1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan
hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah
mengalami perkembangan ekonomi secara pesat. Kehidupan dunia modern kita saat
ini sangat tergantung pada iklan. Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak
akan dapat menjual barangnya, sedangkan di sisi lain para pembeli tidak akan
memiliki informasi yang memadai mengenai produk-produk barang dan jasa yang
tersedia di pasar. Jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan tingkat
keuntungannya, maka ia harus melangsungkan kegiatan-kegiatan periklanan secara
memadai dan terus-menerus (Frank Jefkins, 2009).
Menurut Belch & Belch (2009:5), definisi iklan adalah setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud ‘dibayar’ pada definisi
tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada
umumnya harus dibeli. Maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan
media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan.
Jenis-jenis iklan terbagi menjadi dua yaitu iklan level nasional dan iklan bisnis
atau profesional. Iklan level Nasional mempunyai target yaitu masyarakat konsumen
secara umum dan tujuan dari iklan ini adalah untuk menginformasikan konsumen
kepada perusahaan atau merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau
kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat, penggunaan, serta
menciptakan atau memperkuat citra produk bersangkutan sehingga konsumen akan
cenderung membeli produk yang diiklankan tersebut. Sedangkan iklan Bisnis atau
Professional ditujukan untuk konsumen industri, perusahaan, atau profesional
(George E. Belch & Mochael A. Belch, 2009:18). Iklan Ultra Milk “Shake To Care”
merupakan jenis iklan nasional karena target dari iklan tersebut adalah masyarakat
konsumen yang biasa mengkonsumsi susu tersebut.
Televisi memiliki posisi penting bagi pemasar karena media ini menyajikan
banyak program populer yang disukai banyak orang. Audiensi dapat menghabiskan
waktu beberapa jam dalam sehari untuk menonton televisi. Media ini juga menjadi
1
2
sumber informasi dan hiburan utama masyarakat. Pada jam tayang utama (prime
time) antara jam 19-22 malam, televisi mampu menarik puluhan juta penonton;
jumlah yang tidak dapat ditandingi media mana pun. Jumlah audiensi menjadi faktor
sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran karena jumlah audiensi itulah yang
dijual kepada pemasang iklan yang ingin menjangkau mereka melalui pesan iklan
yang disiarkan. (Morissan, 2010).
Televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan jenis media
lainnya yang mencakup daya jangkau luas, selektivitas, dan fleksibilitas, fokus
perhatian, kreativitas, efek, prestise, serta waktu tertentu. (Morissan, 2010)
Saat ini, hampir seluruh jenis barang dan jasa dapat diiklankan di media
televisi dan radio, hanya produk rokok dan minuman keras yang dikenakan
pembatasan untuk tampil pada siaran iklan. Tentu saja iklan di televisi ini akan
dipastikan mempunyai dampak yang besar buat masyarakat. Iklan sebagai alat untuk
masyarakat membuat masyarakat lebih mengenal dan selalu mengingat produk
tersebut. Selain itu, iklan juga mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak
produk tersebut.
Di televisi terdapat berbagai jenis program. Suatu program berkaitannya
dengan iklan, karena semakin program itu menarik maka banyak pengiklan yang
ingin beriklan di program tersebut. Iklan yang disajikan juga harus menarik agar
pesan yang disampaikan tepat sasaran.
Di dalam iklan dikenal istilah durasi iklan. Durasi iklan adalah waktu yang
digunakan untuk menayangkan iklan. Durasi tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu
iklan yang berdurasi pendek (iklan pendek) dengan durasi 15 detik dan iklan yang
berdurasi panjang (iklan panjang), yang berdurasi 30 detik.
Permasalahan yang dihadapi oleh iklan televisi adalah durasi yang pendek,
antara 15 detik sampai dengan 30 detik. Namun dalam durasi yang pendek tersebut
pesan harus dapat sampai ke penonton. Sedangkan berdasarkan Belch & Belch,
2009:340 penonton memiliki kecenderungan menghindar jika televisi memutar
iklan. Oleh karena itu, pengiklan harus memperhatikan segmentasi iklan mereka
yang akan didistribusikan ke stasiun-stasiun televisi yang sesuai dengan target pasar
mereka. Selain itu, pengiklan memerlukan kreativitas yang luar biasa agar iklan yang
dibuat menarik sehingga orang-orang atau penonton tertarik untuk menonton dan
dapat memahami pesan yang terkandung dalam iklan tersebut.
3
Iklan Ultra Milk “Shake To Care” merupakan iklan televisi yang bertujuan
untuk donasi atau beramal dari produk Ultra Milk, Ultra Milk bekerjasama dengan
sebuah Yayasan Indonesia Mengajar. Ini merupakan salah satu sisi kreativitas dalam
iklan ini. Indonesia Mengajar (IM) adalah gerakan bersama masyarakat yang
berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud
upaya melunasi janji kemerdekaan. Indonesia Mengajar merekrut, melatih, dan
mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk
mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar dan di masyarakat selama
1 tahun. (sumber: http://indonesiamengajar.org/)
Iklan yang berdurasi 15 detik ini mempunyai konsep untuk mengajak para
remaja untuk bergabung ke dalam event “Shake To Care” ini, dengan cara mereka
membeli milkshake yang dijual melalui mobil Ultra Milk, milkshake yang dibuat
adalah susu yang diproduksi secara berbeda oleh resep dari Ultra Milk sendiri.
Kemudian setelah membeli milkshake tersebut mereka dipinjamkan jam yang
berguna sebagai alat untuk menggoyangkan (shake) tangan mereka sambil mereka
meminum milkshake tersebut, dan di jam tersebut terdapat nilai rupiah nya yang
dapat di tag oleh movement sensor, kemudian nilai rupiah tersebut sebagai bentuk
dana yang disumbangkan dari seberapa banyak mereka menggoyangkan jam tersebut
di tangan mereka. Mobil Ultra Milk ini akan datang keliling sekolah-sekolah di pulau
Jawa. Tujuan lain dari iklan Ultra Milk adalah untuk mempromosikan acara amal ini
kepada anak-anak sekolah yang didatangi oleh mobil Ultra Milk, agar anak-anak
tersebut ikut berpatisipasi dalam acara amal ini.
Keunikan dari iklan Ultra Milk “Shake To Care” yang berdurasi 15 detik ini
adalah dari sisi produksi nya yang berjangka waktu kurang lebih 1 bulan dari
Februari - Maret 2015 tetapi di televisi hanya tayang 15 detik saja. Sehingga untuk
para pemasang iklan (klien) harus mendistribusikan iklan nya ke televisi-televisi
yang sesuai dengan segmentasi target pasar dengan iklan yang mereka produksi,
serta ada kalanya untuk membeli slot-slot kosong untuk iklan di jam-jam prime time.
Dan tujuan positif dari iklan ini yaitu mengajak para remaja khususnya anak-anak
SMA untuk ikut berpatisipasi di event ini dengan menyumbangkan uang mereka
untuk Yayasan Indonesia Mengajar. Dengan kata lain, mereka ikut turut serta
membantu masalah pendidikan di Indonesia yaitu masalah biaya. Selain itu, iklan ini
mempunyai sisi visual yang menarik, colorfull dan ceria yang sesuai dengan target
pasarnya yaitu untuk para remaja.
4
KOI Films adalah sebuah rumah produksi (Production House) yang
memproduksi iklan Ultra Milk “Shake To Care” ini, peran KOI Films meliputi
proses praproduksi, produksi, dan pasca produksi Ultra Milk. Dari pemaparan diatas,
maka judul dari skripsi ini adalah GAMBARAN PROSES PRODUKSI IKLAN
ULTRA MILK “SHAKE TO CARE” OLEH KOI FILMS.
1.2
Fokus Penelitian
1. Proses produksi pembuatan iklan, mulai dari praproduksi, produksi dan pasca
produksi pembuatan iklan Ultra Milk “Shake to care” oleh KOI Films
1.3
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana proses praproduksi, produksi, dan pasca produksi iklan Ultra Milk
“Shake To Care” ?
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk menggambarkan proses pembuatan iklan Ultra Milk “Shake To
Care” yang diproduksi oleh KOI Films.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat akademis
Penelitian ini sebagai referensi dan suatu informasi yang baru
untuk penelitian selanjutnya. Selain itu juga dapat membuka wawasan
tentang produksi iklan dan mengembangkan pengetahuan yang selama
ini telah dipelajari secara teoritis ke lapangan
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai proses produksi iklan. Serta penelitian ini dapat
memberikan masukan positif terhadap tim KOI Films.
Manfaat Masyarakat/Umum
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan wawasan
baru terhadap masyarakat, dan bagi penonton yang melihat tayangan
iklan ini dapat menyaksikan bahwa hasil iklan yang dilihat tidak
semudah dengan proses pembuatannya.
5
1.5
Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan ditulis sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian,
pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai pembahasan teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian, serta alur pemikiran dari penelitian. Teori-teori pendukung apa saja yang
digunakan dan kaitannya dengan ilmu komunikasi. Teori yang digunakan adalah
teori mengenai proses produksi iklan mulai dari tahap praproduksi, produksi dan
pasca produksi.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang
mendapatkan data melalui wawancara secara mendalam dan menghubungkannya
dengan teori yang berhubungan.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi berisi pembahasan dari batasan masalah yang dikaji pada
penelitian secara mendalam. Dan disertai dengan jawaban-jawaban hasil dari
wawancara informan.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisi ringkasan dari penelitian dan saran kepada penelitian yang
dapat diberikan ke masyarakat luas.
6
Download