Identitas Sosial diasosiasikan dengan perilaku kelompok

advertisement
Matakuliah : pengantar psikologi sosial
Tahun
: <<Tahun Berlaku>>
<<pertemuan 21-22-23-24: hubungan antar
kelompok
Intergroup Behavior
Ideologies separate us,
dreams and anguish bring us
together.
(Playwright Eugene Ionesco)
Apakah perilaku antar kelompok?
“Intergroup behavior”
• Face-to-face / restrictive definition: Intergroup
behavior is any behavior that involves interaction
between one or more representatives of two or
more separate groups.
• Broader definition: Intergroup behavior is any
perception, cognition or behavior that is
influenced by people’s recognition that they and
others are members of distinct social groups.
•
•
•
•
•
•
•
PD II, 1943-1945 genosida di Jerman.
1996-1997, Konflik Suku Hutu dan Tutsi
Mei 1998, Kerusuhan di Jakarta
911, 2001, WTC di USA
2002, Bom Bali
2008, Bom di Mumbay
Dan sebelumnya dan sesudahnya …
Deprivasi Relatif
• Pra-kondisi utama dari kekerasan kolektif.
• Deprivasi relatif tidak pernah merupakan kondisi absolut,
melainkan selalu secara relatif terkait dengan kondisi lain. Misal:
– Kenaikan pangkat seorang karyawan merupakan deprivasi
buat karyawan yang lain
– Harga BBM naik merupakan deprivasi buat yang
mengharapkan tidak naik, tetapi tidak untuk yang setuju
dengan alasan pemerintah.
– Dalam buku Orwell “The Road to Wigan Pier” (1962): buruhburuh tambang di Inggris mulai merasa kekurangan tempat
pemukiman sejak mereka diberi tahu tentang hal tsb. D.p.l.:
sebelumnya mereka kepadatan penduduk dianggap biasabiasa saja.
• Deprivasi relatif diperkenalkan pertama kali oleh
Stouffer (1949) dalam penelitiannya tentang serdaduserdadu AS di PD II.
• Davis (1959): RD refers to a perceived discrepancy
between attainments or actualities (“is”) and
expectations or entitlements (“ought”).
• Gurr (1970): DR timbul sebagai hasil perbandingan
antara pengalaman/kenyataan dan harapan.
• Contoh:
– Depresi 1930 menyebabkan harga hasil pertanian
merosot, diikuti dengan meningkatnya anti Yahudi di
Polandia
– Gold rush 1850an di Australia menyebabkan
merosotnya penghasilan per kapita para penambang,
diikuti dengan pembantaian para penambang Cina.
• Contoh-contoh di Indonesia?
•
•
DR fraternalistic (kelompok kekerabatan):
kelompok yang paling deprived adalah yang paling
keras ekspresinya, paling agresif dan paling
militant. Contoh: Muslim di India, Perancis di
Kanada, Katolik di Irlandia Utara, Palestina di
Timur Tengah, dll. Di Indonesia: ?
4 faktor lain yang memicu kekerasan kolektif:
1.
2.
3.
4.
Identifikasi diri yang kuat terhadap kelompoknya
Kekerasan sosial harus dipandang sebagai sarana yang
praktis dan berpeluang untuk mencapai perubahan.
Ada persepsi tentang ketidak adilan
Harus jelas kelompok bandingnya (Hindu, Inggris,
Protestan, Israel, di Indonesia: Cina, AS, Madura, Kristen)
Eksperimen Sherif dkk tentang konflik nyata
(1949, 1953, 1954)
• Tahap 1: Anak-anak tiba di kamp, mulai beraktivitas, berkenalan
dan berteman (engagement).
• Tahap 2: Kemp dibagi dua, lokasi terpisah, kegiatan terpisah,
timbul ingroup-outgroup feeling, tumbuh benih-benih
ethnocentrism
• Tahap 3: Kedua kelompok disuruh berkompetisi (competition),
rasa persaingan, ethnocentrism memuncak, saling benci
dibawa-bawa keluar konteks kompetisi, misal: di ruang makan
saling lempar piring.
• Tahap 4: Superordinate goals (tujuan yang diinginkan bersama,
tetapi tidak bisa dicapai sendiri-sendiri), kedua kelompok mau
kerja sama lagi.
Teori Konflik Nyata Antar Kelompok
realistic group conflict theory, Sherif (1966)
Tujuan bersama:
Perlu kerja sana
Hubungan
Interpesonal
Kerjasama
Antar Individu
Solidaritas
Kelompok
Hubungan
Intergroup
Kerjasama
Antar Kelompok
Harmoni antar
kelompok
Tujuan Eksklusif:
Sumber terbatas
Persaingan
Antar Individu
Konflik atr-prib, solidkelomp.rendah,
kelomp. terpecah
Persaingan
Antar Kelompok
Konflik antar
kelompok
Prisoner’s dilemma (Luce & Raiffa, 1957)
• Dua terdakwa diminta mengakui kesalahannya
untuk mendapat hukuman yang ringan dan
pengakuannya akan digunakan sebagai bukti
untuk memberatkan terdakwa lainnya:
– Kalau keduanya mengaku hukuman masing-masing 5
tahun penjara.
– Tetapi kalau salah satu yang mengaku, maka yang
mengaku akan bebas, sedangkan yang tidak mengaku
akan dihukum 10 tahun.
– Sedangkan kalau keduanya tidak mengaku, keduanya
akan mendapat 1 tahun penjara.
Pay-off matrix
TERPIDANA A
Mengaku
Tidak Mengaku
10 tahun
5 tahun
Mengaku
0 tahun
5 tahun
TERPIDANA B
0 tahun
Tidak
Mengaku
10 tahun
1 tahun
1 tahun
• Hasilnya:
– Keduanya mengaku dengan maksud agar mendapat kebebasan,
tetapi justru keduanya mendapat hukuman 5 tahun.
• Penyebabnya:
– Saling curiga
– Tidak saling mempercayai
The Trucking Game (Deustch & Krauss, 1960)
Start ACME
Jalan khusus ACME
Gerbang
ACME
Tujuan ACME
Gerbang
BOLT
Jalan satu jalur
Jalan khusus BOLT
Tujuan BOLT
Start BOLT
• Bagaimana cara terbaik agar kedua perusahaan bisa
memindahkan barang-barangnya?
• Cara yang optimal: mengatur jadwal penggunaan
Jalan Satu Jalur
• Yang terjadi perundingan yang tidak kunjung
selesai masing-masing ngotot, sehingga sering
terjadi rebutan jalur, salah satu harus mundur.
• Analogi:
– Perang dingin Rusia-AS
– GAM dan TNI
• Penyebabnya:
– Saling curiga
– Tidak saling mempercayai
The Commons Dilemma/
Tragedy of the Commons (Hardin, 1968)
• Definisi: Social dilemma in which cooperation by all
benefits all, but competition by all harms all.
• Kota tradisional di Inggris mempunyai lahan untuk
dimanfaatkan bersama.
• Jika 100 petani boleh menggembala 100 ekor sapi,
maka rumput akan tumbuh kembali dengan sendirinya.
• Tetapi kalau seorang saja menambah sapinya untuk
mendapat keuntungan yang lebih besar, petani yang
lain juga akan ikut menambah sapinya. Pada suatu
saat, rumput akan habis karena terlalu banyak sapi.
Identitas Sosial
• Eksperimen Sheriff membuktikan bahwa ethnocentrism
bisa terbentuk tanpa latar belakang atau tujuan
tertentu.
• Dalam eksperimennya Tajfel (1971) menemukan
minimal group paradigm: anak-anak yang
dikelompokkan secara acak (misal: penggemar pelukis
Kandinsky vs pelukis Klee, atau hanya kelompok X dan
Y) langsung mengembangkan ingroup favoritism.
• Kategorisasi sosial saja tidak cukup untuk menimbulkan
identifikasi kelompok dan diskriminasi intergroup.
• Identifikasi kelompok hanya terjadi jika orang
mengidentifikasi diri terhadap kategori, dan identifikasi
terhadap kategori terjadi jika kategorisasi itu
mengurangi ketidak pastian subyektif dalam situasi
tertentu (Hogg).
Teori Identitas Sosial
• Eksperimen Tajfel dkk. (1971) membuktikan
“paradigma kelompok minimal”  hanya dengan
memberi label “X” dan “Y” otomatis terjadi identitas
sosial.
• Melahirkan teori “Identitas Sosial” (Tajfel & Turner,
1979; Abrams & Hogg, 1990)
• Asumsi dasarnya: masyarakat terstruktur secara hirarkis
dan terbagi-bagi dalam kategori-kategori sosial yang
saling terhubungkan berdasarkan satus dan power (AS:
hitam-putih, Irlandia: Katolik-Protesan, Malaysia dan
Indonesia: Pribumi/Bumiputera – non-pri dll)
• Premisnya: kategori sosial menyebabkan idenitas
sosial  a definition of who one is and a description
and evaluation of what this entails.
Perbedaan antara identitas sosial
dan identitas pribadi:
• Identitas sosial adalah bagian dari konsep diri yang
ditarik dari keanggotaan dalam suatu kelompok
• Identitas pribadi dari sifat pribadi (personal traits) dan
ciri khas hubungan pribadi dengan orang-orang lain
(Turner, 1982).
• Teori Identitas Sosial diperlukan untuk menghindari
penjelasan perilaku kelompok atau antar kelompok
dengan menggunakan teori identitas pribadi atau
personal traits (authoritarian personality, frustrationaggression dll).
• Dengan perkataan lain: untuk hindari masalah
“reduksionisme”
Identitas Sosial diasosiasikan
dengan perilaku kelompok:
• Ethnocentrism
• Ingroup favoritism
• Intergroup differentiation
• Stereotypes (Allpor, 1954; Erlich, 1973)
 potensial menimbulkan konflik antar kelompok
(Doise, 1978), tetapi tidak selalu, karena ada
unsur satu lagi yaiTu:
• Positive self esteem: untuk itu kelompok
membutuhkan hubungan yang positif dengan
kelompok lain (Festinger, 1954; Suls & Wheeler,
2000)
Teori Identitas Sosial: Strategi untuk memperbaiki identitas sosial
SISTEM
BELIEF
TIPE
STRATEGI
Mobilitas
individual
Mobilitas Sosial
TAKTIK
KHUSUS
Keluar dan loncat:
asimilasi ke Kel.
status tinggi
Perband. antarkel.
dgn dimensi baru
Tidak ada Alternatif
Kognitif
Kreativitas
Sosial
Redifinisi
nilai
Memband. dg
kel2 lain
Perubahan Sosial
Ada Alternatif
Kognitif
Kompetisi Sosial
Akivis HAM,
politik, terorism,
revolusi, perang
Perilaku kolektif dan crowd
(kerumunan)
• Sejumlah besar orang pada tempat dan waktu yang sama.
• Perilaku seragam dengan ciri:
– Impulsif
– Emosional
– Melanggar norma sosial
• Termasuk:
– Rusuh massa
– Fashion
– Social movements
– Cults
– Trendy
Teori Norma Darurat
(Emergent Norms)
• Dari sosiolog R.H. Turner (1974, bukan psikolog
sosial J.C. Turner)
• Bukan patologis/instink
• Norm governed behavior
• Tidak harus ada kaitannya dengan masa lalu/norma
kelompok yang ada
• Norma muncul dari kelompok itu sendiri, sebagai
dampak dari tekanan lingkungan (emergent norm)
Teori Norma Darurat
Kumpulan sesaat orang-orang yang tidak punya sejarah saling
keterkaitan, karenanya tidak ada norma pra-eksistensi kelompok.
Norma yang diakui adalah distinctive behavior.
Mulai muncul norma-norma baru, yang menimbulkan tekanan
terhadap anti-konformitas
Mayoritas yang diam saja, dianggap persetujuan terhadap norma;
tekanan terhadap anti-konformitas.
Perilaku Kolektif
Contoh Kasus Kerusuhan St Paul, Bristol,
Inggris (1980)
• Pemicu rangkaian kerusuhan di Inggris thn. 1980-an
– Kekerasan, pembakaran dan penjarahan terbatas, ada
aturannya: hanya pada kantor-kantor pemerintah, kantor
polisi, bank, toko-toko dll.
– Terbatas pada lingkungan St Paul sendiri yang miskin dan
banyak pengangguran
– Rasa identitas sosial sebagai komunitas St Paul makin
kuat, terutama setelah dituding sebagai anti pemerintah.
Meningkatkan hubungan antar kelompok (mengurangi
prasangka/stereotip) menurut berbagai teori:
• Teori Personality (kepribadian otoriter): Ubah kepribadian melalui
pendidikan/ asuhan orangtua.
• Teori FA (Frustrasi-Agresi) dan RD (Deprivasi Relatif): kurangi
frustrasi/ deprivasi, alihkan perhatian dari F dan D, kendalikan
harapan yg terlalu melambung.
• Teori Aggressive Clue: cegah weapons effect, tingkatkan
stimulus non-kekerasan (gambar anak-anak, wajah tertawa dll)
• Teori Realistic Conflict: ciptakan superordinate goals yang harus
dicapai bersama
• Teori Identitas Sosial: kembangkan bentuk kompetisi yang sah
(legal) dan non-violent.
Abraham Lincoln said :
“ A house divided against itself
cannot stand.”
Download