INTEGRAL Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah RUMUS DASAR INTEGRAL : Bilangan natural Logaritma Trigonometri INTEGRAL DAN PENERAPANNYA DI BIDANG EKONOMI PENGERTIAN Pengintegrasian adalah kebalikan dari penurunan suatu fungsi. Jika turunan suatu fungsi : Y = f (X) ; maka untuk menentukan fungsi asalnya melakukan pengintgrasian. F (X) = ∫ f (x) dx ; Keterangan: ∫ : Tanda Integral f (x) : Integran (fungsi yang diintegralkan) dx : Operator penurunan yang mengikat operasi yang dibentuk terhadap variabel X. dF(X) / dx = f (x) ; maka : ∫ f(x) dx = F (X) + C Contoh : F(X) = 2X2 + 3X + 5 .......dY/dX = Y’ = f (x) = 4X + 3 F(X) = 2X2 + 3X + 10…. dY/dX = Y’ = f (x) = 4X + 3 F(X) = 2X2 + 3X + 100….dY/dX = Y’ = f (x) = 4X + 3 Dengan demikian : ∫ (4X +3) dX = 2X2 + 3X + C ...Nilai C mungkin : 5, 100, atau 1000 ; Jika nilai C didefinisikan (tertentu atau dapat ditentukan) dan nilai X ditentukan berarti membicarakan Integral Tertentu (Integral Definit) Sebaliknya jika nilai C tidak didefinisikan (tidak ditentukan) Integral Tak Tentu (Integral In-definit). II. ATURAN-ATURAN INTEGRASI (1). HUKUM PANGKAT (2). ATURAN EKSPONENSIAL (3). ATURAN LOGARITMA (4). INTEGRAL DARI SUATU PERKALIAN (5). HUKUM PENGGANTIAN berarti membicarakan 5.2. ATURAN INTEGRASI DALAM HUKUM PENGGANTIAN Aturan Pertama : ∫ Un dU = 1/(n+1) U (n+1) + C; Contoh (5.2.1): ∫ (2X+1) 3 dx = …..? Misalkan : 2X + 1 = U ..........U = 2X + 1 dU/dX = 2 ....dX = dU/2; ∫ (2X+1) 3 dx = ∫ U 3 dU/2 = ∫ ½ U 3 dU = ......? = ½. ¼. U4 + C; = 1/8. (2X+1)4 + C III. INTEGRAL DEFINIT (INTEGRAL TERTENTU) Integral Definit mempunyai nilai definit karena nilai X dibatasi yaitu antara Xa dan Xb, serta Xa < Xb. Xa : Batas terendah dari integrasi; Xb : Batas tertinggi dari integrasi. Xb Xa∫ f(X). dX = F(X) Xa/ Xb = F(b) – F (a). Contoh: 5 1∫ 3X2. dx = ………? = 3. 1/3 X3 1/ 5 = X3 1/5 = (5)3 – (1)3 = 125 – 1 = 124. IV. KEGUNAAN INTEGRAL 1. Mengembalikan fungsi Turunan menjadi fungsi semula (fungsi asalnya); 2. Menentukan luas bangun fungsi dalam susunan salib sumbu. Kegunaan Pertama : Mengembalikan Fungsi Turunan Menjadi Fungsi Semula (Fungsi Asalnya): Kegunaan Kedua: Menentukan Luas Bangun Fungsi Dalam Susunan Salib Sumbu I. Cara Menentukan Luas Bangun Fungsi: Tentukan Luas bangun fungsi yang dibatasi : Y = X + 1 dan Xa =1 dan Xb = 5 …..? Y Y=X+1 0 0 X Xa=1 Xb=5 LA = (½ X2 + X ) 1/5 = {½ (5)2 + (5)} – {1/2(1)2 +(1)} = 16 LA = 16. II. Penerapan Dibidang Ekonomi: 2.1. Menghitung Surplus Konsumen (SK) Diketahui Fungsi Permintaan : P = -Q + 6; Kuantitas dan Harga Keseimbangan Pasar ( Qe = 2 dan Pe = 4 ). Tentukan Besarnya Surplus Konsumen …..? Y S ( 2, 4 ) D…P= -Q+6 Sb X Surplus Konsumen (Consumers Surplus) : Dari Gambar di atas fungsi permintaan menunjukkan persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang dibeli dengan haraga barang tersebut. Harga keseimbangan pasar yang terjadi adalah Pe (Pe=4), dan jumlah barang yang diminta Qe (Qe=2). Apabila kemampuan daya beli konsumen perunit barang di atas dari harga pasar (Pe) atau Harga pasar dalam kenyataannya di bawah kemampuan daya beli konsumen berarti konsumen mendapat keuntungan utilitas (bukan keuntungan yang sebenarnya). Oleh karena itu Surplus Konsumen sebagai keuntungan utilitas yang diperoleh konsumen sebagai dampak dari kenyataan bahwa harga pasar (Pe) lebih rendah dari kemampuan daya beli konsumen per unit barang (P). Untuk Menentukan Besarnya Surplus Konsumen (Keuntungan Utilitas Total Konsumen) menggunakan rumus: SK = Qe Q0∫ f(D). dQ - Qe.Pe ; Dari Contoh soal diatas dapat dihitung surplus Konsumen sebagai berikut: 2.2. Menghitung Surplus Produsen (SP) Fungsi penawaran menunjukkan kuantitas barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Jika harga pasar Pe dan jumlah penawaran Qe. Produsen sebenarnya bersedia menawarkan barangnya dengan harga di bawah harga pasar Pe. Dalam posisi seperti ini berarti penjual/produsen beruntung (produsen mendapat keuntungan utilitas). Surplus Produsen adalah keuntungan utilitas yang diperoleh produsen sebagai dampak dari harga pasar di atas harga kesediaan penjual untuk menjual barangnya. Contoh (1): Diketahui Fungsi Penawaran : P = Q + 4 ; jika harga keseimbangan pasar diketahui Pe = 7 ; Tentukan besarnya Surplus Produsen....? Y S …P= Q + 4 ( 3, 7 ) Sb X SP = Qe.Pe - Q0∫Qe f(Q). dQ SP = Qe.Pe - Q0∫Qe f(S). dQ. Dari Cotoh Soal di atas dapat ditentukan surplus produsen sebagai berikut: SK = 3.7 - 0∫3 (4 + Q). dQ SP = 21 – { 4Q + ½ Q2} 0/3 SP = 21 – {(4.3 + ½. 32 ) – (4.0 + ½. 02 )}=…. SP = 21 – 16,5 = 4,5. Tambahan : Menghitung Biaya Soial dari Monopolis 2.3. Menghitung Laba Maksimum Dengan Integral ╥ Total maksimum = Q0∫Q* MR.dQ - Q0∫Q* MC .dQ Sb.Y ╥ mak MC MR Sb. X 0 0 Q* Aplikasi Integral dalam Keteknikan Penerapan integral dalam kehidupan sehari-hari sangat luas. Aplikasi integral banyak digunakan di berbagai disiplin ilmu. Beberapa contoh penggunaan integral dalam disiplin ilmu alam adalah digunakan dalam bidang biologi untuk menghitung laju pertumbuhan organisme, dalam bidang fisika untuk menghitung kepadatan kawat, dalam bidang kimia untuk menghitung laju pemisahan, dan dalam bidang keteknikan Penggunaan integral dalam keteknikan adalah sebagai berikut : 1. Solusi masalah transport polutan dalam medium anisotropik Solusi masalah transport polutan dalam medium anisotropik adalah dengan metode elemen batas. Metode inimenggunakan dasar persamaan integral batas, dengan mentransformasi persamaan pengatur menjadi persamaan integral. Persamaan pengatur : Persamaan integral : 2. Penyelesaian pada sistem elektronik Pada arus DC Pada arus AC biasa Sebuah arus sinusoidial biasa dapat ditulis sebagai berikut Maka besarnyategangan pada komponen elektronik menjadi 3. Untuk menghitung volume Penggunaan integral dalam ekonomi adalah sebagai berikut : 1. Dari fungsi marginal ke fungsi total Bila diketahui fungsi total (misalnya, fungsi total biaya), proses diferensiasi dapat menghasilkan fungsi marginal (misalnya, fungsi biaya marginal). Karena proses integrasi merupakan kebalikan dari diferensiasi, hal ini, sebaliknya akan memungkinkan kita untuk mencari fungsi total dari fungsi marginal tertentu. Contoh soal : Jika biaya marginal (MC) suatu perusahaan merupakan fungsi output C’(Q) = 2e0,2Q, dan jika biaya tetap adalah CF = 90, carilah fungsi biaya total C(Q). Dengan mengontegrasikan C’(Q) terhadap Q, kita dapatkan bahwa Hasil ini dapat digunakan sebgai fungsi C(Q) yang diinginkan kecuali, mengingat konstanta arbiter c, jawabannya timbul tanpa ditentukan. Untungnya, informasi bahwa CF = 90 dapat digunakan sebagai kondisi awal untuk menetapkan konstanta. Bila Q = 0, total biaya C hanya akan terdiri dari CF. oleh karena itu, dengan menetapkan Q = 0 dalam hasil di atas, kita akan dapatkan nilai 90; yaitu 10e0 + c = 90. Tetapi ini akan berarti bahwa c = 90 – 10 = 80. Jadi, fungsi total biaya adalah 2. Investasi dan pembentikan modal Pembentukan modal adalah proses penjumlahan persediaan atau stok modal. Dengan menganggap proses ini sebagai proses yang kontinu sepanjang waktu, kita bisa menyatakan persediaan modal sebagai suatu fungsi waktu, K9t), dan menggunakan derivatif untuk menunjukkan tingkat pembentukan modal. Tetapi tingkat pembentukan modal pada waktu t adalah identik dengan tingkat arus investasi netto pada waktu t, yang ditunjukkan dengan l(t). jadi persediaan modal K dan investasi netto l dihubungkan dengan dua persamaan berikut dan Persamaan pertama merupakan suatu identitas yang menunjukkan sinonimitas antara investasi netto dan pertambahan modal. Karena l(t) adalah K(t), maka beralasan bahwa K(t) merupakan integral atau antiderivatif dari l(t), seperti ditunjukkan dalam persamaan kedua. Transformasi integran dalam persamaan yang terakhir juga mudah untuk dipahami : Peralihan dari l ke adalah menurut definisi, dan transformaasi selanjutnya adalah dengan pembatalan dua diferensial yang identik, yaitu menurut aturan subtitusi. Kadang-kadang konsep investasi bruto digunakan bersama dengan investasi netto dalam model. Dengan menunjukkan investasi bruto dengan lg dan investasi netto dengan IlI, kita dapat menghubungkannya satu sama lain dengan persamaan dimana δ menggambarkan tingkat penyusutan modal dan δK tingkat investasi pengganti. Contoh soal : Jika investasi netto merupakan arus konstan pada l(t) = 1000 (dollar per tahun), berapakah total investasi netto (pembentukan modal) selama satu tahun, dari t = 0 ke t = 1 ? Jelas jawabannya adalah $1000; ini dapat diperoleh secara formal sebagai berikut : 3. Nilai sekarang dan arus kas Contoh soal : Berapakah nilai sekarang dari arus pendapatan kontinu yang berlangsung selama y tahun pada tingkat yang konstan sebesar D dollar per tahun dan didiskontokan pada tingkat r per tahun ? Terdapat persamaan Jadi Π tergantung pada D, r dan y. bila D = $3.000, r = 0,06 dan y = 2, misalnya, kita memperoleh Nilai Π biasanya selalu positif, ini sesuai dengan positivitas D dan r serta . Bilangan e yang mempunyai pangkat negatif akan selalu memberikan nilai pecahan yang positif. 4. Nilai sekarang dan arus perpetual Jika arus kas berlangsung selamanya―suatu situasi yang dicontohkan oleh bunga atas obligasi perpetual atau pendapatan atas aktiva modal yang tak dapat rusak seperti tanah―nilai sekarang dari arus kas akan menjadi yang merupakan integral tak wajar. Contoh soal : Carilah nilai sekarang dari aliran pendapatan perpetual yang mengalir pada tingkat yang seragam sebesarD dollar per tahun, bila tingkat diskonto kontinu adalah r. karena, dalam mengevaluasi integral tak wajar, kita cukup mengmbil limit integral tak wajar. Secara khusus, kita dapat menulis Perhatikan bahwa parameter y (jumlah tahun) telah hilang dari jawaban akhir. Hal ini memang seharusnya terjasi, karena di sini kita menghadapi arus perpetual. Dapat juga diamati bahwahasil yang didapat (nilai sekarang = tingkat arus pendapatan + tingkat diskonto) secara tepat berhubungan dengan rumus yang lazim disebut “kapitalisasi” dari suatu aktiva dengan hasil perpetual. 5. Menentukan persamaan harga dan permintaan 6. Menentukan persamaan harga dan penawaran 7. Menentukan fungsi biaya Contoh soal : Biaya marginal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 3Q – 6Q + 4. Carilah biaya total dan biaya rata-ratanya. Biaya total merupakan integrasi dari biaya marginal dapat diselesaikan dengan : . Soal ini Biaya total : Biaya rata-rata : konstanta k adalah biaya tetap 8. Menentukan fungsi pendapatan Contoh soal : Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-rata dari suatu perusahaan jika penerimaan marginalnya MR = 16 – 4Q. Penerimaan total merupakan integral dari penerimaan marginal . Soal ini dapat diselesaikan dengan : Penerimaan total : Penerimaan rata-rata : dalam persamaan penerimaan total, konstanta k = 0, sebab penerimaan tidak ada jika tidak ada barang yang dihasilkan atau barang yang terjual.