HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG Harum Sakti Prabandari1), Ninik Christiani2), Rosalina3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email : UP2M@AKBIDNgudiWaluyo ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG. Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan yang meliputi imunisasi hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak. Diperkirakan 1,7 juta kematian pada Balita di Indonesia adalah akibat dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan status imunisasi pada bayi. Penelitian ini dilakukan di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan menggunakan desain Deskriptif Korelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sejumlah 35 orang. Instrument dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan buku KIA. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Univariat dan Analisis Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan kurang dan status imunisasi tidak lengkap sejumlah 12 responden (92,3 %), responden dengan pengetahuan cukup dan status imunisasi tidak lengkap sejumlah 5 responden (50,0 %), sedangkan responden dengan pengetahuan baik dan status imunisasi tidak lengkap sejumlah 3 responden (25,0 %). Hasil uji statistik yang dilakukan dengan Chi-Square diperoleh hasil 0.003 ≤ 0,05 sehingga ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan status imunisasi pada bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan ibu yang mempunyai bayi (0-12 bulan) hendaknya ikut berperan aktif sebagai peserta atau panitia dalam kegiatan posyandu. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan hendaknya memberikan pelayanan yang lebih optimal serta dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya penyuluhan KIA. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar, Status Imunisasi pada Bayi Referensi : 15 (2003-2010) ABSTRACT THE RELATION BETWEEN THE LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT BASIC IMMUNIZATION ON MOTHER WITH INFANT IMMUNIZATION STATUS IN SEMOWO VILLAGE PABELAN DISTRICT SEMARANG REGENCY. Primary immunization is an initial immunization to reach immunity levels above the threshold of immunity including protection against hepatitis B, BCG, Polio, DPT and Measles. An estimated 1.7 million the death of children under five in Indonesia is the result of PD3I (Preventable Diseases by Immunization). The purpose of this study was to determine the relationship of mothers' knowledge of basic immunization with immunization status in infants. The research was conducted in the Semowo Village Pabelan District Semarang regency using descriptive correlative design with cross sectional approach. The sample in this study was the total population of 35 people. Instrument in this study is to use questionnaires and KIA book. Data analysis was Univariate Analysis and Bivariate Analysis. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 1 Results showed that respondents with less knowledge and incomplete immunization status a number of 12 respondents (92.3%), respondents with sufficient knowledge and incomplete immunization status number 5 respondents (50.0%), while respondents with good knowledge and immunization status 3 incomplete number of respondents (25.0%). Results of statistical tests were performed with Chi-Square 0.003 ≤ 0.05 obtained results so that there is a The Relation between the Level of Knowledge about Basic Immunization on Mother with Infant Immunization Status in Semowo Village Pabelan District Semarang Regency. Based on the results of these studies are expected to mothers with infants (0-12 months) should take an active role as a participant or committee in a neighborhood health center activities. Health centers as health centers should provide more optimal as well as to educate the public, especially counseling KIA. Keyword : Level of Knowledge about Basic Immunization on Mother, Infant Immunization Status Bibliography : 15 (2003-2010) PENDAHULUAN Latar Belakang Diperkirakan 1,7 juta kematian pada balita di indonesia adalah akibat dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi). Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat PD3I adalah imunisasi. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah dapat dibasminya penyakit cacar di Indonesia pada tahun 1974 (Pramono, 2007). Berdasarkan laporan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jateng, pada tahun 2005 adalah 152 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2006 sebesar 178 per 1.000 kelahiran hidup. Tahun 2007 (hingga akhir Juli) sudah mencapai 110 per 1.000 kelahiran hidup (Salim, 2007). Selama beberapa tahun terakhir ini kekhawatiran akan kembalinya beberapa penyakit seperti polio akan meningkat. Selain itu termasuk juga penyakitpenyakit yang mencuat kembali seperti campak, setelah sebelumnya mengalami penurunan angka kejadian bermakna. Melalui penurunan angka kesakitan dan kematian anak pada umumnya maka kualitas hidup bangsa akan meningkat pula (Ranuh, 2008). Menurut Menteri Kesehatan, program pembagunan kesehatan di Indonesia diterjemahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20052009 mempunyai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dimana salah satu targetnya adalah menurunkan AKB (Angka Kematian Bayi) (Haryono, 2007). Hal ini sejalan dengan kesempatan dunia dalam Millenium Development Goals (MDG’s), dimana untuk mencapaipenurunan angka kematian bayi tersebut ditandai dengan peningkatan cakupan imunisasi. Untuk itu Program Nasional Imunisasi anak ini menargetkan peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia menjadi 80,5% yang diukur melalui peningkatan imunisasi DPT dan campak pada bayi dan anak. Target ini akan dicapai dalam kurun waktu 24 bulan sepanjang periode 2007-2009 (Haryono, 2007). Program peningkatan cakupan imunisasi sebagai salah satu program peningkatan kesehatan masyarakat secara lebih luas dalam rangka pencapaian visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dimana salah satu targetnya untuk menurunkan kematian bayi. Untuk itu tindakan pencegahan perlu diupayakan, misalnya sosialisasi tentang pemahaman dan pentingnya imunisasi bayi dan upaya tersebut harus bersinergis antara pemerintah dengan masyarakat (Pramono, 2007). Peningkatan cakupan imunisasi ini terutama di tujuh propinsi terpilih yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan yang meliputi 63 kabupaten atau kota. Pemilihan prioritas lokasi ini berdasarkan populasi anak terbesar dengan cakupan imunisasi rendah. Sedangkan sasaran program itu sejumlah 4.725.470 anak (Haryono, 2007). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 2 Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956 upaya ini merupakan upayakesehatan masyarakat yang terbukti paling costeffective dan mulai tahun 1977 upaya imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu difteri, tuberculosis, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B (Depkes RI, 2005). Program Imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan masuk dalam pengembangan program imunisasi pada tahun 1991 Indonesia dinyatakan telah mencapai UCI (Universal Child Immunization) secara nasional. Keberhasilan itu memberikan dampak positif terhadap kecenderungan penurunan kejadian campak. Walaupun imunisasi campak telah mencapai UCI di beberapa daerah masih terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) (Haryono, 2007). Puskesmas Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang terdiri dari 6 desa yaitu Desa Tukang, Semowo, Terban, Sukoharjo, Bendungan dan Kadirejo. Berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2010, presentase cakupan imunisasi dasar bayi BCG 100,64%, cakupan imunisasi DPT1100,64%, cakupan imunisasi DPT3 100,64%, cakupan imunisasi polio 102,59%, cakupan imunisasi campak 99,35% dan cakupan imunisasi hepatitis B3 100,64%. Tidak seluruhnya desa di wilayah kerja Puskesmas Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang memenuhi target, salah salah satunya di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupatan Semarang. Hasil pencapaian imunisasi dasar di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada tahun 2009 cakupan imunisasi DPT1 95,38% dari target 65 bayi, cakupan imunisasi campak 96,92% dari target 65 bayi, cakupan imunisasi hepatitis 103,07% dari 65 bayi, serta cakupan imunisasi polio 100% dari 65 bayi. Sedangkan hasil pencapaian imunisasi dasar bayi pada tahun 2010 adalah cakupan imunisasi DPT1 101,19% dari target 84 bayi, cakupan imunisasi campak 102,38% dari target 84 bayi, cakupan imunisasi hepatitis 102,38% dari 84 bayi, serta cakupan imunisasi polio 101,19% dari 84 bayi. Jadi cakupan imunisasi dasar di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009. Berdasarkan hasil wawancara pada 5 ibu yang sedang membawa anaknya ke posyandu di Desa Semowo untuk mendapatkan imunisasi. Dengan memberikan 10 pertanyaan tentang pengetahuan imunisasi, diperoleh 2 orang ibu yang berpengetahuan baik dengan status imunisasi lengkap, 1 orang ibu yang berpengetahuan cukup dengan status imunisasi tidak lengkap, dan 2 orang ibu yang berpengetahuan kurang dengan status imunisasi tidak lengkap. Untuk itu penulis akan meneliti lebih lanjut apakah benar pengetahuan ibu mempengaruhi dalam status imunisasi pada anaknya. Dari latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu : “Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan status imunisasi pada bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang?”. METODE PENELITIAN Definisi Operasional Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar Definisi Operasional Hasil tahu yang dimiliki oleh ibu untuk menjawab pertanyaan kuesioner tentang pengertian, tujuan, manfaat dan jenis imunisasi. Parameter dan Kategori Kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan skor : Benar nilai 1 Salah nilai 0 Hasil Ukur Jumlah skor yang dipilih dan dikategorikan : Baik : skor 76-100% (16-20) Cukup : skor 56-75% (11-15) Kurang : skor <56% (<11) Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Skala Ordinal 3 Status imunisasi dasar Status bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap, berupa : HB 0 usia 0-7 hari BCG usia 0-2 bulan DPT1/HB1 usia 2 bulan DPT2/HB2 usia 3 bulan DPT3/HB3 usia 4 bulan Polio1 usia 0-2 bulan Polio2 usia 2 bulan Polio3 usia 3 bulan Polio4 usia 4 bulan Campak usia 9 bulan Catatan buku KIA Lengkap Tidak Lengkap Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi tentang hubungan antara pengetahuan ibu dengan imunisasi dasar dengan status imunisasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu pendekatan penelitian pada variabel-variabel yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010; h. 26). Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan pada bulan Juli 2013 sejumlah 35 ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan sejumlah 35 ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu sampel diambil dari keseluruhan populasi yang ada yaitu sejumlah 35 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan jumlah pertanyaan yaitu 20 pertanyaan. Peneliti menguji kuesioner dengan uji validitas dan reabilitas dengan hasil uji validitas di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan pada 20 responden yaitu untuk variabel pengetahuan diperoleh r hitung dari pertanyaan nomor 1 sampai 20 terletak antara 0,389-0,789, untuk pertanyaan nomor 10 dan 15 didapatkan r hitung lebih kecil dari r tabel 0,444 maka item tersebut dapat dinyatakan tidak valid, sedangkan pertanyaan lain diperoleh r hitung terletak antara 0,4740,789 lebih dari r tabel 0,444 maka item tersebut dinyatakan valid dan hasil uji reliabilitas untuk variabel pengetahuan diperoleh nilai Alpha Cronbach didapatkan Jumlah skor yang dipilih dan dikategorikan: Lengkap : apabila diberikan imunisasi sesuai umur bayi dari petunjuk imunisasi dasar bayi dengan lengkap Tidak Lengkap : apabila diberikan imunisasi belum sesuai dengan petunjuk imunisasi dasar atau ada salah satu imunisasi yang belum diberikan. Nominal sebesar 0,904 lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Analisis Data 1. Analisis Univariat Dalam analisis univariat, data-data akan di sajikan dengan tabel distribusi frekuensi, sehingga akan tergambar fenomena yang berhubungan dengan variabel yang di teliti. 2. Analisis Bivariat Analisis data bersifat bivariat untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Karena data penelitian ini adalah kategorik yaitu ordinal, maka Analisa statistik yang digunakan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17 menggunakan uji statistik korelasi dengan meggunakan Uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Etika Penelitian Etika penelitian ini meliputi : 1. Informed Consent Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai dengan judul penelitian. Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, calon responden diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 4 2. Anonimity Untuk menjaga kerahasiaan responden pada lembar pengumpulan data cukup memberi urutan masing-masing lembar tersebut. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi responden, akan di jamin oleh peneliti. Data hanya di gunakan untuk kepentingan penelitian. Setelah selesai di gunakan, data akan di musnahkan dengan cara di bakar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 3 menunjukkan bahwa pendidikan responden terbanyak adalah SD yaitu sejumlah 15 responden (42,9%), sedangkan yang paling sedikit adalah Perguruan Tinggi yaitu sejumlah 3 responden (8,6%). 3. Berdasarkan Pekerjaan Responden Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Pekerjaan Ibu IRT Petani/Buruh Pedagang Pegawai Swasta PNS Total Frekuensi 15 8 7 4 1 35 Persentase (%) 42,9 22,9 20,9 11,4 2,9 100,0 Karakteristik Responden Sejumlah 35 orang ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan sebagai subyek penelitian ini (Responden). Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan Umur Responden Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Responden di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Umur Ibu <20 tahun ≥20-35 tahun >35 tahun Total Frekuensi 6 29 0 35 Persentase (%) 17,1 82,9 0,0 100,0 Tabel 2 menunjukkan bahwa umur responden terbanyak adalah berumur ≥20– 35 tahun yaitu sejumlah 29 responden (82,9%), sedangkan yang paling sedikit adalah berumur <20 tahun yaitu sejumlah 6 responden (17,1%) dan untuk responden yang berumur >35 tahun tidak ada. 2. Berdasarkan Pendidikan Responden Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Pendidikan SD SMP SMA PT Total Frekuensi 15 10 7 3 35 Persentase (%) 42,9 28,6 20,0 8,6 100,0 Tabel 4 menunjukkan bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah sebagai Petani/Buruh sejumlah 15 responden (22,9 %), sedangkan yang paling sedikit adalah Pegawai Negeri Sipil sejumlah 1 responden (2,9 %). 4. Berdasarkan Paritas Responden Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Responden di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Paritas 1 orang 2 orang 3 orang >3 orang Total Frekuensi 13 10 9 3 35 Persentase (%) 37,1 28,6 25,7 8,6 100,0 Tabel 5 menunjukkan bahwa paritas responden terbanyak adalah 1 orang yaitu sejumlah 13 responden (37,1%), sedangkan yang paling sedikit adalah >3 orang yaitu sejumlah 3 responden (8,6%). 5. Berdasarkan Sumber Informasi Responden Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Responden di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Sumber Informasi Petugas Kesehatan Media Keluarga Total Frekuensi Persentase (%) 13 10 12 35 37,1 28,6 34,3 100,0 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 5 Tabel 6 menunjukkan bahwa sumber informasi responden terbanyak adalah dari petugas kesehatan yaitu sejumlah 13 responden (37,1%), sedangkan yang paling sedikit adalah dari media yaitu sejumlah 10 responden (28,6%). 6. Berdasarkan Umur Bayi Tabel 7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Bayi di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Umur Bayi (Bulan) 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan 9 bulan 10 bulan 11 bulan Total Frekuensi Persentase (%) 4 4 9 3 5 5 4 1 35 11,4 11,4 25,7 8,6 14,3 14,3 11,4 2,9 100,0 Tabel 7 menunjukkan bahwa umur bayi terbanyak adalah berumur 4 bulan yaitu sejumlah 9 bayi (25,7%), sedangkan yang paling sedikit adalah berumur 11 bulan yaitu sejumlah 1 bayi (2,9%). Analisis Univariat a. Pengetahuan Tentang Imunisasi Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Frekuensi 12 10 13 35 Persentase (%) 34,3 28,6 37,1 100,0 Tabel 8 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sejumlah 13 responden (37,1%) lebih besar dari responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu sejumlah 12 responden (34,3%). Tabel 9 Distribusi Frekuensi Rekapitulasi Jawaban Responden No Pernyataan Benar Salah n Persentase n Persentase (%) (%) 1. Imunisasi untuk memberikan 26 kekebalan pada bayi 74% 9 26% terhadap penyakit. 2. Imunisasi dapat mencegah bayi terkena penyakit menular. 3. Bayi yang tidak diimunisasi mudah terserang penyakit. 4. Imunisasi hanya diberikan pada bayi yang sering sakit. 5. Imunisasi yang tidak lengkap pada bayi akan menyebabkan bayi mudah sakit. 6. Bayi yang sedang demam dapat diimunisasi jika sudah tiba jadwal pemberiannya. 7. Bayi yang sudah sehat tidak perlu diberikan imunisasi. 8. Pemberian imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). 9. Efek samping pemberian Imunisasi BCG, bayi demam tinggi. 10. Untuk mencegah penyakit campak yang menular bayi perlu diimunisasi campak. 11. Untuk mencegah penyakit tetanus bayi mesti diberikan imunisasi DPT. 12. Efek samping Imunisasi DPT dapat menyebabkan bayi demam. 13. Efek samping imunisasi Hepatitis B terjadi pembengkakan di sekitar penyuntikan. 14. Imunisasi BCG diberikan maksimal 2 bulan pertama setelah bayi lahir 15. Pemberian imunisasi DPT Combo-1 sampai DPT Combo2 diberikan selang waktu 1 bulan. 16. Imunisasi Polio-1 sampai dengan Polio-2 diberikan dengan selang waktu Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 29 83% 6 17% 26 74% 9 26% 24 69% 11 31% 22 63% 13 37% 23 66% 12 34% 27 77% 8 23% 20 57% 15 43% 24 69% 11 31% 24 69% 11 31% 27 77% 8 23% 23 66% 12 34% 24 69% 11 31% 28 80% 7 20% 25 71% 10 29% 24 69% 11 31% 6 1 bulan. 17. Imunisasi Campak diberikan pada bayi 18 berumur 9 bulan. 18. Imunisasi Hepatitis3 diberikan pada 30 bayi sejak umur 7 bulan atau 9 bulan. 51% 17 49% 86% 5 14% Tabel 9 menunjukan bahwa sebagian besar responden menjawab salah pada soal no.17 tentang jenis-jenis imunisasi sebanyak 17 responden (49%) dan sebagian kecil responden menjawab salah pada soal no.18 tentang jenis-jenis imunisasi sebanyak 5 responden (14%). Analisis Bivariat Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel Tabel 11 Status Imunisasi Lengkap Tidak Lengkap Frekuensi 15 20 Persentase (%) 42,9 57,1 35 100,0 Total Tabel 10 menunjukkan bahwa status imunisasi pada bayi di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan yang tidak lengkap yaitu sejumlah 20 responden (57,1%) lebih besar daripada status imunisasi yang lengkap yaitu sejumlah 15 responden (42,9%). yang diteliti yaitu hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan status imunisasi pada bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total b. Status Imunisasi Tabel 10 Distribusi Frekuensi Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan. Lengkap 9 5 1 15 X2 = 11,835 Status Imunisasi Persentase (%) Tidak Lengkap 75,0 3 50,0 5 7,7 12 42,9 20 Persentase (%) 25,0 50,0 92,3 57,1 Total Persentase (%) 12 10 13 35 100,0 100,0 100,0 100,0 p value = 0,003 Tabel 11 dapat dilihat dari 12 responden yang memiliki pengetahuan baik yang memberikan imunisasi lengkap sejumlah 9 orang (75,0 %) dan tidak lengkap sejumlah 3 orang (25,0 %). Dari 10 responden yang memiliki pengetahuan cukup yang memberikan imunsasi lengkap sejumlah 5 orang (50.0 %) dan tidak lengkap sejumlah 5 orang (50.0 %). Dari 13 responden yang memiliki pengetahuan kurang yang memberikan imunsasi lengkap sejumlah 1 orang (7,7 %) dan tidak lengkap sejumlah 12 orang (92,3 %). Dari analisis menggunakan uji Chi Square diperoleh X2 hitung sebesar 11,835 dan p value sebesar 0,003. Karena p value 0,003 ≤ 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi. Pembahasan Bagian ini, disajikan mengenai pembahasan hasil penelitian yang meliputi Pengetahuan Ibu, Status Imunisasi dan Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Karakteristik Responden 1. Umur Responden Tabel 2 menunjukkan bahwa umur responden terbanyak adalah berumur ≥20–35 tahun yaitu sejumlah 29 responden (82,9%), sedangkan yang paling sedikit adalah berumur <20 tahun yaitu sejumlah 6 responden (17,1%) dan untuk responden yang berumur >35 tahun tidak ada. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 7 Umur ibu terbanyak yaitu ≥20-35 tahun hal ini menunjukan bahwa responden tergolong usia dewasa awal. Dalam proses pencapaian kedewasaan pada manusia, semua aspek yang berhubungan dengan perilaku yang timbul karena emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan. Oleh karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan (Notoatmodjo, 2003; h. 18). 2. Pendidikan Responden Tabel 3 menunjukkan bahwa pendidikan responden terbanyak adalah SD yaitu sejumlah 15 responden (42,9%), sedangkan yang paling sedikit adalah Perguruan Tinggi yaitu sejumlah 3 responden (8,6%). Pendidikan ibu terbanyak yaitu SD karena semakin kurang pendidikan ibu semakin detail informasi yang diberikan sehingga cara penyampaian harus sesuai kemampuan ibu yang masih sangat minim dan terbatas menerima informasi tersebut. Dan sebaliknya semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah untuk menerima informasi yang diberikan. Menurut Nursalam (2003; h. 16-17) semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pengetahuan dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. 3. Pekerjaan Responden Tabel 4 menunjukkan bahwa pekerjaan responden terbanyak adalah sebagai Petani/Buruh sejumlah 8 responden (22,9 %), sedangkan yang paling sedikit adalah Pegawai Negeri Sipil sejumlah 1 responden (2,9 %). Sebagian besar ibu bekerja sebagai petani/buruh. Pekerjaan sangat berpengaruh bagi ibu yang mempunyai bayi (0-12 bulan) karena pada saat tiba jadwal pemberian imunisasi si ibu tidak bisa mengimunisasikan bayinya karena sibuk bekerja maka imunisasi pada bayinya menjadi tertunda. Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003; h. 17), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangakan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Analisis Univariat Tingkat Pengetahuan Imunisasi Dasar Ibu tentang Tabel 8 dapat diketahui bahwa persentase responden berpengetahuan baik yaitu sejumlah 12 responden (34,3%) lebih kecil dari responden berpengetahuan kurang yaitu sejumlah 13 responden (37,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik mengetahui tentang imunisasi yang meliputi pengertian imunisasi, jenis imunisasi, tujuan imunisasi, PD3I, serta jadwal pemberian imunisasi melalui media cetak, media elektronik, keluarga serta informasi yang diberikan petugas kesehatan, sehingga ibu dapat menjawab sebagian pertanyaan kuesioner dengan benar. Sebagian responden dengan tingkat pengetahuan kurang, responden tersebut mendapat informasi melalui keluarga, media dan informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan. Hal ini dapat diketahui dengan tingkat kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan kuesioner serta pada saat melakukan imunisasi ibu-ibu tidak aktif bertanya kepada petugas kesehatan tentang imunisasi dan dikarenakan pendidikan responden sebagian besar adalah SD sehingga pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan responden dalam menjawab pertanyaan. Tabel 9 menunjukan bahwa sebagian besar responden menjawab salah pada soal no.17 tentang jenis-jenis imunisasi sebanyak 17 responden (49%) dan sebagian kecil responden menjawab salah pada soal no.18 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 8 tentang jenis-jenis imunisasi sebanyak 5 responden (14%). Responden yang menjawab salah terbanyak pada soal no.17 tentang jenis-jenis imunisasi yaitu sebanyak 17 responden (49%). Pertanyaan pada soal no.17 yaitu Imunisasi Campak diberikan pada bayi berumur 9 bulan sebagian besar menjawab salah itu dikarenakan kurangnya pengetahuan responden tentang jenis-jenis imunisasi dan ketidaktahuan jadwal imunisasi yang tepat. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi dan situasi dari masing-masing responden yang tidak aktif mengikuti penyuluhan sehingga pengetahuan yang dimiliki responden kurang. Dalam hal ini ibu sulit menjawab pertanyaan pada kuesioner yang mengenai jenis-jenis imunisasi terutama tentang imunisasi campak. Pemberian vaksin campak menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (measless). Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan (Hidayat, 2007; h. 21). Menurut Depkes RI (2008), imunisasi ini diberikan pada bayi yaitu vaksin hidup yang telah dilemahkan dengan kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan-gumpalan, waktu pemberian yaitu pada bayi umur 9 bulan, dosis yang diberikan 1 kali dengan dosis 0,5 cc, tempat dan cara penyuntikan yaitu di lengan kiri bagian atas secara sub cutan, kontra indikasinya yaitu riwayat kejang demam panas lebih dari 380C, efek samping imunisasi ini adalah setelah kemerahan, anakanak mungkin panas selama 1-3 hari setelah 1 minggu penyuntikan dan kadang-kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan. Status Imunisasi Pada Bayi Di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tabel 10 menunjukkan bahwa status imunisasi pada bayi di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan yang tidak lengkap yaitu sejumlah 20 responden (57,1%) lebih besar daripada status imunisasi yang lengkap yaitu sejumlah 15 responden (42,9%). Responden yang memberikan imunisasi tidak lengkap pada bayinya menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu masih kurang tentang imunisasi. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya pendidikan responden dan sumber informasi yang diperoleh tentang kesehatan terutama dalam pemberian imunisasi. Faktor lain yang mempengaruhi adalah keterbatasan alat transportasi menuju ketempat pelayanan kesehatan atau posyandu. Faktor lain yang mempengaruhi adalah saat tiba jadwal pemberian imunisasi ibu sibuk dengan pekerjaannya sehingga beberapa imunisasi yang seharusnya diperoleh menjadi terlewatkan. Dalam hal ini ibu memiliki anggapan bahwa bayinya sudah sehat sehingga tidak perlu lagi diberi imunisasi. Sedangkan responden yang memberikan imunisasi lengkap pada bayinya menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kesadaran yang tinggi untuk mengimunisasikan bayinya ketempat pelayanan kesehatan atau posyandu. Mereka memiliki anggapan bahwa sehat itu mahal, untuk itu mereka melakukan pencegahan serta perlindungan untuk bayi mereka dengan memberikan imunisasi dasar. Sebagian besar dari mereka tidak hanya memberikan imunisasi melalui posyandu tetapi juga ketempat pelayanan kesehatan yang lain seperti BPS, RSU ataupun Dokter Spesialis Anak. Kelengkapan imunisasi juga dipengaruhi oleh sumber informasi yang diperoleh melalui media cetak maupun media elektronik. Analisis Bivariat Tabel 11 dapat dilihat dari 12 responden yang memiliki pengetahuan baik yang memberikan imunisasi lengkap sejumlah 9 orang (75,0 %) dan tidak lengkap sejumlah 3 orang (25,0 %). Dari 10 responden yang memiliki pengetahuan cukup yang memberikan imunsasi lengkap sejumlah 5 orang (50.0 %) dan tidak lengkap sejumlah 5 orang (50.0 %). Dari 13 responden yang memiliki pengetahuan kurang yang memberikan imunsasi lengkap sejumlah 1 orang (7,7 %) dan tidak lengkap sejumlah 12 orang (92,3 %). Dari hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Tri Rahmawati 2009 dengan judul Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Kelurahan Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 9 Wates Kec. Ngaliyan, penelitian dari Tri Rahmawati menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan kurang yang memberikan imunisasi tidak lengkap sebanyak 15 responden, lebih besar daripada responden dengan pengetahuan baik yang memberikan imunisasi tidak lengkap sebanyak 2 responden. Hasil penelitian dari Tri Rahmawati yaitu ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Yang membedakan dari penelitian ini variabel terikatnya adalah kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Ini menujukan bahwa status imunisasi pada bayi dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan data dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sebagian besar jumlah responden terbanyak adalah responden dengan pengetahuan kurang yaitu sejumlah 13 responden (37,1%), lebih besar daripada responden dengan pengetahuan baik yaitu sejumlah 12 responden (34,3%). 2. Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sebagian besar jumlah responden dengan status imunisasi yang tidak lengkap yaitu sejumlah 20 responden (57,1%) lebih besar daripada status imunisasi yang lengkap yaitu sejumlah 15 responden (42,9%) 3. Ada hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan nilai p value 0,003 ≤ 0,05. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberi saran, baik kepada petugas kesehatan dan ibu. 1. Bagi Ibu Khususnya ibu yang mempunyai bayi (0-12 bulan) hendaknya ikut berperan aktif sebagai peserta atau panitia dalam kegiatan-kegiatan yang ada di desa, terutama dalam bidang kesehatan, sehingga pengetahuan mereka dapat bertambah dan merubah perilaku yang sekiranya dapat merugikan kesehatan terutama kesehatan bayi dan balita. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Bidan Desa sebagai tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut hendaknya dapat dijadikan dasar pemberian informasi terhadap masyarakat khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi (0-12 bulan) dalam pemberian imunisasi dan penelitian ini memberikan gambaran yang nyata tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi pada bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sehingga dapat dijadikan indikator dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bayi dan balita. 3. Bagi Instansi Kesehatan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan hendaknya memberikan pelayanan yang lebih optimal serta dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang masih tinggal di daerah yang tidak terjangkau oleh petugas kesehatan, khususnya penyuluhanpenyuluhan kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian imunisasi. Diharapkan tingkat pengetahuan dan kesadaran ibuibu semakin tinggi terutama tentang pentingnya imunisasi bagi bayi, sehingga cakupan imunisasi yang ditetapkan oleh pemerintah dapat tercapai dan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 4. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dijadikan sumber dan referensi di perpustakaan untuk penelitian-penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi pada bayi. 5. Bagi Penelitian Selanjutnya Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui hubungan Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 10 faktor-faktor yang lain seperti pengetahuan, kepercayaan dan perilaku ibu tentang imunisasi serta dukungan keluarga dan sikap petugas kesehatan dengan status imunisasi pada bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. DAFTAR PUSTAKA Achmadi Achmadi, Umar Fahmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu? Jakarta : Buku Kompas. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta : Depkes Dinkes, Jawa Tengah. 2006. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes. Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Kandun, I Nyoman. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas. Jakarta : Depkes. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Pramono. 2007. http://www.kompas.com. 24 Juni 2010. Ranuh, I. G. N. 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Badan Penerbit Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Status Imunisasi pada Bayi di Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang 11