Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE Anita Ade Rahma , Elfiswandi , Indah Perdana Putri Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pada return saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 s/d 2015 sebagai alternatif dalam pengambilan keputusan berinvestasi di Pasar Modal. Sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling sehingga menghasilkan 10 perusahaan yang dijadikan sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji normalitas Kolmogrof Smirnov dan Paired Sample T-Test. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan uji Paired Sample T-Test diperoleh : (a) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan sesudah right issue . (b) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue. Kata Kunci: Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Right Issue 1. PENDAHULUAN Kondisi pasar modal di Indonesia akhir-akhir ini mengalami pasang surut, sebenarnya hal ini menggambarkan keadaan dinamika pasar modal sebagai lembaga keuangan yang dapat membantu dunia usaha dalam bidang atau kegiatan bertransaksi, pembiayaan dan investasi. Kondisi tersebut berdampak pada perekonomian indonesia telah membuat dunia usaha di Indonesia mengalami kelesuan luar biasa, sebagian besar dunia usaha mengalami kemacetan karena depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US dollar yang tidak stabil. Hal ini menambah beban persoalan kompleks lainnya menuntut kemampuan dan kejelian manajemen dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia globalisasi. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ingin melakukan ekspansi biasanya selalu melakukan aksi korporasi (corporate action). Dimana dengan adanya corporate action akan berdampak positif terhadap perubahan harga saham. Salah satu aksi korporasi yang biasa dilakukan oleh perusahaan adalah right issue. Pada dasarnya right issue bertujuan untuk menambah modal perusahaan guna memperoleh struktur modal yang optimal atau lebih baik. Dana yang terhimpun juga dapat digunakan untuk melakukan ekspansi usaha dan untuk membayar hutang. Selain itu, penambahan jumlah saham beredar diharapkan akan meningkatkan volume perdagangan saham di bursa. Right Issue juga memberikan kesempatan pada investor lama untuk mempertahankan persentase kepemilikannya. Right Issue bersifat setengah memaksa, karena jika investor lama mengabaikan haknya, maka persentase kepemilikan sahamnya akan mengalami delusi atau penurunan. Menurunnya persentase kepemilikan tersebut sebanding dengan besarnya perbandingan saham baru dengan saham lama. Agar dapat mempertahankan persentase kepemilikannya, pemegang saham lama dihadapkan pada suatu keputusan untuk meng-exercise right-nya atau membeli saham dengan jumlah yang tetap pada saham biasa, mereka dapat menjual bagian dari saham biasanya atau melepas beberapa right di pasar sekunder. Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi. 137 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 Menurut Fahmi (2012:203) Return saham atau Expected Return adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya.Return saham merupakan salah satu variabel kunci dalam berinvestasi. Return saham memungkinkan para investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan disediakan untuk berbagi saham pada berbagai tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, pengembalian memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari sebuah saham. Melalui peran signifikannya tersebut tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa nilai sebuah saham akan selalu berpusat pada return saham. Perkembangan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal merupakan salah satu indikator penting untuk mempelajari prilaku pasar. Dimana dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi di pasar modal, investor biasanya membuat keputusan berdasarkan informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Hal ini akan tercermin dalam perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian dapat diketahui seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan mempelajari hubungan antara pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut. Menurut (Fatmawati dalam Wardhani, 2013) Volume Perdagangan Saham (trading volume activity) merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter perubahan volume perdagangan saham. Harga saham yang tinggi mengakibatkan sedikitnya volume perdagangan saham. Banyak perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia melakukan right issue biasanya karena perusahaan tersebut membutuhkan dana. Dan ketika right issue digunakan untuk membayar hutang maka akan merugikan perusahaan itu sendiri. Setiap perusahaan yang melakukan transaksi saham berharap mendapatkan return. Dengan adanya right issue maka volume perdagangan saham akan bertambah 2. TINJAUAN LITERATUR Return Saham Pengertian return saham menurut Halim (2015:25) dalam konteks manajemen investasi, imbal hasil (return) merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Dengan kata lain return saham merupakan keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh pemegang saham dari investasi yang dilakukannya. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu menurut Hartono (2014:19) : – Capital gain atau capital loss = Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham menurut Dengangi (2015) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat sejauh mana respon atas reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan, hal ini disebabkan oleh nilai TVA yang berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA atas sebuah saham memberikan arti bahwa suatu saham tersebut dapat dijual dengan mudah karena banyak bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan, dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. 138 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 Right Issue Pengertian right issue menurut Fahmi (2015:91) adalah kebijakan perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara melakukan penjualan saham terbatas yang khusus diperuntukkan kepada pemegang saham lama. Jika pemegang saham lama tidak membelinya maka hak tersebut akan hilang. Dengan kata lain dengan adanya right issue ini menguntungkan bagi pemegang saham lama karena disamping mendapat hak memesan saham terlebih dahulu mereka juga memiliki keuntungan mendapatkan harga dibawah harga normal. Kerangka Pemikiran Return Saham Volume Perdagangan Saham Sebelum Pengumuman Right Issue Sesudah Pengumuman Right Issue Uji Beda Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah: H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan sesudah right issue. H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue. 3. METODOLOGI Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang melakukan right issue di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015, data tersebut diperoleh dalam bentuk Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan data ini merupakan data sekunder. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2015 yang melakukan pengumuman right issue. Purposive sampling merupakan penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan penelitian dan keputusan penarikan sampel bergantung pada pengumpulan data (Lupiyoadi 2015:76). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan sedangkan yang menjadi sampelnya berjumlah 10 perusahaan dalam kurun waktu penelitian lima tahun pada periode 2011-2015. 139 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 Metode Analisis Data 1. Metode Kualitatif Merupakan data berupa penjelasan yang dijadikan bahan analisis sebagai objek penelitian. Data tersebut meliputi keterangan sejarah perusahaan dan struktur organisasi. 2. Metode Kuantitatif Merupakan metode matematik terhadap analisa yang dilakukan dengan menggunakan analisa statistik. Analisa stastistik yang digunakan adalah : a. Uji Normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov (K-S) Menurut Lupiyoadi (2015:134) uji normalitas data merupakan uji distribusi data yang akan dianalisis, apakah penyebarannya normal atau tidak, sehingga dapat digunakan dalam analisis parametik. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka kita tidak dapat menggunakan analisis parametrik melainkan menggunakan analisis non-parametrik b. Uji Paired sample t-test Menurut Lupiyoadi (2015: 128) Paired Sample t-test digunakan untuk menguji dua sampel berpasangan, apakah mempunyai rata-rata yang berbeda secara nyata atau tidak. Sampel berpasangan (paired sample) adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov (K-S) Menurut Lupiyoadi (2015:135) penggunaan uji Kolmogorof-Smirnov atau uji K-S termasuk dalam golongan non-parametrik karena peneliti belum mengetahui apakah data yang digunakan termasuk data parametrik atau bukan. Pada Uji K-S, data dikatakan normal apabila nilai Sign > 0,05. Uji Normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov dapat dilihat pada angka Asymp. Sig (2tailed) > 5% termasuk data yang berdistribusi normal. Sebaliknya jika Asymp. Sig (2-tailed) < 5% termasuk data tidak normal. Return Saham Tabel 4.1 Pengujian Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum Sesudah 10 10 -,0100000000 ,0980000000 ,39451799001 ,270 ,82040369467 ,333 Kolmogorov-Smirnov Z ,270 -,163 ,853 ,333 -,268 1,053 Asymp. Sig. (2-tailed) ,461 ,217 N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Olah Data SPSS 21 Berdasarkan hasil pengolahan tabel 4.1 sehingga diperoleh Asymp.sig (2-tailed) untuk return saham sebelum right issue sebesar 0,461 > 0,05 maka data tersebut tergolong distribusi normal. 140 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 Dan untuk return saham sesudah right issue sebesar 0,217 > 0,05 maka data tersebut tergolong distribusi normal. Volume Perdagangan Saham Tabel 4.2 Pengujian Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum Sesudah 10 10 1508837,6000000 953451,25000000 000 00 N Mean Normal Parametersa,b Kolmogorov-Smirnov Z 2458994,5151350 9640 ,304 ,304 -,270 ,962 1538182,0375266 4620 ,337 ,337 -,268 1,067 Asymp. Sig. (2-tailed) ,313 ,205 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Olah Data SPSS 21 Berdasarkan hasil pengolahan tabel 4.2 sehingga diperoleh Asymp.sig (2-tailed) untuk volume perdagangan saham sebelum right issue sebesar 0,313 > 0,05 maka data tersebut tergolong distribusi normal. Dan volume perdagangan saham sesudah right issue sebesar 0,205 > 0,05 maka data tersebut tergolong distribusi normal. Uji Paired Sample T-Test Return Saham Tabel 4.3 Hasil Paired Sample Statistics Paired Samples Statistics Pair 1 sebelum Mean N Std. Deviation Std. Error Mean -,0100000000 10 ,39451799001 ,12475754264 10 ,82040369467 ,25943442760 sesudah ,0980000000 Sumber: Olah Data SPSS 21 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.3 sehingga menunjukkan pasangan variabel return saham yang dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) sebelum right issue -0,010 dengan standar deviasi 0,395 dan standar kesalahan rata-rata sebesar 0,125. Sedangkan sesudah diadakan right issue rata-rata return saham sebesar 0,098 dengan standar deviasi 0,820 dan standar kesalahan rata-rata sebesar 0,259. 141 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 Tabel 4.4 Hasil Paired Samples Correlation Paired Samples Correlations Pair 1 sebelum & sesudah N Correlation Sig. 10 -,495 ,145 Sumber: Olah Data SPSS 21 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.4 sehingga diperoleh korelasi antara variabel return saham sebelum dan sesudah right issue menghasilkan angka -0,495 dengan nilai probabilitas (sig.) 0,145. Hal ini membuktikan bahwa korelasi return saham sebelum dan sesudah right issue adalah sangat lemah karena menjauhi 1 dan korelasi ini tidak signifikan, karena nilai probabilitas > 0,05. Tabel 4.5 Hasil Paired Sample T-Test Paired Samples Test Paired Differences t Mean df Std. Std. Error 95% Confidence Deviation Mean Interval of the Difference Lower Upper 1,072109 ,3390306 ,65894060 -,319 9 Pair sebelum ,1080000 03260 4430 ,8749406 042 1 sesudah 0000 0042 Sumber: Olah Data SPSS 21 Sig. (2tailed) ,757 Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.5 Paired Sample T-Test diperoleh nilai t-hitung sebesar -0,319. Nilai ini perlu dibandingkan dengan tabel statistik pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha 5%. Karena sifat pengujian 2 sisi, maka nilai alpha perlu dibagi 2, yaitu 0,025 dan (df) = n-1 (101=9), sehingga diperoleh nilai t-tabel (0,025:9) sebesar 2,262. Untuk mempermudahnya, SPSS mengeluarkan nilai signifikan Sig. (2-tailed). Karena nilai Sig = 0,757 > 0,05 dan t-hitung < t-tabel maka hipotesis satu ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan sesudah right issue. Volume Perdagangan Saham Tabel 4.6 Hasil Paired Sample Statistics Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean 1508837,6000000000 10 2458994,51513509700 777602,34216882920 Pair 1 sebelum sesudah 953451,2500000000 Sumber: Olah Data SPSS 21 10 1538182,03752664620 486415,86945427930 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.6 sehingga menunjukkan pasangan variabel volume perdagangan saham yang dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) sebelum right issue 142 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 1508837,600 dengan standar deviasi 2458994,515 dan standar kesalahan rata-rata sebesar 777602,342. Sedangkan sesudah diadakan right issue rata-rata volume perdagangan saham sebesar 953451,250 dengan standar deviasi 1538182,038 dan standar kesalahan rata-rata sebesar 486415,869. Tabel 4.7 Hasil Paired Samples Correlation Paired Samples Correlations Pair 1 sebelum & sesudah N Correlation Sig. 10 ,535 ,111 Sumber: Olah Data SPSS 21 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.7 sehingga diperoleh korelasi variabel volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue menghasilkan angka 0,535 dengan nilai probabilitas (sig.) 0,111. Hal ini membuktikan bahwa korelasi volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue adalah kuat karena hampir mendekati 1 dan korelasi ini tidak signifikan, karena nilai probabilitas > 0,05. Tabel 4.8 Hasil Paired Sample T-Test Paired Samples Test Paired Differences t Std. Std. Error 95% Confidence Deviation Mean Interval of the Difference Lower Upper 555386,3 2089846,4 660867,46 2050372,429 ,840 Pair sebelum - 50000000 35293911 95512459 939599,72 90567470 1 sesudah 10 50 0 99056746 0 Sumber: Olah Data SPSS 21 df Sig. (2tailed) Mean 9 ,422 Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.8 Paired Sample T-Test diperoleh nilai t-hitung sebesar 0,840. Nilai ini perlu dibandingkan dengan tabel statistik pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha 5%. Karena sifat pengujian 2 sisi, maka nilai alpha perlu dibagi 2, yaitu 0,025 dan (df) = n-1 (101=9), sehingga diperoleh nilai t-tabel (0,025:9) sebesar 2,262. Untuk mempermudahnya, SPSS mengeluarkan nilai signifikan Sig. (2-tailed). Karena nilai Sig = 0,422 > 0,05 dan t-hitung < t-tabel maka hipotesis dua ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue.. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini serta melihat kembali dari pemaparan bab sebelumnya, maka penulis dapat membuat kesimpulan terhadap hasil penelitian ini sebagai berikut: a. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan sesudah right issue, dimana diketahui nilai t hitung < t tabel, t hitung sebesar -0,389 < t tabel 2,262 dan taraf signifikansinya adalah 0,709 > 0,05. Maka artinya hipotesis 1 ditolak. 143 Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854 b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue, dimana diketahui nilai t hitung < t tabel, t hitung sebesar 1,173 < t tabel 2,262 dan taraf signifikansinya adalah 0,279 > 0,05. Maka artinya hipotesis 2 ditolak DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Silga Dwi. 2016. “Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Market Value Added (Mva) Terhadap Return Saham Pada Sektor Pertanian Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010 – 2014” (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang. [2] Azis, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen Investasi. Yogyakarta : Deepublish. [3] Dewi, Ni Putu Sentia, I Nyoman Wijana Asmara Putra. 2013. “Pengaruh Pengumuman Right Issue pada Abnormak Return dan Volume Perdagangan Saham” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. [4] Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta. Salemba Empat. [5] Ekayanti, Fitri. 2012. “Pengaruh Right Issue terhadap Harga Saham dan Pertumbuhan Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di BEI” (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. [6] Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung : Alfabeta. [7] Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Investasi. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat. [8] Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal. Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu [9] Hariyani, Iswi. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta Selatan : Transmedia Pustaka. [10] Halim,Abdul. 2015. Analisis Investasi dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba Empat. [11] Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta : Mitra Wacana Media. [12] Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta : Salemba Empat. [13] Jayanti, Fikka Azelea. 2014. Analisis Perbedaan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham, dan Variabilitas Tingkat Keuntungan Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue ( Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012 ). Jurnal Universitas Telkom. [14] Liembono, RH, dkk. 2013. Buku Saham Para Master. Surabaya : Brilliant. [15] Lupiyoadi, Rambat dan Ridho Bramulya Ikhsan. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta Selatan : Salemba Empat. [16] Maulida, Nanda Khanza. 2016. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, Varian Return, dan Abnormal Return terhadap Bid Ask Spread pada masa setelah Right Issue di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014”. (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. [17] Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI [18] Nidia, Rr Ratih. 2014. “Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya Vol 3, No. 1 [19] Prasetantyo, Windhu Eko. 2013. “Pengaruh Profitabilitas terhadap Return saham”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. [20] Pratama, I Gede Surya dan Gede Mertha Sudhiarta. 2014. “Analisis Perbandingan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. [21] Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media Komputindo. [22] Singgih, Benny Prawira. 2015. Gini Caranya dapat Untung dari Bisnis. Yogyakarta: Certe Posse. [23] Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju. [24] Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group. [25] Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung : Alfabeta. [26] Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. [27] Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisis Pertama. Yogyakarta : Kanisius. [28] Widoatmodjo, Sawidji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta : Elex Media Komputindo. [29] Wira, Desmond. 2015. Memulai Investasi Saham. Jakarta: Exceed. [30] Wulandari, Zhetyo, Deannes Isynuwardhana. 2012. “Analisis Perbandingan Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue ( Studi di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2012” Tugas Akhir Telkom University. [31] Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta Selatan : Salemba Infotek. [32] Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta : Salemba Empat. [1] 144