MULTIFUNGSI KATA ‘TOUT’ DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kosa kata dan sistem tata bahasa Prancis memiliki keunikan dan kesederhaan yang tidak dimliki oleh bahasa-bahasa lainnya di dunia. Keunikan dan kesederhanaan kosa kata dan sistem tata bahasa tersebut dapat dilihat melalui keberadaan beberapa kata yang memiliki bentuk ortograf yang sama namun memiliki fungsi yang berbeda ketika kata tersebut digunakan dalam sebuah kalimat. Salah satu kata yang multifungsi tersebut adalah ‘tout’. Tout dalam bahasa Prancis dapat berfungsi sebagai, adjektiva, pronomina atau adverbia. Untuk dapat memahami multifungsi yang dimiliki oleh kata ‘tout’ tersebut, dalam tulisan ini akan dijelaskan secara gamblang mengenai kata tersebut. Kata Kunci: Tout, adjektiva, adverbia dan pronomina. PENDAHULUAN Setiap bahasa dimuka bumi, memiliki persamaan dan perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan setiap bahasa tersebut dikenal dengan istilah karakteristik bahasa. Chaer (2001) dalam sebuah buku yang berjudul Linguistik Umum menyatakan bahwa bahasa memiliki beberapa karakteristik. Karateristikkarakteristik tersebut antara lain: bahasa bersifat konvesional, arbitrer, sistemik dan unik. Bahasa bersifat konvensional bermakna bahwa setiap bahasa memiliki satu kesepakatan yang sama dalam menamai sesuatu. Misalnya, untuk menyatakan ‘sebuah pemberian’ kepada seseorang pada suatu acara tertentu dalam bahasa Inodonesia secara umum disebut dengan istilah ‘kado’ dan kata tersebut juga dinyatakan dalam bahasa Prancis dengan bunyi yang sama yakni, ‘cadeau’ [kado]. Jika di analisis ke dua bahasa tersebut merupakan bahasa-bahasa yang tidak berasal dari rumpun yang sama. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui asal usul bahasa Indonesia yakni dari bahasa astronesia dan bahasa Prancis berasal dari bahasa latin. Contoh lain adalah kata gedung tempat di mana orang menonton film yang ditampilkan pada sebuah layar yang putih yang sangat lebar dan dengan penguat suara dan sebelum masuk ke dalam tempat tersebut, para penonton semestinya membeli karcis, maka tempat tersebut disebut dengan istilah cinéma dalam bahasa Prancis, cinema dalam bahasa Inggris, sinema dalam bahasa Indonesia. Ilustrasi-ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa semua bahasa dimuka bumi bersifat konvensional. Salah satu karakteristik bahasa yang lain adalah keunikan, atau yang biasa disebut dengan bahasa bersifat unik. Berbeda dengan hal yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa bahasa bersifat konvensional, tetap saja sebuah bahasa itu memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Hal tersebut dapat diilustrasikan misalnya pada keberadaan sejumlah kata yang memiliki bentuk ortograf yang identik sama namun memiliki makna dan fungsi yang berbeda jika digunakan dalam sebuah kalimat. Keunikan jenis ini hanya dimiliki oleh bahasa Prancis. Kata-kata tersebut antara lain: ‘que’, ‘qui’, ‘si’, ‘comme’, ‘tout’, dsb. 175 Pada tulisan ini, secara khusus akan dibahas mengenai keunikan kata ‘tout’ dalam sebuah kalimat yang tercermin melalui multifungsi yang dimilikinya. Untuk dapat memahami multifungsi kata ‘tout’, akan dijelaskan secara lebih mendalam pada bagian pembahasan artikel ini. PEMBAHASAN Tout dalam bahasa Prancis pada dasarnya berarti ‘semua’. Namun, ‘tout’ dapat mengalami pergeseran kelas kata menjadi adverbia, adjektiva dan pronomina yang mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi ‘tout’ tersebut dalam sebuah kalimat. Menurut Delatour (2007) : ‘Tout peut être un adjectif, un pronom ou un adverbe. La fonction dépend de son placement dans une phrase’. Artinya, ‘Tout’ dapat menjadi sebuah adjektiva, pronomina atau adverbia. Fungsi ‘tout’ dalam sebuah kalimat, tergantung pada posisinya/ penempatannya. Pada bagian ini akan disajikan penjelasan tentang ketiga fungsi ‘tout’ tersebut, baik sebagai adjektiva, pronomina maupun sebagai adverbia. 1. Tout sebagai Adjektiva Tout yang berperan sebagai adjektiva ini biasanya menunjukkan totalitas atau keseluruhan jumlah/ kuantitas dari suatu benda. Tout ini biasanya diletakkan sebelum kata sandang dan biasanya tout tersebut akan mengalami perubahan bentuk yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis nomina yang diterangkannya. Ketika hendak menggunakan tout yang berperan sebagai adjektiva, maka dapat digunakan rumus berikut ini: TOUT + DETERMINANT + NOM Tout akan mengalami perubahan bentuk: Tout + nom masculin singulier Tous + masculin pluriel Toute + nom féminin singulier Toutes + féminin pluriel Déterminant terdiri atas: article défini : le, la, les adjectif possessif : mon, ma, mes, ton, ta … adjectif démonstratif : ce, cet, cette, ces Contoh : Dia suka melewatkan semua nya waktu bebas di dalam itu cafe Beau-bourg - Il aime passer tout son temps libre dans le café Beau-bourg. Dia suka menghabiskan waktu senggangnya di cafe Beau-bourg. Pada contoh di atas dapat diketahui bahwa kata yang menyertai tout berjenis maskula dan berjumlah tunggal yakni ‘son temps’ maka jika kata bendanya demikian, bentuk tout harus mengikuti jumlah dan jenis kata bendanya. Kemudian tout pada benda tersebut menunjukkan totalitas dari kata waktu senggang tersebut. Contoh lain : Marie makan semua itu kue-kue di dalam itu kulkas - Marie mange tous les gâteaux dans le frigo. Marie memakan semua kue yang ada di kulkas. 176 Pada contoh yang kedua tersebut dapat dilihat bahwa tout mengalami perubahan bentuk menjadi tous. Hal tersebut disebabkan oleh jenis dan jumlah kata benda yang diterangkannya adalah maskula jamak. Dan pada kalimat tersebut, terlihat jelas bahwa tous berfungsi untuk menjelaskan bahwa Marie sudah memakan semua kue yang ada di dalam kulkas sehingga tidak ada lagi kue yang tersisa. Contoh lain: Semua itu malam, saya tidak dapat tidak tidur. Toute la nuit, je ne pouvais pas dormir. Sepanjang malam, aku tidak bisa tidur. Pada contoh yang ketiga ini, kata tout berubah menjadi toute karena kata benda yang diterangkannya berupa kata benda femina tunggal yakni ‘la nuit’. Pada contoh di atas juga dapat diketahui bahwa, kata toute tersebut merepresentasikan keseluruhan waktu malam hari pada hari itu, si penutur tidak dapat tidur. Contoh yang terakhir : Semua itu anak perempuan dari ku kampus adalah cantik-cantik - Toutes les filles de mon campus sont belles. Semua perempuan di kampusku cantik-cantik. Dan pada ilustrasi di atas, dapat diketahui bahwa, tout mengalami perubahan bentuk menjadi toutes karena dia menjelaskan kata benda femina jamak yaitu ‘les filles’. Penggunaan kata toutes pada contoh di atas menjelaskan bahwa tidak ada seorangpun wanita di kampus penutur kalimat tersebut yang berwajah jelek. Artinya semua wanita yang ada dikampusnya cantik. Huruf ‘s’ yang terdapat pada kata tous yang berfungsi sebagai adjektiva tidak dibunyikan sehingga akan dibaca [tu] dan bukan [tus]. 2. Tout sebagai Pronomina Selanjutnya adalah tout yang berperan sebagai pronominal. Dalam hal ini, tout juga akan mengalami perubahan bentuk menjadi: Tout : untuk menggantikan kata benda berjenis maskula berjumlah tunggal Tous : untuk menggantikan kata benda berjenis maskula berjumlah jamak Toute : untuk menggantikan kata benda berjenis femina berjumlah tunggal Toutes : untuk menggantikan kata benda berjenis femina berjumlah jamak Tous dan Toutes digunakan untuk menekankan atau menggarisbawahi akan keberadaan benda yang digantikan. Berbeda dengan tout yang berperan sebagai kata sifat, tous dan toutes yang berperan sebagai pronomina diletakkan setelah kata kerja. Contoh: 177 Itu restoran di dalam ini jalan adalah semua bagus-bagus. - Les restaurents dans cette rue sont tous beaux. Semua restoran yang ada di jalan ini bagus-bagus. Pada ilustrasi ini, dapat diketahui bahwa kata yang ditekankan pada kalimat tersebut adalah ‘restoran-restoran’. Maka, kehadiran kata tous setelah kata kerja sont pada kalimat di atas menggantikan kata ‘restoran-restoran’. Maka dapat diketahui bahwa untuk membuat kalimat lebih efektif dan menghidari pengulangan kata, penulis menggunakan kata tous tersebut. Penggunaan kata tous tersebut juga harus disesesuaikan dengan jenis dan jumlah kata bendanya yakni restaurents yang merupakan kata benda berjenis maskula dan berjumlah jamak karena diakhiri ‘s’. Contoh lain : Bapak Amry memiliki mobil-mobil mewah. Mereka berharga semua sangat mahal-mahal. Mr. Amry a plusieurs voitures. Elles coûtent toutes trop chères. Bapak Amry mempunyai beberapa mobil mewah. Semua mobilnya harga sangat mahal. Pada kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata toutes menggantikan kata ‘voitures’ yang artinya ‘beberapa mobil’. Penggunaan kata toutes pada contoh tersebut memperjelas bahwa seluruh mobil yang dimiliki oleh Pak Amry merupakan mobil-mobil yang mahal. ‘Voitures’ dalam bahasa Prancis berjenis femina dan berjumlah jamak sehingga, pronomina yang digunakan adalah ‘toutes’. Berbeda halnya dengan ‘tout’ yang berperan sebagai pronomina, maka kata tersebut merupakan kata yang bermakna ganda. Artinya tidak dilakukan penyesuaian bentuk kata benda atau jumlah kata benda yang diterangkannya. Contohnya: Semua adalah mahal di Paris - Tout est cher à Paris. Di Paris, semuanya mahal. Saya suka - itu nasi, itu susu, itu coklat, itu sayur-mayur. Saya suka semua. J’ aime le riz, le lait, le chocolat, les légumes. J’ aime tout. Pada ilustrasi di atas, dapat diketahui bahwa, penggunaan tout yang berfungsi sebagai pronomina akan digunakan ketika tidak diketahui jenis dan jumlah kata bendanya, atau kata benda atau sesuatu yang dimaksud bersifat umum. Hal tersebut seperti yang tampak pada contoh pertama. Kemudian pada contoh kalimat yang kedua, kata tout yang berperan sebagai pronomina akan digunakan ketika terjadi percampuran antara kata benda femina dan maskula, tunggal atau jamak. Berbeda dengan tous yang fungsi sebagai adejktiva, huruf ‘s’ yang terdapat pada kata tous yang berperan sebagai pronominal harus diucapkan sehingga akan dibaca menjadi [tus] dan bukan [tu]. 3. Tout sebagai Adverbia Fungsi ‘tout’ yang selanjutnya adalah menjadi adeverbia dalam sebuah kalimat. ‘Tout’ ini berfungsi untuk menjelaskan/ menerangkan adjektiva. ‘Tout’ dalam hal ini, 178 mengandung dua makna yakni ,‘tout’ yang bermakna complétement (benar-benar/ sepenuhnya) atau entièrement (seutuhnya/ dengan cara yang utul/ total) dan ‘tout’yang bermakna très (sangat). ‘Tout’ yang bermakna complètement/ entièrement akan mengalami perubahan bentuk yang disesuaikan dengan benda atau adejktiva yang dilekatinya. Contoh : Dia pergi hujan, itu langit adalah seluruhnya gelap. - Il va pleuvoir, le ciel est tout sombre. Hari akan hujan, langit sangat gelap. Dia tidak dapat tidak menjawab ke itu pertanyaan no. 34. Dia adalah benar-benar sulit. - Elle ne pouvait pas répondre à la question no. 34. Elle est toute difficile. Dia tidak bisa menjawa soal no. 34 itu. Soal itu benar-benar sulit. Pada ke dua contoh di atas, dapat diketahui bahwa, penggunaan kata ‘tout’ disesuaikan dengan jenis benda dan adjektiva yang diterangkannya. Pada kalimat pertama, kata yang diterangkan adalah le ciel. Kata benda ini berjenis maskula dan berjumlah tunggal sehingga adjektiva yang digunakan harus berjenis maskula berjumlah tunggal pula. Kemudian kata tout pada kalimat tersebut berfungsi untuk menerangkan adjektiva ‘sombre’ sehingga akan tetap berada pada bentuk tout karena somber merupakan adjektiva berjenis maskula dan berjumlah tunggal. Pada contoh kedua, kata benda yang diterangkan oleh adjektiva difficile adalah ‘question’. Dalam bahasa Prancis, question merupakan kata benda yang berjenis femina dan berjumlah tunggal, sehingga diikuti oleh katasifat difficile yang berjenis femina dan berjumlah tunggal pula. Atas dasar inilah, tout mengalami perubahan bentuk menjadi toute. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa tout juga bisa bermakna très, namun dalam konteks tersebut, tout tidak akan mengalami perubahan bentuk apapun. Contoh: Ini rumah adalah sangat kecil. - Cette maison est tout petite. Rumah ini sangat kecil Ku ibu memiliki beberapa tas-tas sangat mahal-mahal. - Ma mère possède des sacs tout chers. Ibuku memiliki beberapa tas yang sangat mahal. Pada contoh pertama kata sifat yang dterangkan adalah ‘petite’. Kata sifat tersebut sebenarnya mengacu pada kata benda yang diterangkannya yang dalam hal ini ‘maison’ rumah. Kata ‘maison’ dalam bahasa Prancis merupakan kata benda berjenis femina dan berjumlah tunggal, sehingga kata sifat yang bertugas untuk menrangkannya harus berjenis femina dan berjumlah tunggal juga. Dalam pada kalimat di atas tidak dilakukan perubahan bentuk kata ‘tout’ yang seharusnya menjadi ‘toute’. Hal ini karena, ketika ‘tout’ bermakna sangat, maka tidak dilakukan perubahan apapun. Pada contoh kedua, kata ‘touts’ menerangkan kata sifat ‘chers’. Kata sifat ‘chers’ menerangkan kata benda ‘sacs’. Kata benda ‘sacs’ merupakan kata benda berjenis maskula dan berjumlah jamak. Oleh sebab itu kata sifat yang menerangkan kata benda 179 tersebut harus disesuaikan. Namun kata keterangan ‘tout’ yang bermakna sangat pada kalimat di atas, sama sekali tidak mengalami perubahan bentuk. PENUTUP Berdasarkan penjelasan yang disampaikan di atas, dapat diketahui bahwa, ‘tout’ dalam bahasa Prancis dapat berfungsi sebagai adjektiva, pronomina dan adverbia. Ketika ‘tout’ berperan sebagai adverbia, maka ‘tout’ akan diletakkan sebelum kata sandang (déterminant) + kata benda dan ‘tout’ tersebut harus disesuaikan dengan jenis dan jumlah kata bendanya. Kemudian ketika ‘tout’ berperan sebagai pronomina, ia akan diletakkan setelah kata kerja dan disesuaikan dengan kata benda yang digantikannya. Namun ketika tidak jelas jenis dan jumlah kata bendanya, atau kata benda tersebut berlaku secara umum, maka tout tidak akan mengalami bentuk, karena dalam hal ini dia merupakan pronomina netral. Dan ketika ‘tout’ berperan sebagai adverbia, maka jika makna yang dikandung adalah ‘complétement’/ ‘entièrement’, ‘tout’ akan mengalami perubahan sesuai dengan jenis dan jumlah kata sifatnya. Sedangkan jika, ‘tout’ mengandung makna ‘très’, kata tersebut tidak akan disesuaikan dengan jenis dan jumlah kata sifatnya. Pada tulisan ini hanya dibahas mengenai multifungsi ‘tout’ dalam kalimat. Namun dalam bahasa Prancis, masih banyak terdapat kata-kata yang memiliki bentuk ortograf yang sama tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Oleh sebab itu, penulis menyarankan untuk mengkaji kata-kata yang lain, guna memperkaya khasanah kajian bahasa Prancis dan bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Becherelle. 2010. Becherelle Grammaire et Orthographe du Français. Paris : Hachette. Bled, Édouard. & Odette Bled. 2006. Orthographe, Grammaire, Conjugaison. Paris : Hachette. Delatour, Y. D. Jennepin. 2000. Grammaire Pratique du français. Paris: Hachette. Gregoire, Maïa. 2007. Grammaire Progressive du Français. Paris : Hachette. Grevisse. 1996. Nature de Mots. Paris : Hachette. Le Moullec, Marc & Erytryasilani. 1995. Konjugasi Verba Prancis. Bandung : Centre Culturel Français de Bandung. Monnerie, Annie. 1987. Grammaire au Présent. Paris: Hatier. Sekilas tentang penulis : Drs. Pengadilen Sembiring, M.Hum. adalah dosen pada Program Studi Bahasa Prancis Jurusan Bahasa Asing FBS Unimed. 180