 
                                PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER  Mujiatun ,S.Kep,Ns TUJUAN PEMBELAJARAN  Mampu :      Memahami pemeriksaan inspeksi pada sistim kardiovaskuler Memahami pemeriksaan palpasi jantung, pemeriksaan iktus cordis, dan pemeriksaan getaran / thrill. Memahani pemeriksaan perkusi jantung dan menentukan batas-batas jantung Memahami pemeriksaan auskultasi jantung dan menentukan bunyi jantung I dan II, serta bising jantung. Dapat menentukan frekuensi, tegangan, irama, macam denyut, isi, perbedaan arteri kanan dan kiri, dan keadaan pembuluh arteri. PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER PENTING ?? PEMERIKSAAN PASIEN 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik 3. Penunjang DIAGNOSA INTERVENSI Sistem Kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler :  Jantung  Dua sistem vaskuler ( sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal THE HEART Fungsi dan Ukuran  Fungsi : sebagai pompa ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh darah yang disebabkan adanya pergantian antara kontraksi ( sistolik ) dan relaksasi ( diastolik )  Ukuran : 250 – 350 gram ( kira-kira sebesar kepalan tangan ) Lokasi Jantung  Di dalam Pericardium di rongga mediastinum dalam rongga Thorak  Tepat di belakang tulang dada ( sternum )  Kurang lebih 2/3 bagian terletak di sebelah kiri dari garis tengah Anatomy of the Heart  Heart chambers :  Left & right atria  Left & right ventricles  Heart valves :  Atrioventricular valves :  Right : Tricuspid  Left : Bicuspid/Mitral  Semilunar valves  Right : Pulmonary valve  Left : Aortic valve Proyeksi jantung pada permukaan dada :  Atrium kanan. Bagian jantung yang terletak paling jauh di sisi kanan, yaitu kira-kira 2 cm di sebelah kanan tepi sternum setinggi sendi kostosternalis ke-3 sampai ke-6.  Ventrikel kanan. Menempati sebagian besar proyeksi jantung pada dinding dada.Batas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi kostosternalis ke-6 dengan apeks jantung.  Ventrikel kiri. Tidak begitu tampak jika dilihat dari depan. Pada proyeksi jantung pada dada, daerah tepi kiri –atas selebar 1,5 cm, merupakan wilayah ventrikel kiri. Batas kiri jantung adalah garis yang menghubungkan apeks jantung dengan sendi kostosternalis ke-2 sebelah kiri.  Atrium kiri. bagian jantung yang letaknya paling posterior dan tidak terlihat dari depan. Kecuali sebagian kecil saja yang terletak di belakang sendi kostosternalis kiri ke-2. Sistem siskuRLASI Pemeriksaan fisik kardiovaskuler Pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan dari organ jantung dan pembuluh darah yang meliputi :  Inspeksi tidak beda jauh  Palpasi dg sistim lain  Perkusi  Auskultas sistematis kepala - kaki PEMERIKSAAN FISIK Pertimbangan umum :  Pasien tidur berbaring  Pakaian atas pasien harus disiapkan dalam     keadaan terbuka. Ruang pemeriksaan harus tenang untuk menampilkan auskultasi yang adekuat. Pencahayaan terang Tetap selalu menjaga privacy pasien Prioritaskan dan perhatikan untuk tanda-tanda kegawatan. INSPEKSI  Raut muka Ekspresi tampak sesak, gelisah, kesakitan  Mata :  konjungtiva : pucat  anemia petekhie  endokarditis bakterial sklera : ikterik  gagal jantung kanan Kornea : arkus senilis  hiperkolesterol / PJK Fundus mata : untuk melihat pembuluh darah retina  pasien hipertensi  Bibir /kulit : sianosis  penyakit jantung bawaan curah jantung rendah TEKANAN VENA JUGULARIS ( JVP) Mencerminkan fungsi jangtung bagian kanan Cara mengukur JVP:  pasien berbaring setengah duduk ( 45°)  perhatikan pengembangan vena jugularis  Bila > 3 cm di atas sudut sternum / sudut louis ( pertemuan klavikula kanan dan kiri) berarti JVP meningkat / abnormal  JVP meningkat :  gagal jantung kongesti, tamponade cardis voussure Cardiaque Merupakan penonjolan setempat yg lebar di daerah precordium, di antara sternum dan apeks codis, kadang memperlihatkan pulsasi jantung Menunjukkan: - adanyakelainan jantung organis - kelainan jantung yang berlangsung sudah lama - hipertrofi atau dilatasi ventrikel Ictus cordis  Pada orang dewasa normal yang agak kurus, seringkali     terlihat dengan mudah pada sela iga V, linea medioclavicularis kiri. Pulsasi ini letaknya sesuai dengan apeks jantung. Diameter pulsasi kira-kira 2cm, dengan punctum maksimum di tengah-tengah Pulsasi timbul pada waktu sistolis ventrikel. Bila ictus kordis bergeser ke kiri dan melebar, kemungkinan adanya pembesaran ventrikel kiri. PALPASI  Hal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus dipalpasi untuk lebih memperjelas  Letakkan telapak tangan diatas prekordium dan lakukan perabaan diatas iktus kordis , punctum maksimum teraba atau tidak, apakah kuat ? Frekuensi?,kualitas dari pulsasi yang teraba?  Bila teraba, normal diameter + 2 cm. Bila kuat dan bergeser ke kiri  LVH. Bila naik turun pada linea sternalis kiri  RVH. Hitung Heart Rate (HR) Amati keteraturan iramanya. Bandingkan HR dengan nadi, bila ada perbedaan  Atrial Fibrilasi (AF). Periksa adanya Thrill (getaran iktus kordis  murmur PERKUSI JANTUNG  Kita melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantung 1. Batas kiri jantung 2. Batas kanan jantung  Pada orang gemuk atau berotot agak sulit menentukannya  Perkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit jantung yaitu efusi pericardium dan aneurisma aorta Batas kanan jantung  Perkusi dilakukan dari arah lateral ke medial.  Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh dari dinding depan thorak  Normal :  Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal III-IV kanan,di linea parasternalis kanan  Sedangkan batas atasnya di ruang interkostal II kanan linea parasternalis kanan  Abnormal Pada RVH, batas pekak jantung melebar ke lateral kanan dan/atau ke kiri atas Batas kiri jantung • Kita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial. • Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita tetapkan sebagai batas jantung kiri • Normal Atas : SIC II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung) Bawah: SIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri ( t4 iktus)  Abnormal : Dilatasi ventrikel kiri /LVH menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-bawah. Auskultasi Jantung.  Auskultasi jantung menggunakan alat stetoskop duplek, yang memiliki dua sisi yang dapat dipakai bergantian ( bel & diafragma)  untuk mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi (apeks)  sisi bel  Bunyi dengan nada rendah  sisi diafragma  Askultasi meliputi: Bunyi jantung Bising jantung Bunyi jantung Perhatikan :  1. lokalisasi dan asal bunyi jantung  2. menentukan bunyi jantung I dan II  3. intensitas bunyi dan kualitasnya  4. ada tidaknya unyi jantung III dan bunyi jantung IV  5. irama dan frekuensi bunyi jantung  6. bunyi jantung lain yang menyertai bunyi jantung BUNYI JANTUNG Bunyi jantung I dan II BJ I : Terjadi karena getaran menutupnya katup atrioventrikularis, yang terjadi pada saat kontraksi isometris dari bilik pada permulaan systole BJ II : Terjadi akibat proyeksi getaran menutupnya katup aorta dan a. pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada permulaan diastole. BJ II normal selalu lebih lemah daripada BJ I BUNYI JANTUNG BJ I  “ LUB” BJ II  "DUB” Jarak BJ I -BJ II  1 detik BUNYI JANTUNG I  Daerah auskultasi untuk BJ I :  Pada ruang interkosta II kiri : tempat mendengarka katup pulmonal  Ruang interkosta II kanan pada tepi sternum: tempat katub aorta  Pada ruang interkostal IV kiri pada tepi sternum : katub trikuspidalis terdengar disini  Pada ruang interkosta V medioklafikula kiri ( tempat iktus kordis): untuk mendengarkan katub mitral  Intensitas BJ I akan bertambah pada apek pada:  stenosis mitral  interval PR (pada EKG) yang begitu pendek  pada kontraksi ventrikel yang kuat dan aliran darah yang cepat misalnya pada kerja fisik, emosi, anemia, demam dll.  Intensitas BJ I melemah pada apeks pada :  shock hebat  interval PR yang memanjang  decompensasi cordis LOKASI AUSKULTASI BISING JANTUNG Penyebab :  aliran darah bertambah cepat  penyempitan di daerah katup atau pembuluh darah  getaran dalam aliran darah oleh pembuluh yang tidak rata  aliran darah dari ruangan yang sempit ke ruangan yang besar  aliran darah dari ruangan yang besar ke ruangan yang sempit. Jenis : Bising sistolik  pd fase sistolik ( antara BJ I – BJ II) : AS,MI Bising diastolik  fase diastolik (antara BJ II – BJ I ): MS, AI BISING JANTUNG PEMERIKSAAN PEMBULUH DARAH PERIFER  Pada pemeriksaan pembuluh darah perifer hal yang biasa dilakukan adalah palpasi nadi.  Pada pemeriksaan yang rutin yang dilakukan adalah palpasi nadi dari a. radialis. Perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini : • Frekuensi nadi • Tegangan nadi • Irama nadi • Macam denyut nadi • Isi nadi • Bandingkan nadi a. radialis ka & ki • Keadaan dinding arteri SIRKULASI DARAH KAPILARI REFIL CLUBING FINGER EDEMA Referensi  Craven R F., Hirnle C.J., 2009, Fundamental of Nursing: Human Health and Function, 6th ed., Lipincott William & Willkins, Philadelphia.  Smeltzer Suzanne, C., Bare Brenda, G., Hinkle Janice, L., 2007. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. Volume 2. 11th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. New York TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT