layout juni 2011

advertisement
lelaki yang terkadang amat
membahayakan, para politisi
juga tidak segan-segan berdusta dan menipu dengan
berbagai janji-janji yang
menggiurkan agar dicintai
oleh para pemilih dan pengikut mereka.
Demikianlah diantara
fenomena manusia sekarang sebagai upaya untuk
dicintai dan banyak kita
temukan bahwa semakin
Tinggalkan
Kecintaan Konkret
Menuju
Kecintaan Abstrak
Oleh Rofiatuddurroh, S.Ag
(Penyuluh Agama Islam Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto)
Cinta, satu kata seluruh manusia
di dunia pasti merasakannya. Mereka
saling berjuang untuk mendapatkannya yang pada akhirnya manusia banyak yang menderita, penderitaan
tersebut diakibatkan kehausan mereka untuk dicintai oleh orang lain. Para
pemuda akhirnya terjerumus ke dalam
pergaulan bebas karena mereka ingin
dicintai dan diterima oleh kawan-kawan sebayanya. Para anak berontak
kepada orang tuanya dan pergi meninggalkannya untuk mencari sebuah
kasih sayang atau perhatian orang
lain jadi jangan kaget kalau di jalanan
kita menemukan anak-anak yang
mengekspresikan diri dengan berbagai model yang tidak layak sebagai
penerus bangsa, begitu pula para wanita mengikuti berbagai eksperimen
dengan berbagai cara entah dengan
kosmetik-kosmetik yang harganya
mahal, dengan berbagai obat-obatan,
menguruskan tubuhnya dengan menahan nafsu makan dan melaparkan
diri dan melakukan puasa khusus dijalankan untuk memperoleh kecintaan
22
MPA 297 / Juni 2011
keras manusia berusaha untuk dicintai, semakin sering pula mereka gagal
dan dikecewakan, hal ini disebabkan
kecintaan makhluk itu bersifat sangat
sementara atau temporer, walaupun
mereka memperoleh cinta tersebut itu
hanyalah sesaat. Seperti seorang da’i
popular yang muncul kepermukaan
dan memperoleh cinta dari jutaan
umat, namun pada suatu hari sedikit
demi sedikit ia ditinggalkan oleh
umatnya, begitu pula halnya dengan
para artis mereka berusaha untuk mendapatkan cinta fansnya. Mereka mengatur tingkah laku dan penampilan
agar sesuai dengan selera pasar, tetapi pada akhirnya, merekapun kecewa
karena para fans mereka beralih ke
artis lain yang dianggapnya sesuai
dengan selera mereka.
Dalam ilmu tasawuf hal-hal diatas tersebut merupakan kecintaan
yang sifatnya konkrit (lahiriyah) yaitu
sifatnya hanya sementara dan terbatas, bila ini dibiarkan kita bisa terjebak, terlena serta mudah diperbudak
oleh syaitan, untuk itulah perlu kira-
nya kita meluruskan kecintaan kita
yang sebenarnya, yang tidak mengecewakan/tanpa pamrih tapi menguntungkan, tanpa imbalan tapi bisa melindungi, tanpa pengorbanan tapi
bisa membahagiakan lahir maupun
batin. Kepada siapakah yang sebenarnya kecintaan kita berikan dan kita
kejar? Yaitu kepada Allah Swt.
Bagaimanakah cara kita untuk
bisa mencintai Allah dengan tulus dan
sesungguhnya, menurut Al Ghazali,
“Bohonglah orang yang mengaku
mencintai Allah, tetapi ia tidak mencintai RasulNya, bohonglah orang
yang mengaku mencintai RasulNya
tetapi ia tidak mencintai kaum fakir
miskin, dan bohonglah orang yang
mengaku mencintai surga, tetapi ia
tidak mau menaati Allah.” Inilah hakekat kecintaan yang bersifat abstrak,
sebagaimana dalam surat Ali Imron
ayat 31 yang berbunyi:
Artinya: “Katakanlah jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu,
Allah maha pengampun dan penyayang.”
Jelaslah bahwa Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kita, bila kita mencintai Allah, untuk
itulah kita sebagai makhlukNya perlu
mengetahui apakah kita ini sudah termasuk orang yang sudah mencintaiNya apa belum untuk itu patut kiranya kita mengetahui ciri-ciri mencintai Allah dan Rasulnya, sebagaimana
di bawah ini:
1. Selalu ingat
Orang yang mabuk cinta biasanya selalu ingat atau tak pernah lupa
dengan yang dicintainya, seperti seorang kekasih yang sedang jatuh cinta dia akan selalu ingat dan ingat dengan orang yang dicintainya, mau makan, mau tidur, mau mandi dan mau
apa... saja selalu dan selalu ingat sama kekasihnya. Begitu pula dengan
kita bila kita ingin menjadi salah satu
orang yang dicintai Allah maka salah
satunya kita harus selalu mengingatNya dengan berdzikir, sebagaimana
firman Allah yang berbunyi:
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman berdzikirlah dengan menyebut nama Allah zi’kir yang sebanyak-
Menurut Al Ghazali,
“Bohonglah orang
yang mengaku mencintai Allah, tetapi ia
tidak mencintai
RasulNya, bohonglah
orang yang mengaku
mencintai RasulNya
tetapi ia tidak
mencintai kaum fakir
miskin, dan bohonglah
orang yang mengaku
mencintai surga, tetapi
ia tidak mau menaati
Allah.”
merindukanNya dan bagaimana perjumpaan kita denganNya, yaitu pada
saat kita sholat kalau kita betul-betul
merindukannya kita akan melakukan
sholat dengan ikhlas dan khusuk. Sehingga terjalinlah suatu komunikasi
menyatu dan erat antar kita dengan
Allah. Dan pastinya sholat dan doadoa kita akan dikabulkan.
banyaknya. Dan bertasbihiah kepadaNya di waktu pagi dan petang.”
Bila seorang muslim yang cinta
Allah dan Rasulnya selalu ingat kepadanya, Insya Allah Dia tidak akan menyimpang dari jalan yang telah diti-
3. Cemburu
Cinta selalu terkait dengan cemburu, orang yang bercinta biasanya
punya rasa cemburu, akan cemburu
bila yang di cintainya di ganggu maka
ia akan selalu melakukan pembelaan.
Bila seorang muslim cinta kepada Allah dia akan melakukan pembelaan
bila agama Allah di ganggu seperti
kecemburuan orang-orang yang tidak suka kepada kemajuan Islam
umatnya semakin terbukti. karena itu
mutlak bagi setiap muslim untuk
berjuang membela Islam dan saling
tolong menolong bersama umat Islam dalam menghalau kebencian
mereka. Sebagaimana firman Allah
tipkan Allah.
yang berbunyi:
2. Rindu
Dengan cinta orang bisa rindu
dengan orang yang dicintainya dengan rindu seseorang ingin berjumpa
dan perjumpaan orang yang rindu
adalah pertemuan yang sangat mesra. Begitu pula kita dengan Allah,
bila kita mencintainya pasti kita akan
Artinya: “Mereka tidak hentihentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari
agama (kepada kekafiran) seandainya
mereka sanggup.”z
MPA 297 / Juni 2011
23
Download