XX BAB I PENDAHULUAN Berikut ini merupakan latar belakang dan tujuan pada praktikum distribusi probabilitas, yaitu sebagai berikut: 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, distribusi probabilitas dapat diterapkan dalam banyak hal yang memberikan keuntungan serta manfaat dalam pengaplikasiannya. Misalnya, pada suatu perusahaan untuk menghitung kemungkinan produk cacat yang dihasilkan, mengetahui tingkat life time suatu mesin, dugaan-dugaan semacam itu dirasa perlu karena dapat membantu perusahaan dalam memperkirakan biaya produksi serta keuntungan yang diperoleh nantinya. Distribusi probabilitas merupakan suatu daftar atau kumpulan dari probabilitasprobabilitas peristiwa yang mungkin terjadi. Distribusi peluang yang demikian saling berhubungan dengan semua nilai-nilai yang mungkin terjadi dan berasal dari variabel random. Variabel random adalah variabel yang nilainya merupakan suatu bilangan yang ditentukan oleh terjadinya suatu percobaaan. Fungsi distribusi probabilitas umumnya dibedakan menjadi distribusi probabilitas diskrit dan kontinyu. Di dalam distribusi probabilitas diskrit dan kontinyu terdapat beberapa macam distribusi. Untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan dari kedua distribusi tersebut, maka praktikan melakukan praktikum distribusi probabilitas. Dengan melakukan praktikum diharapkan pemahaman serta pengaplikasian distribusi probabilitas diskrit maupun konitnyu dapat dipahami dan dimengerti. 1.2 Tujuan praktikum Berikut merupakan tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami perhitungan menggunakan software dan secara manual mengenai distribusi probabilitas diskrit. 2. Untuk memahami perhitungan menggunakan software dan secara manual mengenai distribusi probabilitas kontinyu. 3. Untuk memahami dan menganalisis perbedaan data empiris dan data teoritis. 1 XX BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berikut ini merupakan tinjauan pustaka pada praktikum distribusi probabilitas, yaitu sebagai berikut: 2.1 Definisi Distribusi Probabilitas Distribusi probabilitas dengan parameter variabel acak X adalah daftar probabilitas dari setiap nilai variabel acak tersebut yang memungkinkan. Variabel acak adalah suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real dengan setiap unsur dalam ruang sampel. Peubah acak dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan dengan huruf kecil misalnya x. Untuk setiap variabel acak X, misalkan dengan X=1, 2, dst, distribusi tersebut sering dispesifikasikan dengan memasukkan semua nilai yang mungkin dengan nilai probabilitasnya dari nilai X sejumlah 1 sampai jumlah tertentu. (Montgomery & Runger, 2011). 2.2 Distribusi Probabilitas Diskrit Distribusi probabilitas diskrit adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai variabel acak diskrit dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut. Variabel diskrit memiliki jumlah kemungkinan nilai yang terbatas atau jumlah yang tak terhingga dari nilai-nilai yang dapat dihitung. Kata dihitung berarti bahwa mereka dapat dicacah dengan angka 1, 2, 3, dst. Sebagai contoh, jumlah pengunjung yang ada di rumah sakit setiap hari adalah contoh variabel diskrit karena dapat dihitung. (Bluman, 2012). 2 XX 3 XX 4 XX 2.3 Distribusi Probabilitas Kontinyu Distribusi probabilitas kontinyu adalah distribusi probabilitas yang nilainya dapat diasumsikan berada pada interval antara dua buah angka yang termasuk dalam variabel kontinyu. Sebagai contoh apabila tinggi anak dikelas berada pada rentang 140,5 sampai 165 cm. Variabel acak kontinyu diperoleh dari data yang bisa diukur. Variabel acak kontinyu dapat diasumsikan sebagai nilai dari angka yang tak terbatas dan termasuk juga desimal dan pecahan. Contoh dari variabel acak kontinyu adalah tinggi badan, berat badan, suhu, dan waktu (Bluman, 2012). 5 XX 6 XX 7 XX 8 XX 2.4 Fungsi Massa Probabilitas Misalkan terdapat suatu pembebanan yang diletakan pada titik-titik diskrit (tertentu) di sebuah balok yang panjang dan tipis. Pembebanan tersebut dideskripsikan sebagai suatu fungsi yang menjelaskan bahwa massa (pembebanan) berada di tiap-tiap titik diskrit tersebut. Hampir sama seperti variabel acak diskrit, distribusinya dapat dideskripsikan dengan fungsi tersebut yang menjelaskan bahwa probabilitasnya berada pada tiap-tiap nilai variabel acak X yang mungkin. Montgomery (2003). Gambar 2.1 Loading at discrete points in a long thin beam Sumber : Montgomery (2003) Untuk variabel acak diskrit dengan nilai kemungkinan x1, x2, . . . . , xn fungsi probabilitas massanya adalah 1. F(x1) ≥ 0 2. ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖) = 1 3. 𝑓(𝑥𝑖) = 𝑃(𝑋 = 𝑥𝑖) 2.5 Fungsi Kepadatan Probabilitas Fungsi kepadatan pada umumnya digunakan di dunia keteknikan untuk mendeskripsikan sistem fisik. Sebagai contoh, mengingat kepadatan pada suatu balok yang panjang dan tipis seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1. Untuk setiap titik x di sepanjang balok, kepadatannya dapat dideskripsikan sebagai sebuah fungsi (gram/cm). Interval antara pembebanan yang besar berhubungan dengan nilai fungsi yang besar pula. Total pembebanan antara poin a dan b ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval pada fungsi densitas ini, dapat dengan mudah ditafsirkan sebagai jumlah dari keseluruhan pembebanan di interval tersebut. Hampir sama, Fungsi kepadatan probabilitas f(x) dapat digunakan unutk mendeskripsikan distribusi probabilitas dari variabel acak kontinyu X. Jika interval memiliki nilai dari X, probabilitasnya besar dan itu berhubungan dengan nilai 9 XX fungsi f(x) yang besar pula. Probabilitas X diantara a dan b ditentukan dari integral dari F(x) dari a ke b. Montgomery (2003). Gambar 2.2 Fungsi Densitas pada Balok yang Panjang dan Tipis Sumber : Montgomery (2003) Untuk variabel acak kontinyu dari X, fungsi kepadatan probabilitasnya adalah 1. F(x1) ≥ 0 2. ∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 1 3. P (a ≤ X ≤ b) = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = area dibawah f(x) untuk semua nilai a dan b 2.6 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Diskrit ∞ 𝑏 Terkadang akan sangat berguna ntuk menggunakan probabilitas kumulatif dimana probabilitas tersebut dapat digunakan untuk menemukan fungsi massa probabilitas (PMF) dari suatu variabel acak. Maka dari itu menggunakan probabilitas kumulatif ini merupakan suatu metode alternatif untu mendeskripsikan distribusi probabilitas dari suatu variabel acak. (Montgomery, 2003) Fungsi probabilitas kumulatif dari variabel acak diskrit X ini dapat dinotasikan sebagai berikut F(x) = P(X ≤ x) = ∑𝑥1 ≤𝑥 𝑓(𝑥𝑖) Sumber : Montgomery(2003:64) Untuk variabel acak diskrit X, F(x) memenuhi ketentuan berikut 10 1. F(x) = P(X ≤ x) = ∑𝑥1 ≤𝑥 𝑓(𝑥𝑖) 2. 0 ≤ F(x) ≤ 1 3. bila x ≤ y, kemudian F(x) ≤ F(y) (2-1) XX Gambar 2.3 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Diskrit Sumber : Montgomery (2003) 2.7 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Kontinyu Metode alternatif untuk mendeskripsikan suatu varuiabel acak diskrit ternyata juga dapat digunakan untuk variabel acak kontinyu. Fungsi distribusi kumulatif dari variabel acak kontinyu X adalah ∞ F (x) = P( X ≤ x ) = ∫−∞ 𝑓(𝑢)𝑑𝑢 for −∞ < 𝑥 < ∞. (2-2) Sumber : Montgomery (2003) Menjabarkan definisi dari f (x) ke segala lini memungkinkan kita untuk mendefinisikan distribusi probabilitas kumulatif untuk semua bilangan real/nyata. (Montgomery, 2003) Gambar 2.4 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Kontinyu Sumber: Montgomery (2003) 11 XX BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM Berikut ini merupakan diagram alir dan prosedur praktikum pada praktikum distribusi probabilitas, yaitu sebagai berikut: 3.1 Diagram Alir Praktikum Berikut merupakan diagram alir praktikum Distribusi Probabilitas; Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum 12 XX 3.2 Alat Dan Bahan Berikut adalah alat dan bahan praktikum Distribusi Probabilitas. 3.2.1 Alat dan Bahan Praktikum Distribusi Diskrit Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum distribusi diskrit: 1. 50 buah bola berwarna, diantaranya 10 buah bola berwarna oranye, 10 bola bewarna biru, 10 bola berwarna hijau, 10 bola berwarna kuning dan 10 bola bewarna merah. 2. Lembar Pengamatan. 3.2.2 Alat dan Bahan Praktikum Distribusi Kontinyu Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum distribusi diskrit: 1. Stecker 2. Dua buah obeng 3. Stopwatch 4. Lembar Pengamatan 3.3 Prosedur Praktikum Distribusi Probabilitas Berikut ini merupakan prosedur yang digunakan pada praktikum distribusi probabilitas. 3.3.1 Praktikum Distribusi Probabilitas Diskrit (pilih sesuai studi kasus) Pada praktikum distribusi diskrit distribusi yang akan dipraktikumkan antara lain Distribusi Binomial, Geometrik, Hipergeometrik, Pascal dan Poisson (pilih sesuai studi kasus yang dipraktikumkan). Berikut merupakan prosedur praktikum distribusi probabilitas diskrit. 1. Binomial dan Geometrik a. Persiapkan alat dan bahan. b. Terdapat 5 bola berwarna hijau, 5 bola berwarna kuning, 5 bola berwarna merah, 5 bola berwarna oranye dan 5 bola berwarna biru. Bola hijau dianggap sebagai kejadian sukses. c. Acak bola. d. Ambil satu bola secara acak. Catat di tabel pengamatan Distribusi Binomial jika yang terpilih adalah bola berwarna hijau lalu masukkan bola kembali. 13 XX e. Untuk distribusi geometrik kejadian sukses jika yang terpilih bola berwarna merah. f. Lakukan pengacakan bola hingga 10 kali (1 replikasi). g. Ulangi hingga 10 kali replikasi. h. Analisis dan interprestasi. 2. Hipergeometrik a. Persiapkan alat dan bahan. b. Terdapat 5 bola berwarna oranye dan 20 bola selain warna orange. Dengan ketentuan bola berwarna oranye sebagai produk cacat. c. Acak bola. d. Ambil satu per satu bola tanpa pengembalian hingga terambil 5 bola (1 replikasi). e. Catat frekuensi munculnya bola berwarna orange (produk cacat) setiap 1 kali replikasi. f. Ulangi hingga 10 replikasi. g. Analisis dan interpretasi. 3. Binomial Negatif a. Persiapkan alat dan bahan. b. Terdapat 5 bola berwarna hijau, 5 bola berwarna kuning, 5 bola berwarna merah, 5 bola berwarna oranye dan 5 bola berwarna biru. c. Acak bola. d. Ambil satu bola, lalu masukkan kembali bola yang terambil. e. Lakukan hingga 1 bola berwarna biru terambil. f. Kejadian sukses apabila terambil 3 bola berwarna biru, catat jumlah pengambilan hingga terjadi sukses pertama kali dalam 1 kali replikasi pada lembar pengamatan. g. Ulangi hingga 10 kali replikasi. h. Analisis dan interpretasi. 4. Poisson a. Persiapkan alat dan bahan. b. Terdapat 25 bola berwarna dengan komposisi 5 bola berwarna kuning dan 20 bola selain warna kuning. 14 XX c. Lakukan pengambilan bola dengan pengembalian sampai muncul bola berwarna kuning (kejadian sukses). d. Pengambilan dilakukan selama 30 detik dalam 1 replikasi (asumsi 1 menit dilakukan 60 kali pengambilan bola). e. Catat jumlah terambilnya bola berwarna kuning (kejadian sukses) dalam 1 kali replikasi (1 menit = 60 kali pengambilan). f. Ulangi hingga hingga 10 replikasi. g. Analisis dan Interpretasi. 3.3.2 Prosedur Praktikum Distribusi Kontinyu Pada praktikum distribusi kontinyu distribusi yang akan dipraktikumkan yaitu distribusi normal.Berikut merupakan prosedur praktikum distribusi probabilitas kontinyu. 1. Normal a. Persiapkan alat, bahan dan 4 orang anggota kelompok. b. Terdapat wadah yang berisi tiga stecker yang nantinya akan di assembly. c. Satu anggota kelompok berperan sebagai operator perakit yang bertugas untuk merakit komponen stecker. Satu anggota bertugas untuk melepaskan stecker yang telah dirakit agar dapat digunakan lagi untuk operator perakit. Sementara Satu anggota lainnya bertugas untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch dan satu anggota sisanya untuk mencatat waktu yang diperlukan operator untuk melakukan sebuah replikasi. d. Operator perakit melakukan percobaan replikasi terlebih dahulu. e. Mulai melakukan replikasi dengan memulai perhitungan waktu. f. Saat satu replikasi selesai, operator perakit merakit set stecker yang lain, dan satu anggota kelompok melepaskan stecker yang telah dirakit. g. Lakukan terus hingga 35 replikasi. h. Catat hasil waktunya ke dalam tabel pengamatan. i. Analisis dan Interpretasi. 15 XX BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini merupakan hasil dan pembahasan pada praktikum distribusi probabilitas, yaitu sebagai berikut: 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data praktikum distribusi diskrit diperoleh dari pengambilan acak pada 25 bola warna dan data praktikum distribusi kontinyu diperoleh dari waktu perakitan stecker sebanyak 35 kali. 4.1.1 Data Distribusi Diskrit (sesuai studi kasus pada praktikum) 4.1.1.1 Data Distribusi ….. (penjelasan mengenai pengambilan data praktikum) 4.1 Data Distribusi ... (contoh) Replikasi Tally 4.1.1.2 Data Distribusi ….. 4.1.1.3 Data Distribusi ….. 4.1.2 Data Distribusi Kontinyu (penjelasan mengenai pengambilan data praktikum) Replikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 Waktu (detik) 4.2 Data Distribusi Normal (contoh) Replikasi Waktu Replikasi Waktu (detik) (detik) 11 21 12 22 13 23 14 24 15 25 16 26 17 27 18 28 19 29 20 30 Replikasi 31 32 33 34 35 Waktu (detik) XX 4.2 Pengolahan Data Pengolahan data dibagi menjadi pengolahan data distribusi hipergeometrik dan pengolahan data distribusi normal 4.2.1 Pengolahan Data Distribusi Diskrit Pengolahan data pada distribusi diskrit dilakukan dengan menggunakan software SPSS dan perhitungan secara manual. Setelah itu hasil perhitungan teoritis dan empiris pada masing-masing distribusi ditampilkan melalui grafik. …. 4.2.1.1 Pengolahan dengan SPSS (berisi langkah-langkah menggunakan SPSS dan screenshotnya serta hasil dari SPSS) 4.2.1.2 Pengolahan secara Manual (berisi perhitungan manual dan tabel hasil perhitungan empiris maupun teoritis) 4.2.1.3 Hasil Pengolahan Teoritis dan Empiris (berisi grafik perbandingan antara empiris dan teoritis dan analisis dari grafik tersebut) 4.2.2 Pengolahan Data Distribusi Kontinyu Pengolahan data pada distribusi kontinyu dilakukan dengan menggunakan software SPSS dan Microsoft Excel serta perhitungan secara manual. Setelah itu hasil perhitungan teoritis dan empiris pada masing-masing distribusi ditampilkan melalui grafik. …. (penjelasan mengenai pembagian kelas) 4.2.2.1 Pengolahan dengan SPSS (berisi langkah-langkah menggunakan SPSS dan screenshotnya serta hasil dari SPSS) 4.2.2.2 Pengolahan dengan Microsoft Excel (berisi langkah-langkah menggunakan SPSS dan screenshotnya serta hasil dari SPSS) 4.2.2.3 Hasil pengolahan Teoritis dan Empiris (berisi grafik perbandingan antara empiris dan teoritis dan analisis dari grafik tersebut) 17 XX BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berikut ini merupakan latar kesimpulan dan saran pada praktikum distribusi probabilitas, yaitu sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan (berisi kesimpulan dari hasil praktikum Distribusi Probabilitas sesuai dengan tujuan) 5.2 Saran (berisi saran yang diharapkan pada praktikum) 18