PEMERINTAH SIAP LUNCURKAN KREDIT ULTRA

advertisement
PEMERINTAH SIAP LUNCURKAN KREDIT ULTRA MIKRO
Kontan.co.id
Pemerintah berencana meluncurkan program pembiayaan ultra mikro, dengan
mekanisme bunga pembiayaan yang ditawarkan setara dengan bunga kredit usaha rakyat yang
lebih dulu diimplementasikan. Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
Marwanto Harjowiryono mengatakan pada dasarnya masyarakat yang akan mendapatkan
akses pembiayaan ultra mikro tidak terlalu mempermasalahkan suku bunga yang dibebankan,
melainkan akses dan pendampingan.
Menurut Marwanto, beban bunga saat ini sedang dihitung, paling tidak akan berkisar
bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mengacu pada data Kemenko Perekonomian, suku bunga
KUR saat ini sebesar 9%. Marwanto juga mengatakan jika program ini mendapatkan alokasi
dana sebesar Rp1,5 triliun. Dana tersebut diambil melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP)i
sebagai coordinated fund. "Program ini telah dikaji sejak tahun lalu dan telah disampaikan ke
DPR, serta mendapatkan persetujuan," ujar Marwanto.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2017 tentang Pembiayaan
Ultra Mikro, ada tiga penyalur dalam pembiayaan ultra mikro yakni Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB)ii, Badan Layanan Umum (BLU)iii/Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD)iv Pengelola Dana, dan koperasi. Sesuai dengan beleid tersebut, koordinator dana akan
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada usaha produktif melalui tiga penyalur
pembiayaan ultra mikro. Adapun sumber dana berasal dari pemerintah, pemerintah daerah,
dan pihak lain.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
2017
Marwanto menjelaskan, saat ini program pembiayaan tersebut sedang dalam tahap
piloting. Pada tahap awal piloting, pemerintah bekerjasama dengan beberapa LKBB.
"Sedangkan untuk PIP sendiri, kami sedang melakukan evaluasi kesiapan dan kesesuaiannya
dengan persyaratan teknis dan administratif," tutur Marwanto.
Marwanto kembali menjelaskan, nantinya PIP tersebut tidak langsung meminjamkan
ke orang, namun meminjamkan kepada LKBB, koperasi atau semacam pegadaian yang
memiliki pengalaman memberikan kredit kecil, seperti di kisaran Rp1 juta atau Rp5 juta.
Marwanto berharap program ini bisa segera direalisasikan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop) Anak Agung Gede
Ngurah Puspayoga menegaskan Kredit Ultra Mikro berbeda dengan KUR yang rata-rata
pembiayaannya masih di atas Rp10 juta. "Ini untuk menjaring pengusaha yang butuh
pembiayaan Rp10 juta ke bawah misalnya Rp2 juta atau Rp3 juta. Kalau KUR masih di atas
Rp10 juta," ujar Puspayoga.
Menurut Puspayoga, untuk penyaluran kredit, Kemenkop juga sudah menjalin kerja
sama dengan sejumlah ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk
memperluas jangkauan kredit ultra mikro. "Rencananya koperasi yang ada di bawah ormas
akan menjadi penyalur Kredit Ultra Mikro," kata Puspayoga.
Sumber Berita:
1. kontan.co.id, Program Pembiayaan Ultra Mikro Segera Diluncurkan, Senin, 5 Juni 2017.
2. republika.co.id, Kredit Ultra Mikro akan Disalurkan Mei, Ini Bedanya dengan KUR,
Jumat, 28 April 2017.
Catatan:
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
22/PMK.05/2017
tentang
Pembiayaan Ultra Mikro, Pembiayaan Ultra Mikro adalah penyediaan dana yang bersumber
dari Pemerintah atau bersama dengan Pemerintah Daerah dan/atau pihak lain untuk
memberikan fasilitas pembiayaan kepada usaha mikro. Pembiayaan Ultra Mikro bertujuan
untuk:
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
2017
a. menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah dan murah bagi Usaha Mikro;
b. menambah jumlah wirausaha yang terfasilitasi oleh Pemerintah, termasuk wirausaha
baru; dan
c. meningkatkan nilai keekonomian Debitur.
Sasaran dari Pembiayaan Ultra Mikro adalah Usaha Mikro dengan kriteria:
a. tidak sedang dibiayai oleh lembaga keuangan dan/atau koperasi;
b. dimiliki oleh Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Nomor Induk
Kependudukan Elektronik; dan
c. memiliki izin usaha/keterangan usaha dari instansi Pemerintah dan/atau surat pernyataan
usaha dari Penyalur.
Pembiayaan Ultra Mikro disalurkan dengan pola:
a. penyaluran langsung, yaitu penyaluran langsung oleh Penyalur kepada Debitur; dan/atau
b. penyaluran linkage, yaitu penyaluran dilakukan oleh Penyalur kepada Debitur melalui
lembaga linkage, meliputi Lembaga Keuangan Mikro; lembaga perkreditan yang diakui
keberadaannya berdasarkan hukum adat; dan koperasi.
i
PIP adalah unit pelaksana investasi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pelaksanaan Investasi Pemerintah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
ii
LKBB adalah badan usaha bukan bank ataupun bukan perusahaan asuransi, yang kegiatan usahanya langsung
ataupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan
menyalurkannya untuk pembiayaan usaha.
iii
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2017, BLU adalah instansi di lingkungan
Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas.
iv
BLUD merupakan BLU yang berbentuk satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
2017
Download