(lpj) bendahara pengeluaran

advertisement
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ)
BENDAHARA PENGELUARAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
TUGAS BENDAHARA
(Sesuai PMK 190/PMK.05/2012)
Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat
berharga dalam pengelolaannya
Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK
Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan
Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran
yang dilakukannya
Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas
negara;
Mengelola rekening tempat penyimpanan UP
Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
2
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
LPJ Bendahara Pengeluaran
LPJ Bendahara Pengeluaran
Merupakan laporan yang dibuat oleh bendahara atas uang yang
dikelolanya sebagai pertanggungjawaban pengelolaan uang
Berdasarkan PMK 162/PMK.015/2013, LPJ disampaikan kepada :
1. Menteri Keuangan u.p Biro Perencanaan Keuangan, Setjen
(email [email protected])
1. KPPN
2. BPK
3. Kantor Pusat DJBC (Surat Sekretaris DJBC S-127/BC.1/2014)
(email : [email protected])
Maksimal tanggal 10 bulan berikutnya
3
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
TARGET KEPATUHAN PENGIRIMAN LPJ BENDAHARA PENGELUARAN KE
KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2016
PERSENTASE
75%
48,96%
TAHUN
2015
4
2016
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Keuangan
Bendahara Pengeluaran DJBC
Workshop Laporan
Pertanggungjawaban
(LPJ) Bendahara
Pengeluaran Tahun 2016
Bogor, 20-22 April 2016
Grup Whatsapp
Bendahara Pengeluaran
DJBC
Grup sharing dan konsultasi antar
Bendahara Pengeluaran DJBC se
Indonesia
Bimbingan Teknis LPJ Bendahara
Pengeluaran TA 2016
5
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Workshop LPJ Bendahara Pengeluaran
6
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Grup Whatsapp Bendahara Pengeluaran DJBC
Grup Whatsapp yang digunakan
sebagai
tempat
berbagi
informasi, peraturan, aplikasi
terbaru, sharing dan konsultasi
antar Bendahara Pengeluaran
DJBC se Indonesia
7
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Asistensi Pengelolaan Tukin dan LPJ Bendahara
•
•
8
Asistensi Pengelolaan Tunjangan Kinerja dan LPJ Bendahara Pengeluaran
semester I dilakukan kepada 18 satker di lingkungan DJBC sesuai Surat
Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Nomor ST-631/BC.01/2016 dan Surat
Tugas ST-715/BC.01/2016
Asistensi dan bimbingan teknis pengelolaan Tunjangan Kinerja dan LPJ
Bendahara Pengeluaran dilakukan sehubungan dengan hal-hal sebagai
berikut :
1. Hasil monitoring dan evaluasi pengelolaan Tunjangan Kinerja satker di
lingkungan DJBC yang belum melaksanakan melaksanakan ketentuan
PMK Nomor 273/PMK.01/2014,
2. Terbitnya KMK Nomor 672/KMK.01/2015 tentang Penatausahaan,
Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara,
3. Masih rendahnya tingkat kepatuhan satker DJBC dalam penyampaian
LPJ kepada Menteri Keuangan Semester II TA 2015 sebesar 48,96%
dari 149 satker,
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMERIKSAAN KAS OLEH KUASA PENGGUNA
ANGGARAN (KPA)/ PPK ATAS NAMA KPA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Ketentuan Umum Pemeriksaan Kas
1. Merupakan bagian dari tugas pengendalian dan pengawasan atas
penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan anggaran
2. Untuk mengetahui dan menilai penatausahaan Bendahara
Pengeluaran telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3. Apabila terdapat lebih dari 1 PPK untuk 1 Bendahara Pengeluaran,
pemeriksaan kas dan monitoring keadaan brankas Bendahara
Pengeluaran dapat dilakukan oleh PPK yang ditunjuk oleh KPA
selaku koordinator.
10
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Ketentuan Umum Pemeriksaan Kas
Hasil pemeriksaan kas dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Kas
Berita Acara Pemeriksaan Kas minimal memuat hasil pemeriksaan
berupa :
kesesuaian kas tunai di brankas dan di rekening,
yaitu rekening koran dengan pembukuan
penyetoran penerimaan Negara ke Kas Negara
penjelasan apabila terdapat selisih antara hasil
pemeriksaan dengan pembukuan.
11
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Tata Cara Pemeriksaan Kas
Tata Cara Pemeriksaan Kas
1. satu kali setiap bulan sebelum penutupan LPJ Bendahara
2. adanya pergantian Bendahara
3. sewaktu-sewaktu untuk tujuan tertentu (apabila diperlukan).
12
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Syarat Pemeriksaan Kas
Syarat Pemeriksaan Kas
Dilakukan secara berkala (rutin tiap bulan)
Pada waktu jam kerja
Dilakukan secara formal
(resmi atas nama jabatan, bukan atas nama pribadi)
Membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas
13
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Tahapan Pemeriksaan Kas
1
2
3
4
5
6
7
14
• Meminta Bendahara untuk menyelesaikan pembukuan atas semua bukti yang ada
• Melakukan penghitungan fisik kas (cash opname)
• Meminta Bendahara untuk membuat register penutupan kas
• Meminta Bendahara untuk menyediakan Rekening Koran Bank per tanggal
Pemeriksaan Kas
• Mencetak dan melakukan penutupan Buku Bendahara
• Membandingkan hasil perhitungan fisik kas dengan saldo Buku Bendahara
• Membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Lembar Kerja Pemeriksaan Kas
(Lampiran I KMK Nomor 672/KMK.01/2015)
15
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Berita Acara Pemeriksaan Kas
Format Berita Acara
Pemeriksaan Kas
berdasarkan KMK Nomor
672/KMK.01/2015
16
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
REVIU LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ)
BENDAHAHARA OLEH KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Ketentuan Umum Reviu LPJ
1. Bendahara wajib menyusun LPJ Bendahara secara bulanan.
2. Bendahara wajib menggunakan rekening atas nama jabatannya
pada Bank Umum/Kantor Pos yang telah mendapatkan persetujuan
Kuasa BUN.
4. LPJ Bendahara disusun berdasarkan Buku Kas Umum, buku-buku
pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa
dan direkonsiliasi oleh KPA/PPK atas nama KPA
5. LPJ Bendahara Pengeluaran yang benar disampaikan ke KPPN
paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
6. KPA harus menguji atas kebenaran pembukuan dan penatausahaan
Rekening dengan membandingkan pembukuan dan penatausahaan
Rekening dengan rekening koran yang diterbitkan oleh Bank
Umum/Kantor Pos pada akhir bulan berkenaan.
18
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Dokumen Sumber Reviu LPJ Bendahara
Dokumen Sumber Reviu LPJ Bendahara
LPJ Bendahara bulan sebelumnya
Berita Acara Pemeriksaan Kas periode bulan berjalan
Rekening koran posisi akhir bulan Reviu LPJ Bendahara Pengeluaran
Bukti setor berupa Surat Setoran Pajak (SSP) yang sudah divalidasi oleh
bank dan telah mendapatkan NTPN.
19
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Lembar Kerja Reviu LPJ Bendahara Pengeluaran
(Lampiran KMK Nomor 672/KMK.01/2015)
20
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
21
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
BENDAHARA PEMERINTAH
WAJIB
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
PEMOTONGAN & PEMUNGUTAN PAJAK PUSAT ATAS
DANA YG BERASAL DARI APBN/APBD
Objek
Penjelasan
PPh Pasal 21
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 4 ayat (2)
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &
sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak
atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal 22
Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan
pembelian barang
PPh Pasal 23
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPh Pasal 26
Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.
PPN dan PPnBM
Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan
penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak
Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak)
Bea Materai
Tanggal
Jenis Pajak
Batas Setor
23
Batas Lapor
PPh Ps. 22
Hari yg sama dgn
pembayaran
Tgl 14 bulan berikutnya
PPN
Tgl 7 bulan berikutnya
Akhir bulan berikutnya
PPh Ps. 21
Tgl 10 bulan berikutnya
Tgl 20 bulan berikutnya
PPh Ps. 23
Tgl 10 bulan berikutnya
Tgl 20 bulan berikutnya
PPh Tarif Tertentu/
Tgl 10 bulan berikutnya
Final/Non-Final
Tgl 20 bulan berikutnya
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
SERTIFIKASI BENDAHARA
Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 7 Tahun 2016
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Sertifikasi Bendahara
• Sertifikasi Bendahara adalah proses penilaian karakter,
kompetensi, dan kemampuan atas keahlian dan
keterampilan untuk menjadi bendahara yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif melalui ujian sertifikasi.
• Dalam jangka waktu paling lambat 4 (empat) tahun
terhitung sejak Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 7
Tahun 2016 mulai berlaku, PNS yang diangkat sebagai
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada
Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara, harus memiliki Sertifikat Bendahara.
25
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Sertifikasi Bendahara
• Sertifikasi Bendahara dilakukan oleh Menteri Keuangan
yang dilaksanakan oleh unit organisasi di lingkungan
Kementerian Keuangan yang mempunyai fungsi sebagai
pembina pejabat pengelola perbendaharaan.
• Persyaratan peserta Ujian Sertifikasi adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
26
PNS
Pendidikan paling rendah SLTA atau sederajat
Golongan paling rendah II/b atau sederajat
Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Bendahara
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Sertifikasi Bendahara
• Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Bendahara yang telah
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan sebelum Perpres dimaksud
mulai berlaku, diakui dan diterbitkan Sertifikat Bendahara dengan
nomor register.
• PNS yang diangkat sebagai Bendahara Penerimaan, Bendahara
Pengeluaran, sebelum Perpres mulai berlaku dan belum memiliki
Sertifikat Bendahara, dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sampai dengan jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak
tanggal Perpres mulai berlaku.
• Dalam jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal
Perpres mulai berlaku, PNS yang telah menduduki jabatan
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran, paling singkat
selama 2 (dua) tahun, dapat mengikuti Ujian Sertifikasi tanpa harus
mengikuti dan dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Bendahara.
27
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
TERIMA KASIH
Subbagian Perbendaharaan
Bagian Keuangan
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Download