1 SAMBUTAN PEMBUKAAN BIMTEK PENGELOLAAN DAN LAPORAN KEUANGAN BAGI BENDAHARA SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015 TANGGAL 07 MEI 2015 PADA ASRAMA HAJI BANJARMASIN Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum wr.wb. Yth. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan ; Yth. Kepala Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan; Yth. Peserta Bimtek Pengelolaan Dan Laporan Keuangan Bagi Bendahara Satuan Kerja Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 ; Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Undangan, Hadirin Hadirat sekalian yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan segenap umatnya. Hadirin yang saya hormati, Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab dan memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara yang baik. Pengelolaan keuangan negara yang baik antara lain harus menganut prinsip akuntabilitas yang berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas, dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut dituntut sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pengelolaan keuangan (perbendaharaan). Pemerintahan yang bersih dan baik menuntut para pengelola keuangan negara untuk dapat bekerja sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin kritis dan transparan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu, peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur negara sangat diperlukan, termasuk peningkatan kualitas dan profesionalitas pengelola keaungan atau bendahara. Hadirin yang saya hormati, Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 35 ayat (2) disebutkan bahwa setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan, membayar, dan/atau menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara adalah bendahara yang wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 pasal 1 nomor urut 14 menyebutkan bahwa bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama Negara/daerah menerima, menyimpan, membayar, dan atau mengeluarkan uang/surat berharga/barangbarang milik Negara/daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008 pasal 3 ayat (4) menyebutkan bahwa Bendahara Penerimaan/Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang secara 2 fungsional bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum Negara atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya. Dari pengertian bendahara tersebut di atas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa bendahara mempunyai tugas dan fungsi: 1. Menerima uang atau surat berharga/barang. 2. Menyimpan uang atau surat berharga/barang. 3. Membayar/menyerahkan uang atau surat berharga/barang. 4. Mempertanggungjawabkan uang atau surat berharga/barang yang berada dalam pengelolaannya. Hadirin yang saya hormati, Pengelolaan Keuangan adalah proses pengurusan, penyelenggaraan, penyediaan, dan penggunaan uang dalam setiap usaha kerjasama sekelompok orang untuk tercapainya suatu tujuan. Proses ini tersusun dari pelaksanaan fungsi-fungsi penganggaran pembukuan dan pemeriksaan. Untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan pemerintahan, pemerintah harus menjalankan segala kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan keuangan negara haruslah baik dan bersih agar kepercayaan masyarakat tidak memudar. Masalah berkaitan dengan pengelolaan keuangan harus diperhatikan karena dalam praktiknya menimbulkan tantangan baru bagi pemerintah yaitu tuntutan masyarakat agar pemerintah dapat menciptakan serta menyelenggarakan pemerintahan yang baik, jujur dan bertanggung jawab. Tantangan tersebut muncul karena masih banyaknya persoalan yang dihadapi pemerintah yang belum dapat diselesaikan. Hadirin yang berbahagia, Banyak pendapat mengatakan pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang menerapkan prinsip Good Governance di mana prinsip tersebut saling berkaitan. Konsep good governance pada awalnya didasari gagasan yang sifatnya interdependensi dan interaksi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta secara sehat dan seimbang. Oleh karena itu, agar proses implementasi kebijakan publik dapat dilaksanakan dengan efektif dan berhasil, maka interaksi antara negara, masyarakat, dan pihak swasta harus didasari unsur partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi. Dengan demikian untuk menjadikan pemerintahan yang baik pengelolaan sumber daya publik khususnya pengelolaan keuangan harus dilakukan pemerintah secara berdaya guna dan berhasil guna. Adapun dampak dari pelaporan keuangan yang dibuat oleh suatu instansi pemerintah akan mempengaruhi pendapat dan opini BPK atas hasil audit laporan keuangan. Para Hadirin yang saya hormati, Kita sebagai aparatur Kementerian Agama harus memiliki komitmen dalam bekerja yaitu: 1) “I commit to service” saya berkomitmen untuk pelayanan, 2) “I commit to work” saya berkomiten untuk bekerja, 3) “I commit to solution“ saya berkomitmen untuk mencari solusi, 4) “I commit to learning“ saya berkomitmen untuk belajar lebih cepat mengatasi masalah, 3 5) “I commit an learning“ saya berkomiten untuk belajar mecopot kebiasaan yang salah dan berorientasi kepada yang benar, 6) “I commit to respect and expression“ saya berkomitmen untuk merespon (menghormati ). Dengan menerapkan komitmen tersebut maka bendahara akan menjadi lebih profesional lagi sehingga pengelolaan keuangan akan berjalan dengan baik dan akuntabel. Hadirin yang saya hormati, Saya berpesan kepada Peserta Bimtek Pengelolaan Dan Laporan Keuangan Bagi Bendahara Satuan Kerja Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 agar memiliki moral serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal sehingga pemahaman akan pengelolaan keuangan menjadi keharusan bagi pengelola keuangan itu sendiri. Berbicara masalah keuangan seharusnya pengelola keuangan atau bendahara adalah orang jujur, dan orang jujur itu menciptakan kecerdasan. Oleh karenanya bagaimana kita bisa cerdas dalam mengelola keuangan. Bendahara juga merupakan merupakan jabatan yang sangat penting pada suatu instansi baik pada instansi pemerintah maupun swasta, selain itu bendahara juga merupakan orang pilihan dan orang yang dapat memegang amanah dengan baik. Saya juga berharap dengan kegiatan ini dapat terwujud bendahara satuan kerja yang memiliki kompetensi handal di bidang pengelolaan dan penatausahaan keuangan serta menciptakan tenaga pengelola administrasi keuangan yang profesional berbasis kinerja (performance based budgeting). Saya berpesan agar seluruh transaksi keuangan harus jelas dan tercatat sehingga dapat dipertanggung jawabkan baik kepada pimpinan maupun kepada pemeriksa keuangan yang dilakukan oleh internal audit (Irjen Kemenag) atau tim auditor BPKP/BPK. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillah Ar Rahman Ar Rahim, Bimtek Pengelolaan Dan Laporan Keuangan Bagi Bendahara Satuan Kerja Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 saya nyatakan dibuka secara resmi. Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini, Semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua. Amin. Sekian dan Terima Kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. Banjarbaru, 07 Mei 2015 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Drs. H. MUHAMMAD TAMBRIN, M.M.Pd