A B C Gambar 61. A. Talus Stigeoclonium tenue, B. Coleochaeta scutata, C. Coleochaeta pulvinata: 1 dan 2. Oogonium, 3. Zigot (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998). Gambar 62. Oodogonium ciliatum, A. sebelum pembuahan, B. pembuahan, C. pertumbuhan zigot (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998). 6) Bangsa Siphonales Hidup di air laut dengan bentuk yang beragam. Talus tidak memiliki dinding pemisah melintang, hanya alat-alat reproduksi saja yang terpisah oleh suatu sekat. Sel berinti banyak dan kloroplas. Beberapa familia yang penting adalah: a. Suku Caulerpaceae Talus bagian atas menyerupai daun (asimilasi), dibagian bawah talus ada rizoid yang digunakan untuk melekat/merayap pada subsrtat. Reproduksi seksual dengan anisogami,gamet berwarna hijau berjumlah banyak. Tubuh jantan dan betina akan mati setelah mengeluarkan gamet. Dapat dimanfaatkan untuk dibuat lalap bagi penduduk pantai. Contohnya Caulerpa prolifera; C. parifolia. Gambar 63. Claulerpa prolifera (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998). b. Suku Vaucheriaceae Thallus bentuk benang tidak beraturan, berizoid, melekat pada substrat, tanpa sekat melintang sehingga serupa pipa bercabang. Reproduksi aseksual dengan zoopore. Sporangium berupa penonjolan talus dibagian ujung benang. Dari sporangium keluar spora dengan banyak bulu cambuk yang disebut sinzoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, caranya: spermatozoid berflagel 2 keluardari ateridium masuk ke oogonium pada bagian paruh berlubang, lalu membentuk zigot yang dapat berkecambah menjadi talus. Contohnya Vaucheria sessilis. Gambar 64. Vaucheria sessilis. 1. Sporangium berisi sinzoospora, 2.Sporangium yang telah kosong (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998) c. Suku Dasycladaceae Talus seperti payung, terdapat di laut tengah. Di Indonesia hidup melekat pada substrat di karang/kayu lapuk di laut. Reproduksi seksual dengan anisogami. Contohnya: Acetabularia wetsteinii. Gambar 65. Talus Acetabularia sp. (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998). 4. Kelas Conjugatae/Ganggan Gandar Conjugatae adalah ganggang berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b dengan satu inti. Dinding sel terdiri dari selulosa. Uniseluler atau koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada substrat, sebagian besar hidup dalam air tawar. Tidak membentuk zoospore maupun gamet berflagel (= Acontae). Reproduksi seksual dengan kopulasi dua sel, gamet tidak berflagel bersatu menjadi zigot, lalu berkecambah. Anggota Conjugatae meliputi bangsa, yaitu: Desmidiales dan Zygnematales. 1) Bangsa Desmidiales Disebut ganggang hias, bentuknya beraneka ragam. Berlendir (merayap). Hidup di rawa-rawa gambut. Bentuk sel beragam tapi simetris, seperti bintang, bulan sabit, atau sabit. Kloroplas besar tersusun kompleks, pirenoid 1 atau lebih, inti di tengah,dinding sel berlubang. Reproduksi aseksual dengan cara sel membagi di bagian tengah, masing-masing kemudian menyempurnakan diri. Reproduksi seksual dengan kopulasi, caranya: dua sel berdekatan menyelubungi diri dengan lendir, lalu dinding tengah membuka,protoplas bersatu dan terbentuklah zigot berdinding duri. Zigot membelah reduksi membentuk 4 inti haploid, 2 inti degenerasi. Contoh: Desmidium aptoganum, Closterium moniliforme, Cosmarium botrytis. Gambar 66. A. Closterium moniliferum, B. Cosmarium coelatum, C. Cosmarium botrytis, D. Desmidium aptoganum, E. kopulasi pada Cosmarium (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998). 2) Bangsa Zygnematales Bentuk koloni seperti benang tidak bercabang. Koloni ini selalu bertambah panjang karena pembelahan vegetatif dan pembentangan sel. Koloni-koloni pada dinding pemisah yang melintang dapat terputusputus menjadi beberapa bagian, masing-masing tumbuh menjadi koloni baru. Dinding sel terdi dari selulosa/pektin, tidak berlubang, dapat berlendir karena pembengkakan. Sel berinti 1, 1 kloroplas bentuk pita (Spirogyra), bentuk bintang (Zygonema), pipih (Mougeotea). Reproduksi seksual terjadi dengan cara: a. Saat konjugasi, sel yang berdekatan membentuk tonjolan. b. Dinding persentuhan melarut, terjadi peleburan protoplas jantan dan betina membentuk zigot. c. Zigot berkecambah,membelah reduksi membentuk 4 inti, yang 3 berdegenerasi sedang yang 1 inti besardan tetap membentuk individu baru. Gambar 67. Ganggang Spirogyra. (a) koloni bentuk benang dengan kloroplas pita, (b) kopulasi (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998). 5. Kelas Charophyceae/Ganggang Karang Ganggang ini hidup pada tanah kapur sejak zaman jura.habitatnya di dalam air. Habitus seperti tumbuhan tingkat tinggi dengan talus berbuku-buku dengan ruas yang panjang, bercabang, berkarang. Pada buku tumbuh cabangcabang pendek dan beruas, jumlahnya bias banyak. Dari ketiak tiap cabang pendek keluar cabang panjang, yang serupa talus pokok. Dijumpai rizoid berbentuk benang bercabang, untuk melekat pada substrat yang tidak keras seperti pasir, lumpur, dahan-dahan yang lapuk, dsb. Selain itu dijumpai ciri-ciri berikut: Kloroplas a dan b, dengan hasil asimilasi berupa tepung. Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi seksual dengan oogami yang terletak pada oogonium. - Ogonium berbentuk seperti telur dan terdapat dalam ketiak cabang, diselubungi benang-benang sterilyang melingkar. - Oogonium mengandung 1 sel telur dengan tetes minyak dan butir tepung. - Setelah perubahan terjadi, sel telur membentuk dinding yang tidak berwarna, yang di sebelah dalam menebal berwarna pirang, sedangkan dinding sebelah luar hilang setelah buah jatuh. - Anteridium bergandengan satu dengan yang lain berupa benangbenang yang membentuk bangunan bulat panjang seperti peluru kosong.