PENGANTAR AUDIT INTERNAL AUDITING AUDITING ADALAH PROSES PENGUMPULAN DAN PENGEVALUASIAN BAHAN BUKTI TENTANG INFORMASI YANG DAPAT DIUKUR MENGENAI SUATU SATUAN USAHA YANG DILAKUKAN SEORANG YANG KOMPETEN DAN INDEPENDEN UNTUK DAPAT MENENTUKAN DAN MELAPORKAN KESESUAIAN INFORMASI TERSEBUT DENGAN KRITERIA-KRITERIA YANG TELAH DITETAPKAN JENIS AUDIT 1. AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN 2. AUDIT KETAATAN 3. AUDIT OPERASIONAL INTERNAL AUDITING INTERNAL AUDITING ADALAH SUATU AKTIVITAS INDPENDEN, KEYAKINAN OBYEKTIV SERTA KONSULTASI YANG DIRANCANG UNTUK MEMBERI NILAI TAMBAH DAN MENINGKATKAN OPERASI ORGANISASI. AUDIT TERSEBUT MEMBANTU ORGANISASI MENCAPAI TUJUANNYA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN YANG SISTIMATIS DAN BERDISIPLIN UNTUK MENGEVALUASI DAN MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PROSES PENGELOLAAN RISIKO, KECUKUPAN KONTROL DAN PENGELOLAAN ORGANISASI (DEWAN IREKSI IIA-JULI199) INTERNAL AUDITING ADALAH SEBUAH PENILAIAN YANG SITIMATIS DN OBYEKTIF YANG DILAKUKAN INTERNAL AUDITOR TERHADAP OPERASI DAN KONTROL YANG BERBEDA-BEDA DALAM ORGANISASI UNTUK MENENTUKAN APAKAH: 1. INFORMASI KEUANGAN DAN OPERASI TELAH AKURAT DAN DAPAT DIANDALKAN 2. RISIKO YANG DIHADAPI PERUSAHAAN TELAH DIIDENTIFIKASI DAN TELAH DIMINIMALISASI 3. PERTURAN EKSTERNAL SERTA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR INTERNAL YANG BISA DITERIMA TELAH DIIKUTI 4. KRITERIA OPERASI YANG MEMUASKAN TELAH DIPENUHI 5. SUMBER DAYA TELAH DIGUNAKAN SECARA EFISIEN DAN EKONOMIS 6. TUJUAN ORGANISASI TELAH DICAPAI SECARA EFEKTIF, SEMUA DILAKKAN UNTUK DIKONSULTASIKAN DENGAN MANAJEMEN DAN MEMBANTU ANGGOTA ORGANISASI DALAM MENJALANKAN TANGGUNGJAWABNYA SECARA EFEKTIF PERBEDAAN INTERNAL AUDITORS DENGAN EXTERNAL AUDITORS INERNAL AUDITORS 1. MERUPAKAN KARYAWAN PERUSAHAAN, ATAU BISA SAJA MERUPAKAN ENTITAS INDEPENDEN 2. MELAYANI KEBUTUHAN ORGANISASI, MESKIPUN FUNGSINYA HARUS DIKELOLA OLEH PEUSAHAAN 3. FOKUS PADA KEJADIAN-KEJADIAN DI MASA DEPAN DENGAN MENGVALUASI KONTROL YANG DIRANCANG UNTUK MEYAKINKAN PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI 4. LANGSUNG BERKAITAN DENGAN PENCE- GAHAN KECURANGAN DALAM SEGALA BENTUKNYA ATAU PERLUASAN DALAM SETIAP AKTIVITAS YANG DITELAAH 5. INDEPENDEN TERHADAP AKTIVITAS YANG DIAUDIT, TETAPI SIAP SEDIA UNTUK ME - NANGGAPI KEBUTUHAN DAN KEINGINAN DARI SEMUA TINGKATAN MANAJEMEN 6. MENELAAH AKTIVITAS SECARA TERUS MENERUS EXTERNAL AUDITORS 1. MERUPAKAN ORANG INDEPENDEN DILUAR PERUSAHAAN 2. MELAYANI PIHAK KETIGA YANG MEMERLUKAN INFORMASIKEUANGAN YANG DAPAT DIANDALKAN 3. FOKUS PADA KEJADIAN-KEJADIAN MASA LALU YANG DINYATAKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN 4. MEMPERHATIKAN PENCEGAHAN ATAS KECURANGAN SECARA UMUM, TAPI LEBIH MEMPERHATIKAN PADA KECURANGAN YANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN SECARA MATERIAL 5. INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN DAN DEWAN DIREKSI BAIK DALAM KENYATAAN MAUPUN SECARA MENTAL 6. MENELAAH CATATAN-CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SECARA PERIODIK IA EMPLOYER EA COMPENIES CPA FIRMS GOV’T UNITS NATIONAL ORGANITATION IIA AICPA CERTIFYING DESIGNATION CIA CPA LICENSE TO PRACTICE NO YES PRIMARY RESPONSIBILITY TO BOARD OF DIRECTORS TO THIRD PARTIES PERSAMAAN INTERNAL AUDITORS DENGAN EXTERNAL AUDITORS 1. HARUS MEMPUNYAI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN DIBIDANG AKUNTANSI, KEUANGAN, PERPAJAKAN, MANAJEMEN DAN KOMPUTER 2. HARUS MEMBUAT RENCANA PEMERIKSAAN DAN PROGRAM PEMERIKSAAN SECARA TERTULIS 3. PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN HASIL PEMERIKSAAN HARUS DIDOKUMENTASIKAN SECARA LENGKAP DAN JELAS DALAM KERTAS KERJA PEMERIKSAAN 4. AUDIT STAF HARUS SELALU MELAKUKAN PENDIDIKAN PROFESI BERKELANJUTAN (CONTINUING PROFESSIONAL EDUCATION) 5. HARUS MEMPUNYAI AUDIT MANUAL SBAGAI PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAANNYA DAN MEMILIKI KODE ETIK SERTA SISTEM PENGENDALAIN MUTU TIPE INTERNAL AUDITING 1. OPERATIONAL AUDITING 2. MANAGEMENT AUDITING 3. FINANCIAL AUDITING BEBERAPA PENDEKATAN DALAM AUDIT INTERNAL 1. AUDIT KOMPREHENSIF 2. AUDIT BERORIENTASI MANAJEMEN 3. AUDIT PARTISIPATIF 4. AUDIT PROGRAM KUALIFIKASI AUDITOR INTERN AUDITOR INTERN YANG BAIK HARUS MEMPUNYAI KUALIFIKASI DALAM HAL : 1. PENDIDIKAN DAN LATIHAN 2. PENGALAMAN 3. KUALITAS PRIBADI a. SIFAT INGIN MENGETAHUI b. KETEKUNAN c. PENDEKATAN YANG MEMBANGUN d. BUSINESS SENSE/NALURI DAGANG e. KERJASAMA (COOPERATION) 4. IMAGINATION/DAYA KHAYAL a. KEINGINTAHUAN (CURIOSITY) b. KERAS HATI (PERSISTENCE) c. PENDEKATAN YANG KONSTRUKTIF d. MEMPUNYAI PEMAHAMAN USAHA e. KERJA SAMA INDEPENDENSI INTERNAL AUDITOR INTERNAL AUDITOR YANG PROFESIONAL HARUS MEMENUHI KEWAJIBAN PROFESIONALNYA ANTARA LAIN: MEMBERIKAN REKOMENDASI YANG OBJEKTIVE, TIDAK BIAS, TIDAK DIBATASI, MELAPORKAN MASALAH APA ADANYA, BUKAN MELAPORKAN SESUAI KEINGINAN MANAJEMEN/LEMBAGA HARUS BEBAS DARI HAMBATAN DALAM MELAKSANAKAN AUDITNYA BEBERAPA INDIKATOR INDEPENDENSI INT.AUDITOR 1. INEPENDENSI DALAM PROGRAM AUDIT BEBAS DARI INTERVENSI MANAJERIAL ATAS PROGRAM AUDIT BEBAS DARI SEGALA INTERVENSI PROSEDUR AUDIT BEBAS DARI SEGALA PERSYARATAN UNTUK PENUGASAN AUDIT 2. INDEPENDENSI DALAM VERIFIKASI BEBAS DALAM MENGAKSES SEMUA CATATAN MENDAPATKAN KERJA SAMA YANG BAIK DARI KARYAWAN/MANAJEMEN BEBAS DARI KEPENTINGAN PRIBADI DALAM PELAKSANAAN AUDIT 3. INDEPENDENSI DALAM PELAPORAN BEBAS DARI PERASAAN WAJIB MEMODIFIKASI FAKTA LAPORAN BEBAS DARI TEKANAN UNTUK TIDAK MELAPORKAN TEMUAN AUDIT MENGHINDARKAN KALIMAT YANG MENYESATKAN BEBAS DARI SEGALA USAHA UNTUK MENIADAKAN PERTIMBANGAN MISI AUDITOR EKSTERNAL DAN AUDITOR INTERNAL TANGGUNGJAWAB AUDITOR EKSTERNAL ADALAH MEMBERIKAN OPINI ATAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN, TUJUANNYA ADALAH UNTUK MENENTUKAN KEWAJARAN PENYAJIAN POSISI KEUANGAN DAN HASIL USAHA UNTUK PERIODE TERSEBUT. JUGA HARUS YAKIN BAHWA LAPORAN KEUANGAN TELAH DISUSUN SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM, DITERAPKAN SECARA KONSISTEN DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA, SERTA AKTIVA TELAH DIAMANKAN DENGAN SEMSETINYA AUDITOR INTERNAL MEMBERIKAN INORMASI YANG DIPERLUKAN MANAJER DALAM MENJALANKAN TANGUNG JAWAB MEREKA SECARA EFEKTIF. IA BERTINDAK SEBAGAI PENILAI INDEPENDEN NTUK MENELAAH OPERASIONAL PERUSAHAAN UNTUK MENGUKUR DAN MENGEVALUASI KECUKUPAN KONTROL SERTA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KINERJA PRUSAHAN. AUDITOR INTERNAL MEMILIKI PERANAN YANG PENTING DALAM SEMUA HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAN RISIKO-RISIKO TERKAIT DALAM MENJALANKAN USAHA TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDITOR 1. MENELAAH DAN MENILAI KSEHATAN, KESESUAIAN DAN APLIKASI DARI AKUNTANSI, KEUANGAN DAN PENGENDALIAN OPERASI 2. MEMASTIKAN SEJAUHMANA KETAATAN TERHADAP KEBIJAKAN, RENCANA DAN PROSEDUR YANG DITENTUKAN 3. MEMASTIKAN SEJAUHMANA AKTIVA PERUSAHAAN DIPERTANGGUNGJAWAB KAN DAN DIAMANKAN DARI SEGALA JENIS KERUGIAN 4. MEMASTIKAN KEANDALAN AKUNTANSI DAN DATA LAIN YANG DIKEMBANGKAN DALAM ORGANISASI 5. MENILAI MUTU KINERJA DALAM MELAKSANAKAN TANGGUNGJAWAB YANG DIBERIKAN (STATEMENT OF RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDITORS, IIA – 1957) MEKANISME PENGENDALIAN DARI MANAJEMEN SENIOR 1. MENJAMIN/MEMASTIKAN PENGENDALIAN INTERN YANG MEMADAI 2. MENELAAH KEANDALAN CATATAN 3. MENCEGAH DAN MENDETEKSI KECURANGAN 4. MEMENUHI KEWAJIBAN HUKUM, APABILA ADA 5. MEMONITOR PROSEDUR PELAPORAN 6. MEMEPERKUAT KEPUTUSAN MANAJEMN 7. MELAKSANAKAN “VALUE FOR MONEY” APPRAISAL CARA IA MELAYANI MANAJEMEN 1. MENGAWASI KEGIATAN YANG TIDAK BISA DIAWASI MANAJEMEN PUNCAK 2. MENGIDENTIFIKASI DAN MEMINIMALKAN RISIKON 3. MEMVALIDASI LAPORAN KE MANAJEMEN SENIOR 4. MEMBANTU MANAJEMEN MENGENAI BIDANG-BIDANG TEKNIS 5. MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 6. MENGANALISIS MASA DEPAN, BUKAN HANYA MASA LALU 7. MEMBANTU MANAJER MENGELOLA PERUSAHAAN KONTROL KONTROL ADALAH PENGGUNAAN SEMUA SARANA PERUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN, MENGARAHKAN, MENGENDALIKAN DAN MENGAWASI BERBGAI AKTIVITAS DENGAN TUJUAN MEMASTIKAN BAHWA TUJUAN PERUSAHAAN TERCAPAI. SARANA KONTROL MELIPUTI, (TIDAK TERBATAS) PADA, BENTUK ORGANISASI, KEBIJAKAN, SISTEM, PROSEDUR, INSTRUKSI, STANDAR, KOMITE, BAGAN AKUN, PERKIRAAN, ANGGARAN, JADWAL, LAPORAN, CATATAN, DAFTAR PEMERIKSAAN, METODE, RENCANA DAN AUDIT INTERNAL (MENURUT INT. AUDITOR) KONTROL INTERNAL BERISI RENCANA ORGANI SASI DAN SEMUA YANG TERKOORDINASI DAN PENGUKURAN-PENGUKURAN YANG DITERAPKAN DIPERUSAHAAN UNTUK MENGAMANKAN AKTIVA, MEMERIKSA AKURASI DAN KEANDAL AN DATA AKUNTANSI,MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASIONAL DAN MENDORONG KETAATAN TERHADAP KEBIJAKAN MANAJERIAL YANG TELAH DITETAPKAN (AICPA) BERDASARKAN STATEMENT OF AUDITING STANDARDS (SAS) NO. 1 TERDA PAT 2 KONTROL YAITU : a. KONTROL ADMINISTRATIF, MENCAKUP, TIDAK TERBATAS PADA RENCANA ORGANISASI, PROSEDUR DAN CATATAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TERCERMIN DALAM OTORISASI MANAJEMEN ATAU TRANSASKSI OTORISASI MERUPAKAN FUNGSI MANAJEMEN YANG BERHBUNGAN LANGSUNG DENGAN TANGGUNGJWAB PENCAPAIAN TUJUAN DAN MERUPAKAN TITIK AWAL PENETAPAN KONTROL AKUNTANSI ATAS TRANSAKSI b. KONTROL AKUNTANSI, TERDIRI ATAS RENCANA ORGANISASI PROSEDUR DAN CATATAN YG BERKAITAN DENGAN PENGAMANAN AKTIVA DAN KEANDALAN PENCATATAN KEUANGAN YANG DIRANCANG GUNA MEMBERIKAN KEYAKINAN YANG WAJAR. MENURUT COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS (COSO) INTERNAL KONTROL TERIDIRI DARI KOMPONEN: LINGKUNGAN KONTROL PENENTUAN RISIKO AKTIVITAS KONTROL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENGAWASAN PENERAPAN KONTROL: KONTROL PREVENTIF KONTROL DETEKTIF KONTROL KORETIF MANFAAT KONTROL: SEBAGAI SARANA POSITIF DALAM MEMBANTU MANAJER SEBAGAI BANTUAN, BUKAN PENYEMPITAN RUANG GERAK SARANA MENGENDALIAN DIRI MELINDUNGI ORGANISASI DAN KARYAWAN MEMBERIKAN KEYAKINAN KEPADA MANAJER, AKIBAT TEORI AGENSI BAGI MANAJER STANDAR-STANDAR KONTROL INTERN STANDAR-STANDAR UMUM KEYAKINAN YANG WAJAR PERILAKU YANG MENDUKUNG INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TUJUAN KONTROL PENGAWASAN KONTROL STANDAR-STANDAR RINCI DOKUMENTASI PENCATATAN TRANSAKSI DAN KEJADIAN DENGAN LAYAK DAN TEPAT WAKTU OTORISASI DAN PELAKSANAAN TRANSAKSI DAN KEJADIAN PEMBAGIAN TUGAS PENGAWASAN AKSES DAN AKUNTABILITAS KE SUMBER DAYA/CATATAN KARAKTERISTIK KONTROL TEPAT WAKTU EKONOMIS AKUNTABILITAS PENERAPAN FLEKSIBILITAS MENETUKAN PENYEBAB KELAYAKAN MASALAH-MASALAH DENGAN KONTROL SARANA MENCAPAI KONTROL ORGANISASI KEBIJAKAN PROSEDUR PERSONALIA PEMBUKUAN (AKUNTANSI) PENGANGGARAN PELAPORAN BAGIAN II TEKNIK-TEKNIK AUDIT INTERNAL PENETUAN RISIKO PENENTUAN RISIKO, ADALAH IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO-RISIKO YANG RELEVAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN (ENTITAS), YANG MEMBENTUK SUATU DASAR UNTUK MENENTUKAN CARA PENGELOLAAN RISIKO PENENTUAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) SANGAT PENTING BAGI MANAJER DAN AUDITOR INTERNAL SETIAP ENTITAS MENGHADAPI RISIKO BAIK DARI DALAM ATAU LUAR MERUPAKAN TANGGUNGJAWAB TERUS MENERUS DARI MANAJEMEN UNTUK MEMBUAT KARYAWAN SADAR AKAN BRAGAM RISIKO YANG ADA JENIS RISIKO RISIKO BAWAAN (INHERENT RISK) KERENTANAN SUATU ASERSI ATAS TERJADINYA SALAH SAJI YANG MATERIAL, DENGAN ASUMSI BAHWA TIDAK ADA KEBIJAKAN ATAU PROSEDUR STRUKTUR KONTROL TERKAIT YANG DI TETAPKAN RISIKO KONTROL (CONTROL RISK) SALAH SAJI MATERIAL YANG BISA TERJADI PADA SUATU ASERSI TIDAK DAPAT DICEGAH ATAU DIDETEKSI SECARA TEPAT WAKTU OLEH STRUKTUR, KEBIJAKAN DAN PROEDUR KONTROL INTERNAL SUATU ENTITAS RISIKO DETEKSI (DETECTION RISK) RISIKO BAHWA AUDITOR TIDAK DAPAT MENDETEKSI SALAH SAJI MATERIAL YANG TERDAPAT DALAM SUATU ASERSI HUBUNGAN ANTAR RISIKO HUBUNGAN ANTAR RISIKO MEMBERIKAN RUMUS SBB ; RISIKO AUDIT = RISIKO BAWAAN X RISIKO KONTROL X RISIKO DETEKSI RISIKO DETEKSI = RISIKO AUDIT RIS.BAWAAN X RIS. KONTROL INTERNAL CONTROL QUESTIONARE MERUPAKAN SERANGKAIAN PERTANYAAN TENTANG PENGENDALIAN DALAM SETIAP AREA AUDIT YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMBERI PETUNJUK KEPADA AUDITOR ASPEK-ASPEK DARI PENGENDALIAN INTERN YANG TIDAK MEMADAI KARAKTERISTIK ICQ ICQ SEBAGAI DAFTAR PERTANYAAN YANG DIBUAT MENEKANKAN BAHWA KUESIONER TESEBUT DIGUNAKAN SEBAGAI SEBUAH DAFTAR PEMERIKSAAN UNTUK MEMBANTU EVALUASI SELANJUTNYA SETELAH PENENTUAN RISIKO AWAL DIBUAT ICQ MENGIKUTI DAN MERESPONS PERUBAHAN DALAM ORGANISASI, METODE OPERASI SERTA TUJUAN ORGANISASI ICQ DIMULAI DARI JAWABAN YANG DIKETAHUI ATAU DIINGINKAN DAN MEMBUTUHKAN JAWABAN “YA” ATAU “TIDAK” ICQ MEMBUTUHKAN JAWABAN YANGLANGSUNG DAN TEPAT MENGENAI KETAATAN DENGAN PROSEDUR-PROSEDUR YANG DIHARAPKAN ICQ DIGUNAKAN UNTUK EVALUASI BEKELANJUTAN ATAS KONTROL YG ADA DAN DAPAT DIGUNAKAN DALAM ANALISIS RISIKO ICQ BIASANYA DIKEMBANGKAN SETELAH SEBUAH AKTIVITAS ATAU PROSES TELAH DIANALISIS DAN KONTROL YANG SEHAT TELAH DITERAPKAN ICQ MERUPAKAN UJI KETAATAN DENGAN MAKSUD UNTUK MEMASTIKAN BAHWA KONTROL MASIH DITERAPKAN DAN RISIKO DAPAT DIEVALUASI ICQ DAPAT DIGUNAKAN SEBUAH PENGINGAT BAGI AUDITOR MENGENAI KONTROL YNG SEHARUSNYA DITERAPKAN DAN DIUJI SELAMA AUDIT PERENCANAAN AUDIT TAHAP PERENCANAAN AUDIT MERUPAKAN LANGKAH PERTAMA DAN SEKALIGUS ME RUPAKAN TAHAP YANG PALING PENTING DLM PROSES AUDIT UNTUK MENENTUKAN MENGENAI: PRIORITAS AUDIT ARAH DAN PENDEKATAN AUDIT RENCANA ALOKASI SUMBER DAYA DAN WAKTU BAGI AUDIT TAHAPAN PERENCANAAN AUDIT 1. SURVEI PENDAHULUAN 2. PENENTUAN ANGGARAN 3. PENYUSUNAN RENCANA KERJA SURVEI PENDAHULUAN SURVEI PENDAHULUAN BERTUJUAN: MENCARI INFORMASI YANG BERSIFAT UMUM/LATAR BELAKANG ORGANISASI, KEGIATAN MANAJEMEN DSB. MENGANALISIS INFORMASI TSB. UNTUK MEMPEOLEH BUKTI RELEVANAN KRITERIA MENGIDENTIFIKASI PROSEDUR/SIS TEM U/ EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS MENGIDENTIFIKASI KELEMAHAN SISTEM/PROSEDUR YANG BERLAKU SEKARANG PERUMUSAN TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN BATASAN INTERNAL AUDIT MENGANALISIS TINDAK LANJUT DARI REKOMENDASI HASIL AUDIT TAHUN LALU LANGKAH DASAR SURVEI PENDAHULUAN MELAKUKAN STUDI AWAL MENDOKUMENTASIKAN BERTEMU KLIEN MENDAPATKAN INFORMASI MENGAMATI MEMBUAT BAGAN ALUR MELAPORKAN PROGAM AUDIT PROGRAM AUDIT (RENCANA PEMERIK SAAN) MERUPAKAN RENCANA, PROSEDUR DAN TEKNIK PEMERIKSAAN YANG DITULIS SECARA SISTIMATIS UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMERIKSAAN YANG EFISIEN DAN EFEKTIF PROGRAM AUDIT INTERNAL MERUPA KAN PEDOMAN BAGI AUDITOR DAN MENJADI SATU KESATUAN DENGAN SUPERVISI AUDIT DALAM PENGAMBIL AN LANGKAH-LANGKAH AUDIT UNTUK: MENGUMPULKAN BAHAN BUKTI KEMUNGKINAN MEMBERI PENDAPAT MENGENAI VALUE FOR MONEY AKTIVITAS YANG DIPERIKSA PROGRAM AUDIT MENGANDUNG: APA YANG AKAN DILAKUKAN KAPAN AKAN DILAKUKAN BAGAIMANA MELAKUKANNYA SIAPA YANG AKAN MELAKUKANNYA BERAPA LAMA WAKTU YANG DIBUTUHKAN PROGRAM AUDIT, ALAT YANG MENGHUBUNGKAN SURVEI PENDAHULUAN DENGAN PEKERJAAN DILAPANGAN DALAM SURV.PEND. MENGIDENTIFIKASIKAN ; TUJUAN OPERASI, RISIKO, KONDISI OPERASI DAN KONTROL DALAM PEK. LAP. MENGUMPULKAN BAHAN BUKTI TTG. EFEKTIVITAS SISTEM KONTROL, EFISIENSI OPERASI DAN DAMPAK RISIKO THDP. PERUSAHAAN MANFAAT PROGRAM AUADIT MEMBERIKAN RENCANA SISTIMATIS UNTUK SETIAP TAHAPAN AUDIT UNTUK DASAR PENUGASAN AUDITOR SARANA PENGAWASAN DAN EVALUASI PEKERJAAN AUDIT MEMBANDINGKAN APA YANG DIKERJAKAN DENGAN RENCANA MELATIH STAF/AUDITOR YANG BARU MEMBERI RINGKASAN CATATAN PEKERJAAN AUDIT MEMBANTU AUDITOR PADA PEKERJAAN AUDIT SELANJUTNYA MENGURANGI WAKTU SUPERVISI SEBAGAI TITIK AWAL UNTUK MENGEVALUASI FUNGSI AUDIT INTERNAL KEUNGGULAN & KELEMAHAN AUDIT PROGRAM KEUNGGULAN: TANGGUNGJAWAB AUDITOR JELAS PEMBAGIAN KERJA MERATA HASIL AUDIT MENJADI LEBIH BAIK DAN MENGHEMAT WAKTU TUJUAN AUDIT YANG PENTING SAJA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PEDOMAN PADA TAHUN BERIKUTNYA MENAMPUNG USUL/PANDANGAN/TELAAH MANAJER ATAS MITRA KERJA MEMBERIKAN KEPASTIAN, BAHWA AKAUNTANSI YANG DIANUT DIIKUTI KELEMAHAN: TANGUNGJAWAB AUDITOR HANYA TERBATAS PADA PROGRAM AUDIT MENGHAMBAT BERFIKIR KEATIF PEKERJAA AUDIT MENJADI AUTOMATIS LINGKUP-TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT PROGRAM AUDIT HARUS MENUNJUKKAN LINGKUP AUDIT LINGKUP AUDIT TIDAK BOLEH MELEBIHI KEWENANGAN YANG DIBERIKAN OLEH MANAJEMEN TUUAN AUDIT MERUPAKAN APA YG INGIN DICAPAI PROSEDUR AUDIT MDRUPAKAN TEKNIK YANG DITERAPKAN DALAM AUDIT KRITERIA-KRITERIA PROGRAM AUDIT TUJUAN OPERASI YANG DIPERIKSA HARUS JELAS DAN DISETUJUI PROGRAM HARUS SESUAI DENGAN PENUGASAN AUDIT LANGKAH KERJA DI PROGRAM HARUS BERALASAN, TUJUAN OPERASI DAN KONTROL YANG AKAN DIUJI LANGKAH KERJA HARUS BERUPA INSTRUKSI, BUKAN PERTANYAAN