BAB I - Dinas Koperasi UKM Prov. NTB

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan berkembang menjadi krisis
multidimensi sejak
menghimpit
tahun 1997, sampai saat ini masih terasa dampaknya
dan menekan geliat laju pertumbuhan ekonomi, hal tersebut
memberikan pelajaran bagi kita bahwa orientasi pembangunan yang hanya
bertumpu pada tujuan
perusahaan
besar
akan
pertumbuhan
mempersulit
ekonomi melalui perusahaan
usaha
untuk
menciptakan
pemerataan. Demikian juga pembangunan yang disandarkan
pada sisi
penawaran (hanya memperbesar produksi barang), melalui pembangunan
industri skala besar yang diarahkan pada produksi barang yang bertumpu
pada bahan baku
impor menyebabkan perekonomian
nasional, terjebak
dalam situasi perekonomian dunia yang tidak kondusif. Kelompok-kelompok
Usaha Besar ternyata tidak berdaya untuk keluar dari kemelut tersebut,
terlebih lagi dengan makin kuatnya tekanan tekanan politik baik Nasinal
maupun internasional mengakibatkan para investor lebih memilih keluar dan
menarik investasinya didalam negeri. Dalam situasi sulit seperti diatas
Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Menengah (KUMKM) telah
menunjukkan keandalannya
bertahan ditengah tengak krisis dan terus
mendukung proses pemulihan perekonomian nasional.
Dilain pihak KUMKM masih mengalami kesulitan dalam memperoleh
permodalan, mengembangkan teknologi
dan inovasi produksi, serta
1
mengakses pasar,disamping itu KUMKM tidak mempunyai kekuatan yang
memadai untuk mengembangkan sumber daya manusia
dan sistem
manajemen usaha, masalah lainnya dari aspek eksternal yang sangat
membatasi kemampuan KUMKM untuk berhubungan dengan pihak-pihak lain
karena rendahnya kemampuan untuk dapat mengakses informasi. Semua
masalah tersebut berinteraksi menjadi kendala yang sangat sulit untuk dapat
dieliminir oleh KUMKM sendiri tanpa adanya penyatuan kekuatan dari KUMKM
dan atau komitmen politik yang kuat dari pemerintah. Menyadari kondisi
seperti itu berbagai kalangan telah mengedepankan solusi guna memperkuat
pondasi perekonomian daerah dan Nasional melalui pemberdayaan Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM). Solusi tersebut memang sudah
dioperasionalkan secara baik di era orde baru, tetapi yang terlihat selama era
reformasi sekarang ini adalah kinerja Koperasi UMKM semakin jauh dari
harapan, serta belum sepenuhnya mampu untuk eksis bersaing dipasar
gelobal bahkan diwarnai oleh kecenderungan menurunnya usaha koperasi.
Dalam menghadapi kondisi ekonomi
nasional dan perekonomian
dunia yang semakin kental diwarnai oleh persaingan dan efisiensi,
nampaknya KUMKM tidak lagi bersandar pada dorongan dari luar, tetapi
KUMKM harus dapat menjadikan unsur luar dan segala permasalahan yang
dihadapi sebagai tantangan untuk lebih mengedepankan potensi internal.
Namun
demikian
KUMKM
telah
membuktikan
keandalannya
dalam
menghadapi kondisi yang paling sulit seperti pada era krisis moneter bahkan
berlanjut tahun 2008 ini terjadi krisis financial yang sangat berpengaruh
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KUMKM.
2
Ketahanan tersebut mengindikasikan bahwa KUMKM memiliki potensi
yang
besar,
pertumbuhan
perekonomian
diperlukan
yang
dapat
perekonomian
diandalkan
mampu
bertahan
nasional
sekaligus
sebagai
mendukung
soko
guru
ditengah tengah krisis multidimensional. Untuk itu yang
sekarang adalah diperlukan komitmen yang kuat dalam
mengembangkan energi potensial
yang ada
pada Koperasi UMKM dapat
diubah menjadi energi aktual untuk dapat dimanfaatkan seoftimal mungkin.
Adanya
fenomena
seperti
diuraikan
diatas
dapat
disimpulkan
sementara, bahwa upaya pemberdayaan Koperasi UMKM bukanlah suatu
komitmen kebijakan jangka pendek, tetapi merupakan proses politik jangka
panjang.
Dalam upaya mendorong percepatan proses pemberdayaan KUMKM
selama era reformasi juga terlihat sudah banyak isu politik yang seharusnya
dapat mempercepat (akselerasi)
proses pemberdayaan KUMKM, sehingga
kalangan KUMKM serta para pemangku kepentingan (stakeholders) dituntut
berkemampuan memberikan keyakinan kepada para pengambil keputusan
agar lebih berpihak kepada pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yang merupakan kelompok masyarakat terbesar.
Selaras dengan visi, misi, dan arah kebijakan Gubernur dan Wakil
Gubernur NTB, salah satunya yaitu menumbuhkan ekonomi berbasis sumber
daya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengendepankan prinsip
berkelanjutan, berupa pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif KUKM dengan tetap berorientasi pada penumbuhan wirausaha
baru dan peningatan kualitas UMKM, Penciptaan iklim usaha KUMKM yang
3
kondusif, peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan UMKM sebanyak
1.000 Koperasi dan mewujudkan 500 Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah (KSP
Syari’ah) sampai dengan tahun 2018 serta pengembangan sistim pendukung
usaha bagi KUMKM. Langkah ini patut disyukuri sebagai upaya nyata
keberpihakan pemerintah daerah untuk pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
1.2 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Koperasi Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013
adalah sebagai berikut:
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, yang telah diubah dengan Undang Undang nomor 17 tahun
2012 tentang Perkoperasian,
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha
Kecil Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan
terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2005 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1994 tentang
Persyaratan Dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian Dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi.
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1994 tentang
Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah.
6.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi
7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 tentang
Kemitraan
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 20042009;
5
14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2001 tentang
Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka untuk Usaha Menengah Atau Usaha
Besar Dengan Syarat Kemitraan.
15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2002 tentang
Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah.
16. Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 1994 tentang
Peningkatan Pembinaan Pengembangan Perkoperasian.
17. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999 tentang
Pemberdayaan Usaha Menengah.
18. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor : 19/PER/M.KUKM/III/2007 Tanggal 30 Maret
2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan
Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 18/PER/M.KUKM/VIII/2006 tentang
Pedoman Teknis Bantuan Perkuatan Dalam Bidang Produksi.
19. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman
Pemeringkatan Koperasi Ditetapkan Tanggal 16 April 2007
20. Keputusan Menteri Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik
Indonesia Nomor 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penggabungan dan Peleburan Koperasi Ditetapkan Tanggal
Pebruari
1998
21. Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 351/KEP/M/XII/1998, sebagaimana telah diubah dengan
6
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.
22. Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI
Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
23. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
Republik Indonesia Nomor : 43/Kep/M.KUKM/VII/2004 tentang Pedoman
Penerapan Akuntabilitas Koperasi Ditetapkan Tanggal 19 Juli 2004.
24. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik
Indonesia Nomor 124/Kep/M.KUMK/IX/2004 tentang Penugasan Pejabat
Yang
Berwenang
Untuk
Memberikan
Pengesahan
Akta
Pendirian
Perubahan Anggaran Dasar Dan Pembubaran Koperasi Di Tingkat Nasional
Ditetapkan Tanggal 6 Oktober 2004.
25. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menegah
Republik Indonesia Nomor 98/Kep/M.KUMKM/IX/2004 tentang Notaris
Sebagai Pembuat Akta Koperasi Ditetapkan Tanggal 24 Oktober 2004.
26. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 96/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman
Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan
Pinjam Koperasi.
7
27. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
Republik
Indonesia
Nomor
123/Kep/M.KUMK/X/2004
tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dalam Rangka Pengesahan Akta
Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar Dan Pembubaran Koperasi Pada
Provinsi dan Kabupaten/Kota Ditetapkan tanggal 6 Oktober 2004.
28. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 130/Kep/M/KUKM/X/2004 tentang Pedoman
Teknis Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Kecil Dibidang Usaha Industri
Dan Ritel Bahan Pokok Kebutuhan Masyarakat Ditetapkan Tanggal 15
Oktober 2004.
29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2002
tentang Pengembangan Koperasi
30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2005 -2025;
31. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat;
1.3
Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 20013-2018
dimaksudkan untuk menghasilkan program-program pembangunan Koperasi
8
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terpadu dan responsive terhadap
kebutuhan masyarakat.
Tujuan Renstra Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2013-2018 sebagai berikut :
1. Tersusunnya kebijakan, program dan kegiatan yang akan menjadi acuan
bagi jajaran Dinas Koperasi UMKM dalam mewujudkan pembangunan
Koperasi dan UMKM sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
2. Merupakan dokumen untuk menentukan kebijakan, arah dan sasaran
strategis yang ingin dicapai dalam pembangunan Koperasi dan UMKM
selama kurun waktu 5 (lima) Tahun.
3. Terwujudnya koordinasi dan keterpaduan antar sektor dan program
strategis yang berorientasi pada pencapaian tujuan yang ditetapkan
dalam visi dan misi.
4. Sebagai acuan dan tolok ukur dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
9
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Renstra Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :
Bab I
Bab II
: Pendahuluan
: Gambaran Umum Pelayanan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa
Tenggara Barat
Bab III
: Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Bab IV
: Visi, Misi Strategis dan Tujuan Sasaran, Strategis Kebijakan
Bab V
: Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
dan Pendanaan Indikatif
Bab VI
: Indikator Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
Bab VII
: Penutup
10
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
DINAS KOPERASI USAHA MIKR0 KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
A. Tugas pokok dan fungsi
Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat (Bab III Bagian
delapan Pasal 26 dan Pasal 27)
bahwa Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa
Tenggara Barat mempunyai kedudukan (Pasal 26):
(1) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah unsur
pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan bertanggung
jawab pada Gubernur melalui Sekretaris Daerah .
(2) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala
Dinas.
(3) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten
Perekonomian dan Pembangunan.
11
Tugas Pokok dan Fungsi (Pasal 27):
(1)
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas
membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah
bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah berdasarkan asas
otonomi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi.
(2)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa
Tenggara Barat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a.
Perumusan kebijakan teknis bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
b.
Perencanaan Program dan kegiatan Bidang Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
c.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
Bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
d.
Pengkoordinasian dan pembinaan tugas Bidang Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
e.
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Bidang Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
12
B. Struktur Organisasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KEPALA DINAS
KELOMPOK
JAFUNG
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN
PROGRAM DAN
PELAPORAN
BIDANG
PEMBINAAN KOPERASI
BIDANG
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH
SUBBAGIAN
KEUANGAN
BIDANG
FASILITASI PERMODALAN
DAN SIMPAN PINJAM
SUBBAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
PENYULUHAN KOPERASI
DAN UMKM
SEKSI
PEMBINAAN
KELEMBAGAAN KOPERASI
SEKSI
PEMASARAN DAN
JARINGAN UMKM
SEKSI
PERMODALAN DAN JASA
KEU. SIMPAN PINJAM
SEKSI
PENYULUHAN
KOPERASI
SEKSI
PENGEMBANGAN USAHA
KOPERASI
SEKSI
SARANA DAN SERTIFIKASI
UMKM
SEKSI
PEMBERDAYAAN
SIMPAN PINJAM
SEKSI
PENYULUHAN
UMKM
SEKSI
PEMBERDAYAAN
KOPERASI
SEKSI
PEMBERDAYAAN UMKM
SEKSI
PENGAWASAN DAN
PENILAIAN SIMPAN PINJAM
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
UPTD
BALAI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KOPERASI UMKM
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI PENGEMBANGAN
SDM/UMKM
SEKSI MONITORING DAN
EVALUASI DIKLAT
13
2.2.
Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola
2.2.1. Susunan Kepegawaian
Keadaan pegawai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Propinsi Nusa Tenggara Barat per 31 Desember 2013 sebagai berikut :
a. Jumlah pegawai
Jumlah pegawai sebanyak 86 orang (laki-laki 51 orang dan
perempuan 35 orang)
b. Tingkat pendidikan
Pendidikan SD sebanyak 2 orang,SLTP sebanyak 1 orang, SLTA
sebanyak 28 orang Sarjana Muda/DIII sebanyak 1 orang, S1
sebanyak 48 orang dan S2 sebanyak 6 orang.
c. Pangkat/Golongan Ruang
Golongan I
sebanyak 2 orang, golongan II sebanyak 21 orang,
golongan III sebanyak 50 orang, golongan IV sebanyak 11 orang dan
PTT sebanyak 2 orang
d. Eselonering
Eselon II sebanyak 1 orang, Eselon III sebanyak 6 orang dan
Eselon IV sebanyak 18 orang serta nonstruktural/staf sebanyak 61
orang.
e. Pendidikan Penjenjangan
Spamen/Diklatpim Tk II sebanyak 0 orang, Spama/Spadya/Diklatpim
Tk. III sebanyak 1 orang, Sepada/Sepala/Adum/Diklatpim Tk. IV
sebanyak 14 orang, Fungsional Perencana 1 orang.
14
Susunan kepegawaian secara rinci dan selengkapnya seperti pada tabel
berikut :
TABEL 1
KONDISI PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
KONDISI 31-12-2013
NO
URAIAN
Laki
Pr
KETERANGAN
Jumlah
1
Jumlah Pegawai
51
35
86
2
Pejabat Struktural
12
13
25
3
Pejabat Fungsional
6
1
7
4
Staf PNS
32
20
52
5.
Staf PTT
1
1
2
TABEL 2
KONDISI PEGAWAI MENURUT JENIS KELAMIN PADA DINAS
KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO
KELAMIN
STRUK
TURAL
JABATAN
FUNGSI
STAF
ONAL
PNS
PTT
TOTAL
1
Laki-Laki
12
6
32
1
51
2
Perempuan
13
1
20
1
35
Jumlah
25
7
54
2
86
15
TABEL 3
KONDISI PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN PADA DINAS KOPERASI
UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO
PENDIDIKAN
JABATAN
TOTAL
STRUK.
FUNGS.
STAF PNS
PTT
1
S.2
6
-
-
-
6
2
S.1
19
6
22
1
48
3
S.M.A/D.III
-
1
-
-
1
4
SLTA
-
-
28
-
28
5
SLTP
-
-
1
-
1
6
SD
-
-
1
1
2
25
7
52
2
86
Jumlah
16
TABEL 4
KONDISI PEGAWAI MENURUT PANGKAT/GOLONGAN PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO.
PEGAWAI
PANGKAT
1
GOL. IV/e
2
GOL. IV/d
3
GOL. IV/c
4
GOL. IV/b
5
GOL. IV/a
JLH GOL. IV
PEG.
ESEL.
ESEL.
ESEL.
II.a
III.a
IV.a
WKL.
SEKR
KORPRI
3
4
5
6
2
1
TOTAL
JABATAN
FUNGSI-
STAF
ONAL
INI
7
8
9
1
10
1
1
1
1
1
1
4
1
5
1
1
2
2
0
7
4
0
11
15
2
3
21
2
1
8
11
6
GOL. III/d
7
GOL. III/c
8
GOL. III/b
12
12
9
GOL. III/a
6
6
29
50
JLH GOL. III
0
1
17
0
3
10
GOL. II/d
1
1
11
GOL. II/c
2
2
12
GOL. II/b
9
9
13
GOL. II/a
9
9
9
21
JLH GOL. II
KET
SAAT
0
0
0
0
0
14
GOL. I/d
15
GOL. I/c
1
1
16
GOL. I/b
1
1
17
GOL. I/a
JUMLAH GOL. I
0
0
0
0
0
2
2
JUMLAH PNS
1
6
18
0
7
52
84
JUMLAH PTT
2
JUMLAH PNS & PTT
86
17
TABEL 5
KONDISI PEGAWAI MENURUT ESELONERING PADA DINAS
KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
1
Kepala Dinas
(Eselon II.a)
1
-
JUMLAH
31-12-2013
1
2
Sekretaris / Kabid Teknis / Kabalai diklat
(Eselon III.a)
3
3
6
3
Kasubbag/Kasi
(Eselon IV.a)
8
NO
URAIAN
Jumlah
L
p
12
10
18
13
25
TABEL 6
KONDISI PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN PENJENJANGAN PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
1
Eselon II.a
-
SPAMA/
SPADYA/DI
KLAT PIM
TK. III
1
2
Eselon III.a
-
5
1
6
3
Eselon IV.a
-
-
16
16
4
Fungsional
-
-
2
2
5
Staf
-
-
2
2
Jumlah
0
6
21
27
NO
JABATAN
SPAMEN/DI
KLATPIM
TK. II
SEPADA/SE
PALA/ADU
M/DIKLATP
IM TK. IV
-
TOTAL
1
18
2.2.2. ASET YANG DIKELOLA
1. Tanah Persil bangunan Perumahan/Kantor per 31 Desember 2013, sbb :
TABEL 7
TANAH BANGUNAN PERUMAHAN /KANTOR PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
Uru
t
1.
Kode
01.01.11.01.02
Jenis
Tanah Bangunan Rumah Negara
Luas
Harga
(M2)
(Rp. 000)
437,00
284.050,-
Golongan II Jl. Majapahit Matarm
2.
01.01.11.04.01
Tanah Bangunan Kantor
Ket
Hak
Pakai
4.300,00
4.300.000,-
-sda-
8.089,00
4.044.500,-
-sda-
96,00
4.800,-
-sda-
Pemerintah Jl. Erlangga mataram
3.
01.01.11.04.01
Tanah Bangunan Pemerintah Jl.
Pemuda No. 20 Mataram
4.
01.01.11.05.07
Tanah Kosong Lainnya Jl.
Majapahit Mataram
Jumlah
12.922
8.633.350,-
2. Bangunan Gedung Kantor.
Jumlah luas Bangunan Gedung Kantor pada Dinas Koperasi UMKM
Provinsi NTB Per 31 Desember 2013 sbb:
19
TABEL 8
JUMLAH LUAS BANGUNAN KANTOR PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
Nomor
Urut
Sfesifikasi barang
Kode
Jenis
1
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
2
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
3
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
4
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
5
03.11.01.01.01
6
03.11.01.01.01
7
Keaadaan 31-12-2013
Luas
Harga
(M2)
(Rp 000)
1.482.000,-
Kantor Utama
73
72.500,-
KPRI Sepakat
162
194.400,-
Ruang Staf
176
211.200,-
Gedung Koperasi
Bangunan Gedung Kantor Permanen
51
51.000,-
Kantor
Bangunan Gedung Kantor Permanen
55
66.000,-
Kantor Utama
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
20
118.000,-
Kantor II
8
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
41
41.000,-
Gedung II
9
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
48
48.000,-
Gedung IV
10
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
100
100.000,-
Gedung V
11
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
42
42.000,-
Dapur
12
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
80
80.000,-
KSR/PMI UnTB
13
03.11.01.01.01
Bangunan Gedung Kantor Permanen
96
115.200,-
14
03.11.01.01.04
Bangunan Gedung Kantor Permanen
151
78.884,-
Parkir
15
03.11.01.01.04
Bangunan Gedung Kantor Permanen
3
18.860,-
Ruang Makan
16
03.11.01.05.01
Bangunan Gedung Laboratorium
131
131.000,-
41
41.000,-
Lab II
70
70.000,-
Mushola
361
433.200,-
Mushola
98
98.000,-
Mushola
293
844.509,-
Ruang Kuliah
32.000,-
Kamar Mandi
Permanen
17
03.11.01.05.01
Bangunan Gedung Laboratorium
741
Ket
Sekretariat Untb
Lab
Permanen
18
03.11.01.08.01
19
03.11.01.08.01
20
03.11.01.08.01
Bangunan Gedung Tempat Ibadah
Permanen
Bangunan Gedung Tempat Ibadah
Permanen
Bangunan Gedung Tempat Ibadah
Permanen
21
03.11.01.10.01
Bangunan Gedung Tempat Pendidikan
Permanen
22
03.11.01.10.05
Bangunan Kamar Mandi
32
23
03.11.01.10.05
Bangunan kamar Mandi
350
16.898,-
Kamar Mandi
24
03.11.02.02.01
Bangunan Rumah Negara Gol. II Type A
110
132.000,-
Rumah Dinas
25
03.11.02.05.01
12
12.000,-
Permanen
Jumlah :
Asrama Permanen
Kadis
Asrama
4.439.151,-
20
3. Alat Angkutan Roda – 4 (Empat)
Jumlah angkutan darat roda 4 (empat) pada Kantor pada Dinas Koperasi
UMKM Propinsi NTB per 31 Desember 2013 sebagai berikut :
TABEL 9
JUMLAH ANGKUTAN DARAT RODA 4 PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
Nomor
Uru
t
Kode
Keadaan
Sfesifikasi barang
Jenis
Merk/type
31-12-2013
Jlh
Harga
(Rp.000)
1
01.03.01.01.01
Sedan
Toyota Vios
1
148.500,-
2
02.03.01.01.03
Station Wagon
Toyota Kijang KF. 70
1
33.400,-
3
02.03.01.01.03
Station Wagon
Toyota Kijang Station
1
35.000,-
4
02.03.01.01.03
Station Wagon
Toyota Kijang Station
1
25.006,-
5
02.03.01.01.03
Station Wagon
Mitsubishi L 300
1
16.009,-
6
02.03.01.01.03
Station Wagon
Toyota Avanza
1
136.350,-
7
02.03.01.01.03
Station Wagon
Toyota Kijang Station
1
162.750,-
8
02.03.01.02.03
Minibus
Daihatsu F-1-G
1
150.000,-
9
02.03.01.02.03
Minibus
Mitsubishi L 300
1
26.056,-
10
02.03.01.02.03
Minibus
Inova G M/T
1
250.800,-
10
983.871,-
Jumlah
4. Alat Angkutan Darat Bermotor Roda 2 (Dua)
Jumlah angkutan darat roda 2 (dua) pada Kantor Dinas Koperasi
UMKM Propinsi NTB per 31 Desember 2013 sebagai berikut :
21
TABEL 10
JUMLAH ANGKUTAN DARAT RODA 2 PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
Nomor
urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kode
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
02.03.01.05.01
Spesifikasi Barang
Jenis
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Sepeda
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Motor
Merk/Type
Honda Supra 125
Honda Supra 125
Honda Win
Honda Win
Honda C.86 Astrea
Honda Win
Honda Win
Honda Win
Honda
Honda
Honda
Honda Win
Honda Win
Suzuki
Suzuki
Suzuki
Suzuki
Honda
Honda Astrea C 86
Suzuki
Honda Supra X
Honda GL
Honda GL
Suzuki A 100
Jumlah
5.
Keadaan 31-12-2013
Harga
Jlah
(Rp.000)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13.300,13.300,2.503,2.503,2.503,2.503,2,503,2,503,2.578,2.578,2.471,2.121,2.121,1.275,1.275,1.275,1.275,2.225,3.600,3.600,12.400,13.304,50
13.304,50
1.257,-
24
108.278,-
Barang Inventaris Lainnya
Jumlah Inventaris Barang lainnya pada Dinas Koperasi UMKM Propinsi NTB per
31 Desember 2012 sebanyak 335 unit dengan nilai Rp. 2.153.421,49,sedangkan jumlah inventaris barang lainnya per 31 Desember 2013 sebanyak
51 unit dengan nilain Rp. 101.853.082,30,- .
22
2.3.
Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
2.3.1. Jenis Pelayanan
A. Bidang Pembinaan Koperasi
1.
Pengesahan Anggaran Dasar Koperasi
2.
Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
3.
Penggabungan dan Peleburan Koperasi
4.
Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
5.
Peningkatan Koperasi berkualitas melalui Pemeringkatan Koperasi
6.
Penilaian Koperasi Berprestasi dan Koperasi Award
7.
Usulan pemberian tanda kehormatan/penghargaan atau jasa bagi
pejabat instansi terkait, Gubernur, Bupati, Walikota, dan bagi
tokoh masyarakat serta tokoh gerakan koperasi.
8.
Membuat usulan Provinsi /Kabupaten/Kota penggerak Koperasi
9.
Memberikan bimbingan teknis pengisian 16 buku wajib koperasi,
administrasi dan pengelolaan usaha Koperasi binaan Provinsi dan
lintas Kabupaten/ Kota.
10. Monitoring pelaksanaan RAT Koperasi dan pencapaian
kualitas
Koperasi di Propinsi dan lintas Kab/Kota.
11. Memberikan bimbingan dan konsultasi bagi Pengembangan
koperasi kearah kemandirian
12. Menghadiri pembentukan koperasi binaan Prropinsi NTB
13. Menyajikan laporan perkembangan koperasi aktif dan tidak aktif,
Koperasi
wajib
RAT,
Kelembagaan
Koperasi,
keanggotaan
Koperasi dan permodalan Koperasi
14. Membantu proses pelaksaan audit koperasi.
23
15. Melaksanakan seleksi terhadap koperasi dan
memfasilitasi
koperasi penerima bantuan perkuatan, hibah dan bansos
16. Memfasilitasi kegiatan magang, studi banding.
17. Monitoring koperasi yang dibentuk oleh kelompok masyarakat
18. Memberikan dukungan bagi kegiatan pengelolaan komoditi pijar,
jarak pagar, jambu mete, kakao, dan tembakau yang diusulkan
Kabupaten Kota.
19. Melaksanakan pendataan koperasi perkecamatan.
20. Koordinasi pelaksanaan program pemberdayaan koperasi bidang
Pertanian tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan dan
perkebunan , perikanan dan peternakan, industri kerajinan dan
pertambangan, ketenagalistrikan dan aneka usaha.
B. Bidang Fasilitasi Permodalan dan Simpan Pinjam (FP dan SP)
1.
Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah (KSPS)
2.
Melaksanakan proses penerbitan Izin Operasional Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) , Pembukaan Kantor Cabang KSP
3.
Fasilitas Dana LPDB-KUMKM
4.
Fasilitas Dana SUP-005 dan Program KUR
5.
Fasilitasi Dana APBD
6.
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam melalui Penilaian
Aspek Permodalan, Kualitas aktiva produktif, Aspek Manajemen,
Rentabilitas dan Likuiditas Koperasi
7.
Fasilitasi Bagi Koppontren melalui Program TPKU
8.
Fasilitasi Dana BUMN
24
9.
Program Sertifikasi Hak Atas Tanah bagi Koperasi dan UMKM
10. Melaksanakan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam
11. Melakukan monitoring dan evaluasi Koperasi penerimaan dana
bergulir baik yang bersumber dari APBD maupun APBN
12. Melaksanakan pembinaan pengendalian terhadap KSP
C. Bidang UMKM
1.
Pengembangan Wirausaha Baru dan Meningkatkan kualifikasi
usaha UMKM
2.
Menyusun perencanaan dan program bidang pemasaran dan
jaringan usaha
UMKM, Pemberdayaan UMKM, serta Fasilitasi
Sarana dan Prasarana UMKM.
3.
Melakukan inventarisasi dan identifikasi UMKM dan produkproduk UMKM.
4.
Pembinaan kelembagaan dan usaha UMKM melalui
fasilitasi
akses pemasaran dan jaringan usaha baik di dalam maupun luar
negeri bagi KUMKM yang memiliki produk potensi ekspor;
fasilitasi akses terhadap peningkatan mutu / design / kemasan
produk; peningkatan akses terhadap teknologi dan informasi;
peningkatan akses terhadap permodalan dan peningkatan
kapasitas SDM UMKM.
5.
Menyelenggarakan kegiatan Pasar Rakyat Bersubsidi.
6.
Memfasilitasi UMKM dalam meningkatkan volume usaha dan
jaringan pasar melalui kegiatan promosi/ pameran/ display
produk unggulan melalui Galery KUMKM.
25
7.
Menyelenggarakan kegiatan Temu Usaha/ Temu Bisnis, Misi
Dagang dan Temu Kemitraan Usaha.
8.
Sosialisasi
Peraturan
dan
ketentuan
UMKM,
penyampaian
informasi pasar dan jaringan usaha UMKM.
9.
Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan produksi, pemasaran
dan jaringan usaha pada UMKM binaan.
10.
Memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan legalitas aspek seperti
SIUP, SITU, TDP, TDP, NPWP, Label Halal dan HAKI, PIRT.
11.
Melakukan pembinaan UMKM melalui Sentra dan BDS/LPB.
12.
Pemberdayaan dan pembinaan kelompok UMKM
13.
Dukungan
dana
perkuatan
kepada
UMKM dan
kelompok
ekonomis produktif.
14.
Melaksanakan Bimtek pengembangan usaha serta dukungan
peralatan dan sarana usaha bagi UMKM.
15.
Memfasilitasi
UMKM
atas
usulan
bantuan
sarana
dan
permodalan ( perkuatan , hibah maupun bansos ) yang diajukan
kepada Pemerintah , BUMN dan BUMD dan lembaga keuangan
lainnya.
D. Bidang Penyuluhan Koperasi dan UMKM
1.
Menyusun rencana dan program kegiatan penyuluhan Koperasi
dan UMKM
2.
Sosialisasi dan penyuluhan pengembangan kader koperasi
3.
Sosialisasi pengawasan internal/eksternal koperasi
4.
Sosialisasi pemeringkatan koperasi
26
5.
Melayani informasi pengembangan jaringan usaha Koperasi dan
UMKM.
6.
Memberikan informasi kepada masyarakat melalui pendidikan,
pelatihan, penyuluhan Koperasi dan UMKM
7.
Menghimpun,
mempelajari
dan
memahami
peraturan
dan
ketentuan yang berlaku.
8.
Mensosialisasikan Perundang-undangan tentang Perkoperasian
dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah secara langsung maupun
melaui media cetak dan elektronik serta website.
9.
Mengadakan hubungan kerjasama dengan dinas instansi terkait
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan
tugas penyuluhan Koperasi dan UMKM.
10.
Mensosialisasikan tata hubungan yang saling menguntungkan
antara Koperasi dan UMKM dengan badan usaha lainnya.
11.
Menyebar luaskan informasi tentang koperasi dan UMKM melalui
media massa dan elekronik (Koran, TV dan Radio).
12.
Memberikan informasi KUMKM kepada masyarakat dan gerakan
koperasi melaui media cetak (Penerbitan bulletin, pencetakan
brosur, leaflet dan lainnya).
13.
Melakukan
penyuluhan
pelaksanaan
dan
fasilitas
akses
pembiayaan bagi KUMKM di tingkat Provinsi dan lintas Kab/Kota.
14.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan penyuluhan Koperasi dan UMKM.
27
E. Sekretariat
a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1.
Menyiapkan
data
Kepegawaian
dan
Usulan
kenaikan
pangkat
2.
Mengajukan usulan Satya Lancana Karya Satya
3.
Mengajukan Permohonan Karis/Karsu
4.
Mengajukan Permohonan Kartu Pegawai
5.
Mengajukan Permohonan Kartu Taspen
6.
Mengajukan Permohonan Kartu Askes
7.
Menata, memelihara , mengadministrasi, melaporkan serta
mengajukan permohonan penghapusan barang inventaris
8.
Menyiapkan KIR barang inventaris
9.
Memperoses pengajuan izin dan cuti
10.
Memperoses administrasi Penjatuhan hukuman disiplin
11.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS
12.
Koordinasi dan Sosialisasi kepegawaian ( kenaikan pangkat,
pemberhentian karena batas usia pensiun, izin dan cuti )
bagi PNS lingkup Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB
b.
Sub Bagian Keuangan
1.
Melakukan perencanaan, penarikan
dan pengadminisian
serta pelaporan PAD
2.
Melakukan penatausahaan dan pelayanan gaji
3.
Mengajukan permohonan pembayaran kegiatan/program
dengan UP, TU, GU dan LS
sesuai DPA
Dinas Koperasi
UMKM melalui penerbitan SPP dan SPM
28
4.
Penatausahaan
pendapatan
Pertanggung
dan
belanja
dinas
jawaban
(SPJ)
atas
serta
menyusun
dan
menyampaikan laporan keuangan
c.
Sub Bagian Program dan Data
1.
Penyusunan RENSTRA Dinas
2.
Penyusunan RENJA Dinas
3.
Penyusunan RKA-DPA
4.
Penyusunan Laporan Tahunan
5.
Penyusunan LAKIP
6.
Penyusunan Laporan Semesteran
7.
Pengolahan dan validasi Data Base Koperasi UMKM melalui
bimbingan
teknis,
pengumpulan
rapat
data
koordinasi,
ke
Binaan
daftar isian
Provinsi
dan
maupun
Kabupaten/Kota serta kerjasama pihak III
F.
Balaidiklat Koperasi UMKM
1.
Pendidikan dan pelatihan
2.
Bimbingan teknis peserta diklat/pasca diklat
3.
Koordinasi dan fasilitasi teknis monitoring dan evaluasi diklat
4.
Penyiapan dan pengelolaan data kediklatan serta penata
usahaan diklat
2.3.2. Kelompok Sasaran
Sasaran pembinaan dari Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB antara lain :
1.
Pengurus ,Pengawas, pengelola serta anggota Koperasi.
2.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
3.
Kelompok – kelompok masyarakat ekonomis produktif/pra koperasi.
29
4.
Wirausaha Baru (WUB)
Sedangkan koordinasi pembinaan Dinas Koperasi UMKM NTB antara lain :
1.
Kementerian Koperasi dan UKM RI
2.
Lembaga Pengelola Dana Bergulir – KUMKM
3.
Lembaga-lembaga Penjaminan Kredit KUKM
4.
Pemerintah Daerah
5.
Dinas Instansi teknis terkait lainnya
6.
Lembaga pengawas keuangan serta ombudshman
7.
Dekopin wilayah provinsi NTB
8.
Dinas Koperasi dan UKM Kab/Kota se-NTB
9.
Lembaga perbankan
10.
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah
11.
Lembaga swadaya masyarakat
12.
Tim Penggerak PKK Provinsi/Kab/Kota
13.
Dan lain-lain
30
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD
3.1.1. Perkembangan Koperasi
Perkembangan Koperasi baik kelembagaan maupun kegiatan usaha
mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sbb:
a.
Jumlah Koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit,
meningkat 123 unit atau 3,30% dibanding kondisi akhir tahun 2012
sebanyak 3.728 unit.
b.
Jumlah anggota koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 624.947
orang, menurun 33.848 orang atau 5,14% dibanding kondisi akhir
tahun 2012 sebanyak 658.795 orang. Hal tersebut karena adanya
rasionalisasi keanggotaan koperasi terutama pada Koperasi Unit Desa
yang sasarannya untuk peningkatan kualitas keanggotaan.
c.
Jumlah Pengelola Koperasi (Pengurus, Pengawas, Manajer dan
Karyawan) yang dapat diserap oleh Koperasi akhir Tahun 2013
sebanyak 31.241 orang, menurun sebanyak 302 orang (0,96%)
dibanding akhir Tahun 2012 sebanyak 31.543 orang
d.
Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi pada pada akhir tahun
2013 sebesar Rp.649,071 miliar, meningkat Rp.53,426 miliar atau
8,97% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebesar Rp.595,645 miliar.
e.
Jumlah volume usaha koperasi pada akhir
tahun 2013 sebesar
Rp.1.427,723 miliar, meningkat Rp.11,059 miliar (0,78%) dibanding
kondisi akhir tahun 2012 sebesar Rp.1.416,664 miliar.
31
f.
SHU yang diperoleh pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 60,979 miliar
meningkat 3,878 miliar (6,79%) dibanding akhir Tahun 2012 sebesar
57,101 miliar.
f.
Secara kuantitatif pencapaian target Koperasi Berkualitas akhir tahun
2013 dari targetnya sebanyak 2.000 unit realisasi pencapaian sampai
akhir tahun 2013 sebanyak 2.012 unit (100,01%).
3.1.2. Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2008 menunjukkan
hasil, secara riil sebagai berikut :
a.
Jumlah UMKM akhir
Tahun 2013 sebanyak 623.839 unit , jumlah
tenaga kerja sebanyak 1.320.930 orang, jumlah UMKM yang dibina
pada akhir tahun 2013 sebanyak 450 UMKM, secara kumulatif jumlah
UMKM yang telah dibina oleh Dinas Koperasi UMKM se-NTB sejak
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 2.453 UKM.
b.
Jumlah total Asset UMKM sampai akhir
tahun 2013 sebesar Rp.
153,50 miliar, dan Omzet sebesar Rp. 747,982 miilyar.
c.
Jumlah Sentra UKM di Provinsi NTB akhir Tahun 2013 sebanyak 75
Sentra dan 49 BDS, sedangkan yang dibina sebanyak 29 sentra UKM
dari 28 BDS. (Satu BDS membina 2 sentra UKM).
d.
Jumlah Usaha Kecil dan Menengah yang berorientasi ekspor tahun
2013 sebanyak 220 UKM yang tersebar di seluruh Propinsi Nusa
Tenggara Barat.
3.1.3. Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan
Pinjam Koperasi (USP) Koperasi
a.
Jumlah Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi
pada akhir
tahun 2013 yaitu sebanyak 2.596 unit, meningkat
32
sebanyak 45 unit atau 1,73% dari akhir tahun 2012 sebanyak 2.551
unit.
b.
Jumlah Anggota yang dilayani pada akhir tahun 2013 yaitu sebanyak
563.010 orang, meningkat sebanyak 39.738 orang atau 7,06% dari
akhir tahun 2012 sebanyak 523.272 orang.
c.
Jumlah modal sendiri pada akhir
tahun 2013 sebesar Rp. 575,04
miliar meningkat sebesar Rp. 113,01 miliar (24,45%) dari akhir tahun
2012 sebesar Rp. 462,03 miliar.
d.
Jumlah Volume usaha KSP/USP pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.
1,41 Triliun meningkat sebesar Rp. 349,74 miliar atau 32,83%
dibanding akhir
tahun 2012 sebesar Rp. 1,06 Triliun. SHU yang
diperoleh akhir
tahun 2013 sebesar Rp. 95,20 miliar meningkat
sebesar Rp. 44,42 miliar (87,47%) dibanding akhir
tahun 2012
sebesar Rp. 50,78 miliar.
e.
Secara kualitatif tingkat kesehatan KSP/USP Koperasi menunjukkan
tingkat kesehatan yang baik, yaitu kategori Sehat sebanyak 115 unit
meningkat 110 unit (2.200%) dan kategori Cukup Sehat sebanyak 471
unit meningkat 431 unit (1.077%. Dibanding kondisi akhir tahun 2012
jumlah KSP/USP sehat 5 unit, cukup sehat 40 unit
3.1.4. Dukungan Perkuatan bagi Koperasi dan UKM
Jumlah bantuan modal kerja yang telah disalurkan kepada Koperasi,
Pengusaha Mikro, Pengusaha Kecil dan Kelompok Ekonomis Produktif
sampai akhir tahun 2013 sebesar Rp. 155.384.400.000,- (seratus lima
puluh lima milyar tiga ratus delapan puluh empat juta empat
ratus ribu rupiah) dengan rincian sbb:
a.
Dana bergulir yang bersumber dari APBD (2007 – 2012) sejumlah
Rp.3.053.400.000, dengan rincian sebagai berikut :
33
JUMLAH DANA BERGULIR APBD PROVINSI
NO
TAHUN
JML KOP
1
2007
7
413.400.000
74.412.000
2
2008
28
520.000.000
93.600.000
3
2009
16
260.000.000
46.800.000
4
2011
43
860.000.000
154.800.000
5
2012
15
1.000.000.000
180.000.000
109
3.053.400.000
549.612.0
JUMLAH
b.
NILAI DANA
JML PAD
Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk Koperasi yang bersumber dari
APBN (Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI )
tahun 2011- 2013 sejumlah Rp.3.677.000.000, dengan rincian sebagai
berikut :
Tahun 2011
NO
1
Nama Koperasi
Alamat
Jenis Bantuan
Nilai ( Rp )
Bordir Computer
Rp. 410,000,000
Pupuk
Rp. 150,000,000
Mataram
2
KSU Sejahtera
Bersama
KUD Karya Makmur
3
KSU Sumber Rezeki
Lombok Tengah
Perbengkelan
Rp. 125,000,000
4
KUD Wajar
Lombok Barat
RMU One Pas
Rp. 100,000,000
5
KUD Sumber Tani
Kabupaten Bima
Pengolahan Garam
Rp. 140,000,000
Jumlah
Lombok Timur
Rp. 925,000,000
34
Tahun 2012
NO
KAB/KOTA
NAMA KOPERASI
JENIS BANSOS
NILAI (Rp.)
Pangan dan Sarana
Produksi (Pupuk)
100.000.000
1
Lobar
Kud Setia Jaya
2
Loteng
KSU Singapari
3
Loteng
KUD Bina Karya
4
KLU
Kop. Angkutan
Karya Bahari
Budidaya Jamur
Pangan dan Agro
Industri
100.000.000
Kapal Wisata
320.000.000
TOTAL
80.000.000
600.000.000
Tahun 2013
NO
KAB/KOTA
NAMA KOPERASI
JENIS BANSOS
NILAI (Rp.)
1.
Mataram
KSU Puspasari Sedana
Perbengkelan
50.000.000
2.
Lombok Barat
KUD Sadar
Budidaya Kedelai
55.500.000
3.
Lombok Tengah
KUD Mertaguna
Budidaya Kedelai
55.500.000
4.
LombokTengah
KUD Tara
Budidaya Kedelai
55.500.000
5.
Lombok Tengah
Kopwan Stagen
Kerajinan Tenun
100.000.000
6.
Lombok Tengah
Kopwan harapan Bersatu
KerajinanKetak
100.000.000
7.
Lombok Timur
KUD Setia Utama
Budidaya Kedelai
8.
Lombok Utara
KSU Tunas Mandiri
Bio Gas
130.000.000
9.
Lombok Utara
KUD Genem Meenten
Bio Gas
130.000.000
10.
Sumbawa
PLTMH KSU Bukit Indah
PLTMH
1.500.000.000
Jumlah
55.500.000
2.232.00.0
35
c.
Dana Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari APBN (Deputi bidang
pemasaran dan jaringan usaha Kementerian UKM RI ) tahun 2011- 2013
sejumlah Rp. 18.432.000.000, dengan rincian sebagai berikut :
JENIS
BANTUAN
NO
1
2.
3.
4.
5.
d.
2011
2012
2013
TOTAL
PASAR
TRADISION
PENATAAN PKL
UKM MART
RUMAH
PROMOSI
PLUT – KUKM
1.400.000.000
800.000.000
6.300.000.000
8.500.000.000
10
375.000.000
102.000.000
-
750.000.000
-
2.250.000.000
455.000.000
2.000.000.000
3.375.000.000
557.000.000
2.000.000.000
9
9
2
4.000.000.000
4.000.000.000
1
JUMLAH
1.877.000.000
1.550.000.000
15.050.000.000
18.432.000.000
Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk UMKM yang bersumber dari APBN
(Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI ) tahun 20112013 sejumlah Rp.874.931.000,- dengan rincian sebagai berikut :
NO
JENIS BANTUAN
2011
2012
1.
BANTUAN DANA BAGI
WIRAUSAHA PEMULA TAHAP I
-
-
542.000.000
46 WUP
2.
BANTUAN DANA BAGI
WIRAUSAHA PEMULA TAHAP II
-
-
112.500.000
16 WUP
3.
BANTUAN DANA BAGI
WIRAUSAHA PEMULA TAHAP II
-
-
220.431.000
21 WUP
JUMLAH
-
-
874.931.000
83 WUP
e.
UN
IT
2013
KET
Bansos dari Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi
dan UKM RI untuk 32 Koperasi (2012-2013) sejumlah Rp.660.000.000
dengan rincian sebagai berikut :
*
Tahun 2012
: Rp. 264.000.000,-
*
Tahun 2013
: Rp. 596.000.000,-
36
f. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk KSP/USP dan Ptogram TPKU yang
bersumber dari APBN (Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi
UKM RI ) tahun 2010- 2013 sejumlah Rp.17.500.000.000 dengan rincian
sebagai berikut :
*
KSP/ USP Koperasi, 61 Kop
: Rp.3.050.000.000,-
*
Pengembangan Koperasi Perkotaan/
: Rp.5.700.000.000,-
Perdesaan, 114 Kop

Bantuan TPKU/ TPUS, 60 Kop
: Rp. 8.750.000.000,-
TABEL 11
PERKEMBANGAN JUMLAH KOPERASI
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PER 31 DESEMBER 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah Koperasi (BH)
Kabupaten/Kota
Mataram
Lombok Barat
Lombok Utara
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Sumbawa Barat
Dompu
Bima
Kota Bima
Propinsi
Jumlah
Perkembangan
2011
2012
2013
(+/-)
%
552
397
107
457
460
450
353
203
232
136
165
3.512
574
420
126
510
474
481
355
229
244
143
172
3.728
588
472
126
549
480
454
363
243
255
143
178
3.851
14
52
39
6
8
14
11
6
123
2,43
12,38
7,64
1,26
2,25
6,11
4,50
3,48
3,30
37
TABEL 12
PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2011 - 2013
No
Uraian
1
2
3
4
Jumlah Koperasi
Jumlah Anggota
Pelaksanaan RAT
Koperasi Aktif
Koperasi Tidak
Aktif
Pengurus
Pengawas
Manager
Karyawan
Modal Sendiri
Volume Usaha
SHU
Asset
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Satuan
Unit
Org
Unit
Unit
Unit
Org
Org
Org
Org
Rp. Juta
Rp. Juta
Rp. Juta
Rp. Juta
2011
2012
2013
3.512
628.284
1.205
3.003
3.728
658.795
1.203
3.225
3.851
624.947
1.255
2.627
509
503
1.224
11.255
10.462
732
8.155
455.972
1.385.215
45.705
1.144.917
11.653
10.881
745
8.264
595.645
1.416.664
57.101
1.398.747
11.812
11.150
594
7.685
649.071
1.427.723
60.979
1.522.419
Perkembangan
(+/-)
(%)
158
(33.848)
52
(598)
5,77
(5,14)
4,32
(18,54)
721
159
269
(151)
(579)
53.426
11.059
3.879
123.672
143,34
1,36
2,47
(20,27)
(7,01)
8,97
0,78
6,79
8,84
TABEL 13
REKAPITULASI PENCAPAIAN
KOPERASI BERKUALITAS TAHUN 2009 – 2013
PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
No
Kab/Kota
Pencapaian 2009 – 2013
Target
Realisasi
%
1
Mataram
405
266
65,68
2
3
Lobar
KLU
200
50
194
65
97
130
4
5
Loteng
Lotim
300
270
315
273
105
101,11
6
7
KSB
Sumbawa
85
250
172
141
202,35
56,40
8
9
Dompu
Kab. Bima
140
125
191
202
136,43
161,60
10
11
Kota Bima
Prop. NTB
75
100
92
101
122,67
101
2.000
2.012
100,60
Jumlah
38
TABEL 14
REKAPITULASI KERAGAAN KSP/USP - KOPERASI
DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
PERIODE 2011 S/D 31 DESEMBER 2013
Tahun
No.
Uraian
Satuan
1
2
3
31 Des
2011
4
Perkembangan
31 Des
2012
5
31 Des
2013
6
Jumlah
%
7
8
1
Jumlah Koperasi
Unit
3.512
3.728
3.851
123
3,29
2
Jumlah KSP/USP-Kop
Unit
2.250
2.551
2.596
45
1,76
3
Jlh Anggota yang dilayani
Orang
412.074
523.272
563.010
39.738
7,06
4
Jumlah Volume Usaha
Rp.juta
905.593.244
1.065.208.726
1.414.950.756
349.742.030
24,72
5
Jumlah Modal Sendiri
Rp.juta
315.676.289
462.030.626
575.046.788
113.016.162
19,65
6
Jumlah Modal Luar
Rp.juta
383.642.631
595.503.069
681.045.852
85.542.783
12,56
7
Jumlah SHU
Rp.juta
35.272.817
50.782.894
95.906.115
44.423.221
46,66
Jumlah Asset
Rp.juta
703.549.741
1.102.879.323
1.246.246.203
143.366.880
11,50
TABEL 15
JUMLAH USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
KEADAAN PER DESEMBER 2013
NO
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2006
TAHUN 2013
PERKEMBANGAN
JUMLAH
%
1
KOTA MATARAM
46.098
55.156
9.058
19,65
2
LOMBOK BARAT
108.606
118.251
9.645
8,88
3
LOMBOK UTARA
0
4.665
4.665
100
4
LOMBOK TENGAH
116.919
128.256
11.337
9,70
5
LOMBOK TIMUR
144.171
157.449
13.278
9,21
6
SUMBAWA BARAT
8.104
11.583
3.479
42,93
7
SUMBAWA
38.788
46.760
7.972
20,55
8
DOMPU
21.842
26.756
4.914
22,50
9
BIMA
42.510
52.208
9.698
22,81
10
KOTA BIMA
17.569
23.180
5.611
31,94
544.607
623.839
79.232
14,54
JUMLAH
DATA BPS TAHUN 2006
39
TABEL 16
JUMLAH USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PER 31 DESEMBER 2013
NO
JENIS USAHA
1 Usaha Besar
JLH
%
TENAGA
KERJA
%
KET
414
0.06
17.977
1,76
2.947
0.47
45.885
4,5
3 Usaha Kecil
62.339
9,97
164.542
16,14
4 Usaha Mikro
558.554
89.48
790.928
77,59
624.254
100
1,019,332
100
2 Usaha Menengah
Jumlah
TABEL 17
KERAGAAN UMKM BINAAN SEJAK TAHUN 2009 - 2013
DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI NTB
PER 31 DESEMBER 2013
No
Kab/Kota/Prov.
1
Jlh. UMKM
2
Asset (Rp.Juta)
3
Omzet (Rp.Juta)
4
Tenaga Kerja (Org)
TA HUN
2012
2011
2013
450
450
400
5.970
6.107
5.685
90.215
94.933
91.908
1.303
1.318
1.235
Ket.
40
TABEL 18
POTENSI SENTRA DAN BDS
DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI NTB
PER 31 DESEMBER 2013
NO
KAB/KOTA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kota Mataram
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa Barat
Sumbawa Besar
Dompu
Bima
Kota Bima
Jumlah
SENTRA BDS
14
14
12
7
1
7
12
5
6
78
3
5
11
5
1
5
11
3
5
49
UKM
JUMLAH
TENAGA KERJA
653
814
744
321
52
333
327
395
216
3,855
1,580
2,558
1,635
1,036
155
807
1,183
1,000
621
10,575
KET.
3.2. Hasil – hasil yang dicapai lima tahun sebelumnya
3.2.1. Pencapaian Perkembangan Koperasi lima tahun sebelumnya
Evaluasi pencapaian hasil periode sebelumnya baik kelembagaan maupun
kegiatan usaha, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sebagai berikut:
a. Jumlah pencapaian Koperasi berkualitas 2009 - 2013 sebanyak 2.012
unit mengalami peningkatan sebanyak 925 unit dibanding lima tahun
sebelumnya sebanyak 1.087 unit, dengan rincian Kualifikasi Sangat
Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 8 unit
meningkat sebanyak 8 unit atau 100% dibanding tahun 2008 sebanyak
0 koperasi. Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak
662 unit meningkat sebanyak 422 unit atau 175,83% dibanding tahun
2008 sebanyak 240 unit sedangkan Koperasi dengan kualifikasi Cukup
Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 1.342 unit
mengalami
peningkatan
sebanyak
642
unit
atau
91,71%
bila
dibandingkan tahun 2008 sebanyak 700 unit .
41
b. Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi kondisi akhir tahun 2013
sebesar Rp. 649,071 miliar, terjadi peningkatan sebanyak Rp.291,285
miliar atau 81,41% dibanding tahun 2008 sebesar Rp.357,786 miliar.
c.
Jumlah Volume Usaha yang dimiliki koperasi kondisi akhir akhir tahun
2013 sebesar Rp.1.427,723 miliar, terjadi peningkatan sebanyak
Rp.523,238 miliar atau 57,85% dibanding tahun 2008 sebesar
Rp.904.485 miliar
d. Jumlah koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit, terjadi
peningkatan sebanyak 953
Koperasi atau 32,88% dibanding tahun
2008 sebanyak 2.898 koperasi.
e.
Jumlah Anggota yang dilayani kondisi akhir tahun 2013 sebanyak
624.947 orang, terjadi peningkatan sebanyak 39.014 orang atau
6,66% dibanding tahun 2008 sebanyak 585.933 orang.
3.2.2. Pencapaian Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah
Evaluasi pencapaian hasil periode sebelumnya Usaha Kecil dan Menengah
menunjukkan hasil, secara riil sebagai berikut :
a. Jumlah sentra sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 29 sentra
dan seluruhnya telah menjadi sentra unggulan dari 29 sentra dapat
dirinci sentra klasifikasi A sebanyak 12 sentra UKM, klasifikasi B
sebanyak 11 sentra UKM dan klasifikasi C sebanyak 6 sentra UKM .
Pembedaan klasifikasi sentra UKM ditentukan oleh banyaknya UKM
dalam sentra dan dana pembinaan yang diterima masing-masing
Koperasi/USP.
b. Jumlah total asset sampai dengan akhir tahun 2013 sebesar Rp. 153,50
milyar dan omzet sebesar Rp. 747,98 milyar dengan jumlah tenaga
kerja mencapai 271.071 orang
42
c. Jumlah UMKM yang berorientasi ekspor tahun 2013 sebanyak 220 UKM
terdapat peningkatan sebanyak 36 UKM atau 19,57% bila dibandingkan
dengan tahun 2008 sebanyak 184 UKM.J
d. Jumlah UMKM yang dibina
sejak tahun 2008 sampai dengan tahun
2013 sebanyak 2.453 UMKM terjadi peningkatan sebesar 509 UMKM
atau 26,18% bila dibandingkan
dengan lima tahun sebelumnya
sejumlah 1.944 UMKM.
3.2.3. Pencapaian Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit
Simpan Pinjam Koperasi (USP) Koperasi
Pencapaian Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan
Pinjam (KSP/USP-Koperasi) sebagai berikut :
a.
Jumlah KSP/USP-Koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 2.596
unit, terjadi peningkatan sebanyak 1.224
Koperasi atau 89,21%
dibanding tahun 2008 sebanyak 1.372 unit
b.
Jumlah Anggota yang dilayani oleh KSP/USP-Koperasi kondisi akhir
tahun 2013 sebanyak 563.010 orang, terjadi peningkatan sebanyak
192.682 orang atau 52,03% dibanding tahun 2008 sebanyak 370.328
orang.
c.
Jumlah KSP/USP-Koperasi yang dinilai dan berpredikat sehat tahun
2013 sebanyak 123 unit, sedangkan predikat cukup sehat sebanyak
549 unit terjadi peningkatan sebanyak 123 unit (28,87%) bila
dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sebanyak 426 unit.
d.
Jumlah Volume Usaha KSP/USP-Koperasi tahun 2013 sebesar Rp.1,41
Triliun mengalami peningkatan sebesar Rp. 733,51 milliar (107,64%)
bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sebesar Rp. 681,43
milliar.
43
TABEL 19
PERKEMBANGAN KOPERASI LIMA TAHUN SEBELUMNYA
KONDISI 2008 DAN KONDISI TAHUN 2013
No.
1
Indikator
Kondisi
Th 2008
Perkembangan
Jumlah
%
Kondisi
Th 2013
Meningkatnya koperasi yang
berkualitas :
- Klas A (Sangat Berkualitas)
2
0 kop
8 kop
8 kop
-
- Klas B (Berkualitas)
240 kop
662 kop
422 kop
0,73
- Klas C (Cukup Berkualitas)
700 kop
1.342 kop
642 kop
91,71
Meningkatnya modal sendiri
357,786 M
649,071 M
291,285 M
81,41
904,485 M
1.427,723 M
523,328 M
57,85
2.898 kop
3.851 kop
953 kop
32,88
585.933 org
624.947 org
39.014 org
6,66
Koperasi
3
Volume usaha koperasi
4
Jumlah koperasi
5
Jumlah anggota koperasi
TABEL 20
PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH LIMA TAHUN SEBELUMNYA
TARGET 2008 DAN PENCAPAIAN TAHUN 2013
No.
1
Indikator
Kondisi
Th 2008
Kondisi
Th 2013
Perkembangan
Jumlah
%
Meningkatnya jumlah UMKM binaan :
- Usaha Menengah
2.947 unit
2.946 unit
(1)
- Usaha Kecil
62.339 unit
62.339 unit
-
- Usaha Mikro
478.684 unit
558.554 unit
79.870
16,68
5,86 miliar
182,72 miliar
176,86
3.018
184 UKM
184 UKM
0
-
2
Omzet
3
Meningkatnya jumlah UKM
(0,03)
Binaan berorientasi ekspor
4
Jumlah sentra yang dibina
5
Jumlah UKM yang dibina
29 sentra
0
29 sentra
1.500
44
TABEL 21
PERKEMBANGAN KSP/USP KOPERASI LIMA TAHUN SEBELUMNYA
KONDISI 2008 DAN KONDISI TAHUN 2013
No.
Indikator
1
Meningkatnya KSP/USP
2
Jumlah anggota yg dilayani
3
Penilaian kesehatan
4
Kondisi
Th 2008
Kondisi
Th 2013
Perkembangan
Jumlah
%
1.372 unit
2.596 unit
1.224
89,21
370.328 org
563.010 Org
192.682
52,03
-
Sehat
303 unit
123 unit
(180)
(59,40)
-
Cukup Sehat
426 unit
549 unit
123
28,87
681,43 miliar
1,41 triliun
733,51
107,64
Volume usaha
3.2.4. Pencapaian Pelaksanaan Diklat
Pencapaian pelaksananaan Diklat bagi Aparatur, Pengurus pengawas dan
pengelola Koperasi dan UMKM sebagai berikut :
a.
Jumlah
aparatur yang telah mengikuti diklat
kondisi akhir
tahun
2013 sejak tahun 2009 sebanyak 4 angkatan dengan peserta 152
orang.
b.
Jumlah Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi dan UMKM yang
telah mengikuti diklat sejak tahun 2009-2013 sebanyak 132 angkatan
dengan jumlah peserta 3.962 orang, dengan rincian sbb;

Diklat Akuntansi Koperasi sejumlah 18 angkatan

Diklat Penilaian Kesehatan KSP/USP sejumlah 12 angkatan

Diklat Manajemen Koperasi sejumlah 8 angkatan

Diklat Pengelolaan KSP/USP sejumlah 10 angkatan
45

Diklat Kewirausahaan sejumlah 74 angkatan

Diklat Pengawasan/ Auditimg Koperasi sejumlah 5 angktan

Diklat Penilaian kesehatan KSP/USP sejumlah 3 angkatan

Diklat Pengelolaan Kopwan sejumlah 2 angkatan
3.3. Analisa Isu-Isu Strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi.
3.3.1. Analisis Lingkungan Strategis
Analisis
lingkungan
strategis
penting
untuk
dilakukan,
karena
keberhasilan pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
selalu berhubungan dengan kemampuan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah dalam mengelola lingkungannya.
Analisis linkungan strategis dibedakan menjadi dua, yaitu Analisis
Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Eksternal.
1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
Analisis Lingkungan Internal dimaksudkan untuk mengetahui
faktor-faktor internal yang dapat meningkatkan peran Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah yang meliputi kekuatan dan kelemahan
sebagai berikut :
A. Kekuatan
1. Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor : 1 Tahun 2002
Tentang Pengembangan Koperasi.
2. Adanya kewenangan dalam memproses Pengesahan Badan
Hukum Koperasi.
3. Tersedianya SDM Pembina Koperasi UMKM.
4. Adanya lembaga teknis daerah (Badiklatkop UMKM) untuk
pengembangan SDM KUMKM.
46
5. Tersedianya sarana dan prasarana serta anggaran pembinaan
untuk
pengembangan
Koperasi,
Usaha
Mikro
Kecil
dan
Menengah.
6. Tersedianya informasi dan teknologi bagi koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB.
7. Adanya program penciptaan wirausaha baru yang akan
membuka lapangan kerja baru.
8. Terjalinnya koordinasi antar Instansi/Dinas pembina dengan
dunia usaha.
9. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
B. Kelemahan
1. Rendahnya
tingkat
kepedulian,
kemampuan
dan
kualitas
pembina dalam memberdayakan KUMKM
2. Tingkat profesionalisme aparat pembina dibidang teknis masih
terbatas.
3. Sarana dan Prasarana penunjang belum memadai
4. Dukungan terhadap penciptaan iklim usaha KUMKM belum
memadai.
5. Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal dalam
pembinaan KUMKM.
6. Rendahnya kemampuan mengakses permodalan
7.
Penguasaan informasi dan teknologi masih terbatas
8. Kurangnya disiplin, kreatifitas dan inovasi aparatur dalam
membina KUMKM
9. Terhambatnya pengkaderan aparat pembina KUMKM akibat
tingginya mobilisasi/ mutasi SDM pembina KUMKM
47
2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
Analisis Lingkungan Eksternal ini dilakukan dengan menempatkan
faktor-faktor ekternal yang dapat mempengaruhi Koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah yang meliputi peluang dan ancaman/tantangan
sebagai berikut :
A. Peluang
1. Adanya jumlah Koperasi UMKM yang cukup besar (jumlah
koperasi tahun 2008 sebanyak 2.898 buah dengan jumlah
anggota 585.933 orang dan modal sendiri sebesar Rp. 357,786
milyar sedangkan jumlah UMKM sebanyak 544.607 unit.
2. Terbentuknya lembaga penjaminan kredit daerah yang dapat
memfasilitasi
permodalan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
3. Adanya lembaga pengelola dana bergulir (LPDB) yang dapat
diakses oleh Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam
pemenuhan modal usahanya.
4. Adanya
kemitraan
usaha
antar
pelaku
usaha
dengan
stakeholder baik lokal, regional maupun internasional.
5. Adanya komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah
terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
6. Adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah
dan Peraturan Daerah) yang mendukung pengembangan
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
7. Adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Tersedianya
potensi
Sumber
Daya
produktif
bagi
pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
9. Tersedianya
sumber-sumber
pembiayaan
kredit
kepada
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
48
B. Ancaman/Tantangan
1. Tingkat persaingan usaha yang semakin tajam untuk produk
sejenis.
2. Belum siapnya Koperasi UMKM dalam menghadapi pasar bebas
dan tantangan global .
3. Rendahnya frofesionalisme
pengelola koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah untuk menghasilkan produk berorientasi
ekspor.
4. Terdesaknya
peluang
usaha
KUMKM
dengan
semakin
meningkatnya jumlah perusahaan skala besar dan modern yang
berdekatan dengan usaha tradisional.
5. Krisis ekonomi dan adanya gangguan keamanan dalam negeri
yang
berkepanjangan
akan
menjadi
penghambat
bagi
perkembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
6. Rendahnya produktifitas usaha yang menimbulkan kesenjangan
antara pelaku usaha mikro, kecil,
menengah dengan usaha
besar.
7. Terbatasnya akses Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
kepada sumber daya produktif terutama permodalan, teknologi,
informasi dan pasar.
8. Kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih rendah serta
kualitas kelembagaannya juga rendah yang berakibat pada
kinerja dan citra koperasi kurang baik.
9. Iklim usaha bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil
dan Menengah kurang kondusif.
3.3.2. Analisis Interaksi Faktor - Faktor
Analisis ini dilaksanakan dengan mencermati hubungan interaksi
faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diuraikan diatas sebagai
berikut :
49
1. Interaksi Kekuatan Dengan Peluang
Dalam mencermati interaksi antara kekuatan dan peluang ini yaitu
dengan mengoptimalkan penggunaan kekuatan yang dimiliki berupa :
a.
Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor : 1 Tahun 2002
Tentang Pengembangan Koperasi, adanya kewenangan dalam
memproses pemberian Badan Hukum Koperasi,
b.
Tersedianya SDM Pembina Koperasi UMKM,
c.
Adanya lembaga teknis daerah (Badiklatkop UMKM) untuk
pengembangan SDM KUMKM,
d.
Tersedianya sarana dan prasarana serta anggaran pembinaan
untuk
pengembangan
Koperasi,
Usaha
Mikro
Kecil
dan
Menengah,
e.
Tersedianya informasi dan teknologi bagi koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB,
f.
Adanya
program
penciptaan
wirausaha
baru
yang
akan
membuka lapangan kerja baru,
g.
Terjalinnya koordinasi antar Instansi/Dinas pembina dengan
dunia usaha,
h.
Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk memanfaatkan
peluang yang ada bagi pengembangan KUMKM di Provinsi NTB.
Hal ini karena adanya adanya jumlah Koperasi UMKM yang
cukup besar ,
i.
Terbentuknya
lembaga
penjaminan
kredit
daerah
kepada
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, adanya lembaga
pengelola dana bergulir bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yang akuntabel,
j.
Adanya
kemitraan
usaha
antar
pelaku
usaha
dengan
stakeholder, adanya komitmen dan perhatian yang besar dari
pemerintah terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil
dan Menengah,
50
k.
Adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah
dan
Peraturan
Daerah)
yang
mendukung
pengembangan
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
l.
Adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah,
m.
Tersedianya
potensi
Sumber
Daya
produktif
bagi
pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
tersedianya sumber-sumber pembiayaan kredit kepada Koperasi,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Kekuatan dan peluang tersebut diatas merupakan modal dasar
untuk mewujudkan koperasi berkualitas dan menumbuhkan wirausaha
baru.
2. Interaksi Kekuatan Dengan Ancaman
Dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki diatas secara
maksimal,
efektif
dan
efisien
dapat
menghadapi
globalisasi
perekonomian dunia seperti persaingan usaha yang semakin tajam,
kurang profesionalismenya pengelola koperasi, kesadaran masyarakat
untuk berkoperasi masih rendah serta kualitas kelembagaannya juga
rendah yang berakibat pada kinerja dan citra koperasi kurang baik,
iklim usaha bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah kurang kondusif, terbukanya peluang usaha skala besar
dan modern yang menjadi tantangan bagi usaha mikro kecil dan
menengah.
3. Interaksi Kelemahan Dengan Peluang
Dengan memahami kelemahan–kelemahan tersebut diatas maka
diperlukan komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah
terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
melalui Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) dan
Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB) bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yang akuntabel, adanya kemitraan antar pelaku usaha
dengan stakeholder, adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan
51
Pemerintah dan Peraturan Daerah) yang mendukung pengembangan
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, adanya kesempatan
berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
tersedianya potensi Sumber Daya produktif bagi pengembangan
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
4. Interaksi Kelemahan Dengan Ancaman.
Kelemahan – kelemahan yang dapat menghambat pemberdayaan
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Nusa Tenggara
Barat perlu diupayakan penanggulangannya, atau diminimalisir dalam
rangka mencegah dan mengatasi ancaman yang muncul sehingga
dampak dari ancaman tersebut tidak terlalu signifikan berpengaruh
terhadap pengembangan sektor Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Melalui analisis interaksi faktor-faktor seperti tersebut diatas,
maka dapat ditetapkan Visi, Misi dan faktor penentu keberhasilan dari
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang merupakan pedoman dan faktor pendorong dalam
mengupayakan pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
3.3.3. Faktor – Faktor Penentu Keberhasilan
1. Adanya landasan hukum yang kuat terhadap pengembangan Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
2. Adanya dukungan Aparatur Pembina Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3. Adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai seperti
bangunan gedung kantor bagi pembina Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah serta bangunan fisik gedung dan gudang Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah sebagai sarana usaha.
4. Adanya dukungan pembiayaan dari pusat (Kementerian Koperasi dan
UKM RI) berupa dukungan perkuatan dan Bantuan Sosial yang meliputi
52
fasilitas pembiayaan usaha, peningkatan sumber daya manusia dan
sarana penunjang usaha Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
5. Adanya Anggaran APBD untuk memberdayakan Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
Dari analisis internal maupun ekternal serta faktor kekuatan dan
peluang yang mendukung dalam pembinaan Koperasi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah akan sangat membantu dalam keberhasilan pelaksanaan
pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
53
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS
DAN KEBIJAKAN
4.1. V i s i
Dalam upaya memacu pemberdayaan Koperasi UMKM di Nusa
Tenggara Barat, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
Nusa Tenggara Barat telah menetapkan Visi
yaitu “Terwujudnya
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Berkualitas,
Mandiri dan Berdaya saing “
Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di
Provinsi Nusa Tenggara Barat bertujuan untuk mewujudkan Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sehat kelembagaan dan usaha,
memiliki kualitas pengelolaan, administrasi dan permodalan serta
memiliki kemandirian yang berperan sebagai motor penggerak dalam
perekonomian daerah maupun nasional .
Diharapkan di Daerah Nusa Tenggara Barat tumbuh dan
berkembang Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sehat,
berkualitas dan mandiri sehingga mampu menciptakan lapangan usaha
baru, meningkatkan kesempatan berusaha bagi masyarakat dan mampu
menyerap tenaga kerja guna mengurangi pengangguran.
4.2. M i s i
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan harus ditunjang oleh
Misi – misi yang merupakan pernyataan penetapan tujuan, sasaran yang
ingin dicapai dan dirumuskan dengan jelas serta dilaksanakan secara
konsisten.
Rumusan Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
adalah
“Memberdayakan
Koperasi
Usaha
Menengah sebagai pelaku ekonomi yang
Mikro
Kecil
dan
berkualitas, Mandiri
dan berdaya saing secara global”.
54
Dari uraian di atas dapat dipertegas bahwa misi yang diemban adalah
untuk mewujudkan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sbb:
Berkualitas
: Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
memiliki kualitas Manajemen pengelolaan yang baik,
kualitas permodalan, kualitas pelayanan bagi anggota
dan
masyarakat,
serta
berkontribusi
langsung
terhadap pembangunan daerah.
Mandiri
: Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dapat
berdiri sendiri tanpa selalu bergantung pada pihak lain
yang
dilandasi
oleh
kepercayaan,
pertimbangan,
keputusan, kemampuan dan usaha sendiri.
Berdaya Saing
: Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dikelola
secara profesional, menghasilkan produk berkualitas
dan mampu menghadapi persaingan di pasar global
Dengan memperhatikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh KUMKM
di Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka pemberdayaan KUMKM perlu
ditingkatkan kualitas Manajemen pengelolaan , kualitas permodalan,
kualitas pelayanan bagi anggota dan masyarakat, agar memiliki
kemandirian dan daya saing dalam menghadapi pasar global sekaligus
berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah maupun nasional.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah, namun masih terbuka
berbagai peluang usaha baru bagi Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, harus didukung kemauan politik yang kuat dari Pemerintah
serta komitmen membangun sistem ekonomi yang lebih demokratis
berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan yang berbasis pada mekanisme
pasar guna menciptakan pembangunan yang semakin berkeadilan dan
transparan serta menciptakan lebih banyak peluang baru untuk
pengembangan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
55
4.3. Tujuan dan Sasaran
4.3.1.
Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan di atas, agar
lebih konkrit akan dijabarkan lebih detail pada pernyataan tujuan,
sasaran dan kegiatan – kegiatan strategis yang harus dilakukan dalam
rencana kerja tahunan. Tujuan yang telah dirumuskan untuk dicapai
dalam tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan Kualitas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, unggul,
mandiri dan berdaya saing.
Kebijakan pembangunan perekonomian daerah saat ini tidak
lagi bertumpu pada peningkatan kuantitas semata akan tetapi lebih
kepada peningkatan kualitas dan peran Koperasi Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah sebagai motor penggerak roda perekonomian
dengan menciptkan iklim yang kondusif bagi pengembangan
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain melalui
penyederhanaan perijinan, layanan publik, peningkatan akses pada
berbagai bidang usaha termasuk sebagai rekanan Pemerintah
Daerah.
2) Meningkatkan kemandirian KUMKM dengan mengelola SDM
dan SDA secara optimal.
Dalam rangka mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan yang
mengarah pada industrialisasi dengan tetap menjaga pasokan bahan
baku yang bertumpu pada mekanisme pasar dengan prinsip
persaingan yang sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi,
nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, harus didukung dengan
pengelolaan SDM dan SDA secara optimal sehingga terciptanya
kemandirian KUMKM dan adanya kesempatan yang sama dalam
berusaha dan bekerja.
56
3) Meningkatkan Daya saing Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dalam pasar global
Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 dan persaingan
usaha yang sermakin tajam, Koperasi dan UMKM harus memiliki
pondasi yang kuat dari sisi kelembagaan dan usaha, permodalan,
kualitas SDM serta akses terhadap berbagai sumber daya produktif
termasuk pemanfaatan informasi teknologi (IT) dan mengacu pada
kebijakan
pembangunan
ekonomi
yang
mengarah
pada
industrialisasi dengan tetap menjaga pasokan bahan baku dan
didukung dengan iklim usaha yang kondusif, mampu berinovasi
mengembangkan
kualitas produk yang dihasilkan serta memilki
keunggulan kompetitif yang berkaitan langsung dengan kepentingan
anggota dan masyarakat.
4.3.2.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai, sesuai dengan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (20132018) adalah sebagai berikut :
1.
PENINGKATAN
KUALITAS
MANAJEMEN,
PERMODALAN
DAN
PELAYANAN KOPERASI DAN UMKM
Indikator keberhasilan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yang Berkualitas, Mandiri dan Berdaya saing adalah
sebagai berikut :
a.
Meningkatnya Koperasi berkualitas sebanyak 1.000 unit
dengan kriteria; Tidak berkualitas menjadi Cukup berkualitas
sebanyak
315
Koperasi,
Cukup
Berkualitas
menjadi
Berkualitas sebanyak 670 Koperasi dan Berkualitas menjadi
Sangat Berkualitas sebanyak 15 Koperasi sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI
Nomor :
22/Per/M.KUKM/IV/2007 tentang pedoman pemeringkatan
Koperasi.
57
b.
Meningkatnya pelaksanaan RAT Koperasi sebanyak 70% dari
total jumlah Koperasi.
c.
Meningkatnya kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi dari 1.255 KSP/USP menjadi 1.255 KSP dengan
kriteria Sehat sebanyak 20 KSP, Cukup Sehat sebanyak 517
KSP, Kurang Sehat sebanyak 116 KSP, Tidak Sehat sebanyak
2 KSP dan Sangat Tidak Sehat sebanyak 600 KSP sesuai
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
pedoman
Nomor
:
penilaian
20/Per/M.KUKM/XI/2008
kesehatan
tentang
KSP/USP
dan
35.3/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
KJKS/ UJKS
d.
Berkembangnya 500 Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah (KSPS).
e.
Peningkatan kualifikasi UMKM dari WUB menjadi Usaha Mikro
sebanyak 2.000 Unit, Mikro menjadi Kecil sebanyak 200 Unit
dan Usaha Kecil menjadi menengah sebanyak 100 unit.
2.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN KOPERASI DAN UMKM
Indikator keberhasilan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yang menuju kepada peningkatan kemandirian KUMKM
adalah kemandirian KUMKM dari segi permodalan, sarana dan
prasarana usaha, memiliki jaringan usaha yang kuat yang ditandai
dengan :
a.
Meningkatnya jumlah Modal Sendiri Koperasi sebesar 10%
per tahun milyar dari Rp.649,017 milyar menjadi Rp.1.045
Triliun.
b.
Meningkatnya jumlah volume usaha koperasi sebesar 5 % per
tahun dari Rp.1.442,723 milyar menjadi Rp.1.856,885 milyar
c.
Meningkatnya SHU Koperasi sebesar 7% per tahun dari
Rp.95,906 milyar menjadi Rp.134,513 milyar.
58
d.
Meningkatnya jumlah UMKM yang dibina sebanyak 2.000 unit
terdiri atas usaha menengah 50 unit, usaha kecil 400 unit dan
usaha mikro 1.550 unit.
e.
Tumbuh dan berkembangnya Wirausaha baru sebanyak 5.000
unit.
3.
MENINGKATKAN DAYA SAING KOPERASI DAN UMKM DALAM
PASAR GLOBAL
Indikator keberhasilan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah dalam meningkatkan daya saing KUMKM dalam pasar
global yaitu keberhasilan KUMKM dalam mengakses berbagai
sumberdaya produktif antara lain akses pasar, permodalan,
informasi teknologi (IT), serta meningkatnya kompetensi SDM
pengelola KUMKM yang ditandai dengan :
a.
Meningkatnya jumlah Koperasi sebanyak 375 Koperasi
b.
Meningkatnya jumlah anggota
koperasi sebanyak 7.500
orang
c.
Meningkatnya jumlah pengelola Koperasi sebanyak 2.250
orang
d.
Meningkatnya kompetensi SDM KUMKM
melalui Diklat,
sebanyak 75 Angkatan atau 2.250 orang
4.4.
e.
Meningkatnya produktifitas usaha 5.000 KUMKM
f.
Meningkatnya akses pasar KUMKM
g.
Meningkatnya sarana dan prasarana usaha KUMKM
Strategi dan Kebijakan
Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dijabarkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan
pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang
dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat
pada Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1.
Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi
59
2.
Pengembangan kewirausahaan dan Keunggulan kompetitif Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
3.
Penciptaan iklim usaha UMKM yang kondusif
4.
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan UMKM
Sedangkan program - program yang akan dilaksanakan pada tahun
2013-2018 untuk mewujudkan tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :
1.
Pelayanan administrasi perkantoran
2.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3.
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4.
Peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
5.
Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah
6.
Penciptaan iklim usaha UMKM yang kondusif
7.
Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM
8.
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan UMKM
9.
Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi
TABEL 22
ISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
KOPERASI DAN UMKM
MISI
Memberdayakan Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah sebagai
pelaku ekonomi yang berkualitas,
Mandiri dan berdaya saing secara
global
TUJUAN
1. Meningkatkan Kualitas Koperasi Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah sebagai
pelaku ekonomi yang tangguh, unggul,
mandiri dan berdaya saing.
2. Meningkatkan kemandirian
KUMKM
dengan mengelola SDM dan SDA
secara optimal.
3. Meningkatkan Daya saing Koperasi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam pasar global
SASARAN
1. Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang
berkualitas,
Mandiri, dan berdaya
saing yang dikelola secara profesional
serta ditopang dengan produktifitas
usaha anggota Koperasi dan UMKM
yang unggul.
2. Meningkatnya kemandirian pengelolaan
usaha dan permodalan
koperasi
UMKM yang mampu memberikan
pelayanan prima kepada anggota dan
masyarakat.
3.Teruwujudnya Koperasi dan UMKM yang
memiliki daya saing tinggi dalam
menghadapi pasar global dan sebagai
lembaga ekonomi kerakyatan.
60
61
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program dan Kegiatan APBD
Untuk melaksanakan berbagai arah kebijakan dan strategi, serta dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran
Koperasi dan UMKM
maka dicanangkan
program.
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
- Penyediaan jasa surat menyurat
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
-
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/
operasional
-
Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan alat tulis kantor
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
- Penyediaan peralatan rumah tangga
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
62
- Penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran
2.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
- Pemeliharaan arsip kantor (pengelolaan arsip)
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
- Pendidikan dan pelatihan formal
- Pembinaan pengendalian dan pengawasan kepegawaian
- Pembinaan mental dan fisik aparatur
4.
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
(LAKIP, LPPD, LKPJ dll )
- Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
- Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun (LKPD)
- Penyusunan pelaporan akhir tahun SKPD
- Penyusunan rencana kerja SKPD
- Penyusunan data base KUMKM
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.
Program peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah
- Peningkatan manajemen aset/ barang daerah
63
6.
Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif.
- Perencanaan, koordinasi, dan pengembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah
- Fasiltasi legal aspek bagi UMKM
7.
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah.
- Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis
- Pelatihan manajemen pengelolaan Koperasi/UMKM
- Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil Menengah
- Monitoring; evaluasi dan pelaporan
8.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah.
- Pengembangan klaster bisnis
- Pengembangan
sarana
pemasaran
produk
Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
- Fasilitasi permodalan dan sarana usaha bagi industri rumah tangga,
industri kecil dan industri menengah
- Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9.
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
- Koordinasi
pelaksanaan
kebijakan
dan
program
pembangunan
koperasi
64
- Peningkatan
sarana
dan
prasana
pendidikan
dan
pelatihan
perkoperasian
- Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi
- Pemeringkatan dan penilaian kesehatan Koperasi
- Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
- Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi
- Rintisan penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada
jenis usaha koperasi
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.2. Program dan Kegiatan APBN
Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro
1.
Pendidikan dan Pelatihan Teknis
-
2.
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
-
3.
Meningkatnya pangsa pasar produk UMKM
Penyuluhan dan Penyebaran Informasi
-
5.
Tersusunnya program dan kegiatan
Pameran/Visualisasi/Publikasi dan Promosi
-
4.
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan KUMKM dan Aparatur
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang KUMKM
Rapat-Rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan/Kelompok Kerja/Konsultasi
-
Sinkronisasi dan terselenggaranya koordinasi dengan intansi terkait
dan stakeholder lainnya
6.
Monitoring dan Evaluasi
-
Tertib dan teradministrasinya pelaksanaan kegiatan
65
7.
Pembinaan dan Konsultasi
-
Fasilitasi program pembinaan KUMKM melalui Pusat Layanan Usaha
Terpadu (PLUT) KUMKM
8.
Koordinasi Kualitas Pelayanan Publik
-
Meningkatnya kualitas pelayanan KUMKM kepada publik
5.3. Program dan kegiatan pembinaan non budgeter (dana pihak ke III)
1. Pendampingan dan konsultasi usaha KUMKM
-
Meningkatnya kualitas usaha KUMKM
-
Meningkatnya kemandirian KUMKM dalam pengelolaan
sumber daya produktif
5.4. Indikator, Sasaran dan Hasil dari masing-masing Program dan
Kegiatan
5.4.1
APBD
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
-
Tersedianya
biaya
operasional/jasa
surat
menyurat
perkantoran
-
Tersedianya
jasa
komunikasi
(telp/fax,
koran/majalah),
sumber daya air dan listrik
-
Terselenggaranya pemeliharaan/perijinan kendaraan dinas/
operasional roda 4 dan roda 2
-
Tersedianya peralatan dan bahan kebersihan kantor
66
-
Terselenggaranya
kegiatan
pelayanan
administrasi
perkantoran
-
Tersedianya barang cetak dan penggandaan surat-surat dinas
-
Tersedianya komponen instalasi listik/penerangan bangunan
kantor
-
Tersedianya
Peralatan
dan
Perlengkapan
Kantor
yang
mendukung kegiatan-kegiatan Kantor
-
Tersedianya
peralatan
rumah
tangga
yang
medukung
kegiatan kantor
-
Terfasilitasinya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
-
Terbayarnya Honorarium Tenaga Pengelola Keuangan SKPD,
Honor Daerah, TKD Honda dan TKD, Honorer Dekon yang
masuk Data Base Pemda Provinsi NTB
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
-
Terpemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
-
Pemeliharaan rutin gedung kantor
-
Terselenggaranya pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
-
Terselenggaranya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
operasional
-
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program peningkatan disiplin aparatur.
-
Tersedianya Pakaian Harian Pegawai
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
-
Berkembangnya wawasan dan pengetahuan aparatur
67
-
Terselenggaranya Kegiatan Pembinaan Mental dan Fisik
Aparatur
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
-
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD (LAKIP)
-
Laporan Keuangan Semesteran
-
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
6. Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah
yang
konduksif.
-
Penyusunan
dan
sinkronisasi
program
serta
evaluasi
pelaksanaan program/kegiatan
7. Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah.
-
Terbinanya wirausaha baru
-
Fasilitasi Legal aspek bagi KUMKM
-
Diklat Kewirausahaan bagi KUKM, Diklat Auditing bagi
pengawas Koperasi, Diklat Manajemen Pemasaran, Diklat
Manajemen Keuangan bagi KUMKM dan Diklat Kelembagaan
bagi Koperasi Diklat Kelompok Ekonomi Produktif, Diklat
Akuntansi Komputer bagi Koperasi, Diklat kewirausahaan bagi
KUMKM, Diklat Akuntansi Lanjutan bagi Koperasi.
-
Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
68
8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah.
-
Terbinanya UMKM, Sentra dan BDS
-
Dukungan perkuatan kepada koperasi
-
Penyelenggara pasar rakyat bersubsidi
-
Tersedianya dukungan permodalan dari perbankan dan
lembaga keuangan lainnya
-
Pengembangan KUKM yang responsif gender
-
Promosi Produk KUKM
-
Evaluasi Pembinaan Koperasi dan UMKM
9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
-
Pengembangan Kelembagaan Koperasi dan Dukungan Hari
pangan Sedunia serta Bulan Bhakti Gotong Royong
-
Mendorong percepatan pelaksanaan RAT Koperasi
-
Pemeringkatan dan penilaian kesehatan Koperasi
-
Peningkatan Kualitas dan Prestasi Koperasi
-
Magang bagi pembina dan pengelola Koperasi
-
Sosialisasi dan implementasi UU No. 17 Tahun 2012
-
Pembinaan
dan
Pengembangan
Kelembagaan
KSP/USP
Koperasi binaan Provinsi
5.3.2
Rakor/Evaluasi Dana Perkuatan Koperasi
Dekonsentrasi/APBN
1. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
69
- Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan KUMKM dan
Aparatur
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
-
Tersusunnya Program dan Kegiatan pembinaan KUMKM
3. Pameran/Visualisasi/Publikasi dan Promosi
-
Pendampingan dan fasilitasi promosi KUMKM
4. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi
-
Meluasnya Pemahaman Masyarakat Tentang KUMKM
5. Rapat-Rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan/Kelompok
Kerja/Konsultasi
-
Terselenggaranya Rapat Koordinasi
6. Monitoring dan Evaluasi
-
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
7. Pembinaan dan Konsultasi
-
Terfasilitasinya Program Pembinaan KUMKM melalui Pusat
Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM
-
Terfasilitasinya KUMKM terhadap akses permodalan (Bankuat,
Dana bergulir, Bansos dll)
8. Koordinasi Kualitas Pelayanan Publik
-
Terinventarisasinya Masalah Publik Terkait KUMKM
5.4. Perkiraan Sumber-sumber Pendanaan Indikatif
1.
Bantuan Perkuatan Modal kepada Koperasi dan UMKM dari Dana APBN
Kementerian Koperasi dan UKM RI.
2.
Modal Dana Bergulir dari LPDB
70
3.
Kegiatan-Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM RI yang dilaksanakan di
Daerah
4.
Pembiayaan KUKM dari Modal Ventura
5.
Bantuan Perkuatan Modal dari BUMN/S
71
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
Dengan tersusunnya kebijakan Program dan kegiatan yang akan menjadi
acuan bagi jajaran Dinas Koperasi UMKM dalam mewujudkan pembangunan
Koperasi dan UMKM sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dan
merupakan
dokumen
untuk
menentukan
arah
yang
ingin
dicapai
dalam
pembangunan Koperasi dan UMKM selama kurun waktu 5 tahun, maka diharapkan
terwujudnya koordinasi dan keterpaduan antar sektor terhadap program Strategis
yang berorientasi pada pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam Visi dan Misi
sebagai acuan dan tolok ukur dalam penilaian kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
TABEL 23
INDIKATOR KINERJA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NTB
SASARAN
URAIAN
INDIKATOR
KONDISI AKHIR
TH. 2013
SASARAN 5 TAHUN
TH. 2018
1
2
3
4
72
1.
Terwujudnya Koperasi
- Meningkatnya kualifikasi Koperasi
Berkualitas
Kop
1.000
Kop
8
Kop
15
Kop
662
Kop
670
Kop
1.342
Kop
315
Kop
dan UMKM yang tangguh
unggul, produktif, mandiri
dan berdaya saing yang
- Sangat Berkualitas
dikelola secara profesional
- Cukup Berkualitas
dan ditopang oleh kegiatan
- Kurang Berkualitas
0
Kop
0
Kop
usaha anggota dan UMKM.
- Tidak Berkualitas
0
Kop
0
Kop
53%
Kop
70%
Kop
- Berkualitas
- Meningkatnya Pelaksanaan RAT
- Meningkatnya Jumlah KSP Koperasi
2.596
KSP/USP
50
KSP
614
KSP/USP
1.255
KSP
- Sehat
115
KSP/USP
20
KSP
- Cukup Sehat
471
KSP/USP
517
KSP
- Kurang Sehat
26
KSP/USP
116
KSP
2
KSP/USP
2
KSP
641
KSP/USP
600
KSP
- Meningkatnya Kesehatan KSP/USP Kop.
- Tidak Sehat
- Sangat Tidak Sehat
2.
2.012
Meningkatnya akses
- Meningkatnya modal sendiri koperasi
649,071
Juta
+10%
/tahun
dan pangsa pasar
- Meningkatnya volume usaha koperasi
1.427,723
Juta
+ 5%
/tahun
Koperasi dan UMKM
- Meningkatnya SHU koperasi
95.906,115
Juta
- Meningkatnya jumlah KSP Syariah
+ 7%
/tahun
Unit
500
KSPS
50
Unit
100
Unit
400
Unit
200
Unit
1.550
Unit
2.000
Unit
Unit
5.000
Unit
0
- Meningkatnya kualifikasi usaha UMKM
- Usaha Menengah
- Usaha Kecil
- Usaha Mikro
- Menumbuhkan Wirausaha Baru
3.
4.
Terwujudnya Kop dan
UMKM sebagai lembaga
ekonomi kerakyatan
- Meningkatnya jumlah koperasi,
Meningkatnya Pelayanan
- Meningkatnya jumlah anggota koperasi
Koperasi
- Meningkatnya jumlah kualitas SDM
- Meningkatnya jumlah pengelola koperasi
99.194
3.851
Kop
375
Kop
31.241
Orang
2.250
Orang
624.947
Orang
7.500
Orang
75 Akt/ 2.250
Orang
132 Akt/3.962
Orang
KUMKM
TAHUN 2009-2013
73
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode Tahun 2013-2018 dilaksanakan
sebagai acuan dasar dalam
Pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Sedang Pengembangannya diserahkan kepada Prakarsa masyarakat
yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan Sosial Politik Masyarakat. Dengan
demikian, Rencana Stratejik Pembangunan koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah bersifat fleksible dan dalam pelaksanaannya bersifat dinamis, sepanjang
proses pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dilaksanakan
secara efektif dan efesien.
Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat dan Daerah yang didukung oleh stakeholder. Untuk itu
Pemerintah perlu memberdayakan masyarakat agar dapat berperan aktif dalam
proses pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan diperlukan
mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program secara
intensif dan terintegrasi. Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dituntut secara proaktif meningkatkan peran Koordinasi
dengan Instansi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan masyarakat
dalam proses pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dengan
demikian diharapkan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat
berkembang sesuai dengan potensi sumber daya dan kondisi yang ada dalam
mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mataram,
Februari 2014
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Drs. H. Supran, MM
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19591231 199003 1 007
74
Download