SOSIOLOGI PENDIDIKAN by - Pendidikan Akuntansi UMS

advertisement
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
by: Prof. Dr. H. Yetty Sarjono, M.Si.
A. HISTORY OF EDUCATIONAL
SOCIOLOGY
KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN TERMASUK
BARU, DIPELOPORI SOSIOLOG INGGRIS
MULAI 1970 KEMUDIAN MUNCUL
DUKUNGAN DARI PARA AHLI DI AS DAN
DARI NEGARA LAIN
1
DOMINASI PENDEKATAN
MAKRO SISTEMIK
KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN KURANG
MENARUH DIMENSI MIKRO SEPERTI
FORMASI KESADARAN DAN
PEMAHAMAN INDIVIDU TERHADAP APA
YANG TERJADI DI BALIK FENOMENA.
SETELAH 1970 AN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN TERUS MENGALAMI
PERKEMBANGAN. TETAPI MASIH
SEDIKIT SEKALI MEMBAHAS AKAR
TEORI SOSIAL FORMAL.
2
BEBERAPA PENGERTIAN
EDUCATIONAL SOCIOLOGY IS THE
SCIENCE WHICH AIMS TO REVEAL THE
CONNECTIONS AT ALL POINTS
BETWEEN THE EDUCATIVE PROCESS
AND THE SOCIAL PROCESS
(SOSIOLOGI PENDIDIKAN ADALAH ILMU
PENGETAHUAN YANG
MEMPELAJARI/MENUJU UNTUK
MELAHIRKAN MAKSUD HUBUNGANHUBUNGAN ANTARA SEMUA POKOK-POKOK
MASALAH ANTARA PROSES PENDIDIKAN
3
DAN PROSES SOSIAL).
PENGERTIAN
EDUCATIONAL SOCIOLOGY SHOULD
ABOUT THE PROCESS OF
INTERLEARNING ANE ANOTHER
(SOSIOLOGI PENDIDIKAN ADALAH ILMU
PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI
ANTARA ORANG YANG SATU DENGAN
ORANG YANG LAIN).
4
PENGERTIAN
EDUCATIONAL SOCIOLOGY IS INTERSTED IN THE
IMPACT OF THE TOTAL CULTURAL MILIEU IN WHICH
AND THOUGHT WHICH EXPERIENCE IN THE
ACQUIRED AND ORGANIZED, IT IS INTERESTED IN
THE SCHOOL BUT RECOGNIZES IT A SMALLPART OF
THE TOTAL. EDUCATIONAL SOCIOLOGY IS
PARTICULARLY INTERESTED IN FINDING OUT HOW
TO MANIPULATE THE EDUCATIONAL PROCESS
(SOCIAL CONTROL) TO ACHIEVE BETTER
PERSONALITY DEVELOPMENT
5
PENGERTIAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ITU MEMPERSOALKAN
PERTEMUAN DAN PERCAMPURAN DARI PADA
LINGKUNGAN SEKITAR KEBUDAYAAN SECARA
TOTALITAS, DENGAN DEMIKIAN MAKA
TERBENTUKLAH TINGKAH LAKU DAN SEKOLAH
DIANGGAP SEBAGIAN DARI PADA TOTAL KULTURAL
MILIEU, SEDANG SOSIOLOGI PENDIDIKAN
MEMPERBINCANGKAN DAN BERUSAHA
MENEMUKAN BAGAIMANA MEMANIPULASI PROSES
PENDIDIKAN UNTUK MENGEMBANGKAN
KEPRIBADIAN.
6
B. THEORITICAL
PERSPECTIVE: STRUCTURAL
FUNGSIONALISM
DALAM PERSPEKTIF INI DIHARAPKAN
MAMPU MEMAHAMI DAN
MENGEMBANGKAN PANDANGANNYA
TENTANG PENDIDIKAN BAIK YANG
BERKAITAN DENGAN KONTEKS SOSIAL
YANG MELATARBELAKANGI, ASUMSIASUMSI, PERTANYAAN YANG
DIAJUKAN, UNIT ANALISIS DAN
METODOLOGI, SERTA KERANGKA
7
PEMIKIRANNYA.
TOKOH-TOKOH STRUKTURAL
FUNGSIONAL
AUGUSTE COMTE, HERBERT SPENCER, EMILE
DURKHEIM, TALCOTT PARSONS, ROBERT K.
MERTON, DAN TOKOH YANG MENGEMBANGKAN
NEO-FUNGSIONALISME, JEFFREY ALEXANDER.
PARA PENGANUT STRUKTURAL FUNGSIONAL
PERCAYA BAHWA MASYARAKAT CENDERUNG
BERGERAK MENUJU EKUILIBRIUM DAN
MENGARAH KEPADA TERCIPTANYA TERTIB
SOSIAL.
8
MASYARAKAT SEPERTI
TUBUH MANUSIA
MASYARAKAT DIPANDANG SEBAGAI
INSTITUSI YANG BEKERJA SEPERTI
ORGAN TUBUH MANUSIA.
MASYARAKAT DIKATAKAN SEHAT
JIKA TERCIPTA TERTIB SOSIAL. ITU
AKAN TERJADI JIKA SETIAP ORANG
BERSEDIA MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN NILAI-NILAI KOLEKTIF
YANG TUMBUH DI MASYARAKAT.
9
PERSPEKTIF STRUKTURAL
FUNGSIONAL
MEYAKINI BAHWA TUJUAN UTAMA DARI
INSTITUSI PENTING DI MASYARAKAT,
SEPERTI PENDIDIKAN ADALAH
MENSOSIALISASIKAN GENERASI MUDA
MENJADI ANGGOTA MASYARAKAT
UNTUK DIJADIKAN TEMPAT
PEMBELAJARAN, MENDAPATKAN
PENGETAHUAN, PERUBAHAN PERILAKU
DAN PENGUASAAN TATA NILAI YANG
DIPERLUKAN AGAR BISA TAMPIL
SEBAGAI BAGIAN DARI WARGA NEGARA
10
YANG PRODUKTIF.
FOKUS KAJIAN PENDIDIKAN
NILAI-NILAI DAN BUDAYA, SOSIALISASI,
STRATIFIKASI, PERUBAHAN,
PELEMBAGAAN, KONFLIK DAN KOHESI
SOSIAL, AKSI DAN INTERAKSI, SERTA
POLA-POLA RELASI. PENDIDIKAN HARUS
DIPERANKAN SEBAGAI PENJAGA NILAINILAI SOSIAL DAN INSTITUSI PENEGAK
TERTIB SOSIAL.
11
FUNGSI PENDIDIKAN
PENDIDIKAN HARUS MEMAINKAN PERAN
DAN FUNGSINYA MENCERDASKAN
WARGA MASYARAKAT, KARENA
SEBAGAI KUNCI TERPENTING DALAM
MENENTUKAN KEBERHASILAN
SESEORANG DALAM MEMBANGUN
KEHIDUPAN.
PENDIDIKAN HARUS MEMILIKI RELEVANSI
DENGAN PENGEMBANGAN SISTEM
EKONOMI DAN DEMIKIAN JUGA
RELEVANSINYA DENGAN UPAYA
MEMBANTU MENGINTEGRASIKAN
MASYARAKAT.
12
KAJIAN PERSPEKTIF
STRUKTURAL FUNGSIONAL
KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN YANG
MEMANFAATKAN PERSPEKTIF INI
UNTUK MENCERMATI PERSOALANPERSOALAN MAKRO DALAM
PENDIDIKAN, SEPERTI: KORELASI
PENDIDIKAN DENGAN SISTEM
EKONOMI, PENDIDIKAN DAN SISTEM
DEMOKRASI, PENDIDIKAN DENGAN
STABILITAS MASYARAKAT, DSB.
13
KONTEKS SOSIAL YANG
MELATARBELAKANGI
PERKEMBANGAN MASYARAKAT YANG
DIPENGARUHI SEMANGAT RENAISSANCE.
MUNCUL KESADARAN BARU TENTANG
PERAN MANUSIA YANG SEMULA DIANGGAP
TIDAK MEMILIKI OTORITAS APAPUN UNTUK
MEMBANGUN KEHIDUPAN DI DUNIA.
MASYARAKAT BERANGGAPAN BAHWA
MANUSIA TIDAK MEMILIKI OTORITAS
UNTUK MENJELASKAN FENOMENA DAN
MENGELOLANYA, KARENA SEMUANYA
DITENTUKAN OLEH YANG “DI ATAS”.
14
PANDANGAN
FATALISME
DI MANA MANUSIA TINGGAL
MENJALANKAN APA YANG TELAH
DITENTUKAN OLEH YANG “DI ATAS” INI
KEMUDIAN DIPERSOALKAN. MEREKA
BERANGGAPAN ATURAN “DARI ATAS”
BUKAN UNTUK SELAMA-LAMANYA.
ARTINYA ADA CELAH YANG DIBERIKAN
OLEH YANG “DI ATAS” KEPADA MANUSIA
UNTUK MENGELOLANYA SENDIRI.
15
TOKOH-TOKOH ABAD PENCERAHAN
THOMAS HOBES, JOHN LOCKE,
MONTESQUIEU, VOLTAIRE,
ROUSSEAU DAN LAIN-LAIN
ADALAH EKSPONEN AWAL ABAD
PENCERAHAN YANG MENCOBA
MEMUNCULKAN OTORITAS
MANUSI LEBIH DARI YANG
TELAH DIPERAGAKAN OLEH
TATANAN ABAD PERTENGAHAN.
16
RENAISSANCE MEMUNCULKAN
PERUBAHAN DAN FORMASI SOSIAL
BARU
PERTAMA: PERUBAHAN FORMASI SOSIAL
DIWARNAI DENGAN REVOLUSI POLITIK.
PARA BANGSAWAN DAN GEREJA YANG
DULU MENDOMINASI KEHIDUPAN SOSIAL
POLITIK BERGESER PADA PARA PEMILIK
ALAT-ALAT PRODUKSI SEBAGAI ELITE
BARU. SARANA UNTUK MENDAPATKAN
PENGUASAAN ALAT-ALAT PRODUKSI
TERSEBUT ADALAH PENGUASAAN ILMU
PENGETAHUAN DAN SKILL.
17
KEDUA, PERUBAHAN PADA
TATARAN NILAI
NILAI-NILAI LAMA DITINGGALKAN, NAMUN
YANG BARU BELUM MAPAN. KONDISI INI
MENIMBULKAN ANOMI. LALU
MENIMBULKAN SITUASI KEKACAUAN
(CHAOS). KEMUDIAN TERJADI SITUASI
YANG TIDAK MENENTU (UNCERTAINTY)
AKIBAT PERUBAHAN YANG CEPAT
TERSEBUT. MUNCULLAH TATANAN
BARU.
18
TEORI STRUKTURAL
FUNGSIONAL MEMUNCULKAN
FILSAFAT POSITIVISME
PERTAMA, NATURALISME YANG BERANGKAT
DARI ASUMSI BAHWA SETIAP HAL DI DUNIA
INI PASTI ADA SEBABNYA.
KEDUA, POSITIVISME/EMPIRISME YANG
BERASUMSI SESUATU DAPAT DIOBSERVASI
DAN DIUKUR SECARA EMPIRIS. DURKHEIM,
MISALNYA MENGATAKAN, FAKTA SOSIAL
ADALAH BERSIFAT OBJEKTIF YANG
EFEKNYA DAPAT DIOBSERVASI.
19
KETIGA, RASIONALISME
YANG BERASUMSI MANUSIA MEMPUNYAI AKAL
UNTUK MENJELASKAN. MANUSIA MAMPU
MENJELASKAN SEBAB-SEBAB SESUATU.
KEEMPAT, EVOLUSI SOSIAL YANG BERASUMSI
ADANYA PROSES DORONGAN PERUBAHAN
YANG BERSIFAT EVOLUSIONER DENGAN
SUATU POLA TERTENTU. ALIRAN INI
KEMUDIAN MENDASARI PEMIKIRAN COMTE
DAN SPENCER.
20
KELIMA, SOCIAL REFORM
YANG BERASUMSI ADANYA SUATU
PERUBAHAN YANG MENUJU KE ARAH
YANG LEBIH BAIK MELAHIRKAN IDE
TENTANG KEMAJUAN (PROGRESS)
DAN BERSIFAT LINIER.
KEENAM, KONFORMISME YANG
BERASUMSI BAHWA SETIAP INDIVIDU
DALAM MASYARAKAT AKAN
MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
KEHENDAK UMUM/SOSIAL.
21
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
PERTANYAAN STRUKTURAL FUNGSIONAL
DI RANAH SOSIAL
1.
APA YANG MEMPENGARUHI
MASYARAKAT SEHINGGA MEREKA
MEMILIH SUATU ORDE TERTENTU DAN
MENOLAK ORDE YANG LAIN?
2.
FAKTOR APA SAJAKAH YANG MELATAR
BELAKANGI KESATUAN MASYARAKAT?
22
PERTANYAAN LANJUTAN
3. FAKTOR-FAKTOR APAKAH YANG
MEMBUAT SISTEM SOSIAL ATAU
MASYARAKAT TERINTEGRASI?
4. HAKIKAT SISTEM SOSIAL MACAM
APAKAH YANG SEDANG DIANALISIS?
5. BERKAITAN DENGAN KONSEKUENSI
KESEIMBANGAN, APAKAH ADA FUNGSI
LATEN YANG HARUS DIKEMBANGKAN
UNTUK MEMBANGUN SISTEM YANG
FUNGSIONAL?
23
PERTANYAAN LANJUTAN
6. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN
AGAR MASYARAKAT TETAP
TERINTEGRASI DAN HIDUP DALAM
KESEIMBANGAN?
7. NORMA-NORMA MACAM APAKAH YANG
DAPAT BERFUNGSI DENGAN BAIK
DALAM MASYARAKAT SEHINGGA
MASYARAKAT TERSEBUT TETAP
TERINTEGRASI, PENUH KETERATURAN
DAN KESEIMBANGAN?
24
PERTANYAAN LANJUTAN
8. BERKAITAN DENGAN PELAPISAN SOSIAL
DIPERTANYAKAN POSISI MACAM APA
YANG MENENTUKAN PRESTISE SOSIAL?
ATAU DENGAN KATA LAIN, SEBERAPA
JAUH POSISI SOSIAL MEMPENGARUHI
PRESTISE, PRIVELESE DAN ATAU KUASA
WIBAWA SESEORANG DI TENGAH
SISTEM SOSIAL TERTENTU?
25
PERTANYAAN DI RANAH
PENDIDIKAN
APA FUNGSI PENDIDIKAN BAGI
MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN?
JAWABANNYA ADALAH UNTUK
MEMELIHARA KONSENSUS DAN
SOLIDARITAS SOSIAL
2. APA HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN
ASPEK KEHIDUPAN LAINNYA?
3. APA SUMBANGAN PENDIDIKAN BAGI
TERCIPTANYA INTEGRASI SOSIAL?
1.
26
PERTANYAAN LANJUTAN
4. APAKAH SISTEM DAN JENIS
PENGETAHUAN YANG DIKEMBANGKAN
DI SEKOLAH BISA BERFUNGSI SEBAGAI
‘BABY SITTING’ ATAU PENJAGA
PERILAKU DAN NILAI-NILAI SISWA?
5. ADAKAH ELITE MEMILIKI RUANG YANG
CUKUP UNTUK MENGENDALIKAN INPUT,
PROSES, OUTPUT MAUPUN OUTCOME
PENDIDIKAN?
27
PERTANYAAN LANJUTAN
6. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN DUNIA
PENDIDIKAN AGAR MASYARAKAT TETAP
TERINTEGRASI DAN HIDUP DALAM
KESEIMBANGAN?
7. NORMA-NORMA MACAM APAKAH YANG
DIKEMBANGKAN DI DUNIA PENDIDIKAN YANG
DAPAT BERFUNGSI SEHINGGA OUTCOME
PENDIDIKAN DAPAT MEMBANTU
PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG
TERINTEGRASI PENUH KETERATURAN DAN
KESEIMBANGAN?
28
PERTANYAAN LANJUTAN
8. NILAI-NILAI DAN JENIS PENGETAHUAN
MACAM APA YANG HARUS
DIKEMBANGKAN PENDIDIK AGAR
OUTCOME PENDIDIKAN MENGHASILKAN
SUMBERDAYA MANUSIA YANG BISA
MENGISI STATUS DAN POSISI SOSIAL
YANG TINGGI DI TENGAH
MASYARAKAT?.
29
UNIT ANALISIS STRUKTURAL
FUNGSIONAL
TEORI YANG BERADA DALAM PARADIGMA
FAKTA SOSIAL INI TERUTAMA
MEMFOKUSKAN PERHATIANNYA
KEPADA ANALISIS PADA LEVEL MAKRO
OBJEKTIF (OBJECTIVE POINT OF VIEW).
MISALNYA PENDIDIKAN DAN
INTERELASINYA DENGAN STRUKTUR
SOSIAL, BIROKRASI, ARSITEKTUR,
TEKNOLOGI, JUGA BAHASA, DSB.
30
METODOLOGI YANG DIPAKAI
TEORI FUNGSIONAL ADALAH PENGANUT
FAHAM POSITIVISME. TIDAK DIDEKATI
SECARA NORMATIF, MELAINKAN
SECARA KATEGORIS, DENGAN TUJUAN
MEMBANGUN ILMU DAN BUKAN UNTUK
TUJUAN PRAKTIS. BERTUJUAN
MENEMUKAN HUKUM-HUKUM
UNIVERSAL (GENERALISASI) BUKAN
MENCARI KEUNIKAN-KEUNIKAN
(PARTIKULARITAS).
31
THEORITICAL PERSPEKTIVE:
EDUCATION AND SOCIAL
REPRODUCTION
PENDIDIKAN BERKAITAN ERAT DENGAN
REPRODUKSI SOSIAL, YAITU
BAGAIMANA MASYARAKAT DITATA,
DISUSUN,DISELENGGARAKAN DAN
DITUMBUH KEMBANGKAN. DALAM HAL
INI PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK
MEMILIKI PERHATIAN LEBIH DIBANDING
PERSPEKTIF LAINNYA.
32
KONFLIK MENURUT MEREKA
SEBAGAI AKAR PENYEBAB TERJADINYA
PERUBAHAN DI MASYARAKAT. KARENANYA
TEORITISI KONFLIK LEBIH MEMFOKUSKAN
PERHATIANNYA KEPADA PROSES
KETEGANGAN SOSIAL, KEKERASAN DAN JUGA
PERSEBARAN PERUBAHAN SOSIAL. DALAM
DUNIA PENDIDIKAN TEORI KONFLIK
MEMFOKUSKAN PULA DALAM MELIHAT
KETERLIBATAN PENDIDIKAN DALAM PRODUKSI
DAN REPRODUKSI KETEGANGAN DI
MASYARAKAT DAN PERAN PERUBAHAN YANG
HENDAK DIMAINKAN.
33
PENDIDIKAN DI MATA TEORI
MARXIAN
ADALAH INSTRUMEN BAGI PEMILIK
MODAL.
MEREKA ITULAH YANG MENGENDALIKAN
PROSES REKRUITMEN PENDIDIKAN
TINGGI, MELAKUKAN SELEKSI DAN
ALOKASI PERAN, DI SAMPING
MEMANIPULASI PUBLIK AGAR
MENGESAHKAN PRIVELESE YANG
DIMILIKI PARA PEMILIK MODAL.
34
PEMIKIRAN WEBERIAN
DALAM TRADISI KONFLIK SEPERTI YANG
DIKEMBANGKAN RANDALL COLLIN LEBIH
MEMFOKUSKAN PADACREDENTIALISM
SEBUAH TEKNIK YANG DIPERLUKAN
UNTUK MENINGKATKAN POSISI KE
LEVEL YANG LEBIH TINGGI YANG
DIPAKAI OLEH INDIVIDU YANG
BERUNTUNTUNG KEMUDIAN DIPAKAI
DASAR DALAM MENAIKKAN STATUS
MEREKA.
35
PAHAM TEORITISI KONFLIK
MEREKA BERKEYAKINAN SELAMA SISTEM
EKONOMI DAN POLITIK TIDAK BERUBAH,
MAKA OMONG KOSONG JIKA
MENGATAKAN BAHWA SEKOLAH BISA
MENDORONG TERJADINYA REFORMASI
SOSIAL MENUJU SISTEM MASYARAKAT
YANG BERKEADILAN. PERSPEKTIF
TEORI KONFLIK MUNCUL SEBAGAI
KRITIK TERHADAP TEORI STRUKTURAL
FUNGSIONAL.
36
TEORI KONFLIK
TEORI INI MENGANDAIKAN MASYARAKAT
DITANDAI DENGAN PERSAINGAN KELOMPOK
MASYARAKAT. MEREKA MEMILIKI ASPIRASI
YANG BERBEDA SATU SAMA LAIN. MEREKA
MEMILIKI PERBEDAAN PELUANG
MENDAPATKAN AKSES KEHIDUPAN. MEREKA
TIDAK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN YANG
SAMA DARI KEHIDUPAN MASYARAKAT,
MELAINKAN BERBEDA SATU KELOMPOK
DENGAN KELOMPOK LAINNYA.
37
PANDANGAN TEORI KONFLIK
MEREKA YANG LEBIH BERUNTUNG,
MEMPEROLEH KESEJAHTERAAN,
PENDIDIKAN DAN STATUS SOSIAL,
CENDERUNG MENGENDALIKAN, DAN
BAHKAN MELAKUKAN EKSPLOITASI,
OPRESSI, DAN DOMINASI TERHADAP
MEREKA YANG TIDAK BERUNTUNG.
MASYARAKAT PADA UMUMNYA TIDAK
DALAM UPAYA MEMBERI SUMBANGAN
TERCIPTANYA HARMONI.
38
PANDANGAN TEORI KONFLIK
LANJUTAN
PENDIDIKAN SELALU DIKENDALIKAN OLEH
NEGARA. NEGARA DALAM HAL INI
BERADA DI BAWAH KENDALI MEREKA
YANG MEMILIKI KEKUASAAN. KONTROL
ITU DIARAHKAN UNTUK MEREPRODUKSI
KETIDAK ADILAN DI MASYARAKAT.
DEMIKIAN PULA KONTROL NEGARA ITU
JUGA UNTUK MELEGITIMASI IDE-IDE
YANG MEMPERKUAT PRIVELESE
KELOMPOK DOMINAN.
39
PANDANGAN TEORI KONFLIK
LANJUTAN
PENDIDIKAN MERUPAKAN SISTEM
TRANSFORMASI PENGETAHUAN YANG
TIADA LAIN BERFUNGSI SEBAGAI
INSTRUMEN TRANSFORMASI DARI HAKHAK PRIVELESE KELOMPOK DOMINAN.
PENDIDIKAN DISELENGGARAKAN
DENGAN CARA MEMPERTAHANKAN
STATUS QUO (CONNEL DAN WHITE,
1989).
40
LANJUTAN
DI SEKOLAH ANAK-ANAK YANG BERASAL DARI
KELAS BAWAH MAKA AKAN MENJADI KELAS
BAWAH PULA KETIKA MENJADI DEWASA.
DEMIKIAN PULA MEREKA YANG DARI KELAS
MENENGAH DAN ATAS, AKAN MENJADI KELAS
MENENGAH DAN ATAS PULA KETIKA MENJADI
DEWASA. MELALUI PRAKTEK PENDIDIKAN
SEDEMIKIAN INILAH DIMUNGKINKAN
BERLANGSUNGNYA PRIVELESE DAN
KESEJAHTERAAN BAGI KELAS ELITE.
41
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
HANLEY (2004) BERPENDAPAT BAHWA
PENDIDIKAN HARUS MEMBERI SUMBANGAN
DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN AKAN
PLURALISME BUDAYA.
PRINSIP KEBIJAKAN MONOKULTUR HARUS
BERUBAH KE MULTIKULTUR.
HAL INI BERLAKU PADA MANAJEMEN SEKOLAH,
KURIKULUM, DESAIN PEMBELAJARAN, MODEL
EVALUASI DAN BERBAGAI PENGEMBANGAN
SARANA PRASARANA.
42
KEHIDUPAN MAJEMUK
PARADIGMA YANG BERKEMBANG MENUNJUKKAN
CARA ORANG MELIHAT, MERASAKAN,
MEMAHAMI, SERTA MENDEFINISIKAN
FENOMENA KEHIDUPAN LEBIH DITENTUKAN
OLEH ASAL USUL SOSIAL BUDAYA.
KARENA ASAL USUL SOSIAL BUDAYA MEREKA
SANGAT BERAGAM MAKA CARA MELIHAT,
MERASAKAN, MEMAHAMI SERTA
MENDEFINISIKAN FENOMENA PUN JUGA
BERANEKA RAGAM.
43
CARA BERFIKIR SAMA
PENDIDIKAN MONOKULTUR HANYA AKAN
MELAHIRKAN MANUSIA YANG HANYA
BISA BERGAUL DENGAN ORANG LAIN
YANG PANDANGANNYA SAMA, CARA
BERPIKIRNYA SAMA, BAHASANYA SAMA,
BENDERANYA SAMA, CARA MENGUCAP
SALAM DAN MENUTUP PIDATO PUN
JUGA SAMA, BAHKAN PILIHAN
POLITIKNYA JUGA SAMA.
44
MUSUH YANG HARUS
DISINGKIRKAN
PENDIDIKAN MONOKULTUR MEMANDANG
ORANG LAIN YANG BERBEDA BAHASA,
BENDERA, PILIHAN POLITIK, CARA
MENGUCAP SALAM DAN MENUTUP
PIDATO BERBEDA-SEBAGAI PIHAK LAIN
YANG TIDAK PERLU DIPERHATIKAN,
DILAYANI DAN BAHKAN DIDEFINISIKAN
SEBAGAI ANCAMAN, ATAU BAHKAN
MUSUH YANG HARUS DISINGKIRKAN.
45
PERBEDAAN ADALAH SESUATU
YANG WAJAR
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
MELAHIRKAN MANUSIA-MANUSIA YANG
SIAP BERGAUL, BERINTERAKSI,
BEKERJASAMA, SALING ISI MENGISI,
SALING HARGA MENGHARGAI, HORMAT
MENGHORMATI DENGAN ORANG LAIN,
MESKI CARA HIDUP BERBEDA, CARA
PANDANG BERBEDA, LIFE STYLE NYA
BERBEDA, DAN SEBAGAINYA.
46
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BERKAIT
DENGAN PERUBAHAN SOSIAL
YAITU PERUBAHAN YANG BERKAIT DENGAN
IMAJINASI, PENGEMBANGAN GAGASAN,
PEMIKIRAN DAN KOMITMEN MEMBANGUN
PANDANGAN INKLUSIF DAN BUKAN EKSKLUSIF,
MENGHARGAI PERBEDAAN DAN BUKAN
SENSITIVE SERTA MEMUSUHI SETIAP
PERBEDAIDAN.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ADALAH UPAYA
MENGANTAR PERJALANAN HIDUP MANUSIA
MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG ADIL, MENUJU
KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS.
47
SOAL UJIAN SEMESTER
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
BAGAIMANA ANDA MEMAHAMI PERSPEKTIF
STRUKTURAL FUNGSIONAL, DAN PERSPEKTIF TEORITISI
KONFLIK, SERTA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL.
BUATLAH MAKALAH SALAH SATU DARI TEMA BERIKUT,
DAN LENGKAPI DENGAN REFERENSI JURNAL DAN TATA
CARA PENULISAN ILMIAH: KERTAS KUARTO SPASI
GANDA, ANTARA 15 S/D 20 HALAMAN, KEMUDIAN DIJILID:
A. EDUCATIONAL SOCIOLOGY IN INDONESIA
B. THE ISLAMIC REFORM AND SOCIAL CHANGE
C. TRENDS SOCIOLOGIES TOWARD AND ISLAM
SOCIETIES
D. METHODS OF SOCIOLOGY RESEARCH. ys.
1.
2.
48
TUGAS SURVE PENELITIAN
KELOMPOK: A
1. Carilah artikel atau jurnal di internet mengenai pendidikan anak-anak miskin di kota
2. Mendiskripsikan Pendidikan anak-anak miskin yang dikelola oleh Pemkot Solo; nama,
alamat, jenis atau modelnya seperti apa, kapan berdiri, siapa yang bertanggung-jawab,
siapa pengelolanya, berapa jumlah muridnya, berasal dari kalangan mana saja, berapa
jumlah gurunya, bagaimana proses pembelajarannya, ada ujian persamaan atau tidak,
rata-rata usia berapa, kelasnya berjenjang atau tidak, dananya diperoleh dari mana saja,
dan seterusnya semakin lengkap datanya semakin baik.
3. Carilah data selengkap mungkin seperti diatas baik dengan wawancara maupun
dokumen serta foto berwarna dari lembaga Pemberdayaan Perempuan dan anak
pinggiran (PPAP) Seroja, alamat: Petoran, Jebres, Solo.
4. Carilah data tiga tahun terakhir dari tingkat SD s/d SLTA tentang jumlah anak peserta
ujian, lulus, dan putus sekolah sekecamatan Jebres, dan Banjarsari. Berapa jumlah
sekolah baik negeri maupun suasta dari SD s/d SLTA se Surakarta sebutkan sumbernya.
Ketentuan: Nomor 1 dijilid sendiri, no. 2, 3 dan 4 dijilid jadi satu dibuat laporan diketik 1,5
spasi, time new roman 12, dilengkapi Daftar Pustaka. Cara mengutip sumber, bila buku:
nama, tahun: halaman, bila orang: nama, kapan wawancara, (yang diwawancarai
pejabatnya, guru, dan siswa).
49
TUGAS SURVE PENELITIAN
KELOMPOK: B
1.Carilah artikel atau jurnal di internet mengenai pendidikan anak-anak miskin di kota
2. Mendiskripsikan Pendidikan anak-anak putus sekolah dan bekerja yang dikelola oleh
Dinsosnakertrans Solo; nama, alamat, jenis atau modelnya seperti apa, kapan berdiri,
siapa yang bertanggung-jawab, siapa pengelolanya, berapa jumlah muridnya, berasal
dari kalangan mana saja, berapa jumlah gurunya, bagaimana proses pembelajarannya,
ada ujian persamaan atau tidak, rata-rata usia, kelasnya berjenjang atau tidak, dananya
diperoleh dari mana saja, dan seterusnya semakin lengkap datanya semakin baik.
3.Carilah data selengkap mungkin seperti diatas baik dengan wawancara maupun
dokumen serta foto berwarna dari LSM SARI Solo.
4. Carilah data tiga tahun terakhir dari tingkat SD s/d SLTA tentang jumlah anak peserta
ujian, lulus, dan putus sekolah sekecamatan Pasar Kliwon dan Serengan. Sebutkan
berapa jumlah Perguruan Tinggi baik negeri maupun suasta di Surakarta, sebutkan
sumbernya.
Ketentuan: Nomor 1 dijilid sendiri, no. 2, 3 dan 4 dijilid jadi satu dibuat laporan diketik 1,5
spasi, time new roman 12, dilengkapi Daftar Pustaka. Cara mengutip sumber, bila buku:
nama, tahun: halaman, bila orang: nama, kapan wawancara, (yang diwawancarai
pejabatnya, guru, dan siswa).
50
TUGAS SURVE PENELITIAN
KELOMPOK: C
1.Carilah artikel atau jurnal di internet mengenai pendidikan anak-anak miskin di kota
2. Diskripsikan Sahabat Kapas, Pendampingan dan pelayanan anak-anak di Rutan Kelas
I Solo; nama, alamat, jenis atau modelnya seperti apa, kapan berdiri, siapa yang
bertanggung-jawab, siapa pengelolanya, berapa jumlah muridnya, berasal dari kalangan
mana saja, berapa jumlah gurunya, bagaimana proses pembelajarannya, ada ujian
persamaan atau tidak, rata-rata usia berapa, kelasnya berjenjang atau tidak, dananya
diperoleh dari mana saja, dan seterusnya semakin lengkap datanya semakin baik.
3.Carilah data selengkap mungkin seperti diatas baik dengan wawancara maupun
dokumen serta foto berwarna dari LSM yang lain yang ada di Solo.
4. Carilah data tiga tahun terakhir dari tingkat SD s/d SLTA tentang jumlah anak peserta
ujian, lulus, dan putus sekolah sekecamatan Laweyan. Berapa jumlah jenis pendidikan
luar sekolah serta namanya se Surakarta, sebutkan sumbernya.
Ketentuan: Nomor 1 dijilid sendiri, no. 2, 3 dan 4 dijilid jadi satu dibuat laporan diketik 1,5
spasi, time new roman 12, dilengkapi Daftar Pustaka. Cara mengutip sumber, bila buku:
nama, tahun: halaman, bila orang: nama, kapan wawancara, (yang diwawancarai
pejabatnya, guru, dan siswa).
51
Download