dapat dijadikan media penunjang pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. METODE Prosedur penelitian dan pengembangan media monopoli IPA diadaptasi dari model Thiagarajan (1974) terdiri dari 4 tahap yaitu: Define, design, develop, dan disseminate. Dalam penelitian ini terbatas dilakukan sampai tahap develop. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengembangan media monopoli IPA dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Wawancara/observasi lapangan Analisis permasalahan guru dan siswa Draft dan desain media monopoli IPA siap divalidasi Pemilihan media dan format media monopoli IPA Mendefinisikan kebutuhan pembelajaran Merancang kerangka media monopoli IPA Uji coba 15 siswa dan penilaian praktisi lapangan Validasi ahli media dan materi Revisi produk media monopoli IPA Penyempurnaan produk media monopoli IPA Gambar 1. Langkah-Langkah Pengembangan Media Monopoli IPA 3 Produk hasil pengembangan merupakan media pembelajaran berupa permainan monopoli IPA materi sistem pencernaan makanan. Produk divalidasi oleh ahli media, ahli materi, praktisi lapangan dan di ujicobakan kepada siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang. 1. Desain Uji Coba Uji coba dilakukan meliputi validasi ahli dan uji coba lapangan. Validasi ahli dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk dari segi kesesuaian materi dan penampilan produk. Uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui respons siswa terhadap produk yang dikembangkan dan keefektifan media monopoli IPA dalam menunjang proses pembelajaran. 2. Subyek Uji Coba Subjek uji coba produk media permainan monopoli IPA adalah siswa kelas VIII IPA SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah sebanyak 15 sampel siswa. 3. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitaif. Data kualitatif berupa komentar dari ahli materi, ahli media, praktisi lapangan, dan siswa terhadap media pembelajaran monopoli IPA. Sedangkan data kuantitatif didapatkan dari skor validasi dari ahli materi, ahli media, praktisi lapangan, dan siswa, dikonversi ke dalam bentuk persentase. 4. Instrument Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kelayakan produk media monopoli IPA dalam penelitian berupa angket/kuesioner. Angket yang digunakan dalam penelitian ini telah disediakan kolom komentar dan kolom penskoran. Pada kolom penskoran tertera skala antara 1-4 sehingga responden dapat memberikan tanda centang pada kolom yang dianggap paling sesuai. 5. Teknik Analisis Data Data kualitatif dianalisis secara deskriptif dengan mengumpulkan komentar yang didapat untuk dijadikan bahan pertimbangan melakukan revisi terhadap produk. Data kuantitatif dianalisis menggunakan rumus persentase yaitu: Persentase (%) = 100% Berikut pada Tabel 1 disajikan pedoman penilaian kriteria kelayakan data hasil penilain validasi para ahli dan subjek coba siswa. Tabel 1 Kriteria Kelayakan Data Hasil Penilaian Validator dan Siswa Skala Nilai (%) Tingkat Validitas 81%-100% Sangat tinggi 61%-80% Tinggi 41%-60% Sedang 21%-40% Rendah 0%-20% Sangat rendah (Diadaptasi dari Riduwan, 2007) 4 HASIL A. Deskripsi Produk Deskripsi desain dan draf dari produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi berupa permainan monopoli IPA yang terdiri dari papan monopoli, pion, rumah-rumahan, pensil putar pengganti dadu, kartu kesempatan, kartu informasi umum, kartu skor yang berisi pertanyaan serta kunci jawabannya, kartu denda, dan kartu lembar peraturan permainan monopoli. Produk berupa monopoli IPA merupakan hasil modifikasi dari permainan monopoli asli. Perbedaannya adalah penguasaan aset/skor pada monopoli tidak lagi dilakukan dengan membayar sejumlah uang mainan tetapi diganti dengan cara pemain harus dapat menjawab soal-soal yang terdapat dalam monopoli IPA. Adapun soal-soal pada monopoli IPA beragam dari ranah kognitif taksonomi klasifikasi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson R.W dan Krathwohl dan disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran materi sistem pencernaan makanan. 1. Papan monopoli IPA terbuat dari kertas art paper (AP) 210 gram ukuran 35 x 31 cm, di dalamnya terdapat petak-petak yang berisi pertanyaan, informasi umum,dan kesempatan. Baik pada petak pertanyaan maupun tampilan pada papan monopoli lainnya disertai gambar yang berhubungan dengan materi atau gambar lain yang menarik dan mendidik. Tampilan papan monopoli IPA dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Tampilan Papan Monopoli IPA 5 2. Perlengkapan kartu yang terdiri dari kartu informasi umum, kartu kesempatan, dan kartu skor pada media monopoli IPA terbuat dari kertas AP ukuran A3 + 210 gram. Di dalam kartu-kartu tersebut berisi gambar, informasi atau soal yang berhubungan dengan materi sistem pencernaan makanan. Tampilan salah satu perlengkapan kartu media monopoli IPA dapat dilihat pada Gambar 3. Monopoli Biologi Monopoli Biologi Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan Makanan Oleh: Zuhri Firdaus Makanan Oleh: Zuhri Firdaus Kartu Skor Soal C4 Kartu Skor Jawaban C4 45 45 (a) (c) C4 Jawaban C4 Apa fungsi bagian yang ditunjuk anak panah pada gambar berikut (b) Informasi umum Apendik berisi sejumlah darah putih yang berperan dalam imunitas (sistem pertahanan tubuh) (d) Kesempatan Di Bawah ini adalah animasi gambar gerak peristaltic Maju 3 petak (e) (f) Gambar 3. Kartu Media Monopoli IPA (a) Halaman Depan Kartu Soal, (b) Halaman Belakang Kartu Soal, (c) Halaman Depan Kunci Jawaban, (d) Halaman Belakang Kunci Jawaban, (d) Tampilan Kartu Informasi Umum, (e) Tampilan Kartu Kesempatan 6 3. Kartu denda merupakan kartu pengurangan skor ketika siswa tidak dapat menjawab soal dengan benar. Besar skor denda setiap kartu adalah 5 poin. Tampilan kartu denda dapat dilihat pada Gambar 4. DENDA! 5 Skor 5 Gambar 4. Tampilan Kartu Denda 4. Kelengkapan berupa papan monopoli dan kartu permainan didesain menggunakakan progam komputer adobe illustrator CS 5 dan microsoft word. 5. Pensil putar adalah peralatan yang digunakan sebagai pengganti dadu pada permainan monopoli biasa. Tiap sisi segi enam pada pensil putar ditulis angka 1 sampai 6. Cara pemakainnya yaitu dengan digelindingkan. 6. Pion digunakan untuk mewakili langkah pemain/siswa dalam permainan. Sedangkan rumah-rumahan difungsikan sebagai penanda bahwa petak skor sudah dikuasai oleh siswa yang berhasil menjawab dengan benar soal pada kartu skor dan papan monopoli. Berikut Gambar 5. Tampilan pensil pion, rumah, dan pensil putar Gambar 5 Tampilan (a) Pion, (b) Rumah, (c) Pensil putar 7. Kartu lembar peraturan permainan adalah peralatan yang digunakan sebagai landasan operasional dan peraturan permainan monopoli IPA. 8. Semua kelengkapan dan peralatan media monopoli IPA didesain semenarik mungkin agar dapat meningkatkan motivasi dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. B. Penyajian Data Uji Coba Produk 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari penilaian skor pada angket validasi oleh ahli media, ahli materi, praktisi lapangan dan subjek uji coba. Data kuantitatif dari hasil validasi dan uji coba siswa akan ditunjukkan sebagai berikut. a. Ahli Media Tabel 2. Data Validasi Ahli Media No Aspek yang dinilai 1 2 3 Komponen aspek format media monopoli IPA Komponen aspek visual Keseluruhan sajian pada monopoli IPA Rata-rata persentase Rata-rata persentase 84, 4 Tingkat validasi 86,25 87,5 Sangat tinggi Sangat tinggi 86 Sangat tinggi Sangat tinggi 7 b. Ahli Materi Tabel 3. Data Validasi Ahli Materi No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5 6 Sajian pada materi jenis dan kandungan bahan makanan Sajian pada materi fungsi bahan makanan Sajian pada materi organ pencernaan manusia Sajian materi enzim pencernaan dalam tubuh manusia Sajian materi proses pencernaan makanan pada manusia Keseluruhan sajian materi pada monopoli IPA Rata-rata persentase Rata-rata persentase 88,89 Tingkat validasi 88,89 Sangat tinggi 86 Sangat tinggi 86 Sangat tinggi 88,89 Sangat tinggi 75 Tinggi 85,6 Sangat tinggi Rata-rata Persentase 82 87,5 Tingkat validasi 83,3 87,5 Sangat tinggi Sangat tinggi 85 Sangat tinggi Sangat tinggi c. Praktisi Lapangan Tabel 4. Data Validasi Praktisi Lapangan No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Materi pada monopoli IPA Bahasa yang digunakan pada monopoli IPA Soal pada monopoli IPA Keseluruhan menu pada monopoli IPA Rata-rata persentase Sangat tinggi Sangat tinggi d. Uji Coba Siswa Tabel 5. Data Hasil Uji Coba Siswa No Aspek yang dinilai 1 2 Bahasa yang digunakan pada monopoli IPA Keseluruhan sajian pada monopoli IPA Rata-rata persentase Jumlah siswa 15 Rata-rata persentase 82 Tingkat validasi Sangat Tinggi 15 88 Sangat Tinggi 85 Sangat Tinggi 2. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari pengisian komentar dan kesimpulan pada angket validasi oleh ahli media, ahli materi, praktisi lapangan, dan siswa. Data tersebut digunakan untuk perbaikan produk media monopoli IPA. Data kualitatif dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Saran dan Komentar Para Ahli dan Siswa Ahli Media a. Ukuran papan kurang besar b. Desain ukuran Ahli Materi a. Terdapat teks bahasa pada soal yang belum jelas arahannya Praktisi Lapangan a. Tampilan gambar pada media kurang jelas Siswa a. Beberapa poin pada lembar peraturan 8 Ahli Media perlengkapan kartu tidak sesuai c. Garis pembatas pada design papan monopoli tidak ada/kurang jelas Ahli Materi b. Terdapat materi pada kartu soal yang kurang benar c. Terdapat materi pada kartu kunci jawaban yang kurang benar Praktisi Lapangan b. Beberapa poin pada lembar peraturan permainan sulit dipahami Siswa permainan sulit dipahami b. Terdapat bahasa pada soal yang belum jelas maksudnya C. Analisis Data 1. Analisis Data Tinjauan Ahli Media Data validasi ahli media diperoleh dari seorang dosen ahli media dari jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Malang yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun yaitu atas nama Drs. Sarwono, M.Pd. Produk berupa permainan monopoli IPA sebelumnya telah melalui 3 kali tahapan revisi sampai pada akhirnya dilakukan validasi akhir kelayakan produk oleh ahli media yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2014. Ahli media memvalidasi beberapa komponen berdasarkan desain tampilan yang dikembangkan. Komponen tersebut diantaranya meliputi: kejelasan peraturan permainan, kesesuaian soal dengan indikator, kemenarikan desain papan permainan dan perlengkapan, kejelasan teks dan jenis huruf, kejelasan gambar dan back ground, dan kesesuaian bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Menurut perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 1, seluruh komponen yang dinilai memperoleh ratarata persentase sebesar 86%. Nilai persentase tersebut menunjukkan bahwa tingkat validitas produk media monopoli IPA sangat tinggi yang berarti produk siap dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran. 2. Analisis Data Tinjauan Ahli Materi Data validasi ahli materi diperoleh dari seorang dosen fisiologi manusia dari jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Malang yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun atas nama Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si. Materi sistem pencernaan makanan dalam produk permainan monopoli IPA sebelumnya telah melalui 3 kali tahapan revisi sampai pada akhirnya dilakukan validasi akhir kelayakan produk oleh ahli materi dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2014. Ahli materi dalam penelitian memvalidasi beberapa komponen yang berkaitan dengan materi sistem percenaan makanan pada produk media monopoli IPA. Komponen yang divalidasi oleh ahli materi meliputi kesesuaian teks dan gambar dengan materi, kebenaran materi, kemudahan dalam memahami materi, serta ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Materi yang divalidasi oleh ahli materi meliputi: Jenis dan kandungan bahan makanan, fungsi bahan makanan, organ pencernaan pada manusia, enzim pencernaan pada manusia dan proses pen-cernaan pada tubuh manusia. Berdasarkan perhitungan persentase pada Tabel 2 diperoleh rata-rata persentase sebesar 85,6% dengan tingkat validitas sangat tinggi ini artinya produk monopoli IPA layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran 3. Analisis Data Tinjauan Praktisi Lapangan Data validasi praktisi lapangan diperoleh dari seorang guru biologi kelas VIII IPA di SMP Negeri 4 Malang yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun yaitu atas nama Krismianti, S.Pd. Validasi produk oleh ahli praktisi lapangan dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2014. Praktisi lapangan memvalidasi produk dari aspek materi, tampilan dan keefektifan produk untuk 9 pembelajaran materi sistem pencernaan makanan. Validasi dilakukan setelah praktisi lapangan mengamati langsung penggunaan media permainan monopoli IPA oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut perhitungan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 3 diperoleh rata-rata persentase sebesar 85% dengan tingkat validitas sangat tinggi yang berarti produk layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Guru juga memberikan komentar bahwa produk monopoli IPA sangat menarik dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa menjadi antusias dalam mengikuti pelajaran. 4. Analisis Data Uji Coba Siswa Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang pada semester gasal yang telah mendapat pengalaman belajar materi sistem pencernaan makanan baik melalui studi literatur, diskusi, praktikum dan pengalaman belajar lainnya. Subjek uji coba pada penelitian ini berjumlah 15 sampel siswa yang dipilih secara acak oleh guru praktisi lapangan. Kegiatan uji coba siswa dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2014. Menurut komentar dari 15 siswa dalam angket, secara garis besar mereka menyimpulkan bahwa media permainan monopoli IPA selain unik dan menarik juga membuat mereka merasa lebih semangat dan percaya diri untuk belajar IPA materi sistem pencernaan makanan karena membuat situasi pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan rumus perhitungan persentase penilaian media monopoli IPA oleh siswa pada Tabel 4 diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 85% dengan tingkat validasi sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa produk media monopoli IPA dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. D. Revisi Produk Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media monopoli IPA yang telah dikembangkan agar dapat digunakan untuk membantu siswa belajar IPA materi sistem pencernaan makanan. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh ahli media, ahli materi, praktisi lapangan. Tabel 7, 8, dan 9 berikut ini adalah rincian revisi produk yang dikembangkan. Tabel 7. Revisi dari Ahli Media No Sebelum revisi 1 Tampilan gambar pada media kurang jelas 2 Desain ukuran perlengkapan kartu tidak sesuai 3 Garis pembatas pada design papan monopoli tidak ada/kurang jelas Tabel 8. Revisi dari Ahli Materi No Sebelum revisi 1 Terdapat teks bahasa pada soal yang belum jelas arahannya 2 Terdapat materi pada kartu soal yang kurang benar 3. Terdapat materi pada kartu kunci jawaban yang kurang benar Sesudah revisi Gambar sudah diperjelas tampilannya Design ukuran kartu sudah disesuaikan Garis pembatas pada papan monopoli IPA sudah diperbaiki Sesudah revisi Arahan bahasa pada soal sudah diperjelas Kartu soal sudah diperbaiki Kartu kunci jawaban sudah diperbaiki 10 Tabel 9. Revisi dari Praktisi Lapangan No Sebelum revisi 1 Tampilan gambar pada media kurang jelas 2 Beberapa poin pada lembar peraturan permainan sulit dipahami Sesudah revisi Gambar sudah diperjelas tampilannya Lembar peraturan permainan sudah diperbaiki PEMBAHASAN Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran ini adalah berupa permainan monopoli IPA pada materi sistem pencernaan makanan untuk siswa kelas VIII SMP semester gasal. Media monopoli IPA ini dikembangkan atas permasalahan pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan makanan yang terjadi di kelas VIII SMP Negeri 4 Malang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan, guru mengeluh karena terbatasnya media penunjang pembalajaran IPA, sedangkan 25% siswa kelas VIII kurang menyukai pelajaran IPA dan nampak lesu kurang antusias mengikuti pembelajaran. Pada penelitian ini, pengembangan produk permainan monopoli IPA dijadikan sebagai alternatif media dalam menunjang pembelajaran materi sistem pencernaan makanan. Hasil validasi oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi lapangan diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 85,53 dengan tingkat validasi sangat tinggi. Ahli materi menilai sajian materi pada media untuk materi sistem pencernaan makanan sudah baik dan lengkap. Ahli media menilai desain format dan visual serta draf media sudah bagus dan menarik. Praktisi lapangan juga menilai bahwa media berupa permainan monopoli IPA sangat menarik dan berhasil untuk mengangkat semangat belajar siswa. Beberapa uraian hasil di atas menunjukkan bahwa media monopoli IPA telah layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil observasi saat uji coba produk di lapangan, siswa nampak begitu antusias dan terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan berdasarkan hasil angket diperoleh nilai persentasi sebesar 85 dengan tingkat validasi sangat tinggi. Pada lembar angket, hampir keseluruhan jawaban siswa menilai media berupa permainan monopoli IPA selain menarik juga membuat mereka merasa lebih percaya diri, semangat, dan membuat suasana pembelajaran materi sistem pencernaan makanan menjadi lebih menyenangkan. Beberapa uraian hasil di atas menunjukkan bahwa media monopoli IPA efektif dalam menunjang kegiatan pembelajaran karena membuat siswa merasa senang dan lebih semangat dalam mempelajari IPA materi sistem pencernaan makanan. Efektifitas media berupa permainan monopoli IPA dalam permbelajaran materi sistem pencernaan makanan sesuai dengan hasil penelitian Fitriani (2013) bahwa permainan yang dikemas dengan tepat dalam pembelajaran dapat dijadikan sebagai alternatif media yang positif untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Permainan dapat membantu siswa untuk mengembangkan suatu keterampilan belajar dalam bebagai cara (Kirkby, 1992). Yusuf menambahkan (2011) beberapa manfaat belajar sambil bermain antara lain dapat meyingkirkan keseriusan yang menghambat, menghilangkan stress dalam lingkungan belajar, mengajak siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, meraih makna belajar melalui pengalaman dan memfokuskan siswa sebagai subyek belajar. Media pembelajaran monopoli IPA sesuai hasil validasi dan uji coba siswa memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut. 11 1. Kelebihan media monopoli IPA materi sistem pencernaan makanan a. Media monopoli IPA merupakan media visual dan fleksibel dapat digunakan dimana saja dan tidak harus di kelas. b. Materi dan soal dalam media telah sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. c. Media monopoli IPA memiliki banyak komponen/perlengkapan permainan sehingga melatih ketelitian dan ketertiban pemain untuk merapikan kembali setelah menggunakannya. d. Membuat pembelajaran yang bersifat hafalan menjadi lebih menyenangkan e. Permainan monopoli IPA mudah untuk dimainkan f. Permainan monopoli IPA dibuat dengan desain dan warna menarik sehingga tidak segera membuat siswa bosan g. Memberikan pengalaman pembelajaran baru kepada siswa yaitu dengan menggunakan permainan yang menyenangkan. 2. Kekurangan media monopoli IPA materi sistem pencernaan makanan a. Media monopoli IPA tidak dilengkapi dengan desain yang dapat mengajak siswa terkait dengan fenomena langsung kejadian tampak mata. b. Ukuran Papan monopoli IPA kurang besar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai persentase penilaian media monopoli IPA materi sistem pencernaan makanan oleh ahli media, ahli materi, praktisi lapangan dan siswa berturut-turut adalah 86; 85,6; 85; 85 dengan tingkat validitas sangat tinggi. Kesimpulan secara keseluruhan, media permainan monopoli IPA layak digunakan untuk membantu siswa belajar materi sistem pencernaan makanan. Saran 1. Saran Pemanfaatan Media monopoli IPA dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran IPA materi sistem pencernaan makanan oleh guru dan siswa yang dijelaskan sebagai berikut. a. Guru dapat memanfaatkan media monopoli IPA pada pembelajaran di kelas sebagai pengayaan dan penguatan pemahaman siswa terhadap materi sistem pencernaan makanan. Pengayaan dan penguatan pemahaman ini dapat diberikan setelah siswa terlebih dahulu mendapat pengalaman belajar berupa praktikum, diskusi, studi literatur atau pengalaman belajar yang lain b. Guru dan siswa diharapkan memahami dengan baik peraturan permainan monopoli IPA saat menggunakan media pembelajaran ini. c. Siswa yang memainkan monopoli IPA diharapkan dapat belajar secara mandiri karena media ini didesain dengan pembelajaran mandiri yang dapat menambah pengetahuan. d. Siswa pada saat bermain seharusnya dapat menjaga ketertiban dan fair play saat menggunakan media monopoli IPA 2. Saran Diseminasi Penyebarluasan media pembelajaran monopoli IPA dapat dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa saran diseminasi berikut. a. Pengenalan media monopoli IPA pada khalayak umum dapat dilakukan melalui majalah pendidikan koran atau media sosial komunikasi lain. 12 b. Pihak sekolah sebaiknya memberikan pemahaman bahwa penggunaan permainan dapat dijadikan salah satu alternatif variasi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa c. Bagi peneliti lebih lanjut sebaiknya dapat melakukan penyebaran produk ke sasaran yang lebih luas tidak hanya di sekolah tertentu saja sehingga dapat menjadi desain industri. 3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut Media permainan monopoli IPA tentu belum sempurna, perlu dilakukan usaha untuk menyempurnakan pengembangan produk lebih lanjut. Saran pengembangan produk media monopoli IPA lebih lanjut adalah sebagai berikut. a. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melaksanakan penelitian eksperimen semu, sehingga dapat lebih mengetahui keefektifan media pembelajaran monopoli IPA serta mengatasi permasalahan pelajaran kelas VIII IPA khususnya pada materi sistem pencernaan makanan di sekolah. b. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas sehingga dapat secara spesifik mengatasi permasalahan pelajaran di kelas VIII IPA SMP khususnya pada materi sistem pencernaan makanan di sekolah. DAFTAR RUJUKAN Fitriani, A. 2013.Penggunaan Media Berbasis Permainan Monopoli Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Usaha Dan Energy Di SMP Negeri 12 Kabupaten Tebo. Pendidikan Fisika FMIPA FKIP Universitas Jambi.Skripsi tidak diterbitkan. Kirkby, D. 1992. Games In The Teaching Of Mathematics. New York: Cambridge University Press Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama. Riduwan, 2007.Belajar Mudah Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Thiagarajan, S. & Semmel, D. S. 1974. Instructional Development for Trainning Teacher of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Indiana University Press. Yusuf, Y. & Auliya, U. 2011. Sirkuit Pintar Melejitkan Kemampuan Matematika Dan Bahasa Inggris Dengan Metode Ular Tangga. Jakarta: Visimedia