55-58 - WordPress.com

advertisement
A
B
C
Gambar 61. A. Talus Stigeoclonium tenue, B. Coleochaeta scutata, C.
Coleochaeta pulvinata: 1 dan 2. Oogonium, 3. Zigot (dikutip
dari Tjitrosoepomo, 1998).
Gambar 62. Oodogonium ciliatum, A. sebelum pembuahan, B.
pembuahan, C. pertumbuhan zigot (dikutip dari
Tjitrosoepomo, 1998).
6) Bangsa Siphonales
 Hidup di air laut dengan bentuk yang beragam.
 Talus tidak memiliki dinding pemisah melintang, hanya alat-alat
reproduksi saja yang terpisah oleh suatu sekat.
 Sel berinti banyak dan kloroplas.
 Beberapa familia yang penting adalah:
a. Suku Caulerpaceae
 Talus bagian atas menyerupai daun (asimilasi), dibagian bawah
talus ada rizoid yang digunakan untuk melekat/merayap pada
subsrtat.
 Reproduksi seksual dengan anisogami,gamet berwarna hijau
berjumlah banyak.
 Tubuh jantan dan betina akan mati setelah mengeluarkan
gamet.
 Dapat dimanfaatkan untuk dibuat lalap bagi penduduk pantai.
 Contohnya Caulerpa prolifera; C. parifolia.
Gambar 63. Claulerpa prolifera
(dikutip dari
Tjitrosoepomo, 1998).
b. Suku Vaucheriaceae
 Thallus bentuk benang tidak beraturan, berizoid, melekat pada
substrat, tanpa sekat melintang sehingga serupa pipa bercabang.
 Reproduksi aseksual dengan zoopore. Sporangium berupa
penonjolan talus dibagian ujung benang. Dari sporangium
keluar spora dengan banyak bulu cambuk yang disebut
sinzoospora.
 Reproduksi seksual dengan oogami, caranya: spermatozoid
berflagel 2 keluardari ateridium masuk ke oogonium pada
bagian paruh berlubang, lalu membentuk zigot yang dapat
berkecambah menjadi talus.
 Contohnya Vaucheria sessilis.
Gambar 64. Vaucheria sessilis. 1.
Sporangium berisi
sinzoospora,
2.Sporangium yang telah
kosong (dikutip dari
Tjitrosoepomo, 1998)
c. Suku Dasycladaceae
 Talus seperti payung, terdapat di laut tengah. Di Indonesia
hidup melekat pada substrat di karang/kayu lapuk di laut.
 Reproduksi seksual dengan anisogami.
 Contohnya: Acetabularia wetsteinii.
Gambar 65. Talus Acetabularia sp.
(dikutip dari Tjitrosoepomo,
1998).
4. Kelas Conjugatae/Ganggan Gandar
Conjugatae adalah ganggang berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b
dengan satu inti. Dinding sel terdiri dari selulosa. Uniseluler atau koloni
berbentuk benang yang tidak melekat pada substrat, sebagian besar hidup
dalam air tawar. Tidak membentuk zoospore maupun gamet berflagel (=
Acontae). Reproduksi seksual dengan kopulasi dua sel, gamet tidak berflagel
bersatu menjadi zigot, lalu berkecambah. Anggota Conjugatae meliputi bangsa,
yaitu: Desmidiales dan Zygnematales.
1) Bangsa Desmidiales
 Disebut ganggang hias, bentuknya beraneka ragam. Berlendir
(merayap).
 Hidup di rawa-rawa gambut.
 Bentuk sel beragam tapi simetris, seperti bintang, bulan sabit, atau
sabit.
 Kloroplas besar tersusun kompleks, pirenoid 1 atau lebih, inti di
tengah,dinding sel berlubang.
 Reproduksi aseksual dengan cara sel membagi di bagian tengah,
masing-masing kemudian menyempurnakan diri.
 Reproduksi seksual dengan kopulasi, caranya: dua sel berdekatan
menyelubungi
diri
dengan
lendir,
lalu
dinding tengah
membuka,protoplas bersatu dan terbentuklah zigot berdinding duri.
Zigot membelah reduksi membentuk 4 inti haploid, 2 inti degenerasi.
 Contoh: Desmidium aptoganum, Closterium moniliforme, Cosmarium
botrytis.
Gambar 66. A. Closterium moniliferum, B. Cosmarium coelatum, C.
Cosmarium botrytis, D. Desmidium aptoganum, E. kopulasi
pada Cosmarium (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998).
2) Bangsa Zygnematales
 Bentuk koloni seperti benang tidak bercabang. Koloni ini selalu
bertambah panjang karena pembelahan vegetatif dan pembentangan
sel.
 Koloni-koloni pada dinding pemisah yang melintang dapat terputusputus menjadi beberapa bagian, masing-masing tumbuh menjadi
koloni baru.



Dinding sel terdi dari selulosa/pektin, tidak berlubang, dapat berlendir
karena pembengkakan.
Sel berinti 1, 1 kloroplas bentuk pita (Spirogyra), bentuk bintang
(Zygonema), pipih (Mougeotea).
Reproduksi seksual terjadi dengan cara:
a. Saat konjugasi, sel yang berdekatan membentuk tonjolan.
b. Dinding persentuhan melarut, terjadi peleburan protoplas jantan
dan betina membentuk zigot.
c. Zigot berkecambah,membelah reduksi membentuk 4 inti, yang 3
berdegenerasi sedang yang 1 inti besardan tetap membentuk
individu baru.
Gambar 67. Ganggang Spirogyra. (a) koloni bentuk benang dengan
kloroplas pita, (b) kopulasi (dikutip dari Tjitrosoepomo,
1998).
5. Kelas Charophyceae/Ganggang Karang
Ganggang ini hidup pada tanah kapur sejak zaman jura.habitatnya di
dalam air. Habitus seperti tumbuhan tingkat tinggi dengan talus berbuku-buku
dengan ruas yang panjang, bercabang, berkarang. Pada buku tumbuh cabangcabang pendek dan beruas, jumlahnya bias banyak. Dari ketiak tiap cabang
pendek keluar cabang panjang, yang serupa talus pokok. Dijumpai rizoid
berbentuk benang bercabang, untuk melekat pada substrat yang tidak keras
seperti pasir, lumpur, dahan-dahan yang lapuk, dsb. Selain itu dijumpai ciri-ciri
berikut:
 Kloroplas a dan b, dengan hasil asimilasi berupa tepung.
 Dinding sel berupa selulosa.
 Reproduksi seksual dengan oogami yang terletak pada oogonium.
- Ogonium berbentuk seperti telur dan terdapat dalam ketiak cabang,
diselubungi benang-benang sterilyang melingkar.
- Oogonium mengandung 1 sel telur dengan tetes minyak dan butir
tepung.
- Setelah perubahan terjadi, sel telur membentuk dinding yang tidak
berwarna, yang di sebelah dalam menebal berwarna pirang, sedangkan
dinding sebelah luar hilang setelah buah jatuh.
- Anteridium bergandengan satu dengan yang lain berupa benangbenang yang membentuk bangunan bulat panjang seperti peluru
kosong.
Download