MODUL 7-ok - Universitas Mercu Buana

advertisement
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
RESKINO, SE, M.Si, AK
JENIS-JENIS PENYELEWENGAN
Pengertian Fraud
Fraud (kecurangan) merupakan penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan
kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi
pelaku kecurangan
Karakteristik Kecurangan
Dilihat dari pelaku fraud maka secara garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi
dua jenis :
1.
Oleh pihak perusahaan, yaitu :
a. Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena
kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial
reporting).
b. Pegawai
untuk
keuntungan
individu,
yaitu
salah
saji
penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang
dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan
Association of Certified Fraud Examinations (ACFE-2000), salah satu asosiasi di USA yang
mendarmabaktikan kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan kecurangan,
mengkategorikan kecurangan dalam tiga kelompok sebagai berikut:
1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud),
Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang
merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau
kecurangan non financial
2. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation),
‘11
1
Auditing
Reskino, SE. Ak. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
yang
berupa
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
RESKINO, SE, M.Si, AK
berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Pencegahan Kecurangan
Peran utama dari internal auditor sesuai dengan fungsinya dalam pencegahan kecuarangan
adalah berupaya untuk menghilangkan atau mengeleminir sebab- sebab timbulnya
kecurangan tersebut. Karena pencegahan terhadap akan terjadinya suatu perbuatan curang
akan lebih mudah daripada mengatasi bila telah terjadi kecurangan tersebut. Pada dasarnya
kecurangan sering terjadi pada suatu suatu entitas apabila :
a.
Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar dan tidak
efektif.
b.
Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka.
c.
Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau ditempatkan
dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan tujuan keuangan yang
mengarah tindakan kecurangan.
d.
Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efsien dan atau tidak efektif
serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku..
e.
Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat dipecahkan ,
biasanya masalah keuangan, kebutuhan kesehatan keluarga, gaya hidup yang
berlebihan.
f.
Industri dimana perusahaan menjadi bagiannya, memiliki sejarah atau tradisi
kecurangan.
Pencegahan kecurangan pada umumnya adalah aktivitas yang dilaksanakan manajemen
dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa
tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain
b. perusahaan untuk dapat memberikan keyakinan memadai dalam mencapai 3 ( tiga )
tujuan pokok yaitu; keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi
serta kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang berlaku. ( COSO: 1992).
Untuk hal tersebut , kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah antara lain dengan cara
–cara berikut :
‘11
3
Auditing
Reskino, SE. Ak. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
RESKINO, SE, M.Si, AK
Mengefektifkan fungsi internal audit
Walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi, namun
ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga diharapkan mampu
mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yang bermafaat
kepada
manajemen
untuk
mencegah
terjadinya
kecurangan.resiko
yang
dihadapi
perusahaan diantaranya adalah Integrity risk, yaitu resiko adanya kecurangan oleh
manajemen atau pegawai perusahaan, tindakan illegal, atau tindak penyimpangan lainnya
yang dapat mengurangi nama baik / reputasi perusahaan di dunia usaha, atau dapat
mengurangi kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Adanya
resiko
tersebut
mengharuskan
internal
auditor
untuk
menyusun
pencegahan / prevention untuk menangkal terjadinya kecurangan sebagaimana diuraikan
dalam bagian sebelumnya.
Namun, pencegahan saja tidaklah memadai, internal auditor harus memahami pula
bagaimana cara mendeteksi secara dini terjadinya kecurangan-kecurangan yang timbul.
Tindakan pendeteksian tersebut tidak dapat di generalisir terhadap semua kecurangan.
Masing-masing jenis kecurangan memiliki karakteristik tersendiri, sehingga untuk dapat
mendeteksi kecurangan perlu kiranya pemahaman yang baik terhadap jenis-jenis
kecurangan yang mungkin timbul dalam perusahaan.
Cara Penilaian Resiko Kecurangan
Auditor tidak menjamin bahwa semua fraud terdeteksi, tetapi harus melaksanakan kemahiran
profesionalnya di dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil prosedur
auditnya, sehingga dapat memperoleh keyakinan yang memadai bahwa kekeliruan,
ketidakberesan, dan ketidaktaatan yang material dapat dideteksi.
Beberapa standar audit yang mewajibkan auditor untuk mendeteksi fraud antara lain terdapat
pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (SA – APIP).
‘11
5
Auditing
Reskino, SE. Ak. M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
tindakan
Download