PERTEMUAN I : Ketika relasi persaudaraan dengan kakak adik atau sepupu dalam keluarga menjadi retak bahkan terputus, kita bisa belajar dari seorang tokoh dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, yaitu YUSUF. Pada pertemuan pertama ini kita akan bersama-sama melihat pengalaman jungkir balik Yusuf ketika ia berelasi dengan saudara-saudaranya. YUSUF: MENGAMPUNI SAUDARA YANG BERBUATJAHAT KEPADANYA (Kejadian 37:1-8; 45:1-28) Lagu & Doa Pembukaan : Lagu dipilih dari Puji Syukur atau lagu rohani lain. Doa pembukaan lihat teks doa sebelum membaca KS dan dapat disambung dengan doa lain atau doa spontan oleh fasilitator atau peserta. Pembacaan Kitab Suci Fasilitator mengajak peserta untuk membuka Kitab Suci tentang tokoh Yusuf dalam Perjanjian Lama (Kej 37:1-8 ; 45:1-28). Salah satu metode adalah: 1) Hening sejenak 2) Membaca perikop yang ditentukan 3) Hening kembali 4) Mencari ayat-ayat penting dan balk untuk direfleksikan DASAR PEMIKIRAN: Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidup bersama. Lingkaran sosial paling kecil adalah hubungan persaudaraan dalam keluarga. Banyak orang sungguh mengalami kebahagiaan dalam relasi kasih persaudaraan dengan kakak adik atau sepupu mereka. Mereka merasa sungguh diperkaya dan saling meneguhkan sebagai manusia yang utuh. Namun dalam kenyataan hidup, tidak jarang juga kita menemukan bahkan mengalami sendiri, kadang relasi saudara sekandung atau sepupu itu justru terasa yang paling menyakitkan. Berbagai masalah dari yang sederhana sampai yang berat bisa kita sebutkan seperti: bertengkar, sakit hati, pilih kasih dari orang tua, status anak angkat, perebutan hak warisan, pindah agama dan lain sebagainya. Seperti halnya penyakit, masalah-masalah kecil yang tidak terselesaikan lama kelamaan akan menjadi masalah besar yang sulit sekali dicari jalan keluarnya. Maka dari itu beberapa relasi menjadi retak bahkan hancur sama sekali karena tidak pernah disadari, diolah apalagi diperbaiki. PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Hal. 1/8 ARTI NAMA YUSUF Nama Yusuf berasal dari bahasa Ibrani YASAP (ysp) yang berarti "menambahkan" atau "pengganda". lbu Yusuf adalah Rahel, istri kedua dari Yakub (Abraham punya 2 anak yaitu: Ishak dan Ismael. Ishak mempunyai 2 anak yaitu Esau dan Yakub, lih. Kej 25:19. Maka Yusuf adalah cicit dari Abraham). Rahel adalah seorang perempuan mandul sehingga tidak bisa memiliki anak. Maka Ketika Rahel melahirkan Yusuf, Rahel berkata kepada Allah: "Allah telah menghapuskan aib ku." Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: "mudah-mudahan Tuhan menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku." (bdk Kej 30:24). SIAPAKAH YUSUF ITU? Yusuf adalah anak keduabelas dari Yakub. Yusuf merupakan anak pertama yang lahir dari kandungan Rahel, wanita idaman Yakub yang sesungguhnya. Kita ingat Yakub sesungguhnya menyukai Rahel tetapi La-ban ayah mertuanya malah menikahkannya dengan Lea saudari Rahel (Kej 29). Pada akhirnya Yakub menikahi Lea dan Rahel. (Adat istiadat dan budaya Timur Tengah pada waktu itu masih mengijinkan seorang laki-laki untuk menikah lebih dari satu kali, termasuk menikahi saudara ipar). KONFLIK ANTARA YUSUF DAN SAUDARA-SAUDARANYA Tidaklah mengherankan kalau Yakub mencintai Yusuf melebihi saudarasaudaranya yang lain yang lahir dari kandungan Lea (bdk Kej 37:3). Namun hal ini justru menimbulkan masalah kecemburuan dari anak-anak Yakub yang lain. Situasi itu ditambah lagi dengan tafsir-tafsir mimpi Yusuf yang menggambarkan bahwa pada suatu saat, sang ayah, ibu dan saudarasaudaranya, yang dilambangkan dengan matahari, bulan dan bintang akan menunduk hormat pada dirinya (Kej 37:58). Iri hati yang dipendam akan bertumpuk-tumpuk dan saudara-saudara Yusuf menjadi gelap mata. Puncak dari kecemburuan itu berakibat pada sebuah rencana pembunuhan terhadap Yusuf oleh saudara-saudaranya (bdk Kej 37:18). Beruntung mereka berubah pikiran, sehingga Yusuf akhirnya hanya dimasukkan ke dalam sebuah sumur dan kemudian dijual sebagai budak dan dibawa ke Mesir. PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Hal. 2/8 MAKNA DI BALIK KONFLIK YANG MENYAKITKAN Disini makin jelas terlihat rencana dan pimpinan Allah. Bagaimana kisah yang mulanya terlihat buruk dari Yusuf tersebut, ternyata mengawali sebuah petualangan dan perjalanan karir yang hebat. Relasi Yusuf dengan ayah dan saudara-saudaranya yang jahat seolah berakhir di Mesir. Di Mesir Yusuf awalnya bekerja sebagai budak pejabat tinggi istana Firaun. Tetapi lambat laun karena berkat Allah menyertainya, karir Yusuf di Mesir semakin bagus dan mapan. Sampai pada akhirnya Yusuf menjadi penguasa, orang kepercayaan Firaun di istananya (Kej 39). Yusuf memerintahkan orang-orang Mesir untuk bercocok tanam dan menyimpan hasil panenan mereka di dalam lumbunglumbung raksasa selama tujuh tahun kelimpahan dan kesuburan (Kej 41: 47-49). Sampai akhirnya kemudian terjadi tujuh tahun kelaparan di seluruh negeri termasuk negeri Israel. Kelaparan itu menimpa juga Yakub dan anakanaknya yang lain. Yakub menyuruh anak-anaknya pergi ke Mesir untuk membeli makanan untuk menyambung hidup mereka. Ketika saudara-saudara Yusuf Sampai di Mesir mereka harus berhadapan dengan Yusuf adik yang mereka buang dulu. Mereka tidak mengenali lagi adiknya itu, tetapi Yusuf masih mengenali saudara-saudaranya (Kej 42:7). Dengan indah diceritakan bagaimana Yusuf bertindak seolah-olah tidak mengenali mereka bahkan membentak mereka dan menuduh mereka sebagai mata-mata yang datang ke Mesir dan mencuri piala Yusuf. Puncak dari pengalaman persaudaraan Yusuf adalah ketika Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya dan memaafkan semua kesalahan mereka yang pernah membuangnya dan menganggapnya telah mati (Kej 45:4). Yusuf menerima kembali saudara-saudaranya dan melupakan perbuatan mereka di masa lalu. Yusuf menyambung kembali ikatan persaudaraan yang terputus karena kesalahan di masa lalu. Kekuatan Yusuf dalam mengampuni adalah dia mampu melihat ada rencana Tuhan yang jauh lebih besar di balik peristiwa pahit dalam hidupnya. Yusuf akhirnya mengajak seluruh keluarga besarnya untuk pindah ke Mesir dan semuanya hidup dalam kelimpahan berkat Allah (Kej 46). BEBERAPA POINT YANG BISA DIJADIKAN FOKUS PENGOLAHAN: 1. Sejak awal kisah, Yusuf digambarkan sebagai orang benar. Dia dibenci dan tidak disukai oleh saudara-saudaranya karena posisi atau situasinya di dalam keluarga. Dengan kata lain, dia tidak diterima bukan karena kesalahannya. Kita juga seringkali demikian, kita dibenci, dimusuhi padahal kita tidak salah. Rasa sakit hati, iri dengki, problem yang ditumpuk-tumpuk oleh saudara-saudara Yusuf selama bertahun-tahun berujung pada tindakan kejahatan yang memutuskan hubungan persaudaraan. Kadang kita begitu sering menyimpan kesalahan orang lain seperti born waktu yang siap meledak. 2. Yusuf juga berproses, dia bergelut ketika dia bertemu kembali dengan saudara-saudaranya. Tindakan Yusuf yang memaafkan dan menerima kembali saudara-saudaranya menjadi tindakan yang memulihkan relasi yang terputus itu. Tindakan ini menjadi luar biasa ketika situasi saudara-saudara itu sedang mengalami kesusahan dan menderita. Kita bisa mencontoh Yusuf yang tidak membalas dendam meski kesempatan itu sangat terbuka. Di balik kata-kata dan tuduhannya, sebenarnya Yusuf sedang membuat saudara-saudaranya menyadari kesalahan mereka. Titik klimaks kisah Ini adalah pada saat pengampunan Yusuf terhadap saudara-saudaranya, yaitu saat saudarasaudaranya mau berkorban demi Benyamin adik Yusuf, saudara mereka yang termuda. Yehuda bersedia menggantikan Benyamin saat mau ditangkap karena dituduh mencuri di istana Mesir. Jika dulu mereka menginginkan kematian Yusuf karena kedengkian, sekarang mereka membuktikan bersedia berkorban demi saudaranya yang lain. 3. Kekuatan Yusuf ketika mengambil keputusan untuk mengampuni saudara-saudaranya adalah ia MELIHAT RENCANA ALLAH di balik itu semua, yaitu kesadaran dan pertobatan saudara-saudaranya dan keselamatan kepada semua orang. PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Di sinilah menariknya pergulatan pengalaman Yusuf dan saudarasaudaranya. Meski seolah-olah galak dan kejam, sebetulnya jauh di dalam diri Yusuf ada pergolakan batin yang luar biasa, karena di sisi lain Yusuf sangat mencintai ayah dan saudara-saudaranya itu. Hal. 3/8 Hal. 4/8 DINAMIKA KELOMPOK Tujuan dari sesi ini adalah memperdalam pemahaman peserta tentang tokoh Yusuf dan menemukan implementasi pastoral yang dapat diwujudkan dalam hidup sehari-hari. Fasilitator akan memandu dinamika berikut ini: 1. Quiz Kitab Suci Fasilitator akan melemparkan 10 pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta. Pertanyaan ada dalam lembar khusus untuk pemandu. Pertanyaan ini lebih cocok sebagai sebuah quiz yang gembira, bukan sebagai test. DOA SEBELUM MEMBACA KITAB SUCI Allah Bapa yang Maha kudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam diri kami. Dialah Roh Kebenaran yang Kau utus untuk membimbing kami 2. Diskusi / Sharing kelompok • Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berjumlah sekitar 5 orang. • Fasilitator memberikan 5 statement atau ayat penting dari kisah Yusuf, lalu kelompok berdiskusi dengan pertanyaan: "Apakah hal itu masih terjadi pada zaman kita sekarang?" • Kelompok memaparkan hasil diskusinya. Diskusi kelompok ini lebih bersifat pendalaman intelektual, dan akan diperdalam dengan sharing pengalaman iman pribadi. SHARING PENGALAMAN Bila waktu masih mencukupi, bisa dilanjutkan dengan sharing pengalaman pribadi. Fasilitator mengajak peserta untuk masuk ke suasana yang lebih reflektif untuk membuka pengalaman iman peserta. Prosesnya adalah: 1. Ambil waktu hening (syukur bisa dengan iringan instrumentalia rohani). 2. Dalam keheningan itu, fasilitator membacakan kembali intisari kisah/ peristiwa dari tokoh Yusuf. 3. Kemudian baru masuk ke dalam sharing pengalaman. Fasilitator sebaiknya sudah mempersiapkan 1 orang peserta yang mengawali sharing ini untuk memancing sharing pengalaman lainnya dari umat yang hadir. DOA DAN LAGU PENUTUP Seluruh rangkaian pendalaman Kitab Suci lingkungan ini ditutup dengan doa. Prosesnya adalah sebagai berikut: • Doa sesudah membaca Kitab Suci • Doa umat bila ada intensi khusus secara spontan. • Doa Bapa Kami. • Lagu penutup. PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Hal. 5/8 pads seluruh kebenaran. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran Mu sendiri, dan berkat Dialah kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu. Ya Bapa, kami, anak-anak-Mu, berkumpul bersama untuk mendengar kan kehendak-Mu yang telah Kaunyatakan dalam Kitab Suci. Dahulu Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing para penulis Kitab Suci untuk menyatakan kehendak-Mu dalam tulisan mereka. Karena itu, kini kami mohon kepada-Mu, utuslah Roh Kudus-Mu untuk membimbing kami agar kami dapat memahami kehendak-Mu yang tertulis di dalam Kitab Suci. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Hal. 6/8 DOA SESUDAH MEMBACA KITAB SUCI DOA TAHUN PERSAUDARAAN KAJ Bapa, Yang Maha Pengasih, Allah Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu PutraMu, Yesus Kristus atas Sabda-Mu yang telah Kaunyatakan mengajarkan kepada kami kepada kami. Sabda-Mu adalah untuk mencintaiMu sepenuh hati pelita bagi kakiku dan terang dan mencintai sesama seperti diri sendiri. bagi jalanku, yang membimbing kami Bimbinglah kami dengan dalam menjalani kehidupan kami daya Roh Kudus-Mu sebagai orang yang percaya kepada-Mu. supaya ajaran mulia itu terwujud nyata Bantulah kami dengan Roh Kudus-Mu dalam hidup kami bersama agar kami selalu ingat akan Sabda-Mu sebagai saudara. dan memahami peristiwa-peristiwa Berkatilah keluarga dan komunitas kami, hidup kami sesuai dengan agar makin bersatu tata kebijaksanaan-Mu. dalam kasih persaudaraan. Bimbinglah kami agar senantiasa Berkatilah lingkungan dan paroki kami, melangkah di jalan kehendak-Mu, agar makin beriman, mengikuti Yesus, guru kebijaksanaan makin bersaudara, dan makin berbelarasa. yang sejati. Kobarkanlah di dalam diri Berkatilah masyarakat dan bangsa kami, kami kasih kepada-Mu agar makin mengutamakan dan kepada sesama agar kami dapat persaudaraan sejati, mengasihi Engkau dengan seluruh diri kesejahteraan bersama, kami dan mengasihi sesama kami seperti dan persatuan Indonesia. Yesus telah mengasihi kami. Bunda Maria, Anugerahilah kami kehendak yang kuat, doakan kami yang dihimpun agar seperti Yesus, kami berani dalam nama Putramu, berpegang pada kehendak-Mu Tuhan kami Yesus Kristus, Pengantara kami. Amin dalam situasi apa pun, sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami. Amin PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Hal. 7/8 PERTEMUAN ke-1 Bulan Kitab Suci Nasional 2013 Hal. 8/8