analisis perbandingan return saham dan volume

advertisement
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM DAN
VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN
SESUDAH RIGHT ISSUE
Anita Ade Rahma , Elfiswandi , Indah Perdana Putri
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pada return saham dan volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011 s/d 2015 sebagai alternatif dalam pengambilan keputusan berinvestasi di Pasar Modal. Sampel pada
penelitian ini menggunakan purposive sampling sehingga menghasilkan 10 perusahaan yang dijadikan
sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji normalitas Kolmogrof Smirnov dan Paired Sample
T-Test.
Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan uji Paired Sample T-Test diperoleh : (a) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan sesudah right issue . (b) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue.
Kata Kunci: Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Right Issue
1. PENDAHULUAN
Kondisi pasar modal di Indonesia akhir-akhir ini mengalami pasang surut, sebenarnya hal ini
menggambarkan keadaan dinamika pasar modal sebagai lembaga keuangan yang dapat membantu
dunia usaha dalam bidang atau kegiatan bertransaksi, pembiayaan dan investasi. Kondisi tersebut
berdampak pada perekonomian indonesia telah membuat dunia usaha di Indonesia mengalami
kelesuan luar biasa, sebagian besar dunia usaha mengalami kemacetan karena depresiasi nilai tukar
rupiah terhadap US dollar yang tidak stabil. Hal ini menambah beban persoalan kompleks lainnya
menuntut kemampuan dan kejelian manajemen dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia
globalisasi.
Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ingin melakukan ekspansi biasanya
selalu melakukan aksi korporasi (corporate action). Dimana dengan adanya corporate action akan
berdampak positif terhadap perubahan harga saham. Salah satu aksi korporasi yang biasa
dilakukan oleh perusahaan adalah right issue. Pada dasarnya right issue bertujuan untuk
menambah modal perusahaan guna memperoleh struktur modal yang optimal atau lebih baik. Dana
yang terhimpun juga dapat digunakan untuk melakukan ekspansi usaha dan untuk membayar
hutang. Selain itu, penambahan jumlah saham beredar diharapkan akan meningkatkan volume
perdagangan saham di bursa.
Right Issue juga memberikan kesempatan pada investor lama untuk mempertahankan persentase
kepemilikannya. Right Issue bersifat setengah memaksa, karena jika investor lama mengabaikan
haknya, maka persentase kepemilikan sahamnya akan mengalami delusi atau penurunan.
Menurunnya persentase kepemilikan tersebut sebanding dengan besarnya perbandingan saham
baru dengan saham lama. Agar dapat mempertahankan persentase kepemilikannya, pemegang
saham lama dihadapkan pada suatu keputusan untuk meng-exercise right-nya atau membeli saham
dengan jumlah yang tetap pada saham biasa, mereka dapat menjual bagian dari saham biasanya
atau melepas beberapa right di pasar sekunder.
Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat
keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi.
137
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Menurut Fahmi (2012:203) Return saham atau Expected Return adalah keuntungan yang
diharapkan oleh seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah
ditempatkannya.Return saham merupakan salah satu variabel kunci dalam berinvestasi. Return
saham memungkinkan para investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan
yang diharapkan disediakan untuk berbagi saham pada berbagai tingkat pengembalian yang
diinginkan. Di sisi lain, pengembalian memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari
sebuah saham. Melalui peran signifikannya tersebut tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa nilai
sebuah saham akan selalu berpusat pada return saham.
Perkembangan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal merupakan salah satu
indikator penting untuk mempelajari prilaku pasar. Dimana dalam menentukan apakah akan
melakukan transaksi di pasar modal, investor biasanya membuat keputusan berdasarkan informasi
yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Hal ini akan
tercermin dalam perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian dapat
diketahui seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan
mempelajari hubungan antara pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal
dengan keberadaan informasi tersebut. Menurut (Fatmawati dalam Wardhani, 2013) Volume
Perdagangan Saham (trading volume activity) merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk
melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter perubahan volume perdagangan
saham. Harga saham yang tinggi mengakibatkan sedikitnya volume perdagangan saham.
Banyak perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia melakukan right issue
biasanya karena perusahaan tersebut membutuhkan dana. Dan ketika right issue digunakan untuk
membayar hutang maka akan merugikan perusahaan itu sendiri. Setiap perusahaan yang melakukan
transaksi saham berharap mendapatkan return. Dengan adanya right issue maka volume
perdagangan saham akan bertambah
2. TINJAUAN LITERATUR
Return Saham
Pengertian return saham menurut Halim (2015:25) dalam konteks manajemen investasi, imbal
hasil (return) merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Dengan kata lain return saham
merupakan keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh pemegang saham dari investasi yang
dilakukannya.
Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga
periode lalu menurut Hartono (2014:19) :
–
Capital gain atau capital loss =
Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham menurut Dengangi (2015) merupakan suatu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat sejauh mana respon atas reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui
parameter volume perdagangan, hal ini disebabkan oleh nilai TVA yang berbanding lurus dengan
likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA atas sebuah saham memberikan arti bahwa suatu
saham tersebut dapat dijual dengan mudah karena banyak bersedia membeli saham tersebut
sehingga saham tersebut mudah dikonversikan, dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat
likuiditas yang tinggi.
138
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Right Issue
Pengertian right issue menurut Fahmi (2015:91) adalah kebijakan perusahaan untuk mencari
tambahan dana dengan cara melakukan penjualan saham terbatas yang khusus diperuntukkan
kepada pemegang saham lama. Jika pemegang saham lama tidak membelinya maka hak tersebut
akan hilang. Dengan kata lain dengan adanya right issue ini menguntungkan bagi pemegang saham
lama karena disamping mendapat hak memesan saham terlebih dahulu mereka juga memiliki
keuntungan mendapatkan harga dibawah harga normal.
Kerangka Pemikiran
Return Saham
Volume Perdagangan Saham
Sebelum Pengumuman Right
Issue
Sesudah Pengumuman Right
Issue
Uji Beda
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka hipotesis penelitian ini
adalah:
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan sesudah right
issue.
H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham sebelum dan
sesudah right issue.
3. METODOLOGI
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang melakukan right issue di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015, data tersebut diperoleh dalam bentuk Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) dan data ini merupakan data sekunder.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2011-2015 yang melakukan pengumuman right issue. Purposive sampling merupakan
penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan penelitian dan keputusan penarikan sampel
bergantung pada pengumpulan data (Lupiyoadi 2015:76). Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah 43 perusahaan sedangkan yang menjadi sampelnya berjumlah 10 perusahaan dalam kurun
waktu penelitian lima tahun pada periode 2011-2015.
139
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Metode Analisis Data
1. Metode Kualitatif
Merupakan data berupa penjelasan yang dijadikan bahan analisis sebagai objek penelitian. Data
tersebut meliputi keterangan sejarah perusahaan dan struktur organisasi.
2. Metode Kuantitatif
Merupakan metode matematik terhadap analisa yang dilakukan dengan menggunakan analisa
statistik. Analisa stastistik yang digunakan adalah :
a. Uji Normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov (K-S)
Menurut Lupiyoadi (2015:134) uji normalitas data merupakan uji distribusi data yang
akan dianalisis, apakah penyebarannya normal atau tidak, sehingga dapat digunakan dalam
analisis parametik. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka kita tidak dapat
menggunakan analisis parametrik melainkan menggunakan analisis non-parametrik
b. Uji Paired sample t-test
Menurut Lupiyoadi (2015: 128) Paired Sample t-test digunakan untuk menguji dua
sampel berpasangan, apakah mempunyai rata-rata yang berbeda secara nyata atau tidak.
Sampel berpasangan (paired sample) adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama,
namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov (K-S)
Menurut Lupiyoadi (2015:135) penggunaan uji Kolmogorof-Smirnov atau uji K-S termasuk
dalam golongan non-parametrik karena peneliti belum mengetahui apakah data yang digunakan
termasuk data parametrik atau bukan. Pada Uji K-S, data dikatakan normal apabila nilai Sign >
0,05. Uji Normalitas dengan Kolmogorof-Smirnov dapat dilihat pada angka Asymp. Sig (2tailed) > 5% termasuk data yang berdistribusi normal. Sebaliknya jika Asymp. Sig (2-tailed) < 5%
termasuk data tidak normal.
Return Saham
Tabel 4.1
Pengujian Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum
Sesudah
10
10
-,0100000000
,0980000000
,39451799001
,270
,82040369467
,333
Kolmogorov-Smirnov Z
,270
-,163
,853
,333
-,268
1,053
Asymp. Sig. (2-tailed)
,461
,217
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Olah Data SPSS 21
Berdasarkan hasil pengolahan tabel 4.1 sehingga diperoleh Asymp.sig (2-tailed) untuk return
saham sebelum right issue sebesar 0,461 > 0,05 maka data tersebut tergolong distribusi normal.
140
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Dan untuk return saham sesudah right issue sebesar 0,217 > 0,05 maka data tersebut tergolong
distribusi normal.
Volume Perdagangan Saham
Tabel 4.2
Pengujian Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sebelum
Sesudah
10
10
1508837,6000000 953451,25000000
000
00
N
Mean
Normal Parametersa,b
Kolmogorov-Smirnov Z
2458994,5151350
9640
,304
,304
-,270
,962
1538182,0375266
4620
,337
,337
-,268
1,067
Asymp. Sig. (2-tailed)
,313
,205
Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
Positive
Negative
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Olah Data SPSS 21
Berdasarkan hasil pengolahan tabel 4.2 sehingga diperoleh Asymp.sig (2-tailed) untuk volume
perdagangan saham sebelum right issue sebesar 0,313 > 0,05 maka data tersebut tergolong
distribusi normal. Dan volume perdagangan saham sesudah right issue sebesar 0,205 > 0,05 maka
data tersebut tergolong distribusi normal.
Uji Paired Sample T-Test
Return Saham
Tabel 4.3
Hasil Paired Sample Statistics
Paired Samples Statistics
Pair 1
sebelum
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
-,0100000000
10
,39451799001
,12475754264
10
,82040369467
,25943442760
sesudah
,0980000000
Sumber: Olah Data SPSS 21
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.3 sehingga menunjukkan pasangan variabel return
saham yang dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) sebelum right issue -0,010 dengan standar
deviasi 0,395 dan standar kesalahan rata-rata sebesar 0,125. Sedangkan sesudah diadakan right
issue rata-rata return saham sebesar 0,098 dengan standar deviasi 0,820 dan standar kesalahan
rata-rata sebesar 0,259.
141
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Tabel 4.4
Hasil Paired Samples Correlation
Paired Samples Correlations
Pair 1
sebelum & sesudah
N
Correlation
Sig.
10
-,495
,145
Sumber: Olah Data SPSS 21
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.4 sehingga diperoleh korelasi antara variabel
return saham sebelum dan sesudah right issue menghasilkan angka -0,495 dengan nilai
probabilitas (sig.) 0,145. Hal ini membuktikan bahwa korelasi return saham sebelum dan sesudah
right issue adalah sangat lemah karena menjauhi 1 dan korelasi ini tidak signifikan, karena nilai
probabilitas > 0,05.
Tabel 4.5
Hasil Paired Sample T-Test
Paired Samples Test
Paired Differences
t
Mean
df
Std.
Std. Error 95%
Confidence
Deviation Mean
Interval
of
the
Difference
Lower
Upper
1,072109 ,3390306 ,65894060 -,319 9
Pair sebelum
,1080000 03260
4430
,8749406 042
1
sesudah
0000
0042
Sumber: Olah Data SPSS 21
Sig. (2tailed)
,757
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.5 Paired Sample T-Test diperoleh nilai t-hitung sebesar
-0,319. Nilai ini perlu dibandingkan dengan tabel statistik pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha
5%. Karena sifat pengujian 2 sisi, maka nilai alpha perlu dibagi 2, yaitu 0,025 dan (df) = n-1 (101=9), sehingga diperoleh nilai t-tabel (0,025:9) sebesar 2,262. Untuk mempermudahnya, SPSS
mengeluarkan nilai signifikan Sig. (2-tailed). Karena nilai Sig = 0,757 > 0,05 dan t-hitung < t-tabel
maka hipotesis satu ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham
sebelum dan sesudah right issue.
Volume Perdagangan Saham
Tabel 4.6
Hasil Paired Sample Statistics
Paired Samples Statistics
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
1508837,6000000000 10 2458994,51513509700 777602,34216882920
Pair 1
sebelum
sesudah
953451,2500000000
Sumber: Olah Data SPSS 21
10 1538182,03752664620 486415,86945427930
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.6 sehingga menunjukkan pasangan variabel
volume perdagangan saham yang dianalisis, yang meliputi rata-rata (mean) sebelum right issue
142
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
1508837,600 dengan standar deviasi 2458994,515 dan standar kesalahan rata-rata sebesar
777602,342. Sedangkan sesudah diadakan right issue rata-rata volume perdagangan saham sebesar
953451,250 dengan standar deviasi 1538182,038 dan standar kesalahan rata-rata sebesar
486415,869.
Tabel 4.7
Hasil Paired Samples Correlation
Paired Samples Correlations
Pair 1
sebelum & sesudah
N
Correlation
Sig.
10
,535
,111
Sumber: Olah Data SPSS 21
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.7 sehingga diperoleh korelasi variabel volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue menghasilkan angka 0,535 dengan nilai
probabilitas (sig.) 0,111. Hal ini membuktikan bahwa korelasi volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah right issue adalah kuat karena hampir mendekati 1 dan korelasi ini tidak
signifikan, karena nilai probabilitas > 0,05.
Tabel 4.8
Hasil Paired Sample T-Test
Paired Samples Test
Paired Differences
t
Std.
Std. Error 95%
Confidence
Deviation Mean
Interval
of
the
Difference
Lower
Upper
555386,3 2089846,4 660867,46 2050372,429 ,840
Pair sebelum
- 50000000 35293911 95512459 939599,72 90567470
1
sesudah
10
50
0
99056746
0
Sumber: Olah Data SPSS 21
df Sig. (2tailed)
Mean
9
,422
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.8 Paired Sample T-Test diperoleh nilai t-hitung sebesar
0,840. Nilai ini perlu dibandingkan dengan tabel statistik pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha
5%. Karena sifat pengujian 2 sisi, maka nilai alpha perlu dibagi 2, yaitu 0,025 dan (df) = n-1 (101=9), sehingga diperoleh nilai t-tabel (0,025:9) sebesar 2,262. Untuk mempermudahnya, SPSS
mengeluarkan nilai signifikan Sig. (2-tailed). Karena nilai Sig = 0,422 > 0,05 dan t-hitung < t-tabel
maka hipotesis dua ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah right issue..
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini serta
melihat kembali dari pemaparan bab sebelumnya, maka penulis dapat membuat kesimpulan
terhadap hasil penelitian ini sebagai berikut:
a. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan sesudah right issue,
dimana diketahui nilai t hitung < t tabel, t hitung sebesar -0,389 < t tabel 2,262 dan taraf
signifikansinya adalah 0,709 > 0,05. Maka artinya hipotesis 1 ditolak.
143
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 137-144
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham sebelum dan
sesudah right issue, dimana diketahui nilai t hitung < t tabel, t hitung sebesar 1,173 < t tabel
2,262 dan taraf signifikansinya adalah 0,279 > 0,05. Maka artinya hipotesis 2 ditolak
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Silga Dwi. 2016. “Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Market Value Added
(Mva) Terhadap Return Saham Pada Sektor Pertanian Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010 –
2014” (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.
[2] Azis, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen Investasi. Yogyakarta : Deepublish.
[3] Dewi, Ni Putu Sentia, I Nyoman Wijana Asmara Putra. 2013. “Pengaruh Pengumuman Right Issue
pada Abnormak Return dan Volume Perdagangan Saham” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
[4] Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta. Salemba Empat.
[5] Ekayanti, Fitri. 2012. “Pengaruh Right Issue terhadap Harga Saham dan Pertumbuhan Keuangan
Perusahaan yang Terdaftar di BEI” (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
[6] Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.
[7] Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Investasi. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat.
[8] Hadi, Nor. 2015. Pasar Modal. Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu
[9] Hariyani, Iswi. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta Selatan : Transmedia Pustaka.
[10] Halim,Abdul. 2015. Analisis Investasi dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba Empat.
[11] Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta : Mitra Wacana Media.
[12] Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta : Salemba Empat.
[13] Jayanti, Fikka Azelea. 2014. Analisis Perbedaan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham,
dan Variabilitas Tingkat Keuntungan Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue ( Studi pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012 ). Jurnal Universitas Telkom.
[14] Liembono, RH, dkk. 2013. Buku Saham Para Master. Surabaya : Brilliant.
[15] Lupiyoadi, Rambat dan Ridho Bramulya Ikhsan. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta
Selatan : Salemba Empat.
[16] Maulida, Nanda Khanza. 2016. “Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, Varian Return, dan
Abnormal Return terhadap Bid Ask Spread pada masa setelah Right Issue di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2010-2014”. (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
[17] Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI
[18] Nidia, Rr Ratih. 2014. “Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Sebelum dan
Sesudah Pemecahan Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Jurnal
Akuntansi Universitas Negeri Surabaya Vol 3, No. 1
[19] Prasetantyo, Windhu Eko. 2013. “Pengaruh Profitabilitas terhadap Return saham”. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia.
[20] Pratama, I Gede Surya dan Gede Mertha Sudhiarta. 2014. “Analisis Perbandingan Abnormal Return
Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
[21] Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media Komputindo.
[22] Singgih, Benny Prawira. 2015. Gini Caranya dapat Untung dari Bisnis. Yogyakarta: Certe Posse.
[23] Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju.
[24] Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
[25] Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung : Alfabeta.
[26] Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[27] Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisis Pertama. Yogyakarta : Kanisius.
[28] Widoatmodjo, Sawidji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta : Elex Media Komputindo.
[29] Wira, Desmond. 2015. Memulai Investasi Saham. Jakarta: Exceed.
[30] Wulandari, Zhetyo, Deannes Isynuwardhana. 2012. “Analisis Perbandingan Return Saham dan
Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue ( Studi di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2011-2012” Tugas Akhir Telkom University.
[31] Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete Teknik Analisis Statistik Terlengkap
dengan Software SPSS. Jakarta Selatan : Salemba Infotek.
[32] Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta : Salemba
Empat.
[1]
144
Download