Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB Anfis Jantung KONDUKSI JANTUNG SIRKULASI JANTUNG Sirkulasi Koroner ASKEP PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI PENGKAJIAN • WAWANCARA data subyektif (allo / auto anamnesa) • PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi, palpasi, perkusi, Auskultasi • PEMERIKSAAN PENUNJANG lab dan diagnostik WAWANCARA • Keluhan Utama nyeri dada, dispnoe, batuk, sincope, palpitasi, kelemahan, sianosis, edema • Riwayat kes masa lalu Riwayat hipertensi, hiperkolesterol, hiperlipidemia, penyakit jantung kongenital, penyakit DM, obesitas, penggunaan alcohol, pemakaian obatanobatan yang mempengaruhi kardiovaskuler dan riwayat merokok WAWANCARA • Riwayat keluarga • Gaya hidup Aktivitas, diet, pekerjaan, stress, mekanisme koping PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan umum a. Tanda-tanda vital Nadi : Frekuensi,irama,isi nadi Tekanan Darah Suhu Pernapasan Ispeksi • • • • • • Vena jugularis Mukosa dan warna kulit Bentuk dada Ictus cordis CRT Jari tabuh PALPASI • • • • Palpasi arteri karotis Palpasi dada ICTUS CORDIS Palpasi suhu kulit Palpasi ektremitas dan daerah yang mengalami edema PERKUSI LEBIH PADA PERKUSI AREA PARU AUSKULTASI Bunyi jantung Bunyi jantung I (S1) bunyi yang terdengar waktu menutupnya katup mitral dan trikuspid Bunyi jantung II (S2) dihasilkan oleh timbulnya getaran oleh penutupan katup semilunar aortic dan pulmonic Gallop Suara yang terjadi pada awal diastolic selama pengisian cepat ventrikel dikenal sebagai bunyi jantung III, terjadi akibat gangguan fungsi jantung terutama kegagalan ventrikel AUSKULTASI Bunyi jantung IV (S4) bunyi jantung yang terdengan sebelum bunyi S1. Bunyi ini terdengar bila resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat sebagai akibat berkurangnya peregangan dinding ventrikel atau peningkatan isi ventrikel Friction Rub bunyi yang terdengar karena adanya gesekan pericardial PEM. PENUNJANG • • • • • • Rontgen thorax CTR ECG dan interpretasinya Tread mill test Echocardiografi Angiografi Lab DLB, Enzym jantung dll DIAGNOSA KEPERAWATAN • • • • • • • • Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan peningkatan isi secunkup, kerusakan otot miocard akibat infark, perubahan struktur akut, penyakit katup. Nyeri akut berhubungan dengan iskemic miocard Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan curah jantung, hipoksemia jaringan, asidosis dan kemungkinan thrombus atau embolis. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru, penurunan perfusi perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan curah jantung, retensi cairan dan natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan perifer dan immobilisasi. Intoleran aktifitas berhubungan dengan penurunan curah jantung, ketidakmampuan untuk memenuhi metabolisme otot rangka. Kecemasan berhubungan dengan penyakit krisis, ancaman kematian, perubahan peran dalam lingkungan social.