Pertemuan 14 RUANG VEKTOR 1. RUANG-NEUCLIDES Konsep generalisasi dari vektor atau yang telah diketahui, sebuah vektor di terurut , begitu juga vektor di dikembangkan pada subbab ini. Seperti dinyatakan oleh sepasang bilangan dinyatakan tiga bilangan terurut . Permasalahan mulai timbul setelah yaitu apakah perlu konsep vektor dikembangkan , dan bagaimana visualisasinya. Jawabnya tentu perlu dikembangkan ke , bahkan sampai . Hal ini dapat dilihat pada sistem persamaan linear yang telah dibicarakan pada subbab sebelumnya yang ternyata permasalahan vektor bukan hanya sampai melainkan sampai . Masalah visualisasi tidak dapat dilaksanakan karena dunia ini hanya disusun oleh konsep tiga dimensi. Definisi 1: Sebuah vektor di Pada atau dinyatakan oleh bilangan terurut yaitu . sebuah urutan bilangan di atas ada maknanya yaitu sebagai titik atau sebagai vektor. Dalam keduanya dianggap sama sehingga merupakan generalisasi titik sekaligus generalisasi vektor. Definisi 2: Vektor nol ialah vektor yang semua entrinya nol, misalkan Misalkan u, v . , dua vektor disebut sama, atau u = v, jika dan hanya jika 1.1 Operasi-operasi pada Vektor di 1. Penjumlahan Misalkan u, v , didefinisikan . Contoh 1 Diketahui Hitunglah . . Penyelesaian tidak terdefinisi karena sedangkan . . 2. Perkalian dengan Skalar Misalkan skalar, didefinisikan . Contoh 2 Jika diketahui , hitunglah . Penyelesaian . Dari didefinisikannya perkalian dengan skalar, kita memperoleh operasi pengurangan yaitu Sifat-sifat Penjumlahan dan Perkalian dengan Skalar. Misalkan a. b. c. d. e. f. g. skalar, dalam hal ini berlaku h. Kedelapan sifat di atas nantinya akan diambil sebagai sebuah kebenaran (aksioma) dan ditambah dengan dua aksioma ketertutupan yang dipakai untuk mendefinisikan ruang vektor. 3. Hasil-kali Titik (Hasil-kali dalam Euclides) Misalkan , didefinisikan Contoh 3 Jika diketahui , hitunglah Penyelesaian tidak terdefinisi, karena , sedangkan Sifat Hasil-kali Titik. Misalkan . adalah skalar, dalam hal ini berlaku a. b. c. d. , jika , dan , jika Keempat sifat di atas nantinya akan diambil sebagai kebenaran (aksioma) untuk membentuk definisi hasil-kali dalam. 4. Norma/ Besar/ Panjang Vektor Dari sifat hasil-kali titik bagian di atas, dijamin bahwa hasil-kali titik antara vektor dengan vektor itu sendiri tak-negatif yang oleh karena itu dapat digunakan untuk mendefinisikan norma atau panjang vektor. Misalkan didefinisikan Contoh 4 Jika diketahui , hitunglah norm atau panjang vektor ini. Penyelesaian Panjang vektor ini dapat diperoleh dari 5. Sudut antara Dua Vektor Secara geometri kita tak mampu menggambarkan (memvisualisasikan) vektor oleh karena itu sudut di antara dua vektor pun bukanlah sudut dalam makna yang dapat digambarkan seperti itu, melainkan sudut dalam makna gagasan saja. Misalkan didefinisikan sudut di antara vektor dan dinyatakan sebagai kosinusnya: Contoh 5 Jika diketahui dan hitunglah sudut yang dibentuk oleh kedua vektor ini. 6. Jarak antara Dua Vektor Hasil lain dari sifat hasil-kali titik pada bagian mendefinisikan jarak antara dua vektor. Misalkan sebelum ini dapat digunakan didefinisikan Contoh 6 Jika diketahui dan , hitunglah jarak kedua vektor ini. Penyelesaian Himpunan semua vektor di yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan, perkalian dengan skalar, dan hasil-kali titik yang telah didefinisikan di atas disebut ruang n Euclides. 6.1.2 Proyeksi Ortogonal Misalkan proyeksi ortogonal pada Yakni komponen yang ortogonal pada adalah . SOAL-SOAL 1. Misalkan hitunglah: a. b. c. d. 2. Kerjakan kembali Soal 1 untuk a. e. b. f. c. g. kosinus sudut antara d. h. kosinus sudut antara 3. Kerjakan kembali Soal 1 untuk a. b. c. Komponen yang ortogonal terhadap . dan dan d. Komponen yang ortogonal terhadap . 4. Tentukan dan sehingga ortogonal terhadap dan 5. Tentukan begitu juga jika ortogonal pada sehingga sudut antara dan . sebesar . 6.2 RUANG VEKTOR Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya dengan memperhatikan vektor matriks dan yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar yang mempunyai sifat yang sama mendorong didefinisikannya ruang vektor berikut. Definisi 3: Misalkan V adalah himpunan yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar (dalam hal ini skalar adalah bilangan real). V disebut ruang vektor jika memenuhi sepuluh aksioma berikut. 1. Untuk setiap berlaku 2. Untuk setiap berlaku 3. Untuk setiap 4. Ada berlaku dan berlaku 5. Untuk setiap , ada 6. Untuk setiap dan setiap 7. Untuk setiap untuk setiap dan berlaku dan setiap , berlaku , berlaku 8. Untuk setiap dan setiap , berlaku 9. Untuk setiap dan setiap berlaku 10. Untuk setiap berlaku Anggota ruang vektor disebut vektor. Dengan definisi ruang vektor yang demikian ini maka istilah “vektor” menjadi sangat luas; sebuah matriks ataupun fungsi disebut vektor juga panjang himpunan matriks atau fungsi itu yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar tersebut memenuhi kesepuluh aksioma di atas. Sebagai contoh, oleh karena kesepuluh aksioma tersebut diambil dari vektor matriks dan yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang biasa (standar), maka dan matriks adalah ruang vektor. Contoh yang lain ialah himpunan semua polinom berderajat maksimal yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar yang biasa yang dilambangkan dengan . Bentuk umum polinom ini adalah di mana konstanta real, Dan , dan polinom ini disebut polinom berderajat . Operasi yang biasa pada polinom. Misalkan maka Bukti. (Bahwa 1. Ambil Maka Ruang Vektor) berarti kedua vektor ini dapat diuraikan sebagai 2. Ambil berarti kedua vektor ini dapat diuraikan sebagai 3. Ambil berarti ketiga vektor ini dapat diuraikan sebagai Maka 4. Ada , yaitu {bilangan real nol}, dan ambil dapat diuraikan sebagai Maka , yang berarti vektor ini 5. Ambil , yang berarti vektor ini dapat diuraikan sebagai dan ada Sehingga 6. Ambil , yang berarti vektor ini dapat diuraikan sebagai ambil Karena 7. Ambil maka , yang berarti kedua vektor ini dapat diuraikan sebagai dan ambil , sehingga maka sehingga 8. Ambil yang berarti vektor ini dapat diuraikan sebagai kemudian 9. Ambil yang berarti vektor ini dapat diuraikan sebagai Kemudian 10. Ambil yang berarti vektor ini dapat diuraikan sebagai kemudian Dengan kesepuluh pembuktian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ruang vektor. Contoh 7 merupakan Jika diketahui vektor dan , hitunglah: a. b. Penyelesaian Contoh 8 (Himpunan Vektor Nol) Buktikanlah bahwa yang dilengkapi dengan penjumlahan dan perkalian skalar biasa termasuk ruang vektor. Penyelesaian termasuk ruang vektor karena memenuhi kesepuluh aksioma ruang vektor berikut. 1. 2. 3. 4. Ada yang bersifat 5. Jika maka selalu ada , sehingga 6. 7. 8. 9. 10. Contoh 9 (Vektor pada Bidang yang Melalui Titik Asal) Persamaan bidang yang melalui titik asal adalah himpunan semua vektor . Buktikanlah bahwa pada bidang yang melalui titik asal dinyatakan oleh yang perkalian skalar biasa dalam dilengkapi dengan penjumlahan dan merupakan ruang vektor. Penyelesaian 1. Ambil yang memenuhi berarti dan persamaan kedua ini atau 2. Ambil . dan kerana juga anggota terpenuhilah aksioma ke-2. 3. Ambil juga anggota 4. Ada maka begitu pula sehingga dipenuhi aksioma yang ke-3. karena maka dipenuhi aksioma ke-4. 5. Ambil dan karena juga anggota ada karena . Dan oleh karena ini juga anggota akan ditunjukkan bahwa diperlihatkan dan 9. Ambil dan yang berarti akan memenuhi 7. Ambil 8. Ambil dan maka dipenuhi aksioma yang ke-5. 6. Ambil kemudian ambil juga anggota ini dan jumlah dari kedua , yang berarti dan vektor dan persamaan skalar dank arena skalar real maka dipenuhi aksioma ke-7. kemudian ambil skalar, dank arena juga anggota skalar real maka dipenuhi aksioma ke-8. kemudian ambil skalar, dank arena juga anggota skalar real maka dipenuhi aksioma ke-9. 10. Ambil Karena kesepuluh aksioma telah dipenuhi, himpunan vektor tersebut juga merupakan ruang vektor. Contoh 10 (Bukan Ruang Vektor) Andaikan yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan yang biasa di matriks 2 x 2 dan perkalian dengan skalar yang biasa di matriks 2 x 2. Buktikan bahwa bukan ruang vektor. Penyelesaian Dari definisi ini terlihat ada ketidakbiasaan disbanding himpunan matriks 2 x 2 yaitu entri pada baris pertama kolom pertama yang harus 1. Oleh sebab itu bukan ruang vektor karena tidak terpenuhi aksioma ketertutupan terhadap operasi penjumlahan. Berikut diberikan contoh penyangkal (contoh yang tidak memenuhi aksioma) yaitu Jika dan ditambahkan diperoleh vektor kolom pertama bukan 1 (satu), sehingga yang memiliki entri baris pertama bukanlah ruang vektor seperti pada , yang mensyaratkannya. Contoh 11 (Bukan Ruang Vektor) Jika himpunan semua vektor di , dengan operasi penjumlahan Sedangkan perkalian dengan skalar Buktikan bahwa ini bukan ruang vektor! Penyelesaian Dari definisi terlihat ada yang tidak biasa yaitu operasi penjumlahan pada entri pertama dan kedua, yang secara intuisi kemungkinan kegagalan aksioma ruang vektor adalah di sini: oleh karena itu dicari contoh penyangkal yang sesuai, misalnya dan . Kemudian, Karena berarti yang dengan demikian SOAL-SOAL ini tidak memenuhi aksioma ke 2 yaitu aksioma komutatif ini bukanlah ruang vektor. Untuk tiap-tiap soal di bawah ini tunjukkan bahwa himpunannya merupakan ruang vektor atau jika bukan ruang vektor berikan contoh penyangkalnya. 1. Misalkan himpunan semua vektor di dengan operasi yang didefinisikan sebagai berikut: untuk maka sedangkan 2. Misalkan himpunan semua vektor di dengan operasi yang didefinisikan sebagai berikut: untuk maka sedangkan 3. Misalkan . himpunan semua matriks berordo 2 x 2 dengan operasi yang didefinisikan sebagai berikut: untuk dan maka dan 4. Misalkan himpunan vektor di dengan syarat 5. Misalkan himpunan polinom di himpunan vektor di syarat , . yang mempunyai bentuk dengan kedua operasi yang biasa di vektor himpunan semua matriks berordo 2 x 2, dengan bentuk dan . yang mempunyai bentuk dengan kedua operasi yang biasa di vektor dengan syarat 7. Misalkan , , dengan kedua operasi yang biasa di vektor dengan syarat 6. Misalkan yang mempunyai bentuk . dengan sedangkan kedua operasi yang biasa pada matriks 2 x 2. 8. Misalkan syarat 9. Misalkan himpunan semua matriks berordo 2 x 2, dengan bentuk dengan sedangkan kedua operasi yang biasa pada matriks 2 x 2. himpunan polinom di dan yang mempunyai operasi penjumlahan untuk yang didefinisikan oleh dan perkalian skalar yang biasa di vektor . 10. Misalkan himpunan semua penyelesaian sistem persamaan linear homogen dengan berordo dengan operasi yang biasa pada .