pendahuluan - WordPress.com

advertisement
PENDAHULUAN
Pokok bahasan :
Istilah ilmu negara
Batasan dan bidang penyelidikan ilmu negara
Definisi Negara Menurut Ahli
Hubungan ilmu negara dengan ilmu hukum
tata
negara
Hubungan ilmu negara dengan ilmu politik
Sifat – sifat Negara
Unsur – unsur Negara
Kedudukan Ilmu Negara dalam Kurikulum Fakultas Hukum
Mata Kuliah
Pengantar
Mata Kuliah
Tambahan
- Sosiologi
- Bahasa
Inggris
- Filsafat
Logika
Mata Kuliah
Pembantu
-
Ilmu
Pengantar
Negara
Ilmu
Hukum
PIH)
- Pengantar
Hukum
Indonesia
(PHI)
Mata Kuliah
Pokok
Hukum Tata
Negara (HTN)
Hukum
Administrasi
Negara (HAN)
- Hukum
Internasional
(HI)
-
- Hukum Perdata
- Hukum Pidana
1
ISTILAH ILMU NEGARA





STAATSLEER (BELANDA)
DIE STAATSLEHRE (JERMAN)
Di Indonesia istilah tersebut baru di gunakan setelah
berdirinya universitas Nasional yang pertama : UGM,
dengan mengambil Contoh Rechts Hogesschoel (R.H.S)
Sebelumnya pada RHS Ada Matakuliah : HISTORISCHE
ONTWIKWLING DER HEDENDAAGE STAATRECHT
(sejarah bangunan kenegaraan dewasa ini sebagai mata
pelajaran pengantar untuk Hukum Tata Negara Positif /
pd wkt itu di Hindia Belenda)
Oleh UGM di bandingkan dengan kurikulum Universitas
tertua di Belanda LEIDEN, dimana terdapat mata kuliah
STAATSLEER,yang bersifat umum
Batasan Dan Bidang Penyelidikan Ilmu Negara









Ilmu Negara :
Ilmu yang mempelajari/menyelidiki tentang negara
Ilmu-ilmu lain yang obyek penyelidikannya juga negara :
Ilmu negara
Ilmu Hukum Tata Negara
Ilmu Politik
Ilmu Perbandingan Tata Negara
Ilmu Pemerintahan
Dan Sebagainya
Di Anglo Amerika “Political Science” (ilmu-ilmu
kenegaraan)
Beda obyek Ilmu Negara Dengan Ilmu Lainnya
Yang berobyekkan Negara


Ilmu-ilmu lain yang berobyekkan negara
memandang negara
dari sifat/pengertiannya yang kongkrit
Terikat oleh tempat, keadaan dan waktu
(ajektif)
Ilmu negara memandang obyeknya
dari sifat/pengertian yang abstrak
(Abstrak-Umum-Universal)
Skema Jellinek bidang penyelidikan
ilmu negara


Objek penyelidikan ilmu negara adalah negara.
Disamping itu ada ilmu politik, ilmu hukum tata
negara, ilmu pemerintahan, ilmu perbandingan
tata negara yang juga memiliki objek
penyelidikan negara.
Oleh Jellinek ilmu-ilmu pengetahuan tentang
negara disebut staatswissenschaften (dalam
bukunya Die Algemeine Staatslehre)
Staatswissenschaft (dalam arti luas) di
bagi 2 :
1. Staatswissenschaft (dalam arti sempit), dibagi 3 :
1. Beschreibende staats wissenschaft
2. Theoritische staats wissenschaft,
3. Angewandte staats wissenschaft
2. Staats rechts wissenschaft, dibagi atas :




Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
tata negara
administrasi negara
Keprajaan/pamong praja
internasional
Staatswissenschaft (dalam arti luas) di bagi 2 :
1. Staats wissen schaft (dalam arti
sempit),yang di bagi lagi atas 3 bagian:
1.Beschreibende staats wissenschaft,
maksudnya melukiskan dan menguraikan
susunan negara, menunjukkan unsurunsurnya dan membahas berbagai
aspeknya. Yaitu secara deskriptif apa
adanya dari negara-negara yang sudah
ada/masih ada.
2.Theoritische staats wissenschaft, maksudnya sudah
bersifat positif, nyata, dan diperoleh dari sesuatu
yang dialami/diperoleh dari empiri. Bahan kajian
dari Beschreibende S.W. dibandingkan untuk
mendapatkan persamaan dan perbedaanperbedaan. Theoritische staats wissenschaft dibagi
2 yaitu :
 algemeine staatslehre (ilmu negara umum), yang di
bagi 2 juga :



Allgemeine sociale staatlehre, ditinjau dari segi sosial
Allgemeine staatsrechtslehre, ditinjau dari segi hukum
Besondere staatslehre (pengertian khusus dari
negara), yang dibagi 2 juga :


Individualle staatslehre, ditinjau dari totalitanya
Spezialle staatslehre, ditinjau dari segi strukturnya, misal
DPR, MPR
3.Angewandte staats wissenschaft, maksudnya
ilmu politik. Ilmu politik ini mempraktekkan
segala hasil penyelidikan yang diperoleh
staatslehre sebagai ilmu pengetahuan yang
teoritis.
2. Staats rechts wissenschaft (ilmu
kenegaraan dalam hubungannya dengan
ilmu hukum), dibagi atas :




Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
tata negara
administrasi negara
Keprajaan/pamong praja
internasional

Ilmu negara berbeda dengan ilmu tata negara
yang mengambil suatu negara tertentu sebagai
sasaran penyelidikan, ilmu negara justru berada
dalam pengertian yang abstrak, dalam arti bahwa
penyelidikan dan pembahasan yang dilakukan
ilmu negara tidaklah mengenai suatu negara
yang secara konkret ada pada suatu waktu dan
tempat tertentu, melainkan negara ‘terlepas’ baik
dari dimensi waktu maupun tempat. Oleh karena
itu hasil penyelidikan ilmu negara bersifat umum,
ada juga yang menggunakan istilah ilmu negara
umum (jellinek).
OBYEK ILMU NEGARA
Dari negara yang belum mempunyai ajektif
tertentu tsb, kemudian dibicarakan :
Kapan sesuatu itu dinamakan negara (asal
mula)
Apa yang dimaksud dengan negara
(Hakikatnya)
Tujuan, fungsi dan legitimasi kekuasaan
negara
Bentuk-bentuk Negara dan Pemerintahan
Beberapa Definisi
1.
2.
3.
George Jellinek
negara ialah organisasi kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah berkediaman
yang tertentu
R.M. Kranenburg
negara adalah suatu organisasi yang timbul
karena kehendak suatu golongan atau
bangsanya sendiri
Logemann
negara ialah organisasi (ikatan kerja)
kemasyarakatan yang bertujuan mengatur dan
memelihara masyarakat tertentu dengan
kewibawaannya
4.
5.
Bellefroid
negara adalah suatu masyarakat hukum yang
secara kekal menempati suatu daerah tertentu
dan yang diperlengkapi dengan kekuasaan
tertinggi untuk mengurus kepentingan umum
R.M. Mac Iver
negara adalah asosiasi (persekutuan) yang
menyelenggarakan penertiban di dalam suatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan suatu sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang
untuk maksud tersebut diberi kekuasaan
memaksa
Max Weber
negara adalah suatu masyarakat yang
mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekuasaan fisik secara sah dalam suatu
wilayah
7. Ludwig Gumplowicz
negara itu tidak lain daripada organisasi dari
kekuasaan golongan kecil atas golongan besar
8.
Prof. Mr. Sunarko
negara ialah suatu jenis dari suatu organisasi
masyarakat yang mengandung tiga hakekat
atau kriteria, yaitu harus ada daerah, warga
negara dan kekuasaan tertentu.
6.
Hubungan ilmu negara dengan ilmu hukum
tata negara

Ilmu negara merupakan pengantar sebelum
mempelajari hukum tata negara. Karena ilmu
negara yang merupakan ilmu pengetahuan yang
murni mempelajari dasar-dasar pokok dan
sendi-sendi pokok daripada negara. Oleh
karenanya ilmu negara dapat memberikan
dasar-dasar teoritis untuk hukum tata negara
yang positif dan konkret.
Hubungan ilmu negara dengan ilmu
politik


Kata politik berasal dari kata ‘polis’ dalam bahasa
Yunani kuno. Polis adalah kota yang menyerupai
negara. (pada zaman yunani kuno terdapat suatu
tempat tinggal bersama orang-orang di atas sebuah
bukit dengan tembok/benteng yang kuat, yang
mempunyai organisasi kekuasaan tertnggi. Maka polis
adalah suatu negara, disebut negara kota (city state),
selanjutnya kata-kata yang berasal dari kata
polis/politik/police dll dapat dikatakan berkaitan
dengan negara
Obyek penyelidikan ilmu politik adalah negara dalam
arti umum. Yang diselidiki terutama adalah kekuatankekuatan sosial yang terdapat dalam masyarakat yang
secara langsung dapat mempengaruhi pemerintahan
negara, bahkan dapat ikut merubah dan menentukan
struktur negara. Karenanya ilmu politik
penyelidikannya berkaitan dengan faktor-faktor
kekuasaan yang riil dalam masyarakat.


Persamaan ilmu negara dengan ilmu politik
terletak pada obyeknya, yaitu keduanya
mempelajari negara sebagai pengertian
‘genus’/umum. Bahkan dinegara Anglo-Amerika
kedua ilmu tersebut tidak dibedakan. Ilmu
tersebut identik.
Perbedaan keduanya terletak pada ‘focus of
interest’. Herman Heller menyatakan ilmu negara
tugasnya terbatas pada usaha-usaha melukiskan
lembaga-lembaga kenegaraan, sehingga sifatnya
adalah deskriptif dan karenanya statis. Ilmu
politik sebaliknya lapangan kerjanya lebih luas,
karena juga meliputi usaha-usaha untuk
mengadakan analisa dari peristiwa politik atau
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan negara,
jadi sifatnya lebih dinamis.
Sifat-sifat khusus yang dimiliki
negara

Prof. Miriam Budiarjo mengemukakan tiga sifat
karakteristik negara, yaitu :



Sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuasaan
untuk memakai kekerasan fisik secara legal,
misalnya menggunakan sarana polisi, tentara, dll
agar peraturan perundangan ditaati, sehingga
ketertiban masyarakat tercapai dan anarki dapat
dicegah.
Sifat monopoli, dalam arti negara sendirilah yang
mempunyai hak tunggal untuk menetapkan tujuantujuan bersama dalam masyarakat, menetapkan
asas/ideologi negara, dll
Sifat mencakup semua, dalam arti kekuasaan
negara itu meliputi dan mengatasi semua
kekuasaan organisasi atau entitas lainnya yang ada
di masyarakat
Unsur-unsur yang dimiliki negara



Prof. Nasrun mengatakan bahwa negara adalah
organisasi kemasyarakatan yang khusus dan
tertinggi, dimana kekhususan dan ketinggiannya
terletak pada unsur-unsurnya yang hanya dimiliki
negara, dan tidak dimiliki oleh organisasi yang
lain.
Unsur negara di bedakan antara unsur yang
bersifat konstitutif yaitu unsur pembentuk, yang
merupakan syarat mutlak yang bersifat primer
untuk adanya negara, dan unsur yang bersifat
deklaratif, yang merupakan syarat yang bersifat
sekunder (fakultatif)
Unsur yang bersifat konstitutif ialah :



Unsur wilayah negara (darat, laut. Udara);
Unsur bangsa (rakyat);
Unsur pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam
maupun ke luar)


Sedangkan Unsur yang bersifat deklaratif ialah
berupa adanya pengakuan negara lain. Ini
merupakan unsur tambahan agar suatu negara
dapat diterima dilingkungan pergaulan
internasional. Unsur ini tidak harus ada untuk
negara bisa eksis.
Tetapi dipandang dari sudut hukum
internasional, masalah pengakuan termasuk
unsur mutlak. Seperti tercantum dalam Pasal 1
Konvensi Montevideo tahun 1933 yang
menegaskan bahwa negara sebagai persona
internasional harus memiliki kemampuan
menyelenggarakan perhubungan-perhubungan
dengan negara lain.
Download