Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

advertisement
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2012 - 2014
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TAHUN 2012
a
PERATURAN
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 06 /Per/M.KUKM/XI/2012
TENTANG
RENCANA STARTEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH TAHUN 2012 - 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.
bahwa dalam rangka menyikapi berbagai dinamika yang
berkembang dalam pelaksanaan prograrn pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ke depan,
diperlukan adanya penyesuaian dan penyempurnaan
terhadap kegiatan strategis ataupun kegiatan inisiatif
baru yang belum tertampung pada Rencana Strategis
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Tahun 2010 - 2014 tersebut;
b.
bahwa untuk mempertajam dan rneningkatkan
akuntabilitas Rencana Strategis Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai upaya mendorong
dan mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan
usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta meningkatkan
daya saing, perlu melakukan beberapa perubahan pada
Rencana stratergis Kementerian Koperasi dan usaha Kecil
dan Menengah Tahun 2010 - 2014;
c
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Mengingat
d
:
2012-2014
c.
bahwa pada prinsipnya penyempurnaan Rencana
Strategis ini tidak merubah subtansi pokok dan merupakan
rangkaian satu kesatuan utuh Rencana Strategis
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Tahun 2010 - 2014 yang telah ada sebelumnya;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2A12 - 2014.
1.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasionai (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4421);
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 -2025
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4700);
3.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
4.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008
tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4916);
5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012
tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 212,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5355);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 4663);
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4663);
8.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
9.
Peraturan Presiden Nornor 24 Tahun 2010
tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
10.
Instruksi Presiden Republik lndonesia Nomor 18 Tahun 1998
tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan
Perkoperasian;
11.
Instruksi Presiden Republik lndonesia Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
12.
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga;
13.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
14.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor
05/Per/M.KUKM/IX/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kenrenterian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah.
tentang
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL
DAN
MENENGAH
TENTANG
RENCANA
STRATEGIS
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
TAHUN 2012 - 2014
e
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
Pasal 1
Perubahan Rencana Strategis Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah
Tahun 2010-2014 menjadi Tahun 2012-2014 adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan seluruh Unit kerjanya dalam
menyelenggarakan program dan kegiatan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah pada Tahun 2012-2A14.
Pasal 3
(1)
Dengan diberlakukannya Peraturan ini, Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor: 01/Per/M.KUKM/I/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2010-2014 di cabut
dan tidak berlaku.
(2)
Ketentuan-ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor: 01/Per/M.KUKM/I/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2010-2014
dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum
diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Menteri
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik lndonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 November 2012
MENTERI NEGARA
SJARIFUDDIN HASAN
f
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 20 November 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
AMIR SYAMSUDDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 1143
g
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
KATA PENGANTAR
Implementasi kebijakan serta program pembangunan sebagaimana tertuang
dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 telah memasuki tahun ketiga. Berbagi upaya strategis telah, sedang dan
akan terus diselenggarakan untuk dapat mewujudkan pencapaian target dan sasaran
RPJMN 2010-2014 khususnya pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Seiring dengan bergulirnya waktu, serta memperhatikan berbagai aspek secara
komprehensif, faktor internal dan eksternal serta dinamika yang berkembang, maka
tidak dapat dipungkiri diperlukan adanya penyesuaian dan program penyempurnaan
terhadap program strategis atau yang berupa program inisiatif baru (new initiative)
dalam Rencana Stategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010-2014 yang telah
ada. Namun demikian, penyempurnaan ini tidak merubah subtansi pokok dan prinsip
atas Renstra dimaksud dan merupakan rangkaian satu kesatuan utuh.
Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010-2014 yang telah
disempurnakan ini menjadi panduan dan pedoman untuk meningkatkan Kinerja
Kementerian Koperasi dan UKM secara lebih baik, transparan dan akuntabel.
Dengan demikian akan terselenggara pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
pemberdayaan koperasi dan UKM, sesuai dengan tujuan pembangunan nasional,
khususnya amanat RPJMN Tahun 2010-2014.
Selain itu Renstra Kementerian Koperasi dan UKM ini, diharapkan menjadi
panduan bagi seluruh pihak yang berkepentingan terhadap upaya pemberdayaan
koperasi dan UMKM secara nasional. Dengan perencanaan yang tersistem, terstruktur
dan terukur, diharapkan pula Renstra ini dapat lebih meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pembangunan Nasional melalui pemberdayaan Koperasi
dan UMKM.
Jakarta, 16 November 2012
Sekretaris Kementerian,
Ir. Agus Muharram, MSP
i
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................
i
Daftar Isi ......................................................................................................................
ii
Daftar T abel ..................................................................................................................
iv
Daftar Gambar ..............................................................................................................
v
Daftar Grafik ..................................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................
1
1.1.
Kondisi Umum .............................................................................................
1
1.2.
Potensi dan Permasalahan .........................................................................
6
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS .......................................................
16
2.1.
Visi Kementerian Koperasi dan UKM .........................................................
16
2.2.
Misi Kementerian Koperasi dan UKM .......................................................
17
2.3.
Tujuan Kementerian Koperasi dan UKM ...................................................
17
2.4.
Sasaran Strategis Kementerian Koperasi dan UKM. ................................
19
2.5.
Ringkasan Eksekutif ....................................................................................
22
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .............................................................................
26
3.1
Arah kebijakan dan Strategi Nasional ........................................................
26
3.2
Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Koperasi dan UKM ...............
30
3.2.1. Arah Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM ...........................
32
3.2.2. Strategi Kementerian Koperasi dan UKM ......................................
33
BAB II
BAB III
1)
Strategi peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi
Koperasi dan UMKM. ......................................................
34
ii
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2)
Strategi pengembangan produk dan pemasaran bagi
Koperasi dan UMKM. ....................................................
34
Strategi peningkatan daya saing SDM Koperasi dan
UMKM ............................................................................
35
4)
Strategi penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM
36
5)
Strategi peningkatan akses kepada sumber daya
produktif ........................................................................
37
Program dan Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM.......................
38
3.3.1. Program Generik Kementerian Koperasi dan UKM ......................
38
3.3.2. Program Teknis Kementerian Koperasi dan UKM ........................
40
Program/Kegiatan dan Rencana Kerja Berdasarkan Unit Eselon I.........
47
3.4.1. Program Generik .............................................................................
47
3.4.2. Program Teknis ................................................................................
47
3)
3.3
3.4
2012-2014
1)
Deputi Bidang Kelembagaan ........................................
48
2)
Deputi Bidang Produksi .................................................
49
3)
Deputi Bidang Pembiayaan ...........................................
52
4)
Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha ..........
54
5)
Deputi Bidang Pengembangan SDM ............................
56
6) Deputi Bidang Pengembangan Restrukturisasi Usaha .
58
7)
Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK .........
58
8) Lembaga Layanan Pemasaran (LLP-KUMKM) ..............
60
9) Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) ....
60
PENUTUP.......................................................................................................................
62
BAB IV
iii
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Aspek Lingkungan Strategis ....................................................
5
Tabel 2
:
Potensi dan Permasalahan yang Dipengaruhi Lingkungan
Strategis Eksternal ....................................................................
9
Potensi dan Permasalahan Terkait Peran Kementerian
KUKM ........................................................................................
10
Tabel 3
:
Tabel 4
:
Potensi dan Permasalahan Terkait Kelembagaan ..................
12
Tabel 5
:
Sasaran Strategis dan Target Kinerja Kementerian Koperasi
dan UKM 2010-2014. .................................................................
20
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kinerja untuk
tahun 2010-2014 ........................................................................
23
Substansi Inti Program Prioritas Nasional Kementerian
Koperasi dan UKM di Prioritas Pembangunan no 4 ...............
31
Tabel 6
Tabel 7
:
:
iv
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
:
Alur Proses Perencanaan Strategis Kementerian KUKM........
5
Gambar 2
:
Kerangka Berpikir Perencanaan Strategis Kementerian
KUKM ........................................................................................
8
Kerangka Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dalam RPJPN
2005-2025 ..................................................................................
27
Alur Pikir Prioritas Pembangunan Kementerian Koperasi dan
UKM RPJMN 2010-2014 ............................................................
28
Arah kebijakan dan strategi pemberdayaan Kementerian
Koperasi dan UKM dalam RPJMN ...........................................
31
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
v
:
:
:
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
2012-2014
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 : Jumlah Koperasi .......................................................................................
2
Grafik 2 : Jumlah Anggota Koperasi ........................................................................
3
Grafik 3 : Jumlah UMKM ..........................................................................................
3
Grafik 4 : Jumlah Penerapan Tenaga Kerja UMKM ................................................
4
Grafik 5 : Kontribusi UMKM PDB Harga yang berlaku ...........................................
4
vi
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Kondisi Umum
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM)
merupakan bagian integral dalam pembangunan nasional yang bertujuan
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pembangunan bidang
ekonomi, secara eksplisit UUD 1945 menekankan implementasi azas kekeluargaan
(pasal 33 ayat 1) dan penyelenggaraan perekonomian nasional yang berdasar atas
demokrasi ekonomi (pasal 33 ayat 4).
Selaras dengan itu, kebijakan yang berpihak (affirmative policy) terhadap Koperasi
dan UMKM, telah menjadi harapan yang berkembang luas di tengah tumbuhnya
kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap nasib ekonomi rakyat. Oleh karena
itu, selain pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, aspek penting yang menjadi agenda
besar dalam proses pembangunan ekonomi hari ini dan ke depan adalah
kemandirian ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
Dalam hal ini, pemberdayaan Koperasi dan UMKM berkaitan langsung dengan
kehidupan dan peningkatan kesejahteraan bagi sebagian besar rakyat Indonesia (pro
poor), selain itu potensi dan peran strategisnya telah terbukti menjadi penopang
kekuatan dan pertumbuhan ekonomi nasional (pro growth). Keberadaan Koperasi
dan UMKM yang dominan sebagai pelaku ekonomi nasional juga merupakan subyek
vital dalam pembangunan, khususnya dalam rangka perluasan kesempatan berusaha
bagi wirausaha baru dan penyerapan tenaga kerja serta menekan angka
pengangguran (pro job) serta pro environment.
Pendekatan pembangunan yang ditujukan pada pelaku ekonomi, khususnya pada
Koperasi dan UMKM, amat penting. Langkah ini sekaligus untuk mempertegas
penataan struktur pelaku ekonomi nasional yang selama ini dalam kondisi dualistik
dan timpang. Pembangunan yang ditujukan kepada Koperasi dan UMKM diharapkan
menghantarkan penataan struktur pelaku ekonomi nasional lebih padu dan
1
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
seimbang, baik dalam skala usaha, strata dan sektoral, sehingga berkembang
struktur pelaku ekonomi nasional yang kokoh dan mandiri.
Tataran pemberdayaan Koperasi dan UMKM terdiri dari tataran makro, tataran meso
dan tataran mikro. Tataran makro merupakan kebijakan perbaikan lingkungan usaha
yang diperlukan untuk mendukung perkembangan UMKM. Beberapa isu lingkungan
usaha di antaranya terkait regulasi, persaingan usaha, biaya transaksi, peran
pemerintah, swasta dan masyarakat.
Tataran Meso merupakan peningkatan akses UMKM kepada sumber daya produktif
dalam rangka meningkatkan kesehatan dan perluasan usaha. Pada tataran ini fokus
pada pengembangan kelembagaan dan peningkatan kapasitas untuk mendukung
perkembangan jaringan usaha dan pemasaran, peningkatan akses UMKM kepada
sumber permodalan dan advokasi, serta peningkatan intensitas penerapan teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
Tataran Mikro mencakup persoalan yang paling mendasar dalam pemberdayaan
UMKM yaitu pada karakteristik perilaku dan kapasitas pelaku usaha. Di tataran ini
fokus pada upaya-upaya penumbuhan kewirausahaan dan budaya kerja, serta
pengembangan sumber daya pelaku usaha dan pengelola koperasi yang berdaya
saing.
Bahwa Koperasi dan UMKM telah
memberikan
berbagai
Grafik 1: Jumlah Koperasi
sumbangsih
dalam proses pembangunan nasional.
Berdasarkan Data Kementerian Koperasi
dan UKM tahun 2012 menunjukkan
bahwa jumlah Koperasi pada akhir Mei
2012
sebesar
mengalami
apabila
192.443
kenaikan
dibandingkan
unit
hal
ini
sebesar
2,26%
tahun
2011
Sumber : Data Kemenkop UKM 2012
sebanyak 188.181 unit.
2
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
Grafik 2: Jumlah Anggota Koperasi
2012-2014
Adapun jumlah anggota Koperasi pada
Mei tahun 2012 sebanyak 33,68 juta
orang
naik
dibandingkan
sebesar
tahun
30,84 juta orang.
9,2%
2011
apabila
sebanyak
Sedangkan data
akhir tahun 2011, diketahui jumlah
pelaku UMKM mencapai 55,2 juta unit.
dari data tersebut menunjukkan bahwa
Sumber : Data Kemenkop UKM 2012
UMKM merupakan pelaku ekonomi
yang dominan karena mencapai 99,99%
dari seluruh pelaku ekonomi nasional. Keberadaan jumlah UMKM yang besar,
dengan penyebaran hingga ke pelosok daerah, merupakan kekuatan ekonomi yang
sesungguhnya dalam struktur pelaku ekonomi nasional.
Ditinjau dari penyerapan tenaga kerja
pada
tahun
2011,
UMKM
Grafik 3: Jumlah UMKM (Unit)
mampu
menyerap sebanyak 101.722.458 orang
tenaga kerja, apabila dibandingkan
dengan
tahun
2010
mengalami
peningkatan sebesar 2,33% menjadi
99.401.775
orang.
Bahwa
dengan
tingkat penyerapan tenaga kerja yang
relatif besar, sektor ini telah menjamin
Sumber : Data BPS 2012
stabilitas pasar tenaga kerja, penekanan
pengangguran dan menjadi wahana bangkitnya wirausaha baru, serta tumbuhnya
wirausaha nasional yang tangguh dan mandiri.
Di sisi lain, kontribusi UMKM dalam ekspor non migas pada tahun 2010 mencapai
sekitar Rp.175,89 triliun. Setidaknya UMKM telah menjadi penguat ekspor non migas
hingga 15,80% dari total ekspor non migas sebesar Rp. 1.112 triliun. Peran UMKM
dalam ekspor ini merupakan bukti kemampuan dan daya saing produk UMKM di
3
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
Grafik 4: Penyerapan Tenaga Kerja
pasar
bebas,
potensi yang
untuk
sekaligus
harus
menjaga
2012-2014
merupakan
terus dipelihara
kesinambungan
perdagangan internasional dan meraih
devisa lebih besar.
Seiring dengan itu komitmen yang tinggi
para pimpinan Kementerian Koperasi
dan UKM untuk melakukan reformasi
birokrasi, akan menjadi tonggak baru
Sumber : Data BPS 2012
bagi
pemberdayaan
Koperasi
dan
UMKM. Komitmen ini merupakan bagian penting untuk meningkatkan kinerja, yang
sekaligus sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap pembangunan
ekonomi rakyat. Berlakunya globalisasi ekonomi, serta makin pesatnya kerjasama
ekonomi antar negara terutama dalam konteks ASEAN dan APEC, akan menciptakan
peluang baru bagi Koperasi dan UMKM, sehingga dapat meningkatkan peranannya
sebagai penggerak utama pertumbuhan
industri
manufaktur
dan
Grafik 5: Kontribusi UMKM Terhadap PDB Harga Berlaku
kerajinan,
agroindustri, ekspor non migas, dan
penciptaan lapangan kerja baru.
Dengan
memperhatikan
potensinya
nasional,
UMKM
dalam
keberadaan
terbukti
peran
dan
perekonomian
Koperasi
merupakan
dan
pelaku
usaha yang mandiri, kukuh dan fleksibel,
dalam
kondisi
normal
atau
krisis
Sumber : Data BPS 2012
sekalipun. Bahkan tidak dapat disangkal oleh siapapun bahwa Koperasi dan UMKM
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Ia
menjadi jantung ekonomi rakyat, dan pelopor tumbuhnya ekonomi kerakyatan.
Atas alasan tersebut maka aspek lingkungan strategis dari semua aspek dalam skala
nasional maupun internasional sangat berpengaruh dalam penyusunan program dan
4
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
kegiatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 1 :
Aspek Lingkungan Strategis
Aspek
Politik
• Pesatnya
kerjasama
ekonomi antar negara
terutama dalam konteks
ASEAN dan APEC, akan
menciptakan
peluang
baru bagi Koperasi dan
UMKM,
Aspek
Ekonomi
• Kontribusi UMKM
terhadap pembentukan
PDB
• Pengembangan UMKM
hanya membutuhkan
tingkat investasi yang
lebih rendah
• Kontribusi UMKM dalam
ekspor non migas
Aspek
Sosial
• Sektor UMKM telah
menjamin stabilitas
pasar tenaga kerja
• Penekanan
pengangguran menjadi
wahana bangkitnya
wirausaha baru
Penyusunan rencana strategis ini merupakan kerangka teknis dan kerangka besar
sebagai empowering yang secara langsung menyentuh Koperasi dan UMKM di tanah
air. Selanjutnya rencana strategis ini merupakan pedoman bagi Kementerian
Koperasi dan UKM serta jajarannya dalam pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Indonesia periode 2010-2014,
sekaligus sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pemberdayaan
Koperasi dan UMKM di tanah air. Selanjutnya disajikan Diagram Alur Proses dan
Gambar Kerangka Berpikir Perencanaan Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah sebagaimana Gambar 1. adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Alur Proses Perencanaan Strategis Kementerian Koperasi dan UKM
Gambar 2. Kerangka Berpikir Perencanaan Strategis Kementerian Koperasi dan UKM
5
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
1.2
2012-2014
Potensi dan Permasalahan
Potensi dan permasalahan yang terbentuk akibat perubahan lingkungan strategis
internal maupun eksternal adalah kunci dalam menyusun perencanaan strategis.
Perencanaan itu sendiri disusun dalam batas dan lingkup mandat yang diterima oleh
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang terkait secara substansial dengan perkoperasian dan
usaha mikro, kecil, dan menengah maupun dalam kaitan tata kelola kelembagaan.
Kementerian Koperasi dan UKM sesuai dengan Undang-undang No.17 tahun 2012
dan Undang-undang No.20 tahun 2008 merupakan kementerian yang secara khusus
mendapatkan amanah dalam melakukan pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah. Oleh karena itu peran dan posisinya dalam pemberdayaan Koperasi
dan UMKM, tidak saja penting tetapi juga strategis, khususnya dalam rangka
mempercepat kesejahteraan rakyat dengan mengurangi kemiskinan dan menekan
pengangguran.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian menegaskan bahwa
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM berperan; Menetapkan
kebijakan yang mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang baik (Pasal
112, ayat 1); Dalam menetapkan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menempuh langkah untuk mendukung
pertumbuhan, perkembangan, dan pemberdayaan Koperasi bagi kepentingan Anggota
(Pasal 112, ayat 2); Langkah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
memberikan bimbingan dan kemudahan dalam bentuk: a. pengembangan
kelembagaan dan bantuan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian
koperasi; b. bimbingan usaha Koperasi yang sesuai dengan kepentingan ekonomi
anggota; c. memperkukuh permodalan dan pembiayaan Koperasi; d. bantuan
pengembangan jaringan usaha Koperasi dan kerjasama yang saling menguntungkan
antara Koperasi dan badan usaha lain; e. bantuan konsultasi dan fasilitasi guna
memecahkan
permasalahan
yang
dihadapi
oleh
Koperasi
dengan
tetap
memperhatikan Anggaran Dasar Koperasi; dan/atau f) insentif pajak dan fiskal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Sedangkan penugasan yang sifatnya sangat teknis yang diamanatkan oleh UndangUndang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dimana salah
satu tugas tersebut adalah : Bersama dengan Pemerintah Daerah menyediakan
pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil (Pasal 21). Dalam hal ini pemerintah,
pemerintah daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah, mengusahakan
bantuan luar negeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan lain yang sah serta
tidak mengikat untuk Usaha Mikro dan Kecil (Pasal 21 ayat 4).
Selanjutnya disajikan Diagram Alur Proses dan Gambar Kerangka Berpikir
Perencanaan Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
sebagaimana Gambar 2 adalah sebagai berikut :
7
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Undang-Undang No. 17 Tahun 2012
Undang-undang No. 20 Tahun 2008
RPJPN
Tahun
2025
RPJMN
Tahun 20102014
Visi dan Misi Kementerian KUMKM
Tujuan Kementerian KUMKM
Sasaran
Strategis
Target
Kinerja
Analisis Internal-Eksternal
Kondisi Lingkungan
Strategis
Kemampuan
KUMKM dalam:
Penciptaan,
Pelayanan dan
Pengelolaan
+
Faktor
Peubah:
Politik,
Ekonomi,
Sosial dan
Teknologi
Kondisi Konsideran
Pelaksanaan
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Kementerian
KUMKM
Perencanaan : Program, Kegiatan dan Anggaran
Pelaksanaan :
Efektif
dan
Efisien
Koordinasi
dan
Sinkronisasi
Pemantauan
dan
Evaluasi
Pengukuran kinerja Kementerian
KUMKM
Hubungan Langsung
Sebagai Referensi
Gambar 2. Kerangka Berpikir Perencanaan Strategis Kementerian Koperasi dan UKM
8
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Ada 4 (empat) faktor pengubah (change driver) dari luar Kementerian Koperasi dan
UKM yang akan membentuk kondisi lingkungan strategis dalam melaksanakan
mandat
yang diberikan, yaitu faktor ekonomi, politik, sosial, dan perkembangan
teknologi. Pengaruhnya masing-masing dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2 :
Potensi dan Permasalahan yang Dipengaruhi Lingkungan Strategis Eksternal
Lingkungan Strategis Eksternal : Kondisi Politik
Potensi
Adanya globalisasi ekonomi, serta makin
pesatnya kerjasama ekonomi antar
negara terutama dalam konteks ASEAN
dan APEC, akan menciptakan peluang
baru bagi Koperasi dan UMKM.
Permasalahan
Pasar bebas yang ditandai dengan berlakunya
Asean Free Trade Area (AFTA) dan ASEANChina Free Trade Agreement (ACFTA) pada
tahun 2010, juga dapat menjadi ancaman,
karena asimetris dalam penguasaan pasar dan
rendahnya daya saing produk Koperasi dan
UMKM di pasar internasional.
Lingkungan Strategis Eksternal : Kondisi Ekonomi
Potensi
Permasalahan
Dukungan permodalan bagi usaha mikro
ke berbagai pelosok yang tidak mungkin
dijangkau oleh lembaga keuangan
manapun.
Pendanaan utamanya Koperasi dan UMKM
memiliki permasalahan karena modal sendiri
yang terbatas.
Tersedianya plafon kredit yang besar di
lembaga keuangan bank dan non bank.
Jasa lembaga keuangan yang sebagian besar
berupa kredit modal kerja, bukan kredit
investasi (dengan jangka waktu yang relatif
lebih lama).
Lingkungan Strategis Eksternal : Kondisi Sosial
Potensi
Permasalahan
Tingkat penyerapan tenaga kerja yang
tinggi, sektor ini telah menjamin
stabilitas pasar tenaga kerja, penekanan
pengangguran dan menjadi wahana
bangkitnya wirausaha baru.
Kurang kondusifnya iklim usaha. Hal ini
terutama berkaitan dengan belum tuntasnya
penanganan aspek legalitas badan usaha dan
kelancaran prosedur perizinan, penataan
lokasi usaha, biaya transaksi/usaha tinggi,
infrastruktur,
kebijakan
dalam
aspek
pendanaan untuk Usaha Mikro dan Kecil.
Lingkungan Strategis Eksternal : Perkembangan Teknologi
Potensi
Permasalahan
Pengembangan
berbagai
bentuk
kerjasama, salah satunya dengan alih
teknologi.
Kebanyakan
Koperasi
dan
UMKM
menggunakan teknologi sederhana, Kurang
memanfaatkan
teknologi
yang
lebih
memberikan nilai tambah produk.
9
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Adapun pengaruh lingkungan strategis internal dari Kementerian Koperasi dan UKM
dapat dibagi berdasarkan skenario peran-peran dalam melaksanakan penugasan atau
mandat yang menjadi tanggung jawab kelembagaan, yaitu:
1.
Sebagai think-tank nasional dengan lingkup peran dan tanggung jawab
"Penciptaan"; yang meliputi penyusunan regulasi dan kebijakan teknis acuan
(berupa standar maupun referensi), pemberian dukungan bagi pengambilan
keputusan strategis tingkat nasional, serta pengembangan kemitraan dan
kerjasama di tingkat nasional dan internasional.
2.
Sebagai institusi pemerintah mempunyai kontribusi dalam mendukung "Peran";
Menetapkan kebijakan yang mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang
baik (Pasal 112, ayat 1); Dalam menetapkan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menempuh langkah untuk mendukung pertumbuhan,
perkembangan, dan pemberdayaan Koperasi bagi kepentingan Anggota (Pasal 112, ayat 2).
3.
Sebagai sebuah organisasi pemerintah yang harus "Mengelola" sumber daya
yang dimiliki secara profesional dan akuntabel, khususnya pada pengelolaan
anggaran, sumber daya manusia, infrastruktur dan kelembagaan, dalam rangka
perwujudan Good Governance.
Tabel 3 :
Potensi dan Permasalahan Terkait Peran Kementerian Koperasi dan UKM
Peran Kementerian Koperasi dan UKM : "Penciptaan" (Think-tank)
Potensi
Permasalahan
Indonesia telah memiliki Undang-undang
yang khusus mengatur tentang
perkoperasian, UU 17 Tahun 2012
UU No. 17 Tahun 2012 apabila dikaitkan
dengan pertumbuhan dan perkembangan
jumlah koperasi, anggota koperasi, usaha
dan kompleksitas permasalahan yang
dihadapi perlu penyesuaian terhadap
situasi dan kondisi saat ini. Untuk itu, perlu
dibuatkan
turunan
pelaksanaannya
berupa PP atas Undang-Undang tersebut.
Indonesia telah memiliki Undang-undang
yang khusus mengatur tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah, UU 20 Tahun
2008.
Tugas dan fungsi pembinaan terhadap
UMKM tidak hanya ditangani oleh
Kementerian Koperasi dan UKM, tetapi
merupakan tugas dan tanggung jawab K/L
lainnya. Kendala dan permasalahan yang
dihadapi adalah dalam hal koordinasi dan
10
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Tabel 3 :
Potensi dan Permasalahan Terkait Peran Kementerian Koperasi dan UKM
Peran Kementerian Koperasi dan UKM : "Penciptaan" (Think-tank)
Potensi
Permasalahan
sinergi
terhadap
program/kegiatan
melalui K/L tersebut.
Peran Kementerian KUMKM: "Pelayanan"
Potensi
Permasalahan
Kementerian Koperasi dan UKM juga
memiliki Badan Layanan Umum (BLU) yang
mengelola gedung SME Tower yang dapat
digunakan sebagai pusat promosi hasil
produksi Koperasi dan UKM dan merupakan
icon pemberdayaan Koperasi dan UMKM
nasional.
Tarif yang ditentukan oleh Kementerian
Keuangan dan keterbatasan ruang
pameran
menyebabkan
Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terbatas
sehingga pelayanan terhadap KUKM
belum maksimal.
Besarnya laju pertumbuhan koperasi hingga
saat ini diperkirakan sampai dengan Mei
2012 diperkirakan telah mencapai sebanyak
192.443 unit, anggota sebanyak 33.687.417
orang dan tenaga kerja sebanyak 425.822
orang merupakan suatu potensi yang
sangat besar untuk lebih memaksimalkan
dengan segenap peluang dan tantangannya.
Memburuknya citra Koperasi di tengah
masyarakat, karena banyak Koperasi tidak
aktif dengan legalitas yang tidak memadai
dan terlilit persoalan hukum.
Koperasi dengan masyarakat tidak sekedar
dalam bentuk keanggotaan dan usaha saja,
tetapi juga dalam pengelolaan aset
keuangan masyarakat luas
Seiring dengan semakin tumbuh dan
berkembangnya koperasi yang ada di
Indonesia, maka semakin komplek
kendala dan permasalahan yang dihadapi
koperasi khususnya koperasi yang
menangani jasa keuangan. Sampai saat
ini, khususnya koperasi dibidang jasa
keuangan
masih
belum
tersedia
instrumen yang baku seperti lembaga
perbankan yang dipergunakan sebagai
parameter dan alat ukur untuk monitoring
dan evaluasi terhadap kinerja KSP/USP
dan KJKS/UJKS
Peran Kementerian Koperasi dan UKM: "Pengelolaan" (Administrator, Manajer)
Potensi
Permasalahan
Terdapat sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi di bidang lingkungan
pemberdayaan Koperasi dan UMKM,
terdapat aparatur pembina di lingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM, dan
Postur dan penempatan SDM belum
secara optimal sesuai kompetensinya, dan
bahkan juga belum secara optimal
mendukung fungsi sebagai pencipta
kebijakan.
11
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Tabel 3 :
Potensi dan Permasalahan Terkait Peran Kementerian Koperasi dan UKM
Peran Kementerian Koperasi dan UKM : "Penciptaan" (Think-tank)
Potensi
sarana-prasarana penunjang lain yang
selama ini menjadi modal dasar dalam
menjalankan pemberdayaan Koperasi dan
UMKM di tanah air.
Koperasi juga mengelola Modal Luar
Permasalahan
Pemupukan modal koperasi yang berasal
dari modal penyertaan, baik yang berasal
dari modal pemerintah maupun dari dana
masyarakat, dilakukan dalam rangka
memperluas
kemampuan
untuk
menjalankan kegiatan usaha koperasi dan
memperluas jangkauan pelayanan kepada
anggotanya: terutama usaha-usaha yang
membutuhkan dana untuk usaha yang
memerlukan proses jangka panjang.
Berdasarkan Undang-Undang No. 17
Tahun 2012, Koperasi dapat menerima
Modal Penyertaan dari:
a. Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
dan/atau;
b. masyarakat berdasarkan perjanjian
penempatan Modal Penyertaan.
Kondisi lingkungan strategis internal kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM
diperkirakan akan memberikan gambaran potensi dan permasalahan sebagai
berikut :
Tabel 4 :
Potensi dan Permasalahan Terkait Kelembagaan
Potensi
Permasalahan
Jumlah pelaku usaha yang ada di
indonesia, ternyata pelaku UMKM
mendominasi dari jumlah tersebut.
Jumlah pelaku usaha mikro menurut Data
BPS Tahun 2011 diperkirakan sejumlah
Mayoritas SDM yang dimiliki Koperasi dan
UMKM berpendidikan rendah dengan
keahlian teknis, kompetensi, kewirausahaan
dan manajemen yang seadanya
12
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Tabel 4 :
Potensi dan Permasalahan Terkait Kelembagaan
Potensi
Permasalahan
54.559.969 unit atau 98,82%, usaha kecil
602.195 unit atau 1,09% dan jumlah usaha
menengah 44.280 unit atau 0,08%)*.
Kondisi ini menggambarkan bahwa
peluang dan potensi UMKM sangat
strategis yang sebagian besar kapasitas
SDMnya adalah dengan kelas menengah
kebawah dan latar belakang pendidikan
rendah.
Jumlah pelaku usaha yang ada di Jumlah
aparatur
tidak
sepenuhnya
indonesia, ternyata pelaku UMKM sebanding dengan cakupan jumlah Koperasi
mendominasi dari jumlah tersebut. dan UMKM
Jumlah pelaku usaha mikro menurut Data
BPS Tahun 2011 diperkirakan sejumlah
54.559.969 unit atau 98,82%, usaha kecil
602.195 unit atau 1,09% dan jumlah usaha
menengah 44.280 unit atau 0,08%)*.
Kondisi ini merupakan peluang yang
sangat besar untuk dibina dan
dikembangkan oleh pemerintah sebagai
motor penggerak ekonomi nasional
Sebagian besar sumber daya alam yang
dimiliki bangsa Indonesia berada di
wilayah pedesaan. Berbagai potensi
sumber daya alam yang menonjol antara
lain potensi hutan, potensi lahan atau
tanah, potensi pertambangan, potensi
perairan dan kelautan, dan berbagai
potensi produktif lainnya. Berdasarkan
potensi yang dimiliki bangsa Indonesia
dan penyebarannya yang hampir merata
pada semuanya wilayah terutama di
wilayah pedesaan. Semestinya rakyat
yang sebagian besar berdomisili diwilayah
pedesaan berada pada posisi yang paling
menguntungkan
dalam
menikmati
kekayaan alam tersebut.
Terbatasnya akses Koperasi dan UMKM
kepada sumberdaya produktif terutama
terhadap
bahan
baku,
permodalan,
teknologi, sarana pemasaran serta informasi
pasar.
13
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Substansi Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012 - 2014
dalam dokumen ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
Merupakan pengantar dari Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
BAB I. PENDAHULUAN
Memberikan penjelasan secara garis besar mengenai dasar-dasar perencanaan
strategis Kementerian Koperasi dan UKM. Bagian ini memuat gambaran kondisi
umum yang melatar belakangi arah kebijakan pemberdayaan Koperasi dan UMKM
dalam periode 5 (lima) tahun ke depan, gambaran posisi KUMKM dalam konteks
melanjutkan kinerja pada periode tahun 2004 - 2009, dan gambaran analisis
lingkungan strategis internal-eksternal untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang
dapat digali serta permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi, yang akan
mewarnai penyusunan program dan kegiatan periode 2010 - 2014 dalam bab-bab
selanjutnya.
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Bab ini menyajikan rumusan pernyataan dan komitmen strategis yang ingin dicapai
dalam 5 (lima) tahun kedepan, yang dimulai dari penetapan pernyataan visi dan misi,
perumusan sasaran strategis, serta target kinerja dari masing-masing sasaran
strategis.
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Bagian ini menjelaskan arahan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional, maupun
arah kebijakan strategis pada Kementerian Koperasi dan UKM, baik dari aspek teknis
substantif
pemberdayaan Koperasi dan UKM, maupun kebijakan tata kelola
kelembagaan. Selanjutnya kebijakan-kebijakan tersebut dijabarkan dalam matriks
program dan kegiatan yang diikuti dengan perencanaan anggaran indikatif dalam
bentuk distribusi resource envelope tahun 2010 - 2014.
14
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
BAB IV. PENUTUP
Pada bagian ini diuraikan mengenai gambaran kondisi yang diharapkan dapat dicapai
pada akhir masa perencanaan strategis, yaitu tahun 2014, serta prasyarat yang
diperlukan dalam pelaksanaan rencana strategis agar dapat memperoleh hasil yang
optimal.
15
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. Visi Kementerian Koperasi dan UKM 2010 - 2014
Visi Kementerian Koperasi dan UKM adalah visi bersama seluruh unit di dalam
organisasi, yaitu :
“Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM)
Sehat dan Kuat”
Dengan penjelasan sebagai berikut :
Sehat
: Dalam arti kinerja usaha, prinsip – prinsip koperasi dan kaidah bisnisnya.
Apabila digambarkan adalah suatu kondisi atau keadaan koperasi yang
sehat sesuai aspek penilaian kesehatan yaitu aspek permodalan, kualitas
aktiva produktif, manajemen, efisiensi, rentabilitas dan likuiditas,
kemandirian dan pertumbuhan jati diri koperasi, dan bagi koperasi yang
berpola syariah harus mematuhi pelaksanaan prinsip-prinsip syariah
(Peraturan
Menteri
Negara
Koperasi
dan
UKM
RI
No.
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KSP/USP
dan 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
KJKS dan UJKS).
Aspek Kinerja Usaha Yang Semakin Sehat, ditunjukkan dengan
membaiknya struktur permodalan, kondisi kemampuan penyediaan
dana, penambahan asset, peningkatan volume usaha, peningkatan
kapasitas produksi, dan peningkatan keuntungan.
Kuat
: Dalam arti partisipasi anggotanya. Koperasi sebagai badan usaha yang
dicirikan oleh prinsip–prinsip kohesivitas dan partisipasi anggota yang
kuat dengan kinerja usaha yang semakin sehat dan berorientasi kepada
usaha anggota serta memiliki kepedulian sosial. (Peraturan Menteri
16
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Negara Koperasi dan UKM RI No. 22/Per/M.KUKM/IV/2007 tentang
Pedoman Pemeringkatan Koperasi).
Aspek Kohesivitas dan Partisipasi Anggota. Ditunjukkan dengan
keterikatan anggota terhadap anggota lain maupun terhadap organisasi,
dalam hal rasa tanggung renteng atau kemauan untuk berbagai resiko
(risk sharing) tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi, serta ukuran –
ukuran kuantitatif lainnya, seperti rasio peningkatan jumlah anggota,
prosentase kehadiran dalam rapat anggota, prosentase pelunasan
simpanan wajib, dan prosentase besaran simpanan sukarela.
2.2. Misi Kementerian Koperasi dan UKM
Dalam upaya mencapai visi tersebut di atas, Kementerian Koperasi dan UKM
melaksanakan peran dan fungsi yang tergambar dalam pernyataan misi sebagai
berikut :
Memberdayakan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperluas
kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan
Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan, melalui :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil
dan menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan berkelanjutan;
2. Melaksanakan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan
guna memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan;
3. Melaksanakan praktek tatakelola pemerintahan yang baik serta
mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam rangka mewujudkan Indonesia
yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
2.3. Tujuan Kementerian Koperasi dan UKM
Berdasarkan pernyataan visi dan misi tersebut, ditetapkan tujuan yang ingin dicapai
oleh Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2010 - 2014 adalah :
1. Peningkatan jumlah dan peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian
nasional melalui :
17
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
a. Meningkatkan jumlah koperasi yang sehat, kuat dan dipercaya.
b. Meningkatkan peran dan kontribusi koperasi dan UMKM dalam perekonomian
nasional.
2. Peningkatan pemberdayaan koperasi dan UMKM melalui :
a. Mengembangkan kebijakan dan program-program pemberdayaan Koperasi
dan UMKM berdasarkan hasil kajian.
b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan ketrampilan SDM Koperasi dan
UMKM.
c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana dan pemasaran produk
Koperasi dan UMKM.
3. Peningatan daya saing produk Koperasi dan UMKM melalui :
Meningkatkan kemampuan koperasi dan UMKM dalam mengembangkan produkproduk yang bermutu, kreatif, inovatif, berkualitas dan berdaya saing.
4. Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM melalui :
Meningkatkan kelembagaan dan jaringan pemasaran, promosi, pengembangan di
dalam negeri maupun ekspor serta pangsa pasar produk Koperasi dan UMKM.
5. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM melalui :
Penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai dengan
kebutuhan untuk mengembangkan usaha produksi dan pemasaran produk
Koperasi dan UMKM.
6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM baru melalui :
a. Menumbuhkan wirausaha baru/pemula yang inovatif.
b. Meningkatkan kesadaran berwirausaha sebagai budaya dan mengembangkan
semangat (passion) kewirausahaan di kalangan masyarakat
c. Mengembangkan sistem perkaderan wirausaha baru/pemula.
7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UMKM melalui :
a. Meningkatkan kualitas layanan publik yang transparan, akuntabel dan kredibel.
b. Menyediakan peraturan perundang-undangan yang lebih berpihak pada
koperasi dan UMKM.
18
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
2.4. Sasaran Strategis Kementerian Koperasi dan UKM
Sasaran strategis merupakan penjabaran dari sasaran umum dan gambaran ranah
dalam pencapaian tujuan Kementerian Koperasi dan UKM. Sasaran strategis
dilengkapi dengan target kinerja yang dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam
pencapaian visi dan misi Kementerian Koperasi dan UKM.
Penetapan sasaran
strategis ini memperhatikan arahan sasaran strategis nasional yang tercantum dalam
RPJMN 2010-2014, berikut adalah sasaran strategis dari Kementerian Koperasi dan
UKM :
Tabel 5 :
Sasaran Strategis dan Target
Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM 2012-2014
Substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
No
1.
2.
3.
Sasaran Strategis
Meningkatnya
kualitas
kelembagaan KUMKM dan
pemahaman perkoperasian
dikalangan aparat pembina
dan masyarakat, berupa
a)
Jumlah
koperasi
berkualitas;
b)
Jumlah
masyarakat
peserta
penyuluhan perkoperasian;
c) Jumlah aparat pembina
peserta bimbingan teknis
Target Kinerja 2012-2014
a.
Terwujudnya 1.000 koperasi berkualitas;
b.
Terlaksananya 4 Event program Gemaskop
kepada tokoh masyarakat/kelompok strategis,
kelompok ekonomi produktif dan gerakan
koperasi;
c.
Terwujudnya 500 peserta bimbingan teknis
perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada
pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;
d.
Terwujudnya 5.500 Badan Hukum Koperasi yang
diumumkan dalam Berita Negara RI;
e.
Tersusunnya
15
Rancangan
Pelaksanaan UU tentang Koperasi;
f.
Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan
Terlatih sebanyak 500 orang di 15 Provinsi;
g.
Terwujudnya 300 Koperasi yang direvitalisasi.
Peningkatan
Sinergitas a.
Program
Pemberdayaan
KUKM dalam Mewujudkan b.
Produksi, Produktivitas dan
Nilai Tambah serta Daya
Saing KUKM di Bidang
c.
Produksi
Peraturan
Meningkatnya jumlah dan kualitas
produksi KUKM sebanyak 339 Koperasi;
sarana
Meningkatnya
jumlah
koperasi
dalam
pengembangan energi terbarukan sebanyak 19
Koperasi;
Tersusunnya konsep model pemberian insentif
dalam rangka peningkatan kualitas produksi
KUMKM.
Meningkatnya
akses a. Peningkatan Akses Pendanaan Bagi Usaha Mikro
pembiayaan dan pemahaman
dan Kecil melalui 100 Koperasi;
19
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
perpajakan bagi Koperasi dan b. Penilaian Kesehatan Bagi 42 KSP dan 27
Usaha Mikro, Kecil dan
KJKS/UJKS Primer Nasional;
Menengah (UMKM) serta c. Transformasi 100 LKM menjadi Badan Hukum
pemantapan KSP/KJKS
Koperasi;
d. Peningkatan Permodalan Bagi 1.320 Koperasi
Perdesaan dan Perkotaan;
e. Bantuan Start-Up Capital bagi 2.000 Wirausaha
Pemula;
f.
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan
Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan
dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;
g. Fasilitasi Terbentuknya 2 (dua) Lembaga Penjamin
Kredit Daerah bagi KUMK.
4.
5.
6.
Terfasilitasinya
Dukungan
Revitaliasi / Pengembangan
Sarana dan Prasarana Pasar
Tradisional, Terselenggaranya temu mitra KUMKM dan
Terpromosikannya
Produk
Koperasi dan UKM dan Serta
Tertatanya Usaha PKL
Terlaksananya Peningkatan
Kualitas dan Kompetensi
SDM KUMKM, Pemasyarakatan
dan
Pengembangan
Kewirausahaan,
meliputi:
a) Peserta Diklat LKM/KSP;
b) Peserta Diklat Vocational;
c) Peserta Diklat Perkoperasian; d) Peserta Diklat Kewirausahaan; dan e) TPKU
a.
Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam
dan luar negeri 3.670 KUMKM;
b.
Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu
mitra 5.035 KUMKM;
c.
Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan
prasarana pemasaran melalui koperasi 133 unit;
d.
Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat
usaha 12.990 Umi.
a.
b.
c.
d.
Jumlah peserta diklat LKM/KSP 1.200 orang;
Jumlah Peserta diklat vocational 3.000 orang;
Jumlah peserta perkoperasian 2.700 orang;
Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak
5.800 orang;
Jumlah TPKU sebanyak 600 Unit.
e.
Perluasan Program KUR, a. Jumlah Provinsi yang mendapatkan sosialisasi
Peningkatan Kualitas Sentra
program KUR: 33 Provinsi;
dan Standarisasi Produk UMK b. Jumlah 110.080 KUMKM yang didampingi untuk
serta Pendampingan Bagi
mengakses KUR;
c. Jumlah 2.400 Jumlah KUMKM yang mendapatkan
UMKM
sosialisasi
dan
menerapkan
standarisasi
ISO/SNI/HACCP, HKI dan kehalalan produk;
d. Jumlah
960
Pendamping
Lembaga
Pengembangan Bisnis KUMKM yang ditingkatkan
kapasitasnya;
e. Jumlah 1.210 KUKM yang mendapatkan fasilitasi
kerjasama investasi;
f.
Jumlah 795 KUMKM Sentra yang difasilitasi
bimbingan
dan
konsultasi
pemanfaatan
20
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
e-commerce dan aplikasi sistem bisnis;
g. Jumlah 36 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)
KUMKM yang difasilitasi penguatannya.
7.
Tersedianya hasil Kajian/
Rintisan/ Replikasi / Publikasi,
Pengembangan
Teknologi
Informasi Pengkajian dan
Partisipasi
pada
Forum
Kerjasama
Internasional
dalam
Pemberdayaan
Koperasi dan UMKM
Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi,
Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian
dan Partisipasi pada Forum Kerjasama
Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM
8.
Terciptanya Pengembangan
Produk Unggulan Daerah
dengan Pendekatan One
Village One Product
Pengembangan produk/komoditas unggulan
daerah dengan pendekatan One Village One
Product (OVOP) melalui 26 koperasi
9.
Meningkatnya akses pasar
produk unggulan KUKM
10.
Meningkatnya
jumlah
KUMKM
penerima
pinjaman/pembiayaan dana
bergulir
Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani
Tersalurkannya
pinjaman/pembiayaan
bergulir kepada 105.516 KUMKM
dana
Tata Laksana Organisasi
No
Sasaran Strategis
a. Meningkatnya
Kualitas a.
dan
Koordinasi
Perencanaan
Program/Kegiatan
Kementerian
Koperasi
dan UKM;
b. Meningkatnya
Kualitas
b.
Evaluasi dan Laporan
serta Pelayanan Data dan
Informasi KUKM;
c. Meningkatnya
kualitas c.
pelaksanaan
anggaran
serta
penatausahaan
BMN;
Target Kinerja 2012-2014
Terciptanya keselarasan program dan kegiatan
dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui
koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat,
propinsi, kabupaten dan kota;
Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan
Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta
Sistem Informasi On-line KUKM;
Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang
akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN;
d. Meningkatnya Penataan d. Tersedianya
Birokrasi, Tata Kelola
Pemerintahan
yang
Efektif,
Efisien
dan
Bertanggungjawab;
SDM Aparatur yang memiliki
kompetensi dan terselenggaranya publikasi
pemberdayaan Koperasi dan UKM;
21
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
e.
Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan
Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah;
Kualitas f.
sarana dan prasarana
perkantoran
di
Lingkungan Kementerian
Koperasi dan UKM untuk
kenyamanan
dalam
memberikan pelayanan.
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
aparatur di Kementerian Koperasi dan UKM.
e. Meningkatnya
Pemeriksaan
dan
Pengawasan
Pelaksanaan Anggaran
Pusat dan Daerah;
f. Meningkatnya
2.5
2012-2014
Ringkasan Eksekutif
Secara ringkas keselarasan pola pikir muatan substansi pada Bab 2, Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran Umum, Sasaran Strategis dan Target Kinerja untuk tahun 2012-2014, dapat
dikemukakan dalam Tabel berikut :
22
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Tabel 6 :
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kinerja untuk tahun 2012-2014
Visi
: Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Sehat dan Kuat.
Misi
Memberdayakan Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
: berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Indonesia
yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Tujuan
1.
2.
3.
: 4.
5.
6.
7.
Peningkatan jumlah dan peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional.
Peningkatan pemberdayaan koperasi dan UMKM.
Peningatan daya saing produk koperasi dan UMKM.
Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM.
Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM.
Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM.
Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UMKM.
Sasaran Strategis
Substansi Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM:
1. Peningkatan jumlah dan peran
Koperasi dan UMKM dalam
perekonomian nasional;
2. Peningkatan Pemberdayaan
Koperasi dan UMKM;
3. Peningkatan daya saing produk
Usaha Kecil dan Menengah;
4. Pengembangan kemitraan Usaha
Kecil dan Menengah;
Target Kinerja
a. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas
b. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola
perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil
c. Terwujudnya 18.500 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita
Negara RI
d. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang di
15 Propinsi.
e. Terwujudnya 900 Koperasi yang direvitalisasi.
f. Terlaksananya Kajian / Rintisan / Replikasi / Publikasi, Pengembangan Teknologi
23
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
5. Peningkatan produksi dan
pemasaran produk Usaha Kecil dan
Menengah;
6. Penyediaan akses pembiayaan
KUMKM;
7. Pengembangan wirausaha
Koprerasi dan usaha Kecil dan
Menengah;
8. Perbaikan iklim usaha yang lebih
berpihak pada KUMKM
2012-2014
Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
g. Jumlah 3.085 KUMK yang memahami dan menerapkan standarisasi manejemen
mutu, hak kekayaan intelektual (HKI), dan kehalalan produk;
h. Jumlah 1.272 KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi dan
Perusahaan Pasangan Usaha – Lembaga Modal ventura Daerah (PPU-LMVD);
i.
Jumlah 795 KUMKM Sentra yang difasilitasi bimbingan dan konsultasi
pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis ;
j.
Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 372 Koperasi
k. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan
sebanyak 80 Koperasi
l.
Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan
kualitas produksi KUMKM sebanyak 10 konsep model.
m. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM
n. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 8.525 KUMKM
o. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi
241 unit
p. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMKM.
q. Meningkatnya jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional.
r. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 100 Koperasi.
s. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional.
t. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi.
u. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan.
v. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula
24
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
w. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi,
Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM
x. Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK .
y. Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR.
z. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM
aa. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 6.700 orang
bb. Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan
Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian.
cc. Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line.
Tata laksana organisasi :
1. Penyusunan
perencanaan
program/kegiatan
Kementerian
Koperasi dan UKM;
2. Penyelenggaraan pemeriksaan dan
pengawasan pelaksanaan anggaran
pusat dan daerah;
3. Penyelenggaraan
sosialisasi/publikasi/visualisasi
dan
pelayanan informasi Koperasi dan
UMKM;
4. Peningkatan kualitas pelaksanaan
anggaran;
5. Peningkatan jumlah dan kualitas
sarana dan prasarana dilingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM
a. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi
dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten
dan kota;
b. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan
UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM;
c. Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta
tertatanya BMN;
d. Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya
publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM;
e. Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan
Daerah;
f. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian Koperasi
dan UKM
25
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran umum dan sasaran strategis sebagaimana telah
diuraikan dalam Bab II, ditetapkan arah kebijakan dan strategi Kementerian Koperasi dan
UKM, yang mengacu amanat dari RPJPN 2005 - 2025 dan RPJMN 2010 - 2014.
3.1.
Arah kebijakan dan Strategi Nasional
Landasan kebijakan nasional yang menjadi acuan Rencana Strategis Kementerian
Koperasi dan UKM ini adalah misi nasional yang ditetapkan dalam RPJPN 2005-2025
(Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007), yaitu :
Misi ke 2 :
"Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing” adalah mengedepankan pembangunan
sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan
pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi
secara berkelanjutan; membangun infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang
hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis
keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun
keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam
negeri.
Misi ke 5 :
“Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan” adalah meningkatkan
pembangunan
daerah;
mengurangi
kesenjangan
sosial
secara
menyeluruh,
keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah;
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses yang
sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana
ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.
26
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Apabila digambarkan kerangka Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dalam RPJPN
2005-2025 adalah sebagai berikut :
MISI RPJPN
2005-2025
ARAH KEBIJAKAN
RPJPN 2005-2025
Pengembangan usaha
kecil dan menengah
(UKM) yang berbasis
iptek dan berdaya saing
Misi ke 2 : Bangsa yang
berdaya saing
•
Misi ke 5 : Pemerataan
pembangunan dan
berkeadilan
•
berbberkeadilan
Koperasi :
meningkatkan
posisi tawar dan
efisiensi kolektif
para anggotanya
SASARAN
Pertumbuhan ekonomi
Pengurangan angka
kemiskinan
Pemberdayaan
usaha mikro :
meningkatkan
pendapatan
masyarakat
berpendapatan
rendah
Gambar 3. Kerangka Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dalam RPJPN 2005-2025
Dasar dari arah kebijakan dan strategi nasional adalah RPJMN 2010 - 2014 yang
ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010. Logika substansi RPJMN
tersebut dan relevansinya masing-masing terhadap arah kebijakan dan strategi
nasional di bidang ekonomi dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :
27
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Gambar 4 : Alur Pikir Prioritas Pembangunan Kementerian Koperasi dan UKM RPJMN 2010-2014
VISI MISI
KIB II
RPJMN
2010-2014
Buku I
RPJM
I
Buku
II
RPJM
N
11
Prioritas
Nasional
dan 3
Prioritas
Lainnya
Buku
III
RPJM
N
Prioritas
Prioritas
Bidang
Regional
Sumatera
II Sosbud
III Jawa-Bali
Ekonomi
IPTEK
Kalimantan
Sarana
Sulawesi
Prasarana
Nusa
Politik
T
e
nggara
Hankam
Maluku
Hukum
d
a
n
pua 2010-2014
Sumber : Lampiran Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, BukuPIaRPJMN
Aparatur
Wilayah &
ta
Tahapan skalaTaprioritas
utama dan strategi RPJMN ke-2 (2010–2014) ditujukan untuk
Ruang
lebih memantapkan
SDA & LHpenataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan
pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan
kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. RPJMN periode
2010 - 2014 telah menetapkan 11 (sebelas) Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu
II, 2010 - 2014 dan 3 (tiga) Prioritas Nasional lainnya, meliputi :
1.
Reformasi birokrasi dan tata kelola
2.
Pendidikan
3.
Kesehatan
4. Penanggulangan kemiskinan
28
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
5.
2012-2014
Ketahanan pangan
6. Infrastruktur
7.
Iklim investasi dan iklim usaha
8. Energi
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana
10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca-konflik
11. Kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi
12. Prioritas lainnya bidang politik, hukum dan keamanan
13. Prioritas lainnya bidang perekonomian
14. Prioritas lainnya bidang kesejahteraan rakyat
Dari prioritas pembangunan nasional periode 2010 - 2014 tersebut, terdapat 3 (tiga)
<
prioritas pembangunan yang secara umum berkaitan dengan pelayanan publik dalam
pemberdayaan Koperasi dan UMKM, dan 1 (satu) prioritas pembangunan yang
langsung berkaitan dengan teknis dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Prioritas Pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Reformasi birokrasi dan tata kelola.
Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja
secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, transparan dan taat kepada hukum.
2.
Penanggulangan kemiskinan.
Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 -10% pada
2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pemberdayaan masyarakat dan
perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.
29
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Tabel 7 :
Substansi Inti Program Prioritas Nasional Kementerian Koperasi dan UKM di Prioritas
Pembangunan no 4
Penanggung
-jawab
Penangulangan kemiskinan :
Kementerian
Kredit Usaha Rakyat (KUR): Pelaksanaan Koperasi dan
penyempurnaan mekanisme penyaluran UKM
KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan
KUR mulai 2011
Program Aksi
3.
Peran Kemenkop dan UKM
Mempersiapkan
standar,
kebijakan, dan melakukan
koordinasi serta sebagai
pelaksana teknis
Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca-konflik.
Peningkatan rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal sebesar 6,9
persen pada tahun 2012 dan berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah
tertinggal hingga mencapai rata-rata sebesar 15,4 persen pada tahun 2012 serta
meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di
daerah tertinggal yang
diindikasikan oleh rata-rata Indeks pembangunan manusia (IPM) pada tahun 2012
menjadi 71,2 persen.
4. Bidang Perekonomian Lainnya
Meningkatnya kontribusi pemberdayaan UMKM dalam upaya pengurangan angka
kemiskinan dan peningkatan daya saing UMKM.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Koperasi dan UKM
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Koperasi dan UKM didasarkan pada dua
landasan, yaitu arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN 2010-2014 yaitu dalam rangka upaya pembangunan kompetensi inovasi dan
teknologi untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha dan mendukung
pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional, dan mandat hukum Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah beserta peraturan perundangan terkait
lainnya.
30
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Gambaran ringkas arah kebijakan dan strategi pemberdayaan Kementerian Koperasi
dan UKM dalam RPJMN dapat dilihat dalam gambar 4 berikut :
Prioritas Nasional KIB II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Reformasi birokrasi
dan tata kelola
Pendidikan
Kesehatan
Penanggulangan
kemiskinan
Ketahanan pangan
Infrastruktur
Iklim investasi dan
iklim usaha
Energi
Lingkungan hidup
dan pengelolaan
bencana
Daerah tertinggal,
terdepan, terluar
dan pascakonflik
Kebudayaan,
kreativitas, dan
inovasi teknologi
Prioritas Lainnya
Bidang Politik,
Hukum dan
Keamanan
Prioritas Lainnya
Bidang
Perekonomian
Prioritas Lainnya
Bidang
Kesejahteraan
Masyarakat
Strategi RPMJN
2010-2014
memantapkan
penataan kembali
Indonesia di segala
bidang :
• peningkatan
kualitas sumber
daya manusia ;
• pengembangan
kemampuan iptek ;
dan
• penguatan daya
saing
perekonomian
Fokus Prioritas RPJMN
2010-2014
Penanggulangan
Kemiskinan
• Peningkatan akses
kepada sumber daya
produktif
Pertumbuhan ekonomi
1. Peningkatan iklim
usaha yang kondusif
bagi koperasi dan
UMKM;
2. Pengembangan
produk dan
pemasaran bagi
koperasi dan UMKM;
3. Peningkatan daya
saing SDM koperasi
dan UMKM;
4. Penguatan
kelembagaan
koperasi;
5. Peningkatan kualitas
dan kompetensi
tenaga kerja
Gambar 5 : Arah kebijakan dan strategi pemberdayaan Kementerian Koperasi dan
UKM dalam RPJMN 2010-2014
31
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
3.2.1. Arah Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan arah kebijakannya dalam bentuk
kebijakan umum, yaitu kebijakan yang menjadi landasan operasional
Kementerian Koperasi dan UKM dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, atau dapat dianggap sebagai Norma Standar Operasional
Kementerian Koperasi dan UKM sehingga dapat menjadi landasan implementasi
program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan
Kementerian Koperasi dan UKM. Secara umum kebijakan Kementerian Koperasi
dan UKM adalah sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, seluruh jajaran Kementerian
Koperasi dan UKM harus memperhatikan azas ketaatan dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang ada.
2. Kinerja diukur dengan pencapaian Sasaran Strategis yaitu:
a) Peningkatan
jumlah
dan
peran
Koperasi
dan
UMKM
dalam
perekonomian nasional;
b) Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
c) Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM;
d) Peningkatan produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM;
e) Penyediaan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;
f)
Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM;
g) Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada Koperasi dan UMKM.
h) Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan
UKM;
i)
Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran
pusat dan daerah;
j)
Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi
Koperasi dan UMKM;
k) Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran;
32
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
l)
2012-2014
Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM.
3. Kementerian Koperasi dan UKM harus berorientasi pada peningkatan
efisiensi dan efektivitas kinerja melalui tata laksana organisasi yang baik
(good governance) yang mencakup penaatan peraturan perundangan
sebagai berikut : a) Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), b) Sistim
Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP), c) Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah, d) Peraturan perundangan terkait pembinaan dan kedisiplinan
PNS, e) Asas-asas reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang
baik.
4. Seluruh upaya pencapaian sasaran kinerja, yang dilaksanakan melalui
program, kegiatan, maupun output, harus dilaksanakan secara sinkron dan
terintegrasi;
Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan kemitraan strategis dengan
Kementerian/Lembaga/Daerah/Masyarakat, serta organisasi masyarakat,
organisasi/lembaga profesi, pelaku usaha, maupun kerjasama bilateral dan
multilateral yang berdasarkan prinsip kesetaraan;
5. Kementerian Koperasi dan UKM mendorong profesionalisme pelayanan
publik dengan mengembangkan unit-unit pelayanan yang dapat mandiri,
memberikan kontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan secara
langsung melayani kebutuhan masyarakat.
3.2.2. Strategi Kementerian Koperasi dan UKM
Secara spesifik, dalam rangka mencapai hasil akhir yang optimal Kementerian
Koperasi dan UKM telah menetapkan strategi pemberdayaan Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah sebagai berikut :
33
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
1. Strategi peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM
Aspek penting dalam peningkatan iklim usaha adalah pengembangan
perundang-undangan dan kebijakan yang memudahkan dan berpihak pada
tumbuh dan berkembangnya kelembagaan dan usaha Koperasi dan UMKM
secara nasional. Termasuk dalam hal ini adalah: a) Penataan peraturan
perundang-undangan di bidang Koperasi dan UMKM; b) Sinkronisasi peraturan
perundang-undangan tingkat nasional dan daerah (Peraturan daerah, Peraturan
Bupati dan Peraturan Walikota).
Di sisi lain perlu pula untuk melakukan : Pengembangan berbagai kebijakan
bidang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan KSP/KJKS; Pembentukan forum
dan peningkatan koordinasi; Peningkatan kemampuan dan kualitas aparat
pembina khususnya di daerah, pengembangan dan dukungan kegiatan kajian
terapan seperti One Village One Product (OVOP) dalam rangka peningkatan nilai
tambah produk unggulan; Pengembangan hasil kerjasama internasional;
Pengembangan model dalam Penerapan teknologi dan hasil-hasil kajian dan
penelitian yang sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha Koperasi dan UMKM;
Pengembangan dan peningkatan kualitas informasi Koperasi dan UMKM,
termasuk pengembangan sistem dan jaringan informasinya.
2. Strategi pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM
Peningkatan produk Koperasi dan UMKM yang berkualitas, inovatif dan
kreatif merupakan mata rantai yang perlu mendapat perhatian dalam
pengembangan pemasaran dan jaringan usaha koperasi dan UMKM.
Koordinasi antara produksi dan pemasaran mutlak dilakukan untuk
mengarahkan pada upaya pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang padu
dan berkesinambungan.
Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan produktivitas Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah dan sekaligus peningkatan nilai tambah
dengan pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu
34
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
pengetahuan, yang kaya inovasi produk. Termasuk melalui pendekatan One
Village One Product (OVOP). Adapun aspek penting dalam pemasaran dan
penguatan jaringan usaha ditujukan pada penguasaan pasar dalam negeri
dan peningkatan pasar ekspor.
Dalam kaitan itu, secara khusus Kementerian Koperasi dan UKM telah
menugaskan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM) sebagai unit bisnis yang mandiri, tetapi tetap
merupakan unit kerja di bawah Kementerian untuk memberikan fasilitasi
promosi produk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di pasar domestik
maupun internasional. Lingkup kegiatannya adalah promosi produk unggulan,
menyediakan informasi pasar, dan menyediakan sumber daya manusia serta
mengembangkan kemitraan antar Koperasi dan UMKM manapun antara
Koperasi dan UMKM dengan usaha besar untuk menjalankan fungsi pemasaran
dan pelatihan pemasaran produk Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.
3. Strategi peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM
Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian dari upaya
penumbuhan kualitas dan jumlah wirausaha. Dalam hal ini aspek penting
dalam
pengembangan
SDM
berkaitan
dengan
kewirausahaan,
perkoperasian, manajerial, keahlian teknis dan keterampilan dasar (live skill).
Upaya peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM dilakukan dengan
cara :
a. Pengembangan sistem penumbuhan wirausaha baru dengan cara
merumuskan dan mengembangkan kebijakan; mendorong, mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
perkoperasian;
memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan;
serta membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan
pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis, keahlian
teknis dan keterampilan dasar (life skill) dan penciptaan wirausaha baru
melalui inkubator.
35
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
b. Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM pengelola koperasi
jasa keuangan dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan;
meningkatkan keterampilan teknis pengelolaan keuangan dan manajerial.
c. Peningkatan kapasitas SDM Koperasi dan UMKM dengan cara
merumuskan dan mengembangkan kebijakan; Pengembangan koperasi,
pengembangan keahlian dan keterampilan teknis (alih teknologi dan
inovasi produk/nano-teknologi) dan peningkatan penerapan manajemen
modern.
d. Pengembangan kelembagaan diklat KUMKM dengan cara merumuskan
dan mengembangkan kebijakan; revitalisasi dan penumbuhan lembaga
diklat dan inkubator melalui kerjasama dan kemitraan dengan perguruan
tinggi, swasta nasional dan asing.
e. Pengkajian pengembangan sistem perkaderan wirausaha baru berbasis
komoditas dan karakteristik wilayah.
4. Strategi penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM
Upaya penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM, selain ditujukan pada
peningkatan kualitas kelembagaan, juga dilakukan untuk meningkatkan
jumlah pelaku usaha. Oleh karena itu strategi penguatan kelembagaan,
merupakan bentuk penataan kelembagaan baik dalam arti legal formal,
maupun peningkatan akuntabilitas pegelolaan kelembagaan koperasi.
Aspek penting dalam penguatan kelembagaan ini berkaitan dengan
peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
termasuk dalam hal ini adalah pemeringkatan koperasi dengan melakukan
upaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi secara berjenjang melalui
upaya
membangunkan
pengembangan
(awakening),
(developing),
pemberdayaan
penguatan
(empowering),
(strengthening);
Penataan
administrasi dan evaluasi pemberian badan hukum koperasi; Gerakan
Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop); Koordinasi dan sinkronisasi
36
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemberdayaan KUMKM;
serta
Revitalisasi
Fungsi
Kelembagaan
Koperasi
serta
penelitian
pengembangan koperasi skala besar.
5. Strategi peningkatan akses kepada sumber daya produktif
Peningkatan akses kepada sumber daya produktif di antaranya berkaitan secara
langsung dengan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
pengembangan usaha koperasi dan UMKM. Oleh karena itu strategi
pengembangannya ditujukan pada penguatan permodalan bagi Koperasi dan
UMKM dalam berbagai bentuk skim kredit, khususnya Kredit Usaha Rakyat
(KUR), dan berbagai bentuk skim lainnya yang lebih murah dan mudah. Untuk
memberikan cakupan yang lebih luas, selain dukungan dan pembiayaan
langsung kepada pelaku usaha, pengembangan ditujukan pada LKM yaitu
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) baik konvensional maupun syariah. Dalam hal
ini perlu diupayakan solusi penurunan suku bunga pinjaman dan berbagai
kemudahan lain, khususnya bagi kredit mikro dan kecil.
Selain aspek dukungan pembiayaan, dalam rangka restrukturisasi usaha perlu
dikembangkan berbagai bentuk peningkatan dan atau perbaikan struktur
kemampuan usaha yang berkaitan langsung dengan pembiayaan bagi
Koperasi dan UMKM, dalam bentuk restrukturisasi manajemen dan
kelembagaan usaha, peningkatan produktivitas dan mutu, pemberdayaan
lembaga pengembangan bisnis, fasilitasi investasi Koperasi dan UMKM dan
pengembangan sistem bisnis.
Dalam rangka memberikan layanan pembiayaan secara spesifik kepada
Koperasi dan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah menugaskan
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(LPDB-KUMKM) yang secara khusus memberikan pinjaman dan bentuk
pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi dan UMKM.
Lingkup pembiayaan dilakukan dalam bentuk pembiayaan kepada koperasi sektor
rill; Pinjaman kepada koperasi dan UMKM strategis melalui lembaga perantara;
Pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM melalui Perusahaan Modal Ventura
37
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
(PMV); Pembiayaan kepada KSP dan/atau KJKS ; Pembiayaan kepada UMK melalui
KJKS dan UJKS koperasi sekunder; dan Pembiayaan kepada Usaha Kecil dan
Menengah melalui KSP.
Benang
merah
arah
kebijakan
prioritas
serta
strategi
diatas
membantu
pengelompokan program kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dalam 1 (satu)
Program Teknis yang berkaitan dengan Koperasi dan UMKM, serta 2 (dua) Program
Generik yang berkaitan dengan dukungan manajemen dan prasarana bagi
Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan mandat yang diberikan.
Sementara itu, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
mendorong Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan kegiatannya dengan
pendekatan optimalisasi peran dan mandat yang diberikan UU tersebut kepada
Kementerian Koperasi dan UKM, beserta target yang telah ditetapkan secara nasional.
Kondisi tersebut mendorong pengelompokan kegiatan di bawah program teknis dan
program generik Kementerian Koperasi dan UKM tetap konsisten dengan tugas
pokok dan fungsi unit organisasi dan tetap mencerminkan pencapaian Sasaran
Strategis yang telah ditetapkan.
3.3. Program dan Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM
Dengan memperhatikan berbagai aspek sebagaimana telah diuraikan secara panjang
lebar, khususnya menyangkut penugasan sesuai RPJPN periode 2005-2025 dan RPJMN
2010-2014, Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan program sebagai
berikut:
3.3.1. Program Generik Kementerian Koperasi dan UKM
Dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Strategis K/L, maka
program generik pada Kementerian Koperasi dan UKM untuk periode
perencanaan 2010-2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:
38
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Tujuan program :
Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui pelaksanaan dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya di lingkup Kementerian Koperasi dan UKM.
Sasaran strategis :
a. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan
UKM;
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran
pusat dan daerah;
c. Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi
Koperasi dan UMKM;
d. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran;
e. Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM.
Indikator :
a. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan
Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat,
propinsi, kabupaten dan kota;
b. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi
dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM;
c. Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu
serta tertatanya BMN;
d. Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya
publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM;
e. Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat
dan Daerah;
f. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian
Koperasi dan UKM.
39
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
Kegiatan :
Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah sepenuhnya Prioritas
Kementerian Koperasi dan UKM sebagai berikut :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya :
a. Penyusunan Perencanaan Program/Kegiatan Kementerian Koperasi dan
UKM;
b. Monitoring, Evaluasi/Pelaporan dan Pengelolaan Data dan Informasi
Koperasi dan UMKM;
c. Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan Anggaran dan BMN;
d. Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran
Pusat dan Daerah;
e. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur dan Administrasi Kepegawaian;
f. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Melalui Langganan
Daya dan Jasa;
g. Penyelenggaraan
Kehumasan
dalam
Rangka
Penyelenggaraan
Sosialisasi/Publikasi/VIsualisasi dan Pelayanan Informasi.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Kementerian Koperasi dan UKM;
b. Pengembangan sarana dan prasarana kantor Kementerian Koperasi dan
UKM.
3.3.2. Program Teknis Kementerian Koperasi dan UKM
Dengan mengacu pada Pedoman penyusunan Rencana Strategis K/L, maka
program teknis pada Kementerian Koperasi dan UKM untuk periode
perencanaan 2010 - 2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tujuan program :
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peningkatan pemberdayaan
koperasi dan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan menciptakan
40
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
ekonomi kreatif --creative economy--, yang dapat memberikan peran konstruktif
untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Sasaran strategis :
1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian
nasional;
2. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
3. Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM;
4. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM;
5. Penyediaan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;
6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM;
7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada Koperasi dan UMKM
Indikator :
1.
Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah;
2.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
3.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Kehutanan dan Perkebunan;
4. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Perikanan dan Peternakan;
5.
Pemberdayaan
Usaha
KUKM
di
Bidang
Industri
Kerajinan
dan
Pertambangan;
6. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha;
7.
Pengembangan dan Pemantapan Program Pendanaan Bagi Koperasi dan
UMKM;
8. Pengembangan,
Pengendalian
dan
Pengawasan
KSP/USP-Koperasi,
KJKS/UJKS- Koperasi dan LKM;
9. Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan Bagi Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah;
10. Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan Bagi Koperasi dan
UMKM;
41
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
11. Pengembangan Pembiayaan, Penjaminan Kredit dan Pengembangan Sektor
Strategis Bagi Koperasi dan UMKM;
12. Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi;
13. Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dibidang Koperasi dan UMKM;
14. Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UMKM;
15. Pengembangan Keanggotaan Koperasi Melalui Peningkatan Kerja Sama
Koperasi dan Penyuluhan dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi (Gemaskop);
16. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Dibidang Pengendalian dan
Akuntabilitas Koperasi;
17. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM;
18. Pengembangan dan Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UKM;
19. Pengembangan Sarana Usaha Pemasaran KUMKM;
20. Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM;
21. Pengembangan Promosi Produk Koperasi dan UKM;
22. Pemasyarakatan dan Pengembangan Kewirausahaan;
23. Revitalisasi Sistem Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Perkoperasian;
24. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengusaha Skala Mikro, Kecil dan
Menengah Serta Pengelola Koperasi;
25. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam SDM KUMKM;
26. Peningkatan Daya Saing KUMKM;
27. Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM;
28. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM Pengelola LKM/KSP/USP;
29. Peningkatan Produktivitas dan Mutu KUMKM;
30. Perluasan KUR;
31. Pengembangan Restrukturisasi Usaha;
32. Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis;
33. Pengembangan Fasilitasi Investasi UKMK;
34. Pengembangan Sistem Bisnis;
42
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
35. Penelitian Koperasi dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah;
36. Penelitian UKM dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah;
37. Penelitian Sumber Daya Koperasi dan UKM dalam Peningkatan Ekonomi
Kawasan;
38. Pengembangan Perkaderan UKMK Melalui Peningkatkan Kapasitas Kerja
Sama dan Jaringan;
39. Pengelolaan Dana Bergulir;
40. Layanan Pemasaran Bagi KUKM;
41. Revitalisasi dan Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Koperasi dan UMKM;
42. Bantuan Operasional Dekopin;
43. Survey Nasional Koperasi dan UMKM;
44. Pengembangan Data dan Informasi Koperasi dan UMKM;
45. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Bagi KUMKM.
Kegiatan :
Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah sebagai berikut :
A. Kegiatan yang menjadi Prioritas Nasional (PN) meliputi :
1.
Provinsi Pelaksanaan Pengembangan Organisasi Koperasi menuju Skala
Besar;
2. Pengembangan Keanggotaan Koperasi Melalui Peningkatan Kerjasama
Koperasi dan Penyuluhan dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi;
3. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang direkrut, dilatih, dan
melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian;
4. Lembaga keuangan Bukan Bank yang ditingkatkan kapasitas dan
jangkauan layanannya untuk menyediakan pembiayaan usaha;
5. Fasilitas pendayagunaan skim pendanaan bagi usaha mikro dan kecil;
6. Fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui kerjasama usaha antar
koperasi;
7. LKM yang terdaftar dan berbadan hukum;
43
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
8. Koperasi dan UMKM yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank
melalui linkage;
9. Koperasi perkotaan dan perdesaan yang menerima bantuan dana;
10. Koperasi dan UMK yang memanfaatkan jasa pendampingan;
11. KKMB yang ditingkatkan kapasitasnya;
12. Lembaga Keuangan Mikro (Bank, LKBB dan LKM) yang memberikan
kredit/pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM;
13. Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD;
14. Lembaga Modal Ventura Daerah (LMVD) yang memberikan fasilitasi
pembiayaan bagi KUMKM;
15. Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD untuk
mengembangkan co-guarantee dengan Lembaga Penjaminan Kredit;
16. Dukungan
revitalisasi
sarana
pemasaran
di
daerah
tertinggal/perbatasan melalui Koperasi;
17. Dukungan sarana usaha pemasaran revitalisasi pasar tradisional melalui
koperasi;
18. Pemasyarakatan dan Diklat Kewirausahaan;
19. Sosialisasi dan Pendampingan KUKM dalam mengakses KUR;
20. Pengembangan Koperasi bidang hasil produksi perkebunan di Papua
dan Papua Barat;
21. Revitalisasi
Sistem
Pendidikan,
Pelatihan
dan
Penyuluhan
Perkoperasian;
22. Koperasi yang mendapat dukungan pengembangan usaha melalui
pemanfaatan energi baru terbarukan (PLTMH);
23. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT);
24. KUKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan standarisasi
ISO/SNI/HACCP, HKI dan kehalalan produk;
25. Survey Nasional Koperasi dan UMKM;
26. Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi KUMKM;
27. Pengembangan sistem informasi konsolidasi kargo UMKM ekspor;
28. KUMKM yang difasilitasi menjadi mitra investasi;
29. Peningkatan KUMKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan
teknologi tepat guna;
44
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
30. Wirausaha pemula yang mendapat start-up capital;
31. Rancangan
Undang-Undang
tentang
Perkoperasian
termasuk
peraturan pelaksananya;
32. Revitalisasi Koperasi;
33. Peningkatan Pemahaman Perkoperasian;
34. Diklat Pengelola LKM;
35. Diklat SDM KUMKM (Pusat dan Daerah);
36. Skim Pendanaan Bagi UMKM;
B. Kegiatan yang menjadi Prioritas Kementerian Koperasi dan UKM meliputi :
1.
Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi;
2.
Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dibidang Koperasi dan
UMKM;
3.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Dibidang Pengendalian
dan Akuntabilitas Koperasi;
4. Revitalisasi koperasi;
5.
Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM
6. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi KUMKM
7.
Koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang
produksi KUKM;
8. Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan Bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;
9. Penilaian kesehatan bagi KSP dan KJKS;
10. Transformasi LKM menjadi badan hukum Koperasi;
11. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan
Asuransi,Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi KUMKM;
12. Pengembangan Pembiayaan, Penjaminan Kredit dan Pengembangan
Sektor Strategis Bagi Koperasi dan UMKM;
45
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
13. KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri KUMKM;
14. Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM;
15. Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui
koperasi;
16. PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha;
17. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM;
18. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM;
19. Lembaga Pendidikan di Perdesaan yang difasilitasi tempat praktek
keterampilan usahanya (TPKU);
20. Lembaga
pendamping
pengembangan
bisnis
KUMKM
yang
ditingkatkan kapasitasnya;
21. KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi dan PPU-LMVD;
22. KUMKM
sentra
yang
difasilitasi
bimbingan
dan
konsultasi
pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis;
23. Terlaksananya
Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi,
Pengembangan
Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama
Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
24. Mengikuti sidang/forum regional dan internasional;
25. Pengembangan
produk/komoditas
unggulan
daerah
dengan
pendekatan One Village One Product (OVOP)
26. Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani;
27. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir;
28. Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM;
29. Lembaga Diklat yang direvitalisasi dan dibangun serta diperkuat;
30. Pemeliharaan Puslatbang Cisarua;
31. Tenaga pengelola dan instruktur pada lembaga diklat yang dilatih;
32. SKKNI Bidang Koperasi Non KJK, dan jumlah pengelola yang
ditingkatkan kompetensinya;
46
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
33. SKKNI bidang UKM, dan jumlah pengelola UKM yang ditingkatkan
kompetensinya;
3.4. Program/Kegiatan dan Rencana Kerja Berdasarkan Unit Eselon I
3.4.1. Program Generik
Kementerian
Koperasi
dan
UKM
mengimplementasikan
fokus
program/kegiatan generik dengan pendekatan kesekretariatan sesuai dengan
tugas dan fungsi yaitu :
1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
melalui: a) Penatalaksanaan anggaran dan BMN; b).Perencanaan program;
c) Evaluasi, pelaporan, data dan informasi; d) Kehumasan; e) Pendidikan dan
pelatihan aparatur; f) Pemeliharaan kantor; g) Pengawasan; h) Dukungan
program ke daerah; i) Pengarusutamaan gender.
2. Program
peningkatan
sarana
dan
prasarana
aparatur
melalui:
a) Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor; b) Pengembangan Pusdiklat
Terpadu Peningkatan SDM Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
c) Pengembangan SME Tower; d) Pembangunan Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kewirausahaan; dan e) Pengadaan sarana dan prasarana kantor
Kementerian Koperasi dan UKM, dan f) Langganan daya dan jasa operasional
perkantoran Kementerian Koperasi dan UKM.
3.4.2. Program Teknis
Kementerian Koperasi dan UKM sesuai dengan amanat Surat Edaran Bersama
Meneg
PPN/Kepala
Bappenas
dan
Menteri
Keuangan
Nomor
0142/M.PPN/06/2009 dan SE 1846/MK/2009 tanggal 19 Juni 2009, tentang
Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran mengimplementasikan
fokus program tersebut di atas dengan pendekatan kedeputian sesuai dengan
tugas dan fungsi dan Pengelolaan Badan Layanan Umum sebagai berikut :
47
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
1.
2012-2014
Deputi Bidang Kelembagaan, dengan prioritas kegiatan :
a. Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi melalui :
1) Pengesahan akta pendirian koperasi tingkat Nasional; 2) Pembenahan
koperasi tidak aktif; 3) Penguatan status badan hukum koperasi dalam
berita negara; 4) Pengembangan organisasi koperasi menuju skala besar;
5) Temu konsultasi perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia
Wilayah.
b. Penataan Peraturan Perundang-Undangan meliputi : 1) Penyusunan
Bahan Pembahasan RUU Tentang Koperasi; 2) Penyusunan Rancangan
Peraturan Pelaksanaan UU tentang Koperasi; 3) Penyusunan Peraturan
Menteri tentang Koperasi; 4) Penyusunan Rancangan Peraturan
Pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM; 5) Litigasi dan Opini
Hukum; 6) Dokumentasi dan Informasi Peraturan Perundang-undangan
KUMKM; 7) Evaluasi Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Koperasi
dan UMKM; 8) Penyusunan Petunjuk Teknis Pengembangan Koperasi
Skala Besar; 9) Sosialisasi peraturan dibidang perkoperasian pada 5
(lima) Propinsi .
c. Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UMKM meliputi :
1) Pelaksanaan pemeringkatan koperasi; 2) Penilaian koperasi berprestasi
dan koperasi penerima award; 3) Penilaian provinsi/kabupaten/kota
penggerak koperasi; 4) Forum konsultasi penguatan kelembagaan
koperasi di kalangan wanita; 5) Pelaksanaan temu konsultasi nasional
dalam penguatan kelembagaan koperasi; 6) Peningkatan kerjasama dan
koordinasi
dengan
International
Cooperative
Aliance
(ICA);
7) Pelaksanaan penataan ketatalaksanaan koperasi berskala besar;
8)
Pelaksanaan
koordinasi
penyusunan program
pemberdayaan
kelembagaan Koperasi dan UMKM; 9) Monitoring dan evaluasi
pemberdayaan kelembagaan Koperasi dan UMKM; 10) Konsultasi dan
solusi masalah perkoperasian; 11) Koperasi yang direvitalisasi.
48
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
d. Pengembangan keanggotaan koperasi melalui peningkatan kerjasama
koperasi dan penyuluhan dalam rangka Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi (GEMASKOP) melalui ; 1) Sosialisasi program gemaskop kepada
tokoh masyarakat/kelompok strategis, kelompok ekonomi produktif dan
gerakan koperasi; 2) Temu konsultasi peningkatan peran koperasi siswa
sebagai laboratorium ekonomi; 3) Identifikasi koperasi siswa seluruh
Indonesia; 4) Penyusunan draft inpres tentang gerakan masyarakat
sadar koperasi; 5) Pelaksanaan uji coba aplikasi member card pada
koperasi berskala besar; 6) Pedoman tata cara pelaksanaan RAT;
7) lokasi koperasi yang mendapat pendampingan dalam melaksanakan
RAT; 8) Penyelenggaraan jambore koperasi di kalangan pemuda dan
wanita; 9) Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang direkrut, dilatih,
dan melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian.
e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dibidang Pengendalian
dan Akuntabilitas koperasi melalui : 1) Menerapkan pertanggungjawaban
laporan keuangan yang transparan dan akuntabel; 2) Bimbingan teknis
tentang perkoperasian kepada aparat pembina dan gerakan koperasi;
3) Menerapkan transparansi sistem akuntansi dan akuntabilitas koperasi
berskala besar; 4) Provinsi pelaksanaan penerapan akuntabilitas dan
pengawasan koperasi; 5) Laporan pelaksanaan koordinasi penyusunan
program pemberdayaan kelembagaan koperasi dan UMKM; 6) Laporan
Monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan koperasi dan
UMKM; 7) laporan konsultasi dan perkoperasian dan UMKM.
2.
Deputi Bidang Produksi, dengan prioritas kegiatan :
a. Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang pertanian tanaman
pangan dan holtikultura, melalui : 1) Penyusunan model insentif dalam
rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura;
2)
Penyusunan
pedoman
teknologi
tepat
guna
peningkatan
49
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura; 3) Bantuan
pengembangan koperasi di bidang pertanian tanaman pangan dan
holtikultura; 4) Program dan kegiatan pemberdayaan usaha KUKM di
bidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura; 5) Laporan hasil
monitoring dan evaluasi koperasi pengelola bantuan perkuatan di bidang
pertanian tanaman pangan dan holtikultura; 6) Partisipasi mengikut
sidang ACEDAC, ASWGAC, ACBF dan SOM-AMAF
b. Pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM dibidang kehutanan dan
perkebunan, melalui : 1) Penyusunan pedoman teknologi tepat guna
peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
dibidang
kehutanan
dan
perkebunan;
2)
Bantuan
pengembangan koperasi di bidang kehutanan dan perkebunan;
3) Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan dan
Perkebunan; 4) Laporan hasil monitoring dan evaluasi bantuan
pengembangan koperasi di bidang Kehutanan dan Perkebunan;
5) Koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang
Kehutanan dan Perkebunan.
c. Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang perikanan dan
peternakan, melalui : 1) Penyusunan model insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dibidang perikanan dan peternakan; 2) Penyusunan pedoman teknologi
tepat guna peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah dibidang perikanan dan peternakan; 3) Bantuan
pengembangan koperasi di bidang perikanan dan peternakan;
4) Pemberdayaan
KUKM di
bidang
Perikanan
dan
Peternakan;
5) Laporan hasil monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan
koperasi di bidang Perikanan dan Peternakan
50
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
d. Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang industri kerajinan
dan pertambangan, melalui : 1) Penyusunan model insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dibidang industri kerajinan dan pertambangan; 2) Penyusunan pedoman
teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan
Usaha
Kecil
dan
Menengah
dibidang
industri
kerajinan
dan
pertambangan; 3) Bantuan pengembangan koperasi di bidang industri
kerajinan dan pertambangan; 4) Program dan kegiatan pemberdayaan
KUKM di bidang Industri Kerajinan dan Pertambangan; 5) Laporan hasil
monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang
Industri Kerajinan dan Pertambangan
e. Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang ketenagalistrikan
dan aneka usaha, melalui : 1) Penyusunan model insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dibidang ketenagalistrikan dan aneka usaha; 2) Penyusunan pedoman
teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah dibidang ketenagalistrikan dan aneka usaha;
3) Bantuan pengembangan koperasi di bidang ketenagalistrikan dan
aneka usaha; 4) Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang
Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha; 5) Laporan hasil monitoring dan
evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang ketenagalistrikan
dan aneka usaha; 6) Tersusunnya rencana program/kegiatan evaluasi
pemberdayaan KUKM di bidang produksi; 7) Rapat koordinasi dalam
rangka penyelarasan program pemberdayaan KUKM di bidang produksi;
8) Jumlah koperasi yang mendapat dukungan pengembangan usaha
melalui pemanfaatan energi baru terbarukan; 9) Koordinasi dan
sosialisasi dalam rangka penyelarasan dan pemantapan
program
pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di bidang deputi
51
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
bidang produksi; 10) Peningkatan hubungan kerjasama luar negeri antar
koperasi di bidang pertanian.
3. Deputi Bidang Pembiayaan, dengan prioritas kegiatan :
a. Pengembangan dan Pemantapan Program Pendanaan bagi Koperasi dan
UMKM melalui ; 1) Lembaga keuangan bukan bank yang ditingkatkan
kapasitas dan jangkauan layanannya untuk menyediakan pembiayaan
usaha; 2) Bimbingan teknis peningkatan akses pembiayaan/kredit kepada
lembaga keuangan (Bank/LKBB); 3) Fasilitasi pendayagunaan skim
pendanaan bagi usaha mikro dan kecil; 4) Monitoring dan evaluasi
program Bidang Pembiayaan; 5) Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
program pembiayaan; 6) Fasilitasi pengembangan usaha koperasi
melalui kerjasama usaha antar koperasi; 7) Bimbingan teknis optimalisasi
pendayagunaan ZIS dan wakaf oleh KJKS/ KSP; 8) Fasilitasi dukungan
teknis KSP/KJKS potensial penerima akses perkuatan permodalan;
9) Naskah kerjasama dibidang pembiayaan dengan lintas pelaku terkait.
b. Pengembangan, pengendalian dan pengawasan KSP/USP-Koperasi,
KJKS/UJKS-Koperasi dan LKM melalui; 1) Pelaksanaan uji kesehatan
KSP/USP/KJKS nasional; 2) Sosialisasi dan supervisi pelaksanaan uji
kesehatan; 3) Penyuluhan kegiatan LKM yang belum terdaftar dan
berbadan hukum koperasi; 4) Penyusunan draft/rancangan peraturan
pengembangan
dan
pengawasan
serta
pemeriksaan
KSP/KJKS;
5) Penyusunan draft/rancangan kebijakan pengembangan LKM; 6) LKM
yang terdaftar dan berbadan hukum; 7) Draft kebijakan pengembangan
LKM; 8) Draft/rancangan peraturan Pengembangan dan Pengawasan
serta Pemeriksaan KSP/KJKS; 9) KSP dan KJKS/UJKS Primer Nasional
yang dinilai tingkat kesehatannya; 10) Jumlah penyelenggaraan
sosialisasi pembiayaan mikro; 11) Sistem pengawasan dan pelaporan
52
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
KSP/KJKS; 12) Transformasi USP/UJKS menjadi KSP/KJKS, ; 13). Rancang
bangun pembentukan Lembaga Pengawas KSP.
c. Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah melalui; 1) Mendorong dan memperkuat
permodalan sendiri koperasi; 2). Peningkatan akses kredit/pembiayaan
koperasi dan UMKM melalui pemanfaatan sumber permodalan bank dan
non bank; 3) Linkage program antara bank umum/syariah dengan
KSP/KJKS; 4) Peningkatan peran peran KKMB dalam menjembatani akses
kredit/pembiayaan bagi KUMKM; 5) Koperasi perkotaan dan perdesaan
penerima bantuan dana; 3) Fasilitasi koperasi perkotaan dan perdesaan
penerima bantuan dana termasuk pendampingan; 4) Konsultan
Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang ditingkatkan kapasitasnya;
5)Pengembangan, perluasan dan pemanfaatan skim kredit program bagi
KUMKM; 6) Diseminasi dan promosi pembiayaan
bagi KUMKM;
7) Bantuan Dana/Permodalan dalam rangka pengembangan Koperasi
perkotaan dan perdesaan serta koperasi wanita; 8) Pembinaan, supervisi
serta monitoring dan evaluasi bagi koperasi perkotaan dan perdesaan,
serta koperasi wanita penerima bantuan dana/permodalan; 9) Bantuan
dana/permodalan (start-up capital) dalam rangka penumbuhan dan
wirausaha pemula; 10) Pembinaan, supervisi serta monitoring dan
evaluasi bagi wirausaha pemula penerima bantuan dana/permodalan
(start-up capital).
d. Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi Koperasi
dan UMKM melalui : 1) Kredit/pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM
melalui pelayanan lembaga keuangan mikro (Bank, LKBB dan LKM);
2) Workshop dan sosialisasi pembiayaan KUMKM bagi industri dibidang
ekonomi kreatif; 3) Dukungan pembiayaan bagi KUMKM melalui dana
APBD; 4) Sosialisasi pembiayaan dan jasa konsultasi tentang tata cara
pembiayaan ekspor; 5) Edukasi, sosialisasi dan fasilitasi pengembangan
53
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
asuransi, jasa keuangan dan perpajakan; 6) Koordinasi insentif pajak
bagi KUKM.
e. Pengembangan pembiayaan, penjaminan kredit dan pengembangan
sektor strategis bagi Koperasi dan UMKM melalui;
pembentukan
PPKD;
2)
Fasilitasi
pembentukan
1) Fasilitasi
PPKD
untuk
mengembangkan co-guarantee dengan lembaga penjaminan kredit
nasional; 3) Fasilitasi pengembangan Koperasi Skala Besar; 4) Sosialisasi
kebijakan modal penyertaan bagi koperasi dan bimbingan teknis KUKM
untuk akses ke pasar modal; 5) Koordinasi untuk mendapatkan sertifikat
hak atas tanah (SHAT); 6) Pembinaan UMK peserta program SHAT untuk
mengakses pembiayaan; 7) Fasilitasi pembiayaan usaha KUKM melalui
pola anjak piutang, Coorporate Social Responsibility (CSR), BUMN dan
Lembaga Modal Ventura (LMV); 8) Provinsi yang difasilitasi untuk proses
pembentukan PPKD; 9) Strategi pembiayaan bagi KUMK di sektor
agribisnis; 10) Data Inventarisasi UMK yang difasilitasi asuransi kreditnya;
11) KUKM yang difasilitasi pembiayaan usahanya melalui pola anjak
piutang; 12) LMVD yang memberikan fasilitasi pembiayaan bagi KUMKM.
4. Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, dengan prioritas kegiatan :
a. Pengembangan dan perluasan pasar ekspor Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah, melalui : 1) Penyediaan informasi pasar potensial ekspor
produk Koperasi dan UMKM; (2) Penguatan kapasitas dan standarisasi,
(3) Promosi produk – produk potensial ekspor Koperasi dan UMKM;
4) KUKM mengikuti pameran luar negeri; 5) KUKM yang difasilitasi
peningkatan daya saing; 6) KUKM industri kreatif yang didampingi;
6) Trading house yang difasilitasi; 7) Pengembangan sistem informasi
konsolidasi kargo UMKM ekspor.
b. Pengembangan sarana dan prasarana usaha pemasaran Koperasi dan
UMKM, melalui ;
1) Fasilitasi
pembangunan
pasar
tradisional,
2) Bimbingan pengelolaan pasar oleh koperasi; 3) Pengembangan sarana
54
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
usaha pemasaran Koperasi dan UMKM pada lokasi dan kelompok
strategis; 4) Revitalisasi Pasar Tradisional di daerah tertinggal/
perbatasan melalui Koperasi; 5) Revitalisasi Pasar Percontohan melalui
koperasi; 6) Sarana usaha pemasaran yang direvitalisasi melalui koperasi;
7) Produk KUMKM yang difasilitasi akses pemasaran di tempat-tempat
strategis (Pasar Komoditas); 8) Dukungan sarana usaha mikro koperasi
sekolah yang difasilitasi; 9) Usaha mikro yang difasilitasi pendampingan
melalui pendaftaran produk; 10)Fasilitasi Pengembangan produk
KUMKM di bidang kosmetika dan obat tradisional.
c. Pengembangan kemitraan Koperasi dan UMKM melalui;1) Peningkatan
kualitas produk Koperasi dan UMKM berorientasi pasar; 2) Fasilitasi
penyelengaraan kegiatan temu mitra; 3) Penguatan kelembagaan
pemasaran produk Koperasi dan UMKM; 4) KUMKM yang difasilitasi
melalui temu mitra dalam kemasan produk; 5) KUMKM yang difasilitasi
melalui temu mitra pola waralaba; 6) KUMKM yang difasilitasi melalui
temu mitra dengan pola dagang; 7) KUMKM yang difasilitasi melalui
temu mitra dengan pola subkontrak; 8) KUMKM yang difasilitasi melalui
temu mitra di bidang eko produk; 9) KUMKM yang difasilitasi melalui
temu mitra di sektor pariwisata; 10) KUMKM yang difasilitasi melalui
temu mitra di sektor energi biomasa; 11) KUMKM yang difasilitasi melalui
temu mitra dengan BUMN; 12) KUMKM yang difasilitasi menjadi mitra
investasi.
d. Pengembangan jaringan pemasaran produk Koperasi dan UMKM,
melalui; 1) Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL); 2) Peningkatan
produktivitas usaha Koperasi dan UMKM; 3) Pengembangan jaringan
bisnis ritel Koperasi dan UMKM; 4) Fasilitasi penyelengaraan kegiatan
pasar rakyat untuk perluasan; 5) Peningkatan akses pasar produk
Koperasi dan UMKM; 6) KUMKM yang difasilitasi dalam pengembangan
jaringan bisnis ritel modern; 7) Usaha mikro yang difasilitasi melalui klinik
55
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
bisnis; 8) Usaha mikro yang difasilitasi melalui pasar rakyat; 9) PKL yang
difasilitasi memperoleh kepastian tempat usaha; 10) Pelaksanaan
koordinasi program pemasaran dan jaringan usaha.
e. Pengembangan promosi produk Koperasi dan UMKM, melalui;
1) Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan produk
Koperasi dan UMKM; 2) Fasilitasi promosi bagi perluasan pasar produk
Koperasi dan UMKM dalam berbagai bentuk, seperti publikasi katalog
produk Koperasi dan UMKM, media internet, pameran dan kerjasama
dengan Badan Layanan Umum Lembaga Layanan Pemasaran (BLU-LLP)
Kementerian Koperasi dan UKM; 3) KUMKM yang mengikuti pameran
(SME Festival); 4) Katalog produk KUKM yang dicetak; 5) KUKM yang
mengikuti pameran tematik, kreatif dan partisipatif; 6) Terlayaninya
promosi KUKM melalui SME UKM Trading Board.
f. Pemantapan program pengembangan pemasaran dan jaringan usaha
Koperasi dan UMKM melalui; 1) Penyusunan rencana strategis tahun
2010 - 2014; 2) Penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan;
3) Perumusan kebijakan dan koordinasi program; 4) Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi.
5.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan prioritas
kegiatan :
a. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola LKM/KSP-USP
melalui ; 1) Pelatihan kepada pengelola LKM; 2) Pelatihan kepada
manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi
kompetensi LKM; 3) Peningkatan fungsi lembaga pendidikan dan
pelatihan profesi (LDP) KJK dan tempat uji kompetensi (TUK); 4) Diklat
Pengelola LKM.
b. Pemasyarakatan
1)
Blueprint
dan
pengembangan
pengembangan
kewirausahaan
kewirausahaan;
2)
melalui;
Pemasyarakatan
56
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
kewirausahaan; 3) Diklat kewirausahaan, wirausaha lanjutan dan calon
wirausaha baru; 4) Expo kewirausahaan; 5) Peserta pemasyarakatan
kewirausahaan; 6) Peserta diklat kewirausahaan.
c. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengusaha Skala Mikro, Kecil dan
Menengah serta pengelola koperasi melalui; 1) Penyempurnaan
KURikulum dan modul diklat vocational; 2) Diklat keterampilan
teknis/vocational dan manajerial; 3) Diklat keterampilan manajerial
kepada KUMKM.
d. Revitalisasi dan pengembangan lembaga pendidikan, pelatihan dan
penyusunan Koperasi dan UMKM melalui ; 1) Peningkatan kapasitas SDM
pada lembaga diklat, tenaga pengelola, instruktur, aparat pembina;
2) Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluh
perkoperasian;
3)
Kurikulum
dan
modul
dikat
perkoperasian;
4) Peningkatan pemahaman perkoperasian; 5) Peningkatan pemahaman
perkoperasian.
e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan SDM
KUMKM melalui ; 1) Pelatihan pengembangan koperasi perdesaan;
2) Penumbuhan wirausaha baru melalui dukungan fasilitasi praktek
usaha,
Lembaga
Pendidikan
Pedesaan,
untuk
Tempat
Praktek
Keterampilan Usaha (TPKU); 3) Bimbingan teknis pengembangan usaha
TPKU; 4) Diklat pengelola TPKU; 5) Pelatihan keterampilan teknis bagi
masyarakat; 6) Pelatihan Pengelola TPKU; 7) Terfasilitasinya Program
TPKU.
f. Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM melalui ; Laporan
Koordinasi dan Monitoring dan evaluasi
57
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
6. Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, dengan prioritas
kegiatan :
a. Perluasan Program KUR, melalui ; 1) Pendamping untuk mengakses
program KUR; 2) Provinsi yang mendapat sosialiasi program KUR;
3) KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR.
b. Peningkatan produktivitas dan mutu UMKM, melalui ; 1) Sosialisasi dan
penerapan teknologi tepat guna, 2) Sosialisasi dan penerapan
Standardisasi Mutu, HAKI dan kehalalan produk.
c. Pengembangan Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM, melalui
1) Fasilitasi untuk mendapatkan kegiatan restrukturisasi usaha, Sistem
Resi Gudang, Surat Utang Koperasi dan koordinasi penyusunan program
restrukturisasi usaha.
d. Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis, melalui 1) Pendampingan
pengembangan KUMKM dan wirausaha baru; 2) Peningkatan kapasitas
lembaga pendamping dalam pengembangan Usaha KUMKM.
e. Pengembangan fasilitasi investasi KUMKM, melalui fasilitasi KUKM
mendapatkan kegiatan investasi; 2) Fasilitasi kerjasama investasi
KUMKM; 3) Penguatan inkubator bisnis.
f. Pengembangan sistem bisnis, melalui; 1) Fasilitasi KUKM mendapatkan
kegiatan investas; 2) Fasilitasi kerjasama investasi KUMKM; 3) Penguatan
inkubator bisnis.
g. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM.
7.
Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UMKM, dengan prioritas kegiatan:
a. Penelitian Koperasi dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah
melalui ; 1) Kajian dalam rangka peningkatan peran Koperasi dalam
pengembangan ekonomi daerah; 2) Rintisan pengadaan pangan dan
agrobisnis oleh koperasi; 3) Rintisan dan replikasi usaha di bidang
agroekoturisme oleh koperasi; 4) Konsep/model/pola pemberdayaan
KUKM yang sesuai dengan kebutuhan/isu strategis KUMKM.
58
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
b. Penelitian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam mendukung
pengembangan ekonomi daerah, melalui : 1) Kajian dalam rangka
peningkatan peran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam
pengembangan ekonomi daerah; 2) Rintisan penerapan model
inkubator; 3) Rintisan model pengembangan PKL; 4) Pelaksanaan
koordinasi fasilitasi peningkatan kapasitas sumberdaya UKM industri
kreatif.
c. Penelitian sumberdaya Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam
peningkatan ekonomi kawasan, melalui : 1) Kajian dalam rangka peran
sumberdaya Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah dalam
pengembangan ekonomi kawasan; 2) Pengembangan produk/komoditas
unggulan daerah dengan pendekatan One Village One Product (OVOP)
melalui Koperasi; 3) Pelaksanaan fasilitasi pengembangan/penguatan
forum sentra/klaster UKM; 4) Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi
program pengkajian sumberdaya UKMK; 5) Partisipasi dalam forum
kerjasama internasional (APEC).
d. Pengembangan perkaderan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
melalui peningkatan kapasitas kerjasama dan jaringan, melalui : 1) Kajian
dalam rangka peran stakeholder dan jaringan, pengembangan sistem
perkaderan wirausaha baru dan pengembangan sistem informasi
penelitian dan peran serta dalam forum kerjasama ASEAN dan BIMPNEAGA; 2) Workshop Skenario Pengembangan UKM dan fasilitasi
Pelatihan Pengembangan UKM Melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD);
3) Terpeliharanya 3 server, 52 client, Aplkasi sistem Web smecda.com
dan Infrastuktur LAN; 4) Pelaksanaan sosialisasi Pemanfaatan Software
DSS UMKM; 5) Pemutakhiran data sistem infomasi Data Dasar Koperasi
dan UKM terpilih (SIDD-KUMKM-T); 6) Publikasi hasil kajian/artikel
pemberdayaan
KUKM;
7)
Partisipasi
dalam
forum
kerjasama
59
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
internasional (ASEAN dan BIMP-EAGA), 8) Rencana aksi antisipasi
KUMKM dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
8. Lembaga Layanan Pemasaran - Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLPKUKM).
Layanan Pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
melalui: 1) Peningkatan akses pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah; 2) Pusat layanan informasi produk Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, 3) Terlaksananya remunerasi pegawai dan kelancaran kegiatan
pendukung operasional; 4) Meningkatnya peran LLP-KUKM; 5) Tersusunnya
dokumen perencanaan, keuangan dan hasil rapat lainnya; 6) Terbitnya
iklan/pengumuman/pemberitahuan di media cetak maupun elektronik;
7) Terlaksananaya kegiatan koordinasi, sosialisasi, monitoring dan evaluasi;
8) Terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas SDM dan rekrutmen;
9) Terlaksananya pengembangan layanan pemasaran; 10) Tersedianya
pendukung IT; 11) Terwujudnya ketertiban administrasi pengelolaan
keuangan.
9. Lembaga Pengelola Dana Bergulir - Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (LPDB-KUMKM).
Pengelolaan
dana
bergulir
KUMKM,
melalui:
1)
Penyaluran
pinjaman/pembiayaan dana bergulir KUMKM; 2) Pengelolaan dana bergulir
yang akuntabel; 3) Dokumen rencana program kerja dan anggaran;
4)
5)
6)
Peraturan/ketentuan
Terselenggaranya
Terselenggaranya
yang
sosialisasi
diterbitkan/disempurnakan;
peraturan/petunjuk
pameran/visualisasi/publikasi
dan
teknis;
promosi;
7) Dokumen analisa proposal pemberian pinjaman/pembiayaan; 8) Kajian
yang dilaksanakan; 9) Tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi;
10) Tertatanya organisasi dan kepegawaian dengan baik; 11) Pegawai baru;
12) Pegawai yang mengikuti pelatihan;
13) Tersedianya layanan
60
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
perkantoran; 14) Tersedianya alat pengolah data; 15) Tersedianya sistem
informasi dan teknologi; 16) Tersedianya laporan keuangan; 17) Tersedianya
laporan hasil pemeriksaan; 18) Tersedianya laporan hasil pengalihan dana
bergulir;
19)
Tersedianya
kendaraan
dinas/operasional
Roda
4;
20) Tersedianya kendaraan dinas/operasional Roda 2.
10. Fasilitas Sarana dan Prasarana penunjang pemberdayaan Koperasi dan
UMKM.
Selain itu dalam rangka mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan
UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan beberapa kegiatan
pembangunan dan pengembangan fisik untuk fasilitasi sarana dan prasarana di
pusat maupun daerah antara lain:
a.
Pembangunan Pusdiklat Terpadu Peningkatan SDM Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah di pusat dan di daerah;
b. Pengembangan SME Tower;
c.
Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan;
d. Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berlokasi di Pusat dan
Daerah;
e.
Pembangunan Pusat Fasilitasi Promosi Produk Unggulan Koperasi dan
UMKM Kabupaten/Kota;
f.
Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Pusat dan
Daerah;
g. Pendirian Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam; dan
h. Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan.
Keseluruhan rincian rencana capaian kinerja outcome/output, indikator target program
dan kegiatan pada periode 2012-2014, disajikan pada Lampiran.
61
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
BAB IV
PENUTUP
Rencana Program Strategis Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan program
pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian Koperasi dan UKM pada periode tahun 2012 – 2014. Tentu saja keberhasilannya
sangat ditentukan oleh kesiapan peran aparatur, kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber
pendanaannya serta komitmen semua pimpinan dan staf Kementerian Koperasi dan UKM.
Perlu disampaikan bahwa Rencana Strategis ini telah diupayakan memuat seluruh aspek
yang diharapkan dapat memberikan jawaban sekaligus solusi bagi pengembangan dan
pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia. Namun dalam
pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh dinamika perkembangan yang terjadi.
Potensi besar dan kondisi obyektif keberadaan Koperasi dan UMKM, diperkirakan dalam 5
(lima) tahun ke depan akan mengalami perkembangan ke arah pertumbuhan. Oleh sebab
itu, berbagai upaya pemberdayaan yang dilakukan Pemerintah, diharapkan akan dapat
mempercepat proses kemajuan dan menghantarkan pada kondisi yang lebih baik bagi
Koperasi dan UMKM di tanah air. Adapun yang menjadi fokus Kementerian Koperasi dan
UKM kedepannya adalah : peningkatan kewirausahaan dan kompetensi UMKM, termasuk
dalam inovasi dan teknologi; peningkatan akses kepada faktor input dan kredit; dukungan
pengembangan jaringan usaha dan pemasaran; penguatan kelembagaan, terutama
koperasi; peningkatan kapasitas aparat pemerintah, yang disertai dengan penguatan
kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta; dukungan stabilitas makro ekonomi dan
iklim usaha yang kondusif; dan mendorong UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi
yang lebih “pro job”.
Oleh sebab itu pelaksanaan Rencana Strategis membutuhkan kecermatan, kreativitas dan
respon yang cepat terhadap perubahan yang terjadi. Dengan demikian, dokumen
perencanaan ini memiliki kelenturan (fleksibilitas) dalam pelaksanaannya dan bersifat
62
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2012-2014
dinamis, tepat sasaran dan berdaya guna, serta sesuai dengan misi pemberdayaan Koperasi
dan UMKM yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode tahun 2012 - 2014 ini
menjadi acuan kerja bersama bagi unit - unit pelaksana di lingkungan Kementerian Koperasi
dan UKM sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Untuk itu semua unit
kerja dapat melaksanakan dengan baik dan akuntabel dengan mengedepankan peningkatan
capaian kinerja.
Dengan demikian pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah akan membawa kemajuan bagi Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, serta mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat secara lebih luas. Tentu
saja dukungan semua pihak diperlukan, khususnya dari seluruh pemangku kepentingan
terhadap kemajuan Koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.
63
Download