Modul Sosiologi [TM12]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Perubahan Sosial
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Sosiologi
Tatap Muka
12
Kode MK
Disusun Oleh
61004
Romiyati Asna, M.Pd
Abstract
Kompetensi
Materi ini menjelaskan mengenai:
1. Definisi perubahan sosial menurut
para ahli
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan sosial
Diharapkan mahasiswa mampu
memahami:
1. Definisi perubahan social menurut
para ahli
2. Faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan sosial
Pembahasan
1. Pengertian Perubahan Sosial
Dalam perubahan sosial, unsur-unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan
biasanya adalah mengenai nilai social, norma social, pola perilaku, organisasi sosial,
kekuasaan, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Dalam masyarakat maju atau masyarakat
berkembang perubahan sosial berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi.Perubahan
sosial dikalangan para sosiolog memiliki pengertian yang berbeda. Berbedanya pengertian
perubahan sosial tersebut sebagai konsekuensi dari kekaburan yang sering dialami ahli
sosial di dalam memberikan penjelasan tentang ruang lingkup, batasan pengertian dan
aspek-aspek, terutama dalam perubahan sosial. Sebagai upaya untuk menghindari kesulitan
tersebut, maka paktor utama yang paling penting untuk diketahui dan dipahami adalah
tentang batas dan pengertian dari perubahan sosial itu sendiri. Adapun pengertian
perubahan sosial menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a.
Menurut Wilbert Moore,perubahan sosial sebagai perubahan sosial yang terjadi dalam
“struktur sosial”, dan yang dimaksud dengan struktur sosial adalah “pola-pola perilaku”
dan “interaksi sosial”. Moore memasukkan kedalam definisi perubahan sosial sebagai
ekspresi mengenai struktur seperti norma, nilai dan fenomena kultur.
b.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya,
termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku diantara kelompok
masyarakat.
c.
Roucek dan Warren. Kedua ahli ini mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur sosial.
d.
Soedjono Dirdjosisworo. Soedjono merumuskan bahwa definisi perubahan sosial
sebagai perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, system sosial dan
organisasi sosial.
e.
Karl
Manheim.
Karl
menjelaskan
mengenai
inti
dari
suatu
perubahan.
Ia
mengungkapkan bahwa:“ changing community is not determined by a set of unshakable
commands, but is engaged in a permanent search for new norms to exprem ss change
experiences. The content of conscience is accordingly not determined by explicit and
rule but is continuously shaping itself a new”
Dapat disimpulkan
bahwa perubahan masyarakat dalam intinya ialah perbahan
norma-norma masyarakat. Karena perubahan norma dan proses pembentukan norma baru
merupakan inti dari usaha mempertahankan persatuan hidup kelompok, dengan sendirinya
proses perubahan masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang, sehingga
2015
2
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
demi kemajuan harus diusahakan adanya reintegrasi, yaitu: penampungan kembali dalam
dalam suatu kehidupan bermasyarakat yang lebih cocok dengan kebutuhan baru
masyarakat dimana norma-norma yang lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari
masyarakat yang baru/lebih luas.
2. Ruang Lingkup Perubahan Sosial
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi bidang yang sangat luas. Sebagaimana
yang dinyatakan oleh Selo Soemardjan perubahan sosial adalah “segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system
sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan perilaku diantara kelompok dalam
masyarakat”. Perubahan sosial meliputi berbagai bidang,seperti bidang pendidikan,
ekonomi, hokum, dan teknologi. Sebaliknya, perubahan sosial yang terjadi dapat hanya
meliputi bidang tertentu saja dan terbatas pula kedalamnya. Misalnya perubahan pada
bidang pendidikan yang baru mencapai tarap normal dan nilai belum Sampai pada tarap
perilaku. Perilaku sosial dapat terjadi pada tingkat individu, kelompok sosial, kelompok
besar, maupun kelompok yang sangat besar. Perubahan sosial pada bidang tertentu yang
akan pada tingkat yang luas, misalnya tentang timbulnya kesadaran terhadap usaha
pelestarian.
3. Faktor-Faktor Perubahan Sosial
Perubahan sosial menghadapkaan manusia pada situasi baru yang mengarahkan
pada suatu bentuk kegiatan yang baru. Terhadap banyak faktor yang terkait dan
menyebabkan perubahan perilaku dan budaya manusia serta struktur didalam masyarakat.
Para sosiolog telah mengidentifikasikan sejumlah faktor utama yang dampaknya sangat
berbeda satu sama lainnya,tergantung pada situassi, waktu dan tempat.setelah memulai
proses analisis yang panjang, para sosiolog sepertinya telah menyaring beberapa faktor
utama pendorongan perubahan sosial. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
mengatakan bahwa secara umum peneyebab dari perubahan sosial dibedakan atas dua
golongan besar, yaitu: perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri, dan perubahan
yang berasal dari luar masyarakat.
1.
Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri
1.
Perkembangan ilmu pengetahuan
Perkembangan
ilmu
pengetahuan
melahirkan
berbagai
pertemuan
baru.
Penemuan baru, banyak faktor yang menyebabkan individumencari penemuan baru,
beberapa diantaranya adalah :
1)
2015
Kesadaran dari orang perorang akan ketergantungan dalam masyarakat
3
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2)
Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan, dan
3)
Adanya perangsang bagi aktivitas-aktivitas pencipta dalam masyarakat.
Pada saat awal seseorang memulai keinginan untuk mewujudkan cita-citanya
pertama kali yang dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error) secara spekulatif.
Pada priode tersebut, justru mengalami kegagalan dijadikan bahan pertimbangan atau
perbaikan untuk mencapai keberhasilan dimsyarakat berikutnya. Perubahan yang dilalui
tidak menunjukkan adanya suatu peningkatan yang berarti, lingkungan kemajuan
bersiklus tidak menentu. Arah siklus lingkaran bergerak mendatar dari titik A kembali
ketitik A. Oleh karenanya, dapat dijelaskan bahwa ide-ide keyakinan dan dan hasil-hasil
karya yang bersifat fisik dalam pengertian penemuan baru, semuanya merupakan faktor
pendorong kearah perubahan kehidupan masyarakat. Dalam apapun penemuan baru itu,
senantiasa akan membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat, baik secara cepat
(revolusi) maupun lambat (evolusi), dalam skala perubahan yang kecil, sebagian atau
keseluruhan.
2. Faktor jumlah penduduk
Faktor penduduk, perubahan pada jumlah, komposisi dan distribusi penduduk
dapat mempengaruhi budaya dan struktur sosial. Bertambahnya penduduk suatu daerah,
dapat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama mengenai
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai contoh yang paling releven adalah program
transmingrasi, jika program transmingrasi dijalankan secara ideal dengan memperhatikan
aspek sosial ekonomi, budaya, politik, agama, dan keagamaan, sangat mungkin akan
terjadi perubahan yang sangat positif. Artinya pendatang baru yang terampil dan sikap
bekerja dilokasi baru, maka besar kemungkinan tidak saja akan menguntungkan
transimingrasi, melainkan jug dapat mempengaruhi positf pada penduduk asli. Penduduk
asli dapat pula bekerja dengan pola yang menguntungkan sama dengan para pendatang.
Kehidupan bermasyarakat pun akan berubah kerena pencampuran antara berbagai
macam pola perilaku sosial dan budaya,demikian pula dengan ekonomi, politik, agama,
dan keaamanan. Bahkan Rauccek dan Warren (1984) menggambarkan bahwa
perubahan sosial lebih berkembang pada masyarakat heterogen. Dikatakan bahwa
masyarakat yang berasal dari berbagai etnik yang bergaul dengan be3bas dan
mendifusikan adat, pengetahuan,teknologi dan ideologi, biasanya mengalami kadar
perubahan pesat.
3. Faktor pertentangan dan pemberontakan
Pertentangan (konflik) dalam nilai dan norma-norma, politik,etnis, dan agama
dapat menimbulkan perubahan sosial yang luas. Pertentangan individu terhadap nilai-
2015
4
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
nilai dan norma-norma serta adat istiadat yang telah berjalan lama akan menimbulkan
perubahan bila individu-individu tersebut beralih dari nilai, norma, dan adat kebiasaan
yang telah diikuti selama ini, misalnya, adanya anggapan umum masyarakat Indonesia,
bahwa
“makin
banyak
anak
makin
banyak
rizki”,
setiap
anak
mempunyai
rizkinya,masing-masing,” sehingga tidak menimbulkan kecemasan setiap kali anaknya
lahir. Kini pandangan itu mengalami perubahan, bahwa “makin banyak anak makin
besar beban ekonomi”.
Perubahan sosial yang diakibatkan oleh pertentangan politik dan pemberontakan
di Indonesia telah menunjukkan buktinya. Perubahan-perubahan yang ditimbulkan akibat
pertentangan dan pembetontakan selalu berakibat buruk, seperti terhentinya aktivitas
perekonomian,
inflasi,
lainnya.Pertentangan
timbulnya
antara
saling
curiga,
kecemasan,
anggota-anggota masyarakat
dapat
dan
lain-
terjadi karena
perubahan masyarakat yang pesat, sebagaimana dijelaskan oleh Roucek dan Warren,
masyarakat yang heterogen biasanya ditandai kurang dekatnya hubungan antara orang
yang satu dengan orang atau kelompok lainnya; individu cenderung mencari jalannya
sendiri-sendiri. Sementara itu, kondisi sumber pemenuhan kebutuhan semakin terbatas,
sehingga persaingan tidak dapat dihindari; jika proses ini memuncak, maka
pertentangan akan terjadi pada masyarakat yang bersangkutan. Pada saat masyarakat
dalam keadaan konflik dapat timbul kekecewaan dan keresahan sosial, maka pada saat
itu pula individu-individu pada umumnya sangat mudah terpengaruh terhadap hal-hal
baru.
2.
Perubahan yang berasal dari luar masyarakat
1. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Faktor kebudayaan,dapat menyebabkan terjadinya nperubahan masyarakat.
Secara timbal balik perubahan pada unsur budaya dapat mendorong pada bentuk dan
hubungan sosial kemasyarakatan. Perubahan sosial masyarakat tidak semata-mata
disesbabkan oleh faktor kebudayaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri,melainkan
dapat pula disebabkan oleh pengaruh kebudayaan yang dating dari masyarakat sekitar
(luar). Terdapat kemungkinan perubahan sosial masyarakat sama sekali tidak disebabkan
oleh perubahan kebudayaan masyarakat sekitar, atau kebudayaan yang berbeda.
Pengaruh kebudayaan tersebut mengakibatkan beberapa skenerio perubahan sosial
masyarakat, yaitu antara lain :
a)
Kebudayaan saling berdampingan dan bercampur menjadi atau kebulatan
b)
Salah satu kebudayaan menjadi pudar karena kebudayaan lain
c)
Masing-masing kebudayaan akan menjadi lebur, timbul kebudayaan baru sebagai
akibat saling mempengaruhi.
2015
5
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu masyarakat dengan masyarakat lain
menimbulkan berbagai dampak, seprti halnya dampak yang ditimbulkan oleh adanya
pemberontakan dan pertentangan-pertentangan. Akan tetapi, dampak negatif yang
ditimbulkan oleh peperangan lebih dahsyat karena peralatan perang biasanya lebih
canggih pula.
4. Bentuk-bentuk perubahan sosial
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk, yaitu perubahn evolusi dan perubahan revolusi, perubahan terencana dan
perubahan tak terencana.
Perubahan evolusi adalah suatu perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang
lambat dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan tersebut berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam rangka nmenyesuaikan
diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada
waktu tertentu. Pada saat muncul perilaku sosial baru dalam masyarakat, maka pertama kali
terjadi proses kepercayaan terhadap manfaat yang mungkin tercapai.
Tahap berikutnya masyarakat mulai melihat realita sosial, jika perubahn tersebut
pada umumnya lebih banyak memberikan manfaat atau berguna dalam rangka usaha
memenuhi berbagai aspek kebutuhan hidupnya, maka secara perlahan masyarakat akan
menerima perkembangan masyarakat yang bersangkutan sebagai suatu kebenaran.
Misalnya pada masyarakat yang homogen dengan pergaulan secar langsung, lambat laun
akan menerima sikap-sikap dan norma-norma sosial baru yang dating menurut pola yang
hiterogen. Menurut prinsip teori yang diuraikan oleh pakar sosiologi, Herbert Spencer,
bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi. Masyarakat merupakan
hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen sifat dan
susunannya. Perubahan seperti itu tidak pasti arahnya, karena arus perubahannya menuju
pada bentuk kehidupan yang sempurna atau mungkin sebaliknya.
Perubahan revolusi, dimana perubahan berlangsung sangat cepat dan tidak ada
kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan
sebagai perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Perubahn tersebut dapat terjadi karena
sudah ada perencanaan sebelumnya atau mungkin tidak ada sama sekali. Perubahn
revolusi serring kali diawali oleh ketengangan-ketengangan atau konflik dalam tubuh
masyarakat yang bersangkutan, ketengangan-ketengangan tersebut sulit untuk dihindari,
2015
6
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahkan banyak yang tidak bisa dikendalikan, sehingga kemudian ada yang menjelma
menjadi tindakan revolusi.
Perubahan terencana adalah perubahan yang diperkirakan atau yang telah
direncanakan terlebih dahulu sebelumnya oleh pihak-pihak yang khendak mengadakan
suatu perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan
dinamakan agen perubahan, yaitu seorang atau sekelompok orang yang mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Perubahan yang terencana, selalu berada dibawah kendali atau
pengawasan dari agen perubahan tersebut. Pelaksanaan rencana perubahan tidak hanya
terbatas pada lembaga-lembaga kemasyarakatan tertentu saja, melainkan bisa juga
diarahkan pada perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lain dan dalam tubuh
masyarakat yang lain pula. Perubahan terencana, paling ideal dilakukan pada masyarakat
yang pada dasarnya telah mempunyai keiginan untuk mendapatkan perubahan, tetapi tidak
mampu mengimpelentasikannya. Dalam situasi seperti itu, masyarakat akan serta merta
dirasakan sesuai dengan kehendak dan harapan mereka kemudia menyesuaikan dengan
perencanaan yang sudah ada. Perubahan terencana, yang didahului oleh pengamatan
tentang khendak dan harapan masyarakat sasaran selanjutnya dapat pula merupakan
rencana perubahan hasil-hasil perubahan sebelum yang tidak menguntungkan pihak
masyarakat.
Perubahan tak terencana adalah perubahan yang berlangsung diluar khendak dan
pengawasan masyarakat. Perubahan yang tidak dikhendaki tersebut biasanya lebih banyak
menimbulkan pertentangan-pertentangan yang merugikan kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Dalam kondisi demikian, anggota m,asyarakat akan sulit diarahkan untuk
melakukan perubahan, sebagai akibat kekecewaan mereka yang mendalami. Kekecewaan
tersebut terjadi sangat mungkin karena pengalaman buruk mereka terhadap akibat-akibat
daripada perubahan yang terjadi sebelumnya yang tidak membuahkan kesejahteraan dan
kepuasan, atau mungkin karena masyarakat masih mempunyai kepercayaan yang sangat
kuat terhadap kesakralan dan keampuhan lembaga-lembaga sosial atau tradisi-tradisi sosial
yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan.
5. Faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan sosial
1. Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan.
a. Kontak dengan kebudayaan lain.
Ralp Linton mengatakan, bahwa salah satu proses yang menyangkut kontak dengan
kebudayaan lain adalah difusi. Yang mengartikan difusi sebagai proses penyebaran
unsure-unsur kebudayaan individu keindividu yang lain dari masyarakat sau
kemasyarakat yang lain, sehingga dapat dihimpun penemuan-penemuan baru yang
2015
7
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
telah dihasilkan. Difusi berperan dalam menyebarkan penemuan baru pada
masyarakat luas, sehingga seluruh manusia menikmati manfaatnya.
b. System pendidikan formal yang maju. Pendidikan memiliki fungsi utama, antara lain
sebagai transpormasi budaya, penamaan nilai-nilai yang baru, serta membentuk pola
fikir ilmiyah dan obyektif. Fungsi pendidikan tersebut dapat memberikan masyarakat
kemampuan untuk menilai apakah kebudayan masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan jaman atau tidak
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan merupakan
delik.
e. Sistem stratifikasi terbuka.
f.
Penduduk yang heterogen.
g. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa beriktiar untuk memperbaiki hidupnya
i.
2.
Orientasi kemasa depan.
Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan.
Soekanto menyebutkan, setidaknya ada 8 faktor yang menghalangi terjadinya
perubahan sosial, yaitu :
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
c. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
d. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
e. Perasangka terhadap hal-hal baru atau sikap yang tertutup
f.
Hambatan-hambatan yang bersikap ideologis
g. Adat atau kebiasaan
h. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.
2015
8
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press, 2012.
www.wikipedia.org
2015
9
Sosiologi
Romiyati Asna, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download