KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR • Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. • Keunggulan telur : 1. Baik di konsumsi oleh anak” yang sedang berkembang, ibu hamil, ibu menyusui dan orang yang sedang sakit. 2. Mudah diperoleh dan harganya murah. 3. Dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat dan sebagainya. Kandungan zat makanan pada telur Komposisi Jumlah per 100 gram Telur Puyuh Telur Ayam Telur Itik Air (g) 94,8 74,0 71,0 Energi (calori) 149,8 163,0 189,0 Protein (g) 10,3 12,4 13,0 Lemak (g) 10,6 11,7 14,5 Karbohidrat (g) 3,3 0,9 0,5 Abu (g) 1,0 1,0 1,0 Air merupakan komponen penting karena air merupakan suatu bahan pangan yang berpengaruh besar terhadap penampakan, tekstur, cita rasa, dan umur simpan suatu bahan pangan. Protein berfungsi sebagai bahan bakar di dalam tubuh, sebagai zat pembangun serta pengatur. Protein telur mengandung 18 asam amino, contohnya : Alanin, Arginin, Asam aspartat, Sistin, Asam glutamat, Glisin dll. Dalam telur, protein lebih banyak terdapat pada kuning telur. Hampir semua lemak di dalam telur terdapat pada kuning telur, sedangkan pada putih telur terdapat lemak dalam jumlah sedikit. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fosfolipida (berupa lesitin) dan kolesterol. Fungsi trigliserida dan fosfolipida umumnya menyediakan energi yang diperlukan untuk aktifitas sehari-hari. Kandungan mineral makro yang terbanyak pada telur adalah P, Ca, Cl, Fe, Mg, K, Na dan S. Di dalam telur juga terdapat vitamin A, D, E dan K. MIKROBA DALAM TELUR Telur yang baru di keluarkan oleh induknya bebas dari mikroba. Mikroba bisa mengkontaminasi telur dari kotoran yang menempel pada telur, tanggan peternak, lingkungan (suhu, pH, kelembaban). Permukaan Kerabang Telur Menembus Lapisan Kerabang Telur Masuk ke Putih Telur Mengkontaminasi Kuning Telur Mikroba di dalam telur Pseudomonas Cladosporium Penicilium Sporotrichum Bakteri pada permukaan telur Steptocthrobacteroccus Stapylococcus Micrococcus Sarcina Athrobacter Bacilus Pseudomonas Alkaligenes Flayobacterium Cytopaga Coli Aerogenes Aeromona Proteus Serratia Bakteri pada telur rusak • Coli aerogenes • Proteus • Aeromonas • Pseudomonas • Alcaligenes • Achromobacter Bakteri pada telur busuk • Pseudomonas fluorescens • Pseudomonas maltophilia • Aeromonas • Hafnia • Citrobacter • Plavobacterium • Achromobakter • Cytopaga • Bacillus • Micrococcus • Streptococcus • Pseudomonas aeruginosa Pada telur seringkali mengandung bakteri Salmonella, terutama pada bagian putih telur. Bakteri Salmonella dapat berada pada telur yang masih segar dan dapat menyebabkan penyakit yang serius pada manusia maka perlu adanya penanganan dan sistem transportasi telur yang baik dan benar Micrococcus Arthrobacter Staphylococcus Bacillus P.aeruginosa Achromobacter Alcaligenes Flavobacterium Cytophoga Aerobacter E.Coli Dalam putih telur mengadung beberapa senyawa antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa mikroba tertentu. Diantaranya adalah lysozim, ovinhibitor, ovomukoid, ovotransferrin, ovoflavoprotein dan avidin. Walaupun demikian tidak berarti telur akan terbebas dari serangan mikroba yang dapat membuat telur menjadi rusak. Kerusakan dan kebusukan telur akan dipercepat bila diletakkan pada tempat yang lembab dan kotor. Pengawetan Telur Segar Proses pendinginan Proses pembungkusan kering Proses pelapisan dengan minyak Proses pencelupan dalam berbagai cairan Tips Mengelola Telur Memilih Telur : Menyimpan Telur : • Membeli telur seperlunya • Kondisi cangkang tidak retak, bersih dari kotoran. • Jika memungkinkan, membeli telur yang berpendingin. • Menyimpan telur di dalam kulkas. • Menyimpan telur tidak dekat dengan bahan berbau tajam contoh ikan dan terasi. • Menyimpan telur di dalam rak dan balik setiap 2 hari sekali.