teori manajemen modern 3

advertisement
Teori Manajemen Modern (tugas bisnis)
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai aktifitas baik fisik maupun psikis
guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan
sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat
dinikmati oleh manusia. Sejak manusia pertama ada, adalah sunatullah danya sifat untuk saling
bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan yang lain, hal ini dimaksudkan agar
tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul
keinginan untuk bekerja sama. Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat
mengatur, merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga
terbentuklah satu sistem manajemen yang disepakati untuk mengatur semua anggotanya.
Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan atau tata cara penting
dalam meneliti, menganalisa dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajer. Pada manfaat
yang lebih besar, diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap rung lingkup dan
perkembangan teori manajemen.
Salah satu teori manajemen yang berkembang adalah teori manajemen modern.
Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain agar tujuan dalam hidup dapat
lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama dalam
satu hal ataupun lainnya. Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur,
merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang semula diharapkan. Oleh karena itu dalam
bekerja, kita dituntut untuk memilih seorang pemimpin untuk mengambil suatu keputusan untuk
mencapai tujuan yang dimaksud.
Perkembangan teori menajemen terjadi saat ini adalah sangatlah pesat. Oleh karena itu , kita harus
mempelajari tentang manajemen mengenai sasaran,dan bagaimana proses perkembangan teori-teori
manajemen dan prinsip prinsip manajemen itu sendiri.).
B.
Sejarah Munculnya Teori Modern
Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap / seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang
erat hubungannya dengan alam dan isinya secara universal mempunyai sifat yang pasti serta tidak
dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal Fisika, Kimia, Biologi.
2. Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu ilmu yang memeplajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya
dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal ekonomi,
psikologi, hokum dan lain-lain.
3. Ilmu Humaniora, yaitun kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni. Missal seni
tari, lukis, sastra, suara dan lain-lain.
Ilmu manajemen merupakan salah satu ilmu social yang mulai berkembang tahun 1800, dengan
aliran atau teori klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh dan
pandangan, masih memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul
aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan kebutuhan yang
serba cepat, praktis dan efisien, munculahl kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen modern.
Munculnya teori Modern lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan gabungan dari
Operation Research dan Management Science. Aliran ini merupakan berkumpulnya para sarjana
matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih
kompleks. Pada awalnya tim sarjana yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat, yang lebih dikenal
dengan sebutan “OR Tema” digunakan untuk memecahkan masalah pada saat perang. Dan sesudah
perang Dunia II tim ini dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang ruwet dalam bidang industry,
seperti bidang transportasi dan komunikasi.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang member perhatian pada hubungan manusia. Oleh
karena itu sangat cocok digunakan untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat
menjawab masalah-masalah social individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan menjadi
aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam memecahkan masalahmasalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat memberi pemecahan masalah
yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-teknik ilmu
manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal
penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi,
perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu ini juga
memiliki sisi kelemahan.
Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari
aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar
ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen
Operasi).
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang
perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :
a. Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan Hirarki
Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.
b.
Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
c.
Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.
Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu
faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan
tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri)
serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi
kebutuhan tingkat tingginya.
d. Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial
(managerial grid).
Menurut Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan sebagai gaya yang
ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu gaya yang dikatakan ditengah-tengah gaya ekstrims tersebut.
Gaya kepemimpinan dalam managerial gris itu antara lain sebagai berikut:
a. Gris 1. manager sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-orang yang bekerja dengan dirinya,
dan produksinya yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya. Dalam menjalankan tugas manager
dalam gris ini menganggap dirinya sebagai perantara yang hanya mengkominikasikan informasi dari
atasan lepada bawahan.
b. Gris 2. Manager mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksinya
maupun orang-orang yang bekerja dengannya. Dia mencoba merencanakan semua usaha-usahanya
dengan senantiasa memikirkan dedikasinya pada produksi dan nasib orang-orang yang bekerja dalam
organisasinya. Manager yang termasuk gris ini dapat dikatakan sebagai “manager tim” yang riel (the real
team manager). Dia mampu untuk memadukan kebutuhan-kebutuhan produksi dengan
kebutuhan=kebutuhan orang-orang di organisasinya.
c. Gris 3. Ini gaya kepemimpinan dari manager, ahíla mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tetapi pemikirannya mengenai
produksi rendah. Manager semacam ini sering dinamakan pemimpin club (the Country club
management), Manajer ini berusaha menciptakan suasana lingkungan yang semua orang bias bekerja
rilek, bersahabat, dan bahagia bekerja dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini tidak ada satu
orang pun yangmau memikirkan tentang usaha-usaha koordinasi guna mencapai tujuan organisasi.
d. Grid 4. Ini kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara
otokratis(autocratictask managers). Manager semacamini hanya maua memikirkan tentang usah
peningkatan efisiensi pelaksanaan verja, tidak mempunyai atau hanya sedikit rasa tanggung jawabnya
pada orang-orang yang bekerja dalam organisasinya.dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih
menonjolkan otokratisnya.
e. Gris 5. Dalam hal ini manager mempunyai pemikiran yang médium baik pada produksi maupun pada
orang-orang. Dia berusaha mencoba menciptakan danmembina moral orang-orang yang bekerja dalam
organisasi yang di pimpinnya, dan produksi dalam tingkat yang memadai, tidak terlampau mencolok. Dia
tidak menciptakan target terlampau tinggi sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong orangorang untuk bekerja lebih baik.
Ada beberapa prinsip dasar penting yang disimpulkan dari pendapat para tokoh-tokoh manajemen
modern, yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
2. Organisasi sebagai keseluruhan dan pendekatan menejer individual untuk pengawasan sesuai dengan
situasi
3. Manajemen harus sistematik dan
pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati- hati
4. Pendekatan motivasional yang
menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
ALIRAN KUANTITATIF
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations research) dalam
pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris
dalam perang dunia ke II. Rist operasi kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management
science yang berfungsi untuk penganggaran modal , manajemen aliran kas,scheduling produksi,
pengembangan strategi produksi , perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penjagaan
tingkat persedian yang optimal dan sebagainya.
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya
sebagai berikut:
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari
model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5. Penetaoan pengawasan atas hasil-hasil.
6.Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.
Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak ada satu teori yang
dapat diterapkan secara universal dalm segala situasi. Perkembangan teori manajemen terus mengalami
penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan
organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut melalui strategi manajerial memberi
kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan kemampuan anggota-anggota organisasi.
Aliran Kuantitatif juga mengenal dua pendekatan untuk memudahkan manajemen berfungsi,
pendekatan itu yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi
1. PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan system member manajer cara
memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang
lebih luas. Sistem pendekatan adalah sangat mendasar sehingga segala sesuatu adalah saling
berhubungan tau saling tergantung. Suatu sistem terdiri dari elemen elemen yang saling tergantung dan
saling berhubungan dan bila elemen tersebut berinteraksi maka membentuk suatu kesatuan yang
menyeluruh. Pendekatan sistem dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagai suatu satu
kesatuan yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan sebagai bagian
dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Pada dasarnya sistem merupakan sub sistem-sub sistem yang
saling berhubungan dan saling bergantung.
Manajemen memandang sistem sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Manajemen sistem
tertutup mememusatkan pada hubungan-hubungan dan konsistensi internal (kesatuan perintah,
rentang kendali, wewenang dan delegasi) sedangkan sistem terbuka mempertimbangkan pengaruh
lingkungan, tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-konsep dan teknik-teknik
manajemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan.
2. PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan kontingensi (contingency approach) dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan
peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi
kehidupan nyata. Menurut pendekatan ini tugas seorang menejer adalah mengidentifikasikan eknik
mana , pada situasi tertentu , dibawah keadaan tertentu , dan pada waktu tertentu dana akan
membawa pencapaintujuan manajemen.
Pendekatan ini memandang bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana pada situasi
tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan
manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda
, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi.
Pendekatan ini memasukkan variabel-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi
lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula.
Didalam teori manajemen modern ini perkembangannya sudah semakin pesat. Bagaimana mereka
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks dapat menjadi baik dan dapat dipecahkan. Dalam
perkembangannya teknologi yang dapat membantu untuk menangani masalah yang ada.
Seperti komputer, dengan adanya komputer mereka dapat menganalisis dan memecahkan masalah,
terutema bagi manager untuk membuat suatu keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini
membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran
modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan
sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi
kelemahan. Dengan sudah majunya berbagai macam-macam aplikasi dan teknologi yang ada
mempermudah kerja para manager dan organisasinya.
Ilmu manajemen modern memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan atau tata cara
penting dalam meneliti, menganalisa dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajer.
Dalam hal ini pendapat Robert Blak dan Jane Mounton, pada gris 2, mempunyai gaya kepemimpinan
manager yang baik. Bahwa manager mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk mau
memikirkan orang-orang yang bekerja dengannya dan produksinya yang direncanakannya. Manager
perduli, tidak hanya bersikap seenaknya hanya memerintah orang-orang yang bekerja. Bahkan manager
dapat memadukan kebutuhan-kebutuhan produksinya dan kebutuhan organisasinya agar mencapainya
suatu keberhasilan bukan kegagalan.
Diposkan oleh Aristya Grace di 09.16
Download