Kanker serviks, Black Garlic DESCRIPTION

advertisement
BLACK GARLIC PENCEGAH KANKER SERVIKS
SHINTA SULISTYAN NINGRUM
1212010039
SUBJECT:
Kanker serviks, Black Garlic
DESCRIPTION:
Kanker serviks merupakan “silent killer” karena perkembangan kanker ini
sangat sulit dideteksi. Kanker Serviks merupakan jenis kanker terbanyak di
kalangan perempuan setelah kanker payudara dan menempati urutan teratas
penyebab kematian perempuan Indonesia. Tujuan dari studi literatur ini adalah
untuk mengetahui manfaat dari black garlic dalam mencegah kanker serviks.
Studi literatur ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran data dari
berbagai pustaka yang berasal dari 3 buah buku, 15 jurnal dan 7 artikel ilmiah
tentang kanker serviks dan juga manfaat black garlic bagi kesehatan.
Ekstrak black garlic mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan
cara menginduksi apoptosis sel, namun daya hambat pertumbuhan sel kanker
bergantung pada konsentrasi dan juga lamanya pemberian black garlic. Selain itu
black garlic mengandung senyawa antioksidant kuat berupa polifenol yang
mampu mengaktifkan jalur apoptosis sel kanker pada serviks.
Dengan demikian, penelitian lanjutan sangat diperlukan untuk
mengidentifikasi pengaruh black garlic dalam mencegah proliferasi dan memicu
apoptosis sel kanker, sedangkan bagi ilmu kesehatan dan masyarakat diharapkan
black garlic dapat dijadikan bahan rujukan dan pengetahuan bagi tenaga medis
untuk kemudian diaplikasikan sebagai upaya pencegahan pada pasien dengan
kanker serviks.
ABSTRACT:
Cervical cancer is a “ silent killer” because the development of this cancer
is very difficult to detect. Cervical cancer is the most common cancer type among
women after breast cancer and rank the top cause of death of women in
Indonesia. The aim of this literature study was to determine the benefits of black
garlic in preventing cervical cancer.
This literature study was done by tracking data from a variety of references
that come from three books, 15 journals and seven scientific articles about
cervical cancer and the benefit of black garlic for health.
The black garlic extract can inhibit the growth of cancer cells by inducing
apoptosis of cells, but the inhibition of cancer cell growth also dependson the
concentration and duration of administration of black garlic. Besides, black
garlic contains powerful antioxidant compounds such as polyphenols which
capable for activating apoptotic pathways of cancer cells in the cervix.
Thus, further research is needed to identify the effect of black garlic in
preventing proliferation and trigger apoptosis of cancer cells, whereas for health
knowledge and the society, it is expected that black garlic can be used as
1
reference materials and knowledge for medical personnels to be applied later as
prevention measures in patients with cervical cancer.
Keywords : Cervical cancer, Black Garlic.
Contributor
:1. Rifa’atul Laila Mahmudah, M.Farm-Klin
2. Umul Fatkhiyah,S.Kep.Ns
Date
: 08 Juli 2015
Type Material :Laporan Penelitian
Edentifier
:Right
: Open Document
Summary
:
Latar Belakang
Kanker Serviks merupakan “silent killer” karena perkembangan kanker ini
sangat sulit dideteksi.Perjalanan dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan
waktu yang cukup lama, sekitar 10-20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari
hingga kemudian sampai pada tahap pra – kanker tanpa gejala. Angka kejadian
dan tingkat kematian perempuan akibat kanker serviks ini cukup tinggi dan
merupakan jenis kanker terbanyak yang diderita perempuan Indonesia (Novel
dkk, 2010).Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh YKI (Yayasan Kanker
Indonesia) pada tahun 2013 menyebutkan bahwa kanker serviks menempati
urutan teratas penyebab kematian perempuan Indonesia.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008 memperkirakan 12,4
juta penduduk menderita kanker serviks dan 7,6 juta orang meninggal karena
penyakit kanker, bahkan sekitar 500.000 wanita didiagnosa menderita kanker
serviks dan rata-rata 288.000 orang meninggal tiap tahun (Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung, 2012). Di Asia Pasifik sendiri, setiap tahun ditemukan
sekitar 266.000 kasus kanker serviks, 143.000 diantaranya meninggal dunia di
usia produktif (Tim Kanker Serviks, 2010). Di Indonesia sendiri penyakit kanker
serviks merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada
tahun 2013, yaitu sebanyak 98.692 atau 0,8%. Dan berdasarkan estimasi jumlah
penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada provinsi Jawa Tengah (19.734)
dan Provinsi Jawa Timur (21.313) (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Kanker serviks umumnya berkembang dari sebuah kondisi pra-kanker.Pra
kanker ini timbul ketika sel pada permukaan serviks terinfeksi oleh HPV (Human
papiloma Virus) ganas.Seiring berjalannya waktu sel-sel kanker pada permukaan
serviks dapat menyerang lebih jauh ke dalam serviks dan jaringan didekatnya.Selsel kanker dapat menyebar dengan melepaskan diri dari tumor aslinya.Mereka
memasuki pembuluh darah atau pembuluh getah bening yang mempunyai cabang
ke seluruh jaringan tubuh. Sel-sel kanker dapat menempel dan tumbuh pada
jaringan lain untuk membentuk tumor baru yang dapat merusak jaringan tersebut
sehingga jika perubahan sel tersebut tidak ditemukan dan ditangani sejak dini, hal
ini dapat menjadi ancaman kehidupan bagi penderita (Tim Kanker Serviks, 2010).
Koordinator Perempuan Peduli Kanker Serviks (Kessek, 2010) menjelaskan
bahwa tingginya kejadian kanker serviks di Indonesia disebabkan penyakit
tersebut tidak menimbulkan gejala, sehingga mayoritas penderita datang berobat
saat penyakit tersebut telah mencapai stadium lanjut. Penelitian terhadap kanker
2
serviks pernah dilakukan oleh Melva (2008) dan Setyarini (2009) untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker serviks. Faktorfaktor tersebut meliputi usia, hubungan seksual usia muda (kurang dari 20 tahun),
berganti-ganti pasangan seksual, penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu
lama yaitu lebih dari 4 tahun, melahirkan banyak anak (paritas), dan sering
menderita infeksi di daerah kelamin
Pengobatan kanker serviks membutuhkan biaya yang mahal dan proses yang
rumit, keberhasilan pengobatan juga tergantung pada stadium kanker yang
diderita, tidak hanya itu tindakan medis yang dilakukan juga dapat menimbulkan
efek samping yang pada akhirnya membuat kondisi pasien menjadi tidak nyaman.
Untuk itu upaya preventif lebih dianjurkan bagi penderita dibanding harus
melakukan upaya kuratif.Salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan adalah
dengan menggunakan obat berbahan herbal.Dengan berbagai alasan tumbuhan
obat sering dijadikan pilihan, karena harganya yang relatif terjangkau. Selain itu,
masyarakat tersugesti oleh khasiatnya sehingga secara mental akan sangat
mendukung proses kesembuhan penderita. Salah satu pengobatan alternatif
berbahan herbal yang dapat dipilih sebagai solusi adalah Black Garlic.Black
Garlic adalah bawang putih segar yang diproses melalui fermentasi secara
alamiah pada suhu ( 70℃ )dan kelembaban yang tinggi dalam waktu yang lama
dan cukup panjang tanpa banyak perlakuan dan penambahan zat tertentu (Wang et
al.,2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (sato et al, 2005), Black
Garlic dapat meningkatkan kandungan polifenol sebanyak tujuh kali lipat
dibandingkan dengan bawang putih segar. Polifenol sendiri merupakan senyawa
kimia dengan kandungan antioksidant kuat sehingga mampu menangkap radikal
bebas yang dapat mengurangi resiko penyakit kanker (Arts et al, 2005). Dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Zhu et al, 2008 ; Kim et al, 2012) juga
memperlihatkan aktivitas antioksidant black garlic lebih kuat dibanding dengan
bawang putih segar dalam menangkap radikal bebas. Hal ini dapat menjadi bukti
ilmiah bahwa black garlic mampu mencegah resiko penyakit kanker dengan
kandungan antioksidant yang tinggi didalamnya.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Studi literatur ini
dilakukan dengan cara melakukan penelusuran data dari berbagai pustaka yang
berasal dari 3 buah buku, 15 jurnal dan 7 artikel ilmiah tentang kanker serviks
dan juga manfaat black garlic bagi kesehatan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Menghua Dong, dkk pada tahun
2013 dengan judul “ Aged black garlic extract inhibits HT29 colon cancer cell
growth via the P13K/Akt signaling pathway” didapatkan hasil bahwa ekstrak
black garlic mampu menghambat pertumbuhan sel kanker pada kolon dengan cara
menginduksi apoptosis (kematian sel) sel. Daya hambat pertumbuhan sel kanker
bergantung pada konsentrasi dan juga lamanya pemberian, semakin lama dan
besar konsentrasi yang diberikan, semakin besar pula tingkat apoptosis sel kanker.
Pada tahun 2011 Xin Wang dkk juga melakukan penelitian dengan judul “ Aged
black garlic extract induces inhibition of garlic cancer cell growth in vitro and in
3
vivo “. Dalam penelitiannya Xin Wang ingin mengetahui apakah ekstrak black
garlic dapat menghambat pertumbuhan tumor di organ yang berbeda dengan cara
menyuntikkan sejumlah sel pemicu kanker pada hewan coba sehingga
menghasilkan objek penelitian dengan tumor pada lambungnya. Selama
percobaan, volume tumor diukur pada kelompok yang berbeda masing-masing 1,
4, 7, 11 dan 14 hari. Dari hasil percobaan tersebut dapat diketahui bahwa volume
tumor pada tikus yang telah diberi perlakuan ekstrak black garlic dengan tiga
dosis yang berbeda secara signifikan mengalami penurunan, kemudian pada hari
terakhir (hari ke-14) tikus dikorbankan dan diambil jaringan limpa, timus dan
tumor untuk kemudian ditimbang. Hasilnya, bobot tumor pada tikus percobaan
yang telah diberi perlakuan dengan ekstrak black garlic menunjukkan penurunan
dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.Selain itu, perlu diketahui bahwa
tidak ada efek toksisitas bersamaan dengan pemantauan berat badan yang telah
diamati pada tikus yang telah diberi perlakuan dengan ekstrak black garlic. Dari
beberapa hasil penelitian dapat diketahui bahwa black garlic mampu menghambat
pertumbuhan sel kanker, sehingga besar kemungkinan black garlic mampu
menghambat pertumbuhan sel kanker pada serviks yaitu dengan cara
meningkatkan apoptosis sel kanker sesuai dengan besar dosis pemberian black
garlic.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Menghua Dong, dkk pada
tahun 2013 dengan judul “ Aged black garlic extract inhibits HT29 colon cancer
cell growth via the P13K/Akt signaling pathway “ disebutkan bahwa senyawa
yang berperan dalam menghambat proliferasi atau pertumbuhan berbagai macam
jenis sel kanker dengan cara mengubah siklus sel dan menginduksi apoptosis sel
adalah antioksidant yang terdapat pada black garlic, dimana kandungan
antioksidant tersebut dipercaya mampu menangkap radikal bebas yang dapat
mengurangi resiko penyakit kanker. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh
Danan Wang, dkk pada tahun 2010 dengan judul “ Black Garlic (Allium sativum)
Extract Enhance the Immune System “ sebelumnya juga menyatakan bahwa black
garlic memperlihatkan aktivitas antioksidant yang kuat dalam menangkap radikal
bebas. Tidak hanya itu Il Sook Choi, dkk pada tahun 2014 juga melakukan
penelitian dengan judul “ Physicochemical and Antioxidant Properties of Black
Garlic” yang menunjukkan hasil yang mengejutkan bahwa black garlic memiliki
aktivitas antiradical yang kuat dalam uji penangkapan aktivitas radikal bebas
terhadap hewan coba. Dan secara signifikan nilai yang didapatkan mengenai
kemampuannya dalam menangkap aktivitas radikal bebas lebih tinggi
dibandingkan dengan bawang putih mentah .Dalam penelitiannya Il Sook Choi
menyebutkan bahwa salah satu senyawa yang berperan sebagai antioksidant kuat
yang terdapat pada black garlic adalah polifenol. Dimana polifenol yang terdapat
pada black garlic tersebut dapat mengalami peningkatan beberapa kali lipat
selama proses fermentasi dibanding dengan bawang putih mentah. Dari beberapa
hasil penelitian tersebut, terdapat kesesuaian dari beberapa hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh beberapa ahli yang menunjukkan bahwa black garlic
mengandung senyawa antioksidant kuat berupa polifenol yang berperan sebagai
penangkap radikal bebas sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker.
Hasil penelitian dari Xinxian Zhu, dkk pada tahun 2013 dengan judul
“Polyphenol extract of Phyllantus emblica (PEEP) induce inhibition of cell
proliferation and triggers apoptosis in cervical cancer cells”. Menunjukkan
4
bahwa senyawa polifenol pad PE (Phylanthus Emblica) yang dikenal sebagai
tanaman gooseberry di Indian atau Nepal mampu menginduksi apoptosis sel pada
tikus dan sel kanker manusia. Tidak hanya itu, polifenol juga mampu
menghambat beberapa jenis sel kanker diantaranya sel kanker paru-paru, sel
kanker hati, sel kanker serviks, sel kanker payudara, sel kanker prostat dan sel
kanker kolon. Pada penelitiannya Xinxian Zhu menjelaskan bahwa apoptosis sel
kanker dilakukan dengan cara menginduksi tiga protein yang berperan dalam
apoptosis sel yaitu (Fas, Fas L dan cleavage capase-8) sehingga mampu
mengaktifkan jalur apoptosis sel kanker pada serviks. Dari hasil penelitian diatas
dapat diasumsikan bahwa dengan kandungan senyawa yang sama berupa
polifenol yang cukup tinggi pada black garlic, kemungkinan besar black garlic
juga mampu menginduksi sel kanker dengan cara yang sama dan memicu
apoptosis sel kanker serviks pada hewan coba. Namun belum ada penelitian
secara langsung yang dapat menunjukkan menfaat black garlic dalam mencegah
pertumbuhan sel kanker pada manusia sehingga penelitian lanjutan sangat
diperlukan untuk memperkuat asumsi tentang manfaat dari black garlic sebagai
pencegah sel kanker serviks pada manusia.
Simpulan
Berdasarkan studi literatur dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Xin Wang dkk, 2011 dan Menghua Dong dkk, 2013 dapat disimpulkan bahwa
ekstrak black garlic mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan cara
menginduksi apoptosis sel, namun daya hambat pertumbuhan sel kanker
bergantung pada konsentrasi dan juga lamanya pemberian black garlic. Selain itu
black garlic mengandung senyawa antioksidant kuat berupa polifenol dimana
berdasarkan studi literatur dari penelitian yang telah dilakukan oleh Xinxian Zhu
dkk pada tahun 2013 sebelumnya, senyawa polifenol mampu mengaktifkan jalur
apoptosis sel kanker pada serviks.
Rekomendasi
Perlunya dilakukan penelitian lanjutan yang mampu mengidentifikasi secara
langsung tentang pengaruh “ Black Garlic ” dalam mencegah proliferasi dan
memicu apoptosis sel kanker serviks pada hewan coba. Kemudian penggalaan
penyuluhan manfaat “ Black Garlic ” sebagai pencegah kanker serviks sedini
mungkin dikalangan masyarakat sehingga peluang terjadinya kanker serviks
dikalangan perempuan Indonesia semakin kecil.Dan bagi ilmu kesehatan
diharapkan studi literatur ini dapat dijadikan bahan rujukan dan pengetahuan bagi
tenaga medis dalam upaya pengembangan asuhan keperawatan pasien dengan
kanker serviks.
Alamat Correspondensi
- Alamat Rumah
: Bringin Bendo RT 03 RW 01, Taman Sidoarjo
-Email
: [email protected]
- No.Hp
: (085)733351302
5
Download