MAKALAH “SEGITIGA” Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP Dosen Pengampu : Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Di susun oleh : Hepry Yurika (14144100076) Reza Nike Oktariani (14144100098) Syitoh Noviani (14144100102) Elga Dian Pertiwi (14144100108) Kelas : 3A3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................ i SEGITIGA .............................................................................................................. 1 A. Pengertian Segitiga....................................................................................... 1 B. Jenis-jenis segitiga ....................................................................................... 1 1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya ........................................ 1 2. Jenis segitiga di tinjau dari sudut-sudutnya .............................................. 3 3. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisi dan besar sudutnya .............. 3 C. Sifat-sifat segitiga......................................................................................... 4 1. Segitiga siku-siku ..................................................................................... 4 2. Segitiga sama kaki .................................................................................... 5 3. Segitiga sama sisi ..................................................................................... 6 D. Menggambar segitiga istimewa ...................................................................... 7 1. Menggunakan busur derajat dan penggaris .............................................. 7 2. Menggunakan Koordinat Cartesius .......................................................... 8 3. Menggunakan Jangka ............................................................................... 9 E. Menggambar Segitiga Secara Umum......................................................... 11 1. Menggambar segitiga jika diketahui ketiga sisinya ............................... 11 2. Menggambar segitiga jika diketahui dua sisi dan satu sudut yang diapitnya......................................................................................................... 11 3. Menggambar segitiga jika diketahui dua sudut dan satu sisi persekutuan kedua sudut .................................................................................................... 12 F. Melukis Garis Tinggi, Garis Bagi, Garis Berat, dan Garis Sumbu Pada Segitiga. ............................................................................................................. 13 1. Melukis garis tinggi pada segitiga sembarang........................................ 13 2. Melukis garis bagi pada segitiga sembarang .......................................... 13 3. Melukis garis berat pada segitiga sembarang ......................................... 14 4. Melukis garis sumbu pada segitiga sembarang ...................................... 15 G. Menghitung Besaran-Besaran Pada Segitiga ............................................. 15 1. i| Jumlah sudut-sudut segitiga yang membentuk sudut lurus .................... 15 2. Menghitung besar salah salah satu sudut pada segitiga jika dua sudut lainnya diketahui ............................................................................................ 16 3. Hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga ............................. 17 H. Keliling dan Luas Segitiga ......................................................................... 18 1. Keliling segitiga ..................................................................................... 18 2. Luas Segitiga .......................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22 ii | SEGITIGA A. Pengertian Segitiga Dalam kehidupan sehari-hari, segitiga banyak manfaatnya. Sebagai contoh jembatan atau tiang listrik untuk transmisi tegangan tinggi dibuat dengan konstruksi bentuk segitiga. Dipilih berbentuk segitiga agar konstruksinya kokoh. Sebuah segitiga terbentuk apabila tiga titik yang tidak terletak pada satu garis lurus saling dihubungkan. Hal ini berarti : Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan membentuk tiga sudut. Gambar bangun ABC di samping adalah sebuah segitiga. Ketiga titik segitiga tersebut, yaitu, AB, danC disebut titik sudut .AB, BC, dan AC disebut sisi. Sisi-sisi dan sudut-sudut dalam segitiga ABC disebut unsur-unsur sebuah segitiga. Notasi untuk segitiga ABC sering digunakan βπ΄π΅πΆ. Rincian tentang unsur-unsur βπ΄π΅πΆ pada gambar disamping dapat diterangkan sebagai berikut. Sisi BC yang berhadapan dengan sudut A ditulis π Sisi AC yang berhadapan dengan sudut B ditulis π Sisi AB yang berhadapan dengan sudut C ditulis π B. Jenis-jenis segitiga Penanaman sebuah segitiga bergantung dari cara peninjauan .Peninjauan ini meliputi panjang sisi-sisinya, sudut-sudutnya ataupun gabungan keduanya 1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya Penanaman segitiga yang ditinjau dari panjang sisi-sisinya meliputi : segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang. 1| a. Segitiga sama kaki Segitiga sama kaki terbentuk dari dua segitiga siku-siku kongruen yang diletakkan bersisian dan berimpit pada sisi siku-siku yang sama panjang. Gambar disamping bahwa π΄πΆ = π΄π· memperlihatkan merupakan kaki dari segitiga sama kaki π΄πΆπ·, πΆπ· merupakan alas, serta π΄π΅ merupakan tinggi segitiga dan sering pula disebut sebagai sumbu simetri π΄πΆπ·. Sudut πΆ = sudut D. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : Segitiga sama kaki terbentuk dari dua segitiga siku-siku kongruen yang berimpit pada sisi siku-siku yang sama panjang. b. Segitiga sama sisi Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. c. Segitiga sembarang segitiga sembarang adalah Sigitiga yang panjang sisi-sisinya tidak mencirikan segitiga sama kaki maupun segitiga sama sisi disebut segitiga sembarang. Dari pernyataan diatas dapat pula dinyatakan sebagai berikut : 2| Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang. Ketiga jenis segitiga yang telah di kenal itu bila dituliskan dalam teori himpunan akan diperoleh hubungan sebagai berikut. Misal : π΄ = himpunan segitiga sembarang π΅ = himpunan segitiga sama kaki πΆ = himpunan segitiga sama sisi Maka π΄ ⊃ π΅ ⊃ πΆ atau πΆ ⊂ π΅ ⊂ π΄ 2. Jenis segitiga di tinjau dari sudut-sudutnya Pada topik sebelumnya kita telah mempelajari jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya. Sekarang akan meninjau jenis segitiga berdasarkan ukuran sudut-sudutnya. Apabila segitiga ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama segitiga itu mengikuti nama ukuran sudutnya, yaitu : a. Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga lancip. b. Segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku disebut segitiga siku-siku c. Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut segitiga tumpul. 3. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisi dan besar sudutnya Pada pembahasan yang lalu telah mengenal jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya dan ditinjau dari besar sudut-sudutnya secara terpisah. Jenis segitiga yang ditinjau dari panjang sisi-sisi dan besar sudutnya antara lain : a. Segitiga sama kaki Segitiga sama kaki jika dikaitkan dengan besar sudut-sudutnya yang mungkin terbentuk adalah : 3| b. Segitiga sama sisi Segitiga sama sisi jika dikaitkan dengan besar sudut-sudutnya adalah besar tiap sudutnya 60β . Untuk segitiga sama sisi tidak ada penamaan khusus seperti segitiga sama kaki. c. Segitiga sembarang Segitiga sembarang yang mungkin terbentuk jika dikaitkan dengan besar sudut-sudutnya adalah : C. Sifat-sifat segitiga 1. Segitiga siku-siku Pada pembahasan terdahulu telah di ketahui bahwa segitiga siku-siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang dengan menarik diagonalnya. Perhatikan gambar disamping. Bidang ABCD adalah persegi panjang. Dengan menarik diagonal AC, akan terbentuk dua segitiga siku-siku yang sama dan sebangun (kongruen) yaitu βABC dan βADC. Segitiga siku-siku mempunyai dua sisi siku-siku yang mengapit sudut siku-siku dan satu sisi miring (hypotenusa). Pada gambar diatas, βABC mempunyai ciri-ciri : 4| AB dan BC sebagai sisi siku-siku, AC sebagai hypotenusa dan sudut ABC atau sudut B adalah sudut siku-siku (=900) Dalam sebuah segitiga siku-siku, hypotenusa selalu terletak di depan sudut siku-siku. 2. Segitiga sama kaki Dua buah segitiga siku-siku yang kongruen dapat mebentuk sebuah segitiga sama kaki dengan mengimpitkan salah satu sisi siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga ersebut. Perhatikan gambar disamping. Segitiga ABD dan segitiga DBC adalah segitiga siku-siku yang kongruen. Sisi BD adalah sisi siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga tersebut. Jadi, segitiga ACD adalah segitiga sama kaki dengan sisi AD=DC. Di dalam segitiga sama kaki terdapat : a. Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut sering disebut kaki segitiga. b. Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan dengan sisi yang panjangnya sama. c. Satu sumbu simetri. Segitiga sama kaki merupakan bangun simetri lipat dan dapat menempati bingkainya dalam dua cara. Dari gambar disamping terlihat bahwa : 5| ο· CD sebagai sumbu simetri. ο· A pindah ke B;B pindah ke A, dan C tetap. ο· AC pindah ke BC, maka AC=BC. ο· ∠πΆπ΄π΅ pindah ke ∠π΄π΅πΆ, maka ∠πΆπ΄π΅ = ∠π΄π΅πΆ. 3. Segitiga sama sisi Tiga buah garis lurus yang sama panjang dapat membentuk sebuah segitiga sama sisi dengan cara mempertemukan setiap ujung garis satu sama lainnya. Gambar (i) disamping menunjukkan gambar tiga garis lurus yang sama panjang yaitu AB=BA=CA. Apabila ujung-ujung ketiga garis tersebut saling dipertemukan, A dengan A,B dengan B, dan C dengan C, maka akan terbentuk segitiga sama sisi ABC sepertu terlihat pada gambar (ii) di samping. Didalam segitiga sama sama sisi terdapat : a. Tiga sisi yang sama panjang, b. Tiga sudut yang sama besar, c. Tiga sumbu simetri. Dari gambar (ii) diatas terlihat bahwa AB=AC=BC; ∠π΄ = ∠π΅ = ∠πΆ, garis putus-putus adalah sumbu simetri segitiga ABC. Segitiga sama sisi merupakan bangun simetri lipat yang dapat menempati bingkainya dengan 6 cara. Hal itu diilustrasikan pada gambar berikut. 6| D. Menggambar segitiga istimewa Ada beberapa cara untuk menggambar segitiga istimewa diantaranya dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, koordinat cartesius, dan jangka. 1. Menggunakan busur derajat dan penggaris Segitiga siku-siku Langkah-langkah : 1. Lukislah garis lurus AB sebagai sisi pertama dari segitiga ABC 2. Buatlah ∠π΄π΅πΆ = 900 (dititik B) dengaan busur derajat dan ditandai titik C. 3. Hubungkan titik A dan titik C. (lihat gambar berikut) Segitiga sama kaki Untuk menggambar segitiga sama kaki PQR dengan menggunakan busur derajat dan penggaris pada kertas polos dapat di tempuh dengan cara berikut ini. 1. Lukislah sisi PQ. 2. Pada titik Q buatlah ∠πππ menggunakan busur derajat dengan ukuran sembarang (sudut ini bisa tumpul atau lancip sesuai dengan ketentuan yang diberikan) dan tandai titik R. 3. Ukurlah sisi QR agar sama dengan sisi PQ. 4. Hubungkan titik P dan titik R tersebut. (lihat gambar berikut). 7| Segitiga sama sisi Langkah-langkah : 1. Lukislah garis KL, 2. Pada titik L buatlah ∠πΎπΏπ = 600 dengan busur derajat dan tandai titik M. 3. Ukurlah sisi LM agar sama dengan sisi KL. 4. Hubungkan titik K dengan titik M tersebut. (lihat gambar berikut) 2. Menggunakan Koordinat Cartesius Sebuah segitiga dapat digambarkan pada koordinat cartesius apabila diketahui koordinat titik-titik sudutnya. Contoh 1: Lukislah segitiga ABC apabila A(-2,1), B(3,1), dan C(3,4). Segitiga apakah segitiga ABC ? Penyelesaian: 8| Segitiga ABC adalah segitiga siku-siku. 3. Menggunakan Jangka Segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi lebih mudah digambar dengan menggunakan jangka. Berikut ini ada beberapa cara menggambar segitiga dengan menggunakan jangka. Segitiga sama kaki Cara pertama: 1. Lukislah satu sudut dengan membuat dua garis lurus yang saling berpotongan. 2. Dari titik sudut tersebut pergunakan jangka untuk mengukur panjang kaki-kaki sudut tersebut. 3. Hubungkan titik potong kaki sudut dengan hasil putaran jangka. (perhatikan gambar berikut) 9| Cara kedua: 1. Lukislah sisi segitiga yang ukurannya tidak sama dengan yang lainnya. 2. Dari titik-titik ujung sisi tersebut, putar jangka sesuai dengan dasar ukuran (jarak kaki jangka = kaki segitiga) 3. Hubungkan titik-titik ujung sisi tersebut dengan perpotongan hasil putar jangka. (perhatikan gambar berikut) Segitiga sama sisi 1. Lukislah salah satu sisi segitiga berdasarkan dasar ukuran yang tersedia. 2. Dari titik-titik ujung sisi tersebut, putar jangka (jarak kaki sama dengan panjang sisi segitiga (1)). 3. Hubungkan titik-titik ujung sisi tersebut dengan perpotongan hasil putaran jangka. (perhatikan gambar berikut) 10 | E. Menggambar Segitiga Secara Umum Sebuah segitiga dapat digambar atau dilukis jika diketahui: i) Tiga sisinya sekaligus, atau ii) Dua sisi dan satu sudut yang diapit sisi tersebut, atau iii) Dua sudut dan satu sisi yang merupakan kaki sekutu kedua sudut yang diketahui. 1. Menggambar segitiga jika diketahui ketiga sisinya Misalkan kita akan melukis βABC dengan panjang ketiga sisinya adalah AB = 3 cm, BC = 2 cm, dan AC = 4 cm. Langkah-langkah: 1. Buatlah tiga ruas garis berukuran 3 cm, 2 cm, dan 4 cm sebagai dasar ukuran. 2. Lukislah garis AB = 3 cm. 3. Ambillah jangka, buat kakinya berjarak 4 cm, putar jangka dari titik A. 4. Kemudian buat kaki jangka berjarak 2 cm, putar dari titik B. 5. Perpotongan kedua putaran jangka tadi tandai dengan titik C. 6. Hubungkan titik C dengan titik A dan titik B maka akan terjadi segitiga ABC yang kita inginkan. (perhatikan gambar berikut) 2. Menggambar segitiga jika diketahui dua sisi dan satu sudut yang diapitnya Misalnya kita akan melukis βPQR dengan ∠P = 30°, PQ = 4 cm, dan PR = 5 cm. 11 | Langkah-langkahnya: 1. Lukislah dan ukur ∠P = 30Μ menggunakan penggaris, jangka, dan busur. 2. Ukur PQ = 4cm dan PR = 5 cm menggunakan penggaris. 3. Hubungkan titik R dan titik Q, maka akan terbentuk segitiga PQR yang kita inginkan. (perhatikan gambar berikut) 3. Menggambar segitiga jika diketahui dua sudut dan satu sisi persekutuan kedua sudut Misalnya kita ingin melukis βABC dengan panjang AB = 5 cm, ∠CAB = 55°, dan sudut ∠CBA = 65°. Langkah-langkahnya: 1. Lukis garis AB yang panjangnya 5 cm. 2. Dengan menggunakan busur derajat buatlah pada titik A sudut yang besarnya 55° dan pada titik B sudut besarnya 65°. Kedua kaki sudutsudut tersebut berpotongan dititik C. (perhatikan gambar berikut) 12 | F. Melukis Garis Tinggi, Garis Bagi, Garis Berat, dan Garis Sumbu Pada Segitiga. 1. Melukis garis tinggi pada segitiga sembarang Garis tinggi adalah garis yang ditarik dari sebuah titik sudut dalam segitiga yang tegak lurus pada sisi dihadapan sudut itu. Cara melukis: 1. Lukis sebuah βABC sembarang. 2. Lukis busur dengan pusat A yang memotong garis BC dititik K dan L. 3. Lukislah dua busur masing-masing berpusat di K dan L dengan lebar jangka yang sama dan saling berpotongan. 4. Tarik garis perpotongan dari dua titik busur A ke tersebut hingga memotong tegak lurus garis BC di D. 5. Dengan cara yang sama, kita dapat melukis garis tinggi dari B yang tegak lurus AC dan garis tinggi dari C yang tegak lurus AB. 6. Garis-garis AD, BE, dan CF merupakan garis tinggi segitiga ABC. Perlu diingat bahwa melukis garis tinggi pada segitiga merupakan pengembangan melukis garis dari suatu titik di luar garis yang tegak lurus garis tersebut. 2. Melukis garis bagi pada segitiga sembarang Garis bagi adalah garis yang ditarik dari titik sudut dalam segitiga dan membagi sudut itu menjadi dua bagian yang sama besar. Cara melukis: 13 | 1. Lukis sebuah βABC sembarang. 2. Lukis busur dengan pusat A yang memotong garis AB dan AC di titik K dan L. 3. Lukis dua busur dengan lebar jangka yang sama di pusat K dan L sehingga saling berpotongan. 4. Tarik garis dari titik A ke perpotongan dua busur tersebut hingga memotong garis BC di D. 5. Dengan cara yang sama kita dapat melukis garis bagi BE, dan CF. 3. Melukis garis berat pada segitiga sembarang Garis berat adalah garis yang ditarik dari sebuah sudut dalam segitiga dan membagi sisi yang di hadapan sudut itu menjadi dua bagian sama panjang. Cara melukis: 1. Lukis sebuah βABC sembarang. 2. Dengan pusat B dan C dan lebar jangka yang sama, lukis busur lingkaran yang berpotongan dua kali. Hubungkan keduanya hingga berpotongan dengan garis BC di titik D. D merupakan titik tengah BC dan garis AD merupakan garis berat βABC. 3. Dengan cara yang sama kita bisa dapatkan garis BE dan garis CF yang merupakan garis berat βABC. 14 | Garis-garis AD, BE, dan CF masing-masing adalah garis berat pada βABC dengan pusat berat di titik R. Titik R sering disebut sebagai titik berat βABC. 4. Melukis garis sumbu pada segitiga sembarang Garis sumbu adalah garis yang tegak lurus dengan suatu sisi segitiga dan membagi sisi tersebut menjadi dua bagian sama panjang. Cara melukis: 1. Lukis sebuah βABC sembarang. 2. Dengan pusat B dan C dan lebar jangka yang sama, lukis busur lingkaran yang berpotongan dua kali. Hubungkan keduanya hingga memotong sisi BC dan salah satu sisi yang lain (dinamakan garis p) garis p adalah garis sumbu pada sisi BC. 3. Dengan cara yang sama kita bisa dapatkan garis q dan garis r yang merupakan garis sumbu βABC. 4. Garis-garis p,q dan r merupakan garis sumbu pada βABC. G. Menghitung Besaran-Besaran Pada Segitiga 1. Jumlah sudut-sudut segitiga yang membentuk sudut lurus Untuk menentukan jumlah sudut-sudut segitiga dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mengukur masing-masing sudut dengan busur derajat dan membentuk sudut lurus dari ketiga sudut segitiga tersebut. Penekanan dalam topik ini adalah menentukan jumlah sudut-sudut segitiga yang membentuk sudut lurus. Perhatikan gambar berikut ini! 15 | Pada βABC dalam gambar di atas, garis AB diperpanjang hingga E. Dari titik B ditarik garis yang sejajar dengan AC, yaitu BD. Apabila ukuran ∠BAC = a°, ∠ACB = c°,dan ∠ABC = b°, maka dapat dilihat bahwa ∠DBE = ∠BAC = a° (sudut sehadap), dan ∠DBC = ∠ACB = c° (sudut dalam berseberangan). Pada gambar di atas terlihat bahwa ketiga sudut a° , b° dan c° membentuk garis lurus. Karena jumlah sudut pelurus adalah 180°, maka a° + b° + c° = 180°, atau dapat disimpulkan bahwa jumlah sudut-sudut dalam suatu segitiga adalah 180°. 2. Menghitung besar salah salah satu sudut pada segitiga jika dua sudut lainnya diketahui Untuk menghitung besar salah satu sudut pada segitiga jika dua sudut lainnya diketahui yang perlu diingat adalah jumlah sudut-sudut dalam suatu segitiga adalah 180. Contoh: Tentukan nilai x dari segitiga segitiga pada gambar berikut ini! Penyelesaian: a. 50° + π₯° + π₯° = 180° → 2π₯° + 50° = 180 2π₯° = 180° − 50° = 130° 16 | π₯° = 130° 2 = 65° b. π₯° + π₯° + π₯° = 180° → 3π₯° = 180 π₯° = 180° = 60° 3 c. π₯° + 2π₯° + 3π₯° = 180° → 6π₯° = 180 π₯° = 180° = 30° 6 3. Hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga Perhatikan gambar di samping. Pada βABC, sudut A1, B1, dan C1 disebut sudut dalam dari βABC, sedangkan sudut A2, B2, dan C2 merupakan sudut luar βABC. ∠π΄1 + ∠π΅1 + ∠πΆ1 = 180°. Sekarang kita akan memperluas pembahasan tentang hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga. Hal yang perlu diingat dalam menentukan hubungan ini adalah tentang sudut berpelurus, yaitu ∠π berpelurus dengan ∠π bila ∠π + ∠π = 180°. i) ∠π΄2 berpelurus dengan ∠π΄1 maka ∠π΄1 + ∠π΄2 = 180° atau ∠π΄2 = 180° − ∠π΄1 = ∠π΅1 + ∠πΆ1 (∠π΄1 + ∠π΅1 + ∠πΆ1 = 180°) ii) ∠π΅2 berpelurus dengan ∠π΅1 maka ∠π΅1 + ∠π΅2 = 180° atau ∠π΅2 = 180° − ∠π΅1 = ∠π΄1 + ∠πΆ1 (∠π΄1 + ∠π΅1 + ∠πΆ1 = 180°) iii)∠πΆ2 berpelurus dengan ∠πΆ1 maka ∠πΆ1 + ∠πΆ2 = 180° atau ∠πΆ2 = 180° − ∠πΆ1 = ∠π΄1 + ∠π΅1 (∠π΄1 + ∠π΅1 + ∠πΆ1 = 180°) Dari keterangan tersebut dapat kita simpulkan Besar sebuah sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah besar dua sudut dalam yang tidak bersisian dengan sudut tersebut. 17 | Contoh: Perhatikan gambar di bawah. Hitinglah besar sudut luar π°, π°, dan π°! Penyelesaian : π° = ∠π΅π΄πΆ + ∠π΄πΆπ΅ = 44° + 89° = 133° atau π° = 180° − 47° = 133° π° = ∠π΄π΅πΆ + ∠π΄πΆπ΅ = 47° + 89° = 136° atau π° = 180° − 44° = 136° π° = ∠π΅π΄πΆ + ∠π΄π΅β« = ο³β¬44° + 47° = 91° atau π° = 180° − 89° = 91° H. Keliling dan Luas Segitiga 1. Keliling segitiga Sebuah segitiga mempunyai tiga sisi dan tiga sudut. Sisi yang terletak di bawah disebut alas. Sudut yang berhadapan dengan alas disebut sudut puncak, dan titik sudut puncak disebut titik puncak. Jarak terdekat antara titik puncak dengan alas disebut tinggi segitiga. Perhatikan gambar di samping. Pada segitiga ABC, AB sebagai alas segitiga, C sebagai titik puncak, dan CD sebagai tinggi segitiga. Sisi di depan sudut A atau α adalah BC ditulis a. Sisi di depan sudut B atau β adalah AC ditulis b. Sisi di depan sudut C atau πΎ adalah AB ditulis c. Keliling segitiga sembarang adalah jumlah panjang ketiga sisinya. Atau secara umum ditulis: Keliling (K) = a + b + c 18 | Contoh: Apabila sisi-sisi segitiga ABC adalah a = x cm, b = 2x cm, dan c = 4x cm serta keliling segitiga ABC = 28 cm, tentukan sisi-sisi segitiga ABC tersebut! Penyelesaian: Keliling = a + b + c → 28 = π₯ + 2π₯ + 4π₯ → 28 = 7π₯ π₯= 28 =4 7 Jadi, a = 4 cm, b = 2 × 4 = 8 cm, dan c = 4 × 4 = 16 2. Luas Segitiga Perhatikan gambar segitiga di samping. AB adalah alas segitiga, C adalah titik puncak, dan CD adalah tinggi segitiga ABC. Persegi panjang ABEF mempunyai panjang AB atau EF sama dengan p, dan lebar AF atau BE sama dengan β, maka luas persegi panjang ABEF = π × β. Luas ABEF = luas βπ΄π·πΆ + luas βπ΄πΉπΆ + luas βπ΅π·πΆ + luas βπ΅πΈπΆ. Karena βπ΄π·πΆ kongruen dengan βπ΄πΉπΆ dan βπ΅π·πΆ kongruen dengan βπ΅πΈπΆ Luas ABEF = 2 × luas βπ΄γ°πΆ + 2 × luas βπ΅π·πΆ = 2 × (luas βπ΄π·πΆ + luas βπ΅γ±πΆ) = 2 × luas βπ΄π΅πΆ, 1 Maka luas βπ΄π΅πΆ = 2 × luas persegi panjang ABEF 1 =2× π×β 19 | Karena π = π΄π΅ = alas segitiga ABC dan β = π΅πΈ = πΆπ· = tinggi segitiga 1 ABC, maka luas βπ΄π΅πΆ = 2 × alas × tinggi atau ditulis: 1 Luas segitiga = 2 × alas × tinggi Secara umum ditulis: πΏ= 1 ×π×π‘ 2 Catatan: Alas dalam segitiga sering disimbolkan dengan huruf a dan tinggi disimbolkan dengan huruf t serta luas dengan huruf L. Contoh: Segitiga KLM mempunyai titik-titik sudut K(-1,1), L(3,2), dan M(-1,4). Tentukan luas βπΎπΏπ! Penyelesaian: Untuk menjawab soal ini, mula-mula kita gambarkan βπΎπΏπ pada kertas berpetak. 20 | Dari gambar tersebut diperoleh: Alas βπΎπΉπ = πΎπ = 3 cm Tinggi βπΎπΏπ = πΏπ = 4 cm Maka luas βπΎπΏπ adalah: 1 1 πΏ = 2 × π × π‘ = 2 × 3 × 4 = 6 cm2 21 | Soal Latihan 1. Diketahui βπππ dengan besar ∠π = 75°, ∠π = 9π¦ − 2° dan ∠π = 4π¦ + 3°. Tentukan: a. Nilai y b. Besar ∠π dan ∠π ! 2. Perhatikan gambar berikut! Berapakah luas βπ·πΈπ»? 3. Suatu segitiga perbandingan panjang alas dan tingginya adalah 2:3, jika luas segitiga itu 108 cm2, tentukan panjang alas dan tinggi sebenarnya? 4. TRS adalah segitiga dengan koordinat T(7,5), R(12,-1), dan S(2,-7) a. Gambarlah βππ π pada kertas bepetak! b. Tentukan jenis segitiga pada gambar tersebut! 5. PQR adalah segiriga dengan panjang PQ = (8x - 1) cm, QR = 10x dan PR = (5x + 1) cm. Jika kelilingnya 69 cm, tentukan panjang sisi-sisinya! 22 | Kunci Jawaban 1. a. οP ο« οQ ο« οR ο½ 180 75 ο« 9 y ο 2 ο« 4 y ο« 3 ο½ 180 9 y ο« 4 y ο« 75 ο« 3 ο 2 ο½ 180 13 y ο« 76 ο½ 180 13 y ο½ 180 ο 76 13 y ο½ 104 y ο½8 Jadi, nilai y = 8° b. οQ ο½ 9 y ο 2 ο½ 9(8 ) ο 2 ο½ 72 ο 2 ο½ 70 οR ο½ 4 y ο« 3 ο½ 4(8 ) ο« 3 ο½ 32 ο« 3 ο½ 35 Jadi, besar ∠π = 70° dan ∠π = 35°. 1 2. luas βπ·πΈπ» = 2 × 16 × 7 = 56 ππ2 3. Misalnya a = 2y dan t = 3y 1 L ο½ ο΄aο΄t 2 1 108 ο½ ο΄ 2 y ο΄ 3 y 2 108 ο½ 3 y 2 36 ο½ y 2 y ο½ 36 a ο½ 2y ο½ 2(6) ο½ 12 t ο½ 3y ο½ 3(6) ο½ 18 yο½6 Jadi, alas segitiga 12 cm dan tingginya 18 cm. 23 | 4. a. Gambar βππ π pada kertas bepetak! b. Gambar di atas adalah segitiga sama kaki 5. Panjang sisi-sisi segitiga PQR K ο½ PQ ο« QR ο« PR 69 ο½ (8 x ο 1) ο« 10 x ο« (5 x ο« 1) 69 ο½ 8 x ο 1 ο« 10 x ο« 5 x ο« 1 69 ο½ 8 x ο« 10 x ο« 5 x ο« 1 ο 1 69 ο½ 23 x xο½3 PQ ο½ 8x ο 1 QR ο½ 10 x PR ο½ 5 x ο« 1 ο½ 8(3) ο 1 ο½ 10(3) ο½ 5(3) ο« 1 ο½ 23 ο½ 30 ο½ 16 Jadi, panjang sisi PQ = 23 cm, QR = 30 cm, dan PR = 16 cm 24 | DAFTAR PUSTAKA Wilson, Sukmon. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga. 25 | 26 |