Sistem Gerak

advertisement
GERAK
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara
umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada
hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.
ALAT GERAK
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan
ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan
alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
ALAT GERAK PASIF
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat
melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat
gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulangtulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak
dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang
mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak
manusia dan hewan.
ALAT GERAK AKTIF
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa
kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung
menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin
inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot
menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis
tulang juga akan bergerak.
SISTEM RANGKA
Sistem Rangka merupakan rangka dalam atau
endoskeleton. Sistem rangka yang tersusun dari beragam
jenis tulang tidak dapat bergerak secara aktif. Rangka
disebut sebagai alat gerak pasif.
JENIS PENYUSUN SISTEM RANGKA
1.
2.
3.
Tulang
Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan Ikat Fibrosa
JARINGAN IKAT FIBROSA
Jaringan ikat fibrosa, kadang-kadang disebut sebagai
FCT, merupakan jaringan terdiri dari kekuatan tinggi, serat
yang sedikit melar. Serat ini terutama terdiri dari kolagen,
air, dan helai kompleks karbohidrat yang disebut
polisakarida. Mereka memberikan dukungan dan
penyerapan kejutan ke organ sekitarnya dan tulang.
BENTUK TULANG
a) Tulang Pipa
b) Tulang Pipih
c) Tulang Pendek
d) Tulang Sesamoid
e) Tulang Tidak Beraturan
BENTUK TULANG
a. Tulang pipa
Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga
Contohnya :
-tulang paha
-tulang lengan atas
-tulang jari tangan
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
BENTUK TULANG
b.
Tulang pipih
Bentuknya pipih ( gepeng )
Contohnya :
-tulang belikat
-tulang dada
-tulang rusuk
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
BENTUK TULANG
c. Tulang pendek
Bentuknya pendek dan bulat
Contohnya :
-ruas-ruas tulang belakang
-tulang pergelangan tangan
-tulang pergelangan kaki
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
BENTUK TULANG
d) Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang
berbentuk biji. Tulang tersebut terdapat di dalam
tendon yang menghubungkan tulang dengan otot.
Contoh: Tulang patela
BENTUK TULANG
d) Tulang Tidak Beraturan
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai
bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan
tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
SAMBUNGAN ANTARTULANG
(PERSENDIAN)
• Sinartrosis,
merupakan jenis sambungan yang kaku dan
tidak memungkinkan adanya gerak.
• Simfisis
(Anfiartrosis), merupakan jenis sambungan yang
memungkinkan sedikit gerak.
• Diartrosis,
merupakan
jenis
memungkinkan banyak gerak.
sambungan
yang
JENIS PERSENDIAN
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan
tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os.
Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur
dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu
hubungan
antar
tulang
yang
memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada
hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal,
sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah
satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai
porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus
dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os.
Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada
hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan
antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser.
Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os.
Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk)
dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya
seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada
hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke
kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan
dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk
ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk
elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os.
Carpal.
SISTEM OTOT
Sistem
otot
adalah
sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan
makhluk
tersebut
bergerak.
Sistem
otot
pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun
beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak
secara otonom. Manusia sendiri memiliki sekitar 650 jenis
otot rangka.
JENIS OTOT
Berdasarkan struktur selnya:
• Otot Polos
• Otot Lurik
• Otot Jantung
OTOT POLOS
• Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua
ujung meruncing.
• Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
• Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
• Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat
pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak
memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
• Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai
jantung dan rangka.
OTOT LURIK
• Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
• Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
• Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag
melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak
seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
• Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga
sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
• Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk
pergerakan.
OTOT JANTUNG
•
Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament
yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut
dengan Sinsitium.
•
•
Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
•
Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s
ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak
mudah lelah.
JENIS OTOT
Berdasarkan cara kerjanya:
• Otot Sinergis
• Otot Antagonis
OTOT SINERGIS
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling
mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang
searah.
Ex :
©
Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan
telapak tangan untuk menelungkup.
©
Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan
telapak tangan m enengadah.
OTOT ANTAGONIS
Yaitu hubungan antar otot sayng cara
berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
kerjanya
saling
Macamnya :
Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Otot abductor (menjauhi
(mendekatisumbu badan).
sumbu
badan)
dengan
adductor
Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke
atas).
JENIS OTOT
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
BAGAN/SKEMA MEKANISME CARA
KERJA OTOT
1. Kontraksi
Impuls sel otot ujung saraf asetilkolin sel otot
membebaskan ion Ca 2+ protein aktin +
myosin aktomiosin serabut otot memendek kontraksi.
2. Relaksasi
Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2+ aktomiosin aktin
+ myosin serabut otot memanjang relaksasi.
KELAINAN PADA OTOT
1. Tetanus
Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit ini
karena infeksi bakteri clostridium tetani.
2. Kram
Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain disebabkan
karena terlalu lamanya aktivitas otot secara terus menerus.
3. Hipertropi otot
Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Kelainan ini disebabkan
karen otot sering dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertropi otot ini sering
dimiloki oleh atlet binaragawan.
4. Atropi otot
Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan ini disebabkan
karena infeksi virus polio. Pemulihannya dengan pemberian latihan otot,
pemberian stimulan listrik, atau dipijat dengan teknik tertentu.
5. Stiff (kaku leher)
Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan karena gerak
hentakan secara tiba-tiba. Selain itu, stress yang berat akan membuat kejang
otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang jika stress sudah hilang.
6. Hernia abdominal
Kondisi usus melorot ke bawah, disebbkan oleh sobeknya dinding otot perut.
7.
Fibriosis
Pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sesl-sel otot skelet ataupun
alat jantung yang mati karena suatu sebab akan diganti oleh
jaringan ikat karena sel-sel otot ini tidak mampu beregenerasi,
sehingga otot-otot ini akan melemah.
8. Distropi ototMerupakan penyakit kronis pada otot sejak anakanak, diperkirakan merupakan penyakit genetis (bawaan).
Download